• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.6 Kerangka konsep

Independen Dependen

Tingkat kecemasan

Karakteristik ibu : - Umur

- Paritas - Pendidikan

- Dukungan Keluarga - Pekerjaan

- Tingkat penghasilan - Pekerjaan suami - Status perkawinan - Rencana persalinan

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Rancangan Penelitian

Penelitian ini merupakan survei analitik menggunakan rancangan potong lintang. Penelitian ini berusaha memaparkan variable penelitian dan menguji hubungan antar variable independen dan dependen untuk mendapatkan pemahaman yang mendalam tentang pengaruh faktor karakteristik ibu hamil aterm terhadap tingkat kecemasan yang diukur dengan kuesioner HAM-A.

3.2 Lokasi penelitian

Penelitian ini dilakukan di Departemen Kebidanan dan Kandungan RSUP Haji Adam malik Medan, dan RS jejaring di Medan. Penelitian dimulai pada bulan Juni tahun 2013

3.3 Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah pasien poliklinik rawat jalan di bagian Obstetri dan ginekologi RSUP Haji Adam malik, dan RS jejaring. Dengan cara pengambilan sample melalui consecutive sampling dengan penetapan kriteria inklusi dan ekslusi sampai jumlah sample minimal terpenuhi.

3.4 kriteria inklusi dan ekslusi

3.4.1 Kriteria inklusi

- ibu hamil dengan usia kehamilan 37 - 40 minggu - tingkat kesadaran compos mentis

- bersedia ikut serta dalam penelitian 3.4.2 Kriteria Ekslusi

- Gangguan psikiatri.

- Ada riwayat penyakit yang menyertai ibu ( DM, hipertensi, jantung, ginjal dan lain-lain)

3.5 Besar Sample

Besar sampel diambil dengan menggunakan rumus sampel analitik komparatif variabel numerik tidak berpasangan :

2

n1= n2 =

Zα = Nilai baku normal dari table Z yang besarnya tergantung pada nilai α yang

ditentukan (α = 0,025)  Zα = 1,96

Zβ = Nilai baku normal dari table Z yang besarnya tergantung pada nilai β yang

ditentukan (β = 0,025)  Zβ = 1,96

Sd = Simpangan baku skor kecemasan ibu hamil trimester ketiga  36,33

(Teixeiria dkk,2009)

d = Selisih rerata skor kecemasan ibu hamil yang dianggap bermakna 20

14

(Zα + Zβ) . Sd

d

N =

2

(1,96 + 1,96). 36,33 20

` N = 50,69 = 51  sampel minimal

dalam penelitian akan menggunakan jumlah sampel sebanyak 51 orang perkelompok atau tiap kelompok.

3.6 Cara penelitian

3.6.1 Pengumpulan Data

Data primer diperoleh dari wawancara menggunakan kuesioner terhadap sampel secara consecutive sampling, yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi sampai jumlah sample terpenuhi. kemudian dilakukan informed consent.

Penelitian ini menggunakan 2 set instrumen. Dimana instrumen diisi oleh subyek dan peneliti, yaitu : (1) Kuesioner faktor karakteristik ibu dan (2) Kuesioner skala kecemasan (HAM-A )

3.6.2 Pengolahan Data

Data diolah dengan analisis statistik secara komputerisasi. Analisis data meliputi statistik deskriptif dan statistik analitik. Statistik deskriptif digunakan untuk menampilkan data karakteristik serta tingkat kecemasan ibu hamil. Dalam hal ini data ditampilkan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi, mean, standar deviasi (SD), dan interval (CI 95%). Statistik inferensial yang digunakan adalah analisis bivariat dengan analitik komparatif menggunakan uji Chi Square untuk variabel kategori dan uji t-test independent untuk variabel numerik. Adapun variabel-variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

Variabel Independen Variabel Dependen

o Umur

o Tingkat pendidikan o Paritas

o Dukungan

o Rencana persalinan o Pekerjaan

o Tingkat penghasilan o Pekerjaan suami o Status perkawinan

3.7. Batasan Operasional

- ibu hamil dengan usia kehamilan 37 - 40 minggu yang memeriksakan kehamilannya di poliklinik yang direncanakan partus spontan dan seksio sesaria.

