• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kemampuan Pemahaman Konsep Matematika

Dalam dokumen SKRIPSI OLEH. Atika Nuramalia (Halaman 31-39)

KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Pustaka

2. Kemampuan Pemahaman Konsep Matematika

a. Kemampuan

Kemampuan yang dimiliki oleh manusia merupakan bekal yang sangat pokok. Kemampuan ini telah berkembang selama berabad-abad yang lalu untuk

13

memperkaya diri dan untuk mencapai perkembangan kebudayaan maupun pendidikan yang lebih tinggi.

Menurut Zain kemampuan merupakan potensi yang ada berupa kesanggupan, kecakapan, kekuatan kita berusaha dengan diri sendiri. Sedangakan Sinaga dan Hadiyati mendefinisikan kemampuan lebih pada keefektifan orang tersebut dalam melakukan segala macam pekerjaan. Yang artinya kemampuan merupakan dasar dari seseorang tersebut melakukan sebuah pekerjaan secara efektif dan tentunya efisien. (Mansur, 2015 :10-11)

Menurut Chaplin ”ability (kemampuan, kecakapan, ketangkasan, bakat, kesanggupan,) merupakan tenaga (daya kekutan) untuk melakukan suatu perbuatan “. “ Kemampuan bisa merupakan kesanggupan bawaan sejak lahir atau merupakan hasil latihan atau praktek”, Robbins (Herlina Suleman : 2014). Kemampuan keseluruhan seorang individu pada dasarnya terdiri atas dua kelompok faktor yaitu: 1) Kemampuan intelektual, merupakan kemampuan yang dibutuhkan untuk melakukan berbagai aktivitas mental (berfikir, menalar, dan memecahkan masalah).

2) Kemampuan fisik, merupakan kemampuan melakukan tugas- tugas yang menuntut stamina, keterampilan, kekuatan, dan karakteristik serupa.

Berdasarkan pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa kemampuan adalah kesanggupan atau kecakapan seorang individu dalam menguasai suatu keahlian dan digunakan untuk mengerjakan beragam tugas dalam suatu pekerjaan.

Menurut Anas Sudijono pemahaman adalah kemampuan seseorang untuk mengerti atau memahami sesuatu setelah sesuatu itu diketahui dan diingat. Seorang peserta didik dikatakan memahami sesuatu apabila ia dapat memberikan penjelasan atau memberi uraian yang lebih rinci tentang hal itu dengan menggunakan kata-katanya sendiri (Dewiatmini, 2010 : 1).

Sudijono menyatakan bahwa pemahaman adalah kemampuan seseorang untuk mengerti atau memahami sesuatu setelah sesuatu itu diketahui dan diingat. Pada pembelajaran matematika pemahaman siswa sangat berpengaruh untuk kelanjutan materi yang dipelajari (Fadzillah, 2016 : 9).

Sedangkan Sumarmo mengatakan bahwa pemahaman diartikan dari kata understanding. Derajat pemahaman ditentukan oleh tingkat ketertarikan suatu gagasan, prosedur atau fakta matematika dipahami secara mnyeluruh jika hal-hal tersebut membentuk jaringan dengan keterkaitan yang tinggi (Kesumawati 2015).

Menurut LPTK dan ISPI (Priyambodo, 2016 : 12) yang dinamakan Pemahaman adalah “sebagai hubungan antara berbagai pengetahuan pada suatu jaringan kerja internal (internal network) yang bersesuaian melalui cara representasi atau struktur tertentu. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, paham diartikan mengerti benar, dan pemahaman diartikan proses perbuatan memahami atau memahamkan.

Menurut Sudjana (Tenritte, 2016 : 38), pemahaman merupakan tipe hasil belajar yang lebih tinggi dari pada pengetahuan, dan membagi pemahaman kedalam tiga kategori. Pemahaman terendah adalah pemahaman terjemahan yakni mulai dari terjemahan dalam arti sebenarnya. Tingkat kedua adalah pemahaman penafsiran,

15

yakni menghubungkan bagian-bagian terdahulu dengan yang dikeahui berikutnya. Pengetahuan tingkat terendah atau tingkat tertinggi adalah pemahaman ekstrapolasi, dengan ekstrapolasi diharapkan seseorang mampu melihat dibalik yang tertulis, dapat membuat ramalan tentang konsekuensi atau dapat memperluas persepsi, dalam arti waktu, dimensi, kasus atau masalahnya.

