• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN TEORITIS

H. Situasi Pengamanan Lapas Klas IIA Salemba

I. Struktur Pejabat Lembaga Pemasyarakatan Klas IIA Salemba 74

1. Kegiatan Pengajian

Adapun hasil yang peneliti temukan pada saat proses kegiatan pengajaran baca tulis iqra Al—Quran dan pemberian materi ilmu tajwid yang diterapkan oleh Bapak Ilham terhadap anak didik pemasyarakatan adalah sebagai berikut :

10

- Pada pemberian materi ilmu tajwid pembina menanyakan terlebih dahulu sejauh mana mereka memahami huruf hijaiyah, ternyata hanya ada satu orang anak didik pemasyarakatan yang bisa membaca Al-Quran yaitu Teguh Irawan dan anak didik pemasyarakatan yang lain rata-rata hanya baru mengenal huruf hijaiyah yang jika disesuaikan dengan bacaan iqra yaitu iqra satu, iqra dua dan iqra tiga. Maka dengan begitu, sebelum memasuki materi ilmu tajwid, pembina mengajarkan anak didik untuk memahami huruf hijaiyah. Kemudian setelah anak didik pemasyarakatan sudah lebih baik memahami huruf hijaiyah dalam waktu satu minggu, materi tajwid yang pertama disampaikan adalah gunnah dan lima tanda baca yaitu : idzhar, ikhfa, idghom bigunnah, idghom billagunnah dan iqlab. Untuk memberikan materi ilmu tajwid pembina harus secara bertahap sedikit demi sedikit melihat kemampuan bacaan anak didik pemasyarakatan yang masih di bawah iqra empat.

- Hasil dari pengajaran baca tulis Al-Quran dan ilmu tajwid dapat dilihat pada saat evaluasi kegiatan, yaitu ketika pembina memberikan ujian lisan maupun tulisan terhadap anak didik pemasyarakatan. Setelah ujian tersebut berlangsung, terdapat peningkatan terhadap bacaan iqra dan Al-Quran anak didik pemasyarakatan. Bacaan iqra dan Al-Quran anak didik pemasyarakatan meningkat disetiap minggunya, kemudian mereka

mulai mengenal tajwid dan memahaminya. Bacaan tajwid yang mereka pelajari, mereka terapkan pada saat pembacaan iqra dan Al-Quran yang dituntun oleh pembina.

Tabel 9

Hasil Kegiatan Baca Tulis Iqra dan Al-Quran

Kegiatan

Teori Teori

Hasil Pembelajaran Proses Keputusan

Sosial Inovasi

Atensi

Pengenalan Anak didik

Persuasi Pemasyarakatan

Memperhatikan dengan baik

Retensi Keputusan Anak didik

Baca TulisIqra Produksi Konfirmasi Pemasyarakatan

Al-Quran Mempraktekkan

bacaan huruf Hijaiyah

Motivasi

Proses Adopsi Anak didik

Kesadaran Pemasyarakatan

Menaruh Minat secara berlanjut

Penilaian Mengikuti

Percobaan Kegiatan

Penerimaan Pengajian

Maka dari hasil observasi yang telah peneliti temukan di atas, dapat dismpulkan bahwa, cara yang diterapkan pembina kepada anak didik pemasyarakatan dapat diterima dengan baik melalui tahap atensi dan proses pengenalan pada saat anak didik memperhatikan huruf-huruf hijaiyah yang diajarkan oleh pembina. Kemudian pada saat anak didik pemasyarakatan mempraktekan bacaan huruf hijaiyah bersama-sama, pada tahap retensi dan produksi anak didik telah memberikan keputusan dan

konfirmasi terhadap proses keputusan inovasi. Dan pada saat anak didik pemasyarakatan kembali mengikuti pengajian disetiap harinya, mereka telah mendapatkan motivasi untuk mengadopsi proses keputusan inovasi sehingga terjadi peningkatan dalam bacaan Iqra dan Al-Quran setiap minggunya melalui ujian lisan maupun tulis yang diberikan oleh pembina.

