• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kebutuhan Proyek

Dalam dokumen prefs guidelines juni2017 rev1 (Halaman 79-83)

Sektor Air

J.2. Kebutuhan Proyek

Untuk proyek-proyek penyediaan air bersih, maka selain dari analisis yang biasa dilakukan, maka analisis permintaan menjadi hal yang khas yang harus dipertimbangkan dengan hati-hati sebelum menjustifikasi bahwa proyek ini betul-betul dibutuhkan. Permintaan air tidak dapat dianggap sebagai permintaan untuk suatu proyek penyediaan air bersih manakala terdapat beberapa alternatif sumber air yang tersedia bagi para pelanggan potensial.

Permintaan terbentuk dari dua unsur:

§ Jumlah pelanggan termasuk pengguna domestik dan non domestik

§ Jumlah pasokan air yang akan disuplai oleh proyek.

Memperkirakan permintaan harus mempertimbangkan faktor-faktor sebagai berikut:

§ Faktor demografi, yang terkait dengan jumlah populasi yang ada di area yang akan dilayani. Prastudi Kelayakan harus mampu menggambarkan karakteristik dari penduduk. Informasi yang diperlukan termasuk jumlah dan golongan rumah tangga; besar kecilnya keluarga rumah tangga serta komposisinya. Informasi tentang perkiraan pertumbuhan penduduk serta arus migrasi dalam jangka pendek, menengah dan panjang juga berguna dalam upaya memperkirakan jumlah pengguna.

§ Pembangunan Ekonomi yang terkait dengan perkiraan terkini dan masa depan tentang standar hidup masyarakat yang ada di area layanan. Standar hidup memiliki kaitan dengan jumlah konsumsi air. Data tentang besaran pendapatan rumah tangga juga bisa bermanfaat dalam proses pembuatan estimasi. Wilayah dengan standar hidup yang lebih tinggi biasanya memiliki tingkat permintaan air bersih yang lebih besar.

§ Pembangunan industri dan jasa terkait dengan besaran konsumsi air untuk pelanggan industri dan non rumahtangga.

§ Kondisi cuaca juga penting untuk dipertimbangkan mengingat bahwa permintaan akan air bersih terkait erat dengan hal ini. Perubahan iklim akan berdampak kepada ketersediaan air bersih di masa yang akan datang.

§ Sistem tarif merupakan hal yang sangat penting untuk dapat mempertimbangkan elastisitas tingkat permintaan dalam kaitannya dengan tarif. Perlu juga untuk memperkirakan tingkat elastisitas permintaan untuk masing-masing kelompok pendapatan. Prastudi kelayakan harus mengulas tentang kebijakan tarif dari pemerintah daerah, serta menganalisis dampak dari kenaikan tarif setelah proyek dilaksanakan.

§ Sumber suplai air lain sebagai pesaing, seperti misalnya sumur bor yang ada di rumah-rumah penduduk, akan mengurangi tingkat permintaan air bersih dari proyek kecuali jika air bersih dari proyek lebih baik kualitasnya dan masyarakat bersedia membayar.

§ Tingkat Kehilangan Air, penting untuk memperkirakan besaran air yang hilang. Perlu untuk membuat perbedaan antara kehilangan air pada jaringan dan komersial. Prastudi Kelayakan harus dapat menganalisis kemampuan dari PDAM setempat untuk menekan tingkat kehilangan air.

Analisis tingkat permintaan harus dapat memberikan gambaran tingkat konsumsi historis dan masa kini yang dibedakan berdasarkan kelompok pelanggan (rumah tangga, komersial, industri dan pertanian) serta pola tingkat konsumsi musiman dan harian sehingga didapatkan data beban puncak dan di luar beban puncak. Prastudi Kelayakan juga harus dapat menampilkan hasil dari riset sosial ekonomi atau survei pelanggan untuk (i) mengidentifikasi preferensi pelanggan terkait tingkat layanan air; (ii) mengevaluasi kemauan pelanggan untuk membayar lebih untuk tingkat layanan preferensi; dan (iii) mengukur response tingkat permintaan terkait perubahan-perubahan atas tarif.

Perkiraan tingkat permintaan juga harus mengidentifikasi sejauh mana pasokan air yang baru ini bersifat non- inkremental (yakni menggantikan suplai air yang ada) atau bersifat inkremental (yakni sebagai tambahan atas suplai yang sudah ada). Perbedaan ini penting dikarenakan kepastian permintaan pada masing-masing opsi tersebut berbeda-beda.

