• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

C. Kerangka Pikir

Pembelajaran yang dilakukan di sekolah, cenderung hanya sebagai transfer informasi dan pengetahuan yang diberikan oleh guru sebagai faktor dominan.

Faktanya metode yang digunakan bahkan hanya itu-itu saja, metode ceramah dan diskusi kelompok dengan hanya menggunakan buku paket sebagai bahan ajar. Hal ini jelas membuat peserta didik merasa bosan akibat proses belajar mengajar yang monoton. Seharusnya proses belajar mengajar memfokuskan kepada peserta didik agar menjadi lebih aktif dalam proses pembelajaran. Terutama terhadap mata pelajaran yang berkaitan dengan sosial atau masyarakat seperti mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn).

Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) adalah salah satu bentuk bahan ajar yang diperlukan oleh guru dan peserta didik untuk menunjang pelaksanaan pembelajaran. Penggunaan Lembar Kerja Peserta Didik yang cukup tinggi dalam setiap pembelajaran harus diimbangi dengan kualitas LKPD yang tinggi juga. Jika Lembar Kerja Peserta Didik yang digunakan bermutu rendah, tentu sangat merugikan penggunanya baik peserta didik ataupun guru. Adanya perbedaan pendapat oleh guru mengenai penggunaan LKPD ini menjadikan penulis tertarik untuk meneliti kesesuaian LKPD yang mereka gunakan dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. Dalam rangka memperbaiki kualitas LKPD yang dipakai maka perlu dilakukan analisis Lembar Kerja Peserta Didik.

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Pendekatan kualitatif diharapkan mampu menghasilkan uraian secara mendalam tentang ucapan, tulisan, atau perilaku yang dapat diamati dari individu, kelompok, masyarakat maupun organisasi tertentu. Penggunaan desain penelitian deskriptif kualitatif dalam penelitian ini dimaksudkan untuk mendeskripsikan dan menganalisis Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) dengan Rencana Pelaksaan Pembelajaran (RPP).

Penelitian kualitatif menghasilkan prosedur analisis yang tidak menggunakan analisis statistik yaitu menghasilkan penelitian data deskriptif berupa kata-kata tertulis. Pendekatan ini dipilih untuk memperoleh gambaran mendalam mengenai objek penelitian. Penelitian ini mengenai penggunaan Lembar Kerja Peserta Didik yang dibuat dan digunakan oleh guru dalam melakukan proses kegiatan belajar mengajar. Perencanaan dilakukan pada jauh hari sebelum penelitian dimulai.

B. Lokasi Penelitian

Lokasi Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 2 kota Makassar pada Semester Ganjil Tahun Ajaran 2019 yang berada di Jalan Pancasila No.15 Mannuruki, Tamalate, Kota Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan.

C. Informan Penelitian

Informan penelitian adalah orang yang dijadikan sebagai sumber data atau sumber informasi oleh peneliti untuk riset yang dilakukannya. Subjek dalam penelitian ini adalah guru PPKn kelas X yang ada di SMK Negeri 2 Kota Makassar.

D. Instrumen Penelitian

Menurut Notoatmodjo (2010) Instrumen penelitian adalah alat-alat yang akan digunakan untuk mengumpulkan data, instrumen penelitian ini dapat berupa kuesioner, formulir observasi, formulir-formulir lain yang berkaitan dengan pencatatan data dan sebagainya. Adapun Instrumen penelitian yang digunakan yaitu :

1. Pedoman Wawancara

Wawancara digunakan untuk menanyakan tentang hal-hal yang ingin diteliti kepada guru dan siswa, mengenai Lembar Kerja Peserta Didik dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang dibuat oleh guru dan digunakan pada pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Alat-alat wawancara yaitu buku catatan, tape recorder, kamera, dan lainnya. Hasil wawancara segera dicatat setelah selesai melakukan wawancara agar tidak lupa.

2. Dokumentasi

Dokumentasi mengenai LKPD dan RPP yang digunakan merupakan dokumentasi resmi karena LKPD dan RPP dibuat oleh guru bidang studi PPKn di SMK Negeri 2 Makassar. Kemudian peneliti melakukan analisis kesesuaian LKPD dengan RPP yang meliputi kesesuaian indikator, materi dan soal.

E. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, teknik pengumpulan data yang digunakan adalah : 1. Wawancara

Merupakan salah satu metode pengumpulan data untuk mendapatkan informasi dengan cara bertanya langsung kepada responden, wawancara dilakukan kepada guru dan siswa untuk mendapatkan informasi lebih lengkap.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan seorang peneliti saat mewawancarai responden adalah intonasi suara, kecepatan berbicara, kontak mata dan sensitivitas pertanyaan.

