BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.3 Kelebihan dan Kekurangan Prototipe
Peneliti memperoleh masukan dari hasil validasi dan uji coba prototipe. Dari hasil tersebut peneliti mendapatkan data-data yang bisa membantu peneliti untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan prototipe buku yang telah peneliti kembangkan. Berikut ini merupakan penjelasan mengenai kelebihan dan kekurangan yang dikembangkan oleh peneliti.
86 4.3.1 Kelebihan Prototipe
Prototipe Buku Pendidikan Budi Pekerti dalam Memainkan Gamelan memiliki kelebihan, antara lain: (1) prototipe berisi informasi tentang gamelan dan karakteristik beberapa instrumen gamelan, (2) terdapat nilai-nilai budi pekerti yang terkandung di setiap instrumen gamelan, (3) terdapat nilai-nilai budi pekerti saat memainkan gamelan, (4) memuat cerita bergambar berjudul “Menabuh Gambang Melatih Ketekunan” yang menjelaskan nilai budi pekerti untuk penabuhnya yaitu ketekunan, (5) refleksi di akhir untuk mengetahui seberapa pemahaman siswa setelah membaca prototipe buku.
4.3.2 Kelemahan Prototipe
Prototipe Pendidikan Budi Pekerti dalam memainkan Gamelan (untuk SD) ini juga memiliki beberapa kekurangan, diantaranya adalah sebagai berikut: (1) bahasa yang digunakan masih belum menarik sehingga ada yang kurang bisa dipahami oleh siswa, (2) gambar terbatas sehingga kurang menarik, dan (3) Terlalu banyakkata-kata sehingga siswa Sekolah Dasar menjadi bosan.
87 BAB V
PENUTUP
Bab V ini, peneliti uraikan tentang kesimpulan, keterbatasan penelitian, dan saran.
5.1 Kesimpulan
5.1.1. Prosedur pengembangan produk berupa “Pengembangan Prototipe Buku Pendidikan Budi Pekerti dalam Memainkan Instrumen GamelanGambang (untuk SD)” dilakukan dengan langkah-langkah menurut Borg and Gall dalam Sugiyono : (1) potensi dan masalah, (2) pengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi desain, (5) revisi desain, dan (6) uji coba produk, (7) revisi produk.
5.1.2 Kualitas produk “Pengembangan Prototipe Buku Pendidikan Budi Pekerti Dalam Memainkan Gambang Gamelan (untuk SD)” mendapat skor 3,625 dari hasil validasi prototipe buku dan masuk dalam kategori sangat baik dan layak digunakan untuk membantu siswa dalam memahami nilai-nilai budi pekerti dalam memainkan gamelan seperti melatih konsentrasi, tanggung jawab, ketekunan, religious, disiplin, kesopanan.
Prototipe buku pendidikan budi pekerti dalam memainkan instrumen gamelan gambang (untuk SD) dapat membantu siswa untuk memahami nilai-nilaibudi pekerti dan menumbuhkan nilai budi pekertikhususnya dalam memainkan instrumen gambang yaitu ketekunan.
88 Dengan adanya hal ini, peneliti harapkan prototipe yang disusun peneliti bisa berguna untuk melestarikan kebudayaan dan kesenian Indonesia.
5.2 Keterbatasan Penelitian
Pada keterbatasan penelitian, peneliti memiliki beberapa keterbatasan, antara lain:
5.2.1 Dalam prototipe ini masih terdapat bahasa yang kurang sederhana dan baku sehingga siswa masih merasa kesulitan dalam memahami.
5.2.2 Penelitian ini hanya memberikan informasi beberapa instrumen gamelan terkhusus gambang yang memiliki nilai-nilai budi pekerti dan kurang menarik pada bagian cergam. Karena pada cergam, gambar terbatas dan masih kurang menarik untuk siswa Sekolah Dasar.
5.2.3 Prototipe buku pendidikan budi pekerti dalam instrumen gamelangambang (untuk SD) ini masih terlalu banyakkata-kata sehingga siswa Sekolah Dasar menjadi bosan.
