• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tugas Partai dan Sifat Kepemimpinannya

BAB III : PENYAJIAN DATA

II. 2. Latar Belakang Pemikiran Vladimir Lenin

3. Tugas Partai dan Sifat Kepemimpinannya

Sebagai tindak lanjut dari apa yang disebut organisasi oleh Lenin, maka yang harus dilakukan selanjutnya adalah pendirian partaiyang sesuai dengan tujuan revolusioner.

Karl Marx, dalam buku Manifesto Komunisnya menyebutkan bahwa partai komunis hanya sebagai koordinator gerakan-gerakan kaum buruh diseluruh dunia. Lenin menolak gagasan yang diungkapkan oleh Marx. Baginya Partai komunis memiliki tugas dan fungsi yang vital dan berpengaruh daripada sekedar mengkoordinasi gerakan-gerakan buruh di seluruh dunia. Tugas partai itu ialah menyuntikkan kesadaran sosial pada diri kaum buruh dan sekaligus menjadi mentor, pemimpin bagi kaum proletar dalam melaksanakan revolusi sosial dan tugas-tugas revolusi. Partai haruslah berdisiplin tinggi dan tersentralisasi. Maka Lenin mengoreksi apa yang dikatakan Marx dalam buku Manifesto Komunisnya

yang mengatakan bahwakesadaran politik suatu kelas ditanamkan kepada kaum buruh hanya dari luar yaitu dari pertarungan ekonomi, diluar dari atmosfer hubungan antara buruh dan majikan. Seharusnya kesadaran tersebut harus disuntikan dari luar oleh sebuah organisasi revolusioner dan oleh golongan intelengesia dari organisasi tersebut.41

40Lenin, state and revolution, Pdf 41

Franz Magnis Suseno, Dalam Bayang-bayang Lenin: Enam pemikir Marxisme dari Lenin sampai Tan Malaka, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2003, hal. 54

Dengan demikian, kesadaran sosial dari kaum buruh dan petani tumbuh karena disuntikkan dari orang-orang terpelajar yang ada didalam revolusioner tersebut melalui partai sehingga Lenin mengganggap tidak memerlukan massa yang banyak jika tidak dapat terkoordinasi dengan baik dan harus memiliki displin yang tinggi. Karena alasan itulah, terjadi perpecahan dalam Partai Buruh Sosial Demokrat Rusia yaitu antara Boshelvik dan Menshevik. Pandangan Lenin tentang partai secara komprehensif menyatakan bahwapartai komunis sedang berada ditengah-tengah perang antar kelas. Karena itu, prinsip-prinsip partai komunis haruslah menerapkan sifat-sifat organisasi yang tengah terlibat perang yaitu rahasia, kepemimpinan oleh minoritas, kewenangan yang tersentralisasi dan penggunaan cara-cara ilegal. Mengenai kepemimpinan minoritas oleh sejumlah kecil revolusioner profesionalhal tersebut sangatlah vital bagi pencapaian revolusi sosial.42

Perang antar kelas yang dibuktikan pada Perang Dunia I, dimana perang tersebut adalah perang perebutan modal dan daerah jajahan bagi kaum pemodal. Dan oleh Internasinale II memaksa kaum buruh untuk ikut berpartisipasi membela negara sendiri untuk mempertahankan nasionalisasi bangsa. Sehingga oleh Lenin yang menolak Internasionale II tersebut, karena dibawah kapitalisme, mayoritas kaum buruhtak mampu mengeluarkan dirinya dari mentalitas kapitalis dan hanya sejumlah kecil kaum revolusioner yang sadar kelas yaitu partai komunis sebagai garda depan dari proletariat yang dapat menganalisis situasi secara tepat dan memeta sebuah rancangan aksi yang tepat. Kediktatoran atas kaum proletar oleh partai komunis adalah perlu sampai mayoritas buruh telah mengeluarkan dirinya dari ideologis kapitalis.43

42

Saiful Arif dan Eko Prasetyo, Op. Cit, hal. 57

Dan Lenin kembali menambahkan bahwa Mayoritas kaum buruh akan mencapai ideologi proletarian yang tepat hanya setelah kondisi-kondisi obyektif kehidupan mereka telah diubah, yaitu setelah partai komunis sebagai garda depan kaum proletariat telah menjatuhkan kaum kapitalis penindas dan institusi-institusi kapitalisme. Hanya perubahan revolusioner yang semacam

43

ini, Lenin berargumen yang akan mengeluarkan kaum buruh dari sifat-sifat egois, tak bersatu, jahat dan lemah yang ditimbulkan oleh kepemilikan pribadi.44

