PENGARUH PENGELOLAAN UANG SAKU DAN MEDIA SOSIAL TERHADAP GAYA HIDUP MAHASISWA
PENDIDIKAN EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA DI TENGAH PANDEMI COVID-19
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Ekonomi
Oleh:
Regina Dyah Saraswati NIM: 171324002
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN EKONOMI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA 2021
iv
PERSEMBAHAN
Karya ini saya persembahkan kepada:
Tuhan Yang Maha Esa atas berkat yang melimpah, sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.
Kedua orang tua, Bapak I Wayan Balik Sura Atmaja dan Ibu Erlina Sungkawati, yang selalu memberikan dukungan, doa, dan semangat selama kuliah sampai menyelesaikan skripsi.
Bapak dan Ibu Dosen Pendidikan Ekonomi BKK Pendidikan Ekonomi Universitas Sanata Dharma, terimakasih atas segala ilmu yang telah diberikan, bimbingan, dan dinamika selama perkuliahan.
Teman-teman, khususnya mahasiswa Pendidikan Ekonomi BKK Pendidikan Ekonomi 2017, terima kasih atas kebersamaan selama perkuliahan serta dukungan yang melimpah.
v
MOTTO
“Tidak apa menumpahkan air mata asal jangan melukai diri sendiri”
(Kim Namjoon)
“Jangan terlalu baik kepada semua orang, cintai dan hargai dirimu sendiri”
(Kim Seokjin)
“Kamu hidup untuk nyata bukan untuk menjadi sempurna”
(Min Yoongi)
“Tetaplah tersenyum walaupun tak mampu”
(Jung Hoseok)
“Jika kamu sedih peluklah dirimu dan berkata kamu sangat berharga”
(Park Jimin)
“Tetaplah tersenyum dan jangan biarkan dunia mengambil senyummu”
(Kim Taehyung)
“Kamu boleh menangis dan berteriak, tapi tidak untuk menyerah”
(Jeon Jungkook)
vi
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yograkarta, 28 Juli 2021 Penulis
Regina Dyah Saraswati
vii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Regina Dyah Saraswati Nomor Mahasiswa : 171324002
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
PENGARUH PENGELOLAAN UANG SAKU DAN MEDIA SOSIAL TERHADAP GAYA HIDUP MAHASISWA PENDIDIKAN EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA DI TENGAH PANDEMI COVID-19 Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikan di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal : 28 Juli 2021 Yang menyatakan
Regina Dyah Saraswati
viii
ABSTRAK
PENGARUH PENGELOLAAN UANG SAKU DAN MEDIA SOSIAL TERHADAP GAYA HIDUP MAHASISWA PENDIDIKAN EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA DI TENGAH PANDEMI COVID-19
Regina Dyah Saraswati Universitas Sanata Dharma
2021
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pengelolaan uang saku dan media sosial terhadap gaya hidup mahasiswa Pendidikan Ekonomi di tengah pandemi Covid-19. Penelitian ini merupakan penelitian eksplanatori. Subjek penelitian adalah mahasiswa Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Ekonomi dan Pendidikan Akuntansi angkatan 2018 dan 2019.
Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan proportionate stratified random sampling. Sampel yang digunakan sebanyak 120 mahasiswa. Pengumpulan data menggunakan angket. Teknik analisis data dalam penelitian menggunakan regresi berganda.
Hasil analisis data menunjukkan bahwa: (1) pengelolaan uang saku tidak berpengaruh terhadap gaya hidup mahasiswa di tengah pandemi Covid-19; (2) media sosial berpengaruh secara positif terhadap gaya hidup mahasiswa di tengah pandemi Covid-19; dan (3) pengelolaan uang saku dan media sosial secara bersama-sama berpengaruh secara positif terhadap gaya hidup mahasiswa di tengah pandemi Covid-19.
Kata kunci: pengelolaan uang saku, media sosial, gaya hidup mahasiswa di tengah pandemi covid-19
ix
ABSTRACT
THE EFFECTS OF THE POCKET MONEY MANAGEMENT AND THE SOCIAL MEDIA ON THE LIFESTYLE OF THE ECONOMIC EDUCATION
STUDENTS OF SANATA DHARMA UNIVERSITY IN THE MIDDLE OF THE COVID-19 PANDEMIC
Regina Dyah Saraswati Sanata Dharma University
2021
This study aims to determine the effects of pocket money management and social media on Economics Education student lifestyle of the Sanata Dharma University in the Covid-19 pandemic.
This research is an explanatory study. The research subjects were Economic Education students in the Field of Special Expertise in Economics Education and Accounting Education batch 2018 and 2019. The research sampling technique was proportionate stratified random sampling. The data were collected from 120 students as the data sample using a questionnaire. The data analysis technique was multiple regression.
The results of data analysis showed that: (1) the pocket money management did not affect student lifestyle during the Covid-19 pandemic; (2) the social media had a positive effect on student lifestyle during the Covid-19 pandemic; and (3) the management of pocket money and social media had positive effect on student lifestyle during the Covid-19 pandemic.
Keywords: the pocket money management, the social media, the student lifestyle in the Covid-19 pandemic
x
KATA PENGANTAR
Puji syukur dan terima kasih penulis haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulis menyadari bahwa skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik atas dukungan, masukan, kritik, dan saran dari berbagai pihak. Oleh sebab itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Dr. Y. Harsoyo, S.Pd., M.Si. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
2. Ibu Dra. C. Wigati Retno Astuti, M.Pd., M.Ed. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
3. Bapak Dr. Indra Darmawan, S.E., M.Si. selaku dosen pembimbing yang telah meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, motivasi, kritik, dan saran sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi.
4. Seluruh Dosen Program Studi Pendidikan Ekonomi yang telah membimbing, mendidik, dan memberikan ilmu yang sangat bermanfaat kepada penulis selama belajar di Universitas Sanata Dharma.
5. Tenaga administrasi Program Studi Pendidikan Ekonomi yang telah membantu penulis selama berkuliah di Universitas Sanata Dharma.
6. Kedua orang tua, Bapak I Wayan Balik Sura Atmaja, Ibu Erlina Sungkawati, dan kakak saya Stefani Dewi Puspitasari, yang selalu memberikan dukungan, doa, semangat kepada penulis dalam segala hal.
xi
7. Seluruh persepupuan di The Darno’s Family, Mbak Tika, Mas Indra, Mbak Danik, Mas Bio, Mbak Esya, Mas Binar, Dek Pandu, Dek Anin, Dek Bagus, dan Dek Ayu yang selalu menemani dan memberikan semangat dalam segala hal.
8. Putri, Alfi, Stevia, Fristin, There, dan Rena yang selalu menemani, mendukung, memberi semangat dari awal perkuliahan sampai akhir semester. Semoga pertemanan selalu terjalin.
9. Agata Mia, Oza, dan Bella yang selalu menbantu penulis selama mengerjakan skripsi, memberi semangat, dan doa sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi.
10. Keluarga dan teman-teman prodi Pendidikan Ekonomi angkatan 2017 yang selalu memberikan semangat dan dukungan satu sama lain.
