• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.10 Kerangka Konsep

Setelah 6 bulan Pemeriksaan anak SECC dan

Bebas Karies < 2 Tahun 1. Pengalaman Karies 2. Kondisi saliva

- pH Saliva - Kapasitas Buffer

Saliva

- Volume Saliva - Laju Alir Saliva

Pemeriksaan anak SECC dan Bebas Karies

1. Pengalaman Karies 2. Kondisi saliva

- pH Saliva - Kapasitas Buffer

Saliva

- Volume Saliva - Laju Alir Saliva

BAB 3

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian analitik dengan menggunakan desain cohort prospektif mengenai perbandingan kondisi saliva pada anak SECC dan bebas karies usia 2 tahun.

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.2.1 Lokasi Penelitian

Penelitian dilakukan di Posyandu, dari rumah kerumah di lingkungan Kecamatan Medan Selayang.

3.2.2 Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan dari bulan Februari sampai Maret 2018.

3.3 Populasi dan Sampel Penelitian 3.3.1 Populasi Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah anak usia 2 tahun pada Kecamatan Medan Selayang.

3.3.2 Sampel Penelitian

Jumlah sampel yang diperoleh dengan menggunakan rumus uji hipotesis dua kelompok data kategorik

{ √ √ ( ) ( )}

( )

{ √ √ ( ) ( )}

( )

* + Keterangan:

N = jumlah subjek penelitian.

Zα = derajat batas atas untuk α, untuk α = 0,05 zα = 1,96 Zβ = derajat batas bawah untuk β, untuk β = 0,1 zβ = 1,282

P1 = proporsi penelitian sebelumnya, prevalensi SECC di Kota Medan = 16% (0,16) P2 = proporsi yang diharapkan oleh peneliti, yaitu 14% (0,14)

P = (P1 + P2) / 2 Q = 1 - P

P1 - P2 = 30% (0,3)

Berdasarkan perhitungan, besar sampel minimum yang dibutuhkan untuk penelitian ini adalah 30 orang. Penelitian ini menggunakan teknik pengambilan sampel jenis purposive sampling yaitu teknik pengambilan sampel berdasarkan pertimbangan tertentu yang telah dibuat oleh peneliti, berdasarkan ciri atau sifat-sifat populasi yang sudah diketahui sebelumnya.

3.4 Kriteria Inklusi dan Eksklusi 3.4.1 Kriteria Inklusi

1. Anak berusia 2 tahun yang telah dilakukan penelitian sebelumnya 2. Anak sehat

3. Mendapat persetujuan orangtua

3.4.2 Kriteria Eksklusi

1. Anak memiliki penyakit sistemik 2. Anak yang mengonsumsi obat-obatan

3.5 Variabel Penelitian 3.5.1 Variabel Bebas

Variabel bebas pada penelitian ini adalah kondisi saliva (pH, kapasitas buffer, laju alir, volume).

3.5.2 Variabel Terikat

Variabel terikat pada penelitian ini adalah anak SECC dan bebas karies.

3.5.3 Variabel Terkendali

Variabel terkendali pada penelitian ini adalah Usia.

3.6 Definisi Operasional Tabel 2. Definisi Operasional

No Variabel Defenisi Operasional Cara Ukur Kategori Skala Ukur

Visual Skor dmfs pada smooth surface

No Variabel Defenisi Operasional Cara Ukur Kategori Skala

No Variabel Definisi Operasional Cara Ukur Kategori Skala

No Variabel Defenisi Operasional Cara Ukur Kategori Skala

3.7 Alat dan Bahan Penelitian Tabel 3. Alat dan Bahan Penelitian

Alat Penelitian Bahan Penelitian 1. GC Saliva Check Buffer Kit

Cara pengambilan data pada penelitian ini adalah:

1. Penelitian dapat dimulai setelah mendapat persetujuan pelaksanaan penelitian dari Dinas Kesehatan, Komisi Etik Penelitian FK USU, kantor lurah, dan persetujuan dari Fakultas Kedokteran Gigi USU untuk pengambilan data sampel di beberapa perumahan yang ada di Kecamatan Medan Selayang

2. Pengambilan data dilakukan di beberapa perumahan yang ada di Kecamatan Medan Selayang dengan terlebih dahulu memberikan informed consent kepada orangtua atau wali.

