• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kejayaan Islam setelah Pemerintahan Khulafaur Rasyidin

1. Islam Masa Bani Umayyah

Setelah pemerintahan Khulafaur Rasyidin berakhir, pemerintahan Islam berada di bawah kekuasaan Bani Umayyah. Dinasti Bani Umayyah didirikan oleh Muawiyah bin Abu Sufyan. Pada masa pemerintahan Bani Umayyah ini, daerah kekuasaan Islam bertambah luas. Wilayah yang luas ini menyebabkan Islam tersebar dengan cepat dan luas. Bahasa Arab men- jadi bahasa dunia, masjid dibangun di setiap kota besar, dan pengembangan ilmu pengetahuan sangat semarak. Wilayah atau daerah kekuasaan yang luas ini merupakan salah satu kesuksesan pemerintahan Bani Umayyah.

Pada masa pemerintahan Bani Umayyah, kekuatan militer sangat kuat. Kaum militer terdiri atas orang-orang yang sederhana dan taat beribadah. Mereka berjuang bukan untuk khalifah, melainkan demi tersiarnya Islam di seluruh penjuru dunia. Gugur di medan peperangan demi membela agama Allah adalah persembahan terbaik bagi Tuhan. Tidak dapat dimungkiri, semangat seperti ini yang menyebabkan ke- menangan pasukan Islam di berbagai tempat.

Ekspansi yang dilakukan Bani Umayyah menembus hingga wi- layah Spanyol. Ekspansi tersebut dipimpin oleh Tariq bin Ziyad. Keberangkatan pasukan Islam ke Spanyol ini atas permintaan rakyat setempat. Mereka merasa tertindas oleh Raja Roderick. Pasukan Islam dengan bantuan rakyat setempat berhasil menaklukkan Spanyol. Seiring itu pula agama Islam mulai diterima dan tersebar di Spanyol.

Bidang sosial, politik, seni, budaya, dan ilmu pengetahuan mengalami perkembangan pesat. Di antara perkembangan yang paling mengesankan saat itu adalah bertambahnya jumlah pemeluk Islam dengan cepat. Meningkatnya jumlah kaum muslimin ini terkait dengan semakin luasnya wilayah kekuasaan Islam. Ketika suatu daerah berhasil ditaklukkan, tanpa paksaan para penduduk memeluk Islam. Pemerintah tidak pernah memaksa penduduk daerah taklukan memeluk Islam, tetapi dengan kesadaran dan kesungguhan hati mereka menyatakan diri masuk Islam. Pendidikan agama Islam semakin luas. Masjid dan tempat tinggal ulama merupakan tempat utama untuk menuntut ilmu. Bidang seni juga tidak mau ketinggalan. Seni kaligrafi, sastra, bangunan, dan ukir berkembang

Sumber: Ensiklopedi Islam 1 ▼ Gambar 6.2

cukup pesat. Pada masa pemerintahan Bani Umayyah ini dinas pos didiri- kan di tempat-tempat tertentu. Kuda dengan segala kelengkapannya di- sediakan di sepanjang jalan.

Abdul Malik, salah satu khalifah Bani Umayyah mengubah mata uang Bizantium dan Persia yang saat itu dipakai di daerah kekuasaan Islam. Khalifah Abdul Malik mencetak mata uang sendiri dengan memakai kata- kata dan tulisan Arab pada tahun 659 Masehi. Administrasi pemerintahan juga dibenahi pada masa pemerintahan Bani Umayyah ini. Bahasa Arab dijadikan sebagai bahasa resmi administrasi pemerintahan. Panti-panti untuk orang cacat dibangun pada masa pemerintahan Khalifah al-Walid. Selain itu, jalan raya yang menghubungkan suatu daerah dengan daerah lainnya, gedung-gedung, pabrik, dan masjid dibangun.

Pemerintahan Dinasti Bani Umayyah yang memiliki daerah kekuasa- an luas harus berakhir. Kehancuran yang dialami oleh Bani Umayyah terjadi secara perlahan-lahan. Para khalifah yang memerintah setelah Khalifah Umar bin Abdul Aziz bukanlah orang-orang yang memiliki kecakapan dalam hal memimpin pemerintahan. Selain itu, sistem sosial dan politik yang dikembangkan pada masa pemerintahan Bani Umayyah mengandung banyak kelemahan. Pada tahun 750 Masehi Dinasti Bani Umayyah runtuh dan digantikan oleh Dinasti Bani Abbasiyah.

