• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kerangka Pendekatan Studi Penyusunan kerangka pendekatan studi harus mencerminkan tahapan kerja

Bab.2 METODE PEKERJAAN

2.2 Kerangka Pendekatan Studi Penyusunan kerangka pendekatan studi harus mencerminkan tahapan kerja

yang akan dilalui dan dilakukan untuk mencapai tujuan pekerjaan ini. Secara umum langkah pekerjaan Identifikasi dan Inventarisasi Kawasan Budidaya Tambak di Pantai Timur NAD dapat dikelompokkan ke dalam 3 (tiga) tahap, yaitu: (1) Input , (2) Proses, (3) Output.

2.2.1 Input

Pada tahap ini akan dilakukan identifikasi dan inventarisasi sarana dan prasarana budidaya tambak di pantai timur NAD; identifikasi lahan, kondisi lingkungan dan potensi wilayahnya; identifikasi kondisi sosial ekonomi dan keragaan sumber daya manusianya; dan inventarisasi peta dasar yang terkait dengan kondisi pantai timur NAD.

(1) Identifikasi dan inventarisasi sarana dan prasarana budidaya tambak di pantai timur NAD

Kondisi sarana dan prasarana budidaya perikanan tambak yang akan diidentifikasi dan diinventarisasi meliputi jenis komoditi yang diusahakan, produksi dan produktivitas tambak, luasan tambak, teknologi yang digunakan, penyediaan saprokan (sumber, jumlah dan harga dari benih, pakan, pupuk, obat dan BBM), kondisi tambak dan saluran-salurannya, dan fasilitas pendukung lainnya, seperti listrik, air bersih, cold storage, pasar, akses jalan dan komunikasi.

(2) Identifikasi kondisi lahan dan lingkungan budidaya tambak di pantai timur NAD serta potensi wilayahnya

Kondisi lahan dan lingkungan budidaya tambak yang akan diidentifikasi adalah tata guna lahan, jenis dan kondisi lahan, kemiringan lahan, sumber air, kuantitas dan kualitas air, luas potensial dan efektif tambak, potensi patogen/penyakit, potensi pencemaran, kesuburan perairan muara dan pantai, kondisi ekologi pesisir, kondisi pasang surut dan arus air laut, kondisi abrasi dan sedimentasi, kondisi ekosistem mangrove dan vegetasi pantai lainnya, kondisi sungai/saluran primer, dan kualitas lingkungan lainnya yang terkait dengan usaha budidaya tambak dan daya dukung. Kemudian, untuk potensi wilayah yang akan diidentifikasi meliputi kegiatan pengelolaan usaha budidaya perikanan tambak saat ini, kondisi pemanfaatan sumber daya alam yang ada di pesisir, kondisi ekonomi dan keamanan serta potensi infrastruktur pendukung lainnya yang terkait dengan usaha budidaya tambak.

(3) Identifikasi kondisi sosial ekonomi dan sumber daya manusia budidaya tambak di pantai timur NAD

Identifikasi kondisi sosial ekonomi yang akan dilakukan meliputi status kepemilikan lahan, harga lahan, nilai produksi, profitabilitas usaha budidaya tambak, potensi konflik pemanfaatan sumber daya alam, pemasaran (lokal, regional dan internasional), potensi pengembangan usaha, kelembagaan dan sosial-budaya serta keragaan perekonomian wilayah. Sementara itu, untuk kondisi sumber daya manusia yang akan diidentifikasikan adalah kuantitas dan kualitas petani tambak, serta keragaan demografi wilayah.

(4) Inventarisasi peta dasar pantai timur NAD

Peta dasar yang akan diinventarisasi meliputi peta administratif Provinsi NAD, peta topografi pantai timur NAD, peta tata guna lahan pesisir pantai timur NAD, peta bathymetri perairan pantai timur NAD, dan foto citra satelit untuk wilayah pantai timur NAD.

2.2.2 Proses

Pada tahap proses ini, berbagai analisis data akan dilakukan, seperti: analisis keragaan sarana dan prasarana budidaya tambak, analisis daya dukung lingkungan kawasan tambak, analisis sosial ekonomi, analisis kesenjangan dan analisis lingkungan strategis. Kemudian, dilanjutkan dengan analisis pengembangan dan penyusunan basis datanya. Dan proses terakhir, dilanjutkan dengan mendesain sistem informasi geografis untuk monografi pertambakan di pantai timur NAD.