3. Setelah mendapat surat persetujuan menjadi responden penelitian lalu dilakukan pemeriksaan karies dan kondisi saliva pada anak. Pemeriksaan gigi akan dilakukan dengan menggunakan sonde, kaca mulut, senter dan pus-pus.

Pemeriksaan kondisi saliva akan dilakukan dengan menggunakan GC Saliva Check Buffer Kit dan stopwatch. Penelitian disertai dengan orangtua atau wali subjek.

4. Pemeriksaan yang dilakukan pertama adalah pemeriksaan gigi dimana pemeriksaan ini dilakukan untuk melihat kondisi gigi anak yang memenuhi kriteria SECC maupun bebas karies. Pemeriksaan gigi dilakukan dengan menggunakan sonde, kaca mulut, dan senter. Teknik yang digunakan untuk pemeriksaan ini adalah knee to knee. Peneliti dan orangtua/wali subjek duduk berhadapan dengan lutut saling bersentuhan atau sedikit berpautan. Pertama instruksikan kepada orangtua/wali subjek agar subjek duduk diatas pangkuan dengan menghadap orangtua/wali subjek. Kemudian subjek ditidurkan secara perlahan sampai subjek menengadah keatas dengan kepala subjek di pangkuan peneliti. Setelah itu instruksikan kepada orangtua/wali subjek untuk memegang kaki subjek dengan satu tangan dan tangan lainnya memegang tangan subjek. Lalu peneliti menginstruksikan subjek agar membuka mulut.

Gambar 3. Teknik Pendekatan “Knee to Knee”7

5. Pemeriksaan dilakukan dari bagian distal gigi paling belakang regio kanan atas subjek dengan menggunakan sonde, kaca mulut dan senter. Bila terlihat gigi yang ada karies atau white spot, maka gigi tersebut dikeringkan dengan menggunakan kapas. Karies, tumpatan, dan pencabutan gigi dicatat dan dijumlahkan pada form yang telah disediakan.

6. Setelah pemeriksaan gigi, dilakukan pemeriksaan kondisi saliva pada hari yang sama apabila memungkinkan. Pemeriksaan dilakukan antara jam 9-11 pagi di ruangan dengan penerangan yang cukup. Penelitian ini akan menggunakan unstimulated saliva. Anak diinstruksikan untuk duduk dalam posisi tegak dalam pangkuan orangtua/wali dengan kepala sedikit menunduk dalam pengumpulan saliva selama 5 menit. Jika anak kurang kooperatif dan pengumpulan saliva tidak bisa dilakukan selama 5 menit maka pengumpulan saliva dibagi dalam dua sesi. Sesi pertama saliva dikumpulkan selama 3 menit kemudian sesi kedua saliva dikumpulkan selama 2 menit. Pengumpulan saliva kedalam saliva collection cup dilakukan dengan metode suction dengan menggunakan pipet steril. Saliva yang diperoleh diukur volumenya dan dicatat dalam satuan mililiter.

7. Pengukuran laju alir saliva, total volume yang terkumpul dibagi 5 menit.

Hasil laju alir saliva yang diperoleh dicatat dalam ml/menit.

8. Strip pH dicelupkan kedalam saliva selama 10 detik, kemudian dikeluarkan. Bandingkan strip pH saliva subjek penelitian dengan kertas indikator pH pada GC Saliva Check Buffer Kit. Penghitungan skor pH harus dilakukan segera sebelum strip pH mengering karena ini akan memperngaruhi interpretasi visual warna kertas.

