• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN TEORITIS

H. Situasi Pengamanan Lapas Klas IIA Salemba

I. Struktur Pejabat Lembaga Pemasyarakatan Klas IIA Salemba 74

2. Penerapan Strategi Pembina Rohani Islam Lembaga

a. Kegiatan Pengajian

Tabel 4

Penerapan Strategi Kegiatan Pengajian

No Kegiatan

Pembinaan

Penerapan Media

Teori Metode Belajar

1 Ilmu Fiqh Cerita Alat Visual Ceramah Simbolisme Verbal 2 Tajwid Ceramah Teori Simbolisme Peranan Verbal

3 Baca Tulis Iqra Komunikator Simbolisme

Al-Quran Verbal 4 Mahfudzhot Ceramah Simbolisme Verbal 5 Hadits Ceramah 6 Tausiyah Ceramah

Berdasarkan tabel di atas, berikut penerapan strategi yang dilakukan oleh Bapak Ilham :7

Penerapan strategi Bapak Ilham dalam kegiatan pemberian materi ilmu fiqh adalah dengan menggunakan teori peranan komunikator, metode cerita dan metode ceramah. Adapun penjelasannya sebagai berikut :

- Dengan menggunakan metode cerita pada awal pembahasan, pembina yaitu Bapak Ilham menceritakan terlebih pengalamannya

7

dimasa lalu ketika memakai obat terlarang dan menunjukan penyesalannya sampai pada akhirnya Ia mendapat hidayah dari Allah SWT dan menjadi pembina dalam kegiatan pengajian anak didik pemasyarakatan di Lembaga Pemasyarakatan Klas II A Salemba.

- Kemudian dengan metode ceramah, pembina mengajak anak didik pemasyarakatan untuk sama-sama berubah menjadi manusia yang lebih baik dan tidak melakukan kejahatan lagi. Pembina juga memberikan kata-kata penyemangat kepada anak didik pemasyarakatan melalui mahfudzhot yaitu kata-kata mutiara dalam bahasa arab seperti “ﺪ ﺟ و ﺪ ﺟ ﻦ ﻣ ”, yang artinya “Siapa yang bersungguh-sungguh pasti akan berhasil”. Pembina menjelaskan kepada mereka, ketika mereka ingin sungguh-sungguh berubah menjadi lebih baik maka mereka pasti bisa. Kemudian pembina memberikan arahan kepada anak didik pemasyarakatan untuk melaksanakan ibadah shalat dan mengaji. Setelah itu pembina mengajarkan anak didik pemasyarakatan tentang apa yang harus dilakukan terlebih dahulu ketika ingin melaksanakan shalat dan mengaji. Pembina memberikan materi thaharah dari mulai macam-macam air yang suci, macam-macam-macam-macam najis, cara-cara bersuci dan cara berwudhu dengan niatnya.

- Pada setiap materi mengenai ilmu fiqh, dalam pemberian materi ibadah sahalat pembina secara betahap menjelaskan mengenai

syarat syah shalat, rukun shalat, gerakan-gerakan shalat, bacaan shalat dan doa setelah shalat kepada anak didik pemasyarakatan. Penerapan strategi Bapak M. Danil dan Bapak Ilham dalam kegiatan pemberian materi ilmu tajwid adalah dengan menggunakan teori peranan komunikator, metode ceramah dan metode simbolisme verbal. Adapun penjelasannya sebagai berikut :

- Dengan menggunakan metode ceramah pada materi ilmu tajwid, pembina terlebih dahulu mengajarkan anak didik pemasyarakatan kepada huruf hijaiyah, karena hanya tiga anak didik pemasyarakatan dari duapuluh anak yang dapat mengingat huruf hijaiyah dan sudah dapat membaca Al-Quran.

