• Tidak ada hasil yang ditemukan

Source of Uncertainty Estimation and Critica Accounting Judgment

Dalam dokumen PT PELINDO III (PERSERO) (Halaman 168-173)

165 a. harga kuotasian (tidak disesuaikan) dalam pasar

43. Source of Uncertainty Estimation and Critica Accounting Judgment

Grup mengelola risiko permodalan untuk memastikan Grup mampu melanjutkan kelangsungan usaha sehingga memaksimalkan imbal hasil pada pemegang saham dan pemangku kepentingan serta memelihara optimalisasi saldo utang dan ekuitas.

The Group manage risk on capital to ensure the Group ability to continue as a going concern in order to maximize returns for shareholders, and stakeholders to maintain an optimal loan balance and equity.

Struktur permodalan Grup seluruhnya berasal dari ekuitas

dan pinjaman bank, obligasi dan pemasok. The Group's capital structure entirely from equity and trade payables from bank, bonds and suppliers. Direksi Grup secara berkala melakukan review struktur

permodalan Perusahaan. Sebagai bagian review, Direksi mempertimbangkan biaya permodalan dan risiko terkait.

Directors regularly review the Group’s capital structure. As part of the review, Directors consider cost of capital and its related risk.

43.Sumber Estimasi Ketidakpastian dan Pertimbangan Akuntansi yang Penting

43. Source of Uncertainty Estimation and Critica Accounting Judgment

Grup membuat estimasi dan asumsi mengenai masa depan. Estimasi dan pertimbangan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan terus dievaluasi berdasarkan pengalaman historis dan faktor lainnya, termasuk ekspektasi dari peristiwa masa depan yang diyakini wajar. Walaupun estimasi ini dibuat berdasarkan pengetahuan terbaik manajemen atas kejadian dan tindakan saat ini, hasil yang timbul mungkin berbeda dengan jumlah yang diestimasi semula. Asumsi dan pertimbangan yang memiliki pengaruh signifikan terhadap jumlah tercatat aset dan liabilitas diungkapkan di bawah ini.

The Group makes estimates and assumptions concerning the future. Estimates and considerations used in the preparation of financial statements continue to be evaluated based on historical experience and other factors, including expectations of future events that are believed reasonable. Although these estimates are based on management's best knowledge of current events and actions, actual results may differ from those estimates. Assumptions and considerations have a significant effect on the carrying amount of assets and liabilities disclosed in below.

i. Estimasi dan Asumsi Akuntansi yang Penting i. Critical Accounting Estimates and Assumptions

Asumsi utama masa depan dan sumber utama estimasi ketidakpastian lain pada tanggal pelaporan yang memiliki risiko signifikan bagi penyesuaian yang material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas untuk tahun berikutnya diungkapkan di bawah ini. Grup mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia pada saat laporan keuangan disusun. Asumsi dan situasi mengenai perkembangan masa depan mungkin berubah akibat perubahan pasar atau situasi di luar kendali Perusahaan. Perubahan tersebut dicerminkan dalam asumsi terkait pada saat terjadinya.

The main assumptions of the future and the main source of estimation uncertainty on another reporting date that have significant risk of material adjustment to the carrying value of an asset and a liability for the following year is disclosed below. The Group based its assumptions and estimation on parameters that are available at the time the financial statements drawn up. Assumptions and the situation regarding future developments may change due to changes in the market or the situation beyond the control of the company. The changes are reflected in the related assumptions at the time of the occurrence.

Estimasi Umur Manfaat Aset Tetap dan Aset

Takberwujud – Hak Konsesi Pengusahaan TTL, APBS dan BMS

Estimated of Useful Lives of Property, Equipment, and Intanggible Asset – TTL, APBS and BMS Concession Rights

Grup Melakukan penelahaan berkala atas masa manfaat ekonomis aset tetap dan hak konsesi pengusahaan berdasarkan faktor – faktor seperti kondisi teknis perkembangan teknologi di masa depan dan masa konsesi. Hasil operasi di masa depan akan dipengaruhi secara meterial atas perubahan estimasi ini yang diakibatkan oleh perubahan faktor yang telah disebutkan di atas.

The Group periodically reviews the useful lives of the fixed assets and concession rights expectation based on technical specification and technology development in the future and the length of concession. Operating results in the future will be affected by the estimated changes of those factors.

167

(Lanjutan) (Continued)

Estimasi Marjin Konstruksi Estimated of Construction Margin

Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku mensyaratkan pendapatan konstruksi diakui sebesar nilai wajarnya. Grup tidak menentukan profit atau margin konstruksi dalam menghitung nilai wajar pendapatan konstruksi tersebut berdasarkan estimasi terbaik manajemen yang dihitung dengan model tertentu.

