• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KERANGKA TEORI

2.4 Kerangka Pemikiran

Kerangka berpikir merupakan model konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai masalah yang penting Menurut Uma Sekaran (Sugiyono, 2012:88).

Kerangka berpikir dapat digambarkan dengan sederhana, sebagai berikut:

Evaluasi

Gambar 2.6 Kerangka Konseptual

Sumber : Diolah Peneliti, 2016 2.5 Penelitian Terdahulu

Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian terdahulu yang dilakukan oleh :

1. Charlie Bernando Samosir dan Arif Bowo (2015) berjudul “Pengaruh Persepsi Harga dan Promosi Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Produk Enervon-C”. Didapat hasil bahwa terdapat pengaruh yang positif signifikan dari persepsi harga dan promosi terhadap keputusan pembelian konsumen, hal ini dibuktikan dari uji hipotesis dengan uji t dimana untuk variabel persepsi harga didapat nilai thitung sebesar 4,225 sedangkan ttabel pada taraf signifikan sebesar 0,000 ( Ftabel maka dapat disimpulkan bahwa model linear berganda Ŷ = a + b1X1 + b2X2 sudah tepat dan dapat digunakan dan memiliki pengaruh.Promosi yang dilakukan Tip-Top Ciputat memiliki pengaruh yang positif terhadap keputusan pembelian Enervon-C.

2. Putra Dani Irawan, (2014). Berjudul “Pengaruh Strategi Promosi Terhadap Keputusan Pembelian Mediasi Oleh Minat Beli Pada Konsumen Matahari Departement Store Yogyakarta” berdasarkan analis data yang diperoleh dilapangan sebagaimana yang telah disajikan tentang hasil penelitian, maka

Promosi (X1)

Persepsi (X2)

Keputusan Pembelian Konsumen (Y)

dapat disimpulkan bahwa Terdapat pengaruh langsung strategi promosi terhadap keputusan pembelian. Hal ini dibuktikan dari nilai t hitung sebesar 7,658 dengan nilai signifikansi 0,000 lebih kecil dari 0,05.Terdapat pengaruh strategi promosi terhadap minat beli konsumen Matahari Department Store. Hal ini dibuktikan dari nilai t hitung sebesar 2,612 dengan nilai signifikansi 0,000 lebih kecil dari 0,05, dan koefisien regresi mempunyai nilai positif sebesar 0,214.

3. Maesa Merdiana Noor (2008) berjudul “Pengaruh Promosi Penjualan terhadap keputusan pembelian pada DAC loops clothing di Bandung”, berdasarkan analysis data yang diperoleh dilapangan dapat disimpulkan Besarnya hubungan antara variabel promosi penjualan dengan keputusan pembelian yaitu sebesar 0,441 atau dengan presentase sebesar 44,1% maka besarnya hubungan antara pelaksanaan promosi penjualan dengan keputusan pembelian tersebut menunjukkan hubungan yang sedang dan searah, positif artinya apabila promosi penjualan ditingkatkan maka keputusan pembelian pun meningkat.

4. Yuditia Dwi Pebriani berjudul “Pengaruh Persepsi Konsumen Terhadap Keputusan Pembelian Produk Merek Pribadi (Studi Pada Indomaret Ratu Dibalau) Berdasarkan hasil pengujian hipotesis 1 menunjukkan bahwa variabel kesadaran merek berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian dapat diterima. Hal ini ditunjukkan dari besarnya nilai signifikan yang lebih kecil dari 0,05 yaitu 0,028. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis 2, menunjukkan bahwa variabel persepsi kualitas berpengaruh positif dan singnifikan terhadap keputusan pembelian dapat

diterima. Hal ini ditunjukkan dengan besarnya nilai signifikan yang lebih kecil dari 0,05 yaitu 0,018 Berdasarkan hasil pengujian hipotesis 3, menunjukkan bahwa variabel persepsi nilai berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian dapat diterima. Hal ini ditunjukkan dengan besarnya nilai signifikan yang lebih kecil dari 0,05 yaitu 0,035.

