• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tujuan, Sasaran dan Strategi PHBS Terkait Sanitas

Dalam dokumen RPI2-JM Kabupaten Muaro Jambi Bab 5 - 1 (Halaman 88-93)

KEBOCORAN SAAT INI Kebocoran Fisik

4. Tujuan, Sasaran dan Strategi PHBS Terkait Sanitas

Dengan memperhatikan tingkat pelayanan yang ada saat ini, diharapkan

pada akhir periode program jangka, pendek, menengah dan jangka

panjang telah direncanakan program-program PHBS. Walaupun, pada saat ini masih ada sebagian penduduk Kabupaten Muaro Jambi berprilaku hidup belum sehat. Upaya

mencapai tujuan, sasaran, dan strategi

pengembangan program yang di inginkan akan dilakukan secara bertahap. Dalam mencapai dan memperbaiki pola hidup bersih dan sehat adalah : 1) Tercapainya Standar Pelayanan Minimum (SPM) untuk prilaku hidup bersih dan

sehat Tahun 2019.

2) Meningkatkan kondisi dan kualitas lingkungan.

Untuk mencapai Tujuan, sasaran, dan strategi yang telah ditetapkan, maka akan ada strategi yang ditempuh antara lain : 1) Pemberdayaan Berwawasan kesehatan, 2) Pemberdayaan masyarakat, 3) Pengembangan upaya dan pembiayaan kesehatan, 4) Pengembangan dan Pemberdayaan SDM kesehatan.

Keberhasilan pelaksanaan rencana strategik instansi Dinas Kesehatan Kabupaten Muaro Jambi ini sangat tergantung kepada konsistensi, komitmen dan kemauan yang kuat dari seluruh jajaran Dinas Kesehatan Kabupaten Muaro Jambi dalam melaksanakannya. Untuk itu visi dan misi, tujuan, sasaran, kebijakan yang telah ditetapkan hendaknya dijadikan acuan dalam meningkatkan kualitas perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian pembangunan kesehatan di Kabupaten Muaro Jambi dalam kurun waktu lima tahun (2014-2018). Penyusunan SSK ini dilakukan sedemikian rupa sehingga hasil pencapaiannya dapat diukur dan dipergunakan sebagai bahan penyusunan kinerja tahunan Dinas Kesehatan Kabupaten Muaro Jambi.

Permasalahan dan isu strategis PHBS terkait sanitasi (tatanan rumah tangga) di Kabupaten Muaro Jambi dari data dan analisa yang telah di rangkum dalam Dokumen Buku Putih Sanitasi (BPS) antara lain :

Permasalahan :

- Masih banyak masyarakat yang belum melakukan kegiatan cuci tangan pakai sabun

(CTPS)

- Praktek buang air besar sembarangan (BABS) masih tinggi

- Sumber air masyarakat masih banyak dari sumber air yang tak terlindungi

- Pencemaran saluran pembuangan masih tinggi

Isu strategis :

- Masih tingginya jumlah masyarakat yang tidak melakukan kegiatan cuci tangan pakai sabun

- Masih banyak jumlah masyarakat yang melakukan buang air besar sembarangan (BABS)

- Masih banyak masyarakat yang mengkonsumsi air dari sumber air yang tak

terlindungi

- Sebagian besar masyarakat tidak melakukan pemilahan sampah

- Terjadi pencemaran oleh saluran pembuangan air limbah (SPAL) bagi masyarakat

yang tidak mempunyai SPAL

Dari permasalahan dan isu strategis PHBS terkait sanitasi tatanan rumah tangga, maka rumusan tujuan untuk capaian rencana pengembangan jangka menengah adalah sebagai berikut :

1.

Meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat melalui promosi kesehatan

2.

Menyediakan fasilitas sanitasi yang layak bagi masyarakat di area berisiko untuk mengurangi perilaku BABS

3.

Menyediakan sarana air bersih masyarakat yang berada di area berisiko

4.

Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pemilahan sampah

5.

