• Tidak ada hasil yang ditemukan

39 Kenaikan yang berasal dari revaluasi Bangunan

Dalam dokumen PT PELINDO III (PERSERO) (Halaman 41-47)

Depreciation Rate

39 Kenaikan yang berasal dari revaluasi Bangunan

Fasilitas Pelabuhan dan Alat Fasilitas Pelabuhan tersebut langsung dikreditkan ke surplus revaluasi pada bagian penghasilan komprehensif lain, kecuali sebelum penurunan revaluasi atas aset yang sama pernah diakui dalam laporan laba rugi, dalam hal ini, kenaikan revaluasi tersebut, dikreditkan dalam laporan laba rugi. Penurunan jumlah tercatat yang berasal dari revaluasi aset tetap dibebankan dalam laporan laba rugi apabila penurunannya tersebut melebihi saldo akun surplus revaluasi aset tetap yang berasal dari revaluasi sebelumnya, jika ada.

Any revaluation increase arising on the revaluation of such building and equipment in credited to fixed asset revaluation surplus in the other comprehensive income section, expect to the extent that it reverses a revaluation decrease, for the same asset which case the increase in credited to profit or loss to the extent of the decrease previously charged. A decrease in carrying amount arising on the evaluation of such fixed asset in charged to profit or loss to the extent that in exceeds the balance,if any. held in the fixed asset revaluation surplus relating to a previous revaluation of such fixed asset, if any.

p. Aset Tetap (Lanjutan) p. Fixed Assets (Continued)

Manajemen Perusahaan menetapkan bahwa : The Company's management decided to :

1. Akumulasi penyusutan pada tanggal revaluasi diperlakukan dengan cara di eliminasi terhadap jumlah tercatat bruto aset dan jumlah tercatat netto setelah eliminasi disajikan kembali sebesar jumlah revaluasian dari aset tersebut.

1. Accumulated depreciation at the date of revaluation to be treated by eliminating the gross carrying amount and the carrying amount of net assets after elimination is restated as revaluation amount of assets .

2. Surplus revaluasi aset tetap yang termasuk dalam ekuitas dipindahkan ke dalam saldo laba pada saat

penghentian/pelepasan aset oleh entitas.

Pemindahan surplus revaluasi ke saldo laba tidak dilakukan melalui laba rugi.

2. The revaluation surplus included in equity is transferred to retained earnings upon termination / disposal of assets by the entity. Transfer of revaluation surplus to retained earning is not made through profit or loss.

Masa manfaat ekonomis, nilai residu dan metode penyusutan direview setiap akhir tahun dan pengaruh dari setiap perubahan estimasi tersebut berlaku prospektif.

The estimated useful lives, residual values and depreciation method are reviewed at each year end, with the effect of any changes in estimate accounted for on a prospective basis.

Perusahaan menerapkan ISAK 25 tentang "Hak Atas Tanah", yang menyatakan bahwa hak atas tanah dinyatakan sebesar harga perolehan dan tidak disusutkan, kecuali terdapat bukti sebaliknya yang mengindikasikan bahwa perpanjangan atau pembaruan hak atas tanah kemungkinan besar atau pasti tidak diperoleh. Biaya pengurusan legal atas hak atas tanah ketika tanah diperoleh pertama kali diakui sebagai bagian dari perolehan tanah. Biaya pengurusan perpanjangan atau pembaruan legal hak atas tanah diakui sebagai aset tidak berwujud dan diamortisasi sepanjang umur hukum hak atau umur ekonomik tanah, mana yang lebih pendek.

The Company adopted Interpretation of ISAK 25 on "Land Rights", which states that land rights are stated at cost and not depreciated, unless there is contrary evidence indicating that the extension or renewal of land is likely or definitely not be obtained. The cost of legal rights to land when the land was first acquired is recognized as part of the acquisition of land. The cost of the extension or renewal of legal rights to land are recognized as intangible assets and amortized over the life of the legal rights or economic life of the land, whichever is shorter.

Biaya perbaikan dan pemugaran terminal pelabuhan dan lahan penumpukan yang dioperasionalkan oleh entitas anak dalam jangka waktu tertentu dikapitalisasi pada saat terjadinya dan diamortisasi berdasarkan metode garis lurus sampai dengan masa perbaikan berikutnya atau jangka waktu operasional entitas anak berakhir.