2. Dokumentasi

Digunakan untuk memperkuat data yang diperoleh dari hasil obervasi. Data yang diperoleh dari dokumentasi berupa foto, catatan harian, laporan, surat-surat, cendramata dan sebagainya yang memberikan gambaran secara konkret mengenai data-data yang perlukan untuk penelitian.

F. Teknik Analisis Data

Analisis data adalah langkah-langkah atau prosedur yang digunakan seorang peneliti untuk menganalisis data yang telah dikumpulkan sebagai suatu yang harus dilalui sebelum mengambil kesimpulan. Setelah peneliti mengumpulkan sejumlah data yang berkaiatan dengan tema pembahasan dalam penelitian ini, maka peneliti segera menganalisa data-data tersebut, adapun tahap analisis data dalam penelitian yaitu : peneliti melakukan pengecekan dengan cara membandingkan Lembar Kerja Peserta Didik dengan KD, indikator, tujuan, materi dan evaluasi di Rencana Pelaksanaan Pembelajaran digunakan guru

sebagai pedoman dalam mengajar. Apabila dalam LKPD dan RPP terdapat kesesuaian maka akan digunakan checklist sebagai tanda kesesuaian.

BAB IV

HASIL dan PEMBAHASAN A. Deskripsi Lokasi Penelitian

SMK Negeri 2 Makassar didirikan pada Tahun 1958 sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Pendidikan Nomor : 1700/B.3/KEDJ/58 Tanggal 05 Agustus 1958 yang ditanda tangani oleh Menteri Pendidikan. Pada awalnya bernama STM Negeri Ujung Pandang, selanjutnya pada tahun 2000 berubah nama menjadi SMK Negeri 2 Makassar. SMK Negeri 2 Makassar memiliki fasilitas yang dapat dikategorikan cukup memadai dan mendukung berlangsungnya proses belajar mengajar yang kondusif. Sekolah SMK Negeri 2 Makassar dengan prioritas yang tinggi memiliki bangunan ruang kepala sekolah, ruang guru, ruangan belajar, mushollah, laboratorium, kantin, perpustakaan, ruang BK, ruang wakasek kurikulum, ruang rapat, koperasi, dan tempat parkir. SMK Negeri 2 beralamat di Jalan Pancasila No. 15, RT. 002, RW. 001, Kelurahan Mannuruki, Kecamatan Tamalate, Kota Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan dengan Kode Pos 90222.

SMK Negeri 2 Makassar memiliki keseluruhan siswa berjumlah 1.338 orang.

Setiap sekolah pastinya memiliki visi, misi dan tujuan sekolahnya masing-masing. Berikut visi, misi dan tujuan SMK Negeri 2 Makassar :

1. Visi : Menjadi lembaga diklat yang professional, dilandasi iman dan taqwa serta menghasilkan tamatan yang mampu bersaing ditaraf Nasional dan Internasional.

2. Misi : (1) Menyiapkan tamatan yang professional, menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, beriman, bertaqwa dalam memenuhi

kebutuhan pembangunan. (2) Mengembangkan fungsi Sekolah sebagai pusat latihan Kejuruan terpadu.

3. Tujuan : Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sebagai bentuk satuan pendidikan kejuruan sebagaimana ditegaskan dalam penjelasan Pasal 15 Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional, merupakan pendidikan menengah yang mempersiapkan peserta didik terutama untuk bekerja dalam bidang tertentu. Adapun tujuan umum dan tujuan khusus pendidikan menengah kejuruan adalah sebagai berikut : Tujuan Umum : (1) Peserta didik agar dapat menjalani kehidupan secara umum dan layak. (2) Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan peserta didik. (3) Menyiapkan peserta didik agar menjadi warga negara yang mandiri dan bertanggungjawab. (4) Menyiapkan peserta didik agar memahami dan menghargai keanekaragaman budaya bangsa Indonesia. (5) Menyiapkan peserta didik agar dapat menerapkan dan memelihara hidup sehat, memiliki wawasan lingkungan, pengetahuan dan seni. Tujuan Khusus : (1) Menyiapkan peserta didik agar dapat bekerja, baik mandiri atau sebagai tenaga kerja di dunia usaha/industri sesuai bidang dan program keahliannya. (2) Membekali peserta didik agar mampu memilih karir, ulet dan gigih berkompetensi dan mampu mengembangkan sikap professional dalam bidang dan program keahliannya. (3) Membekali peserta didik dengan iptek agar mampu mengembangkan diri melalui jenjang pendidikan yang lebih tinggi. (4) Membekali peserta didik dengan kompetensi yang sesuai dengan program keahlian yang dipilih. (5) Mencetak lulusan menjadi

tenaga kerja tingkat menengah yang siap : latih, kerja, mandiri, mengembangkan diri secara berkelanjutan dalam bidang keahliannya dengan berwawasan iptek dan berlandaskan imtaq.