5. Dewa Bagus Nugraha Windusara (2015) yang berjudul “Pengaruh Bauran Promosi Terhadap Keputusan Pembelian OPPO Smartphone” Berdasarkan hasil uji-f diketahui bahwa nilai signifikan f adalah 0,000 yang kurang dari 0,05 maka H0 ditolak. Hal ini berarti bahwa bauran promosi (periklanan, penjualan pribadi, hubungan masyarakat, promosi penjualan, dan pemasaran langsung berpengaruh positif signifikan secara simultan terhadap keputusan pembelian pada konsumen Oppo Smartphone.

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Bentuk Penelitian

Bentuk yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian Asosiatif. Menurut Juliandi (2013:14) “penelitian dalam permasalahan asosiatif merupakan penelitian yang berupaya untuk mengkaji bagaimana suatu variabel memiliki keterkaitan atau hubungan dengan variabel lain, atau apakah suatu variabel dipengaruhi oleh variabel lainnya, atau apakah suatu variabel menjadi penyebab perubahan variabel lainnya. Oleh karena itu peneliti menggunakan variabel ini dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh promosi dan persepsi konsumen terhadap keputusan pembelian konsumen.

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SOGO Sun Plaza di Jl. H. Zainul Arifin No. 7 Medan, Sumatera Utara. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2016 sampai bulan Februari 2017.

3.3 Populasi dan Sampel 3.3.1 Populasi

yang menjadi populasi adalah seluruh konsumen dari kalangan dewasa dan remaja/mahasiswa yang berkunjung pada Sun Plaza Medan.

3.3.2 Sampel

Pengambilan sampel yang dilakukan pada penelitian ini adalah menggunakan metode probability sampling dengan teknik Random Sampling karena pengambilan sample dari populasi dilakukan secara acak. Menurut Purba (Sujarweni, 2015:155) jika jumlah populasi tidak diketahui, maka jumlah sampel minimal ditentukan dengan rumus Rao Purba, yaitu:

n = Z2 4(moe)2 Keterangan:

n = Jumlah Sampel

Z = Tingkat Distribusi normal pada taraf signifikan 5% = 1,96

Moe = Margin of Error Max, yaitu tingkat kesalahan maksimal yang ditolerir sebesar 10%

Berdasarkan rumus tersebut, maka diperoleh perhitungan sebagai berikut:

n= 1,962 4(0,1)2

= 96,04 atau 96

Berdasarkan perhitungan diperoleh jumlah sampel minimal yang harus dipenuhi sebanyak 96 responden.

3.4 Hipotesis

Menurut Singarimbun (2008:43), hipotesis adalah sarana penelitian ilmiah yang penting dan tidak bisa ditinggalkan, karena ia merupakan instrumen kerja dari teori. Hipotesis lebih spesifik sifatnya, sehingga lebih siap untuk diuji secara empiris.

Berdasarkan rumusan masalah dan kerangka teori diatas, maka hipotesis yang dikemukakan oleh penulis adalah sebagai berikut :

H1: Promosi berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen SOGO Sun Plaza.

H0: Tidak ada pengaruh yang positif dan signifikan antara Promosi terhadap keputusan pembelian SOGO Sun Plaza Medan

H2: Persepsi konsumen berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan konsumen SOGO Sun Plaza.

H0: Tidak ada pengaruh yang positif dan signifikan antara Persepsi konsumen terhadap keputusan pembelian konsumen SOGO Sun Plaza Medan.

H3: Promosi dan Persepsi konsumen berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen SOGO Sun Plaza.

H0: Tidak ada pengaruh yang positif dan signifikan antara Promosi dan persepsi terhadap keputusan pembelian konsumen SOGO Sun Plaza Medan.

3.5 Definisi Konsep

Untuk mendapatkan batasan yang jelas dari masing-masing konsep yang diteliti, maka dalam hal ini penulis mengemukakan definisi dari konsep yang dipergunakan:

1. Promosi

Promosi merupakan bagian dari strategi pemasaran perusahaan yang mampu mempengaruhi psikologi konsumen dalam mendorong keputusan pembelian yang sangat besar (Chen-yu kincade, 2001).

2. Persepsi

Persepsi adalah sebagai makna yang kita pertalikan berdasarkan pengalaman masa lalu, stimuli (rangsangan-rangsangan) yang kita terima melalui lima indera.Persepsi adalah proses bagaimana stimuli itu diseleksi, di organisasi,

dan diinterpretasikan. Stimulus adalah setiap bentuk fisik, visual, atau komunikasi verbal yang dapat mempengaruhi tanggapan individu. Persepsi setiap orang terhadap suatu objek akan berbeda-beda (Stanton, 2001).