5.3 Saran
5.3.1 Peneliti sebaiknya menjelaskan bahasa yang masih kurang sederhana sehingga bisa lebih mudah dipahami oleh siswa
5.3.2 Produk yang dihasilkan sebaiknya mencakup semua instrumen gamelan 5.3.3 Peneliti mensosialisasikan produknya kepada beberapa pihak.
89 DAFTAR PUSTAKA
Abddullah, A. (2010). Ilmu alamiah dasar. Jakarta: Bumi Aksara.
Dewantoro, K. (1967). Kebudayaan . Yogyakarta: Percetakan Taman Siswa (UST-Press).
Endraswara, S. (2008). Laris manis tuntunan praktis karawitan jawa. Yogyakarta:
Kuntul Press.
Ferdiansyah, F. (2010). Mengenal secara mudah dan lengkap kesenian karawitan (gamelan jawa). Yogyakarta: Garailmu.
Kasman, T., & dkk. (2016). Desain induk gerak literasi sekolah. Jakarta: Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Kuntadi, S. (2011). Media pembelajaran manual dan digital. Bogor: Ghalia Indonesia.
Lickona, T. (2014). Pendidikan karakter panduan lengkap mendidik siswa menjadi pintar dan baik. Bandung: Nusa Media.
Munadi, Y. (2013). Media pembelajaran sebuah pendekatan baru. Jakarta:
Refrensi (GP Press GRoup).
Nurgiyantoro, B. (2005). Teori pengkajian fiksi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Purwadi, W. (2006). Seni karawitan jawa. Yogyakarta: Haman Pustaka.
Saptomo. (2009). Seni budaya sebagai pendidik karakter sekolah dasar. Surakarta:
Diva Press.
Sedyawati. (2010). Budaya indonesia kajian arkeologi, seni, dan sejarah. Jakarta:
PT Gramedia.
Setyawati, E., & dkk. (1999). Pedoman penanaman budi pekerti luhur. Jakarta:
Balai Pustaka.
Soeroso. (1989). Pengetahuan karawitan (laporan pelaksanaan penulisan buku/diktat perkuliahan institusi seni indonesia yogyakarta). Yogyakarta:
Institusi Seni Indonesia Yogyakarta.
Sugiyono. (2012). Metode, penelitian kuantitatif, kualitatif, dan R&D. Bandung:
Alfabet.
Sugiyono. (2015). Metode penelitian dan pengembang (Reasearch and Development/R&D). Bandung: Alfabet.
90 Sulistyobudi. (2013). “Seni Karawitan atau Gamelan Jawa: Pendidikan
BudiPekerti”. Diperoleh 09 Oktober, dari
http://www.yayasankertagama.org/books/books_journal_11.pdf.
Suparno, d. (2002). Pendidikan budi pekerti di sekolah dasar. Yogyakarta:
Kanisius.
Suyatmi, & dkk. (2012). Kajian nilai budi pekerti dalam serat jayabaya.
Yogyakarta: Balai Pelestarian Nilai Budaya.
Walton, S. (2001). Aesthetic and spiritual correlationsin javanesse gamelan music.
Michigan: University of Michigan Perss.
Widyoko, E. (2009). Evaluasi program pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Wiedarti, P., & dkk. (2016). Desain induk gerakan literasi sekolah. Jakarta:
Kemendikbud.
Yudhoyono, B. (1984). Gamelan jawa awal mula, makna dan masa depannya.
Jakarta: PT. Karya Unipress.
Zuriah, N. (2007). Pendidikan moral dan budi pekerti dalam perspektif perubahan.
Jakarta : PT. Bumi Aksara.
91
LAMPIRAN
92
Lampiran 1a. Surat ijin penelitian
93
Lampiran 1b. Surat keterangan
94
Lampiran 2.Pedoman Wawancara
No. Pertanyaan
1 Mengapa anda tertarik pada gamelan?
2 Apa yang anda pikirkan setiap mendengarkan musik gamelan?
3 Apakah ada nilai-nilai budi pekerti dalam memainkan gamelan?
4 Menurut anda siswa SD perlu diperkenalkan gamelan sejak dini?
Mengapa?
5 Menurut anda perlu ada buku sederhana untuk siswa SD yang memuat informasi tentang gamelan yang memiliki nilai-nilai budi pekerti? Jika perlu, mengapa?
