BAB II KAJIAN TEORETIK
C. Kerangka Berpikir Dan Hipotesis
Dalam penelitian ini, kerangka berpikir dan hipotesis yang dibahas oleh penulis yaitu pengelolaan uang saku, media sosial, dan gaya hidup yang terjadi selama pandemi covid-19.
1) Kerangka Berpikir
a) Pengaruh Pengelolaan Uang Saku Terhadap Gaya Hidup Mahasiswa Pendidikan Ekonomi Universitas Sanata Dharma Di Tengah Pandemi Covid-19
βUang saku diberikan secara harian, mingguan ataupun bulanan, yang membuat mereka dapat membayar hal-hal yang penting bagi merekaβ (Marteniawati, 2012). Uang saku yang dimiliki mahasiswa sangat penting bagi keberlangsungan hidup
mereka, uang saku yang digunakan dapat mempengaruhi pola hidup mahasiswa, sehingga perlu adanya pengelolaan uang saku yang baik agar uang saku yang digunakan dapat bermanfaat.
b) Pengaruh Media Sosial Terhadap Gaya Hidup Mahasiswa Pendidikan Ekonomi Universitas Sanata Dharma Di Tengah Pandemi Covid-19
Media sosial yang digunakan oleh mahasiswa memberikan banyak informasi dan wawasan secara luas. Media online yang bervariatif berdampak pada kehidupan pengguna secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu, pengguna media sosial dapat menyaring segala informasi dan menggunakan media sosial dengan penuh tanggung jawab.
c) Pengaruh Pengelolaan Uang Saku dan Media Sosial Terhadap Gaya Hidup Mahasiswa universitas Sanata Dharma Di Tengah Pandemi Covid-19
Salah satu hal yang terlihat dari gaya hidup mahasiswa adalah bagaimana mahasiswa dapat mengelola uang saku serta pengaruh yang di berikan media sosial terhadap kehidupan mahasiswa. Pengelolaan uang saku yang stabil, seseorang cenderung memiliki gaya hidup yang teratur dan hemat berdasarkan kondisi keuangannya. Begitupula dengan penggunaan media sosial, dimana penggunaan yang bijak memberikan pengaruh yang baik terhadap penggunanya.
Gambar 2.1 kerangka berpikir
Keterangan Bagan:
X1 : pengelolaan uang saku X2 : media sosial
Y : gaya hidup
: pengelolan uang saku dan media sosial berpengaruh secara signifikan terhadap gaya hidup mahasiswa Pendidikan Ekonomi secara parsial : pengelolaan uang saku dan media sosial berpengaruh secara signifikan
terhadap gaya hidup mahasiswa Pendidikan Ekonomi secara simultan
2) Hipotesis
H1 : Pengelolaan uang saku berpengaruh secara signifikan terhadap gaya hidup mahasiswa Pendidikan Ekonomi di tengah pandemi covid-19.
H2 : Media sosial berpengaruh secara signifikan terhadap gaya hidup mahasiswa Pendidikan Ekonomi di tengah pandemi covid-19.
Pengelolaan Uang Saku (X1)
Gaya Hidup (Y)
Media Sosial (X2)
H1
H2 H3
H3 : Pengelolaan uang saku dan media sosial secara simultan berpengaruh secara signifikan terhadap gaya hidup mahasiswa Pendidikan Ekonomi di tengah pandemi covid-19.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian eksplanatori dengan pendekatan kuantiatif. Penelitian ini menggunakan metode analisis kuantitatif, serta data di ambil menggunakan angket. Dalam penelitian ini menguji variabel bebas yaitu pengelolaan uang saku dan media sosial berpengaruh terhadap dengan variabel terikat yaitu gaya hidup.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di Program Studi Pendidikan Ekonomi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, Jl. Affandi, Santren, Caturtunggal, Depok, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta 55281. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2021 sampai bulan Mei 2021.
C. Subjek dan Objek Penelitian 1) Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah orang atau responden yang menjadi sumber informasi dalam penelitian yang sedang dilaksanakan. Subjek penelitian ini adalah mahasiswa aktif Program Studi Pendidikan Ekonomi BKK Pendidikan Ekonomi dan Pendidikan Akuntansi angkatan 2018-2019.
