BAB II LANDASAN TEORI
B. Kerangka Teori
2. Kepuasan
layanan yang diberikan oleh bank
3.Loyalitas nasabah tidak dipengaruhi nilai yang dirasakan nasabah 8. Pengaruh kepuasan
pelayanan terhadap loyalitas nasabah dan strategi untuk mencapai keunggulan bersaing pada bank permata cabang Yogyakarta Yenny Rachmawati Setiawan (2006) reliability, assurance, emphaty, tangibles, responsiveness, kualitas pelayanan, kepuasan nasabah, loyalitas nasabah, inovasi produk, keunggulan bersaing.
kualitas pelayanan, kepuasan nasabah, loyalitas nasabah dan inovasi produk merupakan strategi yang tepat untuk mencapai keunggulan bersaing Bank Permata Cabang Yogyakarta. Selanjutnya strategi
membangun loyalitas nasabah
memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap keunggulan bersaing produk Bank Permata Yogyakarta.
15
No Judul Jurnal Penulis Variabel Hasil 9 Pengaruh kepercayaan dan kepuasan terhadap loyalitas nasabah perbankan syariah Endang Tri Wahyuni (2014) Kepercayaan, kepuasan, loyalitas nasabah
kepercayaan dan kepu-asan baik secara parsial maupun simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas nasabah perbankan syariah. Ada-pun sumbangan efektif kedua variabel inde-penden terhadap variabel dependen sebesar 55 % dan sisanya 45 % yang
dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti. 10. Brand image sebagai variabel pemoderasi pengaruh relationship marketing terhadap loyalitas konsumen Syarief Darmoyo dan Monika Chandra (2016) Brand Image, Relationship Marketing dan loyalitas konsumen
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dipaparkan sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa relationship marketing dan brand image berpengaruh terhadap loyalitas konsumen, dan brand image
memoderasi pengaruh relationship marketing terhadap loyalitas konsumen. 11. Pengaruh kualitas layanan terhadap kepuasan dan loyalitas pelanggan dengan corporate image sebagai variabel moderator (pada The House of Raminten Yogyakarta) Melly Al Mona (2016) Kualitas pelayanan, kepuasan, loyalitas, corporate image
1. Dapat disimpulkan bahwa kualitas pelayanan berpengaruh terhadap kepuasan dan loyalitas 2. corporate image
memperkuat pengaruh kualitas layanan terhadap kepuasan dan loyalitas pelanggan.
12. Peranan
Penggunaan Prinsip Syariah dan Budaya dalam Model Kualitas Jasa – Loyalitas pada Perbankan Syariah Yudi Sutarso, Herizon Chaniago, Harry Widyantoro (2010) Kualitas Layanan, Perbankan Syariah, Budaya, Kepuasan, dan Loyalitas.
1. Peranan penerapan syariah terbukti memiliki pengaruh terhadap kepuasan. 2. Tingkat kepuasan terbukti
memiliki pengaruh positif terhadap loyalitas dalam kasus bank syariah. 3. Budaya mamiliki pengaruh
terhadap loyalitas
pelanggan jasa bank syariah di Surabaya
4. Budaya yang dalam penelitian ini diredusir menjadi sikap terhadap resiko tidak dapat dibuktikan pengaruhnya terhadap kepuasan
16
Perbedaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu yaitu terletak pada
objeknya, pada penelitian terdahulu objeknya konsumen di The House of No Judul Jurnal Penulis Variabel Hasil 13. Pengaruh Penerapan Corporate Social Responsibility terhadap Loyalitas Nasabah dengan Citra Perbankan dan Sikap Nasabah sebagai Variabel Intervening (Kasus pada PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Cabang Bantul) Deviana Rahmasari (2012) Corporate Sosial Responsibility (CSR), Citra Perbankan, Sikap Nasabah.
1. Terdapat pengaruh positif dan signifikan Penerapan Corporate Social Responsibility terhadap Citra Perbankan dan sikap nasabah.
