2.3. Aspek Pelayanan Umum
2.3.1. Fokus Layanan Urusan Wajib
2.3.1.12. Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera
Gambaran umum kondisi daerah terkait dengan urusan keluarga berencana dan keluarga sejahtera salah satunya dapat dilihat dari indikator kinerja sebagai berikut:
a. Capaian Standar Pelayanan Minimal Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera
Jenis layanan dari standar pelayanan minimal Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera adalah Komunikasi Informasi dan Edukasi Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera (KIE KB dan KS), Penyediaan Obat dan Alat Kontrasepsi, dan Penyediaan Informasi Data Mikro.
II-83
Capaian indikator SPM Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera dapat dilihat pada Tabel 2.56 di bawah ini.
Tabel 2.56.
Capaian Standar Pelayanan Minimal Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera Kabupaten Tegal Tahun 2010-2013
No. Uraian 2010 2011 2012 2013
1. Cakupan Pasangan Usia Subur yang
isterinya di bawah usia 20 tahun 1,75% 1,81% 1,67% 1,54 2. Cakupan sasaran PUS menjadi peserta
KB aktif 61,2% 62,7% 73,7% 73,3%
3. Cakupan PUS yang ingin ber KB tidak
terpenuhi (unmet need) 14,49% 12,96% 14,36% 14,27%
4. Cakupan Anggota Bina Keluarga Balita
(BKB) ber KB 78,7% 78,4% 79% 78,9%
5.
Cakupan PUS peserta KB Anggota Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS) yang ber-KB
83,3% 83,1% 83,1% 84,2%
6. Ratio Petugas lapangan KB/Penyuluh
KB / Penyuluh KB (PLKB/PKB) 0,37 0,34 0,33 0,33
7. Ratio Pembantu Pembina Keluarga
Berencana 1 1 1 1
8.
Cakupan penyediaan informasi data mikro keluarga di setiap
Desa/Kelurahan
100 100 100 100
Sumber: BPPKB Kabupaten Tegal tahun 2013
b. Rata-rata Jumlah Anak Per Keluarga
Tujuan Program Keluarga Berencana secara demografi adalah untuk menurunkan angka kelahiran dan secara filosofis adalah untuk mewujudkan keluarga kecil bahagia dan sejahtera. Jumlah anak dalam keluarga yang dianjurkan oleh pemerintah adalah 2 (dua) anak.
Berkaitan dengan hal di atas, dapat diketahui bahwa jumlah rata-rata anak dalam keluarga di Kabupaten Tegal adalah 1,45 pada tahun 2013 atau setiap keluarga rata-rata memiliki anak sebanyak 1-2 anak. Angka ini tidak jauh
II-84
berbeda pada tahun-tahun sebelumnya (2009-2012), yaitu setiap keluarga memiliki anak sebanyak 1-2 anak. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel di bawah ini.
Sebagaimana Tabel 2.57 di bawah ini.
Tabel 2.57
Rata-rata Jumlah Anak Per Keluarga di Kabupaten Tegal Tahun 2009-2013
No. Uraian 2009 2010 2011 2012 2013
1. Jumlah anak 411.912 407.468 400.256 528.126 551.217
2. Jumlah keluarga 356.932 350.634 356.435 376.932 381.006 3. Rata-rata jumlah anak per
Keluarga
1,15 1,16 1,12 1,40 1,45
Sumber: BPPKB Kabupaten Tegal tahun 2013
c. Rasio Akseptor KB
Tingkat fertilitas pasangan usiasubur (PUS) di Kabupaten Tegal cukup menggembirakan dengan TFR sebesar 2,35.
Hal ini terlihat bahwa Kabupaten Tegal mampu mempertahankan rata-rata jumlah anak per keluarga sebanyak 2-3 anak. Masyarakat Kabupaten Tegal saat ini sudah memandang bahwa kualitas anak lebih penting dari pada kuantitasnya. Berkaitan dengan itu dapat diketahui bahwa jumlah peserta KB di Kabupaten Tegal pada tahun 2013 sebanyak 225.499 peserta dari 296.415 pasangan usia subur. Jumlah ini meningkat bila dibandingkan dengan tahun 2011 dan 2012. Adapun rasio akseptor KB terhadap jumlah pasangan usia subur selama kurun waktu tahun 2009-2013 masing-masing adalah 73,37; 76,27;
42,15; 44,22 dan 76,08. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 2.58 di bawah ini.