Meningkatkan partisipasi aktif masyarakat dalam pembangunan saluran

pembuangan

Pernyataan sasaran untuk mencapai tujuan pengelolaan PHBS terkait sanitasi untuk tatanan rumah tangga :

1. 65,3% jumlah masyarakat di area berisiko tidak melakukan kegiatan cuci tangan pakai sabun di lima waktu penting

2. 55,1% masyarakat terbebas dari BABS

3. Agar sebanyak 85,6% masyarakat melakukan pemilahan sampah

4. 48,4% dilingkungan masyarakat terjadi pencemaran oleh SPAL

Sedangkan indikator sasaran untuk capaian tujuan pengelolaan PHBS terkait sanitasi untuk tatanan rumah tangga sebagai berikut :

1. 65,3% masyarakat melakukan CTPS di lima waktu penting

2. 55,1% masyarakat tidak lagi melakukan BABS

3. 85,6% masyarakat melakukan pemilahan sampah

4. 48,4% dilingkungan masyarakat tidak lagi terjadi pencemaran oleh SPAL

Strategi untuk mencapai rumusan tujuan pengelolaan PHBS terkait sanitasi untuk tatanan rumah tangga :

1. Meningkatkan kualitas dan kuantitas baik sarana dan prasarana serta cakupan layanan pengelolaan air limbah dan memaksimalkan kegiatan promosi higiene dan sanitasi

2. Meningkatkan pembangunan sarana dan jangkauan air bersih

3. Meningkatkan pemicuan kepada masyarakat akan upaya 3R (Reduce-Reuse-

Recycle) dan pengamanan sampah B3 (Bahan Buangan Berbahaya) rumah tangga dan kerjasama dengan media untuk ikut berkampanye dalam pengelolaan persampahan

4. Memaksimalkan kegiatan dan pembekalan kepada masyarakat tentang pentingnya

saluran pembuangan

Permasalahan dan isu strategis PHBS terkait sanitasi (sekolah) di Kabupaten Muaro Jambi dari data dan analisa yang telah di rangkum dalam Dokumen Buku Putih Sanitasi (BPS) antara lain :

Permasalahan :

- Sarana sumber air bersih di sekolah banyak yang tidak berfungsi bahkan di beberapa sekolah tidak ada

- Fasilitas Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) masih minim

- Pengolahan sampah di sekolah masih minim

- Saluran drainase di sekolah belum memadai

- Toilet guru belum memadai

- Toilet siswa belum memadai dan byk yang tidak berfungsi

Isu strategis :

- Sarana sumber air bersih di tingkat Sekolah Dasar/MI tidak berfungsi dengan baik

- Terdapat banyak fasilitas Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) yang tidak berfungsi di tingkat Sekolah Dasar/MI bahkan tidak terdapat sarana cuci tangan.

- Terdapat banyak Sekolah Dasar/MI yang memiliki fasilitas pengolahan sampahnya

tidak berfungsi dengan baik

- Banyak Sekolah Dasar/MI yang mempunyai saluran drainase tidak berfungsi

dengan baik (bahkan tidak mempunyai saluran drainase)

- Secara keseluruhan toilet guru kondisi dengan kondisi kurang baik

- Terdapat beberapa jumlah toilet siswa dengan kondisi kurang baik

Dari permasalahan dan isu strategis PHBS terkait sanitasi sekolah, maka rumusan tujuan rencana pengelolaan PHBS terkait sanitasi tatanan sekolah untuk jangka menengah adalah sebagai berikut :

1. Menyediakan dan meningkatkan kualitas sarana air bersih di sekolah

2. Meningkatkan kualitas sarana CTPS di sekolah dan menyediakan sarana CTPS di sekolah

3. Meningkatkan kualitas sarana dan pelayanan sistem pengelolaan sampah disekolah

yang berwawasan lingkungan

4. Meningkatkan kualitas sarana jaringan drainase disekolah yang berwawasan lingkungan

5. Menyediakan dan meningkatkan kualitas toilet guru di sekolah 6. Menyediakan dan meningkatkan kualitas toilet siswa di sekolah

Pernyataan sasaran untuk mencapai tujuan rencana pengelolaan PHBS terkait sanitasi tatanan sekolah :

1. 40 unit SD/MI 2. 30 unit SD/MI

3. 15% toilet guru SD/MI 4. 19% toilet siswa

Indikator sasaran untuk mencapai tujuan pengelolaan PHBS terkait sanitasi tatanan sekolah :

1. 40 unit SD/MI mempunyai sarana air bersih dan berfungsi dengan baik

2. 30 unit SD/MI mempunyai sarana CTPS yang layak dan berkualitas

3. 30 unit SD/MI terdapat sarana pengelolaan sampah

5. 15% toilet guru SD/MI mempunyai kualitas yang baik 6. 19% toilet siswa berfungsi dengan baik