Analisis permintaan harus menggabungkan semua faktor dimaksud di atas serta mampu menyajikan tiga skenario permintaan: yakni rendah, dasar dan tinggi. Tergantung kepada sifat dari suatu proyek penyediaan air bersih, maka skenario yang digunakan bisa berbeda-beda. Misalnya:

§ Skenario rendah: tingkat permintaan naik sebesar tingkat pertumbuhan jumlah penduduk rata- rata pada periode tiga tahun terakhir

§ Skenario dasar: tingkat permintaan naik sejalan dengan perkiraan tingkat pertumbuhan jumlah penduduk

§ Skenario tinggi: tingkat permintaan naik sesuai dengan tingkat konsumsi maksimum Untuk masing-masing skenario dimaksud, informasi berikut ini harus disediakan:

§ Jumlah pelanggan, diklasifikasikan berdasarkan kategori utama serta proyeksi pertumbuhan

§ Tingkat permintaan (liter) per pelanggan per kapita/rumahtangga

§ Tingkat pertumbuhan masa yang akan datang selama siklus hidup proyek

J.3. Analisis Teknis

Analisis teknis harus mampu menyajikan informasi yang memadai tentang karakteristik teknis dari proyek untuk keperluan penyiapan dokumen penawaran tender.

Analisis teknis untuk proyek-proyek penyediaan air bersih harus dilakukan berdasarkan tata praktek terbaik yang berlaku di industri air bersih. Bagian ini harus menjelaskan deskripsi secara menyeluruh setiap tahapan di dalam sistem penyediaan air bersih dan pengolahan air limbah. Tipikal sistem penyediaan air bersih dan air limbah dapat dilihat di Gambar J.2 di bawah ini.

Gambar J.2: Tipikal sistem penyediaan air bersih dan air limbah

Untuk setiap tahapan, analisis harus menyediakan informasi tentang kapasitas yang diusulkan, teknologi yang akan dipakai, indikasi teknis dan estimasi biaya. Pada umumnya, bagian ini mencakup informasi sebagai berikut:

§ Me-review semua aspek studi awal, desain teknis dan standar yang diusulkan; lalu mengkonfirmasi kelayakan dari kriteria, syarat permintaan dan dampak watershed

§ Menyajikan hasil-hasil dari survei hidrologi dan hidrogeologi untuk mengukur ketersediaan sumber air dengan menggunakan data catatan jangka panjang atas ketinggian air aquifer, fluktuasi tinggi air di reservoir dan danau-danau, besaran arus air sungai (flow rates), serta kualitas airnya.

§ Mengevaluasi standar kualitas air untuk penyediaan air bersih domestik

§ Mengevaluasi dampak kontaminasi terhadap kualitas air

§ Untuk sistem distribusi penyediaan air bersih baru yang terhubung dengan jaringan eksisting, maka harus dilakukan analisis daya dukung dan fasilitas tambahan yang diperlukan oleh kapasitas jaringan eksisting untuk mendukung sistem distribusi yang baru. Fasilitas tambahan yang diperlukan, misalnya stasiun pompa, reservoir, dan lain sebagainya. Mengevaluasi dampak dari perluasan jaringan terhadap kapasitas permintaan dan tekanan air.

§ Melaksanakan survei topografi atau foto udara di sepanjang jalur pipa utama yang diusulkan (atau dengan mengevaluasi data eksisting) yang menunjukkan lokasi-lokasi untuk bangunan, jalan, bangunan drainase serta infrastruktur lainnya. Untuk tahapan Prastudi Kelayakan, bisa menggunakan peta Google Maps.

§ Melaksanakan survei geoteknis dan utilitas di bawah tanah di sepanjang jalur pipa utama yang diusulkan (atau dengan mengevaluasi data eksisting) untuk mengidentifikasi kondisi bawah tanah yang berpengaruh terhadap desain dan konstruksi dari jalur pipa yang diusulkan.

§ Menyiapkan spesifikasi awal dan umum untuk stasiun pompa air.

§ Menyiapkan spesifikasi awal dan umum untuk reservoir yang mungkin diperlukan.

§ Menyiapkan rancang bangun awal (preliminary engineering designs) termasuk detil-detil seperti panjang dan tipe dari pipa utama, katup, sistem meter pengukur, dan lain sebagainya.