The costs of repairs and restoration of container yard and port terminals operated by the subsidiaries within a certain period of time are capitalized when incurred and amortized on a straight line basis until the time of the next repair or operating period of the subsidiaries ends.

40

(Lanjutan) (Continued)

Biaya pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada perhitungan laba (rugi) pada saat terjadinya. Pemugaran yang menambah masa manfaat suatu aset tetap dikapitalisasi dan disusutkan sesuai dengan tingkat panyusutan aset yang bersangkutan.

The routine repair and maintenance are expensed to profit (loss) as incurred. Repairs, which add useful life of the fixed assets, are capitalized and depreciated at their applicable depreciation rates.

Aset tetap yang digunakan oleh instansi pemerintah yang berkaitan dengan operasi Perusahaan diklasifikasikan sebagai "Aset Tetap Penugasan" dalam kelompok aset lain-lain.

Fixed assets used by government agencies relating to the Company's operations are classified as “Assigned Fixed Assets” in the group of other assets.

Minimum pengadaan barang dicatat sebagai aset tetap

sebagai berikut: Minimum procurement of goods recorded as fixed assets are as follows:

p. Aset Tetap (Lanjutan) p. Fixed Assets (Continued)

Instalasi fasilitas pelabuhan sebesar Rp 30,000 Amount of Installing a Port Facility

Peralatan sebesar Rp 20,000 Amount of Equipment

Kendaraan sebesar Rp 15,000 Amount of Vehicles

Emplasemen sebesar Rp 15,000 Amount of Emplacement

Kriteria berikut digunakan untuk memanfaatkan

pemeliharaan dan biaya perbaikan: The following criteria are used to capitalize maintenance and repair costs: i. Biaya pemeliharaan dikapitalisasi dalam aset tetap

jika ini bisa menambah masa manfaat atau kapasitas fungsi.

i. Maintenance cost is capitalized in fixed assets if it could increase the useful life or its capacity function.

ii. Pengeluaran untuk pemeliharaan dikapitalisasi, jika memenuhi setidaknya salah satu dari:

ii. Maintenance cost is capitalized, if it meets at least one of the following:

a) Peningkatkan kapasitas a) Increase in the capacity

b) Peningkatkan masa manfaat b) Increase in the use life

c) Penambahan fungsi c) Addition in the function

iii. Penentuan usia penambahan aset tetap sebagai hasil dari pemeliharaan dilakukan oleh Dewan Direksi Perusahaan.

iii. The determination of the increase in age of fixed assets as a result of the maintenance is performed by the Board of Directors of the Company. iv. Biaya pemeliharaan minimal yang dikapitalisasi

sebagai aset tetap ditetapkan dalam Kebijakan Akuntansi.

iv. Minimum maintenance costs to be capitalized as fixed assets are set out in the Accounting Policy.

41

Biaya Pengerukan Alur Pelayaran dan Kolam

Pelabuhan Dredging Costs of Shipping Channels and Port Waters

Kedalaman alur pelayaran dan kolam pelabuhan tergantung pada sedimentasi atau endapan lumpur yang terakumulasi sehingga mengurangi kedalaman alur dan mengganggu olah gerak kapal baik dialur pelayaran maupun di dalam kolam pelabuhan. Oleh karena itu, diperlukan adanya pekerjaan pengerukan sedimentasi / endapan lumpur tersebut agar kedalaman alur pelayaran dan kolam pelabuhan tetap terjaga karena itu pengeluaran biaya tersebut dikapitalisasi dan diamortisasi setelah pekerjaan pengerukan selesai dan siap digunakan.

The depth of shipping channels and port waters are exposed to accumulated siltation, which reduces the depth of water and jeopardize the movement of vessels on shipping channels and port waters. Therefore, dredging works are required to maintain proper depth of the shipping channels and port waters. Dredging and its associated costs are capitalized and amortized once the dredging work is concluded and such asset is ready for use.

Masa manfaat dalam mempertahankan kedalaman alur dan kolam pelabuhan tersebut adalah 5 tahun dan sisa masa amortisasi akan dibebankan sekaligus apabila pekerjaan pengerukan tersebut perlu dilakukan kembali.

