• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V PENUTUP

5.3 Saran

5.3.1 Peneliti sebaiknya menjelaskan bahasa yang masih kurang sederhana sehingga bisa lebih mudah dipahami oleh siswa

5.3.2 Produk yang dihasilkan sebaiknya mencakup semua instrumen gamelan 5.3.3 Peneliti mensosialisasikan produknya kepada beberapa pihak.

89 DAFTAR PUSTAKA

Abddullah, A. (2010). Ilmu alamiah dasar. Jakarta: Bumi Aksara.

Dewantoro, K. (1967). Kebudayaan . Yogyakarta: Percetakan Taman Siswa (UST-Press).

Endraswara, S. (2008). Laris manis tuntunan praktis karawitan jawa. Yogyakarta:

Kuntul Press.

Ferdiansyah, F. (2010). Mengenal secara mudah dan lengkap kesenian karawitan (gamelan jawa). Yogyakarta: Garailmu.

Kasman, T., & dkk. (2016). Desain induk gerak literasi sekolah. Jakarta: Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Kuntadi, S. (2011). Media pembelajaran manual dan digital. Bogor: Ghalia Indonesia.

Lickona, T. (2014). Pendidikan karakter panduan lengkap mendidik siswa menjadi pintar dan baik. Bandung: Nusa Media.

Munadi, Y. (2013). Media pembelajaran sebuah pendekatan baru. Jakarta:

Refrensi (GP Press GRoup).

Nurgiyantoro, B. (2005). Teori pengkajian fiksi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Purwadi, W. (2006). Seni karawitan jawa. Yogyakarta: Haman Pustaka.

Saptomo. (2009). Seni budaya sebagai pendidik karakter sekolah dasar. Surakarta:

Diva Press.

Sedyawati. (2010). Budaya indonesia kajian arkeologi, seni, dan sejarah. Jakarta:

PT Gramedia.

Setyawati, E., & dkk. (1999). Pedoman penanaman budi pekerti luhur. Jakarta:

Balai Pustaka.

Soeroso. (1989). Pengetahuan karawitan (laporan pelaksanaan penulisan buku/diktat perkuliahan institusi seni indonesia yogyakarta). Yogyakarta:

Institusi Seni Indonesia Yogyakarta.

Sugiyono. (2012). Metode, penelitian kuantitatif, kualitatif, dan R&D. Bandung:

Alfabet.

Sugiyono. (2015). Metode penelitian dan pengembang (Reasearch and Development/R&D). Bandung: Alfabet.

90 Sulistyobudi. (2013). “Seni Karawitan atau Gamelan Jawa: Pendidikan

BudiPekerti”. Diperoleh 09 Oktober, dari

http://www.yayasankertagama.org/books/books_journal_11.pdf.

Suparno, d. (2002). Pendidikan budi pekerti di sekolah dasar. Yogyakarta:

Kanisius.

Suyatmi, & dkk. (2012). Kajian nilai budi pekerti dalam serat jayabaya.

Yogyakarta: Balai Pelestarian Nilai Budaya.

Walton, S. (2001). Aesthetic and spiritual correlationsin javanesse gamelan music.

Michigan: University of Michigan Perss.

Widyoko, E. (2009). Evaluasi program pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Wiedarti, P., & dkk. (2016). Desain induk gerakan literasi sekolah. Jakarta:

Kemendikbud.

Yudhoyono, B. (1984). Gamelan jawa awal mula, makna dan masa depannya.

Jakarta: PT. Karya Unipress.

Zuriah, N. (2007). Pendidikan moral dan budi pekerti dalam perspektif perubahan.

Jakarta : PT. Bumi Aksara.

91

LAMPIRAN

92

Lampiran 1a. Surat ijin penelitian

93

Lampiran 1b. Surat keterangan

94

Lampiran 2.Pedoman Wawancara

No. Pertanyaan

1 Mengapa anda tertarik pada gamelan?

2 Apa yang anda pikirkan setiap mendengarkan musik gamelan?

3 Apakah ada nilai-nilai budi pekerti dalam memainkan gamelan?

4 Menurut anda siswa SD perlu diperkenalkan gamelan sejak dini?

Mengapa?

5 Menurut anda perlu ada buku sederhana untuk siswa SD yang memuat informasi tentang gamelan yang memiliki nilai-nilai budi pekerti? Jika perlu, mengapa?