Mahasiswa Pendidikan Ekonomi BKK Pendidikan Ekonomi dan Pendidikan Akuntansi memiliki potensi dalam penelitian pengelolaan uang saku sebab mahasiswa Pendidikan Ekonomi angkata 2018-2019 sudah
merasakan kuliah secara tatap muka langsung atau luring, dan memperoleh uang saku bulanan, sehingga terbiasa dala pengelolaan uang saku.
Kemudian untuk media sosial, mahasiswa dalam menggunakan dan memanfaatkan media sosial sudah jauh lebih kompleks.
2) Objek Penelitian
Objek penelitian ini merupakan pengelolaan uang saku, media sosial, dan gaya hidup yang menjadi variabel-variabel untuk diteliti dan diukur untuk memperoleh data yang diinginkan.
D. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel 1) Populasi
Populasi yang diambil untuk penelitian ini adalah mahasiswa aktif dari Program Studi Pendidikan Ekonomi yaitu mahasiswa Pendidikan Ekonomi angkatan 2018 dan 2019, serta mahasiswa Pendidikan Akuntansi angkatan 2018 dan 2019 Universitas Sanata Dharma. Keseluruhan jumlah populasi adalah sebagai berikut:
Tabel 3.1 Populasi Penelitian
No. Kelas Angkatan Jumlah Mahasiswa
1. Pendi. Ekonomi 2018 38
2. Pendi. Akuntansi 2018 57
3. Pendi. Ekonomi 2019 29
4. Pendi. Akuntansi 2019 48
Total 172
2) Sampel
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampel yang dapat mewakili dari jumlah dan karakteristik populasi yang ditentukan.
Maka dari itu, dalam pengambilan sampel peneliti menggunaka Rumus Slovin (Sugiyono, 2017:72). Rumus Slovin bertujuan untuk menghitung jumlah sampel yang dapat diambil dalam penelitian, dimana rumus Slovin hanya digunakan bila diasumsikan tingkat kepercayaan sebesar 95% dengan tingkat kesalahan 5%. Adapun rumus slovin sebagai berikut :
n = π π+π (π)π
Keterangan:
n = jumlah sampel N = keseluruhan populasi
e = tingkat kesalahan sampling (sampling eror) 5%
n = N
1+N (e)2 = 172
1+172 (0,05)2 = 172
1,43 = 120
Berdasarkan perhitungan sampel tersebut, maka penelitian ini mempunyai jumlah sampel sebanyak 120 responden dari jumlah populasi sebanyak 172. Sampel penelitian tersebar dalam beberapa proporsi yaitu sebanyak 26 responden untuk mahasiswa Pendidikan Ekonomi angkatan 2018, dan sebanyak 40 responden untuk mahasiswa Pendidikan Akuntansi angkatan 2018. Sedangkan, sebanyak 20 responden untuk mahasiswa
Pendidikan Ekonomi angkatan 2019, dan sebanyak 34 responden untuk mahasiswa Pendidikan Akuntansi angkatan 2019.
3) Teknik Pengambilan Sampel
Teknik pengambilan sampel yang digunakan untuk penelitian ini adalah proportionate stratified random sampling. Proportionate stratified random sampling adalah teknik sampling yang digunakan apabila populasi yang dipilih memiliki struktur bertingkat atau berlapis, serta anggota sampel memiliki unsur yang tidak homogen dan berstrata secara proposional (Sugiyono, 2017:64). Teknik ini digunakan oleh peneliti dengan maksud adanya pertimbangan tersendiri, dimana responden diharapkan dapat memberikan informasi sesuai dengan yang diharapkan.
Pertimbangan yang dmaksud oleh peneliti adalah sebagai berikut:
a. Responden terdiri dari mahasiswa aktif angkatan 2018 dan 2019 Pendidikan Ekonomi dan Pendidikan Akuntansi.
b. Responden memilik uang saku serta melakukan pengelolaan secara mandiri, serta aktif dalam penggunaan media sosial.
c. Jenis kelamin responden adalah laki-laki dan perempuan.