Penulis
Regina Dyah Saraswati
xii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL……….i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING……….ii
HALAMAN PENGESAHAN………..iii
HALAMAN PERSEMBAHAN………..iv
MOTTO……….v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ... vii
ABSTRAK ... viii
ABSTRACT ... ix
KATA PENGANTAR ... x
DAFTAR ISI ... xii
DAFTAR TABEL ... xvi
DAFTAR GAMBAR ... xviii
DAFTAR LAMPIRAN ... xix
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 4
xiii
1.3 Batasan Masalah ... 4
1.4 Tujuan Penelitian ... 5
1.5 Manfaat Penelitian ... 5
1.6 Definisi Operasional ... 6
BAB II KAJIAN TEORETIK ... 8
A. Landasan Teori ... 8
2.1 Gaya Hidup ... 8
2.1.1. Pengertian Gaya Hidup ... 8
2.1.2. Indikator Gaya Hidup ... 9
2.1.3. Sifat Umum Gaya Hidup ... 10
2.1.4. Klasifikasi Gaya Hidup ... 10
2.1.5. Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Gaya Hidup ... 12
2.2 Uang Saku ... 13
2.2.1. Pengertian Uang Saku ... 13
2.2.2. Pengelolaan Uang Saku... 14
2.2.3. Prinsip-Prinsip Mengelola Uang Saku ... 16
2.2.4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Uang Saku ... 17
2.3 Media Sosial ... 17
2.3.1. Pengertian Media Sosial ... 17
2.3.2. Indikator Penggunaan Media Sosial... 18
xiv
2.3.3. Karakteristik Media Sosial ... 19
2.3.4. Manfaat Media Sosial ... 22
2.3.5. Jenis-Jenis Media Sosial ... 22
2.3.6. Pengelolaan Konten Media Sosial ... 24
B. Penelitian yang Relevan ... 26
C. Kerangka Berpikir Dan Hipotesis ... 27
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 31
A. Jenis Penelitian ... 31
B. Tempat dan Waktu Penelitian ... 31
C. Subyek dan Obyek Penelitian ... 31
D. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel ... 32
E. Operasional Variabel ... 34
F. Teknik Pengumpulan Data ... 39
G. Teknik Pengujian Instrumen ... 39
H. Teknik Analisis Data ... 47
BAB IV GAMBARAN UMUM ... 60
A. Gambaran Umum Prodi Pendidikan Ekonomi ... 60
1. Sejarah Singkat Prodi Pendidikan Ekonomi ... 60
2. Visi dan Misi Prodi Pendidikan Ekonomi ... 62
3. Struktur Organisasi ... 63
xv
BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN ... 65
A. Deskripsi Data ... 65
1. Deskripsi Subyek Penelitian ... 65
2. Deksripsi Data Variabel Penelitian ... 68
B. Analisis Data ... 72
C. Pembahasan Hasil Penelitian ... 84
BAB VI KESIMPULAN, SARAN, DAN KETERBATASAN ... 90
A. Kesimpulan ... 90
B. Saran ... 91
C. Keterbatasan ... 92
DAFTAR PUSTAKA ... 94
LAMPIRAN ... 97
xvi
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Populasi Penelitian ... 32
Tabel 3.2 Kisi-Kisi Instrument Pengelolaan Uang Saku ... 36
Tabel 3.3 Kisi-Kisi Instrument Media Sosial ... 37
Tabel 3.4 Kisi-Kisi Instrument Gaya Hidup ... 38
Tabel 3.5 Kisi-Kisi Hasil Uji Coba Instrument ... 40
Tabel 3.6 Hasil Uji Validitas Pengelolaan Uang Saku ... 41
Tabel 3.7 Hasil Uji Validitas Media Sosial ... 42
Tabel 3.8 Hasil Uji Validitas Gaya Hidup ... 43
Tabel 3.9 Pedoman Interpretasi Korelasi Instrument ... 45
Tabel 3.10 Hasil Uji Reabilitas Pengelolaan Uang Saku ... 45
Tabel 3.11 Hasil Uji Reabilitas Media Sosial ... 46
Tabel 3.12 Hasil Uji Reabilitas Gaya Hidup ... 46
Tabel 3.13 Pengkategorian Pengelolaan Uang Saku... 49
Tabel 3.14 Deskripsi Interval Pengelolaan Uang Saku ... 49
Tabel 3.15 Pengkategorian Media Sosial ... 51
Tabel 3.16 Deskripsi Interval Media Sosial ... 51
Tabel 3.17 Pengkategorian Gaya Hidup ... 53
xvii
Tabel 3.18 Deskripsi Interval Gaya Hidup ... 53
Tabel 5.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 65
Tabel 5.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Uang Saku ... 66
Tabel 5.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Waktu Penggunaan Media Sosial ... 67
Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi Pengelolaan Uang Saku ... 68
Tabel 5.5 Distribusi Frekuensi Media Sosial ... 69
Tabel 5.6 Distribusi Frekuensi Gaya Hidup ... 70
Tabel 5.7 Hasil Uji Normalitas ... 72
Tabel 5.8 Hasil Uji Linearitas ... 73
Tabel 5.9 Hasil Uji Multikolinearitas ... 74
Tabel 5.10 Hasil Uji Heterokedastisitas ... 76
Tabel 5.11 Hasil Uji Autokorelasi ... 77
Tabel 5.12 Hasil Uji Regresi Berganda ... 78
Tabel 5.13 Hasil Uji F ... 79
Tabel 5.14 Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2) ... 82
xviii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Berpikir ………29 Gambar 4.1 Struktur Organisasi Program Studi Pendidikan Ekonomi………….62
xix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Surat Ijin Penelitian ... 97
Lampiran 2 Kuesioner Penelitian ... 100
Lampiran 3 Data Penelitian ... 106
Lampiran 4 Uji Validitas Dan Reabilitas ... 116
Lampiran 5 Uji Normalitas Dan Linearitas ... 120
Lampiran 6 Uji Asumsi Klasik ... 122
Lampiran 7 Uji Regresi Berganda... 125
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Di Indonesia pada tanggal 2 Maret 2020, teridentifikasi kasus covid- 19 untuk pertama kalinya dengan 2 orang yang terpapar covid-19. Semakin bertambahnya jumlah masyarakat yang terinfeksi virus covid-19 setiap harinya menyebabkan pemerintah harus menerapkan kebijakan Work From Home (WFH). Perubahan yang mencolok dari masyarakat adalah bagaimana masyarakat menjalani kehidupan sosial, gaya hidup, dan kegiatan perekonomian yang berbeda. Berdasarkan hasil survei dari Snapcart yang ditulis oleh Mia Chitra (2020), tanggal 17-28 Maret 2020 dengan jumlah 2000 pria dan wanita dengan kategori umur 15-20 tahun di delapan kota besar di Indonesia menunjukkan bahwa virus covid-19 mengakibatkan terganggunya gaya hidup, aktivitas dalam pekerjaan, serta perekonomian dalam bidang bisnis bagi masyarakat kota. Masyarakat yang merasakan dampak perubahan gaya hidup salah satunya adalah mahasiswa.
Seluruh mahasiswa mengalami persoalan yang sama, yaitu para mahasiswa harus melaksanakan kegiatan perkuliahan di rumah, mengalami pemborosan uang saku untuk membeli paket internet, lebih banyak berbelanja online, serta menjadi lebih intens dalam penggunaan teknologi dan media sosial. Hal tersebut jelas merubah kebiasaan dan gaya hidup yang dijalani sebelum covid-19 dan setelah adanya covid-19. Seperti yang diungkapkan oleh Dwiastuti (2012:75) bahwa ”gaya hidup mengacu pada
pola konsumsi yang mencerminkan pilihan seseorang dari menghabiskan waktu dan uang”. Salah satu contoh mahasiswa yang menjadi sasaran adalah Mahasiswa Pendidikan Ekonomi Universitas Sanata Dharma, karena “pola konsumsi mahasiswa menjadi salah satu faktor yang dipengaruhi oleh gaya hidup” Saufika, et al (2012). Psikografik atau istilah lainnya adalah gaya hidup dinilai berdasarkan pada Activity, Interest, and Opinion (AIO), dengan memperhatikan apa yang dilakukan oleh orang-orang, minat orang- orang, dan bagaimana tanggapan orang-orang tentang keadaan sekitar.
Maka dari itu, gaya hidup yang berlaku bagi mahasiswa khususnya di tengah pandemi ini terbatas pada uang saku yang diberikan orang tua dan bagaimana pengaruh serta penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam kondisi pandemi covid-19, uang saku yang diterima memiliki keterbatasan. Oleh karena itu, kebiasaan dalam pengelolaan uang saku yang dijalankan dalam keseharian akan berdampak juga. Reza Fahmi dan Prima (2020) menjelaskan bahwa “penyebab terjadinya gangguan kecemasan pada mahasiswa disebabkan oleh faktor ekonomi, karena dimasa pandemi menyebabkan uang saku berkurang”. Dimana uang saku adalah sumber pemasukan terbesar bagi mahasiswa. Kondisi ekonomi orang tua yang terganggu akibat dari covid-19 yang mempengaruhi keterbatasan dalam pemberian uang saku. Seperti yang diungkapkan oleh Saravan &
Devakinandini (2014) “Dengan uang yang terbatas meningkatkan kemampuan dan pemahaman mereka tentang skala prioritas antara
kebutuhan dan keinginan”. Menurut Rusmawati (2013) “Pengelolaan uang dilakukan sebagai tanggung jawab masing-masing mahasiswa dalam kehidupan sehari-hari untuk memenui kebutuhan pangan dan non pangan”.
Oleh sebab itu, perlunya pengelolaan dan pemanfaatan uang saku yang tepat agar dapat terpenuhinya segala kebutuhan sampai periode waktu yang ditentukan.
Di Indonesia penggunaan teknologi khususnya pada pemanfaatan media sosial terjadi kenaikan yang cukup signifikan di tengah pandemi covid-19. Berdasarkan survei dari Firma Konsultan Kantar oleh Fahmi Ahmad (2020) menyatakan bahwa pengguna media sosial khususnya Instagram dan WhastApp meningkat menjadi 40% , hal ini dikarenakan selama masa WFH media sosial semakin sering digunakan untuk berkomunikasi. Media sosial dapat mempengaruhi perilaku, dan gaya hidup individu, sebagaimana yang dikatakan oleh Soeparno dan Sandra (2011),
“dunia maya seperti halnya media sosial merupakan sebuah perubahan besar yang dapat mengakibatkan terjadinya perubahan tingkah laku manusia.”