The accepted interpretation of accounting standard required that the construction revenue recognized at their fair value. The Group does not determined the profit or construction margin in calculating the fair value of construction.

Imbalan Kerja Employment Benefits

Nilai kini liabilitas imbalan pasca kerja tergantung pada beberapa faktor yang ditentukan dengan dasar aktuarial berdasarkan beberapa asumsi. Asumsi yang digunakan untuk menentukan biaya (penghasilan) pensiun neto mencakup tingkat diskonto. Perubahan asumsi ini akan mempengaruhi jumlah tercatat imbalan pasca kerja.

The present value of the post-employment benefits obligations depends on a number of factors that are determined on an actuarial basis using number of assumptions. The assumptions used in determining the net cost (income) for pensions include the discount rate. Any changes in these assumptions will impact the carrying amount of post employment benefits obligations.

Grup menentukan tingkat diskonto yang sesuai pada akhir periode pelaporan, yakni tingkat suku bunga yang harus digunakan untuk menentukan nilai kini arus kas keluar masa depan estimasian yang diharapkan untuk menyelesaikan liabilitas. Dalam menentukan tingkat

suku bunga yang sesuai, Perusahaan

mempertimbangkan tingkat suku bunga obligasi pemerintah yang didominasikan dalam mata uang imbalan akan dibayar dan memiliki jangka waktu yang serupa dengan jangka waktu liabilitas yang terkait.

The Group determines the appropriate discount rate at the end of each reporting period. This is the interest rate that should be used to determine the present value of estimated future cash outflows expected to be required to settle the obligations. In determining the appropriate discount rate, the Company considers the interest rates of goverment bonds that are dominated in the currency in which the benefits will be paid and that have terms to maturity approximates the terms of the related obligation.

Asumsi kunci liabilitas imbalan pasca kerja sebagian

ditentukan berdasarkan kondisi pasar saat ini. Other key assumptions for post-employment benefit obligations are based in part on current market conditions.

ii. Pertimbangan penting dalam penentuan kebijakan

akuntansi ii. Significant Judgements in Determination of Accounting Policy

Pertimbangan berikut ini dibuat oleh manajemen dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi Grup yang memiliki pengaruh paling signifikan atas jumlah yang diakui dalam laporan keuangan.

These following judgments were made by management in relation to the adoption of accounting policies of the Group which has the most significant impact on the recognized amount in the financial statement.

Klasifikasi Aset dan Liabilitas Keuangan Classification Financial Asset and Liability

Perusahaan menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan mempertimbangkan bila definisi yang ditetapkan PSAK No. 50 (Revisi 2014) dipenuhi. Dengan demikian, aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui sesuai dengan kebijakan akuntansi Perusahaan.

The Company determines the classifications of certain assets and liabilities as financial assets and financial liabilities by judging if they meet the definition set forth in PSAK No. 50 (Revised 2014). Accordingly, the financial assets and financial liabilities are accounted for in accordance with the Company’s accounting policies.

168

Pertimbangan Akuntansi yang Penting (Lanjutan)

Critical Accounting Judgment (Continued)

Cadangan kerugian nilai piutang The allowance of impairment of receivables

Grup mengevaluasi akun tertentu jika terdapat informasi bahwa pelanggan tertentu tidak dapat memenuhi kewajiban keuangannya. Dalam hal tersebut, Grup mempertimbangkan, berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas pada, jangka waktu hubungan dengan pelanggan,

The Group evaluates specific accounts where it has information that certain customers are unable to meet their financial obligations. In these cases, the Group uses judgment, based on the best available acts and circumstances, including but not limited to, the length of its relationship with the customer,

kualitas jaminan yang diterima dan status kredit dari pelanggan berdasarkan catatan kredit pihak ketiga yang tersedia dan faktor pasar yang telah diketahui, untuk mencatat cadangan yang spesifik atas jumlah piutang pelanggan guna mengurangi jumlah piutang yang diharapkan dapat diterima oleh Grup. Cadangan yang spesifik ini dievaluasi kembali dan disesuaikan jika tambahan informasi yang diterima mempengaruhi jumlah cadangan penurunan nilai piutang.

quality of collateral received and the customer’s current credit status based on any available third party credit reports and known market factors, to record specific allowance for customers against amounts due to reduce its receivable amounts that the Group expects to collect. These specific allowances are reevaluated and adjusted as additional information received affects the amounts of allowance for impairment losses on trade receivables.

Bila Grup memutuskan bahwa tidak terdapat bukti obyektif atas penurunan nilai pada evaluasi individual atas piutang usaha, baik yang nilainya signifikan maupun tidak, Grup menyertakannya dalam kelompok piutang usaha dengan risiko kredit yang serupa karakteristiknya dan melakukan evaluasi kolektif atas

penurunan nilai. Karakteristik yang dipilih

mempengaruhi estimasi arus kas masa depan atas kelompok piutang usaha tersebut karena merupakan indikasi bagi kemampuan pelanggan untuk melunasi jumlah terutang.