- Karakteristik yang mempengaruhi kecemasan pada ibu hamil yang meliputi : o Umur : umur ibu yang dinilai berdasarkan tahun

o Tingkat pendidikan : lama mendapat pendidikan formal dalam tahun o Paritas : jumlah anak yang pernah dilahirkan oleh ibu baik yang hidup

maupun yang mati.

o Dukungan : yang diberikan kepada seseorang yang dibutuhkan oleh ibu yang akan bersalin.

o Rencana persalinan : persalinan secara partus spontan pervaginam atau seksio sesaria

o Pekerjaan ibu : ibu yang memiliki aktifitas dan menghasilkan uang

o Tingkat penghasilan : jumlah penghasilan perbulan berdasarkan UMR (upah minimum regional)

o Pekerjaan suami : suami yang memilki aktifitas dan menghasilkan uang.

o Status perkawinan : berdasarkan pernikahan yang ditetapkan oleh Undang-undang pernikahan.

o Tingkat kesadaran compos mentis adalah tingkat kesadaran yang menggambarkan keadaan ibu hamil baik dan kontak yang adekuat.

o Tingkat kecemasan

o Kuesioner HAM-A ( Hamilton Anxiety Rating Scale) adalah sebuah kuesioner survei yang mengukur 14 kriteria kesehatan, meliputi : (1) Kecemasan, (2) Ketegangan, (3) Rasa Takut, (4) Insomnia, (5) kesulitan dalam berkonsentrasi dan mengingat, (6) suasana hati Depresi, (7) Gejala - gejala Somatik Umum (Gejala – gejala Muscular), (8) Gejala-gejala somatik umum (Sensorik), (9) Gejala- Gejala-gejala Kardiovascular, (10) Gejala- gejala pernafasan, (11) Gejala- gejala Gastrointestinal, (12) gejala-gejala Genitourinarius, (13) Gejala gejala otonom, (14) prilaku wawancara.

o Skor kecemasan adalah skor sebagai cut off point nya yaitu : < 14 = tidak ada cemas, 14 - 20 = ansietas ringan, 21 – 27 = ansietas sedang, 28 - 41 = ansietas berat,

3.8 Alur penelitian

Ibu hamil aterm

Subyek Penelitian yang direncanakan partus spontan pervaginam dan seksio

sesaria

Karakteristik ibu : - Umur

- Tingkat pendidikan - Paritas

- Dukungan - Pekerjaan

- Tingkat penghasilan - Pekerjaan suami - Status perkawinan - Rencana persalinan

Dilakukan pengukuran Skor kecemasan dengan kuesioner

HAM-A

Analisa data

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Karakteristik ibu hamil yang direncanakan Partus spontan pervaginam

Dari hasil penelitian, gambaran karakteristik responden ibu hamil yang direncanakan partus spontan pervaginam, dapat dilihat pada tabel berikut ini.

4.1 Tabel distribusi data karakteristik ibu hamil yang direncanakan Partus spontan pervaginam

KARAKTERISTIK

IBU N% Mean SD

UMUR

- < 20 Tahun 3 (5,5%) 18,67 ,577

- 20-35 Tahun 40 (72,7%) 27,75 4,343

- > 35 Tahun 12 (21,8%) 38,17 1,467

Total 55 (100%)

TINGKAT PENDIDIKAN

- SD 3 (5,5%)

- SLTP 19 (34,5%)

- SLTA 24 (43,6%)

- PT 9 (16,4%)

Total 55 (100%)

PARITAS

Grande 2 (3,6%)

Multi 27 (49,1%)

Primi 26 (47,3%)

Total 55 (100%)

DUKUNGAN

Ada 55 (100%) PEKERJAAN IBU

Bekerja 21 (38,2%)

Tidak bekerja 34 (61,8%)

Total 55 (100%)

PENGHASILAN

- < Rp. 1 juta 24 (43,6%) - > Rp. 2 juta 7 (12,7%)

- Rp. 1-2 juta 24 (43,6%)

Total 55 (100%)

PEKERJAAN SUAMI

Bekerja 52 (94,5%)

Tidak Bekerja 3 (5,5%)

Total 55 (100%)

STATUS PERKAWINAN

Menikah 55 (100%)

TINGKAT CEMAS

Tidak ada 48 (87,3%)

Ringan 7 (12,7%)

Total 55 (100%)

Tabel diatas menggambarkan bahwa karakteristik ibu hamil yang direncanakan Partus spontan pervaginam berdasarkan usia maka sebagian besar pada kelompok umur 20- 35 tahun (72,7%) dan yang paling sedikit adalah pada kelompok umur dibawah 20 tahun (5,5%). Berdasarkan tingkat pendidikan maka sebagian besar ibu hamil berpendidikan SLTA (43,6%) dan yang terendah adalah berpendidikan SD (5,5%). Berdasarkan paritas maka sebagian besar ibu hamil dengan multipara (49,1%) dan primipara (47,3%), sedangkan yang terendah adalah grande (3,6%). Seluruh ibu hamil mendapatkan dukungan dari keluarga (100%).