§ Mengevaluasi standar desain

§ Mengkonfirmasu ketersediaan material dan mesin-mesin konstruksi yang dibutuhkan serta ahli yang mengoperasikannya.

§ Mengevaluasi kebutuhan listrik dan potensi dampaknya terhadap peningkatan tarif serta ketersediaan dari kapasitas dan jaringan distribusi listrik untuk melayani semua sistem ini.

§ Mengidentifikasi faktor-faktor lainnya yang dapat mempengaruhi biaya atau jadwal pelaksanaan termasuk: penyiapan tapak lokasi, penutupan dan pengalihan lalu lintas untuk keperluan pembangunan, penyediaan utilitas (termasuk jika ada penggusuran dan relokasi), pelaksanaan Rencana Permukiman Kembali., pembersihan lokasi proyek, serta mobilisasi dan demobilisasi peralatan.

§ Jika sistem penyediaan air bersih mencakup juga suatu bendungan, maka harus memastikan terpenuhinya semua kriteria keselamatan, desain rancang bangun serta evaluasi dampak lingkungan.

§

Analisis teknis harus menunjukkan hubungan antara solusi teknis dengan biaya proyek. Tabel J.2 memberikan contoh solusi teknis dan dampaknya terhadap biaya proyek.

Tabel J.2: Solusi Teknis dan Dampak Biaya Proyek

Proses Solusi teknis Dampak terhadap biaya

Sumber air Air tanah dalam - Biaya untuk fasilitas penyimpanan

(dams)

- Biaya ekstraksi dan transmisi - Biaya air baku

- Biaya pemompaan untuk transmisi air ke instalasi pengolahan

9. Air tanah dangkal

Air sungai Laut Air danau

Pengolahan air Penggumpalan - Biaya bahan kimia (aluminum sulfate

& chlorine)

- Standar kualitas air bersih (WHO, EU, USEPA) 10. Sedimentasi Penyaringan Disinfeksi Klarifikasi

Water Distribution Pipa iron-cast - Tingkat Kehilangan Air (TKA) - TKA meningkatkan biaya pengolahan

dan distribusi dan menurunkan jumlah tagihan

Tangki yang ditinggikan Memompa air ke daerah yang lebih tinggi

Water Retail Koneksi dari pipa distribusi utama

11. Katup penutup

J.4. Analisis Keekonomian

Sementara metode untuk menentukan manfaat ekonomi netto dari suatu proyek penyediaan air bersih berlaku sama untuk sektor-sektor lainnya, namun manfaat serta biayanya bersifat spesifik menurut sektor yang bersangkutan.

Biaya Langsung

Ini mencakup belanja modal awal serta biaya operasi dan pemeliharaan yang terkait dengan proyek. Daftar rinci tentang biaya-biaya dimaksud dianalisis pada Bagian D.5.

Biaya Tak Langsung

Biaya-biaya tak langsung yang terkait dengan suatu proyek penyediaan air bersih berkaitan dengan sejumlah dampak sosial dan lingkungan. Biaya-biaya tersebut mencakup biaya-biaya yang berkaitan dengan kebisingan, bau tak sedap, gangguan pemandangan, kemacetan lalin serta pemindahan penduduk selama masa pembangunan dan operasional proyek.

Manfaat Langsung

Manfaat langsung adalah berupa manfaat yang langsung dirasakan oleh para pelanggan dari proyek penyediaan air bersih, dan biaya yang harus dibayar atas manfaat tersebut. Manfaat-manfaat tipikal yang terjadi adalah:

§ Meningkatnya ketersediaan suplai air bersih: Ini adalah manfaat langsung yang tipikal dari suatu proyek penyediaan air bersih karena para pelanggan memperoleh akses layanan air bersih dengan kualitas yang diharapkan. Kemauan membayar pelanggan menjadi basis yang berguna untuk mengkuantifikasi manfaat ini. Manfaat ini mencakup juga terhindarnya biaya-biaya (harga, biaya dan waktu) yang terkait dengan opsi-opsi penyediaan air bersih lainnya, misalnya: melalui sumur mata air atau sumur bor, tangki atau truk air atau penyediaan air mandiri yang mahal. Biaya-biaya yang terhindarkan tersebut bisa juga mencakup biaya investasi untuk opsi-opsi alternatif.

