• Tidak ada hasil yang ditemukan

I.6. KERANGKA TEORI

1) Kerja Produksi

Untuk memenuhi kebutuhan materil, manusia diharuskan bekerja sehingga dapat memproduksi barang-barang. Barang-barang yang diproduksi merupakan sasaran kerja, dan untuk mencapai sasaran kerja itu dibutuhkan alat kerja, metode kerja, dan tenaga kerja. Dalam masyarakat kapitalisme, alat produksi dimiliki oleh kaum kapitalis (pemilik modal), sedangkan buruh bekerja berdasarkan sistem kerja upahan, di mana hasilnya seluruhnya menjadi milik kaum kapitalis. Dalam proses produksi manusia memerlukan dan mengadakan hubungan antara yang satu dengan yang lain. Hubungan itu disebut sebagai hubungan produksi yang ditentukan oleh pemilik alat produksi, kemudian keseluruhan hubungan produksi menentukan suatu sistem ekonomi masyrakat. Sistem ekonomi pada hakikatnya sebagai basis kehidupan masyarakat yang di atasnya berdiri bangunan atas.

Basis adalah dasar kehidupan materil masyarakat, sedang bangunan atas adalah kehidupan spiritual masyarakat seperti sistem politik, hukum negara dan pemerintahan, kebudayaan, parpol, dan lain-lain. Bangunan atas inilah merupakan kesadaran masyarakat, sebagai pedoman berpikir dan berperilaku. Menurut Karl Marx bahwa sejarah perkembangan masyarakat hakikatnya adalah sejarah dari perubahan dan perkembangan proses produksi, yakni suatu perubahan terus-menerus tanpa henti manusia bekerja menciptakan barang-barang material untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Mengenai sejarah, Marx menjelaskan bahwa sejarah adalah hasil perkembangan dan perubahan atas kerja manusia dalam memproduksi barang-barang material. Didalam mengurai sejarah perubahan dan perkembangan masyarakat, Marx terlebih dahulu mengurai mengenai hukum umum perkembangan masyarakat, selanjutnya dibahas basis dan bangunan atas, keadaan sosial menentukan kesadaran sosial, kelas dan perjuangan kelas serta negara dan revolusi. Materialisme historis adalah paham materialisme dialektika yang diterapkan dalam masyarakat. Dalam kehidupan masyarakat terjadi sebuah perubahan dan perkembangan sistem sosial, yaitu komunal primitive, sistem

perbudakan, sistem feodal, sistem sosial kapitalisme dan sistem sosial sosialisme dan berakhir berkembang dan berubah menjadi sistem sosial komunisme.

2). Keadaan Sosial Menentukan Kesadaraan Sosial

Karl Marx tegas menyatakan bahwa kesadaraan sosial itu dilahirkan oleh keadaan sosial. Kesadaran sosial yaitu ide, gagasan dan pikiran, yang ada pada manusia. Itu adalah merupakan realisasi dari interaksi antar manusia dalam kegiatannya memproduksi barang-barang material, atau dalam keadaan sosialnya atau dalam kehidupan riilnya.yang dimaksud dengan keadaan sosial ada tiga unsur yakni, keadaan alam, keadaan masyarakat dan corak produksi. Sedangkan yang paling mempengaruhi perubahan dan perkembangan masyarakat adalah factor corak produksi. Karena corak produksi ini sangat cepat berubah dan berkembang sesuai dengan tenaga tenaga produktif untuk melakukan sebuah perubahan yang fundamental terhadap sebuah sistem sosial masyarakat.

3). Hukum Umum Perkembangan Masyarakat

Manusia dan masyarakat hidup, berubah dan berkembang dari caranya mereka membuat barang-barang material untuk memnuhi kebutuhannya. Karena hal ini berlaku bagi seluruh umat manusia, maka dapat disimpulkan sebagai suatu hukum umum perkembangan masyarakat, atau mekanisme perubahan masyarakat. Ini merupakan suatu hukum obejektif dalam masyarakat, di luar kemampuan masyarakat dan terjadi tidak bisa dihindari dan tidak bisa ditolak oleh manusia dan oleh kekuatan apapun. Hukum umum perkembangan masyarakat itu dimulai dari proses pemenuhan kebutuhan pokok, yaitu proses mempertahankan dan melangsungkan hidup. Proses itu berlangsung secara objektif dan berlaku secara umum dalam sejarah perkembangan masyarakat. Sama halnya dengan masyarakat kapitalisme. jika kita melihat corak produksinya, maka akan tampak jelas penghisapan dan penindasan dalam sistem sosial tersebut. kelas buruh yang tidak memiliki alat produksi, harus menjual keringat dan tenaganya untuk dapat memenuhi kebutuhan materilnya. Sementara kapitalis yang menguasai alat produksi merampas nilai lebih kelas buruh secara besar-besar, yang membuat kelas buruh terasing dalam kehidupan masyarakat.

