• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.4 Kuesioner Hamilton Aanxiety Rating Scale (HAM-A) Sebagai

2.4.1 Kuesioner Skala Hamilton

DEPARTEMEN PSIKIATRI

POLIKLINIK EMPATI

Hamilton Rating Scale for anxiety (HAM-A)

Prinsip penggunaan instrument : sama dengan HAM-D21,24

Panduan untuk pemberian skor butir-butir pernyataan

0 = Tidak ada atau dapat diabaikan : Secara klinis tidak bermakna

1 = Ringan : Kadang-kadang terjadi,waktunya singkat dan fungsi tidak terganggu,atau bila ada, gangguan sangat ringan.

2 = Sedang : lebih sering muncul atau mungkin mencari pengobatan ( misalnya menggunakan obat untuk menghilangkan gejala ) atau penderita sedang atau hendaya sedang.

3 = Berat : terjadi terus menerus atau ada hendaya fungsi yang jelas, atau pemderitaannya berat atau mencari pengobatan atau direkomendasikan untuk menggunakan pengobatan untuk menghilangkan penyakit.

4 = Sangat berat : ketidakberdayaaan akibat symptom atau tidak berfungsi atau keadaan sangat buruk.

1. KECEMASAN

Butir ini mencakup kondisi emosional tentang ketidakpastian akan masa depan mulai dari rasa cemas, rasa tidak aman, mudah tersinggung, perasaan tidak enak hingga rasa takut yang luar biasa .

0 = Pasien tidak merasa adanya rasa tidak aman atau mudah tersinggung dibandingkan biasanya.

1 = diragukan apakah pasien merasa lebih tidak aman atau mudah tersinggung dibandingkan biasanya.

2 = Pasien mengungkapkan secara lebih jelas berada dalam keadaan cemas, khawatir atau mudah tersinggung, dia mungkin sulit mengendalikannya. Hal ini

tidak berpengaruh terhadap kehidupan sehari-hari pasien, karena kekhawatiran tersebut masih tentang hal-hal kecil.

3 = Rasa cemas atau tidak aman tersebut terkadang sulit dikendalikan karena ada kekhawatiran akan terjadinya kecelakaan serius atau bencana dimasa mendatang. Contoh : kecemasan dapat dialami sebagai rasa panik yaitu rasa takut luar biasa.terkadang mengganggu kehidupan sehari – hari pasien.

4 = Perasaan ketakutan sering kali muncul sehingga sangat nyata menggangu kehidupan sehari – hari pasien.

2. KETEGANGAN

Butir ini mencakup ketidak mampuan untuk bersantai , mengatasi kegelisahan, ketegangan jasmani, gemetar dan lelah yang berkepanjangan.

0 = Pasien tidak merasa adanya adanya ketegangan dibandingkan biasanya.

1 = Pasien tampak agak lebih gelisah dan tegang dibandingkan biasamya.

2 = Pasien menampakkan secara jelas tidak dapat bersantai, penuh dengan ketidak puasan dalam dirinya, yang sulit dikendalikannya, namun masih belum

berpengaruh terhadap kehidupan pasien sehari – hari.

3 = Ketidak puasan dan kegelisahan dalam diri pasien begitu kuat atau begitu sering sehingga kadang – kadang mengganggu kehidupan dan pekerjaaan sehari – hari pasien.

4 = Ketegangan dan ketidak puasan yang setiap saaat mengganggu kehidupan dan pekerjaaan sehari – hari pasien .

3. RASA TAKUT

Rasa takut muncul bilamana pasien berada dalam situasi tertentu. Situasi tersebut dapat berupa ruang terbuka atau tertutup atau gelap, berada dalam antrian, naik bis atau kereta api, takut terhadap binatang atau benda tertentu, atau orang asing. Pasien baru lega bila ia dapat menghindari situasi tersebut. Hal ini penting diperhatikan dalam penilaiaan ini, apakah selama episode ini terdaapat kecemasan fobik yang lebih berat dibandingkan biasanya.

0 = Tidak ada.

1 = Diragukan adanya kecemasan fobik.

2 = Pasien mengalami kecemsan fobik namun mampu melawannya.

3 = Sulit bagi pasien untuk melawan atau mengatasi kecemasan fobiknya, yang hingga batas tertentu telah mengganggu kehidupan dan pekerjaaan sehari – hari pasien.

4 = kecemasan fobik jelas mengganggu kehidupan dan pekerjaan sehari – hari pasien

4. INSOMNIA

Butir ini hanya mencakup pengalaman subjektif pasien mengenai lama tidur ( jumlah jam tidur tiap periode 24 jam ) dan kedalaman tidur ( tidur yang tidak dalam dan beberapa kali

terbangun, dibandingkan dengan tidur yang dalam dan konstan ). Penilaian dilakukan berdasarkan kualitas tidur selama 3 malam sebelumnya.