95

Lampiran 3. Hasil Wawancara

Bapak FX. Suparji tertarikdengan kesenian gamelan dikarenakan beliau menggeluti kesenian gamelan sejak dari kecil dan mengikuti organisasi. Yang dipikirkan saat mendengarkan musik gamelan adalah tenang dan damai. Gamelan merupakan kesenian budaya yang luhur dan mengandung nilai-nilai budi pekerti.

Oleh karena itu, penabuh tidak hanya mempelajari tentang teori dan cara memainkan gamelan saja. Tapi penabuh diajarkan untuk meresapi instrumen-instrumen yang dimainkannya, hingga sampai penabuh mengerti dan memahami sebuah nilai-nilai kehidupan pada instrumen yang dimainkannya dan nilai-nilai itu adalah tata bahasa, dan tata kama. Anak zaman sekarang khususnya anak SD perlu diperkenalkan dengan kesenian gamelan. karena kesenian gamelan merupakan kesenian yang luhur yang diwariskan oleh nenek moyang dulu, sehingga generasi sekarang diharapkan mampu mewariskan kesenian tersebut. Maka dari itu dibutuhkan buku sederhana tentang gamelan beserta nilai-nilai yang terkandung didalamnya. Supaya dengan adanya buku tersebut diharapakan anak mampu mengaplikasikannya di dunia sehari hari.

Bapak Fransiskus Suparjan praktisi kedua tertarik dengan gamelan sejak dari kecil. Yang dipikirkan saat mendengarkan musik gamelan hanyalah keindahan.

Dan dalam instrumen gamelan terdapat banyak sekali nilai-nlai budi pekerti.

Contoh nilai budi pekerti yang terkandung dalam instrumen gamelan adalah kesopanan, religius, kerjasama, ketekunan, dll. Gamelan dimainkan secara bersama-sama dan masing-masing orang memainkan satu instrumen. Kerjasama tersebut akan membentuk kekompakan, seperti ketika penabuh memukul dengan keras, lembut, dan cepat. Untuk mengetahui nilai budi pekerti yang didapatkan dari bermain gamelan. oleh karena itu, perlunya diperkenalkan gamelan kepada anak sejak dari kecil untuk bisa mengetahui kesenian budaya Indonesia yang salah satunya adalah gamelan. Maka dari itu dibutuhkan buku sederhana tentang nilai-nilai yang terkandung dalam gamelan. Supaya melalui buku tersebut anak mengetahui dan bisa ikut terlibat dalam kegiatan gamelan untuk melestarikan budaya Indonesia.

96

Lampiran 4. Kisi-kisi instrumen angket.

Lampiran 5. Angket Validator

TOR

NO ASPEK INDIKATOR PERTANYAAN

1. GAMELAN SEBAGAI

SALAH SATU KESENIAN JAWA

GAMELAN

Gamelan merupakan salah satu kebudayaan Jawa

1. Kamu memainkan gamelan sejak kelas ...

2. Gamelan merupakan salah satu alat musik dari...

Pakaian yang digunakan saat pementasan

Mengheningkan cipta 4. Sebelum memainkan gamelan kamu harus ...

Berdoa

Berjalan jongkok

Tidak melangkahi perangkat gamelan Menyembah (tangan dikatupkan) PADA SAAT

Tabuh gamelan harus sesuai jenisnya 5. Pada saat memainkan gamelan kamu harus ...

Posisi duduk

Menjaga perkataan dan perbuatan Membunyikan instrumen secara bersama-sama

Memukul instrumen secara lembut Tidak makan dan minum Tidak bergurau

Keras lembutnya tabuhan Tidak mengendong tas

Alat tabuh diletakkan di atas perangkat Merapikan sesuai posisi semula SESUDAH

Menyembah (tangan dikatupkan) 6. Sesudah memainkan gamelan kamu harus ...

Berdoa

Berjalan jongkok

Gamelan harus ditutup dengan kain

3 LITERASI Menulis manfaat memainkan gamelan

(sebelum, saat, sesudah)

7. Pengalaman yang mengesankan saat

Buku memuat nilai-nilai budi pekerti 8. Buku untuk memainkan gamelan yang pernah kamu baca adalah...

