• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V : PEMBAHASAN

5.3 Kekhawatiran

5.3.1. Yo

Makna emotif kekhawatiran pada partikel yo dapat dilihat pada data 3. Yo

termasuk dalam shuujoshi yang berfungsi untuk menekankan suatu pemberitahuan yang mungkin tidak diketahui lawan bicara. Partikel yang disoroti adalah partikel

yo pada kalimat “nigeyo– yo!” „ayo kabur!‟.

Berdasarkan konteks situasi percakapan data 3, ganguro 2 merasa khawatir karena yang mereka hadapi adalah Kotobuki Ran yang dikenal sebagai pembuat onar di Shibuya. Dengan kata lain, ganguro 2 beranggapan mereka akan kalah apabila bersikeras melawan Ran, sehingga ia mengajak teman-temannya untuk melarikan diri. Kekhawatiran ganguro 2 didukung dengan adanya penggunaan

kata nige (berasal dari kata nigeru) yang berarti „kabur‟. Kata nige dilekati dengan

yo- (berasal dari you) yang merupakan penanda gramatikal untuk menunjukkan ajakan. Dengan demikian, nigeyo- menunjukkan ajakan penutur untuk segera melarikan diri. Selain itu, sebelumnya terdapat penggunaan kata yabai13setelah geng ganguro mengetahui bahwa yang berada di hadapan mereka adalah Kotobuki Ran, seorang yang sering membuat keributan di Shibuya. Hal ini menunjukkan adanya nuansa emosi kekhawatiran tentang sesuatu yang dihadapi, yakni kekhawatiran akan perkelahian dengan Kotobuki Ran.

Untuk membuktikan bahwa pada data 3, emosi kekhawatiran ditunjukkan melalui adanya penggunaan partikel adalah dengan melakukan teknik substitusi dan delesi. Apabila yo disubstitusikan dengan wa menjadi nigeyo– wa, maka kalimat tersebut menjadi kalimat pernyataan yang bersifat kasual dimana wa

berfungsi untuk memperhalus suatu pernyataan. Kemudian, apabila yo dilesapkan seperti pada kalimat nigeyo–, maka kalimat tersebut menjadi kalimat pernyataan yang bersifat mengajak seseorang melakukan sesuatu.

Pada dasarnya hanya dengan mengucapkan nigeyo-! „ayo kabur!‟ tanpa penambahan partikel yo, makna keinginan pembicara yang mengajak untuk kabur dapat dipahami oleh lawan bicara. Penambahan yo memunculkan emosi kekhawatiran pembicara akan sesuatu yang sedang mereka hadapi, yaitu menghadapi Kotobuki Ran, sehingga memilih untuk melarikan diri. Emosi kekhawatiran ini berefek mengajak lawan bicara untuk melakukan sesuatu yang diperjelas dengan penggunaan kata yabai sehingga memperkuat emosi

13

kekhawatiran sehingga muncul kalimat nigeyo-yo!. Dengan demikian, partikel

yo pada percakapan di atas menunjukkan emosi kekhawatiran.

Pendapat ini sesuai dengan pendapat Kawashima (1999 : 252) yang menyebutkan bahwa salah satu fungsi partikel yo adalah sebagai penanda ekspresi emosional. Selain itu, Chino (2008 : 122) menambahkan bahwa yo

merupakan partikel yang bersifat permohonan dan lebih keras dari ne. Partikel yo

di sini menunjukkan ajakan kuat untuk segera menyelamatkan diri dari Ran.

5.3.2. Mon

Makna emotif kekhawatiran pada partikel mon dapat dilihat pada data 10.

Mon termasuk dalam shuujoshi yang berfungsi untuk menekankan suatu alasan (Chino, 2008 : 132 ; Kawashima 1999 : 98). Partikel yang disoroti adalah mon

pada kalimat kossori ie kara nukedashite kita kara, oya ni mitsukattara taihen da mon „(karena) aku keluar rumah diam-diam, akan sangat berbahaya kalau orang tuaku menemukanku‟.

