• Tidak ada hasil yang ditemukan

kepedulian mengenai peraturan atau kebijakan politik yang dikeluarkan Kabupaten Pati dan harapan masyarakat Desa

B. Pembahasan Hasil Penelitian

2) kepedulian mengenai peraturan atau kebijakan politik yang dikeluarkan Kabupaten Pati dan harapan masyarakat Desa

Suwatu akan perubahan dan perbaikan terhadap pemerintahan Kabupaten Pati setelah diadakannya pemilukada.

Berdasarkan hasil penelitian di lapangan, ditemukan fakta bahwa semua masyarakat Desa Suwatu peduli mengenai peraturan dan kebijakan politik karena mereka merasakan kebijakan politik yang dikeluarkan oleh pemerintah daerah dan pusat, mempunyai dampak secara langsung terhadap kehidupan pribadi mereka sehari-hari. Tetapi, ketika kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah daerah maupun pusat, ternyata memberatkan mereka dan tidak sesuai dengan kepentingan mereka maka mereka tidak mempunyai keinginan dan keberanian untuk melakukan protes karena mereka merasa hanya sebagai rakyat kecil yang tidak mempunyai kekuatan dan kekuasaan. Sehingga, mereka cenderung menerima dan melaksanakan kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah daerah dan pusat tersebut.

Berdasarkan dari hasil jawaban-jawaban masyarakat Desa Suwatu maka kita dapat melihat orientasi yang berbeda-beda dalam

menanggapi output dari sistem politik. Dari hasil wawancara menunjukkan bahwa sebagian besar masyarakat Desa Suwatu yang menyatakan hanya peduli pada sebagian peraturan atau kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah daerah dan pemerintah pusat. Sedangkan yang memiliki orientasi yang tinggi terhadap output sistem politik yaitu yang peduli pada semua kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah daerah dan pemerintah pusat hanya sebagian kecil masyarakat. Kemudian yang menyatakan tidak peduli terhadap kebijakan atau peraturan yang dikeluarkan oleh pemerintah daerah Kabupaten Pati, juga hanya sebagian kecil masyarakat saja. Secara umum dapat dikatakan bahwa masyarakat Desa Suwatu memang memiliki orientasi terhadap output sistem politik yaitu mereka peduli dan mematuhi kebijakan yang dibuat oleh pemerintah daerah Kabupaten Pati. Tetapi orientasi masyarakat Desa Suwatu terhadap input sistem politik relatif masih rendah yaitu minimnya upaya untuk mempengaruhi kebijakan politik yang dibuat oleh pemerintah daerah Kabupaten Pati. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa pada masyarakat Desa Suwatu orientasi politiknya belum sepenuhnya bersifat aktif pada input dan output sistem politik yang mana menjadi karakteristik budaya politik partisipan.

Sebelumnya telah diuraikan fakta-fakta dari hasil wawancara pada masyarakat Desa Suwatu tentang kepedulian terhadap peraturan atau kebijakan politik yang dikeluarkan oleh pemerintah daerah

Kabupaten Pati. Selanjutnya kita akan melihat jenis pengharapan terhadap kondisi atau kinerja pemerintahan. Disini kita dapat melihat bagaimana kecenderungan masyarakat dan perasaan-perasaan akan harapan perbaikan dari pelayanan publik dan instansi-instansi pemerintahan. Perasaaan-perasaan yang dimiliki masyarakat terhadap kekuasaan pemerintah cenderung merupakan harapan mereka bagaimana diperlakukan oleh pemerintah. Ini merupakan representasi dari pertimbangan masyarakat ketika dihadapkan atau berurusan pada institusi pelayan publik atau pejabat instansi pemerintahan. Masyarakat tentunya cenderung mengharapakan kemudahan dalam berurusan dengan pemerintahan. Perlakuan yang adil, merata, dan tidak berbelit-belit dapat menjadi harapan masyarakat. Pengalaman yang dialami masyarakat akan menjadi pertimbangan akan harapan terhadap kinerja pemerintah.