97 Gamelan merupakan salah satu produk kesenian budaya Indonesia. Perangkat gamelan diciptakan sesuai dengan ide-ide, perasaan, cita-cita dan kejiwaan manusia Indonesia. Komponen utama perangkat musik tersebut adalah bambu, logam, dan kayu;

biasa dimainkan oleh masyarakat yang tinggal di Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur. Satu perangkat gamelan terdiri dari instrumen saron, demung, gong, kenong, slenthem, bonang dan beberapa instrumen lainnya. Satu permainan gamelan terdiri dari dua putaran, yaitu slendro dan pelog. Slendro memiliki lima titilaras serta Pelog terdiri dari tujuh titilaras. Jarak antara titilaras yang satu dengan yang lain tidak sama, maka berbeda dengan larasan musik barat. Jarak antara swarantara atau interval dalam musik Jawa lebih dekat dan kadang-kadang lebih jauh daripada larasan musik Barat (Hood, 1958). Pandangan hidup masyarakat Jawa (yang diekspresikan lewat musik gamelan) adalah tentang pentingnya keselarasan hidup jasmani dan rohani, keselarasan dalam berbicara, keselarasan dalam bertindak; sehingga terciptalah suasana kehidupan yang harmonis, damai, penuh toleranasi (Suwardi, 2008).

Bertitik tolak dari gagasan tersebut nampak jelas jika ada nilai-nilai budi pekerti dalam perangkat yang berkaitan dengan nilai estetika, religius dan etika atau budi pekerti (Zuriah, 2007). Gamelan Jawa memiliki nilai estetika karena musik yang dihasilkannya menimbulkan pengalaman keindahan (estetis) dalam diri pendengarnya: jiwa merasakan getaran, hati menjadi terharu penuh kedamaian. Nilai estetika musik gamelan sekaligus mendorong pendengarnya untuk menciptakan harmoni di lingkungannya (=nilai etika/budi pekerti). Saat mendengarkan musik gamelan, seseorang juga akan mengalami kerinduan untuk mengarahkan batinnya kepada “Sesuatu yang tak terhingga atau melebihi manusia” (=nilai religiusitas). Ada tata cara yang perlu dipahami siswa sebelum, pada saat dan sesudah memainkan gamelan. Tata cara tersebut bertujuan membantu siswa untuk memiliki sikap religiusitas, santun, hormat, toleran, tanggung jawab, serta kerjasama.

Berdasarkan gagasan di atas, peneliti akan membagikan instrumen berupa angket kepada siswa kelas V-VI SD. Angket dibagikan kepada mereka untuk menggali (1) Pengetahuan mereka tentang gamelan sebagai salah satu produk budaya Jawa dalam bidang kesenian yang harus dilestarikan, (2) pemahaman merekatentang nilai-nilai yang didapatkan sebelum/pada saat/sesudah memainkan gamelan, (3) pengalaman yang mengesankan mereka saat memainkan gamelan.

Oleh karena itu peneliti memohon kesedian bapak/ibu untuk memvalidasi instrumen berikut ini. Saran dari bapak/ibu akan peneliti jadikan acuan untuk memperbaiki instrumen tersebut sebelum dibagikan kepada siswa kelas V-VI SD. Dengan demikian peneliti dapat memperoleh data tentang perlu ada atau tidak buku tentang memainkan gamelan yang memuat nilai-nilai budi pekerti.

KEPUSTAKAAN

Endrawara, Suwardi. 2008. Laras Manis, Tuntunan Praktis Karawitan Jawa. Yogyakarta:

Kuntul Press.

Mantle, Hood. 1958. Javanese Gamelan in The World of Music. Penterjemah: Susilo.

Yogyakarta.

Zuriah, Nurul. 2007. Pendidikan Moral & Budi Pekerti dalam Prespektif Perubahan.

Jakarta: PT. Bumi Aksara.

LEMBAR VALIDASI ANGKET UNTUK PRAKTISI Kepada

Yth. ...

98 Kami mohon kesediaan bapak/ibu untuk menilai kualitas instrumen pra-penelitian supaya peneliti dapat melakukan pra-penelitian “PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENDIDIKAN BUDI PEKERTI DALAM MEMAINKAN GAMELAN (UNTUK SD)”. Cara penilaian adalah dengan memberikan skor pada kolom di bawah ini, serta memberikan saran yang dapat peneliti gunakan untuk kaidah penulisan yang baik dan benar.