- Setelah anak didik pemasyarakatan mulai mengenal huruf hijaiyah, pembina baru memberikan materi ilmu tajwid dari hukum bacaan yang ada dalam iqra maupun Al-Quran disesuaikan dengan yang sedang dibaca oleh anak didik pemasyarakatan yang dengan metode simbolisme verbal langsung dipraktekan.

Penerapan strategi Bapak M.Danil dan Bapak Ilham dalam kegiatan baca tulis Iqra dan Al-Quran adalah dengan teori peranan komunikator dan metode simbolisme verbal. Adapun penjelasannya sebagai berikut :

- Dengan metode simbolisme verbal, pembina langsung mengajarkan anak didik pemasyarakatan dan memperaktekan bacaan iqra dan Al-Quran. Dalam pengajarannya, pembina membenarkan bacaan anak didik jika ada yang salah.

- Dalam memberikan semangat bagi anak didik pemasyarakatan yang sudah dapat membaca Al-Quran, pembina membagi tugas kepada anak didik pemasyarakatan untuk mengajarkan temannya yang masih di Iqra satu. Sehingga anak didik pemasyarakatan yang sudah dapat membaca Al-Quran memiliki kepercayaan diri yang lebih besar. Dengan begitu, pembina menciptakan suasana kekeluargaan kepada anak didik pemasyarakatan, agar satu sama lain dapat saling mengenal dan tidak canggung.

Penerapan strategi Bapak M.Danil dan Bapak Ilham dalam pemberian materi mahfudzhot adalah dengan menggunakan teori peranan komunikator, metode simbolisme verbal dan metode ceramah. Adapun penjelasannya sebagai berikut :

- Dengan metode ceramah, pembina menjelaskan mengenai mahfudzhot kemudian menyuruh anak didik pemasyarakatan untuk menghafal lima dari dua piluh kalimat mahfudzhot yang diberikan pembina kepada anak didik pemasyarakatan. Misalnya :

- Pembina juga menyampaikan materi mahfudzhotnyapada saat kesempatan disetiap kegiatan yang sedang dilakukan, misalnya pada saat tausiyah.

Penerapan strategi Bapak M.Danil dan Bapak Ilham dalam pemberian materi ilmu hadits adalah dengan menggunakan teori peranan komunikator dan metode ceramah. Adapun penjelasannya sebagai berikut :

- Materi hadits diselipkan pada setiap tausiyah yang diberikan oleh pembina dengan metode ceramah.

- Materi-materi hadits yang disampaikan kepada anak didik pemasyarakatan adalah materi hadits yang mengajak anak didik pemasyarakatan untuk berubah menjadi pribadi yang lebih baik dan yang memberikan motivasi untuk hidup mereka. Dalam observasi yang telah peneliti lakukan, adapun contoh hadits yang diberikan oleh pembina kepada anak didik pemasyarakatan adalah sebagai berikut :

Hadits Rasulullah SAW, “Menginginkan Kebahagiaan Dunia-Akhirat Harus Wajib dengan Ilmu”:

,

,

Artinya :“Barang siapa yang menghendaki kehidupan dunia maka wajib baginya memiliki ilmu, dan barang siapa yang mengendaki kehidupan akhirat, maka wajib baginya memiliki ilmu, dan barang siapa yang menghendaki keduanya maka wajib baginya memiliki ilmu.”(HR. Turmudzi)

Dari hadits yang disampaikan di atas, pembina mengajak anak didik pemasyarakatan untuk selalu menuntut ilmu, selalu belajar, terutama belajar mengaji agar bisa mendapatkan pahala dan ridho Allah SWT. Hadits Rasulullah SAW ,“Amal yang Paling dicintai oelh Allah SWT” :

Artinya :“Amal yang paling dicintai oleh Allah adalah yang terus menerus walaupun sedikit”.(HR. Bukhari & Muslim)

Dari hadits yang disampaikan di atas, pembina mengajak anak didik pemasyarakatan untuk terus mengikuti kegiatan pengajian, melaksanakan shalat dan mengaji.

