• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kecenderungan Jenis Postingan Kegiatan Politis

Personal Touch in Visual Political Messages on Instagram Dyan Rahmiat

Bagan 1 Kecenderungan Jenis Postingan Kegiatan Politis

setelah mengikuti akun instagram politisi, hanya 3 orang informan yang menyatakan tidak ada perbedaan persepsi terhadap politisi tersebut. Yang lainnya merasakan ada perbedaan persepsi setelah menjadi follower namun semuanya kearah yang positif, artinya persepsi informan terhadap sosok politisi yang diikuti akun instagramnya menjadi lebih baik daripada sebelumnya.

Seakan Kenal Dekat

Kepiawaian politisi dalam mengkombinasikan peran dan identitasnya akan mampu menjadi bagian strategi rhetorika politik. Melalui instagram politisi berbagi informasi personal dengan followernya, menciptakan sebuah hubungan pertemanan dengan audiens. Menciptakan keterlibatan, tipe komunikasi personal yang khas muncul dari interaksi yang terjadi di jejaring sosial.

sa a jadi tahu kalau te ata ‘id a Ka il adalah o a g a g o a tis, sa a g sa a kelua ga (PU, 02 November 2015)

se elu a e a g sudah ge-fans sama bang Ganjar, dan semakin kesini semakin suka karena dia pu a se u a g a is sekali BK, No e e

Padahal sebelumnya PU bersikap apatis terhadap semua urusan politik dan politisi, namun sejak melihat pemberitaan Ridwan Kamil di pemberitaan di televisi, ia mulai ingin tahu sosok politisi yang satu ini. Sedangkan BK memang masih melihat fisik sebagai poin penting yang harus dimiliki oleh politi pu li figu e ka e a e u ut a aka pa tas e akili ega a I do esia.

Berbagi kejadian yang menarik, bahkan memalukan dalam kehidupan keseharian juga muncul di postingan instagram, membuat dimaknai seakan-akan tidak ada settingan dan editan. Ani Yudhoyono ingin selalu membagikan pengalamannya mengunjungi berbagai tempat di belahan dunia bersama suaminya, dan foto interaksinya bersama cucu-cucu nya menyadarkan bahwa mereka juga manusia biasa seperti kita, seperti yang disampaikan CL seorang pemuda yang sangat mengidolakan keluarga SusiloBambang Yudhoyono yang pada saat wawancara tampak sekali informan 3 ini mengikuti semua kegiatan yang diposti g oleh A i Yudho o o da I as. “a a e asa

eliau i i sosok seo a g i u sepe ti i u sa a se di i, ta ah a.

Nuansa kedekatan makin terbangun saat menggunakan fasilitas hastag (#) dan mention (@) saat membalas komentar dari follower. Ibu Ani Yudhoyono sering menyempatkan untuk membalas komentar dari follower- a. … da kalau pakai @ e tio kha seaka -akan dia berbicara berdua de ga kita ak … u gkap I“, i u u ah ta gga a g ukup aktif e ggu aka sosial edia da tidak jarang mengomentari postingan dari user yang dia ikuti di instagram.

Membangun kedekatan semacam ini dapat menciptakan loyalitas. Merupakan aset tidak berwujud (Intangible asset), simpanan yang nantinya akan bermanfaat bahkan secara jangka pa ja g. Be gu a se agai po e dala e ghadapi pe te pu a .

Instagram sebagai media story telling yang dengan teks visualnya bisa menceritakan sekaligus membuktikan track record dari pemilik akun. Kumpulan foto mampu mengajak follower untuk berkelana dan memasuki dunia personal, mengikuti jejak langkah politisi. Kesan terbuka, ramah, mau berbagi, dan jujur akan dengan mudah melekat seiring dengan tersedianya medium yang membiarkan dan mempersilahkan semua orang untuk menelisik. Sementara selama ini politik dan semua yang berhubungan dengannya mudah sekali mendapatkan tatapan curiga akan maksud dibalik semua kegiatan yang dilakukan oleh partai atau aktor politik.

Kete ukaa da ke aua u tuk e agi i fo asi te ta g di i , e ada i posisi a a g menuntut kepercayaan publik akan dirinya sebagai politisi, namun pada saat yang bersamaan mau

P r o c e e d i n g | C o m i c o s 2 0 1 5

memposisikan sejajar dengan user yang lain adalah inti dari penggunaan instagram sebagai media

self branding politisi.