Adapun hasil yang peneliti temukan pada saat proses kegiatan pemberian materi ilmu fiqh yang diterapkan oleh Bapak Ilham terhadap anak didik pemasyarakatan adalah sebagai berikut :

- Terdapat anak didik pemasyarakatan yang belum memahami seperti apa cara berwudhu dan belum hafal bacaan shalat seperti doa iftitah, doa i’tidal, doa ruku, doa sujud dan doa tahiyat akhir. Kemudian anak didik pemasyarakatan menyimak dengan baik apa yang diajarkan oleh pembina dan mempraktekannya sembari dituntun oleh pembina. Anak didik pemasyarakatan tersebut bernama fatahillah, pertama kali mengikuti kegiatan pengajian Ia sama sekali tidak mengerti bagaimana caranya berwudhu, shalat dan mengaji. Namun selama dua bulan pada setiap harinya Fatahillah mengikuti pembinaan rohani Islam melalui kegiatan pengajian, Ia memiliki peningkatan secara bertahap dan sampai akhirnya bisa mempraktekan shalat dan sedikit demi sedikit hafal bacaan-bacaan yang ada dalam shalat.

- Hasil dari pemberian materi dan praktek pada ilmu fiqh dapat dilihat saat evaluasi kegiatan, yaitu pada saat pembina memberikan

ujian praktek lisan dan praktek terhadap anak didik pemasyarakatan. Pada awal kegiatan pengajian berlangsung, anak didik pemasyarakatan ada yang tidak tahu sama sekali cara berwudhu dan shalat dan yang bisa juga belum terlalu lancar dan hafal doa-doa dalam shalat. Tetapi setelah dua minggu kegiatan berlangsung, mulai ada peningkatan terhadap anak didik pemasyarakatan yaitu mereka dapat berwudhu dengan baik dan mulai menghafal bacaan-bacaan shalat. Kemudian pembina juga memiliki absensi kehadiran shalat anak didik pemasyarakatan yang bisa menjadi salah satu penilaian terhadap peningkatan ibadah shalat anak didik pemasyarakatan.

Tabel 10

Hasil Kegiatan Pemberian Materi dan Praktek Ilmu Fiqh

Kegiatan

Teori Teori

Hasil Pembelajaran Proses Keputusan

Sosial Inovasi

Atensi

Pengenalan Anak didik

Persuasi Pemasyarakatan

Memperhatikan dengan baik

Retensi Keputusan Anak didik

Materi Produksi Konfirmasi Pemasyarakatan

dan Praktek Mempraktekkan

Ilmu Fiqh cara berwudhu

dan shalat

Motivasi

Proses Adopsi Anak didik

Kesadaran Pemasyarakatan

Menaruh Minat secara berlanjut Penilaian mengikuti pelajaran

Percobaan ilmu fiqh

kehadiaran shalat

Maka dari hasil observasi yang telah peneliti temukan di atas, dapat disimpulkan bahwa materi dan praktek ilmu fiqh yang diterapkan oleh pembina dapat diterima dengan baik oleh anak didik pemasyarakatan pada tahap atensi dan proses pengenalan saat anak didik pemasyarakatan menyimak pemberian materi ilmu fiqh. Kemudian ketika anak didik pemasyarakatan mempraktekkan cara berwudhu dan shalat, dalam tahap retensi dan produksi telah memberikan keputusan dan konfiramasi pada proses keputusan inovasi. Dan pada saat anak didik pemasyarakatan kembali mengikuti pelajaran ilmu fiqh dan mengisi absensi hadir dalam shalat berjamaah maka dapat dikatakan anak didik pemasyarakatan telah mendapatkan motivasi untuk mengadopsi proses keputusan inovasi.Sehingga terdapat peningakatan terhadap ibadah shalat anak didik pemasyarakatan disetiap minggunya.

Adapun hasil yang peneliti temukan pada saat proses kegiatan pemberian materi mahfudzhot yang diterapkan oleh Bapak Ilham terhadap anak didik pemasyarakatan adalah sebagai berikut :

- Pada saat pembina menjelaskan mengenai materi mahfudzhot, anak didik pemasyarakatan berusaha memahami apa yang disampaikan oleh pembina.

- Kemudian pada saat pembina membacakan kata bahasa arab dalam mahfudzhot seperti “ ﺮ ﻔ ظ ﺮ ﺒ ﺻ ﻦ ﻣ “ yang artinya “Barangsiapa sabar, beruntunglah ia.” Pembina mengajak anak didik

pemasyarakatan untuk ikut mengucapkannya dan anak didik pemasyarakatan pun mengikutinya.

- Pembina juga meminta anak didik pemasyarakatan untuk menghafal lima dari lima puluh satu mahfudzhot yang diberikan oleh pembina.