Penerapan strategi Bapak M.Daniel dan Bapak Ilham dalam kegiatan tausiyah adalah dengan teori peranan komunikator dan metode ceramah. Adapun penjelasannya sebagai berikut :

- Dengan metode ceramah pembina, membacakan ayat-ayat Al-Quran untuk menyadarkan anak didik pemasyarakatan memberikan motivasi hidup. Adapun contoh ayat Al-Quran tersebut adalah : Firman Allah SWT :

)

(

Artinya :“Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia.”(QS. Ar-Rad ayat 11)

Dari ayat Al-Quran yang disampaikan oleh pembina di atas, pembina mengambil inti sari dari ayat tersebut yaitu“Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.” Pembina mengajak anak didik pemasyarakatan untuk berubah menjadi lebih baik dan menjadikan kesalahan yang mereka lakukan sebagai pelajaran hidup. Dan ketika anak didik pemasyarakatan ingin berubah menjadi lebih baik, pembina memberi

arahan kepada mereka untuk harus memiliki niat dan bersungguh-sungguh.

Pembina juga mengajak anak didik pemasyarakatan untuk mengingat kembali rasanya saat berkumpul bersama keluarga, mengingat perjuangan orangtua mereka yang paling utama memberikan perhatian saat mereka masuk ke dalam Lembaga Pemasyarakatan Klas II A Salemba, kemudian mengingat rasanya nyaman saat tidur dirumah dikasur yang nyaman dibandingkan dengan dikamar mereka saat ini di dalam jeruji besi. Ajakan yang dilakukan oleh pembina bertujuan untuk menyadarkan anak didik pemasyarakatan agar tidak melakukan kejahatannya lagi dan berubah menjadi lebih baik.

Kemudian setelah itu pembina kembali menyampaikan ayat A-Quran, Firman Allah SWT :

)

(

Artinya :“Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al Kitab (Al Quran) dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain). Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.”(QS. Al-Ankabut ayat 45) Dari ayat Al-Quran yang disampaikan di atas, pembina memberikan penjelasan kepada anak didik pemasyarakatan ketika mereka memiliki niat untuk berubah menjadi lebih baik, hal yang paling utama mereka lakukan adalah shalat agar mereka tidak lagi mengulangi kejahatan

yang mereka lakukan. Dengan mereka mengerjakan shalat, insya Allah mereka akan selalu mengingat Allah dan takut jika melakukan kejahatan lagi. Firman Allah SWT :

)

(

)

(

)

(

Artinya :“(1). Demi masa (2). Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian (3).kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.”(QS. Al-Asr ayat 1-3)

Dari ayat Al-Quran yang disampaikan oleh pembina tersebut di atas, pembina mengajak anak-anak untuk menghargai waktu untuk selalu mengerjakan amal saleh yaitu berbuat kebaikan dan beribadah.

Media belajar yang digunakan oleh pembina rohani Islam dalam kegiatan pengajian adalah alat-alat visual yaitu seperti memberikan contoh cara berwudhu dan shalat dalam pelajaran ilmu fiqh, memberikan text bacaan pada materi tajwid, mahfudzhot dan hadits, dan papan tulis untuk menjelaskan huruf dalam iqra maupun tajwid pada kegiatan baca tulis Al-Quraan.

b. Kegiatan Pembinaan Karakter Islam

Tabel 5

Penerapan Strategi Kegiatan Pembinaan Karakter Islam

Kegiatan Pembinaan Penerapan Media

Karakter Teori Metode Belajar

Materi Pmbntukan Teori Peranan Cerita

Alat Visual

Karakter Komunikator Ceramah

Diskusi

Menonton Film Teori Peranan Ceramah Visual

MengenaiKehidupan Komunikator Diskusi Audio

Visual

Diskusi Teori Peranan Diskusi Visual

Komunikator Ceramah

Praktek Shalat Teori

Komunikasi Simbolisme

Visual

Tasbih Persuasif Verbal

Diskusi

Video Ayat-ayat Teori Peranan Diskusi Visual

Al-Quran Komunikator Ceramah Audio

Visual

Mengenal Teori Peranan Cerita Visual

Tasawuf Komunikator Diskusi Audio

Visual Ceramah

Hipnoterapy

Teori Peranan Simbolisme

Visual

Komunikator Verbal

Ceramah

Menulis Khat Teori Peranan Simbolisme Visual

Berdasarkan tabel di atas, berikut penerapan strategi yang dilakukan oleh Bapak Iskandar :8

