• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perencanaan media dan sumber belajar

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Perencanaan media dan sumber belajar

C Proses penggunaan sumber belajar dan media D Pemanfaatan media dan sumber belajar E Perawatan media dan sumber belajar F Pengelolaan ruangan belajar

Indikator ini menggunakan skala likert dari 1 sampai 5 berpedoman pada interpretasi menurut Suharsimi arikunto rinciannya sebagai berikut :

44

1. Tidak baik, jika nilai yang diperoleh < 10%

2. Kurang baik, jika nilai yang diperoleh berada pada interval < 40% 3. Cukup, jika nilai yang diperoleh berada pada interval 41 – 60%

4. Baik, jika nilai yang dieroleh berada pada interval 61 – 80%

5. Sangat baik, jika nilai yang diperoleh berada pada interval 81 – 100% Untuk mendapatkan hasil dari pengelohan data pada instrumen observasi penelitian yang dilakukan, peneliti menggunakan rumus persentase sebagai berikut ;

45

P : Persentase F : Frekuensi

N : Number of case ( banyaknya responden)

Indikator observasi tersebut untuk mendapatkan hasil gambaran dari observasi yang peneliti lakukan. Adapun sasaran dan objek dari observasi ini ialah beberapa rumpun mata pelajaran, yaitu antara lain ;

. 1. Rumpun mata pelajaran Pendidikan agama islam 2. Rumpun mata pelajaran Ilmu pengetahuan alam 3. Rumpun mata pelajaran Ilmu pengetahuan sosial 4. Rumpun mata pelajaran Bahasa Indonesia 5. Rumpun mata pelajaran matematika

3. Studi Dokumen

Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar atau karya – karya monumental dari seseorang. Studi dokumen merupakan pelengkap dari metode observasi dan wawancara dalam

45

penelitian kualitatif. 46 Hasil dari observasi atau wawancara, akan lebih kredibel/ dapat dipercaya jika didukung oleh dokumen.

Tujuan dari studi dokumen merupakan sebagai penguat dan pelengkap dari metode penelitian, hingga akhirnya ketiga teknik pengumpulan data, baik wawancara, observasi dan dokumen akan diambil menjadi kesimpulan dari penelitian. Data yang penulis peroleh dilapangan melalui obeservasi, wawancara, dan studi dokumentasi tersebut dikelompokkan sesuai dengan pertanyaan penelitian, kemudian dilakukan penyesuaian data. Berikut ini adalah dokumen yang peneliti jadikan sebagai bagian dari bahan penelitian ;

Tabel jenis dokumen

No Jenis dokumen Keterangan

1 Profil sekolah Ada

2 Sejarah sekolah Ada

3 Program kegiatan sekolah Ada

4 Visi dan misi sekolah Ada

5 Rancangan pelaksanaan pembelajaran Ada

6 Silabus pembelajaran Ada

7 Dokumentasi Ada

D. Teknik Analisa Data

Pada penelitian kualitatif, teknik pengumpulan data dilakukan dengan metode triangulasi. Triangulasi diartikan sebagai teknik yang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang telah ada. 47

46

Sugiyono, Metode penelitian kuantitaif dan kualitatif, Bandung : Alfabeta, Hal. 240

47

Dalam hal triangulasi , Susan staiback (1988) menyatakan bahwa tujuan dari triangulasi bukan untuk mencari kebenaran tentang beberapa fenomena tetapi lebih pada peningkatan peneliti terhadap apa yang telah ditemukan.48

Nilai dari teknik pengumpulan data dengan trianggulasi adalah untuk mengetahui data yang telah diperoleh convergent (meluas), tidak konsisten atau kontrakdiksi. Oleh karena itu dengan menggunakan teknik trianggulasi dalam pengumpulan dalam pengumpulan data, maka data yang diperoleh akan lebih konsisten, tuntas dan pasti. Dengan trianggulasi akan lebih meningkatkan kekuatan data, bila dibandingkan dengan satu kekuatan.

Bagan diatas menggambarkan mengenai teknik analisa data yang penulis gunakan, dapat disimpulkan bahwa semua sumber data diambil dari sumber yang sama tetapi teknik yang digunakan bermacam – macam. Tujuan dari analisis data yang penulis lakukan tidak lain untuk mengetahui bagaimana pengelolaan pada sumber belajar dilaksanakan, baik pada proses perencanaan, penggunaan, pemanfaatan dan pengelolaan ruang belajar dengan menggunakan konsep moving class. faktor apa saja yang membedakan antara pengelolaan media dan sumber belajar pada model kelas menetap dan moving class.