Sehingga diperlukannya kesadaran bagi individu untuk dapat mengendalikan diri dalam penggunaan media sosial.
Berdasarkan uraian tersebut, penulis ingin mengetahui apakah pengelolaan uang saku dan media sosial dapat berpengaruh terhadap gaya hidup. Dengan demikian, penulis ingin melakukan penelitian dengan judul
“PENGARUH PENGELOLAAN UANG SAKU DAN MEDIA SOSIAL TERHADAP GAYA HIDUP MAHASISWA PENDIDIKAN
EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA DI TENGAH PANDEMI COVID-19”
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan Masalah dalam penelitian ini adalah:
1) Bagaimana pengaruh pengelolaan uang saku terhadap gaya hidup mahasiswa Pendidikan Ekonomi di tengah pandemi covid-19?
2) Bagaimana pengaruh media sosial terhadap gaya hidup mahasiswa Pendidikan Ekonomi di tengah pandemi covid-19?
3) Bagaimana pengaruh pengelolaan uang saku dan media sosial secara simultan terhadap gaya hidup mahasiswa Pendidikan Ekonomi di tengah pandemi covid-19?
1.3 Batasan Masalah
Batasan masalah yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah:
1) Uang saku dalam penelitian yaitu uang yang diterima dari orang tua, bukan pendapatan tambahan yang diperoleh mahasiswa dari kegiatan lain, serta mahasiswa melakukaan pengelolaan uang saku secara mandiri.
2) Media sosial dalam penelitian yaitu penggunaan dan pemanfaatan media sosial dalam kegiatan sehari-hari khususnya dimasa pandemi.
3) Gaya hidup dalam penelitian yaitu gaya hidup yang diterapkan mahasiswa khususnya dimasa pandemi covid-19.
1.4 Tujuan Penelitian
Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan, maka penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui:
1) Pengaruh pengelolaan uang saku terhadap gaya hidup mahasiswa Pendidikan Ekonomi di tengah pandemi covid-19.
2) Pengaruh media sosial terhadap gaya hidup mahasiswa Pendidikan Ekonomi di tengah pandemi covid-19.
3) Pengaruh pengelolaan uang saku dan media sosial secara simultan terhadap gaya hidup mahasiswa Pendidikan Ekonomi di tengah pandemi covid-19.
1.5 Manfaat Penelitian 1) Manfaat Teoritis
Penelitian ini dapat bermanfaat sebagai sumber referensi untuk penelitian selanjutnya dalam memperoleh informasi mengenai pengelolaan uang saku dan penggunaan media sosial serta gaya hidup mahasiswa. Dengan penelitian ini diharapkan memberi wawasan teori yang berhubungan dengan bidang ekonomi yang mampu menghasilkan pandangan lebih luas mengenai pengelolaan uang saku, media sosial, dan gaya hidup.
2) Manfaat Praktis a. Bagi Universitas
Dengan penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk menjadi referensi untuk pustaka dan informasi yang berguna bagi Universitas Sanata Dharma.
b. Bagi Dosen
Hasil penelitian ini dapat bermanfaat dalam memberitahukan bagaimana pengaruh pengelolaan uang saku dan media sosial terhadap gaya hidup, sehingga dosen dapat memberitahu dan mengingatkan kepada mahasiswa mengenai penelitian tersebut bagi gaya hidup mahasiswa.
c. Bagi peneliti
Penelitian ini dapat bermanfaat untuk semakin mengetahui mnegenai pengelolaan uang saku, media sosial, dan gaya hidup bagi penulis dan penulis dapat mengimplementasikan pengetahuan yang dipelajari.
1.6 Definisi Operasional 1) Pengelolaan Uang Saku.
Pengelolaan uang saku dalam penelitian ini merupakan pengaturan kondisi keuangan yang diberikan orang tua dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan anak dalam menempuh pendidikan. Pengelolaan uang saku yang diterima didasari pada faktor-faktor yang mempengaruhi dalam pemberian uang saku, dimana hal ini akan membantu dalam mengelola uang saku dan memahami mengenai kondisi keuangan yang dimiliki.
2) Media Sosial.
Media sosial dalam penelitian ini merupakan penggunaan sarana berbasis dunia maya yang bertujuan untuk memperoleh informasi, menjalin relasi, bekerja, dan atau memperoleh keuntungan. Penggunaan media sosial pada dasarnya membutuhkan akun dari pemilik media sosial agar dapat mengakses media sosial dengan mudah serta dapat di akses sewaktu-waktu.
Kemudahan dalam menggunakan media sosial dapat juga menimbulkan berbagai macam dampak bagi penggunanya.
3) Gaya Hidup.
Gaya hidup dalam penelitian ini merupakan tindakan sesorang dalam memenuhi kebutuhan konsumsi diri berdasarkan pada pola aktivias keseharian yang dimiliki, dimana selain dalam aktivitasnya seseorang akan memiliki minat terhadap hal-hal yang dapat menunjang kehidupannya serta pemikiran mengenai kondisi di lingkungan sekitarnya akan mengembangkan pola pikir terhadap diri sendiri dan sekitarnya.
8
BAB II
KAJIAN TEORETIK
A. Landasan Teori 2.1 Gaya Hidup
Gaya hidup diartikan sebagai sebuah konsep diri. Suatu pembeda sosial, gaya hidup dimaknai dengan uraian yang berbeda, oleh karena itu, tak dapat dihindari bahwa gaya hidup adalah kata yang dapat ditafsirkan secara luas seperti yang disampaikan oleh Chaney (2017).
2.1.1. Pengertian Gaya Hidup
Menurut Mandey (2009) mengemukakan “gaya hidup menjadi dasar pada gaya konsumsi seseorang dalam menentukan pilihan dan proses seseorang dalam menggunakan waktu dan uang.” Sedangkan Sutisna (2002:145) mengemukakan bahwa:
Gaya hidup didefinisikan secara lebih luas yaitu sebagai pola dan cara hidup yang dimaknai dengan bagaimana seseorang menggunakan waktu atau beraktifitas, sesuatu yang dapat menarik minat dalam lingkungannya, serta bagaimana yang dipikirkan mengenai diri sendiri dan lingkungan sekitar.
Menurut Sumarwan (2011: 46), “gaya hidup dapat diukur dengan melakukan metode psikografik (psychographic).” Psikografik merupakan indikator yang digunakan dengan pendekatan kuantitatif.
Menurut Setiadi (2003: 3). “Gaya hidup menggambarkan proses seseorang menjalani hidup, memanfaatkan uangnya, serta dalam menghabiskan waktu.” Gaya hidup mencangkup berbagai macam
kebiasaan, pola pikir, respon terhadap hidup, dan penggunaan peralatan untuk hidup. Selain itu, gaya hidup juga dilihat dari bagaimana seseorang berpakaian, bekerja, pola konsumsi, dan cara individu dalam mengisi kegiatan sehari-hari dimana hal itu termasuk dalam faktor pembentuk gaya hidup. Menurut Adlin (2006: 36). “Gaya hidup mendapat pengaruh dari seseorang yang melibatkan diri dalam kelompok sosial, seringnya membangun komunikasi dengan sesama, serta berpendapat teradap suatu fenomena.”
2.1.2. Indikator Gaya Hidup
Berdasarkan analisis psikologis dari indikator gaya hidup yang didefinisikan dalam AIO (Aktivitas, Minat dan Opini). AIO, sebuah kata yang mendeskripsikan arti "psikologi", yang mengacu pada pengukuran aktivitas, ketertarikan, dan pendapat. AIO merupakan teknik utama yang digunakan untuk mengukur gaya hidup. Menurut definisi Sumarwan (2011: 46-47), kategori AIO adalah sebagai berikut:
Activities (kegiatan) merupakan aktivitas yang dilakukan sehari-hari misalnya menonton, bekerja, berolahraga, dan / atau melakukan kegiatan secara langsung.
Interest (minat) adalah daya tarik terhadap objek yang menghasilkan daya tarik khusus. Misalnya minat dalam fashion, melakukan liburan, dan minat terhadap media.
Opinion (pendapat) merupakan respon terhadap situasi yang ada, dan dapat memberikan jawaban atau pernyataan. Misalnya berpendapat mengenai isu sosial atau politik yang sedang terjadi.