The useful life of depths obtained on the dredged channels and port waters is 5 years and the remaining book value will be expensed off at a point when the dredging works need to be done before that period.

p. Aset Tetap (Lanjutan) p. Fixed Assets (Continued)

Biaya Pemeliharaan Untuk Mempertahankan

Kondisi Aset Tetap Maintenance Costs to Maintain Assets Conditions

Karena kondisi lapisan tanah di sejumlah lokasi pelabuhan mengalami penurunan setruktur tanah,

maka untuk memelihara dan meningkatkan

aksesibilitas pelabuhan, dermaga dan lapangan penumpukan disejumlah lokasi pelabuhan tersebut harus dikembalikan pada ketinggian yang tepat, pengeluaran biaya pemeliharaan dan biaya terkait lainnya untuk mengembalikan fungsi dermaga dan lapangan penumpukan sesuai struktur yang tepat dikapitalisasi dan akan diamortisasi setelah aset tersebut selesai dan siap digunakan.

Since several locations of the harbor are experiencing degression of soil structure, to maintain and improve the accessibility of the port, the quayside and the container yard in those locations, maintenance works are done to restore the soil structure to a proper level. Maintenance costs and other associated costs which incurred to restore the function of the dock and container yard to meet a suitable level are capitalized and will be amortized when the assets ready for use.

Masa manfaat untuk mempertahankan aktiva tersebut adalah selama 10 sampai 15 tahun dan sisa masa amortisasi akan dibebankan sekaligus bila pekerjaan pemeliharaan tersebut akan dilakukan lagi. Sementara pemeliharaan pengeluaran yang tidak memenuhi salah satu dari kriteria tersebut dibebankan pada periode berjalan.

The useful life of such asset is ranging from 10 to 15 years and the remaining book value will be expensed off at a point when the maintenance works need to be done before that period. While maintenance cost that does not meet one of these criteria is expensed in the current period.

42

(Lanjutan) (Continued)

Aset Dalam Konstruksi Asset In Construction

Aset tetap yang di konstruksi sendiri disajikan sebagai bagian aset tetap sebagai “Aset dalam Konstruksi” dan dinyatakan sebesar biaya perolehannya. Semua biaya, termasuk biaya pinjaman dan biaya-biaya lain yang terjadi sehubungan dengan konstruksi aset tersebut dikapitalisasi sebagai bagian dari biaya perolehan aset tetap dalam konstruksi. Biaya perolehan aset tetap dalam konstruksi tidak termasuk setiap laba internal, jumlah tidak normal dari biaya pemborosan yang terjadi dalam pemakaian bahan baku, tenaga kerja atau sumber daya lain.

Fixed assets constructed itself is presented as part of the assets as “Asset in Construction” and are stated at its cost. All costs, including borrowing costs, incurred in relation with the construction of these assets are capitalized as part of the cost of assets in construction. Cost of assets in construction shall exclude any internal profits, cost of abnormal amounts of wasted material, labour, or other resources incurred.

Akumulasi biaya perolehan yang akan dipindahkan ke masing- masing pos aset tetap yang sesuai pada saat aset tersebut selesai dikerjakan atau siap digunakan dan disusutkan sejak beroperasi.

The accumulated cost will be transferred to the respective fixed assets items at the time the asset is completed or ready for use and are depereciated since the operarion.

Nilai tercatat dari suatu asset tetap dihentikan pengakuannya pada saat pelepasan atau ketika tidak terdapat lagi manfaat ekonomik masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya.

The carrying amount of an item of fixed assets is derecognized on disposal or when no future economic benefits are expected from its use or disposal. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari

penghentian pengakuan tersebut (yang ditentukan sebesar selisih antara jumlah hasil pelepasan neto, jika ada, dan jumlah tercatatnya) dimasukkan dalam laba rugi pada saat penghentian pengakuan tersebut dilakukan.

Any gain or loss arrising from derecognition (that determined as the difference between the net disposal proceeds, if any, and the carying amount of the item) is included in profit or loss when item is derecognized.

Aset tetap yang telah habis disusutkan tetapi masih

dioperasikan dinilai Rp1 (satu Rupiah). Fixed assets that are fully depreciated but still operated are valued at Rp1.

r. Kapitalisasi Biaya Pinjaman r. Capitalization of Borrowing Costs

Biaya pinjaman yang dapat diatribusikan langsung dengan perolehan, pembangunan atau pembuatan aset kualifikasian yang membutuhkan waktu yang cukup lama untuk persiapan digunakan sesuai tujuannya atau dijual dikapitalisasi sebagai bagian biaya perolehan aset tersebut. Biaya pinjaman lainnya diakui sebagai beban pada saat terjadi. Biaya pinjaman terdiri dari biaya bunga dan biaya lain yang ditanggung oleh Grup sehubungan dengan peminjaman dana.