95
Lampiran 3. Hasil Wawancara
Bapak FX. Suparji tertarikdengan kesenian gamelan dikarenakan beliau menggeluti kesenian gamelan sejak dari kecil dan mengikuti organisasi. Yang dipikirkan saat mendengarkan musik gamelan adalah tenang dan damai. Gamelan merupakan kesenian budaya yang luhur dan mengandung nilai-nilai budi pekerti.
Oleh karena itu, penabuh tidak hanya mempelajari tentang teori dan cara memainkan gamelan saja. Tapi penabuh diajarkan untuk meresapi instrumen-instrumen yang dimainkannya, hingga sampai penabuh mengerti dan memahami sebuah nilai-nilai kehidupan pada instrumen yang dimainkannya dan nilai-nilai itu adalah tata bahasa, dan tata kama. Anak zaman sekarang khususnya anak SD perlu diperkenalkan dengan kesenian gamelan. karena kesenian gamelan merupakan kesenian yang luhur yang diwariskan oleh nenek moyang dulu, sehingga generasi sekarang diharapkan mampu mewariskan kesenian tersebut. Maka dari itu dibutuhkan buku sederhana tentang gamelan beserta nilai-nilai yang terkandung didalamnya. Supaya dengan adanya buku tersebut diharapakan anak mampu mengaplikasikannya di dunia sehari hari.
Bapak Fransiskus Suparjan praktisi kedua tertarik dengan gamelan sejak dari kecil. Yang dipikirkan saat mendengarkan musik gamelan hanyalah keindahan.
Dan dalam instrumen gamelan terdapat banyak sekali nilai-nlai budi pekerti.
Contoh nilai budi pekerti yang terkandung dalam instrumen gamelan adalah kesopanan, religius, kerjasama, ketekunan, dll. Gamelan dimainkan secara bersama-sama dan masing-masing orang memainkan satu instrumen. Kerjasama tersebut akan membentuk kekompakan, seperti ketika penabuh memukul dengan keras, lembut, dan cepat. Untuk mengetahui nilai budi pekerti yang didapatkan dari bermain gamelan. oleh karena itu, perlunya diperkenalkan gamelan kepada anak sejak dari kecil untuk bisa mengetahui kesenian budaya Indonesia yang salah satunya adalah gamelan. Maka dari itu dibutuhkan buku sederhana tentang nilai-nilai yang terkandung dalam gamelan. Supaya melalui buku tersebut anak mengetahui dan bisa ikut terlibat dalam kegiatan gamelan untuk melestarikan budaya Indonesia.
96
Lampiran 4. Kisi-kisi instrumen angket.
Lampiran 5. Angket Validator
TOR
NO ASPEK INDIKATOR PERTANYAAN
1. GAMELAN SEBAGAI
SALAH SATU KESENIAN JAWA
GAMELAN
Gamelan merupakan salah satu kebudayaan Jawa
1. Kamu memainkan gamelan sejak kelas ...
2. Gamelan merupakan salah satu alat musik dari...
Pakaian yang digunakan saat pementasan
Mengheningkan cipta 4. Sebelum memainkan gamelan kamu harus ...
Berdoa
Berjalan jongkok
Tidak melangkahi perangkat gamelan Menyembah (tangan dikatupkan) PADA SAAT
Tabuh gamelan harus sesuai jenisnya 5. Pada saat memainkan gamelan kamu harus ...
Posisi duduk
Menjaga perkataan dan perbuatan Membunyikan instrumen secara bersama-sama
Memukul instrumen secara lembut Tidak makan dan minum Tidak bergurau
Keras lembutnya tabuhan Tidak mengendong tas
Alat tabuh diletakkan di atas perangkat Merapikan sesuai posisi semula SESUDAH
Menyembah (tangan dikatupkan) 6. Sesudah memainkan gamelan kamu harus ...
Berdoa
Berjalan jongkok
Gamelan harus ditutup dengan kain
3 LITERASI Menulis manfaat memainkan gamelan
(sebelum, saat, sesudah)
7. Pengalaman yang mengesankan saat
Buku memuat nilai-nilai budi pekerti 8. Buku untuk memainkan gamelan yang pernah kamu baca adalah...