Pada saat kedekatan sudah terbangun, loyalitas sudah terbentuk, maka follower bisa e jadi pe ela atau e pe a se agai e te g apa ila ada pihak lai atau use lai a g e e a g. i a, sa a pali g tidak suka kalau ada o a g a g jelek-jelekin pak Ahok, padahal dia sudah berusaha keras untuk masyarakatnya. Apa hanya karena dia Cina? Saya pernah balas komentar pedas dari user gara-ga a itu.. u gkap TM a g e gaku pali g tidak suka e eka a g melihat ras dan tampilan fisik sebagai dasar untuk menilai seseorang.

Politisi Juga Bisa Fun

Wacana psychoanalysis Freudian mengatakan bahwa menggunakan tehnologi freeway atau superhighway merasakan pengalaman yang hampir sama, yakni adanya : pleasure, exhiliration, joussance, control (or lack of), dan tentu saja a possi le dise odi e t … estless a hi es. Pesan visual lebih menggiring pada kebebasan menginterpretasi dan lebih menarik karena permainan komposisi dan menggelitik kemampuan abstraksi pemakna pesan.

Politik selama ini seringkali dikaitkan dengan sesuatu yang serius dan formal, birokratis tidak menyenangkan. Namun ternyata dari akun instagram politisi bisa memperlihatkan sisi lainnya.

caption digunakan untuk menggiring pemaknaan audiens. Rata-rata informan menyenangi gaya ahasa a g i ga , sede ha a da diseli gi hu o . eda a ta a te ta a a e g de ga menertawakan tho… da elihat foto di i stag a dita ah de ga gi i ga aptio a g ditulis se di i oleh pe ilik aku jadi a sa a tahu kalau e a g dia pe ge kita keta a a e g sa a dia … ujar DF yang merupakan mahasiswa S2 yang sangat tertarik dengan dunia politik dan ingin suatu saat nanti terjun langsung kedalamnya dan cita-citanya adalah merubah pandangan buruk masyarakat tentang politisi dan politik.

Memainkan unsur estetik dalam foto juga mampu digunakan untuk menarik minat followers untuk terus mengikuti kegiata politisi. Kei daha selalu e a ik agi a ak o a g, itu sudah fit ah a … u gkap AB a g e jadi pe gikut aku Okk Asoka ati ka e a se a g e gikuti fashion-nya. Tehnik pengambilan gambar banyak dimainkan untuk mendapatka gambar yang menarik. Namun tanpa itu pun, instagram menyediakan fasilitas edit gambar yang mampu membuat nilai estetik suatu objek lebih besar. Namun kemasan tidak akan menggantikan pentingnya ide dasar a g i gi disa paika , sepe ti a g dikataka “u i as It is important for the politicians to not only spread their beliefs and ideas as widely as possible but also to influence the potential

Komunikasi Visual melibatkan alat bantu visual, artinya dapat dilihat (Yusuf, 2010 h. 213). Dengan komunikasi visual lebih mudah bagi seseorang untuk menangkap pesan karena indra pengelihatan lebih mudah pesan ditangkap bahkan mempengaruhi penerimanya.

Dalam komunikasi politik semua proses komunikasi dilakukan dengan sadar dan untuk tujuan mempersuasi. Di era media dan demokrasi saat ini, masyarakat akan sangat mudah mendapatkan informasi dari berbagai media. Komunikasi politik di Indonesia sangat penting karena agenda politik dan voters di Indonesia sangat dinamik dan beragam. Kampanye politik bukan sebuah tindakan dalam jangka waktu pendek dan tertentu, melainkan secara terus menerus dan untuk tujuan jangka panjang. Tujuannya adalah pembentukan Image politik (politisi maupun partai politik) menggunakan Impression Management strategy.

Politisi yang melakukan personal branding senyatanya akan memposisikan hasilnya sebagai intangible asset untuk kedepannya. Simpati, perasaan dekat yang terbangun antara politisi dengan masyarakat dalam hal ini follower di akun instagram politisi tertentu akan membuahkan loyalitas. B a di g is esse tiall a out eati g alue th ough the p o isio of a o pelli g a d o siste t

offering and customer experience that will satisfy customer and keep them coming back Clela d.

