• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tanda-Tanda Iman kepada Rasul Allah Swt.

1. Para Rasul Allah

Rasul berasal dari kata arsala yang berarti mengutus. Rasul Allah Swt. berarti seorang laki-laki yang diutus oleh Allah untuk menyampaikan risalah (syariat) kepada umatnya. Selain istilah rasul, dikenal juga istilah nabi. Kata nabi berasal dari kata naba yang artinya ditinggikan atau kata

naba'a yang berarti berita. Nabi berarti orang yang ditinggikan derajatnya oleh Allah Swt. Pengertian nabi menurut istilah adalah seorang manusia biasa dan berjenis kelamin laki-laki yang dipilih oleh Allah Swt. untuk menerima wahyu.

Dari pengertian nabi dan rasul yang telah dijelaskan di atas dapat kita ketahui perbedaan nabi dan rasul. Perbedaan nabi dan rasul terletak pada kewajibannya menyampaikan syariat kepada umatnya. Seorang nabi tidak memiliki kewajiban menyampaikan syariat kepada umatnya. Sementara itu, seorang rasul memiliki kewajiban untuk menyampaikan syariat kepada umatnya.

Nama-nama nabi dan rasul sangat banyak. Ada 25 nabi dan rasul yang dijelaskan dalam Al-Qur’an dan harus kita yakini keberadaannya, yaitu sebagai berikut.

a. Nabi Adam a.s. b. Nabi Idris a.s. c. Nabi Nuh a.s. d. Nabi Hud a.s. e. Nabi Saleh a.s. f. Nabi Ibrahim a.s. g. Nabi Lut a.s. h. Nabi Ismail a.s. i. Nabi Ishaq a.s. j. Nabi Ya’kub a.s. k. Nabi Yusuf a.s. l. Nabi Ayyub a.s. m. Nabi Syuaib a.s n. Nabi Musa a.s. o. Nabi Harun a.s. p. Nabi Zulkifli a.s. q. Nabi Daud a.s. r. Nabi Sulaiman a.s. s. Nabi Ilyas a.s. t. Nabi Ilyasa a.s. u. Nabi Yunus a.s. v. Nabi Zakaria a.s.

Sumber: classes.colgate.edu ▼Gambar 3.2

Nabi Muhammad adalah nabi dan rasul terakhir yang diutus oleh Allah Swt.

w. Nabi Yahya a.s. x. Nabi Isa a.s.

y. Nabi Muhammad saw. (Ensiklopedi Islam 4. 1994. Halaman 160)

2. Tugas-Tugas Rasul Allah

Para rasul diutus oleh Allah dengan tugas-tugas tertentu. Tugas-tugas para rasul utusan Allah sebagai berikut.

a. Menegakkan Tauhid

Setiap rasul selalu mengajarkan umatnya agar menyembah kepada Allah dan menjauhi syirik. Para rasul berusaha menegakkan kalimat tauhid ini agar diyakini oleh umatnya. Hal ini sebagaimana dapat ditemukan dalam ayat Al-Qur’an berikut ini.

Wa ma- arsalna- min-qablika mir rasu-lin illa- nu-h.i- ilaihi annahu- la- ila-ha illa- ana fa’budu-n(i).

Artinya: Dan Kami tidak mengutus seorang rasul pun sebelum engkau (Muhammad), melainkan Kami wahyukan kepadanya, bahwa tidak ada tuhan (yang berhak disembah) selain Aku, maka sembahlah Aku. (Q.S. al-Anbiya-’ [21]: 25)

Lima Rasul Ulul Azmi

Di antara 25 nabi dan rasul Allah tersebut ada lima rasul yang memiliki gelar ulul azmi. Gelar tersebut diberikan karena mereka memiliki ketabahan, keuletan, dan kesabaran menghadapi umatnya dalam menyampaikan syariat Allah Swt. Kelima rasul yang dimaksud sebagai berikut.

1. Nabi Nuh a.s. 2. Nabi Ibrahim a.s. 3. Nabi Musa a.s. 4. Nabi Isa a.s.

5. Nabi Muhammad saw.

Para rasul Allah Swt. memiliki sifat-sifat khusus. Sifat-sifat tersebut dikaruniakan oleh Allah Swt. sebagai bekal dalam menjalankan tugas menyampaikan risalah Allah Swt. Sifat-sifat khusus yang dimiliki oleh rasul Allah, yaitu siddiq (selalu benar), amanah (dapat dipercaya), tablig (menyampaikan), dan fatanah (cerdas dan bijaksana).