2. Keterkaitan Pertanyaan a. Pertanyaan yang tentang buku mengenai gamelan.

3. Kelayakan instrumen untuk dibagikan kepada siswa kelas V-VI SD.

TOTAL SKOR

99

Lampiran 5a. Hasil validator 1

100

101

Lampiran 5b. Hasil validator 2

102

103

Lampiran 5c. Rekap validasi angket

NO KOMPONEN YANG

DINILAI

Validator 1 Validator 2

Skor Saran Skor Saran

1

Bahasa

a. Bahasa sesuai dengan kaidah penulisan yang baik dan benar.

sesuai dengan tujuan penelitian. yang memuat nilai-nilai budi pekerti.

4 4

d. Pernyataan yang diajukan menggali kemampuan siswa dalam menuliskan pengalaman memainkan gamelan.

4 3

e. Pernyataan yang diajukan menggali kebutuhan siswa tentang buku mengenai gamelan yang memuat nilai-nilai budi pekerti.

4 3

3

Kelayakan instrumen untuk dibagikan kepada siswa kelas IV SD.

Skor rata-rata 31,5

Nilai rata-rata 3,5

104

Lampiran 6. Angket siswa pra penelitian

Bacalah baik-baik pernyataan berikut dan isilah titik-titik yang terdapat di dalamnya.

1. Kamu sudah memainkan gamelan sejak kelas...

2. Gamelan merupakan salah satu alat musik dari daerah...

3. Pakaian yang harus dikenakan saat pementasan gamelan adalah...

4. Sebelum memainkan gamelan kita harus...

5. Pada saat memainkan gamelan kita harus...

6. Sesudah memainkan gamelan kita harus...

7. Tuliskan pengalamanmu yang mengesankan saat memainkan gamelan...

8. Buku untuk memainkan gamelan yang pernah kamu baca adalah...

105

106 Lampiran 6a. Hasil angket siswa

107

108

109 Lampiran 6b. Rekap Angket Siswa

No Pernyataan Jawaban

1 Aku sudah memainkan gamelan sejak ....

15 anak sudah pernah memainkan gamelan sejak SD. (75%)

5 anak sisanya, mereka belum pernah sama sekali memainkan gamelan.(25%) 2 Gamelan merupakan salah satu alat

musik tradisional dari ....

20 anak menjawab gamelan merupakan salah satu alat musik dari Jawa (100%) 3 Kostum atau pakaian yang harus

dikenakan saat pementasan gamelan adalah ....

20 anak menjawab dengan pakaian yang sopan dan rapi. (100%)

4 Sebelum memainkan gamelan kita harus ....

10 anak menjawab berdoa terlebih dahulu. (50%)

5 anak menjawab bersiap-siap. (25%)

5 anak menjawabmakan. (25%) 5 Saat memainkan gamelan kita harus

....

2 anak menjawab asal memainkan gamelan (pelan dan keras saat dalam memukul sehingga tidak mengetahui cara memainkan instrumen tersebut).

(10%) setelah memainkan gamelan. (25%) 7 Tuliskan pengalamanmu yang

mengesankan saat memainkan gamelan ....

20 anak menjawab senang saat memainkan gamelan. (100%)

8 Buku untuk memainkan gamelan yang pernah kamu baca adalah ....

18 anak menjawab belum pernah membaca buku gamelan. (90%)

2 sudah pernah membaca buku cerita gamelan. (10%)

110 Lampiran 7. Tor dan rubrik penilaian validator Produk

TOR

Prototipe yang berjudul ”Nilai-nilai Budi Pekerti dalam Memainkan Gamelan Untuk Anak Sekolah Dasar” diambil dari hasil penelitian pengembangan penulis yang berkaitan dengan gamelan. Prototipe ini berisi informasi tentang nilai-nilai budi pekerti dalam memainkan instrumen gamelangambang. Ada beberapa bagian dalam prototipe ini, bagian pertama berisi tentang nilai nilai dalam memainkan gamelan dan bagian kedua berisi tentang cergam yang berjudul

“Menabuh Gambang Mengasah Ketekunan dan Ketepatan”.