2.1.3. Sifat Umum Gaya Hidup
Menurut Adlin (2006: 46) gaya hidup memiliki beberapa sifat umum, diantaranya sebagai berikut:
1) Gaya hidup adalah suatu pola, yaitu kegiatan dimana seseorang secara sadar mengulang kegiatan yang sudah menjadi kebiasaan. Seperti seseorang yang setiap harinya menjalani kehidupan dengan membiasakan untuk berolahraga pagi sebelum bekerja, maka kegiatan olahraga pagi akan dilakukan secara berulang.
2) Gaya hidup memiliki massa atau pengikut maka sifat gaya hidup tidak ada yang personal, yaitu gaya hidup yang dijalankan oleh setiap individu bisa berasal dari pengaruh orang lain, media sosial, lingkungan ataupun mengikuti gaya hidup orang lain.
3) Gaya hidup memiliki daur hidup (life cicle), yaitu gaya hidup mengalami masa seperti kelahiran, tumbuh, puncak, surut, dan mati.
Gaya hidup dapat berubah, atau berkembang dengan adanya interaksi dari percampuran personal yang dimiliki secara terus menerus dengan berbagai kemungkinan dalam kenyataan.
2.1.4. Klasifikasi Gaya Hidup
Gaya hidup diklasifikasikan menurut values and lifestyle (VALS) dari Stanford Research International (Mowen dan Minor, 2002) yaitu
actualizes, fulfilled, believers, achievers, strivers, experiences, makers, dan strungglers. Selain itu, menurut Solomon (2009) SRI mengembangkan klasifikasi gaya hidup berdasarkan pandangan nilai budaya diantaranya outer directed, inner directed, serta need driven.
Pertama, Actualizes yaitu individu dengan pendapatan tinggi, memiliki harga diri yang tinggi, dapat membimbing orang lain, dan menyertakan sumber daya dalam mengatur kehidupan pribadi. Kedua, Fulfilled yaitu seseorang yang professional, bertanggung jawab, dan berpendidikan. Kemudian ketiga, Believers yaitu konsumen yang kehidupannya berpusat pada keluarga, agama, masyarakat, dan negara serta memiliki pendapatan relatif kecil. Keempat, Achievers mengacu pada mereka yang sukses, berorientasi pada pekerjaan, individu yang selalu mentaati peraturan, menyukai produk yang ternama, dan mendapatkan kepuasan dari keluarga dan pekerjaan.
Setelah achievers yang kelima, Strivers adalah individu yang menganut nilai sama dengan achievers tetapi memiliki sumber daya yang dimiliki lebih sedikit, memiliki penghasilan rendah, serta meyakini bahwa gaya adalah hal penting. Keenam, Experiences adalah individu yang memiliki kemauan besar dalam mencoba hal baru, serta berorientasi pada tindakan seperti senang membeli pakaian ataupun menyukai produk baru yang trendi. Ketujuh, Makers yaitu individu yang dapat memberikan pengaruh kepada lingkungannya dengan hal-hal praktis dan sangat menghargai arti kemandirian, serta menyukai produk yang memiliki nilai
fungsional. Serta yang terakhir adalah Strungglers, individu dengan pendapatan sangat rendah dan sumber daya sedikit dengan demikian individu dengan sumber daya sedikit tersebut akan sangat loyal pasa suatu merek.
Selanjutnya, klasifikasi berdasarkan aspek nilai kultural adalah outer directed merupakan gaya hidup yang harus disesuaikan dengan kehidupan lampau atau nilai-nilai tradisional yang ada pada saat melakukan transaksi. Sedangkan, Inner directed merupakan keinginan membeli produk untuk memenuhi kebutuhannya, tanpa memperhatikan dari spesifikasi yang dimiliki produk. Need driven yaitu konsumen membeli sesuatu sesuai dengan kebutuhannya sendiri daripada keinginannya sendiri, seperti seseorang membutuhkan peralatan kantor untuk bekerja, maka orang tersebut akan membeli peralatan kantor yang dibutuhkannya.
2.1.5. Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Gaya Hidup
Menurut Kotler dan Amstrong (2006) menjelaskan seseorang yang memiliki gaya hidup biasanya dipengaruhi oleh berbagai hal. Oleh karna itu, berikut ini adalah faktor-faktor yang dapat memepengaruhi gaya hidup:
1) Sikap mengacu pada pikiran dan jiwa, keadaan pikiran memiliki reaksi terhadap objek dalam pengalaman, serta dapat berpengaruh pada perilaku seseorang. Keadaan rohani sebagian besar diwariskan oleh tradisi, adat istiadat, budaya serta lingkungan.
2) Pengalaman dan pengamatan. Pengalaman dapat berpengaruh pada sudut pandang dan perilaku masyarakat, pengalaman didapat dari perilaku dimasa lalu serta dapat mempelajari pengalaman tersebut.
Pengalaman yang diperoleh akan menciptakan pandangan seseorang dalam melihat suatu objek.
3) Kepribadian adalah gambaran karakter seseorang serta tingkah laku yang menjadi perbedaan setiap individu dalam berperilaku.
4) Konsep diri merupakan pendekatan untuk menggambarkan konsep dalam diri mengenai suatu objek. Konsep diri merupakan gambaran pribadi seseorang untuk menentukan tingkah laku dalam mengatasi permasalahan.
5) Perilaku individu timbul dari keinginan terhadap kebutuhan. Motif dari kebutuhan berbelanja adalah contoh. Jika keinginan individu terhadap kebutuhan berlebihan menimbulkan terjadinya sifat gaya hidup hedonis.
6) Persepsi adalah cara seseorang dalam mencerna, memilah, serta mengintepretasikan semua informasi yang diperoleh untuk dituangkan kedalam kehidupannya.
2.2 Uang Saku
2.2.1. Pengertian Uang Saku
Menurut Collins dictionary.com (1993) bahwa “uang saku merupakan sejumlah uang dengan jumlah kecil yang diberikan kepada anak-anak oleh orang tua sebagai tunjangan dalam jangka waktu
mingguan” atau “pocket money is a small weekly sum of money given to children by parents as allowance”. “Uang saku diberikan secara harian, mingguan ataupun bulanan, yang membuat mereka dapat membayar hal- hal yang penting bagi mereka” (Marteniawati, 2012: 16)
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) bahwa “uang saku adalah uang yang dibawa untuk keperluan sewaktu-waktu”. Arti lain uang saku adalah uang jajan. Uang saku menurut Departemen Pendidikan (2008:1512) merupakan “uang yang dibawa setiap waktu untuk keperluan tertentu atau untuk keperluan uang jajan dan uang saku merupakan dasar yang perlu ditanamkan dan dipertanggung jawabkan nilainya kepada seseorang, sehingga uang yang diberikan oleh orang tua.”
Berdasarkan pengertian-pengertian uang saku tersebut, dapat ditarik kesimpulan uang saku merupakan uang yang diperoleh dari orang tua untuk anaknya yang digunakan dan dibawa sewaktu-waktu untuk memenuhi kebutuhannya.
2.2.2. Pengelolaan Uang Saku
Menurut Rusmawati (2013), “mahasiswa diberikan hak kebebasan dalam mengatur dan mengelola uang saku, pengelolaan uang saku sebagai tanggung jawab masing-masing mahasiswa”. Perencanaan dan pengelolaan keuangan dapat membantu seseorang dalam mengatur kondisi keuangan yang dimiliki. Perbedaan keadaan mengakibatkan
perencanaan dan pemanfaatan keuangan yang dialami oleh setiap orang juga berbeda. “Pengelolaan uang saku merupakan upaya yang dilakukan seseorang (mahasiswa) untuk mengatur uang yang diterima dari keluarga yang ditujukan untuk biaya hidup selama yang bersangkutan menempuh studi” (Marteniawati 2012: 16).
Dalam mengelola uang saku seseorang dapat mengalami kegagalan dan keberhasilan. Kegagalan dan keberhasilan pengelolaan uang saku dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. “Adapun faktor internalnya yaitu literasi keuangan membantu pengelolaan uang saku menjadi lebih efektif dan efisien” (Ameliawati & Setiyani, 2018)
“Sedangkan faktor eksternal yang mempengaruhi pengelolaan uang saku adalah keluarga” (Vhalery Leksono, et al., 2018)
Keberhasilan dan kegagalan dalam pengelolaan uang saku bergantung pada pribadi setiap individu masing-masing. Pada dasarnya masih banyak mahasiswa yang kurang berhasil dalam pengelolaan keuangan karena pola perilaku konsumsi yang cukup besar. Semakin sering menghabiskan waktu bersama teman sebaya atau untuk hiburan maka semakin besar pula pengeluaran yang mengakibatkan pengelolaan uang saku yang cenderung kurang serta masih banyak remaja atau mahasiswa tidak memperhatikan mengenai literasi sebagai pendukung pengelolaan keuangan.