Kegiatan belajar mengajar yang berlangsung di SMK Negeri 2 Makassar yakni 5 hari dalam sepekan, senin sampai jum'at. Waktu belajar dimulai pada pukul 07.15-16.00, kecuali hari jum'at dimulai pukul 07.30-11.00 karena adanya suatu kondisi (Sholat jum'at). Waktu belajar di sekolah cukup efektif.

B. Deskripsi Informan

Informan (subjek) dalam penelitian ini terdiri 2 orang. Jumlah informan (subjek) terdiri dari 2 orang merupakan guru mata pelajaran PPKn kelas X yang ada di SMK Negeri 2 Makassar yang berinisial RJ dan SH. Berikut ini profil dari masing-masing informan.

1. Informan I, Nama RJ 53 tahun, selaku guru PPKn kelas X. Wawancara dilakukan pada tanggal 07 November 2019 pada jam 10:15 sampai dengan 10:39 pagi

2. Informan II, Nama SH 56 tahun, Selaku guru PPKn kelas X. Wawancara dilakukan pada tanggal 07 November 2019 pada pukul 12.27 sampai dengan 12.41 siang.

C. Hasil Penelitian

Bab ini akan membahas mengenai hasil penelitian dari Lembar Kerja Peserta Didik PPKn kelas X yang menjadi fokus penelitian dengan mengkaji kesesuaiannya dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. Kesesuaian LKPD dengan RPP dikaji melalui : Kompetensi Dasar, Indikator Pencapaian Kompetensi, Tujuan Pembelajaran, Materi dan Soal Lembar Kerja Peserta Didik dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran.

1. Apakah Kompetensi Dasar LKPD yang Bapak/Ibu guru buat atau gunakan telah sesuai dengan Kompetensi Dasar di dalam RPP ?

Sekolah merupakan lembaga pendidikan yang sangat efektif dalam mengembangkan pendidikan khususnya dalam pembuatan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) yang digunakan guru pada saat mengajar. Di dalam Lembar Kerja Peserta Didik harus terdapat kompetensi dasar atau KD yang sesuai dengan kompetensi dasar yang ada di Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, karena KD merupakan tujuan inti yang diharapkan tercapai bagi peserta didik.

Berdasarkan wawancara peneliti dengan RJ selaku guru PPKn kelas X (wawancara 07 November 2019) mengatakan:

“KD itu kemampuan minimal disetiap mata pelajaran yang harus dicapai. Kompetensi Dasar LKPD dengan Kompetensi Dasar RPP sesuai, karena LKPD rujukannya dari RPP” .

Sama halnya dengan yang disampaikan oleh SH selaku guru PPKn kelas X (wawancara 07 November 2019) mengatakan :

“Kompetensi Dasar di LKPD dengan RPP pastinya sesuai, karena membuat Lembar Kerja Peserta Didik dari Rencana Pelaksanaan Pembelajaran”

Pernyataan dari kedua narasumber, pada pedoman wawancara nomor 1 yaitu Kompetensi Dasar di Lembar Kerja Peserta Didik yang digunakan pastinya telah sesuai dengan Kompetensi Dasar yang ada di Rencana Pelaksanaan Pembelajaran karena rujukannya langsung dari RPP.

Dapat disimpulkan dari pernyataan di atas, bahwa Kompetensi Dasar Lembar Kerja Peserta Didik yang digunakan di SMK Negeri 2 Makassar mata pelajaran PPKn kelas X telah sesuai dengan Kompetensi Dasar di dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran.

2. Apakah Indikator LKPD sesuai dengan Indikator yang ada pada RPP

?