Berdasarkan pendapat diatas, dapat disimpulakn bahwa pemahaman merupakan tingkat kemampuan yang mengharapkan seseorang untuk mampu memahami arti atau konsep, situasi serta fakta yang diketahuinya. Peserta didik tidak hanya menghafal secara verbalitas, tetapi memahami konsep dari konsep atau masalah.

c. Konsep

Konsep merupakan salah satu objek kajian matematika yang mendasar dan sangat penting. Dengan menguasai konsep, siswa dapat lebih mudah mempelajari materi kajian matematika lainnya seperti fakta, operasi dan prinsip. Konsep merupakan batu pembangun (building blocks) dalam berfikir dan merupakan prinsip-prinsip dan generalisasi. Untuk dalam pengajarannya harus diusahakan sedemikian rupa agar siswa tidak salah dalam menerima konsep tersebut (Tenritte, 2015 : 39).

Konsep-konsep dalam matematika merupakan suatu rangkaian sebab akibat. Suatu konsep disususn bedasarkan konsep-konsep sebelumnya, dan akan menjadi dasar bagi konsep-konsep selanjutnya. Hudojo (Tenritte, 2016 : 39) mengatakan bahwa suatu konsep adalah suatu ide abstrak yang memungkinkan kita menghasilkan objek-objek atau peristiwa-peristiwa yang mengklasifikasikan

apakah objek dan peristiwa itu termasuk atau tidak termasuk kedalam ide abstrak itu. Siswa harus membentuk konsep atau struktur dari pengalaman sebelumnya. Konsep atau struktur baru haruslah bermakna bagi siswa artinya konsep tersebut cocok dengan kemampuan yang dimiliki siswa serta relevan dengan kemampuan kognitif.

Menurut Gegne konsep adalah ide abstrak yang memungkinkan seseorang untuk dapat mengelompokkan objek kedalam contoh dan non contoh. Sedangkan Winkel mengatakan bahwa konsep adalah suatu sistem satuan arti yang mewakili sejumlah objek dengan ciri-ciri yang sama (Tenritte, 2016 : 40).

Konsep dalam matematika memiliki kedudukan yang cukup penting dalam membangun struktur matematika. Konsep terbentuk dari pengertian pangkal dan konsep-konsep yang dinyatakan dengan definisi dapat berbentuk pernyataan lain yang dapat berupa teorema. Dari pernyataan ini jelas tergambar bahwa suatu pernyataan dalam matematika dapat di pahami setelah mengerti konsep yang mendasari pernyataan tersebut.

Berdasarkan pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa konsep adalah ide abstrak yang memungkinkan seseorang untuk mengelompokkan sekumpulan objek dengan ciri-ciri yang sama. Dengan menguasai konsep , peserta didik dapat lebih mudah mempelajari materi sebab konsep boleh dikatakan inti dari materi.

d. Kemampuan Pemahaman Konsep Matematika

Pemahaman konsep adalah kemampuan menangkap pengertian-pengertian-pengertian seperti mampu mengungkapkan suatu meteri yang disajikan kedalam bentuk yang lebih dipahami, mampu memberika interprestasi dan mampu

17

mengaplikasikannya. Pemahaman konsep merupakan tingkat kemampuan yang mengharapkan siswa mampu memahami arti dari konsep, situasi, serta fakta yang diketahuinya.

Menurut Zulkardi (Tenritte, 2016 : 41), “ mata pelajaran matematika menekankan pada konsep “. Ini berarti bahwa dalam mempelajari matematika siswa harus memahami konsep matematika terkebih dahulu agar dapat menyelesaikan soal-soal dan mampu mngaplikasikannya dalam dunia nyata. Selain itu siswa juga perlu memiliki kemampuan yang merupakan hal penting dalam proses pembelajaran matematika sebagai pendukung terbentuknya pemahaman konsep di berbagai materi pelajaran matematika.