2.2.3. Prinsip-Prinsip Mengelola Uang Saku
Menurut Lermitte (2004) uang saku memiliki prinsip yang dapat diterapkan kepada remaja atau mahasiswa sehingga mereka lebih memahami mengenai pentingnya mengelola keuangan. Adapun prinsip- prinsip mengelola uang saku sebagai berikut:
1) Kontrak uang saku, pemberian kontrak uang saku bertujuan untuk memberikan batasan kapan uang saku diberikan dan sampai kapan uang saku dipergunakan. Hal ini berguna agar individu tersebut dapat mempertanggung jawabkan pemberian uang saku dari orang tua.
2) Memberikan uang saku dengan maksud sebagaian dapat ditabung dan sebagain dapat dipergunakan sesuai kebutuhan. Hal ini dimaksudkan agar uang saku dapat dikelola sebagai mana mestinya sesuai dengan kebutuhan bukan keinginan.
3) Melatih individu dapat bersikap konsisten, menerima uang saku digunakan untuk memenuhi kebutuhan. Bila dapat mengelola dengan baik, maka uang saku yang diberikan dapat memenuhi kebutuhan. Jika uang habis jangan meminta tambahan sebagaimana sesuai dengan kontrak uang saku.
4) Orang tua memberikan uang saku tidak diperbolehkan untuk mengaitkan uang saku dengan prestasi. Uang saku diberikan atas dasar anak merupakan bagian dari keluarga.
2.2.4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Uang Saku
Uang saku yang diterima anak dari orang tua memiliki tujuan tertentu dan juga adanya pandangan tersendiri terhadap pemberian uang saku. Pemberian uang saku oleh orang tua dipengaruhi oleh beberapa fakor yang dikemukakan oleh Muji (2012) yaitu:
1) Besar kecilnya jumlah uang saku yang diberikan orang tua akan berdampak pada kebutuhan untuk berbelanja. Jumlah uang saku yang diperoleh besar maka kemampuan untuk berbelanja juga akan semakin tinggi, begitu juga sebaliknya.
2) Orang tua memberikan uang saku sesuai dengan kondisi ekonomi yang dimiliki. Kondisi ekonomi orang tua menyebabkan seorang anak dapat mengelola keuangan berdasarkan kondisi uang saku yang diperoleh.
3) Sebagai orang tua perlu melakukan pengawasan, kontrol, dan mengetahui tindakan anaknya. Pemberian uang saku harus terencana dengan jelas apa tujuan diberikannya uang saku, jumlah uang saku yang akan dikelola, maupun tenggang waktu dalam pemberian uang saku. Jangan asal memberikan uang tanpa adanya tujuan yang jelas.
2.3 Media Sosial
2.3.1. Pengertian Media Sosial
“Istilah media sosial berasal dari dua suku kata, yaitu media dan sosial. Media diartikan alat untuk berkomunikasi, untuk kata sosial
diartikan kehidupan sosial setiap individu dalam aksi yang memberikan kontribusi kepada masyarakat” (McQuail, 2003). Arti lain menurut Nasrullah (2017) “untuk menyusun definisi media sosial, kita perlu melihat perkembangan hubungan individu dengan perangkat media.”
Menurut Appel, et al (2020) media sosial merupakan koleksi dari berbagai software didunia yang terbagi dalam beberapa aplikasi, dimana semua orang dapat mengirimkan interaksi dan komunikasi mereka melalui aplikasi media sosial. Media sosial tidak hanya semata-mata sebagai sarana untuk berkomunikasi tetapi media sosial dapat digunakan sebagai sarana komersial seperti iklan, berbisnis, dan juga dapat sebagai wadah pemerintah dalam menjalankan tugasnya.
2.3.2. Indikator Penggunaan Media Sosial
Menurut Rasyidah (2017:63), indikator yang mendukung dalam penggunaan media sosial seseorang adalah:
1) Alokasi waktu mengakses media sosial, dalam mengakses media sosial seseorang akan mengalokasikan waktunya secara rutin untuk menggunakan media sosial, dimana dalam hal ini biasanya seseorang akan mengecek media sosialnya untuk memperoleh informasi terbaru.
2) Akun media sosial yang dimiliki, dalam menggunakan media sosial perlu adanya akun untuk menunjukkan identitas dari pengguna media sosial tersebut, serta kepemilikan akun juga akan mempermudah dalam mengakses media sosial.
3) Kegunaan atau alasan menggunakan media sosial. Media sosial memiliki berbagai kegunaan atau manfaat seperti kemudahan dalam berinteraksi sesama, selain itu seseorang membuat akun ataupun menggunakan media sosial pada dasarnya memiliki alasan tertentu, diantaranya menambah informasi, koneksi dengan berbagai teman semakin mudah, serta kemudahan dalam bisnis, dll.
4) Dampak positif dan negatif penggunaan media sosial. Dampak positif penggunaan media sosial diantaranya wadah dalam memperoleh informasi, memperluas koneksi dengan teman, keluarga ataupun kerabat, sebagai media baru dalam berbisnis dan berbelanja, serta sebagai media komunikasi. Disisi lain dampak negatif dari penggunaan media sosial adalah munculnya sikap individualistis sebab susah bersosialisasi dengan orang sekitarnya, kurangnya menjaga privasi diri sebab seringnya curhat melalui media sosial, adanya kejahatan dunia maya, dan maraknya kasus pornografi.
2.3.3. Karakteristik Media Sosial
Karakteristik yang dimiliki media sosial terbagi dalam beberapa karakter. Kepopuleran media sosial mengakibatkan hampir seluruh masyrakat menggunakan media sosial untuk berkomunikasi dengan media sosial. Menurut Nasrullah (2017) karakteristik media sosial sebagai berikut:
1) Jaringan, media sosial memiliki jaringan yang dapat menghubungkan kesemua lapisan masyarakat dari berbagai belahan dunia untuk dapat berkomunikasi dalam bentuk vidcall, ruang obrolan (chat) dengan cara online.
2) Informasi menjadi hal yang penting dari media sosial. Sebab tidak seperti media lain, pengguna media sosial dapat mengkreasikan identitasnya, membuat konten tertentu, serta melakukan interaksi berdasarkan informasi yang dimiliki. Contohnya, saat ini banyak influencer media sosial seperti konten creator yang memanfaatkan media sosial youtube untuk membuat berbagai macam konten video dari kehidupan sehari-hari sampai konten edukasi. Disisi lain selain berangkat dari hobi dalam membuat video, saat ini dalam membuat konten dapat menghasilkan keuntungan yang besar di media sosial.
3) Dalam memperoleh informasi dari media sosial agar informasi tersebut dapat tersimpan dengan baik maka biasanya seseorang akan memanfaatkan fitur arsip. Dimana arsip digunakan oleh pengguna media sosial sebagai tanda dan wadah untuk menyimpan informasi yang diperoleh.
4) Media sosial mengakibatkan adanya interaksi antara sesama pengguna. Secara sederhana interaksi yang terjadi di media sosial minimal berbentuk saling mengomentari atau memberikan tanda, seperti tanda jempol atau hati di instagram maupun facebook.
Interaksi dalam hal ini merupakan salah satu pembeda antara media lama dengan media baru.
Selain karakteristik tersebut, ada beberapa karakteristik lain dari media sosial menurut Romeltea (2014) yaitu:
1) Partisipasi
Partisipasi dapat mendorong setiap orang yang menggunakan media sosial dan tertarik menggunakan media sosial untuk berinteraksi atau membalas, sehingga dapat menyatukan ruang antara pengguna dengan media.
2) Keterbukaan
Media sosial yang digunakan saat ini dapat dengan leluasa mengakses interaksi, komentar, polling, dan berbagai cara lain yang dapat memberikan umpan balik dan partisipasi kepada penggunanya.
3) Komunitas
Media sosial dapat menjadi wadah baru bagi terbentuknya berbagai komunitas online. Komunitas tersebut dapat terbentuk secara cepat dan instan, sehingga anggota dapat dengan mudah berkomunikasi berdasarkan minat atau kesamaan antar anggota.
4) Keterhubungan
Media sosial memungkinkan semua pengguna media sosial untuk dengan mudah mengakses alat tautan melalui fungsi tautan, sehingga mencapai kontak yang sangat mudah dan cepat, yang
berguna untuk memberikan informasi atau kenyamanan dalam berbagai cara.
5) Perbincangan
Perbincangan dalam sosial media sangat mudah antar pengguna satu dengan lainnya secara dua arah atau lebih.
2.3.4. Manfaat Media Sosial
Penggunaan media sosial yang semakin kompleks dan terus- menerus dapat meberikan manfaat tersendiri bagi pengguna media sosial.
Adapun manfaat media sosial menurut Endah Triastuti (2017:63) yaitu:
1) Diberikannya kemudahan dalam mengakses segala informasi yang bersifat umum ataupun khusus. Seperti, berita dalam negeri dan luar negeri, kenaikan saham dunia, dan sebagainya.