9. Pengukuran kapasitas buffer saliva, saliva diambil dengan pipet kemudian diteteskan pada buffer strip, masing-masing 1 tetes untuk kolom pad pada tes strip.

Setelah 2 menit, perubahan warna pada buffer strip dibandingkan dengan indikator kapasitas buffer pada GC Saliva Check Buffer Kit yang telah disediakan dan skor dari tiap pad pada strip buffer dijumlahkan untuk mendapatkan kategorinya.

3.9 Pengolahan dan Analisis Data 3.9.1 Pengolahan Data

Data yang telah dikumpulkan akan diolah dengan menggunakan program komputer meliputi:

1. Editing (Penyuntingan Data)

Proses penyuntingan data bertujuan untuk memastikan semua variabel terisi.

Selama proses ini dilakukan penyuntingan data oleh peneliti agar data yang salah atau meragukan dapat langsung ditelusuri kembali kepada responden yang bersangkutan

2. Coding (Pengkodean Data)

Proses pengkodean dilakukan terhadap variabel yang ada dalam penelitian ini yaitu status karies, kondisi saliva. Pada proses ini peneliti memberikan simbol-simbol tertentu untuk setiap jawaban.

3. Entry Data (Pemasukkan Data)

Data yang sudah dikode kemudian dimasukkan dalam program komputer untuk dilakukan analisis.

4. Cleaning Data (Pembersihan Data)

Proses ini akan melakukan pemeriksaan kembali untuk memastikan tidak ada kesalahan dalam melakukan entry data.

3.9.2 Analisis Data

Analisis data yang dilakukan:

1. Uji Wilcoxon

Uji wilcoxon (uji hipotesis komparatif variabel numerik sebaran tidak normal dua kelompok berpasangan) untuk mengetahui perbandingan kondisi (pH, kapasitas buffer, laju alir, dan volume) pada awal pemeriksaan dan setelah 6 bulan pada anak Severe Early Childhood Caries (SECC), perbandingan kondisi (pH, kapasitas buffer, laju alir, dan volume) pada awal pemeriksaan dan setelah 6 bulan pada anak bebas karies, dan perbandingan pengalaman karies pada awal pemeriksaan dan setelah 6 bulan pada anak Severe Early Childhood Caries (SECC), serta perbandingan

pengalaman karies pada awal pemeriksaan dan setelah 6 bulan pada anak Bebas Karies.

2. Uji Chi Square

Uji Chi Square (uji hipotesis variabel kategorik) digunakan untuk mengetahui hubungan kategori kondisi saliva antara anak SECC dan bebas karies pada awal pemeriksaan, dan hubungan kategori kondisi saliva antara anak SECC dan bebas karies setelah 6 bulan.

3. Uji Korelasi Spearman

Uji korelasi spearman (uji hipotesis korelasi variabel numerik-numerik distriusi tidak normal) digunakan untuk mengetahui korelasi kondisi saliva dengan penambahan karies setelah 6 bulan pada anak Severe Early Childhood Caries (SECC) dan bebas karies.

4. Uji Regresi Linear Berganda

Uji regresi linear berganda merupakan uji yang digunakan bila variabel bebasnya lebih dari satu, dengan skala datanya numerik. 42 Uji regresi linear berganda untuk mengetahui kondisi saliva (pH, kapasitas buffer, laju alir, volume) yang manakah yang paling berperan terhadap penambahan karies setelah 6 bulan pada anak SECC dan Bebas Karies.

BAB 4

HASIL PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan pada 48 orang anak yang pada awalnya terbagi atas 24 anak SECC dan 24 anak bebas karies, namun setelah 6 bulan terjadi perubahan status karies, dimana dari 24 anak bebas karies, terdapat 23 anak yang menjadi SECC dan 1 anak yang tetap bebas karies di wilayah Kecamatan Medan Selayang.