48 Ibid.,

Observasi

Wawancara

Dokumentasi

Sumber data

50 A. Gambaran Umum SMP IT Darul Abidin

1. Sejarah singkat SMP IT Darul Abidin

SMP IT Darul Abidin beralamat di Jl. Karet Hijau No. 52 Beji, Depok, Jawa Barat. Sekolah ini didirikan pada tahun 2006 dan mulai beroperasi pada tahun 2007. Pada awal berdirinya sekolah ini, hanya menyelenggarakan pendidikan untuk tingkat dasar saja seperti TK dan SD. SMP IT Darul Abidin bernaung dibawah yayasan SIT (Sekolah islam terpadu) Darul Abidin.

Yayasan Darul Abidin sebagai yayasan pendidikan yang sangat “concern” dalam penyelenggaraan pendidikan berkualitas telah 14 (empat belas) tahun menjalankan kegiatan ini dan diminati masyarakat untuk tingkat TK dan SD.

Sekolah Menengah Pertama Darul Abidin adalah sekolah menengah pertama yang mengembangkan buadaya riset (penelitian) dengan memanfaatkan ICT (Information & Communication Technology) secara optimal. selain itu juga disediakan program bagi siwa-siswi untuk menguasai dan terbiasa menggunakan bahasa inggris dalam komunikasi sehari-hari.

Selama empat belas tahun perjalanan yayasan Darul Abidin mengalami perkembangan secara signifikan dalam, baik prestasi akademis maupun non akademis, perkembangan jumlah siswa dan perkembangan sarana dan prasarana.

Seiring berjalannya waktu SMP Darul Abidin berkembang menjadi sekolah yang banyak diminati. Hal ini terbukti pada saat pendaftaran siswa baru selama tiga tahun terakhir selalu bertambah. Total ada 12 rombongan belajar secara keseluruhan dan 4 kelas pada setiap tingkatan kelasnya. Dan juga jumlah keseluruhan guru dan pegawai khusus untuk SMP Darul Abidin ada 28 orang. Dan jumlah keseluruhan siswa 307 orang.

2. Visi dan misi dan tujuan SMP IT Darul Abidin

Sebagai sebuah lembaga pendidikan SMP IT Darul Abidin perlu memiliki Visi dan Misi serta tujuan yang jelas. Adapun Visi, Misi dan tujuan SMP IT Darul abidin adalah sebagai berikut:

a. Visi

“To be an Islamic Educational Institution that Develop Robbani Generation and Strive for Excellence”

Sebagai sebuah lembaga pendidikan visi merupakan cerminan dan sebagai cita yang ingin dicapai oleh lembaga pendidikan. Sama halnya dengan cita-cita yang ingin dicapai oleh SMP IT Darul Abidin. Dengan visi yang dimiliki SMP IT Darul Abidin ingin menjadi sebuah lembaga pendidikan islam yang bisa mencetak generasi rabbani dengan keislaman yang kuat. Namun demikian visi tersebut harus dikaji ulang, karena visi tersebut masih terlalu dalam ukurannya.

b. Misi

Islamic character Holistic education Engaging & joy learning

Misi merupakan kegiatan yang akan dilakukan untuk mencapai visi yang telah ditetapkan bersama-sama. Misi di atas diharapkan mampu untuk dilakukan dengan baik dan dapat mendukung terhadap pencapain visi yang telah ditetapkan. Oleh karena itu, pihak sekolah harus mampu melaksanakan misi tersebut dalam bentuk kegiatan yang nyata sehingga ada manfaat yang didapat dari kegiatan tersebut untuk mencapai visi yang telah ditetapkan bersama-sama.

Dalam mewujudkan visi diatas perlu kiranya langkah – langkah agar visi dan misi tersebut dapat tercapai. Adapun usaha agar visi dan misi dapat tercapai melalui beberapa kegiatan sebagai berikut.

1. Kegiatan Majelis Pagi :

Kegiatan pagi yang melibatkan siswa & dewan guru untuk melaksanakan kegiatan sholat dhuha, tilawah, dan belajar berlatih public speaking menyampaikan kultum keislaman. Dan Mempersiapkan dari segi jasadiah & ruhiyah

2. Mentoring :

Kegiatan yang dikemas secara terbuka sebagai sarana atau wadah pendalaman agama Islam untuk mencapai SKL keislaman JSIT agar peserta didik memiliki religiusitas sesuai dng perkembangan psikologis remaja.