Catatan : Pemberian obat penenang atau obat tidur harus diabaikan.

0 = Lama tidur dan kedalaman tidur biasa.

1 = Lama tidur sedikit berkurang atau meragukan ( misalnya karena sulit tidur ), tapi tidak ada perubahan dalam kedalaman tidur.

2 = Kedalaman tidur agak berkurang, tidur menjadi lebih dangkal. Tidur secara keseluruhan agak terganggu.

3 = Lama tidur dan juga kedalaman tidur berubah secara mencolok. Periode tidur terputus hanya beberapa jam per periode 24 jam.

4 = Sulit untuk menentukan lama tidur disini karena kedalaman tidur sangat kurang sehinggga pasien mengatakannya sebagai terkantuk – kantuk atau tertidur sebentar, namun tidak sampai benar – benar tidur.

5. KESULITAN DALAM BERKONSENTRASI DAN MENGINGAT

Butir ini mencakup kesulitan dalam berkonsentrasi, mengambil keputusan tentang hal sehari – hari, serta mengingat.

0 = Pasien tidak mengalami kesulitan dalam berkonsentrasi dan/atau mengingat.

1 = Diragukan apakah pasien mengalami kesulitan dalam berkonsentrasi dan/atau mengingat.

2 = Meskipun dengan upaya keras, sulit bagi pasien untuk berkonsentrasi pada pekerjaaan rutin sehari – hari.

3 = Kesulitan yang lebih nyata dalam berkonsentrsi, mengingat atau mengambil keputusan.

Misalnya: kesulitan untuk membaca artikel dalam surat kabar atau menonton program televisi dari awal hinggga selesai. Skor 3 bila buruknya konsentrasi atau sulitnya mengingat belum secara jelas mempengaruhi wawancara.

4 = Bila pasien selama wawancara menunjukkan kesulitan dalam berkonsentrasi dan/atau mengingat dan /atau bila keputusan – keputusan dicapai dengan penundaan yang cukup lama.

6. SUASANA HATI DEPRESI

Butir ini mencakup komunikasi verbal dan non verbal tentang kesedihan, depresi, patah semangat, keadaan tak berdaya dan keadaan tanpa harapan.

0 = Suasana hati normal.

1 = Diragukan apakah pasien lebih merasa tidak ada harapan atau patah semangat dibandingkan biasanya, Sebagai contoh, pasien secara samar menunjukkan lebih depresi dibandingkan biasanya.

2 = Pasien menunjukkan dengan lebih jelas pengalaman yang tidak menyenangkan, meskipun ketakberdayaaan atau putus harapan masih tidak tampak.

3 = Pasien secara non verbal menunjukkan tanda – tanda yang jelas tentang depresi dan atau putus harapan.

4 = Ucapan – ucapan pasien tentang patah semangat dan ketidakberdayaaan atau isyarat – isyarat non verbal mendominasi wawancara dan tidak bias dialihkan.

7. GEJALA –GEJALA SOMATIK UMUM ( GEJALA-GEJALA MUSKULAR)

Butir ini mencakup kelemahan, kelakuan , kesakitan atau rasa nyeri yang nyata , yang terlokalisir atau merata pada otot. Misalnya sakit rahang atau sakit leher.

0 = Pasien tidak merasa adanya rasa nyeri atau kaku pada ototnya dibandingkan biasanya.

1 = Pasien menunjukkan agak nyeri atau kaku pada otot nya dibandingkan biasanya.

2 = Gejala – gejala tersebut sudah mencapai karakter nyeri .

3 = Nyeri otot mengganggu kehidupan dan pekerjaan sehari hari pasien, hingga batas tertentu.

4 = Nyeri otot terasa hampir setiap saat dan jelas mengganggu kehidupan dan pekerjaan sehari – hari pasien

8. GEJALA – GEJALA SOMATIK UMUM ( SENSORIK )

Butir ini melingkupi keletihan dan kelemahan yang bersatu menjadi gangguan fungsi indera. Termasuk : tinnitus, pandangan kabur, kulit panas dingin yang memerah dan sensasi kesemutan.

0 = Tidak ada

1 = Diragukan adanya sensasi menekan atau kesemutan ( misalnya ditelinga, mata atau kulit ).

2 = Sensasi – sensasi menekan ditelinga yang menyebabkaan berdengung di telinga, di mata yang menyebabakan gangguan visual dan kulit yang menyebabkan ksemutan atau gatal ( parastesia ).

3 = Gejala – gejala sensorik umum yang mengganggu kehidupan dan pekerjaan sehari – hari pasien hingga derajat tertentu.

4 = Hampir setiap saat terdapat gejala sensorik umum dan jelas mengganggu kehidupan dan pekerjaan pasien.

9.GEJALA – GEJALA KARDIOVASKULAR

Butir ini mencakup takikardi, palpitasi, rasa tertekan di dada, nyeri dada, nadi berdenyut keras dan merasa seperti akan pingsan.