Pengambilan data dilakukan pada bulan Januari 2018 sampai Februari 2018.

4.1 Distribusi Anak SECC dan Bebas Karies pada Awal Pemeriksaan dan Setelah 6 Bulan

Berdasarkan hasil penelitian, didapatkan hasil anak yang mengalami SECC pada awal pemeriksaan sebanyak 24 (100%) orang, yang terdiri dari laki-laki 15 (62,5%) orang dan perempuan 9 (37,5%) orang, sedangkan anak bebas karies juga berjumlah 24 (100%) orang, yang terdiri dari laki-laki 12 (50%) orang dan perempuan 12 (50%) orang. Setelah 6 bulan diperoleh hasil, anak yang mengalami SECC meningkat menjadi 47 (100%) orang yang terdiri dari laki-laki 27 (57,4%) orang dan perempuan 20 (42,6%) orang, sedangkan anak bebas karies tersisa hanya 1 (100%) orang, yang berjenis kelamin perempuan (tabel 4).

Tabel 4. Distribusi SECC dan bebas karies pada awal pemeriksaan dan setelah 6 bulan

Status Karies

Jumlah

Awal Pemeriksaan Setelah 6 Bulan

Laki-laki

4.2 Analisis Statistik Perbandingan Rerata Kondisi Saliva pada Awal Pemeriksaan dan Setelah 6 Bulan pada Kelompok Awal SECC

Hasil penelitian menunjukkan rerata kondisi saliva pada awal pemeriksaan lebih tinggi dibandingkan pemeriksaan setelah 6 bulan pada anak SECC. Rerata pH anak SECC pada awal pemeriksaan 6,43±0,56 dan setelah 6 bulan 6,15±0,31. Secara statistik ada perbedaan yang signifikan rerata pH pada awal pemeriksaan dan setelah 6 bulan pada anak SECC dengan (p=0,040). Rerata kapasitas buffer anak SECC pada awal pemeriksaan 5,91±1,99 dan setelah 6 bulan 4,80±1,74. Secara statistik ada perbedaan yang signifikan rerata kapasitas buffer pada awal pemeriksaan dan setelah 6 bulan pada anak SECC (p=0,008). Rerata laju alir anak SECC pada awal pemeriksaan 0,27±0,04 dan setelah 6 bulan adalah 0,13±0,06. Secara statistik ada perbedaan yang signifikan rerata laju alir pada awal pemeriksaan dan setelah 6 bulan pada anak SECC (p=0,013). Rerata volume anak SECC pada awal pemeriksaan 1,23±0,24 dan setelah 6 bulan 1,0±0,34. Secara statistik ada perbedaan yang signifikan rerata volume pada awal pemeriksaan dan setelah 6 bulan pada anak SECC (p=0,013) (tabel 5).

Tabel 5. Hasil analisis statistik perbandingan rerata kondisi saliva pada awal pemeriksaan dan setelah 6 bulan pada kelompok awal SECC

Kondisi Saliva

SECC (n=24) Awal p

Pemeriksaan

Setelah 6 bulan

pH Saliva (6,43±0,56) (6,15±0,31) 0,040

Kapasitas Buffer Saliva (5,91±1,99) (4,80±1,74) 0,008

Laju Alir Saliva (0,27±0,04) (0,13±0,06) 0,013

Volume Saliva (1,23±0,24) (1,0±0,34) 0,013

p < 0,05

4.3 Analisis Statistik Perbandingan Rerata Kondisi Saliva pada Awal Pemeriksaan dan Setelah 6 Bulan pada Kelompok Awal Bebas Karies