If the Group determine that no objective evidence of impairment occured for an individually assessed trade receivables, whether significant or not, it includes the asset in a group of financial assets with similar credit risk characteristics and collectively assesses them for impairment. The characteristics chosen are relevant to the estimation of future cash flows for groups of such trade receivables by being indicative of the customers’ ability to pay all amounts due.

Arus kas masa depan pada kelompok piutang usaha yang dievaluasi secara kolektif untuk penurunan nilai diestimasi berdasarkan pengalaman kerugian historis bagi piutang usaha dengan karakteristik risiko kredit yang serupa dengan piutang usaha pada kelompok tersebut.

Future cash flows in a group of trade receivables that are collectively evaluated for impairment are estimated on the basis of historical loss experience for the trade receivables with credit risk characteristics similar to those in the group.

Pengakuan dan Pengukuran Aset Takberwujud Hak

Konsesi - TTL, APBS dan BMS Recognition and Measurement of Intangible Asset – TTL, APBS and BMS

Grup mengakui aset takberwujud sejauh Grup memiliki hak (lisensi) untuk membebankan pengguna jasa publik. Suatu hak untuk membebankan pengguna jasa publik. Suatu hak untuk membebankan pengguna jasa publik bukan merupakan hak tanpa syarat untuk menerima kas kerena jumlahnya bergantung pada sejauh mana publik menggunakan jasa.

The Group recognized intangeble assets to the extent that the Group owner right (license) to charge the public. A right to charge users of the public service. A right to charge users of the public service is not an unconditional right to receive cash because the amount depends on the extent to which the public using the service.

Sifat imbalan yang diberikan oleh pemberi konsesi kepada Grup akan ditentukan dengan mengacu pada syarar kontrak dan, jika ada, hukum kontrak yang relevan.

The nature of the rewards given by the concession principal to the Group will be determined by reference to the terms of the contract and, if applicable, the relevant contract law.

169

(Lanjutan) (Continued)

Provisi untuk Biaya Perbaikan Alat Fasilitas Pelabuhan

dan Docking Kapal Provision for The cost of repair tool port facilities and ship docking

Grup melakukan penelaahan atas provisi biaya perbaikan Alat Fasilitas Pelabuhan dan Docking Kapal pada akhir periode laporan.

The Group assesses its provision for the cost of repair tool port facilities and ship docking at end of reporting period.

Dalam penentuan jumlah provisi untuk biaya perbaikan Alat Fasilitas Pelabuhan dan Docking Kapal diperlukan estimasi dan asumsi yang signifikan karena terdapat banyak faktor yang mempengaruhi jumlah terhutang pada akhirnya. Faktor-faktor tersebut mencakup estimasi untuk waktu dan jumlah biaya untuk aktivitas alat fasiltas pelabuhan dan operasional kapal,

perubahan teknologi, perubahan peraturan,

peningkatan biaya dibandingkan dengan tingkat inflasi dan perubahan tingkat bunga diskonto. Ketidakpastian tersebut dapat mengakibatkan jumlah pengeluaran aktual di masa mendatang dapat berbeda dengan jumlah yang dicadangkan saat ini. Jumlah provisi pada akhir periode pelaporan merupakan estimasi terbaik manajemen atas nilai kini dari biaya perbaikan masa mendatang yang diperlukan.

Significant estimates and assumptions are made in determining the provision for the cost of repair tool port facilities and ship docking as there are numerous factors that will affect the ultimate liability payable. These factors include estimates of the extent and costs of activity tools for port facility and vessel operations, technological changes, regulatory changes, cost increases as compared to the inflation rates and changes in discount rates. Those uncertainties may result in future actual expenditure different from the amounts currently provided. The provision at end of reporting period represents management’s best estimate of the present value of the future restoration costs required.

44.Informasi Penting Lainnya 44. Other Important Information

Perusahaan Company

1. Pada tahun 2012, Perusahaan memperoleh Hibah peralatan X-Ray & CCTV pada cabang Banjarmasin, Tanjung Emas - Semarang dan Tanjung Benoa - Bali

dari Dirjen Perhubungan Laut Kementerian

Perhubungan yang belum dapat dioperasikan (kecuali X-Ray di Benoa) karena saat ini belum ditetapkan /diserahterimakan kepada Perusahaan. Atas hal tersebut Perusahaan telah mengkonfirmasikan status peralatan tersebut melalui Surat Dirut PT Pelindo III

(Persero) kepada Dirjen Perhubungan Laut

Kementerian Perhubungan No. 05.0203/09/PIII-2012 tanggal 31 Agustus 2012 dan berdasarkan Surat tersebut juga telah diadakan rapat oleh Kementerian Perhubungan pada hari Kamis, 13 Desember 2012, dengan membahas status peralatan tersebut.