E. Operasional Variabel
1) Variabel Bebas (Independent Variable)
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pengelolaan uang saku (X1) dan media sosial (X2). Adapun uraian dari variabel bebas adalah sebagai berikut:
a. Pengelolaan Uang Saku (X1)
Pengelolaan uang saku dalam penelitian ini merupakan pengaturan kondisi keuangan yang diberikan orang tua dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan anak dalam menempuh pendidikan. Pengelolaan uang saku yang diterima didasari pada faktor-faktor yang mempengaruhi dalam pemberian uang saku, dimana hal ini akan membantu dalam mengelola uang saku dan memahami mengenai kondisi keuangan yang dimiliki. Variabel pengelolaan uang saku diukur berdasarkan pemahaman mengenai pengelolaan uang saku, serta faktor-faktor yang menentukan uang saku. Variabel uang saku diukur dengan skala Likert.
Skala Likert digunakan sebagai skala pilihan dalam angket untuk mengukur variabel pengelolaan uang saku. Dimana skala Likert terdapat lima pilihan jawaban yang terdiri dari pernyataan positif dan negatif.
Skala pernyataan positif dikelompokkan sebagai berikut, Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Kurang Setuju (KS), Tidak Setuju (TS), dan Sangat Tidak Setuju (STS) dimana skor masing-masing penyataan adalah 5 untuk SS, 4 untuk S, 3 untuk KS, 2 untuk TS, dan 1 untuk STS.
Sebaliknya dalam pernyataan negatif dikelompokkan sebagai berikut, Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Kurang Setuju (KS), Tidak Setuju (TS) dan Sangat Tidak Setuju (STS) dengan skor masing-masing pernyataan adalah kebalikan dari skor pernyataan positif yaitu 1 untuk SS, 2 untuk S, 3 untuk KS, 4 untuk TS, dan 5 untuk STS.
Tabel 3.2
Kisi-Kisi Instrumen Variabel Pengelolaan Uang Saku
Aspek Indikator Item Pernyataan Jumlah Item
Media sosial dalam penelitian ini merupakan penggunaan sarana berbasis dunia maya yang bertujuan untuk memperoleh informasi, menjalin relasi, bekerja, dan atau memperoleh keuntungan. Penggunaan media sosial pada dasarnya membutuhkan akun dari pemilik media sosial agar dapat mengakses media sosial dengan mudah serta dapat di akses sewaktu-waktu. Kemudahan dalam menggunakan media sosial dapat juga menimbulkan berbagai macam dampak bagi penggunanya.
Variabel media sosial diukur berdasarkan indikator penggunaan media sosial menurut Rasyidah (2017) yaitu alokasi waktu mengakses media sosial, akun media sosial yang dimiliki, kegunaan atau alasan menggunakan media soisla, dan dampak positif dan negatif penggunaan media sosial.
Skala Likert digunakan sebagai skala pilihan dalam angket untuk mengukur variabel pengelolaan uang saku. Dimana skala Likert terdapat lima pilihan jawaban yang terdiri dari pernyataan positif dan negatif.
Skala pernyataan positif dikelompokkan sebagai berikut, Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Kurang Setuju (KS), Tidak Setuju (TS), dan Sangat Tidak Setuju (STS) dimana skor masing-masing penyataan adalah 5 untuk SS, 4 untuk S, 3 untuk KS, 2 untuk TS, dan 1 untuk STS.
Sebaliknya dalam pernyataan negatif dikelompokkan sebagai berikut, Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Kurang Setuju (KS), Tidak Setuju (TS) dan Sangat Tidak Setuju (STS) dengan skor masing-masing pernyataan adalah kebalikan dari skor pernyataan positif yaitu 1 untuk SS, 2 untuk S, 3 untuk KS, 4 untuk TS, dan 5 untuk STS.
Tabel 3.3
Kisi-Kisi Instrument Variabel Media Sosial
Aspek Indikator Item Pernyataan Jumlah
Item
Akun Media Sosial Yang Dimiliki
2) Variabel Terikat (Dependent Variable)
Variabel Terikat adalah variabel yang di pengaruhi oleh variabel bebas. Variabel terikat peneltian ini adalah gaya hidup. Gaya hidup dalam penelitian ini merupakan tindakan sesorang dalam memenuhi kebutuhan konsumsi diri berdasarkan pada pola aktivias keseharian yang dimiliki, dimana selain dalam aktivitasnya seseorang akan memiliki minat terhadap hal-hal yang dapat menunjang kehidupannya serta pemikiran mengenai kondisi di lingkungan sekitarnya akan mengembangkan pola pikir terhadap diri sendiri dan sekitarnya. Gaya hidup ini diukur berdasarkan indikator gaya hidup yaitu AIO (activity, interest, and opinion) menurut Sumarwan (2002: 46-47).