Aya yang merupakan siswa berprestasi di SMA Hounan dikenal sebagai siswa yang serius dalam pelajaran, sehingga yang ia lakukan hanya belajar secara terus menerus. Ran yang berpapasan dengan Aya terkejut menemukan Aya keluar rumah di malam hari. Saat Ran menyapa Aya, Aya merasa khawatir ditemukan oleh kedua orang tuanya karena ia keluar rumah secara diam-diam. Hal ini didukung dengan adanya penggunaan taihen yang merujuk pada sesuatu yang sulit, yang memberatkan, maupun suatu masalah. Kemudian adanya alasan yang disampaikan, yakni kossori ie kara nukedashite kita kara „karena aku keluar

mitsukattara „kalau orang tuaku menemukanku‟ yang menunjukkan adanya nuansa kekhawatiran apabila orang tua Aya menemukannya.

Untuk membuktikan bahwa pada data 10, emosi kekhawatiran ditunjukkan melalui adanya penggunaan partikel adalah dengan melakukan teknik substitusi dan delesi. Apabila mon disubstitusikan menjadi yo seperti pada kalimat kossori ie kara nukedashite kita kara, oya ni mitsukattara taihen da yo, yo pada kalimat di atas bersifat „memberitahukan sesuatu yang mungkin tidak diketahui orang lain‟

dan emosi kekhawatiran menjadi hilang. Kemudian, apabila mon dilesapkan seperti pada kalimat kossori ie kara nukedashite kita kara, oya ni mitsukattara taihen da, maka kalimat tersebut menjadi kalimat pernyataan dan emosi kekhawatiran menjadi hilang. Dengan demikian, partikel mon pada konteks kalimat di atas membawa emosi kekhawatiran.

5.3.3 Na

Makna emotif kekhawatiran pada partikel na dapat dilihat pada data 8. Partikel na merupakan shuujoshi yang berfungsi untuk menunjukkan emosi. Partikel yang disoroti pada adalah na pada kalimat yabbe- na „gawat‟.

Berdasarkan konteks situasi percakapan pada data 8, Ran merenungkan apa yang baru saja dilakukannya, yakni merebut tas salah satu siswa SMA Meishou

Dai‟ichi dengan ucapan yabbe- na karena ia bertanya-tanya apakah tindakannya tersebut termasuk dalam pencurian atau tidak. Na pada kalimat yabbe- na

menunjukkan adanya emosi kekhawatiran didukung dengan adanya penggunaan yabbee yang memiliki bentuk asli yabai yang berarti „gawat‟. Hal ini menunjukkan bahwa adanya sesuatu yang dikhawatirkan oleh si penutur.

Untuk membuktikan bahwa pada data 8, emosi kekhawatiran ditunjukkan melalui adanya penggunaan partikel adalah dengan melakukan teknik substitusi dan delesi. Apabila na disubstitusikan dengan mon seperti pada kalimat yabbee mon, maka kalimat tersebut menjadi kalimat pernyataan dan emosi senang menjadi hilang. Hal ini ditunjukkan dengan adanya mon di akhir kalimat yang dalam konteks situasi kalimat di atas berfungsi untuk menunjukkan suatu alasan, sehingga tidak mengandung makna emotif. Kemudian, apabila na dilesapkan seperti pada kalimat yabbee, maka kalimat tersebut menjadi kalimat pernyataan. Dengan demikian, na pada kalimat di atas menunjukkan emosi kekhawatiran.

Pendapat ini sesuai dengan pendapat Chino (2008 : 127) yang menyebutkan bahwa na berfungsi untuk menunjukkan rasa dan lebih banyak dipakai oleh lelaki. Menurut Kawashima (1999 : 105), naa memiliki tone emosional yang lebih daripada na.

Dokumen terkait