• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kelebihan dan kekurangan moving class

Bab II. LANDASAN TEORI

A. Moving class

4. Kelebihan dan kekurangan moving class

Setiap model pembelajaran yang coba diterapkan pada satu institusi pendidikan pasti mempunyai kelebihan dan kekurangan. Semua faktor nilai kelebihan dan kekurangan tersebut dapat kita analisis secara mendalam dengan analisis SWOT (strength, weakness, opurtunity dan threat). Kegunaan kita menganalisis nilai kelebihan dan kekurangan berfungsi sebagai perbandingan efektif atau tidaknya model pembelajaran dan kebijakan yang diambil.

Petunjuk teknis mengenai sistem pembelajaran moving class yang dikeluarkan oleh Direktorat Pembinaan SMA menguraikan, moving class mempunyai nilai lebih untuk mendukung kegiatan proses pembelajaran. Nilai lebih yang ada pada moving class itu bisa dilihat dari keuntungannya bagi guru dan nilai lebih bagi siswa. Adapun kelebihan yang dimiliki oleh moving class adalah ;

a. kelebihan moving class

1. Mendekatkan siswa dengan kelas mata pelajaran. 2. Karakteristik mata pelajaran yang berbeda-beda

3. Bagi peserta didik, mereka lebih fokus pada materi pelajaran.

4. Suasana kelas lebih menyenangkan, dan interaksi peserta didik dengan guru lebih intensif.

5. Moving class mempermudah guru dalam mengelola pembelajaran, lebih

kreatif dan inovatif untuk mendesain kelas.

6. Guru lebih maksimal dalam menggunakan berbagai media.

7. pemanfaatan waktu belajar lebih efesien, dan lebih mudah mengelola suasana kelas.13

Poin – poin di atas dapat kita analisis tentang kelebihan moving class. Hakikat dari pelaksanaan moving class ialah untuk menciptakan lingkungan belajar yang aktif dan terintegrasi dengan mata pelajaran. Pada poin pertama dapat kita kaji bahwa kelebihan moving class untuk mendekatkan siswa dengan mata pelajaran. Artinya semua hal yang berhubungan dengan suatu mata pelajaran bisa dihadirkan di dalam kelas. Hal ini berkaitan erat bagaimana untuk menciptakan lingkungan belajar yang dinamis guna mendukung keinginan belajar siswa dan rasa ingin tahu pada suatu objek studi.

Kelebihan pada moving class bisa kita identikasi menjadi dua. Yang pertama nilai lebih bagi guru dan yang kedua nilai lebih yang untuk siswa. Bagi siswa nilai lebihnya ialah siswa lebih fokus pada mata pelajaran. Siswa bisa lebih fokus pada mata pelajaran karena kondisi ruangan benar – benar dikonsikan sesuai dengan mata pelajaran. Sehingga dengan kelas yang bercirikan karakter mata pelajaran diharapkan bisa menambah rasa keingitahuan siswa akan mata pelajaran tersebut. Kelebihan lain moving class bagi siswa ialah dengan kelas bercirikan mata pelajaran suasana belajar akan lebih menyenangkan karena semua sumber belajar telah tersedia dalam ruangan.

Sedangkan kelebihan moving class bagi guru, lebih mudah mengelola pembelajaran, lebih kreatif dan inkovatif dalam mendesain kelas. Pada proses pembelajaran moving class guru dituntut untuk lebih kreatif dalam mengelola

13

Direktorat Pembinaan SMA, Juknis pelaksanaan sistem pembelajaran moving class di SMA, 2010, hal. 35

kelas. Dengan kelas yang bercirikan karakter mata pelajaran, hal ini akan membantu guru membuat rancangan pembelajaran yang lebih terarah sesuai dengan konsep mata pelajaran yang diajarkannya. Maka dari itu manfaat dari moving class dapat langsung dirasakan oleh tenaga pendidik untuk meningkatkan hasil dari proses pembelajaran.

Dari uraian diatas dapat kita tarik kesimpulan bahwa kelebihan dari model

moving class terdapat pada pengelolaan kelas. Guru dapat memodifikasi kelas

sesuai dengan apa yang mereka inginkan dan sesuai dengan mata pelajaran apa yang diajarkan. Di samping itu juga guru telah siap dengan materi apa yang ingin dia ajarkan, baik dari segi pengelolaan kelas, pengadaan media yang sesuai, pengelolaan sumber belajar dan pengadaan dari segi alat peraga.