§ Meningkatnya kehandalan dan kualitas sumber air dan layanan penyediaan air bersih: Ketika suatu proyek penyediaan air bersih bertujuan untuk meningkatkan kualitas layanan, seperti misalnya kontinyuitas dan peningkatan tekanan air, maka manfaat ini dapat dikuantifikasi melalui kemauan membayar pelanggan atau estimasi biaya-biaya yang dapat dihindari.

Manfaat Tak Langsung

Manfaat ini secara umum terkait dengan manfaat bagi lingkungan dan kesehatan para pelanggan.

§ Konservasi sumber air: Manfaat ini muncul manakala proyek bertujuan untuk mengurangi eksploitasi besar-besaran atas sumber air, baik di bawah permukaan maupun di atas permukaan. Hal ini berkontribusi pada konservasi lingkungan hidup manusia, keberagaman hayati serta kondisi geologi wilayah secara umum.

§ Dampak Kesehatan: Proyek akan meningkatkan kualitas air, menekan penyebaran penyakit yang terkait dengan penggunaan air yang kurang bersih. Cara pendekatan biaya kesehatan dapat digunakan untuk mengkuantifikasi manfaat ini. Perhitungannya harus mencakup baik biaya langsung (biaya medis yang harus dikeluarkan untuk menyembuhkan suatu penyakit) maupun biaya tak langsung (nilai dari produktifitas yang hilang akibat penyakit).

J.5. Analisis Keuangan

Analisis keuangan untuk suatu proyek penyediaan air bersih berlaku sama sebagaimana pada sektor lainnya. Biaya-biaya tetap pada sektor air bersih sering kali tinggi, dan oleh karena itu jangka waktu proyek KPBU penyediaan air bersih memiliki rentang 25 sampai 30 tahun, termasuk masa pembangunan, sehingga tersedia waktu yang cukup untuk menutup biaya yang dikeluarkan oleh investor.

J.5.1. Belanja Modal (CAPEX)

Komponen belanja modal tipikal untuk proyek-proyek penyediaan air bersih biasanya mencakup:

§ Pekerjaan Sipil: bangunan operasional, reservoir, jalur akses, d.l.l.

§ Jaringan Pipa: pipa-pipa pengangkut dan distribusi, koneksi-koneksi. Jaringan tersier biasanya tidak dimasukkan.

§ Peralatan listrik dan mekanik: peralatan untuk sumur, instalasi pengolahan, stasiun pompa, dan lain sebagainya.

J.5.2. Biaya Operasional dan Pemeliharaan (OPEX)

Tipikal biaya-biaya operasional pada proyek-proyek penyediaan air bersih termasuk biaya-biaya langsung maupun tak langsung terkait kebutuhan listrik, material, jasa, pemeliharaan, manajemen lumpur endapan serta tenaga kerja. Besaran estimasi biaya harus diklasifikasi menurut biaya tetap dan biaya variabel, serta berdasarkan kategorinya.

Estimasi biaya-biaya operasi dan pemeliharaan serta masa hidup dari aset harus sesuai dengan desain teknisnya. Estimasi biaya juga harus menampilkan dampak biaya terhadap katakteristik proyek, misalnya: kelompok pelanggan, metode penagihan dan pengumpulan pendapatan.

Table 0.1: Dampak biaya dari faktor operasi

Item Katakteristik proyek Dampak biaya

Pelanggan Domestik D.1 Domestic: High cost

of customer service and administration of accounts

Industrial/Retail: Often primary source of revenue

Industri Komersial

Penagihan Berdasarkan meteran

volume

Kerugian komersial pendapatan

Bulanan

Pengumpulan pendapatan Pembayaran lewat bank atau counter khusus

Biaya pengumpulan kemungkinan lebih tinggi

Penghentian pelayanan bagi yang tidak membayar Meteran prepaid

J.5.3. Pendapatan

Sumber pendapatan keuangan untuk proyek-proyek KPBU penyediaan air bersih berasal dari pelanggan. Prastudi Kelayakan harus dapat memberikan gambaran pendapatan dari beberapa skenario permintaan dan tarif. Apabila pendapatan tidak berasal dari pelanggan, maka Prastudi Kelayakan harus menganalisis opsi-opsi serta struktur pembayarannya serta harus menilai apakah terdapat risiko terkait pembayaran.

Dalam dokumen prefs guidelines juni2017 rev1 (Halaman 79-83)

Dokumen terkait