Hasil penelitian menunjukkan rerata kondisi saliva pada awal pemeriksaan lebih tinggi dibandingkan pemeriksaan setelah 6 bulan pada anak bebas karies. Rerata

pH anak bebas karies pada awal pemeriksaan sebesar 6,98±0,37 dan setelah 6 bulan sebesar 6,50±0,25. Secara statistik ada perbedaan yang signifikan rerata pH pada awal pemeriksaan dan setelah 6 bulan pada anak bebas karies (p=0,000). Rerata kapasitas buffer anak bebas karies pada awal pemeriksaan sebesar 9,37±1,27 dan setelah 6 bulan sebesar 8,5±1,69. Hasil analisis statistik menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan rerata kapasitas buffer pada awal pemeriksaan dan setelah 6 bulan pada anak bebas karies (p=0,046). Rerata laju alir anak bebas karies pada awal pemeriksaan sebesar 0,31±0,07 dan setelah 6 bulan sebesar 0,23±0,04. Secara statistik ada perbedaan yang signifikan rerata laju alir pada awal pemeriksaan dan setelah 6 bulan pada anak bebas karies (p=0,000). Rerata volume anak bebas karies pada awal pemeriksaan sebesar 1,55±0,39 dan setelah 6 bulan sebesar 1,15±0,20.

Secara statistik ada perbedaan yang signifikan rerata volume pada awal pemeriksaan dan setelah 6 bulan pada anak bebas karies (p=0,000) (tabel 7).

Tabel 6. Hasil analisis statistik perbandingan rerata kondisi saliva pada awal pemeriksaan dan setelah 6 bulan pada kelompok awal bebas karies

Kondisi Saliva

Kapasitas Buffer Saliva (9,37±1,27) (8,5±1,69) 0,046

Laju Alir Saliva (0,31±0,07) (0,23±0,04) 0,000

Volume Saliva (1,55±0,39) (1,15±0,20) 0,000

p < 0,05

4.4 Analisis Statistik Perbandingan Rerata Kondisi Saliva Setelah 6 Bulan pada Kelompok Setelah 6 Bulan Anak SECC dan Bebas Karies

Hasil penelitian menunjukkan rerata pH saliva setelah 6 bulan pada anak SECC (47 orang) adalah sebesar 6,37±0,29 , sedangkan rerata pH saliva pada anak bebas karies (1 orang) sebesar 7,00±0,00. Rerata kapasitas buffer setelah 6 bulan pada anak SECC adalah sebesar 7,8±1,69, sedangkan rerata kapasitas buffer pada anak bebas karies sebesar 9,00±0,00. Rerata laju alir saliva setelah 6 bulan pada anak SECC adalah sebesar 0,21±0,05, sedangkan rerata laju alir saliva setelah 6 bulan pada

anak bebas karies sebesar 0,35±0,00. Rerata volume saliva setelah 6 bulan pada SECC adalah sebesar 1,07±0,28, sedangkan rerata volume saliva pada anak bebas karies setelah 6 bulan sebesar 1,50±0,00 (tabel 7).

Tabel 7. Hasil analisis statistik perbandingan rerata kondisi saliva setelah 6 bulan pada kelompok 6 bulan anak SECC dan bebas karies

Kondisi Saliva

Setelah 6 bulan

SECC (n=47) Bebas Karies (n=1)

pH Saliva (6,37±0,29) (7,00±0,00)

Kapasitas Buffer Saliva (7,89±1,69) (9,00±0,00)

Laju Alir Saliva (0,21±0,05) (0,35±0,00)

Volume Saliva (1,07±0,28) (1,50±0,00)

4.5 Analisis Statistik Perbandingan Rerata Pengalaman Karies pada Awal Pemeriksaan dan Setelah 6 Bulan pada SECC dan Bebas Karies

Hasil penelitian menunjukkan rerata pengalaman karies pada anak SECC dan bebas karies setelah 6 bulan mengalami peningkatan dibandingkan pada awal pemeriksaan. Berdasarkan hasil pada tabel statistik perbandingan rerata pengalaman karies setelah 6 bulan pada SECC dan bebas karies (kelompok 6 bulan) menunjukkan bahwa pada anak SECC (47 orang) rerata pengalaman karies setelah 6 bulan adalah sebesar 6,93±4,48, sedangkan pada anak bebas karies (1 orang) 0,00±0,00 (tabel 8).