Berdasarkan pekerjaannya maka sebagian besar ibu hamil tidak bekerja (61,8%), sedangkan suami ibu hamil umumnya bekerja (94,5%) serta mempunyai penghasilan keluarga setiap bulannya sebesar kurang dari Rp 1.000.000,- dan berkisar Rp 1.000.000,- - Rp 2.000.000,- masing-masing (43.6%).

Seluruh ibu hamil dengan status perkawinan menikah (100%) dan umumnya tidak merasa adanya kecemasan dalam menghadapi persalinan (87,3%).

4.2. Karakteristik ibu hamil yang direncanakan Seksio sesaria

Dari hasil penelitian, gambaran karakteristik responden ibu hamil yang direncanakan seksio sesaria, dapat dilihat pada tabel berikut ini.

4.2 Tabel distribusi data karakteristik ibu hamil yang direncanakan Seksio sesaria

KARAKTERISTIK IBU N% Mean SD UMUR

- < 20 Tahun 0 (0%)

- 20-35 Tahun 44 (80%) 28,98 4,032

- > 35 Tahun 11 (20%) 38,91 3,048

Total 55 (100%)

TINGKAT PENDIDIKAN

- SD 1 (1,8%)

- SLTP 20 (36,4%)

- SLTA 24 (43,6%)

- PT 10 (18,2%)

Total 55 (100%)

PARITAS

Grande 2 (3,6%)

Multi 40 (72,7%)

Primi 13 (23,6%)

Total 55 (100%)

DUKUNGAN

Ada 46 (83,6%)

Tidak ada 9 (16,4%)

Total 55 (100%)

Pekerjaan ibu

Bekerja 14 (25,5%)

Tidak bekerja 41 (74,5%)

Total 55 (100%)

Penghasilan

- < Rp. 1 juta 22 (40%) - > Rp. 2 juta 8 (14,5%)

- Rp. 1-2 juta 25 (45,5%)

Total 55 (100%)

Pekerjaan suami

Bekerja 52 (94,5%)

Tidak Bekerja 3 (5,5%)

Total 55 (100%)

STATUS PERKAWINAN

Menikah 55 (100%)

TINGKAT CEMAS

Tidak ada 48 (87,3%)

Ringan 7 (12,7%)

Total 55 (100%)

Karakteristik ibu hamil yang direncanakan Partus secara Seksio sesaria berdasarkan usia maka sebagian besar pada kelompok umur 20 - 35 tahun (80%) dan tidak ada yang pada kelompok umur dibawah 20 tahun. Berdasarkan tingkat pendidikan maka sebagian besar ibu hamil berpendidikan SLTA (43,6%) dan yang terendah adalah berpendidikan SD (1,8%).

Berdasarkan paritas maka sebagian besar ibu hamil dengan multipara (72,7%) dan primipara (47,3%), sedangkan yang terendah adalah grande (3,6%).

Umumnya ibu hamil mendapatkan dukungan dari keluarga (83,6%).

Berdasarkan pekerjaannya maka sebagian besar ibu hamil tidak bekerja (74,5%), sedangkan suami ibu hamil umumnya bekerja (94,5%) serta mempunyai penghasilan keluarga setiap bulannya berkisar Rp 1.000.000,- - Rp 2.000.000,-

(45,5%) dan persentase terendah adalah dengan penghasilan diatas Rp 2.000.000,-(14,5%).

Seluruh ibu hamil dengan status perkawinan menikah (100%) dan umumnya tidak merasa adanya kecemasan dalam menghadapi persalinan (87,3%).

4.3. Analisa Bivariat.

Untuk mengetahui hubungan karakteristik ibu hamil dengan tingkat kecemasan maka dilakukan uji statistik dengan Chi-square dengan derajat kepercayaan 95%. Hasil uji statistik ditunjukkan pada tabel dibawah ini

4.3.1 Tingkat kecemasan ibu hamil aterm yang direncanakan partus spontan pervaginam berdasarkan faktor karakteristik

Karakteristik Tingkat kecemasan p-value

Tidak ansietas Ansietas ringan Umur

Pekerjaan ibu

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa hubungan umur ibu hamil yang direncanakan Partus spontan pervaginam dengan tingkat kecemasan secara uji statistik dengan chi-square didapatkan nilai p > 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang bermakna umur ibu hamil yang direncanakan Partus spontan pervaginam dengan tingkat kecemasan.