Penulis mengembangkan buku tersebut untuk memenuhi gerakan membaca (literasi) untuk sekolah dasar berdasarkan Permendikbud Nomor 23 Tahun 2005 Gerakan Literasi Sekolah (GLS) memperkuat gerakan penumbuhan budi pekerti.

Salah satu kegiatan Gerakan Literasi Sekolah adalah kegiatan 15 menit untuk membaca buku (apapun) sebelum proses kegiatan belajar mengajar dimulai.

Dengan adanya Gerakan Literasi Sekolah, diharapkan peserta didik untuk lebih menumbuhkan minat membaca dan kreatif dalam memperluas pengetahuan.

Buku tersebut penulis susun berdasarkan hasil wawancara dengan praktisi.

Praktisi mengatakan bahwa perlu adanya buku tentang gamelan, karena banyak nilai-nilai yang terkandung dalam gamelan. Dari hasil angket yang telah dibagikan penulis untuk 20 anak, 85% anak mengatakan belum pernah membaca buku yang membahas tentang gamelan. Berdasarkan gagasan tersebut maka penulis melakukan penelitian pengembangan untuk menyusun prototipe buku pendidikan budi pekerti dalam memainkan gamelan. Dari buku tersebut penulis memberi informasi serta pengetahuan tentang permainan gamelan yang memiliki nilai-nilai budi pekerti.

Oleh karena itu, penulis meminta kesediaan Bapak/Ibu untuk memvalidasi buku yang penulis susun ini. Atas bantuan penulis ucapkan terima kasih.

KEPUSTAKAAN

Kemendikbud.2016. Buku Saku Gerakan Literasi Sekolah. Jakarta:Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

111

Keterangan Skor (1-4) Saran

1 Bahasa - Sesuai dengan EYD 1 2 3 4

- Mudah dipahami oleh anak SD 1 2 3 4

2 Format

penulisan buku

- Produk prototype sesuai dengan kaidah penulisan buku

1 2 3 4

- Menggunkan kepustakan sesuai dengan teori pendidikan budi pekerti dan gamelan

1 2 3 4

3 Isi:

Artikel - Artikel berisi informasi sederhana tentang gamelan

-

1 2 3 4

- Artikel menjelaskan nilai-nilai budi pekerti yang terkandung dalam beberapa alat musik gamelan

-

1 2 3 4

Cergam - Cergam memuat informasi tentang nilai nilai yang terkandung dalam memainkan gamelan -

1 2 3 4

- Cergam memuat kekhasan gambang sebagai alat musik gamelan

1 2 3 4 - Cergam berisi alur cerita yang mudah dipahami

oleh anak

112 Lampiran 7a. Hasil validasi praktisi ahli bahasa dan gamelan

113

114

115

116 Lampiran 7b. Rekap hasil validasi uji coba produk

No Item yang dinilai

Validator I Validator II

Skor Saran Skor Saran

1 Bahasa Sesuai dengan kaidah penulisan EYD.

4 Sesuai dengan kaidah EYD terbaru

3 Sederhana mudah dipahami

2 Format penulisan buku Prototipe sesuai

dengan kaidah penulisan buku.

3 Sudah sesuai, refleksi bisa dibuat lebih ada yang perlu ditukar posisi

Total skor 30 28

Skor Rata-rata 29

Nilai rata-rata 3,625

117 Lampiran 8. Refleksi siswa

Setelah membaca Cergam,

Cobalah Jawab Pertanyaan-Pertanyaan Berikut:

1. Informasi tentang gamelan yang saya dapat setelah membaca buku ini

adalah...

...

...

.

2. Memainkan gamelan melatih penabuh untuk memiliki nilai-nilai...

...

...

3. Instrumen gambang dimainkan dengan

cara...

...

...

4. Memainkan gambangmembantu penabuh memiliki sikap ketekunan

artinya...

...

...

118 Lampiran 8a. Hasil refleksi siswa

119

120

121 Lampiran 8b. Rekapan hasil uji coba.

No Soal Jawaban 1 Informasi tentang

gamelan yang saya

2 siswa menjawab ingin menabuh gamelan

2 1 0,1

2 Memainkan gamelan melatih penabuh

3 Instrumen gambang dimainkan dengan cara....

4 siswa menjawab instrumen gambang dimainkan dengan cara sesuai irama (cepat atau lambat). kedua tangan dan alat pukul yang ujungnya dilapisi karet dan duduk secara bersila.