Skala Likert digunakan sebagai skala pilihan dalam angket untuk mengukur variabel gaya hidup. Dimana skala Likert terdapat lima pilihan jawaban yang terdiri dari pernyataan positif dan negatif. Skala pernyataan positif dikelompokkan sebagai berikut, Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Kurang Setuju (KS), Tidak Setuju (TS), dan Sangat Tidak Setuju (STS) dimana skor masing-masing penyataan adalah 5 untuk SS, 4 untuk S, 3 untuk KS, 2 untuk TS, dan 1 untuk STS. Sebaliknya dalam pernyataan negatif dikelompokkan sebagai berikut, Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Kurang Setuju (KS), Tidak Setuju (TS) dan Sangat Tidak Setuju (STS) dengan skor masing-masing pernyataan adalah kebalikan dari skor pernyataan positif yaitu 1 untuk SS, 2 untuk S, 3 untuk KS, 4 untuk TS, dan 5 untuk STS.
Tabel 3.4
Kisi-Kisi Instrument Variabel Gaya Hidup
Aspek Indikator Item Pernyataan Jumlah Item Positif Negatif
Gaya Hidup
Aktivitas (activity) 1,2 3,4 4
Minat (interest) 5,6 7 3
Pendapat (opinion) 8,9 10 3
Total 6 4 10
F. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini berupa kuesioner atau angket. Teknik kuesioner penelitian diberikan kepada responden dengan cara membagikan kepada responden yang kemudian akan diisi oleh responden dan dikembalikan kepada peneliti. Kuesioner dalam penelitian ini dilakukan dengan cara membagikan link kuesioner dari google form.
G. Teknik Pengujian Instrumen 1) Pengujian Validasi
βValiditas adalah pengukuran untuk mengukur sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dapat melakukan fungsi ukurnya.
Suatu tes atau instrument pengukuran dikatakan memiliki validitas yang tinggi apabila alat tersebut menjalankan fungsi ukurannya, atau memberikan hasil ukur yang sesuai dengan maksud dilakukannya pengukuran tersebutβ
(H. Daajali, 2020:71).
βDalam penelitian ini, pengujian validitas dilaksanakan dengan cara menghitung korelasi antara masing-masing item soal pernyataan dengan skor total yang diperoleh. Perhitungan menggunakan rumus Product Momentβ (Sugiyono, 2017:228). Rumus pengujian validitas adalah sebagai berikut:
rxy =
π β ππππβ(β ππ)(β ππ)β{π β ππ2β(β ππ)2} {π β ππ2β(β ππ)2}
Ketarangan:
rxy = korelasi antara X dan Y n = jumlah responden
β π π = jumlah skor butir
β πi = jumlah skor total
β ππ2 = jumlah kuadrat dari skor butir
β ππ2 = jumlah kuadrat dari skor total
β ππππ = jumlah perkalian antara skor butri dengan skor total Setelah diperoleh r hitung, instrument tersebut dapat dikatakan valid jika r hitung > r tabel dengan taraf signifikan 5%. Sebaliknya, jika r hitung < r tabel maka data tersebut tidak valid. Dalam melakukan uji validitas menggunakan program SPSS versi 26. Uji validitas yang dilakukan menggunakan sampel sebanyak 40 responden dari 120 populasi dengan r tabel sebesar 0,312 dan dapat dikatakan valid apabila r hitung > 0,312.
Tabel 3.5
Kisi-Kisi Hasil Uji Coba Instrumen
Variabel Indikator
1. Pengelolaan uang saku
Berdasarkan tabel hasil uji coba instrumen terdapat beberapa butir soal yang tidak bisa digunakan. Pada variabel pengelolaan uang saku terdapat 4 butir pernyataan yang tidak dapat digunakan yaitu pada indikator pengelolaan uang saku sebanyak 3 butir pernyataan dan pada indikator faktor-faktor penentu uang saku terdapat 1 butir pernyataan.
Untuk variabel media sosial terdapat 2 butir pernyataan yang tidak dapat digunakan yaitu pada indikator alokasi waktu mengakses media sosial sebanyak 1 butir pernyataan dan pada indikator kegunaan/atau alasan menggunakan media sosial sebanyak 1 butir pernyataan.