3. Keputusan Pembelian Konsumen

Keputusan Pembelian Konsumen adalah proses pengintegrasian yang mengombinasikan pengetahuan untuk mengevaluasi dua perilaku alternatif atau lebih, dan memilih salah satu diantaranya. Hasil dari proses pengintegrasian ini adalah suatu pilihan yang disajikan secara kognitif sebagai keinginan berperilaku (Setiadi, 2003).

3.6 Defenisi Operasional

Definisi operasional adalah unsur penelitian yang memberitahukan bagaimana caranya mengukur suatu variabel (Singarimbun 1995:46).Dalam hal ini sehubungan dengan judul terdapat tiga variabel, yaitu variabel bebas (X1 dan X2) dan variabel terikat (Y).masing-masing variabel tersebut akan dijelaskan sebagai berikut:

1. Variabel promosi (variabel X1)

Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi variabel lain (variabel terikat).Dalam penelitian ini, yang menjadi variabel bebas adalah promosi . Promosi merupakan bagian dari strategi pemasaran perusahaan yang mampu mempengaruhi psikologi konsumen dalam mendorong keputusan pembelian yang sangat besar. Hasil promosi dapat diukur dengan indikator-indikator sebagai berikut :

a. Periklanan, segala bentuk penyajian nonpribadi dan promosi ide, barang, atau jasa oleh suatu sponsor tertentu yang memerlukan pembayaran (Kotler, 2005).

b. Personal Selling (Penjualan Perseorangan), presentasi lisan dalam suatu percakapan dengan satu calon pembeli atau lebih yang ditujukan untuk menciptakan penjualan.

c. Promosi Penjualan, Promosi penjualan terdiri atas kumpulan kiat insentif yang beragam, kebanyakan berjangka pendek, dan dirancang untuk mendorong pembelian suatu produk/jasa tertentu secara lebih cepat dan / lebih besar oleh konsumen atau pedagang.

2. Variabel Persepsi (Variabel X2) a. Sensasi

Sensasi adalah respon yang segera dan langsung dari organ sensor terhadap rangsangan. Stimulus adalah unit dari input untuk berbagai rasa.

b. Ambang Absolut

Level paling bawah dari individu dapat memberikan sensasi pengalaman yang disebut ambang absolut. Seseorang akan mendeteksi perbedaan antara sesuatu yang mana seseorang permulaan secara pasti untuk rangsangan itu.

c. Ambang diferensial

Minimal perbedaan dapat dideteksi antara dua rangsangan yang sama yang disebut ambang diferensial. Sering disebut perbedaan yang mulai bisa terlihat atau juga Just Noticeable Difference (J.N.D).

d. Persepsi subliminal

Menurut Schiffman dan Kanuk (2004), orang kadang meenerima rangsangan dibawah kepedulian mereka, dimana seseorang menerima rangsangan tanpa peduli terhadap rangsangan tersebut.

3. Variabel Keputusan Pembelian Konsumen (variabel Y)

a. Pengenalan Kebutuhan, proses pembelian dimulai ketika pembeli menyadari adanya masalah atau kebutuhan. Pembeli merasakan adanya perbedaan antara keadaan aktual dengan keadaan yang diinginkannya.

b. Pencarian Informasi, seseorang konsumen yang tergerak oleh stimuli akan berusaha untuk mencari lebih banyak informasi, yang dapat dibedakan menjadi dua tingkatan. Keadaan pencarian informasi yang lebih ringan disebut perhatian yang memuncak (heightened attention).

c. Evaluasi Alternatif, sebagian besar model terbaru dari proses evaluasi konsumen berorientasi secara kognitif, yaitu mereka menganggap bahwa konsumen sebagian besar melakukan penilaian produk secara sadar dan rasional.

d. Keputusan Pembelian, dalam tahap evaluasi, konsumen membentuk preferensi di antara merek-merek dalam kelompok pilihan. Konsumen mungkin juga membentuk minat pembelian untuk membeli merek yang paling disukai.

