• Tidak ada hasil yang ditemukan

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

5.3 Estimasi Kerugian Ekonomi Masyarakat Pasca Banjir

5.3.1 Kerugian Langsung

Kerugian langsung yang dialami responden dihitung melalui kehilangan perabotan rumah tangga, biaya perbaikan perabotan rumah tangga dan biaya perbaikan bangunan yang rusak akibat banjir. Kehilangan perabotan rumah tangga dilihat melalui barang-barang yang rusak akibat banjir dan tidak dapat diperbaiki lagi. Perbaikan perabotan rumah tangga dilihat dari perabotan yang semula rusak akibat terendam air banjir, namun masih dapat diperbaiki atau responden lebih memilih untuk memperbaiki perabotan tersebut.

5.3.1.1 Kehilangan Perabotan Rumah Tangga

Responden yang mengalami kehilangan perabotan rumah dan jumlahnya yang bervariasi meliputi tempat tidur, lemari, kulkas, kompor, mesin cuci, rak piring, kasur kapuk, kipas angin, dispenser, TV, VCD, spring bed, meja makan, meja komputer, buffet, kursi, magicom, pompa air, blender, telepon, handphone, dan setrika. Mayoritas responden yang mengalami kehilangan perabotan rumah tangga adalah responden yang tidak memiliki rumah bertingkat dan tidak sempat mengungsikan barang-barangnya ke tempat yang lebih aman. Hal ini dikarenakan banjir datang secara tiba-tiba sehingga responden kesulitan untuk mengamakan barang-barangnya. Sebagian besar barang-barang yang rusak atau hilang akibat banjir adalah tempat tidur, lemari, kulkas, kompor, dan TV. Biaya kehilangan perabotan rumah dihitung dengan melihat besarnya nilai penyusutan per tahunnya. Nilai penyusutan tersebut dapat dilihat dengan menggunakan metode garis lurus dimana penentuan umum ekonomis didapatkan dari literatur terdahulu. Perhitungan rata-rata biaya kehilangan perabotan rumah tangga dapat dilihat pada Tabel 20 (perhitungan dapat dilihat pada Lampiran 4).

Tabel 20. Rata-rata biaya kehilangan perabotan rumah tangga

Jenis Kerugian Jumlah

Biaya kehilangan perabotan rumah tangga (Rp) 272.562.583,33

Jumlah responden (KK) 53

Rata-rata kehilangan perabotan responden (Rp/KK) 2.869.079,82 Jumlah total yang mengeluarkan biaya kehilangan perabotan rumah (KK) 210

Total kehilangan perabotan rumah tangga (Rp) 602.506.763

Sumber: Hasil Analisis Data, (2014)

Berdasarkan perhitungan di Tabel 20, biaya kehilangan didapatkan dari jumlah seluruh responden yang mengalami kehilangan perabotan rumah tangga saja yaitu sebesar Rp272.562.583,33. Jumlah biaya ini dibagi 53 responden yang mengalami kerusakan sehingga didapat rata-rata biaya kehilangan perabotan rumah tangga sebesar Rp2.869.079,82 per KK. Jumlah proporsi masyarakat yang mengalami kehilangan perabotan rumah tangga sebesar 56% dari total populasi 375 KK sehingga didapat 210 KK. Total biaya kehilangan perabotan rumah tangga yang dialami masyarakat per periode banjir pada bulan Januari sampai Februari 2014 adalah sebesar Rp602.506.763.

5.3.1.2 Perbaikan Perabotan Rumah Tangga

Perbaikan perabotan rumah tangga perlu dilakukan responden agar perabotan rumah tangga dapat berfungsi kembali. Perabotan rumah tangga yang diperbaiki meliputi kulkas, kompor, mesin cuci, lemari pakaian, meja makan, rak piring, TV, sepeda, motor, mobil, buffet, handphone, blender, pompa air,

magicom, kipas angin, dan dispenser. Mayoritas perabotan rumah tangga yang masih dapat diperbaiki adalah kompor, kulkas dan mesin cuci.Perhitungan biaya perbaikan perabotan rumah tangga dihitung berdasarkan responden yang melakukan perbaikan perabotan rumah tangga di tempat servis. Perhitungan rata-rata biaya perbaikan perabotan rumah tangga dapat dilihat pada Tabel 21 (perhitungan dapat dilihat pada Lampiran 5).