Tabel 8. Hasil analisis statistik perbandingan rerata pengalaman karies setelah 6 bulan menurut AAPD pada kelompok 6 bulan SECC dan bebas karies Status

Karies

n Rerata deft

setelah 6 bulan

SECC 47 (6,93±4,48)

Bebas Karies 1 (0,00±0,00)

Rerata pengalaman karies anak SECC pada awal pemeriksaan 3,29±1,94 dan setelah 6 bulan 8,25±4,05. Hasil analisis statistik menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan rerata pengalaman karies pada awal pemeriksaan dan setelah 6 bulan pada anak SECC dengan selisih sebesar 4,95±3,87 (p=0,000). Rerata pengalaman karies pada awal pemeriksaan yang dilakukan pada anak bebas karies adalah

0,00±0,00 dan setelah pengamatan 6 bulan adalah 5,33±4,62 (tabel 9). Hasil analisis statistik menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan rerata pengalaman karies pada awal pemeriksaan dan setelah 6 bulan.

Tabel 9. Hasil analisis statistik perbandingan rerata pengalaman karies menurut AAPD pada awal pemeriksaan dan setelah 6 bulan pada kelompok awal SECC dan bebas karies

Status

Karies n

Rerata deft

Awal pemeriksaan Setelah 6 bulan p

SECC 24 (3,29±1,94) (8,25±4,05) 0,000

Bebas Karies 24 (0,00±0,00) (5,33±4,62) 0,000

p < 0,05

4.6 Analisis Statistik Korelasi antara Kondisi Saliva dengan Penambahan Karies Setelah 6 Bulan pada Kelompok Awal Anak SECC dan Bebas Karies

Hasil uji statistik korelasi antara pH, kapasitas buffer, laju alir, volume dengan penambahan karies setelah 6 bulan pada anak SECC dan bebas karies menunjukkan adanya korelasi negatif yang berarti jika pH, kapasitas buffer, laju alir, volume saliva meningkat maka deft akan menurun. Nilai korelasi pH dengan penambahan karies setelah 6 bulan pada anak SECC sebesar -0,394 dengan nilai p=0,034. Hasil ini menunjukkan korelasi negatif dengan kekuatan korelasi yang lemah. Nilai korelasi pH dengan penambahan karies setelah 6 bulan pada anak bebas karies sebesar -0,427 dengan nilai p=0,037. Hasil uji pada hubungan ini menunjukkan korelasi negatif dengan kekuatan korelasi yang sedang.

Nilai korelasi antara kapasitas buffer dengan penambahan karies setelah 6 bulan pada anak SECC sebesar -0,468 dengan nilai p=0,042. Hasil uji pada hubungan ini menunjukkan korelasi negatif dengan kekuatan korelasi yang sedang. Nilai korelasi kapasitas buffer dengan penambahan karies setelah 6 bulan pada anak bebas karies sebesar -0,428 dengan nilai p=0,037. Hasil uji pada hubungan ini menunjukkan korelasi negatif dengan kekuatan korelasi yang sedang. Nilai korelasi antara laju alir

dengan penambahan karies setelah 6 bulan pada anak SECC sebesar -0,276 dengan nilai p=0,033. Hasil uji pada hubungan ini menunjukkan korelasi negatif dengan kekuatan korelasi yang lemah.

Nilai korelasi antara laju alir dengan penambahan karies setelah 6 bulan pada anak bebas karies sebesar -0,233 dengan nilai p=0,040. Hasil uji pada hubungan ini menunjukkan korelasi negatif dengan kekuatan korelasi yang lemah. Nilai korelasi antara volume dengan penambahan karies setelah 6 bulan pada anak SECC sebesar -0,276 dengan nilai p=0,033. Hasil uji pada hubungan ini menunjukkan korelasi negatif dengan kekuatan korelasi yang lemah. Nilai korelasi antara volume dengan penambahan karies setelah 6 bulan pada anak bebas karies sebesar -0,233 dengan nilai p=0,040. Hasil uji pada hubungan ini menunjukkan korelasi negatif dengan kekuatan korelasi yang lemah (tabel 10).