Indikator pendidikan merupakan salah satu bentuk yang bisa dijumpai pada semua instansi pendidikan. Indikator ini bersifat wajib dan harus dibuat oleh pengelola pendidikan. Indikator pendidikan berfungsi untuk menilai efektivitas pendidikan yang diberikan kepada para peserta didiknya dan merupakan kompetensi dasar yang bersifat lebih spesifik dan menyeluruh. Bisa dibilang indikator ini adalah ukuran perilaku dalam mencapai kompetensi dasar pada sebuah mata pelajaran.

Berdasarkan wawancara peneliti dengan RJ selaku guru PPKn kelas X (wawancara 07 November 2019) mengatakan :

“indikator yang ada di dalam LKPD disesuaikan dengan RPP, karena indikator itu tolok ukur ketercapaian Kompetensi Dasar”.

Sama halnya dengan yang disampaikan oleh SH selaku guru PPKn kelas X (wawancara 07 November 2019) beliau mengatakan:

“ iya sesuai, karena dapat dilihat dari pembahasan materinya.

Maksudnya bahwa indikator menjadi acuan penilaian mata pelajaran jika tidak sesuai maka materinya melenceng”.

Pernyataan dari kedua narasumber, pada pedoman wawancara nomor 2 yaitu indikator Lembar Kerja Peserta Didik sesuai dengan indikator yang ada pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran karena merupakan tolok ukur dalam setiap pelajaran sebagai acuan tercapainya kompetensi dasar.

Pernyataan di atas, dapat disimpulkan bahwa Indikator Lembar Kerja Peserta Didik yang digunakan pada mata pelajaran PPKn kelas X sesuai dengan Indikator yang ada pada RPP.

3. Apakah Tujuan Pembelajaran yang ada pada LKPD telah sesuai dengan rumusan Indikator Pencapaian Kompetensi yang ada pada RPP ?

Tujuan pembelajaran merupakan salah satu aspek yang perlu dipertimbangkan dalam merencanakan pembelajaran. Upaya merumuskan tujuan pembelajaran dapat memberikan manfaat tertentu seperti memudahkan dalam mengkomunikasikan maksud kegiatan belajar mengajar kepada peserta didik, sehingga peserta didik dapat melakukan perbuatan belajarnya secara lebih mandiri, memudahkan guru memilih dan menyusun bahan ajar, membantu memudahkan guru menentukan kegiatan belajar dan media pembelajaran.

Berdasarkan wawancara peneliti dengan RJ selaku guru PPKn kelas X (wawancara 07 November 2019) mengatakan :

“sesuai, karena tujuan pembelajaran mencerminkan arah yang akan dituju selama pembelajaran berlangsung. Intinya arah proses pembelajaran harus mengacu pada tujuan pembelajaran”.

Begitupun yang dikatakan oleh SH bahwa :

“Iya sesuai, agar kegiatan memfasilitasi berhasil optimal maka arah pembelajaran hendaknya mengacu pada indikator pencapaian kompetensi yang ada pada RPP ”.

Pernyataan dari kedua narasumber, pada pedoman wawancara nomor 3 yaitu tujuan pembelajaran yang ada di dalam Lembar Kerja Peserta Didik sesuai dengan rumusan indikator pencapaian kompetensi yang ada di Rencana Pelaksanaan Pembelajaran.

Pernyataan di atas, dapat disimpulkan bahwa tujuan pembelajaran yang ada pada Lembar Kerja Peserta Didik kelas X mata pelajaran PPKn telah sesuai dengan rumusan Indikator Pencapaian Kompetensi yang ada pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran.

4. Apakah materi LKPD yang diajarkan oleh Bapak/Ibu guru sesuai dengan rumusan indikator pencapaian kompetensi di dalam RPP ?

Materi pembelajaran merupakan informasi, alat dan teks yang diperlukan untuk perencanaan dan penelaah implementasi pembelajaran serta untuk membantu dalam kegiatan belajar mengajar di kelas sehingga disusun secara sistematis untuk menampilkan sosok yang utuh dari kompetensi yang akan dikuasai siswa dalam proses pembelajaran.

Materi pembelajaran menempati posisi yang sangat penting dari keseluruhan kegiatan belajar mengajar, sehingga harus dipersiapkan agar pelaksanaan pembelajaran dapat mencapai sasaran yang sesuai dengan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar.

Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan RJ (07 November 2019) beliau mengatakan :

“iya sesuai, karena memang materi dan indikator disesuaiakan, bila tidak sesuai berarti materinya melenceng”

Sama halnya dengan hasil wawancara peneliti pada SH (07 November 2019) mengatakan :

“ada kesesuaian karena dapat dilihat dari pembahasan materinya”.