Hubungan tingkat pendidikan ibu hamil yang direncanakan Partus spontan pervaginam dengan tingkat kecemasan secara uji statistik dengan chi-square didapatkan nilai p> 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang bermakna tingkat pendidikan ibu hamil yang direncanakan Partus spontan pervaginam dengan tingkat kecemasan. Demikian juga hubungan pekerjaan

ibu hamil yang direncanakan Partus spontan pervaginam dengan tingkat kecemasan secara uji statistik dengan chi-square didapatkan nilai p>0,05. Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang bermakna pekerjaan ibu hamil yang direncanakan Partus spontan pervaginam dengan tingkat kecemasan.

Sama halnya bahwa hubungan pekerjaan suami dan tingkat penghasilan keluarga ibu hamil yang direncanakan Partus spontan pervaginam dengan tingkat kecemasan secara uji statistik dengan chi-square didapatkan nilai p >

0,05. Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang bermakna pekerjaan suami dan tingkat penghasilan keluarga ibu hamil yang direncanakan Partus spontan pervaginam dengan tingkat kecemasan

4.3.2 Tingkat kecemasan ibu hamil aterm yang direncanakan seksio sesaria berdasarkan faktor karakteristik

Karakteristik Tingkat kecemasan p-value

Tidak ansietas Ansietas ringan Umur

Tidak ada 7

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa hubungan umur ibu hamil yang direncanakan Partus secara Seksio Sesaria dengan tingkat kecemasan secara uji statistik dengan chi-square didapatkan nilai p>0,05. Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang bermakna umur ibu hamil yang direncanakan Partus secara Seksio Sesaria dengan tingkat kecemasan.

Hubungan tingkat pendidikan ibu hamil yang direncanakan Partus secara Seksio Sesaria dengan tingkat kecemasan secara uji statistik dengan chi-square didapatkan nilai p > 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang bermakna tingkat pendidikan ibu hamil yang direncanakan Partus secara Seksio Sesaria dengan tingkat kecemasan. Demikian juga hubungan pekerjaan ibu hamil yang direncanakan Partus secara Seksio Sesaria dengan tingkat kecemasan secara uji statistik dengan chi-square didapatkan nilai p>0,05. Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang bermakna pekerjaan ibu hamil yang direncanakan Partus secara Seksio Sesaria dengan tingkat kecemasan.

Sama halnya bahwa hubungan pekerjaan suami dan tingkat penghasilan keluarga ibu hamil yang direncanakan Partus secara Seksio Sesaria dengan tingkat kecemasan secara uji statistik dengan chi-square didapatkan nilai p>0,05.

Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang bermakna pekerjaan suami dan tingkat penghasilan keluarga ibu hamil yang direncanakan Partus secara Seksio Sesaria dengan tingkat kecemasan

4.4 Analisis perbedaan tingkat kecemasan ibu hamil aterm yang direncanakan partus spontan pervaginam dan seksio sesaria berdasarkan skor hamilton

Partus spontan 48

87,3%

Seksio sesaria 48

87,3%

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa umumnya ibu-ibu yang akan melahirkan baik secara Partus spontan maupun secara Seksio sesaria tidak merasa cemas. Secara statistik dengan uji Chi-square tidak menunjukkan adanya perbedaan yang bermakna. Hal ini berarti Hipotesa penelitian yang menyebutkan adanya perbedaan tingkat kecemasan ibu hamil aterm yang direncanakan partus spontan pervaginam dan seksio sesaria berdasarkan skor Hamilton ditolak.

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 KESIMPULAN

1. Umumnya ibu hamil yang direncanakan Partus spontan pervaginam maupun Seksio Sesaria tidak merasa adanya kecemasan dalam menghadapi persalinan (87,3%).

2. Berdasarkan hasil uji statistik dengan chi-square menunjukkan tidak ada hubungan yang bermakna umur, tingkat pendidikan, paritas, dukungan, pekerjaan ibu, pekerjaan suami dan tingkat penghasilan keluarga serta jenis persalinan ibu hamil yang direncanakan Partus spontan pervaginam maupun Seksio Sesaria dengan tingkat kecemasan.