Tabel 10. Hasil analisis statistik korelasi antara kondisi saliva dengan penambahan karies setelah 6 bulan pada kelompok awal anak SECC dan bebas karies Kondisi saliva

Penambahan Karies

SECC (n= 24) BK (n=24)

r p r p

Ph -0,394 0,034 -0,427 0,037

Kapasitas buffer -0,468 0,042 -0,428 0,037

Laju Alir -0,276 0,033 -0,233 0,04

Volume -0,276 0,033 -0,233 0,04

4.7 Analisis Statistik Faktor Risiko Penambahan Karies Setelah 6 Bulan pada Kelompok Awal Anak SECC dan Bebas Karies

Hasil penelitian menunjukkan semua variabel (pH saliva, kapasitas buffer saliva, laju alir saliva dan volume saliva) memenuhi kriteria untuk masuk kedalam analisis multivariat, namun kapasitas buffer saliva yang terpilih karena kapasitas buffer adalah variabel yang lebih sederhana. Nilai persamaan regresi linear yang diperoleh adalah penambahan karies = 30,191+ (-3,918* kapasitas buffer) (R2 = 6,2%), sehingga kapasitas buffer saliva merupakan prediksi penyebab penambahan karies. Berdasarkan analisis stastistik menunjukkan ada perbedaan yang signifikan

antara prediksi kapasitas buffer terhadap penyebab penambahan karies di Kecamatan Medan Selayang (p=0,048).

4.8 Gambaran Kategori pH, Kapasitas buffer, Laju Alir, Volume Saliva Setelah 6 Bulan Pada Anak SECC dan Bebas Karies

Hasil penelitian menunjukkan pada kelompok 6 bulan pada anak SECC (47 orang) menunjukkan pH saliva asam dengan persentase paling tinggi sebesar 89,4%.

sedangkan pada anak bebas karies (1 orang) menunjukkan kategori pH normal dengan persentase paling tinggi sebesar 100%. Pada kelompok 6 bulan pada anak SECC (47 orang) menunjukkan kapasitas buffer saliva rendah dengan persentase paling tinggi sebesar 87,2%, sedangkan pada anak bebas karies (1 orang) menunjukkan kategori kapasitas buffer normal dengan persentase paling tinggi sebesar 100%. Pada kelompok 6 bulan pada anak SECC (47 orang) menunjukkan laju alir dan volume saliva tidak normal dengan persentase paling tinggi sebesar 93,6%, sedangkan pada anak bebas karies (1 orang) menunjukkan laju alir dan volume saliva tidak normal dengan persentase paling tinggi sebesar 100% (Tabel 11).

Tabel 11. Hasil analisis gambaran kategori pH, kapasitas buffer, laju alir, volume saliva setelah 6 bulan pada anak SECC dan bebas karies

Kondisi saliva Setelah 6 Bulan

SECC (n=47) BK (n=1) Kapasitas buffer Sangat Rendah

n (%)

4.9 Analisis Statistik Perbandingan Kategori pH Saliva pada Awal Pemeriksaan dan Setelah 6 Bulan pada Anak SECC dan Bebas Karies

Hasil penelitian menunjukkan pada awal pemeriksaan kondisi pH asam diperoleh pada kelompok awal SECC (24 orang) dengan persentase yang tinggi yaitu sebesar 62,5%, sedangkan pada pH saliva kategori sangat asam sebesar 33,3%, pH saliva kategori normal nilai persentasenya rendah yaitu sebesar 4,2%. Kelompok awal bebas karies (24 orang) memperoleh nilai pH saliva yang normal yaitu sebesar 83,3%, pH saliva kategori asam 16,7% dan tidak ditemukan adanya kategori pH saliva sangat asam. Secara statistik menunjukkan ada perbedaan signifikan pH saliva pada awal pemeriksaan anak usia ≤ 24 bulan dengan SECC dan bebas karies di Kecamatan Medan Selayang (p < 0,05).