Pernyataan dari kedua narasumber, pada pedoman wawancara nomor 4 yaitu materi Lembar Kerja Peserta Didik sesuai dengan rumusan indikator pencapaian kompetensi di dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran.

Pernyataan di atas, dapat disimpulkan bahwa materi Lembar Kerja Peserta Didik yang diajarkan oleh Bapak/Ibu guru mata pelajaran PPKn di SMK Negeri 2 Makassar sesuai dengan rumusan indikator pencapaian kompetensi di dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

5. Apakah soal yang ada pada LKPD sesuai dengan yang ada pada RPP

?

Lembar Kerja Peserta Didik pada dasarnya menuntut peserta didik untuk aktif dalam pembelajaran, bukan seperti LKPD pada umumnya yang hanya menyediakan latihan soal untuk dikerjakan siswa. Lembar Kerja Peserta Didik merupakan sebuah lembaran yang berisi apa-apa saja yang harus peserta didik lakukan dan kerjakan dalam proses pembelajaran.

LKPD menuntun peserta didik untuk melakukan pembelajaran.

Lembar Kerja Peserta Didik harusnya dibuat oleh guru sendiri karena hanya guru sendiri yang mampu mengukur kemampuan siswanya yang diajar sehingga guru yang harusnya lebih tahu apa yang harus dikerjakan oleh peserta didik. Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan RJ (07 November 2019) beliau mengatakan :

“Ya sesuai, karena memang harus sesuai soal yang dibuat di Lembar Kerja Peserta Didik dengan di Rencana Pelaksanaan Pembelajaran”

Begitupun hasil wawancara peneliti dengan SH (07 November 2019) mengatakan:

“Sesuai, kenapa sesuai karena jawaban dari soal Lembar Kerja Peserta Didik memang dari Rencana Pelaksanaan Pembelajaran”.

Pernyataan dari kedua narasumber, pada pedoman wawancara nomor 5 yaitu soal yang ada pada Lembar Kerja Peserta Didik kelas X mata pelajaran PPKn sesuai dengan yang ada pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran.

Pernyataan di atas, dapat disimpulkan bahwa soal yang ada pada Lembar Kerja Peserta Didik di SMK Negeri 2 Makassar kelas X sesuai dengan yang ada pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran.

D. Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan di atas secara deskriptif, kesesuaian Lembar Kerja Peserta Didik dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dianalisis berdasarkan KD, Indikator, Tujuan Pembelajaran, Materi dan Soal Lembar Kerja Peserta Didik dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. Berdasarkan temuan peneliti atau hasil analisis Kompetensi Dasar yang ada di dalam Lembar Kerja Peserta Didik yang

digunakan guru kelas X di SMK Negeri 2 Makassar telah sesuai dengan Kompetensi Dasar yang ada pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran.

Berdasarkan hasil analisis peneliti mengenai kesesuaian indikator antara LKPD dengan RPP adalah tidak sesuai. Peneliti menemukan 2 indikator di dalam LKPD berbeda dengan yang ada di RPP diantaranya :

1. Pada indikator 3.4.2 yang ada di dalam LKPD tidak sesuai dengan indikator 3.4.2 yang ada di RPP. Di dalam Lembar Kerja Peserta Didik indikator 3.4.2 adalah menjelaskan hubungan pusat-daerah bidang kewenangan, sedangkan pada indikator Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 3.4.2 yaitu mengidentifikasi kedudukan dan peran pemerintah pusat berdasarkan Pasal 18 UUD 1945.

2. Indikator 3.4.3 di dalam Lembar Kerja Peserta Didik adalah mengidentifikasi hubungan pusat-daerah bidang kelembagaan, sedangkan di dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran indikator 3.4.3 adalah mengidentifikasi hubungan pusat-daerah menurut UU No.32 Tahun 2004.

Dalam Lembar Kerja Peserta Didik terdapat tujuan pembelajaran yang akan dicapai oleh peserta didik yaitu :

1. Pada tujuan pembelajaran 3.4.1.1 peserta didik mampu menganalisis desentralisasi atau otonomi daerah dalam konteks Negara Kesatuan Republik Indonesia telah sesuai dengan indikator 3.4.1 yang ada di dalam RPP.

2. Sedangkan untuk tujuan pembelajaran 3.4.2.1 peserta didik mampu menjelaskan hubungan pusat-daerah bidang kewenangan tidak sesuai dengan indikator yang ada pada RPP 3.4.2.