(Ensiklopedi Islam 5. 1994: halaman 130)

2. Islam Masa Bani Abbasiyah

Bani Abbasiyah memegang tampuk pemerintahan setelah runtuhnya Bani Umayyah. Secara umum, kebijakan yang dijalankan oleh Bani Abbasiyah berbeda 180 derajat dengan pemerintahan sebelumnya (Bani Umayyah). Pada saat pemerintahan Bani Umayyah ekspansi atau perluasan wilayah tampak menonjol. Pada masa pemerintahan Bani Abbasiyah perluasan wilayah tidak lagi menjadi prioritas utama karena wilayah kekuasaan Islam (Bani Umayyah) sangat luas. Pembangunan ilmu pengetahuan menjadi prioritas utama Bani Abbasiyah.

Masa pemerintahan Bani Abbasiyah merupakan era baru dalam pemerintahan Islam. Yang dimaksud era baru adalah terobosan-terobosan dan lompatan-lompatan di bidang ilmu pengetahuan. Pada masa Bani Abbasiyah ini para penduduk diberi kebebasan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan. Oleh karena itu, tidak salah jika sebagian pemerhati tarikh menyatakan bahwa era Bani Abbasiyah merupakan salah satu tonggak sejarah ilmu pengetahuan. Pada masa ini dunia Islam menunjuk- kan keterbukaan, tidak menutup diri terutama dalam soal peradaban ilmu. Perkembangan ilmu pengetahuan pada masa Bani Abbasiyah terjadi terutama pada masa pemerintahan Harun ar-Rasyid dan al-Makmun, penggantinya. Pada masa itu dibangun perpustakaan (Baitul Hikmah). Selain itu, dibangun pula rumah sakit, sekolah-sekolah kedokteran, dan farmasi.

Pada masa pemerintahan Bani Abbasiyah muncul tokoh-tokoh ilmu pengetahuan. Abu Hanifah, Imam Malik, Imam Syafi‘i, dan Imam Ahmad bin Hambal memperkenalkan tata cara pengambilan hukum Islam. Dalam bidang ilmu nahwu dikenal nama-nama seperti Sibawaih, Umar as-Saqafi, Abu Ja’far ar-Ru‘asi, dan al-Kisa‘i. Ada juga nama-nama seperti Ibnu Hisyam, Muhammad bin Umar al-Waqidi, dan beberapa nama lain yang menggagas serta menulis sirah (riwayat hidup) Nabi.

Gerakan penerjemahan ilmu pengetahuan dari bangsa lain juga dilakukan pada masa pemerintahan Bani Abbasiyah ini. Naskah-naskah ilmu pengetahuan kuno (seperti karya filsuf Yunani, Persia Kuno, dan India Kuno) diterjemahkan ke dalam bahasa Arab untuk selanjutnya diselidiki serta dipelajari ide-ide pentingnya. Pusat kegiatan penerjemahan dan pendidikan diselenggarakan sekaligus membahas serta mempelajari pikiran-pikiran penting dari pengetahuan baru tersebut. Dari usaha ini lahir pengetahuan-pengetahuan baru tentang filsafat, kedokteran, ilmu ukur, ilmu hitung, dan berbagai ilmu pengetahuan lain. Lahir pula nama- nama penting seperti Ibnu Sina, Ibnu Rusyd, al-Khawarizmi, al-Farabi, al-Kindi, Umar Khayam, dan beberapa nama lain.

Kebijakan para penguasa Bani Abbasiyah mendukung semangat para ilmuwan dalam mengembangkan ilmu pengetahuan. Di antara kebijakan yang dijalankan sebagai berikut.

a. Menggalang penyusunan buku-buku. b. Menghidupkan kegiatan-kegiatan ilmiah.

c. Menggalang penerjemahan buku-buku ilmu pengetahuan dari bahasa asing.

d. Membangun pusat-pusat kegiatan ilmu pengetahuan. (Ensiklopedi Islam 1. 1994: halaman 4–7)

Bani Abbasiyah merupakan penerus pemerintahan Bani Umayyah. Tahukah Anda bagaimanakah transisi antara Bani Umayah dan Bani Abbasiyah terjadi? Temukan jawabannya melalui literatur atau internet. Tulis jawabannya dalam buku tugas masing- masing. Sampaikanlah hasilnya di depan kelas sebelum diserahkan kepada Bapak atau Ibu Guru untuk dinilai.