Setelah 6 bulan persentase kategori pH saliva pada anak SECC berubah menjadi sangat asam 8,3%, asam 87,5% dan normal 4,2%. Pada anak bebas karies diperoleh pH saliva kategori asam sebesar 87,5%, pH saliva kategori normal sebesar 12,5%, dan tidak ditemukan adanya kategori pH saliva sangat asam. Berdasarkan analisis statistik menunjukkan ada perbedaan signifikan kategori pH saliva pada awal pemeriksaan dan setelah 6 bulan pada kelompok awal anak SECC dan bebas karies di Kecamatan Medan Selayang (p< 0,05) (tabel 12).

Tabel 12. Hasil analisis statistik perbandingan kategori pH saliva pada awal

4.10 Analisis Statistik Perbandingan Kategori Kapasitas Buffer pada Awal Pemeriksaan dan Setelah 6 Bulan pada Anak SECC dan Bebas Karies

Berdasarkan hasil pada tabel perbandingan kapasitas buffer saliva menunjukkan bahwa pada awal pemeriksaan kapasitas buffer sangat rendah didapati pada anak SECC (24 orang) dengan persentase yang tinggi yaitu sebesar 54,2%, sedangkan pada kapasitas buffer kategori rendah sebesar 41,7% dan kapasitas buffer kategori normal sebesar 4,2%. Anak bebas karies (24 orang) memperoleh nilai kapasitas buffer kategori rendah sebesar 45,8%, dan kapasitas buffer kategori normal sebesar 54,2 %, dan tidak ditemukan adanya kategori sangat rendah. Secara statistik ada perbedaan signifikan kapasitas buffer saliva pada awal pemeriksaan anak usia ≤ 24 bulan dengan SECC dan bebas karies di Kecamatan Medan Selayang (p < 0,05).

Setelah 6 bulan persentase kapasitas buffer saliva pada anak SECC persentase tertinggi termasuk kedalam kategori kapasitas buffer rendah yaitu 83,2%

dibandingkan kategori sangat rendah 8,3%, dan normal 8,3%. Pada anak yang semula bebas karies diperoleh kapasitas buffer kategori rendah sebesar 87,5%, normal sebesar 12,5%, dan tidak ditemukan adanya kapasitas buffer kategori sangat rendah.

Berdasarkan analisis statistik ada perbedaan signifikan kategori kapasitas buffer saliva pada awal pemeriksaan dan setelah 6 bulan pada kelompok awal anak SECC dan bebas karies di Kecamatan Medan Selayang (tabel 13).

Tabel 13. Hasil analisis statistik perbandingan kategori kapasitas buffer pada awal pemeriksaan dan setelah 6 bulan pada kelompok awal anak SECC dan

4.11 Analisis Statistik Kategori Laju Alir dan Volume Saliva pada Awal Pemeriksaan dan Setelah 6 Bulan Pada Anak SECC dan Bebas Karies

Berdasarkan hasil pada tabel perbandingan kategori laju alir dan volume saliva pada awal pemeriksaan dan setelah 6 bulan pada kelompok awal SECC (24 orang) dan bebas karies (24 orang) menunjukkan bahwa pada awal pemeriksaan laju

Berdasarkan hasil pada tabel perbandingan kategori laju alir dan volume saliva pada awal pemeriksaan dan setelah 6 bulan pada kelompok awal SECC (24 orang) dan bebas karies (24 orang) menunjukkan bahwa pada awal pemeriksaan laju