Borrowing costs that are directly attributable to the acquisition, construction and production of a qualifying asset that necessarily takes a substantial period of time to get ready for its intended use or sale are capitalized as part of the cost of the related assets. Otherwise, borrowing costs are recognized as expenses when incurred. Borrowing costs consist of interests and other financing charges that the Group incurs in connetion with the borrowing of funds. Kapitalisasi biaya pinjaman dimulai pada saat aktivitas

yang diperlukan untuk mempersiapkan aset agar dapat

digunakan sesuai dengan maksudnya, dan

pengeluaran untuk aset kualifikasian dan biaya pinjamannya telah terjadi. Kapitalisasi biaya pinjaman dihentikan pada saat selesainya secara substansi seluruh aktivitas yang diperlukan untuk mempersiapkan aset kualifikasian agar dapat digunakan sesuai dengan maksudnya.

Capitalization of borrowing costs commences when the activities to prepare the qualifying asset for its intended use are in progress and the expenditures for the qualifying asset and the borrowing costs have been incurred. Capitalization of borrowing costs ceases when all the activities necessary to prepare the qualifying assets is substantially complete.

43

s. Aset Takberwujud s. Intangible Assets

Perpanjangan Hak atas Tanah Renewal of Land Rights

Grup menerapkan ISAK No. 25, “Hak atas Tanah”. Biaya pengurusan perpanjangan atau pembaharuan legal hak atas tanah diakui sebagai aset takberwujud dan diamortisasi sepanjang umur hukum hak atau umur ekonomis tanah, mana yang lebih pendek.

The Group adopted ISAK No. 25, “Land Rights”. The cost of the extension or renewal of legal land rights are recognized as an intangible asset and amortized over the period of legal rights or economic life of the land, whichever is shorter.

Piranti Lunak Komputer Computer Sofware

Biaya yang terkait dengan pemeliharaan program piranti lunak komputer diakui sebagai beban pada saat terjadinya. Biaya pengembangan yang dapat secara langsung diatribusikan kepada desain dan pengujian produk piranti lunak yang dapat diidentifikasi dan unik yang dikendalikan oleh Grup diakui sebagai aset takberwujud.

Costs associated with the maintenance of computer software program are recognized as an expense when incurred. Development costs that are directly attributable to the design and testing of identifiable and unique software products controlled by the Group are recognized as intangible assets.

Biaya yang dapat diatribusikan secara langsung dikapitalisasi sebagai bagian produk piranti lunak mencakup beban pekerjan pengembangan piranti lunak dan bagian overhead yang relevan.

Directly attributable costs that are capitalized as part of the software product include the software development costs and an appropriate portion of relevant overheads.

Pengeluaran pengembangan yang lain yang sudah memenuhi kriteria ini diakui sebagai beban pada saat terjadinya. Biaya pengembangan yan sebelumnya diakui sebagai beban tidak dapat diakui sebagai aset pada periode berikutnya.

Other development expenditures that do not meet these criteria are recognized as an expense when incurred. Development costs previously recognized as expenses are not allowed recognized as an asset in a subsequent period.

Biaya pengembangan piranti lunak komputer diakui sebagai aset diamortisasi selama masa manfaat, yang tidak lebih dari lima tahun.

Computer software development costs recognized as assets are amortized over their estimated useful lives, which does not exceed five years.

r. Aset Takberwujud (Lanjutan) r. Intangible Assets (Continued)

Goodwill Goodwill

Goodwill merupakan selisih lebih biaya perolehan atas kepemilikan Perusahaan dan entitas anak terhadap nilai wajar aset neto teridentifikasi entitas yang diakuisisi. Kepentingan non-pengendali diukur pada proporsi kepemilikan kepentingan non-pengendali atas aset neto teridentifikasi pada tanggal akuisisi.

Goodwill represents the excess of acquisition cost of the Company and Subsidiaries ownership over the fair value of the acquiree’s net asset. Non-controlling interest is measured at propotional of non-controlling interest ownership over net asset which identified on the acquisition date.

Goodwill tidak diamortisasi namun penurunan nilainya dievaluasi setidaknya secara tahunan atau lebih, bila terdapat indikasi penurunan nilai. Untuk keperluan pengujian penurunan nilai, goodwill dialokasikan pada setiap unit penghasil kas yang diharapkan dapat memanfaatkan sinergi dari kombinasi bisnis.