Penerapan strategi Bapak Iskandar dalam kegiatan pemberian materi tentang etika adalah dengan menggunakan teori peranan komunikator, metode cerita dan metode ceramah. Adapun penjelasannya yaitu :

- Dengan menggunakan metode cerita, pembina bercerita tentang sejarah Nabi Muhammad bagaimana Nabi Muhammad begitu sabar dan tetap menunjukkan sikap yang baik dalam berdakwah meski selalu di caci maki oleh orang-orang quraisy sampai pada akhirnya orang-orang quraisy tersebut sadar dan memeluk agama Islam. Melalui teori peranan komunikator, pembina berusaha memberi penyadaran kepada mereka dan mengajak mereka untuk memiliki sikap dan sifat yang baik seperti cerita sejarah Nabi Muhammad tersebut.

- Dengan menggunakan metode ceramah, anak didik diajarkan untuk mematuhi norma-norma yang telah ada dimasyarakat. Kemudian pembina menjelaskan standar perilaku yang baik di lingkungan masyarakat. Dan terakhir menyelipkan bacaan doa iftitah yaitu :

)

(

)

(

8

Artinya :“Katakanlah: sesungguhnya sembahyangku, ibadatku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam. Tiada sekutu bagi-Nya; dan demikian itulah yang diperintahkan kepadaku dan aku adalah orang yang pertama-tama menyerahkan diri (kepada Allah)".(Q.S. Al-An’am ayat 162-163)

Bacaan di atas bertujuan untuk memberi pemahaman kepada anak didik pemasyarakatan bahwa dasar dari perilaku yang kita lakukan adalah ketika kita memiliki iman dan taat kepada Allah. Kemudian untuk menjadi hamba yang memiliki iman dan taat kepada Allah pembina memberi anjuran kepada anak didik pemasyarakatan untuk melakukan shalat wajib lima waktu dan rajin mengaji.

Penerapan strategi Bapak Iskandar dalam kegiatan pemutaran film mengenai kehidupan, menggunakan teori peranan komunikator dan metode ceramah. Adapun penjelasannya sebagai berikut :

- Dengan pemutaran film mengenai orang yang memiliki kekurangan fisik tetapi begitu semangat melakukan shalat dan mengaji, pembina berusaha membangkitkan kesadaran anak didik pemasyarakatan untuk juga bersemangat melaksanakan shalat dan mengaji. Pembina berusaha menyadarkan anak didik pemasyarakatan bahwasannya orang yang keadaan fisiknya kurang sempurna saja bisa dan bersemangat untuk beribadah, jadi tidak ada alasan untuk mereka yang fisiknya sempurna untuk tidak shalat dan mengaji.

- Dengan metode ceramah, pembina memberikan penjelasan kepada anak didik pemasyarakatan untuk tidak menunda dalam melakukan

suatu kebaikan terutama beribadah. Kemudian menjelaskan arti Allah bagi anak didik pemasyarakatan dan menjelaskan cara mendekatkan diri kepada Allah SWT yaitu dengan shalat dan mengaji.