Tabel 3.1 Defenisi Operasional

Variabel Defenisi Indikator Skala

Pengukuran

3.7 Teknik Pengambilan Data

Teknik pengumpulan data untuk mendapatkan data-data ataupun informasi yang dibutuhkan dalam penelitian ini, maka peneliti menggunakan dua teknik pengumpulan data, yaitu :

1. Data Primer

Data responden sangat diperlukan untuk mengetahui tanggapan responden mengenai strategi promosi dan persepsi konsumen terhadap keputusan pembelian konsumen. Dalam hal ini data diperoleh secara langsung dengan membagi kuisioner kepada konsumen SOGO Sun Plaza Medan.

2. Data Sekunder

Data sekunder sifatnya melengkapi atau mendukung data primer. Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari jurnal, buku-buku, penelitian terdahulu, serta tulisan-tulisan yang ada relevansinya dengan masalah yang diteliti.

3.8 Skala Pengukuran

Skala pengukuran data yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala Likert. Skala yang digunakan untuk mengukur respon subjek ke dalam 5 (lima) poin skala dengan jumlah interval yang sama.

Table 3.2

Instrumen Skala Likert

No Keterangan Skor

1 Sangat Setuju 5

2 Setuju 4

3 Netral 3

4 Tidak Setuju 2

5 Sangat Tidak Setuju 1

3.9 Teknik Analisis Data

Data penelitian yang terkumpul yang terkumpul akan dianalisis melalui pendekatan kuantitatif dengan menggunakan teknik sebagai berikut:

3.9.1 Uji Instrumen 3.9.1.1 Uji Validitas

Menurut Juliandi (2013:79) uji validitas yakni dengan cara menguji sejauh mana ketepatan atau kebenaran suatu instrumen sebagai alat ukur variabel penelitian. Pengujian validitas dalam penelitian ini menggunakan bantuan Software Statistic 2017. Untuk menentukan nomor-nomor item yang valid dan

yang gugur, perlu dikonsultasikan dengan tabel r produk momen. Kriteria pengambilan keputusan dalam pengujian validitas data instrumen adalah sebagai berikut:

1. Jika r hitung > r tabel, maka pernyataan dinyatakan valid.

2. Jika r hitung < r tabel, maka pernyataan dinyatakan tidak valid.

3.9.1.2 Uji Reliabilitas

Tujuan pengujian reliabilitas adalah untuk melihat apakah instrumen penelitian merupakan instrumen yang handal dan dapat dipercaya (Juliandi, 2013:83). Jika nilai koefisien reliabilitas > 0,6 maka instrumen memiliki reliabilitas yang baik/reliable/terpercaya. Dan sebaliknya, jika nilai koefisien reliabilitas 0,6 maka instrumen tidak percaya.

df = N-2

3.9.2 Uji Asumsi Klasik

Menurut Juliandi (2013:174) ada beberapa metode uji persyaratan analisis sebelum dilakukan uji regresi, berikut ini uji analisis tersebut:

3.9.2.1 Uji Normalitas

Pengujian normalitas data dilakukan untuk melihat apakah dalam model regresi, variabel dependen dan independennya memiliki distribusi normal atau tidak. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal maka model regresi memenuhi asumsi normalitas (Juliandi, 2013:174).

3.9.2.2 Uji Multikolonieritas

Menurut Kurniawan dan Yuniarto (2016:185), Uji multikolonieritas diperlukan untuk mengetahui ada tidaknya variabel independen yang memiliki kemiripan antar variabel independen dalam suatu model. Kemiripan antar variabel independen akan mengakibatkan korelasi yang sangat kuat. Selain itu, uji ini juga untuk menghindari kebiasaan dalam proses pengambilan keputusan mengenai pengaruh uji parsial masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen. Untuk multikolonieritas dapat dilakukan dengan melihat nilai TOL (Tolerance) dan VIF (Variance Inflation Factor) dari masing-masing variabel bebas dan variabel terikatnya. Jika nilai VIF tidak lebih dari 10 dan nilai TOL lebih dari 0,1 maka model dinyatakan tidak terdapat gejala multikolonier.