Goodwill is not amortized but the impairment value is reviewed at least annually or more frequently when there is an indication of impairment value. For the purpose of impairment testing, goodwill is allocated to each of the cash-generating units expected to benefit from the synergies of the business combination.

44

(Lanjutan) (Continued)

Jika jumlah tercatat dari unit penghasil kas tersebut kurang dari nilai tercatatnya, rugi penurunan nilai dialokasikan terlebih dahulu untuk mengurangi nilai tercatat goodwill pada unit penghasil kas tersebut dan kemudian pada aset lainnya dari unit penghasil kas tersebut atas dasar proporsional. Kerugian penurunan nilai goodwill tidak dipulihkan pada tahun berikutnya.

If the recorded amount of the cash generating unit is less than its carrying amount, the impairment losses is allocated first to reduce the carrying amount of any goodwill allocated to the unit and then to the other assets using prorate basis. An impairment loss of goodwill is not reversed in the subsequent period. Goodwill dievaluasi dengan mempertimbangkan hasil

usaha tahun berjalan dan prospek di masa yang akan datang dari Entitas Anak secara berkala. Manajemen berkeyakinan bahwa tidak terdapat penurunan nilai goodwill pada tanggal 31 Desember 2014.

Goodwill is evaluated periodically by considering the current year operating results and future prospects of the subsidiary. Management believes there was no impairment of goodwill as of Decemeber 31, 2014.

Perjanjian Konsesi Jasa Service Concession Arrangement

Grup telah menerapkan ISAK 16, "Perjanjian Konsesi Jasa" (ISAK 16) dan ISAK 22, "Perjanjian Konsesi Jasa: Pengungkapan" (ISAK 22). ISAK 16 mengatur prinsip umum dalam pengakuan dan pengukuran hak dan kewajiban terkait dengan perjanjian konsesi jasa. ISAK 16 mengatur bahwa infrastruktur tidak diakui sebagai aset tetap operator (pihak penerima konsesi jasa) karena perjanjian jasa kontraktual tidak memberikan hak kepada operator untuk mengendalikan penggunaan infrastruktur jasa publik.

The Group has adopted ISAK 16, "Service Concession Arrangement" (ISAK 16) and ISAK 22, "Service Concession Arrangement: Disclosure" (ISAK 22). ISAK 16 determines the general principles in the recognition and measurement of liabilities and rights related to service concession arrangement. ISAK 16 regulates that an operator (concession right beneficiary) does not recognize any infrastructure assets because the contractual service arrangement does not convey the right to control the use of the public service infrastructure to the operator.

Operator memiliki akses untuk mengoperasikan infrastruktur dalam menyediakan jasa publik untuk kepentingan pemberi konsesi sesuai dengan persyaratan yang ditentukan dalam kontrak.

The operator has access to operate the infrastructure to provide the public service on behalf of the grantor in accordance with the terms specified in the contract. ISAK 22 memberikan panduan spesifik mengenai

pengungkapan yang diperlukan atas perjanjian konsesi jasa.

ISAK 22 provides specific guidance for the required disclosures regarding the service concession arrangement.

r. Aset Takberwujud (Lanjutan) r. Intangible Assets (Continued)

Grup membukukan perjanjian konsesi jasa sebagai model aset takberwujud karena memiliki hak (lisensi) untuk membebankan pengguna jasa publik. Pada saat pengakuan awal, aset konsesi dicatat pada nilai wajar dari imbalan yang diterima atau akan diterima. Aset konsesi ini adalah aset hak pengelolaan jasa kepelabuhanan yang akan diamortisasi selama sisa masa hak konsesi sejak tanggal pengoperasian Alur Pelayaran Barat Surabaya (APBS) dan Terminal Multi Purpose Teluk Lamong. Selama masa konstruksi, akumulasi biaya perolehan dan konstruksi Alur Pelayaran Barat Surabaya (APBS) dan Terminal Multi Purpose Teluk Lamong diakui sebagai aset konsesi dalam penyelesaian. Amortisasi mulai dibebankan pada saat aset konsesi tersebut siap digunakan.

The Group accounts for its service concession arrangement under the intangible asset model as it receives the right (license) to charge users of public service. At initial recognition, concession assets are recorded at the fair value of the benefit received or to

Dalam dokumen PT PELINDO III (PERSERO) (Halaman 41-47)