2000, h.23)

Terciptanya hubungan relasional antara politisi dengan pemilih namun yang ditemukan dalam penelitian ini adalah keinginan followers (diasumsikan sebagai pemilih) untuk tidak diposisikan sebagai objek namun juga tercipta kedekatan antara yang dipilih dan yang memilih. Efek dari komunikasi personal bisa dimediasi oleh media sosial karena audience being users dan bisa secara langsung mencoba berinteraksi dengan sosok yang apabila secara real world nyatanya akan sulit diajak berkomunikasi langsung maupun bertemu. Sosial media menciptakan kondisi kedekatan dan simetris relationship, walaupun pada instagram potensi asimetris relationship ada. Followers tidak terlalu mempermasalahkan hubungan asimetris tersebut, lebih karena sejak awal memposisikan diri sebagai pengikut. Alasan menjadi pengikut akun politisi adalah sebagai bentuk apresiasi dan afiliasi terhadap sosok tertentu. New Media masih menjadi media setelah konvensional media di Indonesia, setidaknya pada konteks politisi pengguna instagram, karena tahapan menjadi followers adalah setelah simpati maupun keingintahuan muncul dikarenakan pemberitaan yang ada di media konvensional.

Kesimpulan

Mengoptimalkan potensi media sosial untuk menciptakan keterlibatan masyarakat dan membangun kedekatan dengan politisi. Menempatkan pemilih bukan hanya sebagai objek, namun diposisikan sebagai aset yang perlu dijaga dan diketahui apa yang dibutuhkkan dan diinginkan dari seorang politisi.

Terjadi negotiated reading dalam membaca teks visual yang disajikan politisi dalam akun instagramnya. Faktor yang mempengaruhi adalah motivasi awal menjadi follower dan pengetahuan yang didapatkan dari sumber yang lain, yaitu media konvensional. namun bisa dikondisikan sesuai dengan preferred reading jika sudah mendapatkan kepercayaan dari followernya.

Instagram memiliki kekuatan dalam menyampaikan pesan secara visual. Pada penelitian ini ditemukan keinginan membina kedekatan relasional harus berasal dari kedua pihak, baik politisi maupun follower. Membangun kedekatan dengan calon pemilih bisa dengan permainan caption,

P r o c e e d i n g | C o m i c o s 2 0 1 5

dengan bahasa yang sederhana, humor dan meningkatkan nilai estetik dari sebuah gambar. Potensi membangun kedekatan juga bisa dikembangkan melalui penggunaan mention (@) dan hastag (#).

Calon pemilih menempatkan politisi sebagai sosok yang posisinya diatas (asimetris) dan tidak berkeberatan dengan itu. Loyalitas adalah tujuan dari kampanye politik yang bisa diciptakan dengan keterbukaan dan kejujuran politisi pada publiknya. Merupakan intangible assets yang mempunyai kekuatan dalam menghadapi terpaan konstruksi informasi yang sangat mungkin terjadi.

Referensi :

Ardianto, Elvinaro. 2012. National Conference on Communication Branding. Pemberitaan Media Massa Cetak sebagai Public Relations Politik dalam Membentuk Branding Image Presiden SBY. h. 311-337

Barbatsis, Grechen. Ken Smith. Sandra Moriarty. Keith Kenney 2005. Handbook of Visual Communication. Theory, Methods and Media.New Jersey : Lawrence Erlbaum Associates, Publisher

Cleland, Robin T. 2000. Building Succesful Brands on the internet. Dissertation University of Cambridge

F o e , D . He e s Ho To Use I stag a . Bussi es I side

Hirzi, Aziz Taufik. 2012. National Conference on Communication Branding. Branding dalam Kampanye Partai Politik. h. 235-252

Hu, Yuhen. Manikonda, Lydia. Dan Kambhampati,Subbarao. 2014. What We Instagram: A First Analysis of Instagram Photo Content and User Types

Jensen,Klaus Bhurn and Nichlas W.Jankowki. (1991). A Handbook of qualitative methodologies for Mass Communication Research. London : Routledge

McNair, B., 2011, An Introduction to Political Communication, 5th ed., London and New York: Routledge. Safko, Lon. 2010. The “o ial Media Bi le: Ta ti s, Tools, a d “t ategies fo Busi ess “u ess. d editio . Suminas. Andrius 2012. Political Communication in Social Networking Websites, Vilnius University Yusuf, M.Pawit. 2010. Komunikasi Instruksional Teori dan Praktik. Jakarta : Bumi Aksara

Pola Komunikasi Komunitas #IndonesiaTanpaJIL Chapter Bogor

dalam Fitur Grup Aplikasi WhatsApp

Anniesha Hannief, Iqlima Winata, Martriana PS 1

Fakultas Ilmu Komunikasi, Universitas Pancasila Srengseng Sawah, Jagakarsa, Jakarta 12640

Email : annieshahannief@gmail.com, winataiqlima@gmail.com, martrianaps@yahoo.com

Abstrak

Makalah ini bertujuan untuk menampilkan pola komunikasi dan interaksi simbolis di antara anggota komunitas Indonesia #TanpaJIL chapter Bogor, merupakan komunitas di bidang dakwah Islam yang menyerukan perlawanan terhadap pemikiran Islam Liberal. Bagaimanakah proses interaksi antar anggota kelompok di aplikasi grup WhatsApp dalam mengunakan simbol-simbol yang telah disepakati bersama.