4). Basis dan Bangunan Atas

Basis adalah suatu sistem ekonomi. Factor-faktor dari sistem ekonomi yaitu pemilikan alat produksi, distribusi hasil produksi dan pertukaran hasil produksi. Dari ketiga factor tersebut maka yang paling mempengaruhi adalah pemilikan alat produksi. Adapun bangunan atas adalah suatu pencerminan dari basis.26

Marx menjelaskan secara keseluruhan hubungan produksi menentukan sistem ekonomi masyarakat. Basis menentukan bangunan atas kemudian melahirkan kesadaraan sosial. Cara produksi barang-barang materil untuk memenuhi kebutuhan hidup menentukan karakter kehidupan sosial, politik, spiritual. Bukan kesadaraan sosial yang menentukan keadaan sosial, tetapi keadaan sosial yang menentukan kesadaraan sosial. Sementara itu pengubahan bangunan atas itu menurut Karl Marx harus dengan jalan Perjuangan atau tepatnya melalui revolusi politik. sebab bangunan atas yaitu negara, kekuasaan politik, hukum, moral, dan ideologi, itu dicipta untuk melindungi basis, terutama sistem pemilikan alat-alat produksi. Dengan demikian basis harus dihancurkan untuk melahirkan sebuah sistem sosial yang baru. Paham pemikiran Karl Marx mengenai basis dan bangunan atas kemudian dikembangkan menjadi teori kelas dan perjuangan kelas.

Bangunan atas dipengaruhi oleh kekuatan basis. Bangunan atas terdiri dari faktor ide dan faktor pelaksana ide (realisasikan ide). Namun yang paling penting dari kedua tersebut adalah faktor alat pelaksana idea tau alat realisasi ide, atau negara, karena negara mempunyai birokrasi, tentara, dan penjara.

5). Kelas dan Perjuangan Kelas

Menurut Karl Marx sejarah perjuangan dan perkembangan masyarakat adalah sejarah perjuangan kelas. Teori kelas merupakan analisis Karl Marx dan Friedirch Engles terhadap kapitalisme dan pada mulanya memfokuskan pada corak produksi. Analisis Marx tertuju pada inti ketidakadilan yang tersembunyi dari hubungan masyarakat dalam sistem ekonomi kapitalisme di mana ia melihat

26

Dr.Darsono. SE. SF. MA. MM. Karl Marx Ekonomi Politik dan Aksi Revolusi.Diadit Media, Jakarta 2007, Hal.76

hubungan tersebut bersifat eksploitatif, Sesuatu yang tidak bisa dilihat oleh pemikir sosial lainnya. Masyarakat di mana-mana terbagi menjadi klas penghisap dan terhisap. Sementara itu, kelas penghisap karena kepemilikan monopolinya atas alat produksi, mereka mendapat bagian terbesar dari barang yang diproduksi dalam masyarakat untuk keuntungannya sendiri sekalipun tidak bekerja. Sementara, ada kelas yang terhisap yang hanya memiliki tidak memiliki sama sekali, sekalipun mereka yang bekerja untuk memproduksi barang akan tetapi mereka hanya mendapat bagian yang sangat kecil bahkan tidak cukup untuk bertahan hidup. Perjuangan klas lahir dari pertentangan kepentingan klas-klas dalam masyarakat secara keseluruhan. Ini adalah pertarungan antara klas yang mengeruk keuntungan dan karenanya mempertahankan hubungan produksi yang lama dengan klas yang berusaha menghancurkan hubungan produksi yang lama dan menggantikannya dengan yang baru. Perjuangan antara klas penghisap dan klas terhisap terpusat pada penghilangan tipe penghisapan tertentu dalam sebuah sistem kemasyarakatan. Dan karena penghisapan itu berasal dari sebuah tipe tertentu dari monopoli atas alat produksi, maka perjuangan klas berlangsung di seputar pihak-pihak yang mempertahankan dan menentang monopoli tersebut.