3.9.2.3 Uji Heteroskedastisitas

Menurut Kurniawan dan Yuniarto (2016:186–187), heteroskedastisitas menguji terjadinya perbedaan variance residual suatu periode pengamatan ke periode yang lain. Cara memprediksi ada tidaknya heteroskedastisitas pada suatu

model dapat dilihat dengan pola scatterplot, regresi yang tidak terjadi heteroskedastisitas jika :

1. Titik-titik data menyebar di atas dan di bawah atau di sekitar angka 0.

2. Titik-titik data tidak mengumpul hanya di atas atau di bawah saja.

3. Penyebaran titik-titik data tidak boleh membentuk pola bergelombang melebar kemudian menyempit dan melebar kembali.

4. Penyebaran titik-titik data tidak berpola.

Jika titik-titik data tidak terdapat pola yang jelas dan menyebar di atas dan di bawah angka 0 (nol) pada sumbu Y, dapat disimpulkan bahwa tidak ada heteroskedastisitas.

3.9.3 Analisis Regresi Linier Berganda

Metode analisis data yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode analisa kuantitatif. Dimana mencapai tujuan pertama yaitu menganalisis pengaruh strategi promosi dan persepsi konsumen terhadap keputusan pembelian konsumen adalah menggunakan analisis regresi berganda (multiple regresional analisis).

Pada penelitian ini menggunakan alat bantu program Software Statistic 2017 untuk mempermudah proses pengolahan data-data penelitian dari program tersebut akan didapatkan output berupa hasil pengolahan dari data yang telah dikumpulkan, kemudian output hasil pengolahan tersebut di interpretasikan akan dilakukan analisis terhadapnya. Setelah dilakukan analisis barulah kemudian diambil sebuah kesimpulan sebagai hasil dari penelitian.

Regresi berganda dilakukan untuk mengetahui sejauh mana variabel bebas mempengaruhi variabel terikat. Pada regresi berganda terdapat satu variabel terikat dan lebih dari satu variabel bebas. Dalam penelitian ini yang menjadi

variabel terikatnya adalah keputusan pembelian konsumen, sedangkan yang menjadi variabel bebas adalah promosi dan persepsi konsumen. Model hubungan keputusan pembelian konsumen dengan variabel-variabel tersebut dapat disusun dalam fungsi atau persamaan sebagai berikut:

Y= a + b1 X1 + b2 X2 + e Dimana:

Y : Keputusan Pembelian Konsumen a : Konstanta

b : Koefisien X1 : Promosi

X2 : Persepsi Konsumen e : Error Term

3.9.4 Uji Hipotesis

Hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini diuji dengan regresi linier berganda. Adapun cara yang digunakan untuk menganalisis, yaitu:

3.9.4.1 Uji Signifikan Parsial (Uji t)

Menurut Ghozali (Sujarweni, 2015:229), uji t menunjukkan seberapa jauh pengaruh antara variabel independen dengan variabel dependen. Apabila nilai probabilitas signifikan lebih kecil dari 0,05 (5%) maka suatu variabel independen berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Adapun kriteria adalah:

1. Jika t hitung > t tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima.

2. Jika t hitung < t tabel maka Ho diterima dan Ha ditolak.

3.9.4.2 Uji Signifikan Simultan (Uji-f)

Menurut Sujarweni (2015:228), signifikan model regresi secara simultan diuji dengan melihat nilai signifikan (sig) dimana jika nilai sig dibawah 0,05 maka

variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen. Adapun kriteria adalah:

1. Jika f hitung > f tabel maka Ho ditolak Ha diterima.

2. Jika f hitung < f tabel maka Ho diterima dan Ha ditolak.

3.9.4.3 Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien Determinasi digunakan dengan cara mengkuadratkan koefisien yang ditemukan. Teknik koefisien determinasi berfungsi untuk melihat berapa persen variabel X memiliki pengaruh terhadap Y (Sugiyono, 2006:215)

Rumus :

Keterangan :

KD : Koefisien Determinasi

rxy : Koefisien Korelasi Product Momen KD = (rxy) x 100%

4.1 Gambaran Umum Perusahaan dan Lokasi Penelitian 4.1.1 Sejarah Singkat SOGO Departement Store

Pada tanggal 1 Maret 1990, PT. Panen Lestari Nusantara membuka toko SOGO yang pertama di Indonesia yang terletak di Plaza Indonesia Jakarta.