Penerapan strategi Bapak Iskandar dalam kegiatan diskusi adalah dengan menggunakan teori peranan komunikator, metode diskusi, tanya jawab atau dialog dan metode ceramah. Adapun penjelasannya yaitu :

- Dengan metode diskusi tanya jawab atau dialog, pembina mengajak anak didik pemasyarakatan untuk bercerita tentang pengalaman apa yang menyenangkan bagi mereka dan menjelaskan tindakan hukum apa yang mereka lakukan sehingga mereka masuk ke dalam Lembaga Pemasyarakatan Klas II A Salemba. Dan akhirnya anak didik pemasyarakatanpun bercerita, ada yang melakukan tindakan hukum dengan menggunakan obat terlarang (narkoba), penodongan, pencurian, perampokan, kesusilaan hingga pembunuhan. Mereka juga menjelaskan mengapa mereka melakukan itu, kebanyakan dikarenakan faktor pergaulan, keadaan keluarga yang brokenhome, orang tua yang tidak memperhatikan mereka, dan kondisi ekonomi yang kurang. - Kemudian dengan metode ceramah, pembina memberi anjuran dan

arahan kepada anak didik pemasyarakatan. Ketika ada masalah yang menimpa mereka, jangan melampiaskannya dengan menggunakan obat-obatan terlarang, dan kejahatan-kejahatan yang

lain. Tetapi dengan cara mengadu kepada Allah dengan shalat dan berdoa.

- Dan dalam teori peranan komunikator, pembina membangkitkan semangat anak didik pemasyarakatan untuk berubah menjadi pribadi yang lebih baik. Menjelaskan bahwa mereka bisa berubah jikalau mereka memiliki niat untuk berubah dengan mengutip ayat Al-Quran yaitu :

)

(

Artinya :“Dan Dialah yang menerima taubat dari hamba-hamba-Nya dan memaafkan kesalahan-kesalahan dan mengetahui apa yang kamu kerjakan”.(Q.S. At-Taubat ayat 25)

Penerapan strategi Bapak Iskandar dalam kegiatan praktek shalat tasbih adalah dengan menggunakan teori persuasi dan metode simbolisme verbal. Adapun penjelasannya yaitu :

- Teori pesuasi yang digunakan oleh pembina adalah memberikan anjuran untuk bertindak dalam menjelaskan tata cara shalat tasbih. - Dengan metode simbolisme verbal, pembina dan anak didik

pemasyarakatan mempraktekkan shalat tasbih.

Penerapan strategi Bapak Iskandar dalam kegiatan pemutaran video yang berisikan ayat-ayat Al-Quran dengan menggunakan teori peranan komunikator, metode ceramah dan metode diskusi (tanya jawab) :

- Setelah melihat pemutaran video ayat-ayat Al-Quran, pembina menggunakan teori peranan komunikator dan metode ceramah untuk meyakinkan anak didik pemasyarakatan bahwa Allah selalu ada untuk hamba-hambaNya dalam keadaan apapun. Maka anak didik pemasyarakatan dianjurkan untuk selalu mengingat Allah dengan beribadah dan selalu berserah diri kepada Allah ketika ujian menimpa mereka.

- Pemutaran video dilakukan setelah melaksanakan praktek shalat tasbih, kemudian dengan metode diskusi (tanya jawab) pembina bertanya kepada anak didik pemasyarakatan “apa yang kalian rasakan setelah melakukan shalat tasbih?” kemudian mereka menjawab, “saya merasa hati saya tenang pak”. Dengan begitu, pembina kembali memberikan anjuran agar anak didik pemasyarakatan selalu melaksanakan shalat dan berdzikir, agar hati dan pikiran mereka selalu merasakan ketenangan.

Penerapan strategi Bapak Iskandar dalam pemberian materi dan video mengenai tasawuf dan tarekat Jalaluddin Rumi dengan menggunakan teori peranan komunikator, metode cerita dan metode ceramah. Adapun penjelasannya sebagai berikut :

- Dengan metode cerita pembina menjelaskan mengenai tarekat, mengenalkan kepada anak didik pemasyrarakatan tentang ilmu tasawuf yang salah satunya adalah tarian “Whirling Dervishes” yang diciptakan oleh Jalauddin Rumi.