Strategi untuk mencapai tujuan pengelolaan PHBS terkait sanitasi untuk tatanan sekolah :

1. Mengoptimalkan pembangunan sarana air bersih di sekolah

2. Mengoptimalkan pembangunan sarana CTPS di sekolah

3. Mengoptimalkan pembangunan sarana CTPS di sekolah

4. Mengoptimalkan pembangunan saluran drainase di sekolah

5. Mengoptimalkan pembangunan toilet guru

6. Mengoptimalkan pembangunan toilet siswa

5.6 Arahan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL)

Berdasarkan Permen PU No. 6 Tahun 2007 tentang Pedoman Umum Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan, RTBL didefinisikan sebagai panduan rancang bangun suatu lingkungan/kawasan yang dimaksudkan untuk mengendalikan pemanfaatan ruang, penataan bangunan dan lingkungan, serta memuat materi pokok ketentuan program bangunan dan lingkungan, rencana umum dan panduan rancangan, rencana investasi, ketentuan pengendalian rencana, dan pedoman pengendalian pelaksanaan pengembangan lingkungan/kawasan.

Secara keseluruhan mengenai Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan di masing- masing perkotaan maupun kawasan yang ada di Kabupaten Muaro Jambi belum disusun/dilakukan. Akan tetapi di Ibukota Kabupaten (Sengeti) sediri telah disusun dokumen tentang Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan yang bisa menjadi pedoman atau mewakili untuk pelaksanaan tata bangunan dan lingkungan dilingkup wilayah Kabupaten Muaro Jambi.

5.6.1 Program Bangunan dan Lingkungan A. Prioritas Pelaksanaan Pembangunan

Salah satu upaya untuk mencapai target pembangunan agar sesuai rencana adalah dengan pengendalian pelaksanaan pembangunan berdasarkan skala prioritas. Dengan membuat sakala prioritas, maka tahapan dan target pembangunan dapat terkontrol dengan jelas melalui mekanisme monitoring dan evaluasi. Prioritas program-program pembangunan kawasan dilakukan berdasarkan pada beberapa pertimbangan, antara lain;

 Persoalan yang menyangkut kepentingan orang banyak dan bersifat strategis harus segera ditangani.

 Pemenuhan kebutuhan yang berisi penetuan secara tepat alokasi sarana dan prasarana perkotaan, berdasarkan peningkatanjumlah penduduk yang akan terjadi.

 Keterpaduan seluruh program pembangunan sehingga mampu

mengintegrasikan berbagai sektor dan antar sektor, serta mampu menghasilkan

multiflied effect (efek ganda).

Secara khusus dalam pembangunan kawasan terdapat dua aspek prioritas pembangunan, yaitu kawasan prioritas dan program prioritas. Kawasan prioritas adalah bagian wilayah perkotaan yang perlu mendapatkan penanganan segera, seperti kawasan perdagangan dan jasa serta kawasan pasar dan permukiman. Program prioritas adalah sektor pembangunan yang mendesak, segera dilaksanakan untuk mengatasi persolan kota yang ada, yaitu infrastruktur, transportasi dan sarana prasarana lingkungan.

Pelaksanaan penataan bangunan dan lingkungan yang telah disusun, dapat ditempuh dengan membuat pentahapan pelaksanaan rencana. Tahapn ini merupakan target pembangunan untuk jangka waktu tertentu. Dengan demikian, pelaksanaan rencana yang disusun ini tidak harus dilaksanakan secara sekaligus pada waktu bersamaan. Pentahapan pelaksanaan pembangunan kawasan kota sesuai RTBL diterjemahkan kedalam program- program pembangunan berdasarkan sektor-sektor dan tahapan-tahapan tertentu dalam pelaksanaannya. Pentahapan dibedakan dalam tiga bentuk, yaitu jangka pendek untuk setiap tahun anggaran, jangka menengah untuk jangka 5 tahun dan jangka panjang untuk seluruh program embangunan sesua rencana.

Pentahapan ini disertai dengan pemantapan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan melalui penyusunan landasan hokum dan pedoman pelaksanaan yang disertai dengan pemsayarakatan RTBL Kawasan perkotaan dan penyusunan prioritas penangan pembangunan sebagai institusi yang melakukan control, monitoring dan evaluasi pembangunan.

Dalam dokumen RPI2-JM Kabupaten Muaro Jambi Bab 5 - 1 (Halaman 88-93)

Dokumen terkait