• Tidak ada hasil yang ditemukan

PANTAI TIMUR NANGGROE ACEH DARUSSALAM

4.1 Kabupaten Pidie Kabupaten Pidie terletak di daerah pesisir yang dipengaruhi oleh ekosistem

4.1.1. Lingkungan Pesisir

Tujuh stasiun pengukuran parameter fisik lingkungan dipilih untuk diukur nilai-nilai parameternya (seperti suhu air, salinitas air, dan kecepatan aliran). Lokasi dari ketujuh stasiun pengukuran tersebut telah diplotkan ke dalam peta google (Gambar 4. 1).

Gambar 4. 1 Lokasi Sampling Parameter Fisik Lingkungan di Kabupaten Pidie

Nilai dari parameter yang diukur di tujuh lokasi tersebut ditabulasikan pada

Tabel 4. 1. Kisaran suhu air yang terukur pada saat di lapangan adalah 30 -

33oC, kisaran salinitas air berkisar antara 0-26o

oo. Dari data salinitas tersebut dapat dipahami bahwa air laut terintrusi masuk ke arah daratan cukup tinggi. Sedangkan debit masing-masing saluran tambak sangat bervariasi bergantung kepada kecepatan aliran dan luas penampang saluran. Secara rinci data debit dapat dilihat pada Tabel 4. 1.

Gambaran umum morfologi pantai di Muara Jeumpa, Kabupaten Pidie dapat terlihat pada Gambar 4. 2. Di muara-muara sungai terlihat adanya pendangkalan dan muncul delta serta sering dijumpai adanya perubahan posisi mulut sungai. Pendangkalan mulut sungai dan pembelokan sungai dapat menghalangi aliran air baik pada saat pasang maupun surut.

Tabel 4. 1 Hasil Pengukuran Parameter Fisik Lingkungan di Tujuh Lokasi

Berbeda

No Stasiun Suhu (oC) Salinitas (‰) Debit (m3/det) Keterangan

1 PD-1 32 26 0.62 – 1.85 2 PD-2 30 20 0.73 – 2.20 Jembatan Utue 3 PD-3 30 2 0.86 – 2.58 Pekan Toho 4 PD-4 30 25 1.07 Manyang Lancok 5 PD-5 32 26 26.67 – 80.01 J. Trenggadeng 6 PD-6 33 0 8.00 – 40.00 Ulim 7 PD-7 30 0 76.67 – 230.01 J. S. Meredue

Parameter utama perairan untuk kegiatan budidaya tambak udang, yaitu oksigen terlarut (dissolve oxygen/DO), pH, salinitas dan suhu di lingkungan kawasan pertambakan udang (meliputi perairan tambak dan saluran tambak serta sungai pensuplai air untuk pertambakan) di Kabupaten Pidie berada pada kisaran yang masih baik atau layak untuk kegiatan budidaya tambak udang (berdasarkan Kepmen LH No. 51/2004 untuk Biota Laut). Nilai parameter DO berkisar 3,3 – 9,7 ppm, pH antara 6,60 – 8,44; salinitas antara 25 -28 promil di daerah muara dan tambak, dan suhu 28,7 – 33,4 0C (Tabel 4.

2).

Tabel 4. 2 Parameter Lingkungan di Perairan Muara, Dalam Tambak dan

Saluran Tambak di Kabupaten Pidie

Parameter Satuan St-1 St-2 St-3 St-4 St-5 St-6 St-7 Baku

mutu *) FISIKA TSS mg/l 49 37 75 35 44 94 34 400 pH 6,60 7,88 7,23 6,93 7 7,9 8,44 DO mg/l 3,3 7,6 5,5 3,9 5,6 8,5 9,7 Suhu 0C 33,4 31,6 29,9 28,7 29 32,0 31,2 Salinitas 0/00 0 26 25 2 5 28 26 KIMIA Ammonia total (NH3-N) mg/l 0,876 <0,005 <0,005 0,009 0,150 <0,005 <0,005 - Fosfat (PO4-P) mg/l <0,005 <0,005 <0,005 0,083 <0,005 <0,005 0,535 1 Nitrat (NO3-N) mg/l 0,300 0,249 0,006 0,589 0,242 0,017 <0,005 20 LOGAM Besi (Fe) mg/l 0,436 0,084 0,047 0,079 0,068 0,047 0,068 - Tembaga (Cu) mg/l 0,07 <0,01 <0,01 <0,01 0,005 <0,01 <0,01 0,02 Timah hitam (Pb) mg/l <0,01 <0,01 0,75 <0,01 <0,001 0,97 0,90 0,03 Kadmium (cd) mg/l <0,01 0,02 <0,01 <0,01 <0,001 0,10 <0,01 0,01 Raksa (Hg) mg/l 0,0005 <0,0002 <0,0002 <0,0002 <0,0002 <0,0002 0,002 BIOLOGI Chlorophyll-a µg/l 16,925 8,102 9,770 10,793 8,617 14,747 16,451 -