4 Memainkan gambang membantu penabuh

122

3 siswa menjawab ketekunan artinya instrumen dalam gamelan rajin berlatih

3 2 0,3

2 siswa menjawab ketekunan artinya kerja keras.

2 2 0,2

Jumlah 14,5

Rata-rata (Jumlah rerata : jumlah siswa) 3,625

123 Lampiran 8c. Rubrik penilaian refleksi

No Pertanyaan skor

124 Lampiran 9. Kisi-kisi prototipe buku

Hl m

Teks dalam

buku

Deskripsi Sumber Ilustrasi

gambar

I Cover Judul buku “ Nilai-Nilai Budi Pekerti dalam Memainkan Instrumen Gamelan Gambang (Untuk SD).

- Instrumen gamelan.

ii. Kata pengantar Informasi buku berisi dua bagian dan ucapan terimakasih kepada semua pihak yang terlibat dalam pembuatan buku.

1.1 -

Iv Daftar isi Berisi halaman kata pengantar, daftar isi, bagian 1, bagian 2, kepustakaan dan biodata singkat penulis.

- -

1 Bagian I Berisi artikel tentang nilai-nilai budi pekerti dalam memainkan gamelan dan nilai-nilai budi pekerti dalam instrumen gamelan

2.1.3 Gambar anak sedang

berdoa sebelum memulai kegiatan gamelan.

8 Bagian II Cergam “ Menabuh Gambang Melatih Ketekunan”

2.1.4 Gambar tokoh utama memainkan

instrumen gamelan gambang.

9 Gambar 1 Perkenalan tokoh utama 2.1.3 Gambar tokoh utama.

10 Gambar 2 Penjelasan tokoh utama mengikuti ekstrkurikuler karawitan dan menyukai instrumen gambang.

2.1.4 Gambar tokoh utama

memakai pakaian adat (sorjan).

11 Gambar 3 Penjelasan tentang karakteristikgambang 2.1.4 Gambar gambang dan penjelasan.

13 Gambar 4 Pentokoh utama yang mengikuti dalam Parade Gamelan Anak.

2.1.4 Gambar guru

gamelan sedang menjelaskan kepada anak-anak.

14 Gambar 5 Mempersiapkan Parade Gamelan dengan berlatih bersama-sama.

2.1.4 Gambar tokoh utama

sedang

mempersiapkan diri untuk latihan bersama rekan-rekannya.

15 Gambar 6 Latihan dengan lagu yang suwe ora jamu dan jaranan.

2.1.3 Gambar tokoh utama

dan teman-temannya memainkan instrumen gamelan 16 Gambar 7 Mlaku ndhodhok saat menuju ke

panggung pertunjukan.

2.1.5 Gambar anak-anak

sedang laku dhodhok 17 Gambar 8 Tokoh utama dan teman-temannya

mendapatkan tepuk tangan yang meriah dari penonton sesudah pertunjukan.

2.1.5 Gambar anak-anak

saat pementasan 19 Lagu Lagu Jaranan dan Lagu Suwe Ora Jamu

20 Refleksi Berisi 4 pertanyaan tentang nilai-nilai budi pekerti dalam cergam

21 Kepustakaan Daftar refrensi Daftar pustala

22 Biodata Nama lengkap, tanggal lahir, dan riwayat pendidikan penulis

125 BIOGRAFI

Gemma Sanggar Labdha Wega Wara, lahir Semarang 11 april 1996. Putra pertama dari pasangan Yuventius Bagus Srihono dan ME Yully Wahyuningsih. Lulusan TK Martinus Semarang, SD Antonius 01 Semarang, SMP Maria Mediatrix Semarang, SMA Sedes Sapientiae Semarang. Saat ini menempuh pendidikan sebagai mahasiswa Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD), Jurusan Ilmu Pendidikan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan di Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Pernah mengikuti kegiatan organisasi kemahasiswaan antara lain, INSADHA, INFISA, Sport league menjabat sebagai ketua, INSIPRO (Inisiasi Program Studi) menjabat sebagai keamanan dan masih banyak yang lain.

Dokumen terkait