1. In 2012, the Company obtained X-Ray equipment and CCTV in Banjarmasin branch, Tanjung Emas - Semarang and Tanjung Benoa - Bali from General Director of Sea Transport, Ministry of Transportation, which are not yet put into operation because it has not been received by the Company (Except X-Ray at Benoa). The Company has confirmed the status of the equipments through PT Pelindo III's President letter to General Director of Sea Transport, Ministry of Transportation, No. 05.0203/09/PIII-2012 dated August 31, 2012. Based on that letter, a meeting was also conducted by the Ministry of Transportation on Thursday , December 13, 2012, to discuss the status of the equipments.

Berdasarkan Surat dari Kementerian Perhubungan

Direktorat Jenderal Perhubungan Laut

No. UM.002/8/9/DJPL.13 tanggal 14 Pebruari 2013 perihal pemberitahuan Tindak lanjut For The project For Improvement of Port Security System diinformasikan bahwa pada saat ini sedang dalam pelaksanaan proses pembuatan Berita Acara Serah Terima Operasional (Bastro) di Kementerian Perhubungan yang selanjutnya akan di proses menjadi PMN (Penyertaan Modal Negara) dan selanjutnya akan diserahterimakan kepada perusahaan.

Based on the letter from General Directorate of Sea Transport, Ministry of Transportation, No. UM.002/8/9/DJPL.13 dated February 14, 2013 regarding the notification on Follow-up For The Project Improvement of Port Security System informed that it is currently under process of making Operational Handover (Bastro) in the Ministry of Transportation which will be further processed into PMN (State Capital) and will be handed over to the company.

170

2. Rencana Proyek reklamasi di Teluk Benoa, Kabupaten Badung, Bali menimbulkan pendapat pro dan kontra karena berbagai pertimbangan serta dampaknya kedepan. Kondisi tersebut secara tidak langsung juga

berdampak terhadap Rencana Investasi

pengembangan Pelabuhan Benoa yang dilakukan Perusahaan, diantaranya adalah sebagai berikut :

3. The reclamation project plan at Teluk Benoa, Badung District, Bali, brought pros and cons due to various considerations and the future impacts. The situation and condition indirectly have impacts on the Plan of Benoa Port Investment Development carried out by the company, among others;

a. Keterlambatan pelaksanaan investasi pengerukan kolam dan turning basin dan Dermaga Selatan – 12 M LWS sebagai bagian dari program pengembangan Pelabuhan Benoa sebagai Tourism Hub dan pengembangan Zona Terminal Energi.

a. The delay of the investment for pool dredging and turning basin and South Dermaga – 12 M LWS as part of the Benoa Port Development Program as the Tourism Hub and the development of energy terminal zone.

b. Pekerjaan Pembangunan Dermaga Curah Cair dan

Gas Pelabuhan Benoa b. The development of Curah Cair Dock and Benoa Gas Port

Keterlambatan tersebut dikarenakan belum terbitnya

perijinan, yang disebabkan oleh : The delay is due the fact that the permit has not been issued yet which is caused by: a. Rencana Induk Pelabuhan Benoa belum ditetapkan

oleh Menteri Perhubungan karena masih menunggu rekomendasi Walikota Denpasar;

a. The Master Plan of Benoa has not been settled by Minister of Transportation because the ministry is waiting for the recommendation of the Mayor of Denpasar.

b. Studi Lingkungan (Amdal Kawasan) masih belum dapat diproses lebih lanjut karena masih belum adanya penetapan Rencana Induk Pelabuhan Benoa;

b. The environmental studies cannot be processed further because Master Plan of Benoa has not been settled yet.

c. Surat Ijin Kerja Keruk (SIKK) dan Ijin Pembangunan Dermaga belum dapat diterbitkan oleh Kementrian Perhubungan karena masih menunggu adanya studi lingkungan dari RIP yang telah ditetapkan.

c. The permit letter of dredging work and the permit of dock building have not been issued by the Ministry of Transportation because the ministry is still waiting for the environmental study from the Master Plan of Development which has been settled.

Keterlambatan tersebut menyebabkan potensi : The delay has caused the following potentials:

a. Tidak tercapainya rencana untuk melayani kapal pesiar dengan kapasitas 3.000 penumpang (LOA 300 m) yang selama ini dilayani dengan berlabuh dan ditransfer menggunakan tender boat karena keterbatasan kedalaman kolam dan turning basin (kolam putar);

a. The plan to serve the excursion ships with the capacity of 3,000 passengers (LOA 300 m) is not realized and accomplished.

171

Dalam dokumen PT PELINDO III (PERSERO) (Halaman 168-173)