6). Negara dan Revolusi

Negara dan revolusi adalah pengembangan Karl Marx oleh Lenin. Marx memiliki konsep pemikirannya, Lenin yang mempraktekkannya. Negara dan revolusi bagaiakan dua sisi pada satu keeping mata uang. Negara lahir karena adanya revolusi, dan revolusi lahir karena adanya negara yang menghisap dan menindas rakyatnya. Revolusi borjuis lahir karena negara feudal menindas rakyatnya, sementara revolusi sosialis lahir karena negara borjuis menindas rakyatnya. Revolusi kemerdekaan lahir karena negara colonial menindas rakyat yang dijajah.

a). Negara

Negara adalah bangunan atas masyarakat. Negara merupakan suatu organisasi yang menguasai masyarakat. Menurut Marx, negara adalah organ kekuasaan kelas, organ penindasan dari satu kelas terhadap kelas yang lain, ia

adalah ciptaan "tata tertib" yang melegalkan dan mengekalkan penindasan ini dengan memoderasikan bentrokan antar kelas.27

b). Revolusi

Dimana manusia secara orang per orang tidak mampu melawan negara. Oleh karena itu negara merupakan suatu lembaga yang tidak berada di atas masyarakat, tetapi merupakan lembaga yang digunakan oleh kelas ekonomi yang berkuasa untuk melawan kelas-kelas lain. Negara lahir sebagai akibat dari suatu perjuangan kelas antara terhisap dan penghisap yang tidak bisa didamaikan. Untuk bisa mengatasi penghisapan tersebut, maka negara sebagai alat legitimasi penghisap untuk mengatasi perlawanan dari kelas terhisap yang terus-menerus semakin besar. Kekuasaan negara yang tersentralisasi yang khas bagimasyarakat borjuis terjelma dalam periode jatuhnya absolutisme. Dua lembaga paling karakteristik dari negara: birokrasi dan tentara tetap.

Revolusi adalah keharusan karena kelas yang berkuasa tidak mampu digulingkan secara diplomasi, tetapi penguasa hanya bisa digulingkan dengan revolusi. Kelas yang melakukan revolusi mengulingkan penguasa lama dan membangun kembali masyarakat baru. Revolusi hakikatnya pergantian kekuasaan politik dengan kekerasaan. Mengubah sistem sosial lama menjadi sistem sosial yang baru. Oleh sebab itu harus melalui revolusi politik.

7). Peranan massa dan Pimpinan dalam Sejarah

Pemimpin dan massa merupakan satu kesatuan yang utuh yang tidak dapat dipisahkan. Massa adalah segolongan besar manusia dalam masyarakat yang mempunyai ikatan dan kepentingan yang sama. Sementara dalam kajian masyarakat kapitalisme, massa yang dimaksud adalah massa pekerja (proletar). massa pekerja adalah golongan masyarakat yang berkeja memproduksi barang-barang keperluan hidup, maka kita sebut tenga produktif/produsen. Mereka adalah yang menciptkan sejarah manusia, karena manusia di dalam masyarakat berubah dan berkembang akibat kerja dari massa pekerja. Maka demikian bahwa hakikat

27

Econarch Insitute, Electronic Classics Series, Editor, Indonesia. Negara dan Revolusi Oleh V.I Lenin. Copyright © 2009 Rowland Classics, hal 10

dari sejarah perkembangan masyarakat adalah hasil dari berjuta-juta massa yang dihisap dan ditindas oleh golongan penghisap. Sementara itu, pimpinan lahir dari massa (rakyat pekerja) itu sendiri, bukan dari luar dirinya, dan pimpinan itu mereka tentukan sendiri tanpa paksaan dari luar.

Dengan demikian, bahwa hakikatnya adalah massa melahirkan dan menentukan pimpinan yang membela kepentingannya. Pimpinan yang lahir dan diangkat oleh massa harus menjalankan poros hidup dan menjadi tauladan massa. Seorang pemipin revolusioner dalam kerangka marxis mampu bertindak sebagai barisan terdepan untuk menghancurkan musuh-musuh revolusi. Pemimpin juga harus berada ditengah-tengah massa dan tidak sedetik pun meninggalkan massa. Itulah bukti pengorbanan pimpinan yang di didik, dibesarkan dan dipilih oleh massa pekerja.

I.7. METODOLOGI PENELITIAN