- Kemudian dengan metode ceramah, pembina mengajak anak didik pemasyarakatan untuk selalu berdzikir dengan mengutip ayat Al-Quran yaitu :

)

(

Artinya :“(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram”.(QS. Ar-Raad ayat 28)

Penerapan strategi Bapak Iskandar dalam kegiatan hipnoteraphy dengan menggunakan teori peranan komunikator, metode simbolisme verbal dan metode ceramah. Adapun penjelasannya sebagai berikut :

- Dengan menggunakan metode simbolisme verbal, pembina megajak anak didik pemasyarakatan untuk berdiri kemudian memejamkan mata dan menyuruh mereka mengikuti arahan yang diberikan oleh pembina yaitu arahan untuk mengingat masa lalu mereka dari perbuatan baik mereka hingga perbuatan buruk mereka baik dengan diri sendiri, orang tua, teman, keluarga dan masyarakat sekitar.

- Dengan menggunakan metode ceramah, pembina menasehati anak didik pemasyarakatan untuk tidak lagi melakukan kesalahan dan kejahatan yang telah mereka perbuat.

Penerapan strategi Bapak Iskandar dalam kegiatan menulis khat menggunakan teori peranan komunikator dan metode simbolisme verbal.Adapun penjelasannya sebagai berikut :

- Dengan menggunakan metode simbolisme verbal, pembina terlebih dahulu memberikan contoh penulisan khat. Kemudian setelah memberikan contoh, pembina langsung menyuruh anak didik pemasyarakatan untuk menulis khat.

Pada setiap kegiatan pembinaan karakter, penggunaan metode diskusi yang diterpakan oleh pembina adalah untuk mengevaluasi kegiatan yang telah dilaksanakan dan mengetahui sejauhmana hasil dari materi-materi maupun praktek yang telah diterima oleh anak didik pemasyarakatan.

Dan pada setiap kegiatan pembinaan karakter, dalam media belajar pembina menggunakan media visual seperti papan tulis dan slide untuk memberikan penjelasan yang lebih baik kepada anak didik pemasyarakatan, Pembina juga menggunakan media audio visual untuk menonton film dalam kegiatan pemutaran film dan video ayat-ayat Al-Quran.

3. Evaluasi Strategi Pembina Rohani Islam Lembaga Pemasyarakatan Klas II A Salemba

a. Kegiatan Pengajian

Tabel 6

Evalusasi Strategi Kegiatan Pengajian

No Kegiatan

Pembinaan

Evaluasi

Teori Metode

1 Ilmu Fiqh Diskusi

2 Tajwid Simbolisme

3 Baca Tulis Iqra Verbal

Al-Quran Teori Hukuman

4 Mahfudzhot Peranan Dan

Komunikator Ganjaran

5 Hadits Diskusi

Dan Ganjaran

Berdasarkan tabel di atas, berikut penjelasan mengenai evaluasi strategi Bapak M. Danil dan Bapak Ilham :9

Evaluasi Bapak M.Danil dan Bapak Ilham dalam kegiatan pengajian terhadap anak didik pemasyarakatan yaitu dengan menggunakan teori peranan komunikator ,metode diskusi, metode simbolisme verbal, metode hukuman dan ganjaran. Adapun penjelasannya sebagai berikut :

- Pada setiap kegiatan yang telah dilakukan, pembina selalu mengajak anak didik pemasyarakatan untuk berdiskusi dengan memberi kesempatan kepada mereka bertanya apa yang tidak dimengerti oleh anak didik pemasyarakatan.Kemudian pembina memberikan pertanyaan kepada anak didik pemasyaakatan untuk mengukur sejauh mana mereka memahami apa yang telah menjadi pembahasan disetiap kegiatan yang mereka lakukan.