Sedangkan untuk variabel gaya hidup hanya ada 1 pernyataan yang tidak bisa digunakan.
Setelah melakukan uji coba instrumen seperti diatas, maka dilakukan uji validitas sebanyak dua kali dengan hasil sebagai berikut:
a. Hasil Uji Validitas Instrumen Pengelolaan Uang Saku Tabel 3.6
Hasil Uji Validitas Instrumen Pengelolaan Uang Saku (pengujian I)
Sumber: data primer, diolah 2021
Dari data dalam tabel 3.6 tersebut, dapat diketahui bahwa variabel pengelolaan uang saku dari uji validitas dengan 40 responden memperoleh hasil pernyataan dengan jumlah 10 butir, yang dikatakan valid hanya 6 butir pernyataan, dan 4 butir pernyataan menunjukkan tidak valid karena r hitung < r tabel.
Sehingga untuk instrumen pengelolaan uang saku hanya 6 butir pernyataan. Uji validitas dilakukan sebanyak dua kali dengan hasil pengujian kedua menguji 6 butir pernyataan yang dikatakan valid dalam pengujian pertama. Berikut hasil uji validitas kedua.
Hasil Uji Validitas Instrumen Pengelolaan Uang Saku
Sumber: data primer, diolah 2021 b. Hasil Uji Coba Instrumen Media Sosial
Tabel 3.7
Hasil Uji Coba Instrumen Media Sosial (pengujian I)
Sumber: data primer, diolah 2021
Berdasarkan data dalam tabel 3.7 tersebut, diketahui variabel media sosial dengan 10 butir pernyataan hanya terdapat 8 butir yang dikatan valid, sedangkan untuk 2 butir pernyataan dikatakan tidak valid. Sehingga jumlah item pernyataan yang diolah sebanyak 8 butir item. Uji validitas dilakukan sebanyak dua kali dengan hasil pengujian kedua menguji 8 butir pernyataan yang dikatakan valid dalam pengujian pertama. Hasil uji validitas kedua sebagai berikut:
Hasil Uji Coba Instrumen Media Sosial
Sumber: data primer, diolah 2021
c. Hasil Uji Validitas Instrumen Gaya Hidup Tabel 3.8
Hasil Uji Coba Instrumen Gaya Hidup (pengujian I)
Sumber: data primer, diolah 2021
Dari data dalam tabel 3.8 tersebut, dapat dikatakan bahwa variabel gaya hidup hanya 9 butir pernyataan yang valid.
Sehingga jumlah item pernyataan yang diolah sebanyak 9 butir item. Uji validitas dilakukan sebanyak dua kali dengan hasil pengujian kedua menguji 9 butir pernyataan yang dikatakan valid dalam pengujian pertama. Ui validitas variabel gaya hidup yang kedua adalah sebagai berikut:
Hasil Uji Coba Instrumen Gaya Hidup
Sumber: data primer, diolah 2021 2) Pengujian Reabilitas
βUji reabilitas merupakan suatu hasil pengukuran hanya dapat dipercaya apabila dalam beberapa kali pelaksanaan pengukuran terhadap kelompok subjek yang sama, diperoleh hasil ukur yang relatif sama selama aspek yang diukur dalm diri subjek memang belum berubahβ (H. Daajali, 2020:77).
βUji reabilitas dalam penelitian ini menggunakan rumus koefisien Alpha Cronbachβ (Sugiyono, 2017:365). Rumus koefisien Alpha Cronbach yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
rii =
ππβ1
{1 β
β ππππ‘2
}
Keterangan:
rii = koefisien reabilitas k = cacah butir
Si = varians skor butir St2 = varian skor total
Pada penelitian ini, dalam uji reabilitas menggunakan pedoman untuk mengukur hasil uji instrumen menurut Sugiyono (2017:231) yaitu:
Tabel 3.9
Pedoman Interpretasi Korelasi Instrumen Interval koefisien Tingkat hubungan 0,00 sampai dengan 0,199 Sangat rendah
0,20 sampai dengan 0,399 Rendah
0,40 sampai dengan 0,599 Sedang
0,60 sampai dengan 0,799 Kuat
0,80 sampai dengan 1,000 Sangat kuat
Koefisien reabilitas dikatakan baik jika nilai pada Alpha Cronbach >
0,60 atau sebaliknya. Dalam penelitian ini, uji reabilitas menggunakan SPSS versi 26. Hasil uji reabilitas variabel pengelolaan uang saku, media sosial, dan gaya hidup yaitu:
Tabel 3.10
Hasil Uji Reabilitas Variabel Pengelolaan Uang Saku Variabel Nilai Alpha
Cronbach
Kategori Keterangan Pengelolaan Uang Saku 0,810 Sangat Kuat Reliabel Sumber: data primer, diolah 2021
Dari tabel 3.10 diatas, variabel pengelolaan uang saku dikatakan reliabel. Sebab dalam tabel Alpha Cronbach sebesar 0,810 serta termasuk kateori sangat kuat, karena berada di interval 0,80 sampai dengan 1,000.