Selain dibekali dengan sifat-sifat tertentu, rasul Allah juga dibekali dengan mukjizat. Mukjizat berarti kejadian luar biasa yang umumnya manusia tidak mampu mendatangkan hal serupa. Tujuan adanya mukjizat adalah untuk membuktikan kenabian seorang nabi dan menambah keyakinan para pengikut nabi.

Unsur yang harus ada dalam mukjizat antara lain sebagai berikut. 1. Terjadi di luar kebiasaan.

2. Hanya ada pada diri seorang nabi.

3. Ada tantangan, biasanya dari pihak-pihak yang menentang atau menyangsikan kedudukan seorang nabi.

b. Mengajak Manusia untuk Menjauhi Tagut

Sebagaimana tugas yang pertama, para rasul juga bertugas mengajak umatnya agar men- jauhi tagut. Tagut adalah se- sembahan selain Allah. Ketentuan ini sebagaimana dijelaskan dalam ayat yang artinya, ”Dan sungguh, Kami telah mengutus seorang rasul untuk setiap umat (untuk menyeru- kan), ”Sembahlah Allah, dan jauhilah tagut, kemudian di antara mereka ada yang diberi petunjuk oleh Allah dan ada pula yang tetap dalam kesesatan. Maka berjalanlah kamu di bumi dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang yang mendustakan (rasul-rasul). (Q.S. an-Nah.l [16]:

36)

c. Mengarahkan Jalan yang Benar

Para rasul memberi petunjuk ke jalan yang benar kepada seluruh manusia. Para rasul menjelaskan kepada umatnya batas-batas yang boleh dan yang tidak boleh dikerjakan. Para rasul juga bertugas membawa manusia agar memalingkan keinginan hawa nafsu menuju kebahagiaan yang lebih kekal, yaitu akhirat. Perhatikan firman Allah Swt. berikut ini.

Inna- arsalna-ka bil-h.aqqi basyi-raw wanaz.i-ra-(n), wa im min ummatin illa- khala- fi-ha- naz.i-r(un).

Artinya: Sungguh, Kami mengutus engkau dengan membawa kebenaran sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan. Dan tidak ada satupun umat melainkan telah datang di sana seorang pemberi peringatan. (Q.S. Fa-t.ir [35]: 24)

d. Memberi Peringatan kepada Manusia

Para rasul Allah mengemban tugas memberi peringatan kepada manusia. Rasul Allah juga menyampaikan ancaman berupa siksa bagi mereka yang senantiasa menjalankan larangan Allah Swt. dan berbuat maksiat. Akan tetapi, mereka juga menyampaikan kabar gembira tentang kehidupan akhirat yang menyenangkan kepada umat yang beriman dan beramal saleh. Perhatikan firman Allah Swt. berikut ini.

Sumber: mimbar.jumat.com ▼Gambar 3.3

Wa ma- nursilul-mursali-na illa- mubasysyiri-na wa munz.iri-n(a), fa man a-mana wa as.lah.a fala- khaufun ‘alaihim wa la- hum yah.zanu-n(a). Artinya: Para rasul yang Kami utus itu adalah untuk memberi kabar

gembira dan memberi peringatan. Barang siapa beriman dan mengadakan perbaikan, maka tidak ada rasa takut pada mereka dan mereka tidak bersedih hati. (Q.S. al-An‘a-m [6]: 48)

e. Menjadi Teladan yang Baik

Setiap sikap dan perbuatan para rasul menunjukkan akhlak yang terpuji sehingga harus menjadi teladan bagi umat manusia. Jika kita ingin selamat dalam menjalani hidup harus meneladani para rasul. Perhatikan firman Allah Swt. berikut ini.

Laqad ka-na lakum fi- rasu-lilla-hi uswatun h.asanatul liman ka-na yarjulla-ha wal-yaumal-a-khira wa z.akaralla-ha kas.ira-(n).

Artinya: Sungguh, telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari Kiamat dan yang banyak mengingat Allah.