3. Pada tujuan pembelajaran 3.4.3.1 peserta didik mampu mengidentifikasi hubungan pusat-daerah bidang kelembagaan tidak sesuai dengan tujuan pembelajaran 3.4.3 yang ada di dalam RPP.

4. Pada tujuan pembelajaran 3.4.4.1 Peserta didik mampu menunjukkan hubungan struktural dan fungsional pemerintah pusat dan daerah sesuai dengan indikator 3.4.4 yang ada di dalam RPP.

Berdasarkan temuan peneliti mengenai kesesuaian materi Lembar Kerja Peserta Didik dengan rumusan Indikator Rencana Pelaksanaan Pembelajaran bahwa materi Lembar Kerja Peserta Didik tidak sesuai dengan rumusan indikator pencapaian kompetensi yang ada di dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. Ketidaksesuaian materi LKPD dengan indikator RPP terletak pada indikator Lembar Kerja Peserta Didik, terdapat dua (2) indikator yang tidak sesuai yaitu indikator 3.4.2 dan indikator 3.4.3 sehingga materi kedua indikator tersebut tidak sesuai dengan IPK atau indikator pencapaian kompetensi yang ada di RPP.

Berdasarkan analisis peneliti tentang kesesuaian soal Lembar Kerja Peserta Didik dengan yang ada di Rencana Pelaksanaan Pembelajaran bahwa hasilnya antara soal LKPD dengan soal di dalam RPP tidak sesuai. Di dalam LKPD hanya ada 5 soal uraian yang harus dikerjakan peserta didik secara individu, sedangkan di dalam RPP terdapat soal pilihan ganda dan uraian yang harusnya dikerjakan peserta didik.

Soal Lembar Kerja Peserta Didik yang tidak sesuai dengan soal uraian di dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yaitu soal nomor 5. Pada LKPD soal nomor 5 berbunyi : Jelaskan hubungan pusat-daerah bidang kewenangan dan bidang kelembagaan, sedangkan soal pada RPP yaitu : Jelaskan hubungan struktural dan fungsional pemerintah pusat dan daerah dalam penerapan otonomi daerah di Indonesia.

Pembahasan di atas membuktikan bahwasannya menganalisis kesesuaian Lembar Kerja Peserta Didik dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran sebelum digunakan oleh peserta didik sangat penting, karena bertujuan untuk mengetahui apakah LKPD tersebut baik yang dibuat sendiri oleh guru maupun dibeli dipasaran sesuai dengan rancangan pembelajaran yang dimiliki guru setiap mata pelajaran.

Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2006 Tentang Standar Kompetensi Lulusan untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah format Rencana Pelaksanaan yang baik dan benar sebagai berikut :

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Sekolah : … (Isilah dengan nama sekolah)

Mata Pelajaran :....(Isilah dengan nama mata pelajaran) Kelas/Semester :…(Isilah dengan jenjang kelas dan semester) Materi Pokok : ... (Isilah dengan pokok bahasan)

Alokasi Waktu : … (Misal: 3 Pertemuan (6 JP))

A. Kompetensi Inti

Petunjuk: Tulis keempat KI dari Permendikbud No.24 Tahun 2016 Tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Pelajaran pada Kurikulum 2013.

CONTOH

1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.

2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, santun, percaya diri, peduli, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan perkembangan anak di lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, dan kawasan regional.

3. Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif pada tingkat teknis dan spesifik sederhana berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, dan kenegaraan terkait fenomena dan kejadian tampak mata.

4. Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, dan komunikatif, dalam ranah konkret dan ranah abstrak sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang teori.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi Petunjuk:

1. Tuliskan Kompetensi Dasar sesuai dengan yang tertera Permendikbud No.24 Tahun 2016 Tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Pelajaran pada Kurikulum 2013.

2. Rumuskan 2 (dua) atau lebih indikator pencapaian kompetensi untuk setiap KD.

3. Indikator pencapaian kompetensi berupa: (a) perilaku (tercermin dalam kata kerja) yang dapat diukur dan/atau diobservasi untuk kompetensi dasar (KD) pada kompetensi inti (KI)-3 dan KI-4; dan (b) perilaku yang dapat diobservasi untuk disimpulkan sebagai pemenuhan KD pada 1 dan KI-2.

4. Pola atau rumus menuliskan indikator adalah “kata kerja (menjelaskan,

4. Pola atau rumus menuliskan indikator adalah “kata kerja (menjelaskan,

Dokumen terkait