Tabel 2.58
Rasio Akseptor KB di Kabupaten Tegal Tahun 2009-2013
No. Uraian 2009 2010 2011 2012 2013
1. Jumlah PUS 283.412 277.715 262.150 252.156 296.415
2. Jumlah Peserta KB (JumlahAkseptorKB)
207.950 211.814 110.505 111.505 225.499 3. Jumlah Tidak Ber-KB 75.462 65.901 151.645 140.651 70.916
4. Rasio Akseptor KB 73,37 76,27 42,15 44,22 76,08
Sumber: BPPKB Kabupaten Tegal Tahun 2013
II-85
2.3.1.13. Sosial
Gambaran umum kondisi daerah terkait dengan urusan sosial antara lain dapat dilihat dari indikator kinerja sebagai berikut:
a. Masalah Kesejahteraan Sosial
Pembangunan bidang sosial senantiasa berhadapan dengan berbagai kendala dan tantangan yang semakin luasdan kompleks. Sangat disadari sejalan dengan perkembangan kondisi sosial saat ini maka semakin berpengaruh terhadap kondisi jumlah penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) di masyarakat.
Penanganan PMKS di Kabupaten Tegal berjalan cukup baik ditandai dengan semakin menurunnya jumlah PMKS.
Namun demikian dengan adanya kecenderungan tersebut, beberapa tantangan masalah kesejahteraan sosial di Kabupaten Tegal relatif masih sangat besar.
Adapun jumlah penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) di Kabupaten Tegal semakin turun dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2013, tetapi jumlah yang tertangani masih relatif rendah hanya kisaran 25% dari jumlah PMKS yang ada.
b. Kebencanaan
Bencana yang terjadi di Kabupaten Tegal pada kurun waktu tahun 2009-2013 antara lain kebanjiran, angin puting beliung, kekeringan dan kebakaran. Pada Tahun 2013 jumlah korban bencana terbanyak di bandingkan tahun-tahun sebelumnya yaitu sebanyak 54 Kepala Keluarga. Penanganan atas korban bencana setiap tahun sebanyak 100%.
Adapun data tentang penanganan masalah kesejahteraan sosial dan kebencanaan sebagaimana Tabel 2.59 berikut ini.
Tabel 2.59.
Jumlah Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial dan Kebencanaan yang Ditangani di Kabupaten Tegal Tahun 2009-2013
No Tahun Jumlah
Sumber : Dinas Sosial tenaga kerja dan Transmigrasi Kabupaten Tegal, 2013
II-86
2.3.1.14. Ketenagakerjaan
Gambaran umum kondisi daerah terkait dengan urusan ketenagakerjaan salah satunya dapat dilihat dari indikator kinerja sebagai berikut:
a. Rasio Daya Serap Tenaga Kerja
Rasio daya serap tenaga kerja pada perusahaan penanaman modal asing (PMA) dan perusahaan penanaman modal dalam negeri (PMDN) mencerminkan besar kecilnya daya tampung proyek investasi PMA/
PMDN dalam menyerap tenaga kerja baru di suatu daerah. Semakin besar rasio daya serap PMA/ PMDN semakin besar pula jumlah tenaga kerja baru suatu daerah yang dapat terserap pada perusahaan tersebut.
Pada tahun 2013 jumlah tenaga kerja baru yang terserap pada 8 PMA/ PMDN berjumlah sebanyak 1.670 orang.
Penyerapan tenaga kerja ini lebih tinggi bila dibandingkan dengan tahun 2011 dan tahun 2010.
Namun rasio penyerapan tenaga kerja baru terhadap jumlah PMA/PMDN pada tahun 2013 lebih kecil bila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya (2010-2012), di mana rasio penyerapan tenaga kerja baru pada tahun 2009 adalah 94:1, tahun 2010 adalah 220:1, tahun 2011 mencapai 262:1, dan pada tahun 2012 mencapai 278:1. Pada tahun 2009 jumlah tenaga kerja baru terserap sebanyak 1.320 orang per PMA/PMDN, pada tahun 2010 terserap sebanyak 1.320 orang per PMA/ PMDN, tahun 2011 terserap 1.570 orang per PMA/
PMDN, tahun 2012 terserap 1.670 orang per PMA/PMDN dan tahun 2013 terserap 1.670 orang per PMA/PMDN.
Lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 2.60 berikut ini.
Tabel 2.60.
Rasio Daya Serap Tenaga Kerja Baru di KabupatenTegal Tahun 2009 - 2013
No Uraian 2009 2010 2011 2012 2013
1
Jumlah tenaga kerja yang terserap pada perusahaan PMA/PMDN
1.320 1.320 1.570 1.670 1.670
2 Jumlah seluruh PMA/PMDN yang
menyerap Tenga Kerja Baru 14 6 6 6 8
3 Rasio daya serap Tenaga kerja 94 : 1 220 : 1 262 : 1 278 : 1 209 : 1 Sumber: Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Tegal tahun 2013
II-87
b. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK)
Berdasarkan publikasi ILO (International Labour Organization), penduduk dapat dikelompokkan menjadi 2 bagian, yaitu: tenaga kerja dan bukan tenaga kerja.