(1) Analisis data

(a) Analisis keragaan sarana dan prasarana budidaya tambak

Analisis ini dimaksudkan untuk menggambarkan status kini keragaan sarana dan prasarana budidaya tambak di pantai timur NAD yang meliputi: tingkat produksi dan produktivitas per jenis komoditi per wilayah tambak, sebaran luasan tambak dan teknologi yang digunakan, sebaran dan tingkat kecukupan sarana produksi pertambakan, tingkat pemanfaatan tambak dan saluran-salurannya, serta kondisi dan tingkat kecukupan fasilitas-fasilitas pendukung lainnya. Analisis ini akan dilakukan secara kuantitatif dan kualitatif (deskriptif), baik dalam bentuk tabulasi, grafik maupun gambar. (b) Analisis daya dukung dan kesesuaian kawasan tambak

Analisis daya dukung dan kesesuaian kawasan tambak dimaksudkan untuk mengetahui kondisi fisik, kimia dan biologi lahan pertambakan, kondisi kualitas dan kuantitas air untuk budidaya tambak, jenis dan sebaran pathogen/penyakit pada komoditi tambak, tingkat pencemaran, tingkat kesuburan perairan, status kondisi ekologi pesisir, tipe pasang surut, arah dan kecepatan arus laut, tingkat

abrasi dan sedimentasi, status kondisi sungai/saluran primer, status kondisi ekosistem mangrove dan vegetasi pantai lainnya, serta tingkat kualitas lingkungan lainnya yang terkait dengan usaha budidaya tambak dan daya dukungnya. Analisis ini akan dilakukan dengan mengukur beberapa parameter lingkungan yang terkait dengan aktivitas pertambakan secara pengukuran langsung (in situ) dan analisis laboratorium.

(c) Analisis sosial ekonomi

Keragaan sosial ekonomi pembudidaya tambak akan dilakukan dengan analisis deskriptif dan pendapatan usaha untuk mendeskripsikan status kepemilikan lahan, kisaran nilai lahan, tingkat perkembangan nilai produksi, tingkat pendapatan usaha petani tambak, pemetaan potensi konflik, pola dan rantai pemasaran hasil tambak, tingkat peluang pengembangan usaha, peran dan fungsi kelembagaan yang ada dan status kondisi sosial-budaya petani tambak, tingkat perkembangan perekonomian wilayah, dan sebaran kuantitas dan kualitas petani tambak.

(d) Analisis kesenjangan (gap analysis)

Analisis kesenjangan adalah analisis yang dilakukan secara deskriptif untuk membandingkan kondisi yang ideal dalam pengembangan perikanan budidaya tambak dengan kondisi yang ada saat ini berdasarkan aspek potensi wilayah berdasarkan isu sosial-budaya, lingkungan dan sumber daya, kelembagaan, ekonomi, teknologi, infrastruktur dan keamanan.

(e) Analisis kelayakan usaha

Kegiatan usaha selalu diarahkan untuk menghasilkan penciptaan nilai tambah (keuntungan), lapangan kerja, pemanfaatan sumber daya dan pemenuhan pasar. Oleh karena itu, analisis kelayakan senantiasa perlu dilakukan dalam kajian pemasaran dan teknis teknologis (Kadariah 1978). Pada prinsipnya analisis kelayakan dapat dilakukan dengan dua pendekatan, yaitu: (i) pendekatan finansial yang dilakukan apabila yang berkepentingan langsung dalam proyek

adalah individu atau kelompok individu dan (ii) pendekatan ekonomi yang dilakukan apabila yang berkepentingan langsung dalam proyek adalah pemerintah atau masyarakat secara keseluruhan.

(2) Analisis strategi dan pengembangan

Analisis strategi dan pengembangan dilakukan untuk memberikan rekomendasi kebijakan yang tepat dan efektif guna mendukung pengembangan perikanan budidaya tambak yang efisien, produktif dan ramah lingkungan secara optimal berdasarkan kapasitas daya dukung lingkungan alami maupun buatan manusia yang tersedia, dan serta peluang. Analisis ini akan dilakukan secara kuantitatif dan kualitatif (deskriptif), baik dalam bentuk tabulasi, grafik maupun gambar.

(3) Penyusunan basis data

Penyusunan basis data dilakukan untuk mengelola semua data dan informasi terkait agar dapat terintegrasi dan terkoneksi secara cepat, akurat, dan efisien untuk menunjang pengembangan sistem informasi geografi monografi pertambakan dan peta tematiknya.

(4) Sistem informasi geografis

Mendesain rancang bangun sistem informasi geografis (SIG) monografi pertambakan dengan memperhatikan bentuk basis data spasial dan atribut yang tersedia, ketersediaan peta dasar, masukan dari calon pengguna, dan juga mempertimbangkan tingkat kesederhanaan serta efisiensi dalam penggunaannya.

2.2.3 Output

Pada tahap output akan dilakukan penyusunan sistem informasi geografis monografi pertambakan, pembuatan peta tematik keragaan budidaya tambak dan rekomendasi strategi dan kebijakan pengembangan kawasan budidaya perikanan tambak di pantai timur NAD.