Tabel 3.11
Hasil Uji Reabilitas Variabel Media Sosial Variabel Nilai Alpha
Cronbach
Kategori Keterangan Media Sosial 0,823 Sangat Kuat Reliabel Sumber: data primer, diolah 2021
Dari tabel 3.11 diatas, dikatakan bahwa variabel media sosial dikatakan reliabel. Sebab dalam tabel Alpha Cronbach sebesar 0,823 dan reabilitas variabel media sosial masuk dalam kategori sangat kuat.
Tabel 3.12
Hasil Uji Reliabilitas Variabel Gaya Hidup Variabel Nilai Alpha
Cronbach
Kategori Keterangan
Gaya hidup 0,737 Kuat Reliabel
Sumber: data primer, diolah 2021
Berdasarkan tabel 3.12 diatas, dikatakan bahwa variabel gaya hidup dikatakan reliabel. Sebab dalam tabel Alpha Cronbach sebesar 0,737 serta termasuk ketgori kuat, dimana variabel gaya hidup berada pada interval 0,60 sampai dengan 0,799.
H. Teknik Analisis Data 1. Analisis Data Deskriptif
βStatistik deskriptif merupakan statistik yang berfungsi untuk mendiskripsikan atau memberi gambaran terhadap objek yang diteliti melalui data sampel atau populasi sebagaimana adanya, tanpa melakukan analisis dan membuat kesimpulan yang berlaku untuk umumβ (Sugiyono, 2017:29). Dalam penelitian ini analisis deskriptif yang akan disajikan meliputi tiga variabel, yaitu pengelolaan uang saku, media sosial, dan gaya hidup.
Deskriptif variabel menjelaskan mengenai tanggapan dari responden terhadap tiga variabel yaitu pengelolaan uang saku, media sosial, dan gaya hidup. Pengkategorian variabel dilakukan dengan cara sebagai berikut:
a. Menentukan Nilai Tertinggi dan Nilai Terendah
Untuk menentukan nilai tertinggi dan terendah, perhitungan nilai tertinggi dan terendah menggunakan rumus:
Nilai tertinggi = jumlah butir pernyataan x nilai skala Likert tertinggi
Nilai terendah = jumlah butir pernyataan x nilai skala Likert terendah
b. Menghitung Nilai Interval Kelas
Dalam menentukan nilai untuk interval kelas, menggunakan rumus sebagai berikut:
Range = πππππ π‘πππ‘πππππβπππππ π‘ππππππβ 5
Kemudian data dari hasil penelitian tersebut akan dikategorikan ke dalam lima kelompok yaitu nilai sangat baik, baik, cukup, buruk, dan sangat buruk untuk variabel pengelolaan uang saku dan media sosial, sedangkan kategori untuk variabel gaya hidup adalah sangat ideal, ideal, cukup, tidak ideal, dan sangat tidak ideal.
1) Kategori Variabel Pengelolaan Uang Saku
Untuk variabel pengelolaan uang saku, terdapat 6 butir pernyataan yang digunakan serta dalam kategori pengelolaan uang saku digunakan skala Likert yang memiliki 5 pilihan jawaban. Dengan demikian, untuk memperoleh nilai tertinggi, nilai terendah, dan interval kelas mengunakan rumus:
a) Menentukan Nilai Tertinggi dan Nilai Terendah
Perolehan nilai tertinggi dan nilai terendah pada variabel pengelolaan uang saku yang memiliki 6 butir pernyataan dan 5 pilihan jawaban adalah sebagai berikut:
Nilai tertinggi = 6 butir soal x 5 = 30 Nilai terendah = 6 butir soal x 1 = 6 b) Menentukan Nilai Interval Kelas
Dalam variabel pengelolaan uang saku menentukan interval kelas dengan cara sebagai berikut:
Range = πππππ π‘πππ‘πππππβπππππ π‘ππππππβ 5
Range = 30β6
5 = 5
Dari hasil perhitungan diatas, maka range yang diperoleh dari masing-masing interval kelas pada variabel pengelolaan uang saku adalah 5 dengan nilai interval tertinggi 30 dan interval terendah 6. Pada tabel 3.13 menunjukkan mengenai kategori variabel pengelolaan uang saku dari responden.