St-1=Geulanggang, St-2=Meunasah Lhok, St-3=Manyang, St-4=Dayah Lampoh Awe,St-5=Blang Paseh, St-6=Neuheun, St-7=Gampong Kulee

Pesisir utara Kabupaten Pidie memiliki kemiringan lahan yang landai, artinya lahan rata yang landai sangat luas. Pada Gambar 4. 3 ada 3 garis transek yang ditarik atau dipasang untuk melihat secara menyeluruh profil lahan di Kabupaten Pidie dilakukan transek sebanyak 3 (A, B dan C). Lokasi transek yang dipilih secara jelas ditarik garis merah dari batas terdalam kawasan, kemudian ke arah laut dengan kemiringan yang landai (Gambar 4. 4 dan

Gambar 4. 5). Dari tiga transek yang dipilih, transek B yang memiliki

kemiringan lahan yang tinggi, sedangkan dua transek lainnya terlihat lebih landai.

Gambar 4. 2 Tampak Atas Areal Tambak di Kabupaten Pidie

Gambar 4. 3 Transek untuk Melihat Profil Kelerengan Lahan dan Kedalaman

Gambar 4. 4 Profil Kelerengan Lahan dan Kedalaman pada Transek A dan B di Kabupaten Pidie

Gambar 4. 5 Profil Kelerengan Lahan dan Kedalaman pada Transek C di Kabupaten Pidie

Untuk melihat gambaran tentang kondisi kedalaman atau batimetri di pantai utara Kabupaten Pidie dilakukan pengumpulan data dan peta batimetri.

Gambar 4. 6 dan Gambar 4. 7 merupakan peta kedalaman laut yang

diperoleh dari CMap, 2007. Di utara Ujung Pidie garis kontur kedalaman (isodepth) 200 m berada lebih dekat ke pantai bila dibandingkan dengan pantai utara Pante Raja. Kondisi tersebut mempunyai arti fisik bahwa pantai di Pante Raja lebih landai bila dibandingkan dengan pantai utara Ujung Pidie.

Jarak kontur kedalaman 10 m (isodepth 10 m) hampir merata di sepanjang pantai utara Kabupaten Pidie. Demikian juga kerapatan garis kontur 100 m dan 200 m cukup bervariasi, artinya ada yang dekat dan ada juga yang lebih jauh. Hal tersebut berarti kemiringan atau slope dasar laut antara kedalaman 100 m dan 200 m tidak sama di sepanjang pantai, tetapi bervariasi. Kondisi ini berdampak kepada penerimaan energi gelombang yang diterima.

Gambar 4. 6 Peta Kedalaman Laut di Pantai Kabupaten Pidie

Gambar 4. 7 Peta Kedalaman Laut di Pantai Kabupaten Pidie

Lingkungan tambak di daerah Pidie umumnya menempati daerah habitat mangrove yang saat ini sudah hampir habis. Vegetasi mangrove hanya ditemukan beberapa pohon di dalam tambak (Gambar 4. 8). Padahal fungsi ekosistem mangrove sangat penting dalam menopang produktivitas perikanan termasuk perikanan tangkap dan budidaya tambak.

Gambar 4. 8 Beberapa Pohon Mangrove di Dalam Tambak di Kabupaten Pidie

Sebagian besar kondisi tambak tidak terawat dan tidak beroperasi. Hal ini disebabkan produktivitas tambak sudah berkurang. Penurunan produksi tambak disebabkan oleh kualitas air tambak tidak baik yang mengakibatkan udang terserang penyakit. Ada dua hal yang menyebabkan penurunan kualitas air tambak di Kabupaten Pidie. Pertama, sistem irigasi tambak menggunakan sistem saluran tunggal (primer) dan kedua, pemanfaatan lahan tambak sudah ada yang melebihi daya dukung kawasan.

Saluran Tambak

Kawasan tambak dapat dilihat secara menyeluruh dengan menggunakan foto udara. Gambar 4. 9 merupakan salah satu contoh hasil foto udara yang didownload dari Google. Panjang saluran baik primer, sekunder dan tersier di kawasan tambak dapat diukur panjangnya dengan teliti dengan teknik digitasi gambar saluran sehingga mendapatkan nilai panjang. Kondisi tambak dan saluran juga dilihat dan diamati di lapangan. Kondisi tambak dan saluran juga dilihat dan diamati di lapangan. Gambar 4. 10 adalah salah satu foto saluran tambak yang sempat diambil di Kabupaten Pidie. Hasil digitasi peta diperoleh

panjang saluran primer dan sekunder di Pidie sepanjang berturut-turut adalah 34,20 km (34200 m) dan 24,23 km (24230 m).

Gambar 4. 9 Contoh Digitasi Saluran Primer Tambak di Kabupaten Pidie

(Google 2007)

Gambar 4. 10 Foto Salah Satu Contoh Saluran Tambak di Kabupaten Pidie