Tabel 11

Hasil Kegiatan Pemberian Materi Mahfudzhot

Kegiatan

Teori Teori

Hasil Pembelajaran Proses Keputusan

Sosial Inovasi

Atensi

Pengenalan Anak didik

Persuasi Pemasyarakatan

Menyimak dengan baik

Retensi Keputusan Anak didik

Produksi Konfirmasi Pemasyarakatan

Mahfudzhot Mengikuti

bacaan mahfudzhot

Pembina

Motivasi

Proses Adopsi Anak didik

Kesadaran Pemasyarakatan

Menaruh Minat dapat mengafal

Penilaian bacaan

mahfudzhot Percobaan

Penerimaan

Maka dari hasil observasi yang telah peneliti temukan di atas, dapat disimpulkan bahwa mahfudzhot yang diterapkan oleh pembina dapat diterima dengan baik oleh anak didik pemasyarakatan dalam tahap atensi dan proses pengenalan pada saat anak didik pemasyarakatan menyimak

dengan baik mahfudzhot yang disampaikan oleh pembina. Kemudian pada saat anak didik pemasyarakatan mengikuti bacaan mahfudzhot yang disampaikan oleh pembina, anak didik pemasyarakatan melalui tahap retensi dan produksi telah memberikan keputusan dan konfirmasi terhadap proses keputusan inovasi. Dan pada saat mereka menghafal kata-kata mahfudzhot, mereka telah mendapat motivasi untuk mengadopsi inovasi.

Adapun hasil yang peneliti temukan pada saat proses kegiatan pemberian materi hadits dan tausiyah yang diterapkan oleh Bapak Ilham terhadap anak didik pemasyarakatan adalah sebagai berikut :

- Tausiyah yang disampaikan oleh pembina lebih banyak mengajak anak didik pemasyarakatan untuk berubah menjadi lebih baik, melaksanakan shalat dan mengaji kemudian juga memberikan motivasi. Melalui materi hadits, potongan ayat-ayat Al-Quran yang cocok untuk disampaikan dan mahfudzhot (kata-kata mutiara) yang disampaikan pembina.

- Saat pembina menyampaikan isi hadits pada tausiyahnya, anak didik pemasyarakatan sangat memperhatikan apa yang disampaikan oleh pembina. Mereka berusaha memahami isi dari hadits tersebut, seperti hadits mengenai “Menginginkan Kebahagiaan Dunia-Akhirat Harus Wajib dengan Ilmu”. Pada saat pembina mengajak anak didik pemasyarakatan untuk selalu belajar terutama belajar mengaji “Dengan hadits yang kakak sampaikan,

kakak mengajak adik-adik untuk yuk yang ga bisa ngaji kita belajar sama-sama yang ga bisa shalat kita belajar sama-sama sampai bisa”, dan anak didik pemasyarakatan bersemangat menjawab“Yaaaaaa…”.

- Kemudian setelah mendengar tausiyah, hadits-hadits, potongan ayat-ayat Al-Quran dan juga mahfudzhot yang disampaikan dalam tausiyah pembina, anak didik pemasyarakatan setiap harinya menjadi lebih rajin mengikuti kegiatan pengajian dan rajin melaksanakan shalat lima waktu dan shalat dhuha.

- Dari penyampaian tausiyah dan hadits-hadits dapat dilihat dengan anak didik pemasyarakatan mulai rajin melaksanakan shalat dan mengikuti kegiatan pengajian disetip minggunya.

Tabel 12 Hasil Kegiatan Tausiyah

Kegiatan

Teori Teori

Hasil Pembelajaran Proses Keputusan

Sosial Inovasi

Atensi

Pengenalan Anak didik

Persuasi Pemasyarakatan

Memperhatikan dengan baik

Retensi Keputusan Anak didik

Produksi Konfirmasi Pemasyarakatan

Tausiyah lebih rajin

melaksanakan ibadah shalat dan mengaji

Motivasi

Proses Adopsi Anak didik

Kesadaran Pemasyarakatan

Menaruh Minat lebih rajin

Percobaan shalat dan mengaji Penerimaan

Maka dari hasil observasi yang telah peneliti temukan di atas, dapat disimpulkan bahwa pemberian tausiyah melalui ayat-ayat Al-Quran, hadits dan mahfudzhot yang diterapkan oleh pembina dapat diterima dengan baik oleh anak didik pemasyarakatan melalui tahap atensi dan proses pengenalan ketika anak didik pemasyarakatan memperhatikan tausiyah yang disampaikan oleh pembina. Kemudian ketika mereka lebih rajin melaksanakan ibadah seperti shalat dan mengaji, mereka telah melalui tahap retensi dan produksi untuk memberikan keputusan dan konfirmasi terhadap proses inovasi. Dan ketika anak didik pemasyarakatan semakin rajin melaksanakan ibadah shalat dan mengaji mereka telah mendapat motivasi untuk mengadopsi inovasi.

Dokumen terkait