0 = Tidak ada

1 = Diragukan adanya.

2 = Terdapat gejala kardiovaskular namun pasien masih dapat mengendalikan gejala – gejala tersebut.

3 = Pasien terkadang merasa sulit mengendalikan gejala kardiovaskular dan hinggga batas tertentu dapat mengggangu kehidupan dan pekerjaan sehari – hari pasien.

4 = Hampir setiap saaat terdapat gejala – gejala kardiovaskular dan dengan jelas mengganggu kehidupan dan pekerjaan sehari – hari pasien

10.GEJALA – GEJALA PERNAFASAN

Butir ini mencakup perasaan sesak atau kontraksi di tenggorokan atau dada , kesulitan bernafas yang membaur menjadi sensasi tersedak dan nafas mendesah.

0 = Tidak ada

1 = Diragukan adanya.

2 = Terdapat gejala – gejala pernafasan, tetapi pasien masih dapat mengendalikan gejala – gejala tersebut.

3 = Pasien terkadang mengalami kesulitan mengendalikan gejala – gejala pernafsan sehingga mengganggu kehidupan dan pekerjaaan sehari – hari pasien,

4 = Hampir setiap saat terdapat gejala – gejala pernafasan dan jelas mengganggu kehidupan dan pekerjaan sehari – hari pasien.

11. GEJALA – GEJALA GASTROINTESTINAL

Butir ini mencakup kesulitan dalam menelan, perut terasa begah, disepsia ( perut terasa panas atau lambung serasa terbakar, nyeri perut jika makan, terasa kenyang, mual muntah), perut bergemuruh dan diare.

0 = Tidak ada.

1 = Diragukan adanya gejala atau sensasi gastrointestinal.

2 = Ada satu atau lebih gejala gastrointestinal yang disebut di atas, tapi pasien masih dapat mengendalikan gejala – gejala tersebut.

3 = Pasien terkadang mengalami kesulitan untuk mengendalikan gejala – gejala gastrointestinal sehinggga mengganggu kehidupan dan pekerjaaan sehari – hari pasien. Misalnya , kecenderungan untuk kehilangan kendali saat buang air besar.

4 = Hampir setiap saat terdapat gejala – gejala gastrointestinal dan jelas mengganggu kehidupan dan pekerjaan sehari – hari pasien. Misalnya , kehilangan kontrol saat buang air besar.

12. GEJALA – GEJALA GENITO – URINARIUS

Butir ini mencakup gejala – gejala non-organik (psikis) misalnya, sering buang air kecil atau mengedan saaat buang air kecil, haid tidak teratur, anorgasmus, disparunia, ejakulasi dini, tidak bisa ereksi.

0 = Tidak ada

1 = Diragukan adanya gejala.

2 = Terdapat satu atau lebih gejala – gejala genito-urinarius yang disebutkan diatas, tapi tidak mengganggu kehidupan dan pekerjaan sehari – hari.

3 = Pasien terkadang mengalami satu atau lebih gejala genitor-urinarius yang disebutkan diatas yang dapat mengganggu kehidupan dan pekerjaan sehari – hari pasien hingga derajat tertentu. Misalnya : cenderung kehilangan kendali saat buang air kecil.

4 = Hampir setiap saat terdapat gejala – gejala genitor-urinarius dan jelas mengganggu kehidupan dan pekerjaan sehari – hari pasien. Misalnya, kehilangan kendali saat buang air kecil

13. GEJALA – GEJALA OTONOM

Butir ini mencakup mulut kering, muka merah atau pucat, berkeringat dan pusing.

0 = Tidak ada

1 = Diragukan adanya gejala.

2 = Ada satu atau lebih gejala-gejala otonom yang disebutkan diatas tapi tidak mengganggu kehidupan dan pekerjaan sehari hari pasien.

3 = Pasien terkadang mengalami satu atau lebih gejala otonom seperti yang disebutkan di atas yang hingga derajat tertentu mengganggu kehidupan dan pekerjaan sehari-hari pasien.

4 = Terdapat gejala-gejala otonom hampir setiap saat dan jelas mengganggu kehidupan dan pekerjaan sehari-hari pasien.

14. PERILAKU WAWANCARA

Butir ini mencakup penilaian terhadap perilaku pasien saat diwawancarai. Apakah pasien terlihat tegang, gelisah, gugup, resah, gemetar, pucat, bernafas cepat atau berkeringat ? Berdasarkan pengamatan tersebut , dibuat estimasi umum.

0 = Pasien tidak tampak cemas

1 = Diragukan adanya perasaan cemas . 2 = Pasien tampak cemas.

3 = Paien jelas tampak cemas.

4 = Pasien dipenuhi kecemasan. Misalnya , terlihat bergoyang dan gemetar.

Total nilai HAM-A :

Pemeriksa :

Tanggal :

:

Dokumen terkait