- Disetiap minggunya, untuk pelajaran ilmu fiqh, baca tulis Al-Quran dan mahfudzhot pembina mengadakan praktek shalat dan membaca Iqra dan Al-Quran untuk mengetahui sejauh mana perkembangan anak didik pemasyarakatan setelah mengikuti kegiatan pengajian. Pembina juga memberikan ujian lisan maupun tulisan kepada anak didik pemasyarakatan.

9

- Kemudian karena Bapak M.Danil adalah penanggungjawab kegiatan pembinaan rohani Islam, maka beliau berhak memberikan keringanan hukuman pidana terhadap anak didik pemasyarakatan yang rajin mengikuti kegiatan pembinaan rohani Islam. Maka, disetiap akhir kegiatan Bapak M.Danil memberiakan amanat kepada Bapak Ilham untuk selalu mengingatkan anak didik pemasyarakatan rajin mengaji agar mendapatkan keringanan hukuman pidana.

b. Kegiatan Pembinaan Karakter

Tabel 7

Evalusia Strategi Kegiatan Pembinaan Karakter

No

Kegiatan

Pembinaan Evaluasi

Karakter Teori Metode

1 Materi Pembentukan Diskusi Karakter 2 Menonton Film 3 Diskusi Teori

4 Praktek Shalat Peranan

Tasbih

Komuni-5 Video Ayat-ayat Kator

Al-Quran

6 Mengenal

Tasawuf

7 Hipnoterapy

Berdasarkan tabel di atas, berikut penjelasan mengenai evaluasi strategi Bapak Iskandar :

Evaluasi Bapak Iskandar dalam kegiatan-kegiatan pembinaan karakter terhadap anak didik pemasyarakatan yaitu dengan menggunakan teori peranan komunikator dan metode diskusi. Adapun penjelasannya sebagai berikut :

- Pada setiap kegiatan yang telah dilakukan, pembina selalu memberi kesempatan kepada anak didik pemasyarakatan untuk bertanya apa yang tidak dimengerti oleh anak didik pemasyarakatan.

- Kemudian pembina memberikan pertanyaan kepada anak didik pemasyaakatan untuk mengukur sejauh mana mereka memahami apa yang telah menjadi pembahasan disetiap kegiatan yang mereka lakukan.

- Dan jika ada anak didik yang belum memahami apa yang telah dibahas dalam setiap kegiatan yang berlangsung, pembina kembali memberi penjelasan terhadap anak didik pemasyarakatan sampai mereka mengerti.

B. Hasil Strategi Pembina Rohani Islam Dalam Peningkatan Ibadah Shalat Anak Didik Pemasyarakatan di Lembaga Pemasyarakatan Klas II A Salemba Jakarta Pusat

Pada kegiatan pengajian dan pembinaan karakter peneliti menilai hasil dari Strategi Pembina Rohani Islam Dalam Peningkatan Ibadah Shalat Anak Didik

Pemasyarakatan di Lembaga Pemasyarakatan Klas II A Salemba Jakarta Pusat dengan menyocokan yang telah dioversvasi menggunakan teori proses keputusan inovasi dan proses adopsi yang ada dalam teori komunikasi dan strategi dakwah dan juga teori pembelajaran sosial. Adapun penjelasnnya sebagai berikut :10

Tabel 8

Hasil Strategi Pembinaan Rohani Islam

No

Kegiatan

Pembinaan Jenis Kegiatan Hasil

Rohani Islam Teori

1 Pengajian

Baca Tulis Al-Quran, Iqra

Tajwid Ilmu Fiqh

Mahfudzot Teori

Hadits Proses

Tausiyah Keputusan Teori

2 Pembinaan Karakter

Materi Inovasi Pembelajaran

Pemutaran Film Dan Sosial

Diskusi Teori

Praktek Shalat Tasbih Proses

Pemutaran Video Adopsi

Ayat-ayat Al-Quran Mengenal Tasawuf

Hipnoteraphy

Dokumen terkait