Kata kunci: aplikasi grup WhatsApp, pola komunikasi, komunitas, komunitas Indonesia #TanpaJIL.

Abstract

This paper is aim to show communication pattern and symbolic interactivity between member of Komunitas Indonesia #TanpaJIL chapter Bogor, this community for preaching Islam which againts toughts of Liberalism of Islam. Process of interaction between member in group application WhatsApp in use of symbols that have mutual understanding.

Keywords: group application Whatsapp, communication pattern, community, Komunitas Indonesia #TanpaJIL.

Pendahuluan

Indonesia Tanpa JIL (Jaringan Islam Liberal) bermula dari solidaritas generasi muda muslim seluruh Indonesia yang berbasis interaksi jejaring sosial, bertujuan mencegah penyebaran ideologi

“epilis “ekula is e, Plu alis e, da Li e alis e a g ge a dilakuka oleh akti is JIL Ja i ga Islam Liberal) melalui berbagai media.

Mengutip isi website indonesiatanpajil.org dan pamflet yang dibuat oleh Komunitas Indonesia Tanpa JIL, menyajilkan pemahaman kelompok terhadap sekularisme khususnya sekularisme agama adalah paham yang memisahkan urusan dunia dari agama. Agama hanya digunakan untuk mengatur hubungan pribadi dengan Tuhan, sedangkan hubungan sesama manusia diatur hanya berdasarkan kesepakatan sosial. Ideologi ini meyakini bahwa peran agama harus terpisah dari kekuasaan negara dan pengelolaan agama tidak perlu diatur oleh negara. Dengan kata lain, sekularisme adalah proses membatasi peran agama di ranah sosial politik agar agama hanya menjadi ritual pribadi dan urusan masing-masing individu. Pluralisme agama adalah suatu paham yang mengajarkan bahwa semua agama adalah sama dan karenanya kebenaran setiap agama adalah relatif, oleh sebab itu, setiap pemeluk agama tidak boleh mengklaim bahwa hanya agama mereka saja yang benar sedangkan

1 Anniesha Hannief dan Iqlima Winata adalah mahasiswi jurusan Kajian Media Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas

Pancasila. Latar belakang pengerjaan penelitian ini adalah, peneliti aktif dalam berorganisasi baik di lingkungan kampus maupun di luar kampus. Hampir semua organisasi atau komunitas yang diikuti oleh peneliti telah memiliki sebuah grup diskusi khusus anggota di mana aplikasi pesan instan sebagai wadahnya. Oleh sebab itu, peneliti mengambil salah satu organisasi atau komunitas yang diikuti untuk meneliti pola komunikasi di dalamnya. Martriana PS, M.Si. merupakan dosen tetap Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Pancasila sejak 2007, dosen pengampu mata kuliah Proyek Kajian Media dan pembimbing penelitian ini. Menyelesaikan pendidikan sarjana di jurusan Ilmu Komunikasi, Fisipol, Universitas Gadjah Mada serta menempuh Pasca Sarjana di Magister Komunikasi, Universitas Indonesia. Pernah bekerja di divisi bisnis surat kabar The Jakarta Post. Beberapa penelitian yang pernah dilakukan terkait Komunikasi Politik dan Media Baru..

P r o c e e d i n g | C o m i c o s 2 0 1 5

agama lain salah. Dalam prakteknya, pluralisme menjadi suatu ideologi lintas agama yang mencampur adukkan ajaran dari semua agama. Sedangkan liberalisme agama adalah memahami

nash-nash (Al-Qu a da Hadist de ga e ggu aka akal piki a a g e as, se ta ha a menerima doktrin-doktrin agama yang sesuai dengan akal pikiran semata.