97 Gamelan merupakan salah satu produk kesenian budaya Indonesia. Perangkat gamelan diciptakan sesuai dengan ide-ide, perasaan, cita-cita dan kejiwaan manusia Indonesia. Komponen utama perangkat musik tersebut adalah bambu, logam, dan kayu;
biasa dimainkan oleh masyarakat yang tinggal di Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur. Satu perangkat gamelan terdiri dari instrumen saron, demung, gong, kenong, slenthem, bonang dan beberapa instrumen lainnya. Satu permainan gamelan terdiri dari dua putaran, yaitu slendro dan pelog. Slendro memiliki lima titilaras serta Pelog terdiri dari tujuh titilaras. Jarak antara titilaras yang satu dengan yang lain tidak sama, maka berbeda dengan larasan musik barat. Jarak antara swarantara atau interval dalam musik Jawa lebih dekat dan kadang-kadang lebih jauh daripada larasan musik Barat (Hood, 1958). Pandangan hidup masyarakat Jawa (yang diekspresikan lewat musik gamelan) adalah tentang pentingnya keselarasan hidup jasmani dan rohani, keselarasan dalam berbicara, keselarasan dalam bertindak; sehingga terciptalah suasana kehidupan yang harmonis, damai, penuh toleranasi (Suwardi, 2008).
Bertitik tolak dari gagasan tersebut nampak jelas jika ada nilai-nilai budi pekerti dalam perangkat yang berkaitan dengan nilai estetika, religius dan etika atau budi pekerti (Zuriah, 2007). Gamelan Jawa memiliki nilai estetika karena musik yang dihasilkannya menimbulkan pengalaman keindahan (estetis) dalam diri pendengarnya: jiwa merasakan getaran, hati menjadi terharu penuh kedamaian. Nilai estetika musik gamelan sekaligus mendorong pendengarnya untuk menciptakan harmoni di lingkungannya (=nilai etika/budi pekerti). Saat mendengarkan musik gamelan, seseorang juga akan mengalami kerinduan untuk mengarahkan batinnya kepada “Sesuatu yang tak terhingga atau melebihi manusia” (=nilai religiusitas). Ada tata cara yang perlu dipahami siswa sebelum, pada saat dan sesudah memainkan gamelan. Tata cara tersebut bertujuan membantu siswa untuk memiliki sikap religiusitas, santun, hormat, toleran, tanggung jawab, serta kerjasama.
Berdasarkan gagasan di atas, peneliti akan membagikan instrumen berupa angket kepada siswa kelas V-VI SD. Angket dibagikan kepada mereka untuk menggali (1) Pengetahuan mereka tentang gamelan sebagai salah satu produk budaya Jawa dalam bidang kesenian yang harus dilestarikan, (2) pemahaman merekatentang nilai-nilai yang didapatkan sebelum/pada saat/sesudah memainkan gamelan, (3) pengalaman yang mengesankan mereka saat memainkan gamelan.
Oleh karena itu peneliti memohon kesedian bapak/ibu untuk memvalidasi instrumen berikut ini. Saran dari bapak/ibu akan peneliti jadikan acuan untuk memperbaiki instrumen tersebut sebelum dibagikan kepada siswa kelas V-VI SD. Dengan demikian peneliti dapat memperoleh data tentang perlu ada atau tidak buku tentang memainkan gamelan yang memuat nilai-nilai budi pekerti.
KEPUSTAKAAN
Endrawara, Suwardi. 2008. Laras Manis, Tuntunan Praktis Karawitan Jawa. Yogyakarta:
Kuntul Press.
Mantle, Hood. 1958. Javanese Gamelan in The World of Music. Penterjemah: Susilo.
Yogyakarta.
Zuriah, Nurul. 2007. Pendidikan Moral & Budi Pekerti dalam Prespektif Perubahan.
Jakarta: PT. Bumi Aksara.
LEMBAR VALIDASI ANGKET UNTUK PRAKTISI Kepada
Yth. ...
98 Kami mohon kesediaan bapak/ibu untuk menilai kualitas instrumen pra-penelitian supaya peneliti dapat melakukan pra-penelitian “PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENDIDIKAN BUDI PEKERTI DALAM MEMAINKAN GAMELAN (UNTUK SD)”. Cara penilaian adalah dengan memberikan skor pada kolom di bawah ini, serta memberikan saran yang dapat peneliti gunakan untuk kaidah penulisan yang baik dan benar.