Sedangkan SOGO Departement Store untuk pertama kalinya didirikan di Jepang pada tahun 1830 oleh pendirinya, yaitu Mr. lhei Sogo. Sampai saat ini cabang SOGO Departement Store telah berjumlah 12 cabang diseluruh Indonesia dengan rincian sebagai berikut:

1. Sogo Kelapa Gading, Jakarta 2. Sogo Plaza Senayan, Jakarta 3. Sogo Plaza Tunjungan, Surabaya 4. Sogo Sun Plaza, Medan

5. Sogo Pondok Indah Mal 2, Jakarta 6. Sogo Paris Van Java, Bandung 7. Sogo Bali Collection, Bali 8. Sogo Galaxy Mal, Surabaya 9. Sogo Discovery Mal, Bali 10. Sogo Emporium Pluit, Jakarta 11. Sogo Central Park, Jakarta 12. Sogo Kota Kasablanka, Jakarta

Sogo Departement Store cabang medan mulai beroperasi pada tanggal 15 Maret 2014 yang terletak di gedung Sun Plaza, Jl. H. Zainul Arifin No. 7 Medan.

Untuk menghadapi persaingan ritel dan sesuai dengan Itagline perusahaan

“Everyone’s First Chooice”, maka SOGO Departement Store Sun Plaza Medan memiliki 6 SBU (Strategi Business Unit) dengan tujuan agar masing-masing SBU dapat lebih terkonsentrasi untuki berkompetisi sesuai dengan segmen pasar dan jenis produk untuk memaksimalkan penjualan dan memenuhi keinginan pelanggan untuk berbelanja. Keenam SBU tersebut adalah:

1. SBU Cosmetic & Fragnance 2. SBU Ladies Good

3. SBU Ladies Wear 4. SBU Men’s Wear 5. SBU Home 6. SBU Children

Perkembangan perusahaan menuntut pengembangan sumber daya manusia pula. Baik dari segi jumlah maupun kualitas sumber daya manusia tersebut.

Sampai pada akhir tahun 2011, perusahaan memiliki 83 karyawan, dibantu dengan karyawan outsourching sebanyak 178 orang di bagian operasional. Terdapat 737 karyawan suplier konsinyasi dan grup perusahaan yang tersebar di 6 SBU. Demi meningkatkan kompetensi karyawan, perusahaan telah membuat program pengembangan sumber daya manusia dalam berbagai bentuk membuat program pengembangan sumber daya manusia dalam berbagai bentuk untuk menstimulus peningkatan kinerja dan inovasi serta kreativitas untuk memajukan perusahaan.

4.1.2 Visi Dan Misi SOGO Departement Store 1. Visi SOGO Departement Store

Visi dari SOGO cabang Medan adalah seperti berikut:

a. Cita-cita untuk mengembangkan usaha yang seluas-luasnya b. Mensejahterakan kehidupan karyawan (kemakmuran tiada akhir) c. Memberikan kepuasan kepada konsumen

d. Menjadi yang terbaik dibidang retail 2. Misi SOGO Departement Store

Misi dari Sogo cabang medan adalah “For beautiful things in life” yang bermakna bahwa mempunyai misi untuk selalu memberikan keindahan bagi pelanggan yang berbelanja, kualitas pelayanan yang prima dengan membangun tim yang kompeten dan profesional.

4.1.3 Struktur Organisasi

Struktur organisasi mengandung unsur-unsur spesialisasi dalam pengambilan keputusan, sehingga memberikan petunjuk mengenai pemberian tugas,wewenang, dan tanggungjawab setiap karyawan. Dalam mengelola jalannya perusahaan SOGO Departement Store. Sun plaza Medan memiliki 1 orang Store Manajer sebagai pimpinan. Store manajer membawahi 7 manajer, yaitu:

1. Sale Manajer SBU Cosmetic Fragrance & Ladies Goods 2. Sale Manajer SBU Ladies’ Wear

3. Sales Manajer SBU Mens’ Wear 4. Sales Manajer SBU Home & Children 5. Finance Accounting & IT Manajer

6. Human Recources & General Affair Manajer

Untuk bagian Marketing & Promotion, Visual Merchandising dan Secretary langsung dibawahi oleh Store Manajer. Total karyawan PT Panen Lestari Internusa adalah sebanyak 86 orang, sedangkan total orang yang bekerja di SOGO Departement Store Sun Plaza Medan sebanyak 1.088 orang (karyawan PLI + karyawan konsinyasi + karyawan outsourching).