Home room time : muhasabah diri bagi siswa dan sebagai sarana pendekatan siswa dengan wali kelas nya.

3. The first two week :

Sebuah agenda kegiatan yg difokuskan pada pembentukan karakter siswa melalui diskusi dan sharing rules serta dilanjutkan dengan simulasi coba langsung. Ketika karakter sdh dibentuk, diharapkan nilai yg sdh ditanamkan akan menjadi long lasting habit.

4. Kelas pilihan :

Kelas pilihan dibentuk sebagai cara sekolah menghargai keragaman minat dan bakat juga bagian dari pengembangan kecerdasan majemuk siswa secara spesifik, adapun Kelas yang ditawarkan antara lain; seni lukis, seni Kriya, seni fotografi, seni bela diri, game flash, Seni music & alat, seni vokal, seni teater, seni tari.

5. Kelas komunitas :

Kelas komunitas dibentuk sebagai cara sekolah menghargai perbedaan indvidu dan keragaman minat dan bakat juga bagian dari pengembangan kecerdasan majemuk siswa secara spesifik. Siswa berhak memilih komunitas yang paling diminati untuk djadikan komunitas berinterksinya selama satu tahun ajaran. Pada setiap akhir semester akan disiapkan satu hari sebagai hari unjuk kemampuan komunitas. Adapun kelas komunitas yang ditawarkan ialah : history

lovers, social science, english story telling, poem lovers, food lovers, KIR community, green community/DSB, leadership, history community.

6. Student Lead Conference (SLC) :

Bagian dari cara sekolah untuk menyiapkan seorang pemimpin di masa depan. Sekolah memberikan kesempatan kepada setiap siswa untuk memilih dan memiliki sebuah proyek di setiap semester. Proyek akan dipresentasikan di akhir semester dalam sebuah konferensi dan dihadiri oleh orang tua.

Berdasarkan visi dan misi SMP IT Darul abidin, peneliti menilai bahwa masih terdapat hal-hal yang bersifat umum dan perlu untuk dibuat rumusan yang lebih khusus lagi sehingga tujuan yang akan dicapai akan lebih jelas. Kegiatan yang penulis sebutkan di atas hanya sebagian dari macam – macam kegiatan yang ada di sekolah Darul Abidin. Tentunya semua kegiatan tersebut dirancang untuk mendukung tercapainya Visi dan Misi yang dimiliki oleh sekolah.

3. Data siswa

Data siswa pada SMP IT Darul Abidin yang penulis tampilkan ialah data siswa selama tiga tahun terakhir, dari tahun 2013 sampai dengan 2016. Selama tiga tahun terakhir jumlah siswa relatif tetap walaupun jumlah siswa yang ingin mendaftar terus bertambah dari tahun ke tahunnya.

Tabel data siswa

Tahun ajaran

Pendaf tar

Kelas VII Kelas VIII Kelas IX Jumlah

siswa Jumla h rombel Siswa jumlah rombel siswa Jumla h rombel siswa rom bel 2013/2014 150 104 4 100 4 98 4 302 12 2014/2015 165 104 4 104 4 99 4 307 12 2015/2016 176 101 4 102 4 104 4 307 12

Berdasarkan tabel data siswa di atas dapat disimpulkan bahwa perkembangan jumlah siswa berdasarkan peminat yang ingin mendaftar terus bertambah dari tahun ke tahun. Demi menjaga suasana kondusif dalam proses pembelajaran maka sekolah ini menetapkan jumlah siswa disesuaikan dengan ketersediaan sarana dan prasarana.

4. Data guru dan pegawai

Untuk menunjang Proses Belajar Mengajar (PBM) perlu didukung oleh tenaga pendidik dan kependidikan. Jumlah guru yang terdapat di SMP IT Darul Abidin yaitu berjumlah 23 orang, jumlah guru tersebut sebagian besar merupakan Sarjana Strata 1 yang memiliki kemampuan diberbagai macam disiplin ilmu.