Gerakan Indonesia Tanpa JIL mulai beraktivitas resmi dengan penggunaan tanda pagar #IndonesiaTanpaJIL di jejaring sosial Twitter pada pertengahan Februari 2012. Sebagai pendukung, sebuah fanpage di Facebook juga dipublikasikan dengan nama #IndonesiaTanpaJIL. Dalam perkembangannya, dukungan yang mengalir terhadap gerakan ini ternyata amat pesat. Dalam kurun waktu tiga hari, 10.000 pengguna Facebook menyukai fanpage #IndonesiaTanpaJIL dan 5000 pengguna Twitter mengikuti akun @TanpaJIL sebagai akun resmi yang mengelola serta memantau tagar #Indonesia Tanpa JIL. Komunitas #IndonesiaTanpaJIL semakin berkembang. Pada akhir tahun 2014, jumlah chapter atau perwakilan daerah telah mencapai lebih dari 20 kota, salah satunya adalah #IndonesiaTanpaJIL Chapter Bogor (ITJ Bogor).

Setiap chapter dipimpin oleh seorang Koordinator Chapter (Korchap) yang memimpin sejumlah anggota dengan sebutan Troops. Setiap chapter juga memiliki ciri khusus dan kebudayaan yang khas. ITJ Bogor sebagai chapter yang berdiri di daerah Jawa Barat, cenderung memadukan kebudayaan sunda di dalam berinteraksi dan menggelar berbagai kegiatan. Disamping itu, latar belakang troops yang berbeda-beda mulai dari akademisi, pengusaha, pedagang, sampai ibu rumah tangga juga semakin mewarnai proses komunikasi di dalam forum-forum komunikasi langsung maupun termediasi.

Sebagai bagian dari komunitas, memaknai manusia adalah makhluk yang tidak lepas dari proses interaksi baik secara personal maupun sosial. Menurut Bungin (2006, h.25), manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Kuasa dengan struktur dan fungsi yang sempurna. Manusia juga disebut makhluk multidimensional yang memiliki akal pikiran serta kemampuan berinteraksi. Karena disebut makhluk sosial, maka manusia tidak dapat hidup sendiri baik secara fisik maupun secara sosial budaya, karena manusia membutuhkan manusia lain untuk saling berkolaborasi dalam memenuhi kebutuhan fungsi sosial satu sama lain.

Proses interaksi manusia meliputi kontak sosial dan komunikasi. Bungin (2006, h.55) dalam bukunya yang berjudul Sosiologi Komunikasi, Teori, Paradigma, dan Diskursus Teknologi Komunikasi di Masyarakat, menjelaskan bahwa kontak sosial akan terjadi apabila ada hubungan fisik namun bukan semata-mata hubungan badaniah, karena hubungan sosial artinya hubungan antara dua orang atau lebih misalnya saat berbincang-bincang. Kontak sosial juga dapat terjadi melalui teknologi seperti telepon, radio, surat, dan lain-lain. Salah satu bentuk kontak sosial yang dapat terjadi adalah antara kelompok masyarakat dengan kelompok masyarakat lainnya dalam sebuah komunitas.

Proses interaksi lainnya adalah komunikasi. Komunikasi adalah sebuah proses memaknai yang dilakukan oleh seseorang terhadap informasi, sikap, dan perilaku orang lain yang berbentuk pengetahuan, pembicaraan, dan gerak-gerik sehingga menimbulkan reaksi-reaksi terhadap informasi, sikap, dan perilaku tersebut berdasarkan pengalaman yang dia alami Bungin (2006, h.57). Proses interaksi memberi kesempatan masuknya unsur-unsur eksternal yang dapat memengaruhi terjadinya perubahan sosial, hal ini dijelaskan oleh Bungin (2006, h.91) bahwa perubahan sosial merupakan proses sosial yang dialami oleh anggota masyarakat serta semua unsur-unsur budaya dan sistem-sistem sosial, di mana semua tingkat kehidupan masyarakat dipengaruhi oleh unsur-

unsur eksternal yang meninggalkan pola-pola kehidupan, budaya, dan sistem sosial lama menuju pola-pola kehidupan, budaya, dan sistem sosial yang baru.