2) Memperoleh informasi mengenai tugas sekolah, perkuliahan di media sosial. Dengan menggunakan media sosial hubungan antara teman, dan atau keluarga menjadi terasa dekat.
3) Media sosial sebagai penghibur, dimana dalam media sosial banyak ditemukan hiburan yang menarik bagi semua orang. Misalnya, dapat untuk menonton film, dll.
2.3.5. Jenis-Jenis Media Sosial
Menurut Hidayatullah (2020) dalam artikel dari MarketingCraft mengenai “Jenis-Jenis Media Sosial”. Jenis-jenis media sosial dikategorikan menjadi 6 macam yaitu:
Pertama, Layanan Blog adalah ringkasan dari jurnal yang ditulis oleh seseorang yang dapat dipahami oleh pembaca mengenai berbagai hal. Penulis blog biasanya disebut sebagai narablog atau blogger. Contoh dari blog adalah WordPress.
Kedua, Layanan Jejaring Sosial (Social Network) adalah jejaring sosial yang memiliki tujuan untuk berbagi pesan, informasi, video, atau foto kepada sesama pengguna. Pengguna layanan jejaring sosial umumnya memiliki fitur dalam berteman antar pengguna yang dinamakan add atau connect. Contoh dari layanan jejaring sosial dalah Facebook.
Ketiga, Layanan Blog Mikro (Microblogging) merupakan jenis layanan media sosial yang memiliki kesamaan dengan blog, yang menjadi pembeda diantara keduanya adalah layanan blog mikro lebih ringkas sehingga pengguna layanan ini semakin mudah memahami isi dari blog mikro dibandingkan dengan blog pada umumnya. Contoh dari blog mikro adalah Twitter.
Keempat, Layanan Berbagi Media (Media Sharing) merupakan layanan media yang hanya berpusat pada layanan foto, video, atau audio di media sosial. Contoh dari berbagi media adalah Youtube, Soundclound, dan Instragram.
Kelima, Layanan Forum merupakan layanan media yang paling lama dari layanan media sebelumnya. Layanan forum digunakan sebagai tempat untuk berdiskusi hal umum sampai khusus mengenai berbagai
macam topik menggunakan ruang diskusi. Contoh layanan forum adalah Kaskus.
Keenam, Layanan Kolaborasi merupakan layanan media yang memanfaatkan penggunanya untuk dapat membuat, memuat, menyunting, bahkan membuat konten di internet. Layanan ini dimaksudkan agar para pengguna dapat saling berkolaborasi dalam menulis atau membuat konten yang bermanfaat bagi penggunanya.
Contoh layanan kolaborasi adalah Wikipedia.
2.3.6. Pengelolaan Konten Media Sosial
Menurut Iswadi (2019: 53-55) pada umumnya, pengelolaan konten media sosial oleh korporasi melalui lima tahap penting, yaitu sebagai berikut:
Tahap pertama, mengamati dan memilih jenis media sosial yang akan digunakan. Pada tahap ini dilakukan berbagai analisis singkat tentang berbagai karakter berbeda dari jenis media sosial yang tersedia.
Tahap kedua, menentukan konten atau materi dari setiap jenis media sosial yang berbeda dan dipilih sebelumnya. Konten disusun berdasarkan data untuk spesifikasi atau karakteristik jenis media sosial yang berbeda. Data yang dikumpulkan digunakan untuk melihat keingan dan kebutuhan dari khalayak masing-masing netizen yang berbeda. Pada tahap ini dapat diisi dengan mengamati aktivitas netizen untuk mengetahui konten jenis apa yang mereka inginkan, seberapa
banyak informasi yang dibutuhkan netizen, dan dengan cara apa informasi tersebut akan tersampaikan.
Tahap ketiga, melakukan perencanaan dengan memberikan analisis dan evaluasi SWOT yang terdiri dari kekuatan (Strengths), kelemahan (Weaknesses), peluang (Opportunities), dan ancaman (Treaths) terhadap sebuah konten. Secara teknis proses tersebut dapat dimulai dari menentukan konten apa yang akan dikumpulkan berdasarkan kebutuhan, keinginan, dan ekspektasi khalayak sasaran.
Tahap keempat, mulai beraksi dan berkomunikasi disaluran media sosial yang telah terpilih dan direncanakan. Pada tahap ini hal penting yang harus diperhatikan adalah dampak yang muncul dari suatu postingan terhadap online engagement. Online engagement dapat dipahami sebagai reaksi psikologis dari netizen dalam berinteraksi dengan konten yang diposting.
Tahap kelima, melakukan evaluasi dan analisis setiap aktivitas pada platform media sosial yang berbeda. Evaluasi dan analisis akan berguna untuk mengukur efektivitas pesan dalam postingan melalui saluran media yang digunakan. Untuk melakukan evaluasi dan analisis tersebut dapat menggunakan fasilitas pada masing-masing nedia sosial seperti instagram insight, facebook insight, atau linkedin inight.
Namun, pada umumnya dapat menggunakan perangkat khusus yang disewa atau menggunakan jasa konsultan.
B. Penelitian yang Relevan
Penelitian yang dilakukan oleh Karmila R., Ananda A., dan Indrawadi J. (2018) dengan judul “Pengaruh Media Sosial Dan Konsep Diri Terhadap Gaya Hidup Siswa SMAN 3 Kota Solok”. Penelitian ini menguji variabel media sosial, konsep diri, dan gaya hidup menggunakan metode analisis data berupa regresi berganda. Hasil dari penelitian ini adalah hipotesis diterima, dimana variabel media sosial berpengaruh terhadap gaya hidup, konsep diri berpengaruh terhadap gaya hidup, serta media sosial dan konsep diri secara simultan berpengaruh terhadap gaya hidup.
Penelitian yang dilakukan oleh Monanda R. (2017) dengan judul
“Pengaruh Media Sosial Intagram @Awkarin Terhadap Gaya Hidup Hedonis Di Kalangan Followers Remaja”. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linear sederhana. Hasil dari penelitian ini adalah hipotesis diterima, dimana media sosial instagram memiliki pengaruh secara signifikan terhadap gaya hidup remaja
Penelitian yang dilakukan oleh Fiqriyah R., Wahyono H., dan Inayati R. (2016) dengan judul “Pengaruh Pengelolaan Uang Saku, Moderanitas, Kecerdasan Emosional, dan Pemahaman Dasar Ekonomi Terhadap Rasionalitas Perilaku Konsumsi Siswa Kelas X IIS MAN 1 Malang”. Analisis data yang digunakan adalah regresi berganda. Hasil penelitian adalah pengelolaan uang saku memiliki pengaruh terhadap rasionalitas perilaku konsumsi siswa, moderanitas memiliki pengaruh
terhadap rasionalitas perilaku konsumsi siswa, kecerdasan emosi memiliki pengaruh terhadap rasionalitas perilaku konsumsi siswa, serta secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap rasionalitas perilaku siswa.
Penelitian yang dilakukan oleh Erliana Sari N., dan Nila Andriani D. (2018) dengan judul “Hubungan Jumlah Uang Saku Dengan Gaya Hidup Hedonis Mahasiswa Di Kota Madiun”. Penelitian ini menggunakan analisis regresi berganda. Hasil dari penelitian ini adalah menjelaskan jumlah uang saku memiliki nilai signifikansi 0,017.
Dimana hipotesis diterima, yang berarti terdapat hubungan jumlah uang saku dengan gaya hidup hedonis.
C. Kerangka Berpikir Dan Hipotesis
Dalam penelitian ini, kerangka berpikir dan hipotesis yang dibahas oleh penulis yaitu pengelolaan uang saku, media sosial, dan gaya hidup yang terjadi selama pandemi covid-19.