(1) Penyusunan sistem informasi geografis monografi pertambakan

Penyusunan sistem informasi geografis ini, dilakukan dengan beberapa tahapan, yakni: akuisisi data, digitasi peta dan data, pemasukan dan

penyuntingan data dan melakukan tumpang susun (overlay) terhadap semua data spatial dan atribut di atas peta digitasinya.

(2) Pembuatan peta tematik budidaya perikanan tambak

Peta tematik yang akan dibuat mengacu kepada peta dasar, hasil survey lapang (ground truthing), analisis penginderaan jauh (remote sensing imaginary) dan foto udara. Selain menggunakan data primer, pembuatan peta tematik ini menggunakan pula data sekunder, baik dalam bentuk hard copy maupun soft copy, yang diperoleh dari berbagai lembaga penghasil peta tematik, seperti: Badan Pertanahan Nasional (BPN), Dinas Pekerjaan Umum, Pusat Penelitian Geoteknologi LIPI, Pusat Penelitian Tanah, dan instansi lainnya.

(3) Perumusan strategi dan kebijakan pengembangan kawasan budidaya tambak

Berdasarkan pertimbangan kondisi berbagai faktor yang dianalisis, maka dapat dirumuskan rekomendasi strategi dan kebijakan yang sesuai untuk pengembangan kawasan budidaya tambak di pantai timur NAD yang optimal dan berkelanjutan.

Secara ringkas kerangka pendekatan studi yang akan dilakukan dalam penyelesaian pekerjaan “Identifikasi dan Inventarisasi Kawasan Budidaya Tambak di Pantai Timur NAD” dapat dilihat pada Gambar 2. 1.

Gambar 2. 1 Kerangka Pendekatan Studi “Identifikasi dan Inventarisasi Kawasan Budidaya Tambak di Pantai Timur NAD”

INPUT

INPUT PROSESPROSES OUTPUTOUTPUT

IDENTIFIKASI LAHAN DAN LINGKUNGAN BUDIDAYA TAMBAK

DI PANTAI TIMUR NAD SERTA POTENSI WILAYAHNYA

IDENTIFIKASI KONDISI SOSEK DAN SDM BUDIDAYA TAMBAK DI

PANTAI TIMUR NAD

PETA DASAR PANTAI TIMUR NAD (peta rupa bumi dan citra lansat)

PENYUSUNAN BASIS DATA

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS MONOGRAFI

PERTAMBAKAN

PETA TEMATIK BUDIDAYA PERIKANAN TAMBAK

REKOMENDASI STRATEGI DAN KEBIJAKAN

PENGEMBANGAN KAWASAN BUDIDAYA PERIKANAN TAMBAK

IDENTIFIKASI DAN IVENTARISASI SARANA DAN PRASARANA

BUDIDAYA TAMBAK DI PANTAI TIMUR NAD

ANALISIS DATA:

1) ANALISIS KERAGAAN SARANA DAN PRASARANA BUDIDAYA TAMBAK 2) ANALISIS DAYA DUKUNG DAN

KESUAIAN KAWASAN TAMBAK 3) ANALISIS SOSIAL EKONOMI 4) ANALISIS KESENJANGAN 5) ANALISIS KELAYAKAN USAHA

BUDIDAYA TAMBAK

ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN

INPUT

INPUT PROSESPROSES OUTPUTOUTPUT

IDENTIFIKASI LAHAN DAN LINGKUNGAN BUDIDAYA TAMBAK

DI PANTAI TIMUR NAD SERTA POTENSI WILAYAHNYA

IDENTIFIKASI KONDISI SOSEK DAN SDM BUDIDAYA TAMBAK DI

PANTAI TIMUR NAD

PETA DASAR PANTAI TIMUR NAD (peta rupa bumi dan citra lansat)

PENYUSUNAN BASIS DATA

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS MONOGRAFI

PERTAMBAKAN

PETA TEMATIK BUDIDAYA PERIKANAN TAMBAK

REKOMENDASI STRATEGI DAN KEBIJAKAN

PENGEMBANGAN KAWASAN BUDIDAYA PERIKANAN TAMBAK

IDENTIFIKASI DAN IVENTARISASI SARANA DAN PRASARANA

BUDIDAYA TAMBAK DI PANTAI TIMUR NAD

ANALISIS DATA:

1) ANALISIS KERAGAAN SARANA DAN PRASARANA BUDIDAYA TAMBAK 2) ANALISIS DAYA DUKUNG DAN

KESUAIAN KAWASAN TAMBAK 3) ANALISIS SOSIAL EKONOMI 4) ANALISIS KESENJANGAN 5) ANALISIS KELAYAKAN USAHA

BUDIDAYA TAMBAK

ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN

2.3 Metode Pengumpulan Data