Tabel data guru

No Nama Jabatan Bidang studi

1 Fitri widya ayuningsih Kepala sekolah IPS

2 Sumiati Wakil kepala sekolah IPA

3 Arif Rahman Wali kelas 7A IPA

4 Nurul badriah Wali kelas 7B Bahasa inggris

5 Ranti muria Wali kelas 7C Pendidikan Agama Islam

6 Ainun rohmiatun Wali kelas 7D Bimbingan konseling

7 Ria agustina Wali kelas 8A IPA

8 Erika Wali kelas 8B Bahasa Inggris

9 Rukiyah Wali kelas 8C IPS

10 Fevi shofiah Wali kelas 8D IPA

11 Eptiarti rahayu Wali kelas 9A IPS

12 Gunawan Wali kelas 9B IPS

13 Siti Dahniar Wali kelas 9C Matematika

14 Siti chairunnisa Wali kelas 9D Matematika

15 Ria Agustina Guru bidang studi Matematika

5. Sarana dan prasarana

Fasilitas pendukung yang terdapat di SMP IT Darul Abidin ialah sebagai berikut :

Tabel data sarana dan prasarana

NO Fasilitas Jumlah Kondisi

1 Ruang kelas 14 ruang Baik

2 Laboratorium IPA 1 ruang Baik

3 Laboratorium bahasa -

4 Laboratorium komputer 3 ruang Baik

5 Ruang perpustakaan 1 ruang Baik

6 Ruang kesenian -

7 Ruang keterampilan -

8 Kamar mandi guru dan siswa 10 ruang Baik

9 Ruang kantor guru 1 ruang Baik

10 Lapangan futsal 1 buah Baik

11 Ruang aula 1 ruang Baik

Berdasarkan data tabel di atas dan diperkuat dengan hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti, seluruh ruang yang ada di SMP IT Darul Abidin dalam

17 Dasep Supiadin Guru bidang studi Bahasa indonesia

18 Nurfadhilah Widiarti Guru bidang studi Bahasa Indonesia

19 Imam Supargo Guru bidang studi Bahasa Indonesia

20 Ardhi Guru bidang studi IPA

21 Ammar iskarima Guru bidang studi Pendidikan Agama islam 22 Wisnu perdana Bimbingan konseling Bimbingan konseling

24 Solichin PJOK

keadaan baik dan dapat dipergunakan untuk menunjang kegiatan pembelajaran. Dengan demikian, diharapkan kegiatan pembelajaran dapat berjalan dengan baik dan dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

B. Analisa dan interpretasi data

Data diperoleh melalui wawancara dengan guru, observasi dan studi dokumen. Setelah data terkumpul hasil dari wawancara, observasi dan studi dokumen, maka data yang telah peneliti dapatkan diolah menggunakan teknik triangulasi. Pengolahan data menggunakan trianggulasi ialah teknik penggabungan dari semua metode pengeolahan data. Kegunaan teknik ini ialah untuk mengambil gambaran dan kesimpulan dari hasil penelitian yang penulis laksanakan.

Tujuan dari penelitian ini ialah untuk mengetahui bagaimana pengelolaan sumber belajar pada model moving class. Apakah terdapat perbedaan yang signinfikan antara model kelas menetap dan kelas bergerak, tentunya hal ini menjadi kajian yang menarik bagi peneliti untuk mengkaji secara lebih mendalam.

1. Hasil penelitian

Hasil penelitian ini merupakan komparasi dari semua teknik yang penelii gunakan, dari semua teknik tersebut peneliti mengambil kesimpulan yang bisa menggambarkan penelitian. Dari kedua metode tersebut diharapkan nantinya didapatkan kesesuian data, baik dari wawancara dan pengamatan yang peneliti lakukan mengenai pengeloaan sumber belajar pada moving class.

Seperti telah penulis jelaskan pada bab sebelumnya, bahwa peneliti menggunakan intrumen observasi dengan menggunakan skala likert. Tujuan dari instrumen observasi agar penelitian yang penulis laksanakan lebih terarah dan memiliki tolak ukur yang jelas. Adapun keterangan nilai yang penulis gunakan ialah sebagai berikut ;1 = Tidak baik, 2 = kurang baik, 3 = cukup, 4 = baik, 5 = sangat baik, dan hasil dari observasi yang peneliti lakukan akan dijelaskan pada tabel di bawah ini.