2. Keterkaitan Pertanyaan a. Pertanyaan yang tentang buku mengenai gamelan.
3. Kelayakan instrumen untuk dibagikan kepada siswa kelas V-VI SD.
TOTAL SKOR
99
Lampiran 5a. Hasil validator 1
100
101
Lampiran 5b. Hasil validator 2
102
103
Lampiran 5c. Rekap validasi angket
NO KOMPONEN YANG
DINILAI
Validator 1 Validator 2
Skor Saran Skor Saran
1
Bahasa
a. Bahasa sesuai dengan kaidah penulisan yang baik dan benar.
sesuai dengan tujuan penelitian. yang memuat nilai-nilai budi pekerti.
4 4
d. Pernyataan yang diajukan menggali kemampuan siswa dalam menuliskan pengalaman memainkan gamelan.
4 3
e. Pernyataan yang diajukan menggali kebutuhan siswa tentang buku mengenai gamelan yang memuat nilai-nilai budi pekerti.
4 3
3
Kelayakan instrumen untuk dibagikan kepada siswa kelas IV SD.
Skor rata-rata 31,5
Nilai rata-rata 3,5
104
Lampiran 6. Angket siswa pra penelitian
Bacalah baik-baik pernyataan berikut dan isilah titik-titik yang terdapat di dalamnya.
1. Kamu sudah memainkan gamelan sejak kelas...
2. Gamelan merupakan salah satu alat musik dari daerah...
3. Pakaian yang harus dikenakan saat pementasan gamelan adalah...
4. Sebelum memainkan gamelan kita harus...
5. Pada saat memainkan gamelan kita harus...
6. Sesudah memainkan gamelan kita harus...
7. Tuliskan pengalamanmu yang mengesankan saat memainkan gamelan...
8. Buku untuk memainkan gamelan yang pernah kamu baca adalah...
105
106 Lampiran 6a. Hasil angket siswa
107
108
109 Lampiran 6b. Rekap Angket Siswa
No Pernyataan Jawaban
1 Aku sudah memainkan gamelan sejak ....
15 anak sudah pernah memainkan gamelan sejak SD. (75%)
5 anak sisanya, mereka belum pernah sama sekali memainkan gamelan.(25%) 2 Gamelan merupakan salah satu alat
musik tradisional dari ....
20 anak menjawab gamelan merupakan salah satu alat musik dari Jawa (100%) 3 Kostum atau pakaian yang harus
dikenakan saat pementasan gamelan adalah ....
20 anak menjawab dengan pakaian yang sopan dan rapi. (100%)
4 Sebelum memainkan gamelan kita harus ....
10 anak menjawab berdoa terlebih dahulu. (50%)
5 anak menjawab bersiap-siap. (25%)
5 anak menjawabmakan. (25%) 5 Saat memainkan gamelan kita harus
....
2 anak menjawab asal memainkan gamelan (pelan dan keras saat dalam memukul sehingga tidak mengetahui cara memainkan instrumen tersebut).
(10%) setelah memainkan gamelan. (25%) 7 Tuliskan pengalamanmu yang
mengesankan saat memainkan gamelan ....
20 anak menjawab senang saat memainkan gamelan. (100%)
8 Buku untuk memainkan gamelan yang pernah kamu baca adalah ....
18 anak menjawab belum pernah membaca buku gamelan. (90%)
2 sudah pernah membaca buku cerita gamelan. (10%)
110 Lampiran 7. Tor dan rubrik penilaian validator Produk
TOR
Prototipe yang berjudul ”Nilai-nilai Budi Pekerti dalam Memainkan Gamelan Untuk Anak Sekolah Dasar” diambil dari hasil penelitian pengembangan penulis yang berkaitan dengan gamelan. Prototipe ini berisi informasi tentang nilai-nilai budi pekerti dalam memainkan instrumen gamelangambang. Ada beberapa bagian dalam prototipe ini, bagian pertama berisi tentang nilai nilai dalam memainkan gamelan dan bagian kedua berisi tentang cergam yang berjudul
“Menabuh Gambang Mengasah Ketekunan dan Ketepatan”.