2. Terdapat pengaruh positif dan signifikan citra perbankan dan sikap nasabah terhadap loylitas nasabah. 14. Kualitas Layanan, Citra dan Pengaruhnya terhadap Loyalitas melalui Kepuasan Pelanggan (Studi Pada PT Bank BNI 46 Sentra Kredit Kecil Surabaya) Falla Ilhami Saputra Kualitas Layanan, Citra, Loyalitas, dan Kepuasan Pelanggan
Kualitas layanan yang tinggi tidak meningkatkan
loyalitas pelanggan. Dalam penelitian membuktikan nilai signifikansi tidak searah terhadap loyalitas pelanggan, bahwa kualitas yang baik tidak dapat meningkatkan loyalitas pelanggan. 15. An Exploratory Investigation Into The Antecedents of Satisfaction, Brand Attitude,
and Loyalty Within The (B2B) eCRM Industry Taylor dan Gary (2003) Kepuasan, brand atitude, dan loyalitas satisfaction tidak mempengaruhi loyalitas. 16. Pengaruh Kepuasan Terhadap Loyalitas nasabah Yulisa Gardenia (2009) Kepuasan dan loyalitas
Variabel loyalitas yang menjadi variabel dependent mempunyai hubungan yang signifikan dengan variabel kepuasan nasabah dilihat dari hasil uji regresi yang
menghasilkan standar koefisien sebesar 0,492.
17
Raminten Yogyakarta sedangkan penelitian ini pada sektor perbankan yaitu pada
Bank BRI Syariah Kantor Cabang Semarang. Perbedaan yang kedua yaitu pada
variabel-variabel penelitian, variabel tersebut ditambah atau dikurangi dari
masing-masing penelitian.
Penelitian terdahulu oleh Melly Al Mona (2016) kepuasan dan loyalitas
disebutkan sebagai variabel dependen sedangkan dalam penelitian ini kepuasan
merupakan variabel independen. Penelitian Falla Ilhami Saputra dengan judul
kualitas layanan citra dan pengaruhnya terhadap loyalitas melalui kepuasan
pelanggan pada PT Bank BNI 46 Sentra Kredit Kecil Surabaya menggunakan
variabel Kepuasan Kepuasan Sebagai intervening sedangkan penelitian ini
menggunakan variabel corporate image sebagai moderating.
Dari tabel di atas peneliti menemukan research gap penelitian sebagai berikut :
Tabel 2.2
Research Gap Penelitian
No Penulis
variabel
Kesimpulan Independen Dependen
Kualitas Layanan terhadap Loyalitas
1 Melly Al Mona (2016) Kualitas Layanan Loyalitas Positif/Signifikan 2 Khaeril, Siti Haerani, dan
Indrianti Sudirman
Kualitas Layanan Loyalitas Positif/Tidak Signifikan
3 Falla Ilhami Saputra Kualitas Layanan Loyalitas Positif/Tidak Signifikan Kepuasan terhadap Loyalitas
18 No Penulis
Variabel
kesimpulan Independen Dependen
5 Endang Tri Wahyuni (2014)
Kepuasan Loyalitas Positif/Signifikan
6 Yudi Sutarso, Herizon Chaniago, Harry Widyantoto (2010)
Kepuasan Loyalitas Positif/Signifikan
7 Deby Meigy Arzena (2012) Kepuasan Loyalitas Positif/Tidak Signifikan 8 Taylor dan Gary (2003) Kepuasan Loyalitas Negatif/Signifikan
B. Kerangka Teori 1. Kualitas Layanan
a. Pengertian Kualitas Layanan
Menurut (Tjiptono, 2002:51) kualitas didefinisikan
sebagai suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan
produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungan yang memenuhi
atau melebihi harapan. Kualitas adalah sebuah kata yang bagi
penyedia jasa dapat berguna dengan baik dan dapat dikerjakan
dengan baik memiliki mutu yang bernilai harganya. Pelayanan
yang baik juga mendukung kualitas atau mutu dari perusahaan
itu sendiri, sehingga baiknya pelayanan berdampak pada tinggi
rendahnya tingkat kepuasan nasabah. Perusahaan diharapkan
mampu memberikan kepuasan bagi nasabahnya sehingga bisa
19
Kualitas layanan merupakan variabel yang sangat
berpengaruh dalam menciptakan kepuasan dan loyalitas
konsumen, terutama dalam pemasaran jasa oleh karena itu
sebuah bank harus memperhatikan dan senantiasa
meningkatkan kualitas layanannnya terhadap nasabahnya, ada
banyak penelitian yang berkaitan dengan kualitas layanan
perbankan.
b. Dimensi Kualitas Layanan
Menurut Lewis dan Booms (1983), kualitas layanan
adalah ukuran tingkat layanan yang diterima pelanggan sesuai
dengan harapan pelanggan. Memberikan kualitas layanan
berarti memberikan layanan sesuai dengan harapan pelanggan
secara konsisten. Menurut (Fitzsimmons, dalam Sulastiyono,
1999 :35) menjelaskan bahwa pelanggan akan menilai kualitas
pelayanan melalui lima prinsip dimensi pelayanan sebagai
tolak ukurnya :
1) Reliabilitas (reliability)
Reliabilitas adalah kemampuan untuk memberikan secara
tepat dan benar jenis pelayanan yang telah dijanjikan
20
2) Responsif (Responsiveness)
Responsif (daya tangkap) adalah suatu respon atau
kesigapan dalam membantu konsumen dan memberikan
pelayanan yang cepat dan tanggap.