Tabel 3.13
Pengkategorian Variabel Pengelolaan Uang Saku Interval Kategori Variabel Pengelolaan
Uang Saku
Sumber: data primer, 2021
Pengkategorian variabel pengelolaan uang saku diuraian dalam tabel 3.14 sebagai berikut:
Tabel 3.14
Deskripsi Nilai Interval Pengelolaan Uang Saku
Interval Kategori Deskripsi
26 β 30 Sangat Baik Responden paham mengenai pengelolaan uang saku, jumlah uang saku berdasarkan kondisi orang tua, dan pengelolaan uang saku digunakan untuk memenuhi
kebutuhan.
21 β 25 Baik Responden mengelola uang saku sebagaimana mestinya sesuai dengan jumlah uang yang diterima.
16 β 20 Cukup Responden mengelola uang saku sesuai kebutuhan, namun kurang memperhatikan jumlah uang saku yang di terima.
11 β 15 Buruk Responden beranggapan pengelolaan uang saku tidak terlalu penting, dan
membelanjakan uang saku sesuai keinginan.
6 β 10 Sangat Buruk Responden tidak melakukan pengelolaan uang saku, hanya menghambur-hamburkan uang saku yang diterima.
2) Kategori Variabel Media Sosial
Untuk variabel media sosial, terdapat 8 butir pernyataan yang digunakan serta dalam kategori pengelolaan uang saku digunakan skala Likert yang memiliki 5 pilihan jawaban. Dengan demikian, untuk memperoleh nilai tertinggi, nilai terendah, dan interval kelas mengunakan rumus:
a) Menentukan Nilai Tertinggi dan Nilai Terendah
Perolehan nilai tertinggi dan nilai terendah pada variabel media sosial yang memiliki 8 butir pernyataan dan 5 pilihan jawaban adalah sebagai berikut:
Nilai tertinggi = 8 butir soal x 5 = 40 Nilai terendah = 8 butir soal x 1 = 8 b) Menentukan Interval Kelas
Dalam variabel media sosial menentukan interval kelas dengan cara sebagai berikut:
Range = πππππ π‘πππ‘πππππβπππππ π‘ππππππβ 5
Range = 40β8
5 = 6
Dari hasil perhitungan diatas, maka range yang diperoleh dari masing-masing interval kelas pada variabel media sosial adalah 6 dengan nilai interval tertinggi 40 dan interval terendah 8. Pada tabel 3.15 menunjukkan mengenai kategori variabel media sosial dari responden terhadap media sosial.
Tabel 3.15
Pengkategorian Variabel Media Sosial
Interval Kategori Variabel Media Sosial
33 β 40 Sangat Baik
26 β 32 Baik
20 β 25 Cukup
14 β 19 Buruk
8 β 13 Sangat Buruk
Sumber: data primer, 2021
Pengkategorian variabel media sosial diuraian dalam tabel 3.16 sebagai berikut:
Tabel 3.16
Deskripsi Nilai Interval Media Sosial
Interval Kategori Deskripsi
33 β 40 Sangat Baik Responden dapat memanfaatkan,
menggunakan media sosial sesuai dengan kebutuhan, mengakses informasi dengan baik, memahami dampak-dampak yang ditimbulkan dalam menggunakan media sosial
26 β 32 Baik Responden dapat menggunakan media sosial untuk memperoleh informasi, sebagai media hiburan, penggunaannya masih dianggap wajar.
20 β 25 Cukup Responden menggunakan media sosial sesuai keinginan atau untuk membantu aktivitasnya.
14 β 19 Buruk Responden memanfaatkan media sosial untuk mengakses informasi yang tidak
14 β 19 Buruk Responden memanfaatkan media sosial untuk mengakses informasi yang tidak