(Q.S. al-Ah.za-b [33]: 21)

3. Iman kepada Rasul Allah dan Tanda-Tandanya

a. Sikap Iman kepada Rasul Allah

Iman secara bahasa berarti percaya. Iman kepada rasul Allah Swt. berarti mempercayai dengan sepenuh hati bahwa Allah Swt. telah mengutus beberapa hamba-Nya yang saleh sebagai utusan untuk menyampaikan syariat-Nya kepada manusia. Para rasul utusan Allah Swt. bertugas menyampaikan segala yang diterima dari Allah Swt. melalui wahyu dan menunjukkan manusia ke jalan yang lurus, menuntun, memimpin, dan membimbingnya dalam menempuh jalan kebahagiaan dan keselamatan dunia serta akhirat.

b. Tanda-Tanda Iman kepada Para Rasul

Iman kepada rasul Allah harus diwujudkan dalam perbuatan. Setiap perbuatan yang dilakukan oleh manusia hendaknya disesuaikan dengan tuntunan rasul Allah. Seseorang yang beriman kepada rasul memiliki tanda-tanda tertentu. Tanda beriman kepada rasul Allah Swt. sebagai berikut.

1) Memiliki Keimanan yang Kukuh kepada Allah Swt.

Seseorang yang beriman kepada rasul Allah ia juga harus memiliki keimanan yang kukuh kepada Allah. Pada dasarnya para rasul diutus kepada umat manusia juga untuk mengajak manusia agar menyembah kepada Allah Swt.

2) Meyakini Bahwa Rasul adalah Utusan Allah

Orang yang beriman kepada rasul sangat yakin bahwa rasul adalah utusan Allah. Mereka merupakan orang yang terpilih untuk menyampaikan risalah-Nya.

3) Bersikap Takwa

Sikap takwa adalah sikap taat kepada perintah dan menjauhi larangan. Iman kepada rasul mendorong setiap mukmin untuk berlaku takwa. Setiap perintah rasul pastilah dilaksanakannya dengan senang hati. Sebaliknya, setiap larangannya akan dijauhi pula sekuat tenaga.

Rasul adalah utusan Allah sehingga jika seseorang menjauhi larangan rasul berarti menjauhi larangan Allah Swt. Demikian halnya jika orang tersebut mengikuti perintah rasul berarti ia menjalankan perintah Allah Swt. Beriman kepada para rasul harus ditunjukkan dengan selalu bertakwa kepada Allah Swt.

4) Meneladani Kehidupan Para Rasul

Rasulullah saw. merupakan teladan bagi umat manusia. Akhlak Rasulullah sangat mulia. Ia menjadi teladan dalam kedudukan apapun. Sebagai seorang pemimpin, suami di rumah, teman seperjalanan, maupun keadaan lain. Dengan posisi seperti itu, para rasul adalah teladan dengan segala yang mereka lakukan. Mereka menjadi panutan orang yang beriman. Segala tindak-tanduk rasul patut kita contoh dalam kehidupan sehari- hari. Tanda-tanda iman kepada rasul Allah adalah mau meneladaninya dalam menjalani hidup sehari-hari. Hal ini sesuai dengan pernyataan Allah bahwa pada diri rasul terdapat teladan yang baik yaitu bagi orang yang mengharap bertemu Allah Swt. dan hari akhir.

Sumber: Dokumen Penulis ▼Gambar 3.4

Salah satu tanda iman kepada rasul Allah adalah giat dalam menjalankan ibadah.

Di depan Anda telah mempelajari pengertian rasul dan tanda-tanda mengimaninya. Agar Anda memiliki keteguhan iman kepada para rasul, perlu menunjukkan profil para rasul. Caranya dengan memperhatikan langkah-langkah sebagai berikut.

1. Bagilah kelas kalian menjadi empat kelompok yang memliki tugas berikut ini. a. Kelompok pertama bertugas untuk menemukan profil hidup Nabi Ibrahim a.s. b. Kelompok kedua bertugas untuk menemukan profil hidup Nabi Musa.

c. Kelompok ketiga bertugas untuk menemukan profil hidup Nabi Isa.

d. Kelompok keempat bertugas untuk menemukan profil hidup Nabi Muhammad saw.

2. Tulislah profil tersebut maksimal tiga halaman dengan diketik yang rapi. 3. Tulislah hikmah atau kesimpulan dari profil rasul tersebut di bawahnya. 4. Kumpulkan hasilnya di meja Bapak atau Ibu Guru untuk dinilai.