1) Kerangka Berpikir
a) Pengaruh Pengelolaan Uang Saku Terhadap Gaya Hidup Mahasiswa Pendidikan Ekonomi Universitas Sanata Dharma Di Tengah Pandemi Covid-19
“Uang saku diberikan secara harian, mingguan ataupun bulanan, yang membuat mereka dapat membayar hal-hal yang penting bagi mereka” (Marteniawati, 2012). Uang saku yang dimiliki mahasiswa sangat penting bagi keberlangsungan hidup
mereka, uang saku yang digunakan dapat mempengaruhi pola hidup mahasiswa, sehingga perlu adanya pengelolaan uang saku yang baik agar uang saku yang digunakan dapat bermanfaat.
b) Pengaruh Media Sosial Terhadap Gaya Hidup Mahasiswa Pendidikan Ekonomi Universitas Sanata Dharma Di Tengah Pandemi Covid-19
Media sosial yang digunakan oleh mahasiswa memberikan banyak informasi dan wawasan secara luas. Media online yang bervariatif berdampak pada kehidupan pengguna secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu, pengguna media sosial dapat menyaring segala informasi dan menggunakan media sosial dengan penuh tanggung jawab.
c) Pengaruh Pengelolaan Uang Saku dan Media Sosial Terhadap Gaya Hidup Mahasiswa universitas Sanata Dharma Di Tengah Pandemi Covid-19
Salah satu hal yang terlihat dari gaya hidup mahasiswa adalah bagaimana mahasiswa dapat mengelola uang saku serta pengaruh yang di berikan media sosial terhadap kehidupan mahasiswa. Pengelolaan uang saku yang stabil, seseorang cenderung memiliki gaya hidup yang teratur dan hemat berdasarkan kondisi keuangannya. Begitupula dengan penggunaan media sosial, dimana penggunaan yang bijak memberikan pengaruh yang baik terhadap penggunanya.
Gambar 2.1 kerangka berpikir
Keterangan Bagan:
X1 : pengelolaan uang saku X2 : media sosial
Y : gaya hidup
: pengelolan uang saku dan media sosial berpengaruh secara signifikan terhadap gaya hidup mahasiswa Pendidikan Ekonomi secara parsial : pengelolaan uang saku dan media sosial berpengaruh secara signifikan
terhadap gaya hidup mahasiswa Pendidikan Ekonomi secara simultan
2) Hipotesis
H1 : Pengelolaan uang saku berpengaruh secara signifikan terhadap gaya hidup mahasiswa Pendidikan Ekonomi di tengah pandemi covid-19.
H2 : Media sosial berpengaruh secara signifikan terhadap gaya hidup mahasiswa Pendidikan Ekonomi di tengah pandemi covid-19.
Pengelolaan Uang Saku (X1)
Gaya Hidup (Y)
Media Sosial (X2)
H1
H2 H3
H3 : Pengelolaan uang saku dan media sosial secara simultan berpengaruh secara signifikan terhadap gaya hidup mahasiswa Pendidikan Ekonomi di tengah pandemi covid- 19.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian eksplanatori dengan pendekatan kuantiatif. Penelitian ini menggunakan metode analisis kuantitatif, serta data di ambil menggunakan angket. Dalam penelitian ini menguji variabel bebas yaitu pengelolaan uang saku dan media sosial berpengaruh terhadap dengan variabel terikat yaitu gaya hidup.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di Program Studi Pendidikan Ekonomi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, Jl. Affandi, Santren, Caturtunggal, Depok, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta 55281. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2021 sampai bulan Mei 2021.
C. Subjek dan Objek Penelitian 1) Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah orang atau responden yang menjadi sumber informasi dalam penelitian yang sedang dilaksanakan. Subjek penelitian ini adalah mahasiswa aktif Program Studi Pendidikan Ekonomi BKK Pendidikan Ekonomi dan Pendidikan Akuntansi angkatan 2018-2019.
Mahasiswa Pendidikan Ekonomi BKK Pendidikan Ekonomi dan Pendidikan Akuntansi memiliki potensi dalam penelitian pengelolaan uang saku sebab mahasiswa Pendidikan Ekonomi angkata 2018-2019 sudah
merasakan kuliah secara tatap muka langsung atau luring, dan memperoleh uang saku bulanan, sehingga terbiasa dala pengelolaan uang saku.
Kemudian untuk media sosial, mahasiswa dalam menggunakan dan memanfaatkan media sosial sudah jauh lebih kompleks.
2) Objek Penelitian
Objek penelitian ini merupakan pengelolaan uang saku, media sosial, dan gaya hidup yang menjadi variabel-variabel untuk diteliti dan diukur untuk memperoleh data yang diinginkan.
D. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel 1) Populasi
Populasi yang diambil untuk penelitian ini adalah mahasiswa aktif dari Program Studi Pendidikan Ekonomi yaitu mahasiswa Pendidikan Ekonomi angkatan 2018 dan 2019, serta mahasiswa Pendidikan Akuntansi angkatan 2018 dan 2019 Universitas Sanata Dharma. Keseluruhan jumlah populasi adalah sebagai berikut:
Tabel 3.1 Populasi Penelitian
No. Kelas Angkatan Jumlah Mahasiswa
1. Pendi. Ekonomi 2018 38
2. Pendi. Akuntansi 2018 57
3. Pendi. Ekonomi 2019 29
4. Pendi. Akuntansi 2019 48
Total 172
2) Sampel
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampel yang dapat mewakili dari jumlah dan karakteristik populasi yang ditentukan.
Maka dari itu, dalam pengambilan sampel peneliti menggunaka Rumus Slovin (Sugiyono, 2017:72). Rumus Slovin bertujuan untuk menghitung jumlah sampel yang dapat diambil dalam penelitian, dimana rumus Slovin hanya digunakan bila diasumsikan tingkat kepercayaan sebesar 95% dengan tingkat kesalahan 5%. Adapun rumus slovin sebagai berikut :
n = 𝐍 𝟏+𝐍 (𝐞)𝟐
Keterangan:
n = jumlah sampel N = keseluruhan populasi
e = tingkat kesalahan sampling (sampling eror) 5%
n = N
1+N (e)2 = 172
1+172 (0,05)2 = 172
1,43 = 120
Berdasarkan perhitungan sampel tersebut, maka penelitian ini mempunyai jumlah sampel sebanyak 120 responden dari jumlah populasi sebanyak 172. Sampel penelitian tersebar dalam beberapa proporsi yaitu sebanyak 26 responden untuk mahasiswa Pendidikan Ekonomi angkatan 2018, dan sebanyak 40 responden untuk mahasiswa Pendidikan Akuntansi angkatan 2018. Sedangkan, sebanyak 20 responden untuk mahasiswa
Pendidikan Ekonomi angkatan 2019, dan sebanyak 34 responden untuk mahasiswa Pendidikan Akuntansi angkatan 2019.
3) Teknik Pengambilan Sampel
Teknik pengambilan sampel yang digunakan untuk penelitian ini adalah proportionate stratified random sampling. Proportionate stratified random sampling adalah teknik sampling yang digunakan apabila populasi yang dipilih memiliki struktur bertingkat atau berlapis, serta anggota sampel memiliki unsur yang tidak homogen dan berstrata secara proposional (Sugiyono, 2017:64). Teknik ini digunakan oleh peneliti dengan maksud adanya pertimbangan tersendiri, dimana responden diharapkan dapat memberikan informasi sesuai dengan yang diharapkan.
Pertimbangan yang dmaksud oleh peneliti adalah sebagai berikut:
a. Responden terdiri dari mahasiswa aktif angkatan 2018 dan 2019 Pendidikan Ekonomi dan Pendidikan Akuntansi.
b. Responden memilik uang saku serta melakukan pengelolaan secara mandiri, serta aktif dalam penggunaan media sosial.
c. Jenis kelamin responden adalah laki-laki dan perempuan.
E. Operasional Variabel
1) Variabel Bebas (Independent Variable)
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pengelolaan uang saku (X1) dan media sosial (X2). Adapun uraian dari variabel bebas adalah sebagai berikut:
a. Pengelolaan Uang Saku (X1)
Pengelolaan uang saku dalam penelitian ini merupakan pengaturan kondisi keuangan yang diberikan orang tua dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan anak dalam menempuh pendidikan. Pengelolaan uang saku yang diterima didasari pada faktor-faktor yang mempengaruhi dalam pemberian uang saku, dimana hal ini akan membantu dalam mengelola uang saku dan memahami mengenai kondisi keuangan yang dimiliki. Variabel pengelolaan uang saku diukur berdasarkan pemahaman mengenai pengelolaan uang saku, serta faktor- faktor yang menentukan uang saku. Variabel uang saku diukur dengan skala Likert.
Skala Likert digunakan sebagai skala pilihan dalam angket untuk mengukur variabel pengelolaan uang saku. Dimana skala Likert terdapat lima pilihan jawaban yang terdiri dari pernyataan positif dan negatif.
Skala pernyataan positif dikelompokkan sebagai berikut, Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Kurang Setuju (KS), Tidak Setuju (TS), dan Sangat Tidak Setuju (STS) dimana skor masing-masing penyataan adalah 5 untuk SS, 4 untuk S, 3 untuk KS, 2 untuk TS, dan 1 untuk STS.
Sebaliknya dalam pernyataan negatif dikelompokkan sebagai berikut, Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Kurang Setuju (KS), Tidak Setuju (TS) dan Sangat Tidak Setuju (STS) dengan skor masing-masing pernyataan adalah kebalikan dari skor pernyataan positif yaitu 1 untuk SS, 2 untuk S, 3 untuk KS, 4 untuk TS, dan 5 untuk STS.