3) Kepastian / jaminan
Kepastian / jaminan adalah pengetahuan dan kesopan
santunan serta kepercayaan diri kepada pegawai atau
memberikan pelayanan yang menunjukkan respek terhadap
nasabah.
4) Empati (empathy)
Empati memberikan perhatian individu pelanggan secara
khusus. Atau kemauan untuk melakukan pendekatan
memberikan perlindungan dan usaha untuk mengerti
keinginan, kebutuhan nasabah.
5) Nyata (Tangibles)
Nyata adalah sesuatu yang Nampak yaitu penampilan para
pegawai, fasilitas-fasilitas lainnya, seperti peralatan dan
perlengkapan penunjang pelayanan.
2. Kepuasan
a. Pengertian Kepuasan
Menurut (Kotler, 2005:177) secara umum
mendefinisikan kepuasan konsumen sebagai perasaan senang
21
membandingkan antara kinerja (hasil) produk yang dipikirkan
terhadap kinerja (hasil) yang diharapkan. Jika kinerja berada di
bawah harapan, konsumen tidak akan puas. Jika kinerja
memenuhi harapan, konsumen akan puas. Konsumen yang
puas cenderung akan memberikan referensi yang baik terhadap
produk atau jasa kepada orang lain.
Saat ini perusahaan akan selalu menyadari pentingnya
faktor pelanggan. Oleh karena itu mengukur tingkat kepuasan
para pelanggan sangatlah perlu, walaupun tindakan tersebut
tidaklah mudah. Banyak manfaat yang bisa diterima oleh
perusahaan dengan tercapainya tingkat kepuasan pelanggan
yang tinggi.
Manfaat-manfaat tingkat kepuasan pelanggan yang
tinggi Fornell (1992) ialah sebagai berikut:
1) Meningkatkan loyalitas pelanggan
2) Mencegah perputaran pelanggan
3) Mengurangi sensivitas pelanggan terhadap harga
4) Mengurangi biaya kegagalan pemasaran
5) Mengurangi biaya operasi yang dilakukan karena
meningkatnya jumlah pelanggan
6) Meningkatkan efektivitas iklan dan meningkatkan
22
Hubungan antara harapan konsumen dan prestasi
produk yang dirasakan menentukan konsumen merasa sangat
puas, cukup puas, kurang begitu puas, atau sangat tidak puas
setelah melakukan pembelian. Apabila produk cocok dengan
harapan, konsumen itu puas; bila melebihi harapan, konsumen
itu sangat puas; apabila kurang dari apa yang diharapkan ,
konsumen tersebut tidak puas.
Para konsumen membentuk harapan-harapan mereka
berdasarkan pesan-pesan yanng mereka peroleh dari para
penjual, kawan-kawan, atau sumber-sumber informasi lain.
Apabila penjual membesar-besarkan prestasi produk, para
konsumen akan mempunya harapan yang tinggi, yang hasilnya
menciptakan ketidakpuasan. Semakin lebar jarak antara
harapan dan prestasi, semakin parah pula ketidakpuasan
konsumen.
b. Aspek Kepuasan
Menurut (Dutka, dalam Melinda, 2008:11) terdapat
tiga dimensi dalam mengukur kepuasan pelanggan secara
universal yaitu
1) Attributes related to product yaitu dimensi kepuasan yang berkaitan dengan atribut dari produk seperti
23
kemampuan produk menentukan kepuasan, benefit dari
produk tersebut.
2) Attributes related to service yaitu dimensi kepuasan yang berkaitan dengan atribut dari pelayanan misalnya
dengan garansi yang dijanjikan, proses pemenuhan
pelayanan atau pengiriman, dan proses penyelesaian
masalah yang diberikan.
3) Attributes related to purchase yaitu dimensi kepuasan yang berkaitan dengan atribut dari keputusan untuk
membeli atau tidaknya dari produsen seperti
kemudahan mendapat informasi, kesopanan karyawan
dan juga pengaruh reputasi perusahaan.