Tabel hasil observasi No Indikator Skor 1 2 3 4 5 1 Perencanaan sumber/media pembelajaran - - 10% 90% - 2 Penempatan media/sumber belajar - - 15% 77,5 % 7,5% 3 Penggunaan media/sumber belajar - - 10% 87% 3,4% 4 Pemanfaatan media/sumber belajar - - 20% 70% 10% 5 Perawatan media/sumber belajar - - 20% 80% -

6 Pengelolaan ruangan belajar - - 12% 84% 4%

A. Perencanaan media/ sumber belajar

Berbicara mengenai perencanaan sendiri merupakan aspek yang paling penting dalam sebuah pengelolaan. Karena dari sebuah rencana maka akan terbentuk sebuah program yang harus dilaksanakan. Dari sebuah rencana juga akan dapat gambaran dan tujuan yang akan dicapai dari suatu program.

Hasil dari observasi yang peneliti dapatkan pada poin perencanaan media dan sumber belajar adalah, 90% perencanaan media dan sumber belajar yang guru lakukan untuk kegiatan pembelajaran bisa dikatakan baik. Sedangkan 10% bernilai cukup. Proses penilaian ini peneliti lakukan dengan pengamatan secara langsung. Observasi penulis laksanakan di lima kelas yang berbeda dengan rumpun mata pelajaran yang juga berbeda. secara garis besarnya dapat dikatakan bahwa perencanaan sumber belajar berlangsung baik.

Fenomena menarik dari perencanaan media dan sumber yang peneliti temukan ialah, para guru dikalisifikasikan berdasarkan kemampuannya mengenai penguasaan metode pembelajaran dan pengelolaan media. Klasifikasi kemampuan para guru adalah : guru muda untuk guru yang masih minim pengalaman. Guru muda akan selalu diberikan pelatihan untuk mengembangkan kemampuannya dalam pengelolaan sumber belajar. klasifikasi lain ialah guru middle atinya guru yang sudah mempunyai pengalaman dan telah melewati pelatihan tetapi perkembangannya perlu harus selalu dipantau. Selanjutnya ialah guru ahli yang sudah mumpuni dalam penguasaan media dan metode pengajaran. Para guru ahli inilah yang memeberikan pelatihan kepada guru muda. 49 Dari kutipan wawancara tersebut dapat peneliti simpulkan bahwa proses perencanaan media dan sumber belajar di SMP IT Darul Abidin berjalan dengan baik dan berkesinambungan.

Proses perencanaan media dan sumber belajar juga terdapat pada silabus dan RPP. Dimana sekolah sendiri telah menetapkan standarisasi mengenai perencanaan media baik itu terkait dengan kesesuian materi pelajaran dan keseuian dengan prinsip belajar aktif. 50 Perencanaan sumber belajar sendiri menjadi hal yang sangat penting pada model moving clas. Karena moving sendiri mempunyai arti suatu pembelajaran yang berkarakter mata pelajaran. maka dari itu pengelolaan media dan sumber belajar harus mendapat perhatian yang lebih.

Perencanaan media pembelajaran tentu harus ada aspek–aspek yang diperhatikan yang bisa dijadikan sebagai komponen penilaian dalam ukuran perencanaan tersebut. Yang pertama, media yang guru gunakan pada proses pembelajarannya harus sesuai dengan tujuan pembelajaran. Pada kelas yang peneliti amati kiranya media yang digunakan telah sesuai dengan tujuan pembelajaran.

49

Kutipan wawancara dengan Ibu fitri (kepala sekolah Darul abidin dan guru IPS), pada tanggal 18 Mei 2016 pukul 13.30

50

Kutipan wawancara dengan Ibu fitri (kepala sekolah Darul abidin dan guru IPS), pada tanggal 18 Mei 2016 pukul 13.30

Selanjutnya sumber belajar dan media memiliki keterkaitan dengan materi. Media yang digunakan memang seharusnya memiliki keterkaitan dengan materi, sebagai contoh media yang digunakan pada pelajaran bahasa Indonesia, guru menggunakan koran sebagai media pembelajaran. media tersebut mudah ditemukan dan mudah dimengerti oleh siswa. Kesesuian antara materi pembelajaran dengan media yang digunakan harus menjadi petimbangan pertama bagi guru, sebab dalam pendekatan sistem tujuan pembelajaran adalah komponen yang utama dalam proses pembelajaran.

Perencanaan sumber belajar juga harus bersifat mudah ditemukan dilingkugan sekitar, artinya dalam hal pemanfaatan media mudah ditemukan dari lingkungan. Hal ini meungkinkan siswa untuk dapat berkreasi dalam proses pembelajarannya. secara umum peneliti menilai perencanaan media dan sumber belajar di SMP Darul Abidin telah terancang dengan baik.

Dokumen terkait