Penulis mengembangkan buku tersebut untuk memenuhi gerakan membaca (literasi) untuk sekolah dasar berdasarkan Permendikbud Nomor 23 Tahun 2005 Gerakan Literasi Sekolah (GLS) memperkuat gerakan penumbuhan budi pekerti.
Salah satu kegiatan Gerakan Literasi Sekolah adalah kegiatan 15 menit untuk membaca buku (apapun) sebelum proses kegiatan belajar mengajar dimulai.
Dengan adanya Gerakan Literasi Sekolah, diharapkan peserta didik untuk lebih menumbuhkan minat membaca dan kreatif dalam memperluas pengetahuan.
Buku tersebut penulis susun berdasarkan hasil wawancara dengan praktisi.
Praktisi mengatakan bahwa perlu adanya buku tentang gamelan, karena banyak nilai-nilai yang terkandung dalam gamelan. Dari hasil angket yang telah dibagikan penulis untuk 20 anak, 85% anak mengatakan belum pernah membaca buku yang membahas tentang gamelan. Berdasarkan gagasan tersebut maka penulis melakukan penelitian pengembangan untuk menyusun prototipe buku pendidikan budi pekerti dalam memainkan gamelan. Dari buku tersebut penulis memberi informasi serta pengetahuan tentang permainan gamelan yang memiliki nilai-nilai budi pekerti.
Oleh karena itu, penulis meminta kesediaan Bapak/Ibu untuk memvalidasi buku yang penulis susun ini. Atas bantuan penulis ucapkan terima kasih.
KEPUSTAKAAN
Kemendikbud.2016. Buku Saku Gerakan Literasi Sekolah. Jakarta:Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
111
Keterangan Skor (1-4) Saran
1 Bahasa - Sesuai dengan EYD 1 2 3 4
- Mudah dipahami oleh anak SD 1 2 3 4
2 Format
penulisan buku
- Produk prototype sesuai dengan kaidah penulisan buku
1 2 3 4
- Menggunkan kepustakan sesuai dengan teori pendidikan budi pekerti dan gamelan
1 2 3 4
3 Isi:
Artikel - Artikel berisi informasi sederhana tentang gamelan
-
1 2 3 4
- Artikel menjelaskan nilai-nilai budi pekerti yang terkandung dalam beberapa alat musik gamelan
-
1 2 3 4
Cergam - Cergam memuat informasi tentang nilai nilai yang terkandung dalam memainkan gamelan -
1 2 3 4
- Cergam memuat kekhasan gambang sebagai alat musik gamelan
1 2 3 4 - Cergam berisi alur cerita yang mudah dipahami
oleh anak
112 Lampiran 7a. Hasil validasi praktisi ahli bahasa dan gamelan
113
114
115
116 Lampiran 7b. Rekap hasil validasi uji coba produk
No Item yang dinilai
Validator I Validator II
Skor Saran Skor Saran
1 Bahasa Sesuai dengan kaidah penulisan EYD.
4 Sesuai dengan kaidah EYD terbaru
3 Sederhana mudah dipahami
2 Format penulisan buku Prototipe sesuai
dengan kaidah penulisan buku.
3 Sudah sesuai, refleksi bisa dibuat lebih ada yang perlu ditukar posisi
Total skor 30 28
Skor Rata-rata 29
Nilai rata-rata 3,625
117 Lampiran 8. Refleksi siswa
Setelah membaca Cergam,
Cobalah Jawab Pertanyaan-Pertanyaan Berikut:
1. Informasi tentang gamelan yang saya dapat setelah membaca buku ini
adalah...
...
...
.
2. Memainkan gamelan melatih penabuh untuk memiliki nilai-nilai...
...
...
3. Instrumen gambang dimainkan dengan
cara...
...
...
4. Memainkan gambangmembantu penabuh memiliki sikap ketekunan
artinya...
...
...
118 Lampiran 8a. Hasil refleksi siswa
119
120
121 Lampiran 8b. Rekapan hasil uji coba.
No Soal Jawaban 1 Informasi tentang
gamelan yang saya
2 siswa menjawab ingin menabuh gamelan
2 1 0,1
2 Memainkan gamelan melatih penabuh
3 Instrumen gambang dimainkan dengan cara....
4 siswa menjawab instrumen gambang dimainkan dengan cara sesuai irama (cepat atau lambat). kedua tangan dan alat pukul yang ujungnya dilapisi karet dan duduk secara bersila.