Tabel 3.2
Kisi-Kisi Instrumen Variabel Pengelolaan Uang Saku
Aspek Indikator Item Pernyataan Jumlah Item Positif Negatif
Uang Saku
Pengelolaan Uang Saku 1,2,3 4,5 5
Faktor-Faktor Penentu
Uang Saku 6,7,8,9 10 5
Total 7 3 10
b. Media Sosial (X2)
Media sosial dalam penelitian ini merupakan penggunaan sarana berbasis dunia maya yang bertujuan untuk memperoleh informasi, menjalin relasi, bekerja, dan atau memperoleh keuntungan. Penggunaan media sosial pada dasarnya membutuhkan akun dari pemilik media sosial agar dapat mengakses media sosial dengan mudah serta dapat di akses sewaktu-waktu. Kemudahan dalam menggunakan media sosial dapat juga menimbulkan berbagai macam dampak bagi penggunanya.
Variabel media sosial diukur berdasarkan indikator penggunaan media sosial menurut Rasyidah (2017) yaitu alokasi waktu mengakses media sosial, akun media sosial yang dimiliki, kegunaan atau alasan menggunakan media soisla, dan dampak positif dan negatif penggunaan media sosial.
Skala Likert digunakan sebagai skala pilihan dalam angket untuk mengukur variabel pengelolaan uang saku. Dimana skala Likert terdapat lima pilihan jawaban yang terdiri dari pernyataan positif dan negatif.
Skala pernyataan positif dikelompokkan sebagai berikut, Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Kurang Setuju (KS), Tidak Setuju (TS), dan Sangat Tidak Setuju (STS) dimana skor masing-masing penyataan adalah 5 untuk SS, 4 untuk S, 3 untuk KS, 2 untuk TS, dan 1 untuk STS.
Sebaliknya dalam pernyataan negatif dikelompokkan sebagai berikut, Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Kurang Setuju (KS), Tidak Setuju (TS) dan Sangat Tidak Setuju (STS) dengan skor masing-masing pernyataan adalah kebalikan dari skor pernyataan positif yaitu 1 untuk SS, 2 untuk S, 3 untuk KS, 4 untuk TS, dan 5 untuk STS.
Tabel 3.3
Kisi-Kisi Instrument Variabel Media Sosial
Aspek Indikator Item Pernyataan Jumlah
Item Positif Negatif
Media Sosial
Alokasi Waktu Mengakses
Media Sosial 1 2 2
Akun Media Sosial Yang Dimiliki
3,4,5 - 3
Kegunaan/Alasan Menggunakan Media
Sosial
6,7 8 3
Dampak Positif dan Negatif Penggunaan
Media Sosial
9,10 - 2
Total 8 2 10
2) Variabel Terikat (Dependent Variable)
Variabel Terikat adalah variabel yang di pengaruhi oleh variabel bebas. Variabel terikat peneltian ini adalah gaya hidup. Gaya hidup dalam penelitian ini merupakan tindakan sesorang dalam memenuhi kebutuhan konsumsi diri berdasarkan pada pola aktivias keseharian yang dimiliki, dimana selain dalam aktivitasnya seseorang akan memiliki minat terhadap hal-hal yang dapat menunjang kehidupannya serta pemikiran mengenai kondisi di lingkungan sekitarnya akan mengembangkan pola pikir terhadap diri sendiri dan sekitarnya. Gaya hidup ini diukur berdasarkan indikator gaya hidup yaitu AIO (activity, interest, and opinion) menurut Sumarwan (2002: 46-47).
Skala Likert digunakan sebagai skala pilihan dalam angket untuk mengukur variabel gaya hidup. Dimana skala Likert terdapat lima pilihan jawaban yang terdiri dari pernyataan positif dan negatif. Skala pernyataan positif dikelompokkan sebagai berikut, Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Kurang Setuju (KS), Tidak Setuju (TS), dan Sangat Tidak Setuju (STS) dimana skor masing-masing penyataan adalah 5 untuk SS, 4 untuk S, 3 untuk KS, 2 untuk TS, dan 1 untuk STS. Sebaliknya dalam pernyataan negatif dikelompokkan sebagai berikut, Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Kurang Setuju (KS), Tidak Setuju (TS) dan Sangat Tidak Setuju (STS) dengan skor masing-masing pernyataan adalah kebalikan dari skor pernyataan positif yaitu 1 untuk SS, 2 untuk S, 3 untuk KS, 4 untuk TS, dan 5 untuk STS.
Tabel 3.4
Kisi-Kisi Instrument Variabel Gaya Hidup
Aspek Indikator Item Pernyataan Jumlah Item Positif Negatif
Gaya Hidup
Aktivitas (activity) 1,2 3,4 4
Minat (interest) 5,6 7 3
Pendapat (opinion) 8,9 10 3
Total 6 4 10
F. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini berupa kuesioner atau angket. Teknik kuesioner penelitian diberikan kepada responden dengan cara membagikan kepada responden yang kemudian akan diisi oleh responden dan dikembalikan kepada peneliti. Kuesioner dalam penelitian ini dilakukan dengan cara membagikan link kuesioner dari google form.
G. Teknik Pengujian Instrumen 1) Pengujian Validasi
“Validitas adalah pengukuran untuk mengukur sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dapat melakukan fungsi ukurnya.
Suatu tes atau instrument pengukuran dikatakan memiliki validitas yang tinggi apabila alat tersebut menjalankan fungsi ukurannya, atau memberikan hasil ukur yang sesuai dengan maksud dilakukannya pengukuran tersebut”
(H. Daajali, 2020:71).
“Dalam penelitian ini, pengujian validitas dilaksanakan dengan cara menghitung korelasi antara masing-masing item soal pernyataan dengan skor total yang diperoleh. Perhitungan menggunakan rumus Product Moment” (Sugiyono, 2017:228). Rumus pengujian validitas adalah sebagai berikut:
rxy =
𝑛 ∑ 𝑋𝑖𝑌𝑖−(∑ 𝑋𝑖)(∑ 𝑌𝑖)√{𝑛 ∑ 𝑋𝑖2−(∑ 𝑋𝑖)2} {𝑛 ∑ 𝑌𝑖2−(∑ 𝑌𝑖)2}
Ketarangan:
rxy = korelasi antara X dan Y n = jumlah responden
∑ 𝑋 𝑖 = jumlah skor butir
∑ 𝑌i = jumlah skor total
∑ 𝑋𝑖2 = jumlah kuadrat dari skor butir
∑ 𝑌𝑖2 = jumlah kuadrat dari skor total
∑ 𝑋𝑖𝑌𝑖 = jumlah perkalian antara skor butri dengan skor total Setelah diperoleh r hitung, instrument tersebut dapat dikatakan valid jika r hitung > r tabel dengan taraf signifikan 5%. Sebaliknya, jika r hitung < r tabel maka data tersebut tidak valid. Dalam melakukan uji validitas menggunakan program SPSS versi 26. Uji validitas yang dilakukan menggunakan sampel sebanyak 40 responden dari 120 populasi dengan r tabel sebesar 0,312 dan dapat dikatakan valid apabila r hitung > 0,312.
Tabel 3.5
Kisi-Kisi Hasil Uji Coba Instrumen
Variabel Indikator
Butir Soal Positif
Butir Soal Negatif
Butir Soal yang
Tidak Dipakai Pengelolaan
Uang Saku
1. Pengelolaan uang saku
2. Faktor-faktor penentu uang saku
1,2,3 6,7,8,9
4,5 10
2,4,5 10
Media Sosial
1. Alokasi waktu mengakses media sosial
2. Akun media sosial yang dimiliki 3. Kegunaan/alasan
menggunakan media sosial
4. Dampak positif dan negatif media sosial
1
3,4,5
6,7
9,10
2
8
1
8
Gaya Hidup
1. Aktivitas 2. Minat 3. Pendapat
1,2 5,6 8,9
3,4 7
10 10
Berdasarkan tabel hasil uji coba instrumen terdapat beberapa butir soal yang tidak bisa digunakan. Pada variabel pengelolaan uang saku terdapat 4 butir pernyataan yang tidak dapat digunakan yaitu pada indikator pengelolaan uang saku sebanyak 3 butir pernyataan dan pada indikator faktor-faktor penentu uang saku terdapat 1 butir pernyataan.
Untuk variabel media sosial terdapat 2 butir pernyataan yang tidak dapat digunakan yaitu pada indikator alokasi waktu mengakses media sosial sebanyak 1 butir pernyataan dan pada indikator kegunaan/atau alasan menggunakan media sosial sebanyak 1 butir pernyataan.
Sedangkan untuk variabel gaya hidup hanya ada 1 pernyataan yang tidak bisa digunakan.