Menurut Ariyanti, dkk, pemahaman konsep adalah ability untuk menguasai pengertian. Pemahaman tampak pada alih bahan dari suatu bentuk ke bentuk lainnya, penafsiran dan memperkirakan, Hujodo (Tenritte, 2016 : 42) mengemukakan

“ Matematika berkenan dengan ide, struktur-struktur dan hubungan-hubungan yang diatur secara logic sehingga matematika berkaitan dengan konsep-konsep abstrak . pola tingkah laku manusia yang tersusun menjadi suatu prinsip-prinsip belajar diapresiasikan kedalam matematika. Dalam matematika untuk memahami konsep B yang berdasarkan konsep A maka perlu memahami konsep A, tanpa memahami konsep A tidak mungkin dapat memahami konsep B”.

Pernyataan diatas mengisyaratkan hirarki belajar dalam matematika. memahami konsep-konsep matematika perlu memperhatikan konsep-konsep sebelumnya. Matematika tersusun secara hirarki yang satu sama lainnya berkaitan

dengan erat. Konsep lanjutannya tidak mungkin dapat dipahami sebelum memahami dengan baik konsep sebelumnya yang menjadi persyaratannya. Ini berarti matematika harus bertahap dan berurutan secara sistematis serta didasarka pada pemgalaman belajar yang lalu. Seseorang akan sangat mudah mempelajari konsep-konsep matematika yang baru, bila didasarka kepada apa yang telah diketahui sebelumnya.

Kemampuan pemahaman konsep siswa dapat dilihat dari hasil belajar siswa yang merupakan salah satu indikator keberhasilan yang diperoleh setelah belajar. Hasil belajar merupakan salah satu ukuran pemahaman siswa terhadap pelajaran di sekolah. Hasil belajar dapat diartikan sebagai hasil dari suatu interaksi tindakan belajar dan mengajar dari guru dan di akhiri dengan proses evaluasi. Karena itu untuk mengetahui sejauh mana pemahaman konsep siswa, maka selajutnya adalah dengan melakukan pengukuran atau evaluasi hasil belajar.

Berdasarkan pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa kemampuan pemahaman konsep matematika adalah kesanggupan atau kecakapan yang dimiliki seseorang untuk mengemukakan kembali ilmu matematika yang di perolehnya dan mampu mengaplikasikan konsep tersebut dalam bentuk pemecahan masalah. Memahami konsep-konsep matematika perlu memperhatikan konsep-konsep sebelumnya. Matematika tersusun secara hirarki yang satu dengan yang lainnya berkaitan erat. Konsep lanjutan tidak mungkin dapat di pahami sebelum memahami dengan baik konsep sebelumnya yang menjadi pernyataannya. Pemahaman konsep sangat penting dalam pembelajaran matematika, sebab dengan memahami konsep peserta didik akan lebih mudah memahami materi pelajaran matematika.

19

e. Kriteria pemahaman Konsep

Adapun indikator- indikator yang menunjukkan pemahaman konsep menurut Wardhani (Priyambodo, 2016 : 12) antara lain:

1) Menyatakan ulang sebuah konsep

2) Mengklasifikasikan suatu objek menurut sifat-sifat tertentu sesuai dengan konsepnya.

3) Menyajikan konsep dalam berbagai bentuk representasi matematis 4) Mengembangkan syarat perlu, atau syarat cukup dari suatu konsep.

Adapun indikator yang menunjukkan pemahaman konsep matematika menurut Jihad & Haris (Fadzillah, 2016 : 14 ) adalah sebagai berikut:

1) Menyatakan ulang sebuah konsep.

2) Mengklasifikasikan objek-objek menurut sifat-sifat tertentu (sesuai dengan konsepnya).

3) Memberi contoh dan non contoh dari konsepnya.

4) Menyajikan konsep dalam bentuk representasi matematis. 5) Mengembangkan syarat perlu dan syarat cukup suatu konsep.

6) Menggunakan, memanfaatkan, dan memilih prosedur atau operasi tertentu, dan

7) Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah.

Oleh karena itu, indikator pemahaman konsep penelitian yang peneliti ambil untuk penelitian ini adalah:

2) Memberi contoh dan non contoh dari konsepnya.

3) Menggunakan, memanfaatkan, dan memilih prosedur atau operasi tertentu. 4) Mengaplikasikan konsep atau algoritma pada pemecahan masalah.

Dalam dokumen SKRIPSI OLEH. Atika Nuramalia (Halaman 31-39)