Tabel 21. Rata-rata biaya perbaikan perabotan rumah tangga

Jenis Kerugian Jumlah (Rp)

Biaya perbaikan perabotan rumah tangga (Rp) 20.005.000,00

Jumlah responden (KK) 42

Rata-rata biaya perbaikan perabotan rumah tangga (Rp/KK) 476..309,52 Jumlah total yang mengeluarkan biaya perbaikan perabotan (KK) 165

Total biaya perbaikan perabotan (Rp) 78.591.070,80

Sumber: Hasil Analisis Data, (2014)

Berdasarkan perhitungan pada Tabel 21, jumlah biaya perbaikan perabotan rumah tangga responden seluruhnya Rp20.005.000 dengan jumlah responden yang mengeluarkan biaya perbaikan perabotan rumah tangga sebesar 42 KK sehingga diperoleh rata-rata biaya perbaikan perabotan rumah tangga responden sebesar Rp476.309,52/KK. Jumlah proporsi masyarakat yang mengeluarkan biaya perbaikan perabotan rumah tangga sebesar 44% dari total populasi sebesar 375 KK sehingga didapat 165 KK. Total biaya perbaikan perabotan rumah tangga yang dialami masyarakat per periode banjir pada bulan Januari sampai Februari 2013 sebesar Rp78.591.070,80

5.3.1.3 Perbaikan Bangunan Rumah

Pada kondisi di lapang, sebagian besar responden tidak melakukan perbaikan bangunan rumah sampai musim penghujan selesai. Hal ini dikarenakan perbaikan bangunan dirasa tidak berguna jika banjir masih terjadi. Responden yang tidak melakukan perbaikan bangunan biasanya hanya menggunakan barang seadanya untuk menutupi kerusakan yang terjadi, seperti kaca rumah rumah yang pecah hanya ditutupi dengan triplek saja selama masih terjadi banjir. Bagi responden yang melalukan perbaikan bangunan, perbaikan hanya dilakukan pada pintu, kusen, jendela, kaca, keramik dan banner toko. Selain melakukan perbaikan bangunan, beberapa masyarakat juga melalukan tindakan pencegahan banjir dengan meninggikan lantai dasar rumah dari jalan, hal ini dilakukan untuk mengurangi ketinggian air yang masuk ke dalam rumah. Perhitungan biaya perbaikan bangunan rumah dapat dilihat pada Tabel 22(perhitungan dapat dilihat pada Lampiran 6).

Tabel 22. Rata-rata biaya perbaikan bangunan rumah

Jenis Kerugian Jumlah (Rp)

Biaya perbaikan bangunan rumah (Rp) 29.485.000,00

Jumlah responden (KK) 36

Rata-rata biaya perbaikan bangunan rumah (Rp/KK) 819.027,78 Jumlah total yang mengeluarkan biaya perbaikan bangunan (KK) 143

Total biaya perbaikan bangunan (Rp) 117.120.972,54

Sumber: Hasil Analisis Data, (2014)

Berdasarkan perhitungan pada Tabel 22, jumlah biaya perbaikan bangunan rumaholeh responden pada bulan Januari sampai Februari 2014 sebesar Rp29.485.000 dengan jumlah responden yang melakukan perbaikan rumah sebanyak 34 KK sehingga diperoleh rata-rata biaya perbaikan bangunan rumah sebesar Rp819.027,78/KK. Jumlah proporsi masyarakat yang mengeluarkan biaya perbaikan bangunan rumah sebesar 38% dari total populasi sebesar 375 KK sehingga didapat 143 KK. Total biaya perbaikan bangunan rumah yang dialami masyarakat sebesar Rp117.120.972,54.

5.3.1.4 Total Kerugian Langsung

Total kerugian langsung yang dialami masyarakat selama banjir periode Januari sampai Februari 2014 meliputi total biaya kehilangan perabotan rumah tangga, total biaya perbaikan perabotan rumah tangga dan total biaya perbaikan bangunan rumah tangga.Total kerugian langsung yang dialami masyarakat dapat dilihat pada Tabel 23.

Tabel 23. Total kerugian langsung yang dialami masyarakat

Total Kerugian Jumlah (Rp)

Total biaya kehilangan perabotan rumah tangga (Rp) 602.506.763,00 Total biaya perbaikan perabotan rumah tangga (Rp) 78.591.070,80

Total biaya perbaikan bangunan rumah (Rp) 117.120.972,54

Total kerugian ekonomi yang dialami masyarakat (Rp) 798.218.806,34 Sumber: Hasil Analisis Data, (2014)

Berdasarkan perhitungan Tabel23, diperoleh total kerugian langsung yang dialami masyarakat pasca banjir per periode banjir pada bulan Januari sampai Februari 2014 sebesar Rp798.218.806,34. Total biaya terbesar ada pada biaya kehilangan perabotan rumah tangga. Hal ini dikarenakan banjir yang datang

secara tiba-tiba dan sebagian responden tidak memiliki rumah bertingkattidak dapat mengamankan barang-barangnya ke tempat lain.