Pola kehidupan yang baru dan merupakan salah satu unsur eksternal, salah satunya dipengaruhi oleh perkembangan teknologi. Perubahan yang terjadi meliputi pola komunikasi inter- personal dan pola komunikasi intra-personal. Komunitas merupakan tempat dimana terjadinya interaksi, turut mengalami perubahan akibat dari perkembangan teknologi. Pada tahun 1990 muncul se uah tek ologi ko u ikasi e a a Instant Messenger a g kia la a se aki e ggese

posisi SMS sebagai sistem pengiriman pesan singkat yang diminati. Sepanjang tahun 1990 sampai pada saat ini, terdapat berbagai macam instant messenger yang ada dalam kehidupan kita. Seperti yang dilansir oleh tekno.kompas.com,instant messenger yang sangat banyak diminati oleh masyarakat Indonesia adalah MSN, Yahoo Messenger, Skype, Mxit, Mig 33 Beta, Whatsapp, LINE, Viber, Kakao Talk, We Chat, dan Bee Talk. Salah satu aplikasi pesan instan yang bernama WhatsApp,

memiliki fitur grup yang memudahkan pemakainya berinteraksi secara kelompok dengan kapasitas 100 pengguna dalam satu kelompok. Kemampuan atau fasilitas yang dimiliki oleh instant messenger saat ini tidaklah hanya sekedar mengirim pesan teks saja, namun mampu melakukan pengiriman pesan gambar, pesan suara, telepon, pesan gambar, video, dan lokasi. Dengan kemampuan dan fasilitas yang dimiliki oleh instant messenger saat ini, banyak yang menjadikannya sarana atau tempat untuk berkomunikasi secara perorangan maupun kelompok. Seperti yang dijelaskan di atas, pola kehidupan yang baru dan merupakan salah satu unsur eksternal, salah satunya dipengaruhi oleh perkembangan teknologi, begitu pula dengan kehidupan saat seseorang tergabung dalam sebuah kelompok atau komunitas. Pola komunikasipun berubah ketika teknologi telah berkembang sampai saat ini.

Dalam sebuah komunitas terdapat interaksi antar anggota, baik secara langsung maupun tidak langsung. Sebagai sebuah komunitas, ITJ Bogor melakukan interaksi secara langsung dan tidak la gsu g. I te aksi se a a la gsu g a g dilakuka adalah kopi da at atau kopdar sedangkan komunikasi tidak langsung (termediasi) yang dilakukan adalah komunikasi dengan menggunakan aplikasi pesan instan Whatsapp. Makalah ini ingin mengetahui bagaimana pola komunikasi yang terbentuk dalam sebuah komunitas dengan peranan teknologi melalui aplikasi instant messenger

yang berkembang dimasyarakat saat ini.

Komunitas Virtual Dalam Aplikasi Pesan Instan

Menurut Nasrullah (2015, h.108-109), komunitas virtual merupakan komunitas yang terbangun berdasarkan kumpulan pengguna yang memiliki kesamaan dan terbentuk melalui ruang siber serta relasi yang terjadi diantara mereka yang termediasi secara elektronik. Dalam komunitas virtual, pengguna secara sadar berbagi dan bertindak secara kolektif, berbagi ritual dan kebiasaan, dan mengikuti regulasi sosial yang ada di dunia virtual.

Komunitas virtual tidak semata-mata terjadi begitu saja, melainkan terbentuk berdasarkan kesamaan tujuan dan pemikiran sebagai landasan dasar sebuah komunitas itu terbentuk. Dengan lahirnya sebuah teknologi komunikasi yang dapat memudahkan setiap orang dalam berkomunikasi, maka komunitas yang telah ada tersebut mendirian sebuah wadah komunitas berbasis teknologi komunikasi di mana setiap anggota dapat terhubung, Liliweri (2014, h.443-444).

Komunitas yang dibangun tidak akan berkembang tanpa adanya komunikasi di dalamnya. Begitu pula dengan komunitas virtual yang saat ini dapat memudahkan komunikasi antarpribadi. Salah satu wadah komunitas virtual yang memudahkan berkomunikasi adalah instant messenger.

P r o c e e d i n g | C o m i c o s 2 0 1 5

Instant messenger merupakan perangkat lunak yang memfasilitasi pengiriman pesan singkat (instant messaging). Layanan komunikasi tersebut memungkinkan seseorang untuk melakukan percakapan dengan orang lain secara langsung (real-time communication) melalui media internet maupun intranet. Pada umumnya, percakapan melalui aplikas instant messenger ini berupa pesan teks, gambar, video, dan pesan suara yang sering disebut dengan istilah hatti g Sukarno (2011, h.102).

Dalam penelitian Boneva (2006), diinvestigasi bahwa pesan instan memuaskan dua kebutuhan utama untuk kelompok remaja yaitu mempertahankan hubungan pertemanan dan menjadi bagian dari kelompok sesamanya (peer group), banyak digunakan karena meningkatkan