Sebagaimana yang dikatakan oleh Karx bahwa kaum borjuis (petani) bukan termasuk golongan revolusioner akan tetapi konservatif bahkan cenderung reaksioner. Mereka (kaum borjuis) akan bereaksi apabila kepentingan-kepentingan mereka terganggu dan hal itu adalah hal-hal yang berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan pangan dan kepemilikan tanah. Oleh karena itu, tidak mudah untuk menjadikan kaum borjuis (petani) sebagai salah satu bagian kekuatan revolusioner yang akan menjamin tercapainya revolusi sosialis. Diperlukan pembinaan dan penyuntikkan kesadaran revolusioner terlebih dahulu agar kaum petani dapatmenyadari kekuatannya dan esensi dari ketertindasan yang mereka rasakan. Disinilah pentingnya peranan organisasi atau bahkan kalau perlu partai revolusioner yang akan berpengaruh terhadap kesadaran tersebut.

Berkaitan dengan partai, Lenin memiliki banyak sifat dan karakteristik sebagaimana yang diungkapkan diatas. Dan dari situ Lenin mengambil kesimpulan bahwa perjuangan spontan proletariat akan menjadi perjuangan kelas sunguh-sungguh selama perjuangan itu dipimpin oleh sebuah organisasi kaum revolusioner yang kuat.Lenin juga menegaskan bahwa partai itu harus disusun secara sentralistik dan birokratis dalam arti bahwa unsur-unsur bawah mutlak harus taat terhadap unsur-unsur atas. Apalagi karena kaum intelektual, lain daripada kaum buruh, cenderung suka tidak disiplin dan tidak cakap dalam sikap politik. Lenin juga menempatkan sebuah Tesis yang menjadikan tolak ukur bagi sebuah partai dalam menjalankan tugasnya, yang dikenal dengan Tesis April saat memasuki Sistem Pemerintah Sementara dimana Lenin telah menjadi Pimpinan Partai Boshelvik, yaitu45

1. Sikap partai dalam menghadapi perang, yang di bawah pemerintahan baru (sementara) tak dapat disangkal tetap, dalam

44

Saiful Arif, Op. Cit, hal. 58 45

W.I. Lenin diterjemahkan oleh Njoto, Tesis Apri,

sebuah perang imperialis yang ganas karena watak dasar kapitalis dari pemerintahan Rusia, tak boleh diberikan sedikitpun kelonggaran tehadap pihak yang ingin melanjutkan perang (kaum sosial revolusioner dan Menshevik) atau "defencisme revolusioner". Proletariat yang berkesadaran-kelas boleh memberikan persetujuannya atas sebuah perang yang revolusioner, yakni sebuah perang yang betul-betul membenarkan defencisme revolusioner, hanya atas syarat:

a) bahwa kekuasaan berada di tangan kaum proletariat dan lapisan-lapisan termiskin buruh-tani bersekutu dengan kaum proletariat;

b) bahwa semua pencaplokan diserahkan kembali dalam tindakan dan bukan hanya dalam kata-kata;

c) bahwa dalam kenyataan dilakukan sebuah pemutusan hubungan sama sekali dengan semua kepentingan kaum kapitalis.

2. Karakteristik utama situasi di Rusia saat itu adalah bahwa negara ini sedang beralih dari tahap pertama revolusi yang disebabkan karena kurangnya kesadaran kelas dan organisasi kaum proletariat, telah menempatkan kekuasaan di tangan kaum borjuis, menuju tahapan kedua, yang harus menempatkan kekuasaan di tangan kaum proletar dan golongan-golongan termiskin dari kaum tani.Tujuannya yaitu pengakuan penuh akan hak-hak rakyat secara legal (sekarang Rusia adalah yang paling bebas dari semua negara yang terlibat perang di seluruh dunia), dan tujuan lainnya, agar tiadanya kekerasan terhadap massa, sebab kepercayaan mereka yang tak beralasan terhadap pemerintahan kaum kapitalis, yang merupakan musuh-musuh terburuk untuk perdamaian dan sosialisme.

3. Tidak memberikan bantuan kepada Pemerintah Sementara. Pada tesis ini menjelaskan kepalsuan penuh dari serangkaian janji-janji pemerintahan sementara, terutama yang berhubungan dengan penolakan pencaplokan. Pengeksposan, dan bukan "tuntutan" yang hanya sekedar ilusi, yang tidak boleh ada itu, supaya pemerintah ini, pemerintah kaum kapitalis ini berhentimenjadi pemerintah imperialis.