Tenaga kerja adalah penduduk usia kerja, yaitu penduduk usia 15 tahun atau lebih, seiring dengan program wajib belajar 9 tahun. Selanjutnya, tenaga kerja dibedakan menjadi: angkatan kerja dan bukan angkatan kerja (penduduk yang sebagian besar kegiatannya adalah bersekolah, mengurus rumah tangga, atau kegiatan lainnya selain bekerja). Angkatan kerja merupakan bagian penduduk yang sedang bekerja dan siap masuk pasar kerja, atau dapat dikatakan sebagai pekerjadan merupakan potensi penduduk yang akan masuk pasar kerja. Sedangkan, bukan angkatan kerja adalah bagian dari tenaga kerja yang tidak bekerja atau mencari kerja.
Tahun 2013 TPAK di Kabupaten Tegal mencapai 62,89%, angka ini menurun bila dibandingkan dengan tahun 2012 yaitu 80,30% dan lebih kecil dibanding tahun 2011 yaitu 90,12%. Pengangguran terbuka dari kurun waktu 2009-2013 cenderung mengalami penurunan, yaitu dari 7,30% pada tahun 2009 menjadi 4,36% pada tahun 2013.
Kondisi penduduk usia produktif (15-64 tahun) menurut angkatan kerja dan bukan angkatan kerja di Kabupaten Tegal selama kurun waktu 2009-2013 adalah sebagaimana Tabel 2.61 di bawah ini.
Tabel 2.61.
Penduduk Usia Produktif (15-64 Tahun) di KabupatenTegal Dirinci Menurut Angkatan Kerja dan Bukan Angkatan Kerja
Tahun 2009 - 2013
No Uraian Tahun
2009 2010 2011 2012 2013
1 Penduduk usia 15+ 953.272 914.992 908.975 933.282 978.968 2 Angkatan Kerja 725.461 737.217 819.169 749.387 615.630 3 Bukan Angkatan Kerja 227.811 177.775 89.806 183.895 363.338
4 Bekerja 655.868 682.073 762.728 704.049 572.937
5 Pengangguran 69.593 55.144 56.441 45.338 42.693
6 TPAK (Tingkat partisipasi angkatan kerja)
76,10% 80,57% 90,12% 80,30% 62,89%
7 TKK (Tingkat Kesempatan Kerja)
90,41% 92,52% 93,11% 93,95% 93,07%
II-88
No Uraian Tahun
2009 2010 2011 2012 2013
8 TPT ( tingkat
pengangguran terbuka)
7,30% 6,03% 6,21% 4,86% 4,36%
9 Penempatan AKL 2.843 3.041 3.952 4.273 5.301
10 Penempatan AKAD 9.665 10.821 9.004 12.045 11.068
11 Penempatan AKAN 3.967 4.509 5.078 5.872 6.850
12 Jumlah
Pencaker/Pembuat AKI 11.873 12.721 13.090 12.434 13.107 Sumber : Dinas Sosial Tenaga kerja dan transmigrasi dan BPS Kabupaten Tegal, 2013
c. Kesempatan Kerja
Kesempatan kerja merupakan peluang atau keadaan yang menunjukkan tersedianya lapangan pekerjaan sehingga semua orang yang bersedia dan sanggup bekerja dalam proses produksi dapat memperoleh pekerjaan sesuai dengan keahlian, keterampilan dan bakatnya masing- masing. Kesempatan Kerja dapat menggambarkan ketersediaan pekerjaan (lapangan kerja) untuk para pencari kerja.
Kesempatan kerja di Kabupaten Tegal pada tahun 2013 menurut lapangan usaha mencapai 572.937 orang. Angka ini lebih kecil bila dibandingkan dengan tahun 2009 - 2012.
Kesempatan kerja terbesar berada pada lapangan usaha perdagangan, restoran dan hotel, disusul dengan lapangan usaha pertaniandan industri pengolahan.
Berikut adalah gambaran secara lengkap mengenai jumlah penduduk yang memperoleh kesempatan kerja di Kabupaten Tegal selama kurun waktu tahun 2009-2013 menurut lapangan usaha. Sebagaimana Tabel 2.62 di bawah ini.
Tabel 2.62.
Jumlah Penduduk di Kabupaten Tegal yang Bekerja Menurut Lapangan Usaha Tahun 2009-2013
No. Lapangan Usaha 2009 2010 2011 2012 2013
1 Pertanian 192.773 190.058 185.058 172.420 137.420 2 Industri pengolahan 102.188 90.395 144.395 134.307 103.224 3 Bangunan 31.333 54.213 75.213 74.153 60.124 4 Perdagangan, Restoran dan
Hotel
140.300 166.444 186.444 171.441 157.441
II-89 5 Angkutan, Pergudangan,
Komunikasi
45.897 44.937 41.937 49.641 36.641 6 Keuangan, Asuransi, Usaha
Persewaan Sumber : BPS Kabupaten Tegal tahun 2013