Disamping itu diterapkannya model pengelolaan kelas ini dikarenakan selama ini para guru sedikit kesulitan dalam hal pengelolaan kelas dan media. Maka dari ini setidaknya model ini merupakan jawaban atas bagaimana seorang guru dapat mengelola kelas dengan baik dan dapat mencapai hasil belajar untuk siswa dengan maksimal. Dan dari segi aspek sosial kita dapat mengambil pelajaran bahwa pada proses moving class siswa dapat melakukan proses interaksi sosial antara siswa yang satu dengan siswa yang lainnya. Maka dari itu para guru dapat lebih mengekplorasi kemampuan belajar siswanya dan bagaimana sang guru dapat mengekplorasi kemampuan guru itu sendiri dalam proses belajar mengajar

b. Kekurangan Moving Class

Disamping kelebihan yang telah diuraikan di atas tentu ada kekurangan dalam hal pelaksanaan pengelolaan moving class ini sendiri. Tentu ada saja poin-poin yang mengurangi dalam pelaksanaan dan keefektifan dalam proses pelaksanaan program ini. Baik dari segi kesiapan guru sebagai tenaga pengajar dan fasilitator, kemudian dari siswanya sendiri apakah ada kesiapan dari siswa, apakah dengan program ini dia merasa jenuh karna perpindahan kelas yang ia alami dan faktor-faktor lain. Berikut ini ialah faktor-faktor yang menyebabkan kurang efektifnya pelaksanaan moving class sendiri, antara lain :

1. Perpindahan dari satu kelas ke kelas lain mengurangi waktu belajar 2. Perubahan jadwal mempengaruhi kelancaran pelaksanaan pembelajaran 3. Pemanfaatan sumber belajar dan desain kelas belum optimal.

4. Masih sulit mengkondisikan dan mangatur siswa ketika proses perpindahan kelas.

Dari empat poin di atas dapat kita ambil kesimpulan bahwa dalam segi pelaksanaanya ada saja faktor penghambat dari proses pelaksanaan moving class itu sendiri. Baik dari guru itu sendiri atau dari peserta didiknya. Pada poin pertama permasalahan pada pengelolaan dan alokasi waktu perpindahan. Waktu perpindahan pada moving class diberikan selama 5 – 10 menit. Namun terkadang pada proses perpindahan kelas ada saja siswa yang mengulur – ulur waktu, sehingga mengganggu proses pembelajaran. Contohnya ialah siswa yang datang terlambat ke ruangan mata pelajaran selanjutnya, dan bagi siswa yang suka membolos waktu alokasi perpindahan ini digunakan untuk tidak datang ke kelas. Dari hal ini seharusnya semua masyarakat dilingkungan sekolah yang menerapkan model tersebut seharusnya dapat mencegah dan menanggulangi permasalahan pada proses perpindahan kelas ini.

Faktor lain yang menjadi penghambat pelaksanaan moving class adalah perubahan jadwal. Jika terjadi perubahan jadwal secara tiba-tiba maka tentu hal ini akan menghambat proses pembelajaran itu sendiri. Sebagai contoh jika suatu hari sang pendidik tak dapat hadir dan tidak mempunyai pengganti maka tentu proses pembelajaran di kelas kosong dan para siswa tidak mempunyai kegiatan maka proses pembeljaran akan terbengkalai. Lain halnya jika terjadi perubahan jadwal secara tiba-tiba maka otomatis para siswa akan kebingungan karna setiap siswa mempunyai kegiatan belajar yang berbeda antara satu dengan yang lainnya. Maka dari itu hambatan akan perubahan jadawal yang terjadi secara tiba – tiba seharusnya dapat ditanggulangi oleh sekolah yang bersangkutan. Cara untuk menanggulangi peruabahan jadwal yang tiba – tiba bisa disiasati oleh pihak sekolah baik itu guru pengganti lain ataupun wali kelas dan stakeholder sekolah untuk dapat mengisi kekosongan kelas, baik itu memberikan tugas kepada siswa,

memberikan materi pengayaan dan memberi materi tambahan sehingga kelas yang kosong ditinggalkan oleh guru yang berhalangan hadir tidak dapat hadir tidak menganggu jalannnya proses KBM berlangsung.

Kekurangan yang dijelaskan pada poin ketiga menyebutkan bahwa pemanfaatan sumber belajar dirasa belum optimal. Tugas guru pada model moving class bukanlah sebagai satu – satunya sumber belajar, tetapi juga harus bisa mengrahkan peserta didik kepada sumber belajar yang lainnya. Kenyataan yang penulis yang temukan pada lapangan bahwa desain kelas belum optimal. Kekurangan ini tentunya membutuhkan kreatifitas dan inovasi dari guru dan pihak sekolah untuk dapat menciptakan sumber belajar.

Dalam aspek psikolgis siswa ada saja faktor yang menghambat seperti yang diuraikan pada poin nomor empat. Ketika proses perpindahan dari satu kelas ke kelas lainnnya pasti ada saja hambatannya. Sebagai contoh ketika siswa datang ke kelas barunya ada saja siswa yang masih susah diatur, datang sengaja terlambat ke kelas dengan berbagai macam alasan ataupun dengan sengaja membolos untuk menghindari mata pelajaran yang kurang disukai. Semua aspek yang menjadi hambatan dan kekurangan dalam pelaksanaan moving class seharusnya bisa diperhitungkan oleh pihak penyelenggara kebijakan. Model pembelajaran apapun jika tidak dikelola dengan baik dan optimal maka tidak akan terasa hasilnya. Maka dari itu dalam penerapan suatu model pembelajaran yang dilaksanakan pada satuan pendidikan semua elemen harus saling membantu untuk tercapainya hasil dan tujuan yang diingnkan. Untuk itu dalam penerapan dan pelakasanaan model pembelajaran semua komponen harus diperhitungkan baik itu, perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan evaluasi.

B. Sumber Belajar Moving Class

Dokumen terkait