4. Kita harus mengakui bahwa dalam bagian terbesar Soviets of Workers' Deputies (Dewan Utusan Buruh), Partai kita berada dalam minoritet, dan sebegitu jauh minoritet yang kecil, berhadapan dengan blokdaripada semuaelemen oportunis borjuis-kecil, yang menyerah kepada pengaruh borjuasi dan meneruskan pengaruhnya kepada proletariat, yaitu dari kaum Sosialis Kerakyatan dan kaum Revolusioner-Sosialis sampai pada Komite Organisasi.

Harus diterangkan kepada massa bahwa Soviet-soviet Wakil-wakil Kaum Buruh adalah bentuk satu-satunya yang dipatuhi

daripada pemerintah revolusioner, dan bahwa oleh karena itu tugas kita, selama pemerintah menyerah kepada pengaruh borjuasi, adalah memberikan penjelasan-penjelasamyang sabar, sistimatis dan teguh tentang kesalahan-kesalahan taktik mereka, suatu penjelasan yang disesuaikan khusus kepada kebutuhan-kebutuhan praktis massa.

Selama kita berada didalam minoritet kita lakukan pekerjaan mengritik dan mengekspos salahan-kesalahan dan bersamaan dengan itu kita membentangkan perlunya memindahkan seluruh kekuasaan negara kepada Soviet-soviet wakil-wakil Kaum Buruh, sehingga massa mengatasi kesalahan-kesalahan mereka rnelalui pengalaman.

5. Menjalankansebuah republik Soviet-soviet yang terdiri atas utusan-utusan para pekerja, buruh tani, dan kaum tani, dari seluruh negeri, dari atas ke bawah.

Penghapusan polisi, angkatan bersenjata, dan birokrasi, yaitu tentara yang berjaga digantikan oleh seluruh rakyat yang dipersenjatai serta menetapkan gaji seluruh pejabat, yang semuanya dipilih dan dapat diganti tempatnya setiap saat, tidak melebihi rata-rata upah seorang pekerja yang cakap.

6. Titik berat penekanan dalam program agraria dialihkan ke Soviet-soviet yang terdiri atas Utusan-utusan Buruh Tani.Penyitaan terhadap semua tanah milik.Nasionalisasi seluruh tanah di dalam negeri, tanah diatur oleh Soviet-soviet lokal yang terdiri atas Utusan-utusan Buruh Tani. Organisasi terpisah dari Soviet-soviet yang terdiri atas Utusan-utusan Tani Miskin. Pendirian sebuah model pertanian di setiap tanah milik yang besar di bawah kontrol Soviet-soviet yang terdiri atas Utusan-utusan Buruh Tani, dan dimanfaatkan untuk kepentingan umum.

7. Penggabungan segera dari semua bank di negara ini menjadi sebuah bank tunggal nasional, yang akan dikontrol oleh Soviet-soviet.

8. Bukanlah tugas kita yang segera untuk "mengadakan" Sosialisme, tetapi hanya meletakkan produksi sosial dan distribusi barang-barang sekaligus dibawah kontrol Soviet-soviet Wakil-wakil Kaum Buruh

9. Tugas Partai:

a) Segera mengadakan Kongres Partai; b) Pengubahan program Partai, terutama:

1) Tentang masalah imperialisme dan peperangan imperialis;

2) Tentang sikap kita terhadap negara dan tuntutan kita akan "negara komune";

3) Pengubahan program minimum kita yang sudah tua. c) Pergantian nama Partai.

10.Suatu Internasionale baru.

Kita harus mengambil inisiatif dalam membentuk Internasionale yang revolusioner, suatu Internasionale melawan semua kaum sosial-chauvinis. Menurut Lenin, Tesis April ini “menanamkan panji perang saudara ditengah-tengah demokrasi revosioner". Untuk menjadikan kelas buruh dan petani menjadi revolusioner, Lenin berpikir bahwa harus ada penanaman kesadaran dari luar yang dilakukan oleh sebuah organisasi revolusioner, dalam hal ini termasuk kedalam bagaimana pengelolaan revolusi itu dilakukan, bentuk organisasi, orang-orang revolusioner, dan kesadaran revolusioner adalah hal-hal yang dilakukan oleh partai, dan partai itu harus memiliki dan menerapkan sifat-sifat organisasi yaitu rahasia, kepemimpinan oleh minoritas, kewenangan yang tersentralisasi dan pengggunaancara-cara ilegal. Hal itu tentu saja untuk mewujudkan kediktatoran proletariat dan itu adalah wewenang yang dapat dilakukan oleh Partai Komunis agar bahaya hidupnya kembali kapitalisme dapat dihindarkan.

II. 3. Kondisi Masyarakat Rusia, Lahirnya Partai di Rusia, Partai