Sebelumnya kita telah melihat bahwa mayoritas masyarakat Desa Suwatu menerima adanya pengaruh pemerintah yang relatif besar dalam kehidupan mereka. Artinya kehidupan masyarakat senantiasa bersinggungan dengan aktivitas pemerintahan pada suatu waktu tertentu. Kinerja pemerintah yang baik dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat tentu saja akan membentuk kepercayaan yang positif dari masyarakat. Sebaliknya pelayanan yang buruk dari pemerintah pada tingkat tertentu dapat memberikan kekecewaan dan membuat masyarakat enggan untuk berurusan dengan pemerintah.

Kondisi seperti ini jelas menimbulkan ketidakpercayaan bagi kinerja pemerintah. Maka dalam pembahasan dibawah ini, kita akan melihat bagaimana harapan masyarakat Desa Suwatu terhadap pemerintah Kabupaten Pati setelah diadakannya Pemilukada secara langsung pada tahun 2012 kemarin.

Berdasarkan dari hasil jawaban-jawaban masyarakat Desa Suwatu dapat dilihat bahwa seluruh masyarakat Desa Suwatu menyatakan bahwa mereka memiliki harapan yang tinggi terhadap kinerja pemerintah, tidak ada masyarakat yang menjawab tidak memiliki harapan, dan jawaban tidak berharap sama sekali dapat diabaikan atau tidak ada masyarakat yang menjawab seperti itu. Relevansi yang dapat dilihat dalam hal ini yaitu mayoritas masyarakat merasakan pengaruh pemerintah dalam kehidupan mereka sehari-hari. Disisi lain masyarakat Desa Suwatu mendapatkan atau mengikuti perkembangan berita-berita politik dan pemerintahan dari media massa. Walaupun tidak secara terus menerus dan tidak secara teratur. Input bagi masyarakat inilah yang membentuk suatu perasaan dimana masyarakat memiliki harapan yang tinggi terhadap pemerintah. Masyarakat menginginkan kualitas yang lebih baik dari pelayanan publik dan perbaikan atas kondisi kesejahteraan masyarakat supaya lebih baik lagi. Hal yang dapat kita simpulkan bahwa masyarakat Desa Suwatu bukan termasuk kedalam kategori masyarakat parokial dimana dalam masyarakat parokial tidak mengharapkan apapun dari sistem

politik dan orientasi parokial menyatakan alpanya harapan-harapan akan perubahan yang diinisiasikan oleh sistem politik.

Sebelumnya kita telah melihat bahwa minimnya partisipasi input masyarakat Desa Suwatu dalam sistem politik. Selanjutnya kita akan melihat partisipasi output sistem politik pada masyarakat Desa Suwatu. Yang menjadi ukuran adalah keikutsertaan dalam kelompok protes atas output pemerintahan yang menyimpang. Pertanyaan ini mencoba menempatkan masyarakat Desa Suwatu pada situasi dimana pemerintahan bertindak tidak adil ataupun merugikannya. Kemudian masyarakat Desa Suwatu dihadapkan pada pilihan untuk melakukan sesuatu yakni turut atau tidak dalam kelompok protes. Pertanyaan ini juga menyinggung bagaimana kompetensi politik mereka dan yang terpenting apakah menggunakan pengaruh politik mereka atau tidak.

Pembahasan dibawah ini ditujukan untuk menguji sifat partisipan dari budaya politik masyarakat Desa Suwatu dimana budaya politik partisipan memiliki karakteristik parisipan aktif yang tinggi baik terhadap objek-objek input maupun objek-objek output dari sistem politik. Juga kondisi dalam budaya politik partisipan bahwa mereka memiliki keyakinan bahwa mereka dapat mempengaruhi pengambilan kebijakan politik dan memiliki kemauan untuk mengorganisasikan diri dalam kelompok-kelompok protes bila terdapat praktik-praktik pemerintahan yang tidak fair. Dalam budaya politik partisipan masyarakat berperan sebagai aktivis baik dari segi input

maupun output sistem politik. Dalam input politik misalnya, mereka ikut mengawasi, mengawal, dan mengontrol pembuatan kebijakan politik yang dilakukan oleh pemerintah daerah Kabupaten Pati. Sedangkan pada output politik, misalnya masyarakat menggunakan hak pilihnya pada Pemilukada atau Pemilu legislatif dan Pemilu presiden.

3) keikutsertaan masyarakat desa suwatu dalam kelompok protes