4 Memainkan gambang membantu penabuh
122
3 siswa menjawab ketekunan artinya instrumen dalam gamelan rajin berlatih
3 2 0,3
2 siswa menjawab ketekunan artinya kerja keras.
2 2 0,2
Jumlah 14,5
Rata-rata (Jumlah rerata : jumlah siswa) 3,625
123 Lampiran 8c. Rubrik penilaian refleksi
No Pertanyaan skor
124 Lampiran 9. Kisi-kisi prototipe buku
Hl m
Teks dalam
buku
Deskripsi Sumber Ilustrasi
gambar
I Cover Judul buku “ Nilai-Nilai Budi Pekerti dalam Memainkan Instrumen Gamelan Gambang (Untuk SD).
- Instrumen gamelan.
ii. Kata pengantar Informasi buku berisi dua bagian dan ucapan terimakasih kepada semua pihak yang terlibat dalam pembuatan buku.
1.1 -
Iv Daftar isi Berisi halaman kata pengantar, daftar isi, bagian 1, bagian 2, kepustakaan dan biodata singkat penulis.
- -
1 Bagian I Berisi artikel tentang nilai-nilai budi pekerti dalam memainkan gamelan dan nilai-nilai budi pekerti dalam instrumen gamelan
2.1.3 Gambar anak sedang
berdoa sebelum memulai kegiatan gamelan.
8 Bagian II Cergam “ Menabuh Gambang Melatih Ketekunan”
2.1.4 Gambar tokoh utama memainkan
instrumen gamelan gambang.
9 Gambar 1 Perkenalan tokoh utama 2.1.3 Gambar tokoh utama.
10 Gambar 2 Penjelasan tokoh utama mengikuti ekstrkurikuler karawitan dan menyukai instrumen gambang.
2.1.4 Gambar tokoh utama
memakai pakaian adat (sorjan).
11 Gambar 3 Penjelasan tentang karakteristikgambang 2.1.4 Gambar gambang dan penjelasan.
13 Gambar 4 Pentokoh utama yang mengikuti dalam Parade Gamelan Anak.
2.1.4 Gambar guru
gamelan sedang menjelaskan kepada anak-anak.
14 Gambar 5 Mempersiapkan Parade Gamelan dengan berlatih bersama-sama.
2.1.4 Gambar tokoh utama
sedang
mempersiapkan diri untuk latihan bersama rekan-rekannya.
15 Gambar 6 Latihan dengan lagu yang suwe ora jamu dan jaranan.
2.1.3 Gambar tokoh utama
dan teman-temannya memainkan instrumen gamelan 16 Gambar 7 Mlaku ndhodhok saat menuju ke
panggung pertunjukan.
2.1.5 Gambar anak-anak
sedang laku dhodhok 17 Gambar 8 Tokoh utama dan teman-temannya
mendapatkan tepuk tangan yang meriah dari penonton sesudah pertunjukan.
2.1.5 Gambar anak-anak
saat pementasan 19 Lagu Lagu Jaranan dan Lagu Suwe Ora Jamu
20 Refleksi Berisi 4 pertanyaan tentang nilai-nilai budi pekerti dalam cergam
21 Kepustakaan Daftar refrensi Daftar pustala
22 Biodata Nama lengkap, tanggal lahir, dan riwayat pendidikan penulis
125 BIOGRAFI
Gemma Sanggar Labdha Wega Wara, lahir Semarang 11 april 1996. Putra pertama dari pasangan Yuventius Bagus Srihono dan ME Yully Wahyuningsih. Lulusan TK Martinus Semarang, SD Antonius 01 Semarang, SMP Maria Mediatrix Semarang, SMA Sedes Sapientiae Semarang. Saat ini menempuh pendidikan sebagai mahasiswa Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD), Jurusan Ilmu Pendidikan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan di Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Pernah mengikuti kegiatan organisasi kemahasiswaan antara lain, INSADHA, INFISA, Sport league menjabat sebagai ketua, INSIPRO (Inisiasi Program Studi) menjabat sebagai keamanan dan masih banyak yang lain.