3. Seluruh Hipotesis penelitian ini ditolak.

5.2 SARAN

Memberikan konseling dalam asuhan antenatal terhadap ibu hamil dan lebih berusaha terbuka mengenai hal-hal yang dirasakannya dalam menghadapi masa kehamilan terutama menjelang persalinan dengan baik, sehingga dapat mengantisipasi hal-hal yang dapat mengganggunya selama kehamilan dan persalinan.

DAFTAR PUSTAKA

1. Cunningham, FG, Gant,N.F, et al . Gangguan Neurologis dan psikiatrik, Wiliam Obstetrics, Edisi 22, Mc Graw-Hill, 2007

2. Winkjosastro H, Aspek psikologik pada kehamilan, persalinan, dan nifas.

Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirahardjo, Jakarta 2011

3. Hadijanto B. Aspek Psikiatrik pada kehamilan. Ilmu kedokteran fetomaternal. Edisi perdana.Himpunan Kedokteran fetomaternal Perkumpulan Obstetri dan ginekologi Indonesia, Surabaya, 2004

4. Winkjosastro H, Perubahan Anatomi dan Fisiologi Pada Perempuan Hamil. Yayasan bina Pustaka Sarwono Prawirahardjo, Jakarta 2011

5. Elizabeth B. Hurlock,Developmental Psychology: Psikologi Perkembangan, Suatu Pendekatan Sepanjang Rentan Hidup Edisi ke-8 , dalam alih bahasa Istiwidayanti dan Soedjarwo, Jakarta: Erlangga, 2005 6. Kartono K. Psikologi wanita, Jilid II, Edisi II, mengenal wanita sebagai ibu

dan nenek . penerbit. Mandar Maju, Bandung, 2005

7. Rita L Atkinson, Richard C. Atkinson, & Ernest R. Hilgard, Pengantar Psikologi Jilid II , Jakarta: Erlangga, 2003

8. Pitt, Brice . Kehamilan dan persalinan , Arcan , Jakarta, 2000

9. Kaplan, Harlold I, Benjamin J. Sadock, & Jack A. Grebb. Synopsis

Psikiatri Jilid II , Jakarta: Binarupa Aksara, 2002 10. Reeve, Alya, Recognizing and Treating Anxiety and Depression in

Adolescent Medical Clinic Of North America. 2000: 84; 895

11. Stuart, W. Gril. Principles & Practice Of Psychiatric Nursing. Fifth Ed.

Sundee. Mosby. 2000

12. Manuaba, IGB. Ilmu Penyakit Kebidanan dan Keluarga Berencana, EGC, Jakarta, 2002

13. Nolan M, Kehamilan dan Melahirkan, Arcan, Jakarta, 2004

14. Teixeira C, Figuiredo Barbara, Conde Ana, Pacheco Alexandra, Costa Raquel. Anxiety and Depression During Pregnancy in Women and Men, Journal of Affective Disorders, 119; 2009; 142-148

15. M.D Faruk U et al. Is Pregnancy Associated with Mood and Anxiety Disorders? Science Direct. 2009

16. Uguz F, Gezginc K, Is pregnancy ascociated with mood and anxiety disorders, Department of Psychiatry, Meram Faculty of Medicine,E pub 2010 Mar-Apr ; 32(2):213-5.

17. Teixeira Cesar, Journal of Affective Disorders, Anxiety and depression during pregnancy in women and men, 2009,142-148

18. D Da costa, J Larouche, M Dritsa, W brender, Variation in stress level over the course of pregnancy: factor associated with elevated Hassles, state anxiety and pregnancy specific stress. Source Department of Psychology, Dec 2008; 47(6) : 609-21.

19. www.CNSforum.com. M. Hamilton, The assessment of anxiety states by rating british Journal of medical Psycology. 2008. 32:50-55

20. Maramis, W. F. Catatan Ilmu Kedokteran Jiwa. Surabaya : Airlangga University Press. 2004

21. Hamilton rating Scale for Anxiety (HAM-A), RSUP Nasional dr Cipto Mangunkusomo, Departemen Psikiatri Universitas Indonesia, 2009.

22. en.wikipedia.org/wiki/stress_management

23. Caflan, RF stress, anxiety and depression in hospital consultans, general practitioners, and senior health service managers. BMJ Journal 1994;309:1261

24. Seminar dan workshop PDSKJI sumatera utara dan FK USU. 2010

25. Maharani I Triana, Relationship between social support and anxiety in dealing with labor in the third trimester pregnant women, Gunadarma University 2008

Dokumen terkait