4.2 Penyajian Data

Penyajian data dalam bab IV merupakan hasil kuesioner yang telah disebarkan oleh peneliti kepada 96 responden yang terdiri dari data pribadi responden dan data variable penelitian yang berupa jawaban responden terhadap pernyataan yang diajukan pada kuesioner yang kemudian diolah menggunakan Software Statistic 2017.

4.2.1 Deskripsi Data Responden

Responden dalam penelitian ini adalah Konsumen SOGO Sun Plaza Medan yang melakukan keputusan pembelian. Berikut adalah gambaran mengenai kondisi masing-masing karakteristik identitas responden:

1. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Tabel 4.1

Frekuensi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

No Jenis Kelamin Frekuensi Persentase

1 Laki-laki 35 36.5

2 Perempuan 61 63.5

Sumber: Hasil Pengolahan Data Kuisioner, 2017

Berdasarkan table 4.1 responden perempuan lebih banyak sebesar 61 orang (63.5%). Hal ini menunjukkan bahwa konsumen SOGO Sun Plaza Medan berjenis kelamin perempuan lebih mendominasi untuk melakukan pembelian

dibandingkan laki-laki, ini dikarenakan memang wanita lebih bersifat konsumtif dibandingkan laki-laki.

2. Karakteristik berdasarkan pendidikan terakhir Tabel 4.2

Frekuensi Responden berdasarkan pendidikan terakhir No Pendidikan Terakhir Frekuensi Persentase

1 SMU 45 46.9

2 D3 7 7.3

3 S1 41 42.7

4 S2 3 3.1

Sumber: Hasil Pengolahan Data Kuesioner

Berdasarkan tabel 4.2 diketahui bahwa dari responden terbesar 45 orang (46.9%) adalah responden yang pendidikan terakhirnya SMU, kemudian diikuti 41 orang dengan pendidikan terakhir S1 (42.7%), 7 orang (7.3%) berpendidikan terakhir D3. Dan yang terkecil 3 orang (3.1%) responden berpendidikan terakhir S2.

3. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Tabel 4.3

Frekuensi Responden Berdasarkan Usia

No Usia Frekuensi Presentase

1 17- 25 tahun 77 80.2

2 25-35 tahun 16 16.7

3 36-55 tahun 2 2.1

4 >55 tahun 1 1.0

Sumber: Hasil Pengolahan Data Kuesioner, 2017

Berdasarkan tabel 4.3 bahwa dari responden terbesar 77 orang (80.2%) responden berusia < 25 tahun, kemudian diikuti 16 orang (16.7%) berusia 25-35

(1.0%) responden berusia >55 tahun. Hal ini menunjukkan bahwa konsumen SOGO yang berusia <25 tahun lebih aktif dalam melakukan pembelian di SOGO.

4. Karakteristik Responden Berdasarkan frekuensi pembelian Tabel 4.4

Frekuensi Responden Berdasarkan Frekuensi Pembelian No Pembelian yg dilakukan Frekuensi Presentase

1 2 kali 38 36.9

2 3-5 kali 33 34.4

3 >5 kali 25 26.0

Sumber: Hasil Pengolahan Data Kuesioner, 2017

Berdasarkan tabel 4.4 diketahui bahwa pembelian yang paling banyak dilakukan oleh konsumen SOGO adalah 2 kali dengan frekuensi 38 orang.

4.2.2 Deskripsi Data Variabel Penelitian

Dalam penelitian ini, penulis menyebarkan kuesioner kepada responden, dimana dalam kuesioner tersebut terdapat beberapa pertanyaan yang meliputi variable bebas yakni Promosi (X1) terdiri dari tujuh pernyataan dan persepsi (X2) terdiri dari depan pernyataan, serta variable terikat yakni Keputusan Pembelian (Y) terdiri dari lima belas pernyataan.

4.2.2.1 Variabel Promosi (X1)

Untuk mengukur variabel promosi penulis menggunakan tujuh pernyataan dengan menggunakan skala likert. Pada setiap pernyataan diberikan lima alternatif

Untuk mengukur variabel promosi penulis menggunakan tujuh pernyataan dengan menggunakan skala likert. Pada setiap pernyataan diberikan lima alternatif

Dokumen terkait