• Tidak ada hasil yang ditemukan

93kesediaan membayar, manajemen kop-

Dalam dokumen DATA JURNAL MEI 2012 EKONOMI (Halaman 98-120)

erasi, citra petugas koperasi, penampi- lan fisik koperasi, kualitas produk, mo- tivasi berkoperasi, dan kesejahteraan karyawan.

οƒ˜ Harapan responden terhadap program subsidi bagi koperasi karyawan yaitu persyaratan dan proses pemberian sub- sidi bagi koperasi karyawan.

Teknik Analisis Data, yang digunakan adalah:

1) Nilai Rata-Rata: Nilai rata-rata dihi- tung dengan cara menjumlah nilai ma- sing-masing kasus dalam distribusi dan membaginya dengan jumlah seluruh pengamatan dalam distribusi tersebut. Rumus nilai rata-rata ini adalah:

107 οƒ˜ οƒ˜ οƒ˜ π‘₯π‘₯π‘₯π‘₯=Ξ£ (𝑓𝑓𝑓𝑓π‘₯π‘₯π‘₯π‘₯𝑓𝑓𝑓𝑓) 𝑁𝑁𝑁𝑁 Keterangan:

X = nilai yang akan dihitung

f = jumlah frekuensi untuk setiap variabel i = kategori dalam variabel yang bersangkutan N = jumlah responden

2) Nilai Sikap: Selanjutnya masing-ma- sing jumlah jawaban dari setiap varia- bel dikalikan dengan nilai jawabannya. Kemudian semua hasilnya dijumlahkan dan dibagi dengan jumlah responden yang menjawab. Hasil perhitungan ini akan memberikan nilai tertentu bagi se- tiap variabel. Dengan metoda sederha- na, kita dapat menganggap setiap varia- bel memiliki bobot kepentingan yang sama besar. Formulasi perhitungannya menjadi (Rangkuti , 2002): 108 𝑁𝑁𝑁𝑁𝑁𝑁𝑁𝑁 Σ𝑁𝑁𝑁𝑁𝑁𝑁𝑁𝑁𝑁𝑁𝑁𝑁𝑁𝑁𝑁𝑁𝑓𝑓𝑓𝑓𝑛𝑛𝑛𝑛 π‘΅π‘΅π‘΅π‘΅π‘΅π‘΅π‘΅π‘΅π‘΅π‘΅π‘΅π‘΅π‘΅π‘΅π‘΅π‘΅π‘΅π‘΅π‘΅π‘΅π‘΅π‘΅π‘΅π‘΅π’Šπ’Šπ’Šπ’Šπ’Šπ’Šπ’Šπ’Šπ‘΅π‘΅π‘΅π‘΅π’Šπ’Šπ’Šπ’Šπ‘΅π‘΅π‘΅π‘΅π’Šπ’Šπ’Šπ’Šπ’Šπ’Šπ’Šπ’Šπ’Šπ’Šπ’Šπ’Š=πšΊπšΊπšΊπšΊπ‘΅π‘΅π‘΅π‘΅π‘΅π‘΅π‘΅π‘΅ 𝑡𝑡𝑡𝑡 Keterangan:

Nilai indikator = nilai sikap responden terhadap indikator

𝑡𝑡𝑡𝑡 = jumlah varibel yang membentuk indikator

108

𝑁𝑁𝑁𝑁𝑁𝑁𝑁𝑁 Σ𝑁𝑁𝑁𝑁𝑁𝑁𝑁𝑁𝑁𝑁𝑁𝑁𝑁𝑁𝑁𝑁𝑓𝑓𝑓𝑓𝑛𝑛𝑛𝑛

Keterangan:

Ns = Nilai sikap yang diberikan responden terhadap masing- masing variabel

Nj = Jumlah jawaban responden dari setiap variabel Ni = Nilai masing-masing responden dari setiap variabel N = Jumlah responden yang menjawab pertanyaan

𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡 π‘΅π‘΅π‘΅π‘΅π’Šπ’Šπ’Šπ’Šπ’Šπ’Šπ’Šπ’Šπ‘΅π‘΅π‘΅π‘΅π’Šπ’Šπ’Šπ’Šπ‘΅π‘΅π‘΅π‘΅π’Šπ’Šπ’Šπ’Šπ’Šπ’Šπ’Šπ’Šπ’Šπ’Šπ’Šπ’Š πšΊπšΊπšΊπšΊπ‘΅π‘΅π‘΅π‘΅π‘΅π‘΅π‘΅π‘΅π‘΅π‘΅π‘΅π‘΅ 𝑡𝑡𝑡𝑡 𝑁𝑁𝑁𝑁𝑁𝑁𝑁𝑁=Ξ£ (𝑁𝑁𝑁𝑁𝑁𝑁𝑁𝑁𝑁𝑁𝑁𝑁𝑁𝑁𝑁𝑁𝑓𝑓𝑓𝑓) 𝑛𝑛𝑛𝑛 𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡 π‘΅π‘΅π‘΅π‘΅π’Šπ’Šπ’Šπ’Šπ’Šπ’Šπ’Šπ’Šπ‘΅π‘΅π‘΅π‘΅π’Šπ’Šπ’Šπ’Šπ‘΅π‘΅π‘΅π‘΅π’Šπ’Šπ’Šπ’Šπ’Šπ’Šπ’Šπ’Šπ’Šπ’Šπ’Šπ’Š πšΊπšΊπšΊπšΊπ‘΅π‘΅π‘΅π‘΅π‘΅π‘΅π‘΅π‘΅π‘΅π‘΅π‘΅π‘΅ 𝑡𝑡𝑡𝑡

3) Nilai Sikap thd. Indikator: Nilai sikap responden terhadap indikator di- peroleh dengan cara berikut: nilai sikap yang diberikan responden (Ns) dijum- lahkan, kemudian dibagi denga jumlah variabel yang membentuk indikator seb- agai berikut:

4) Analisis Tabulasi Silang: Metoda Tabulasi Silang (Crosstab) atau tabel kontingensi menyajikan data dalam bentuk tabulasi yang meliputi baris dan kolom. Analisa pada hasil tabulasi silang dilakukan pada dua variabel atau lebih yang memiliki hubungan secara deskrip- tif. Variabel dependen umumnya ditem- patkan pada baris (row) dan variabel independen ditempatkan pada kolom (column).

5) Analisis Biplot: Analisa Biplot adalah suatu alat analisa data statisti yang ber- guna untuk meringkas informasi dari suatu matriks data yang besar dari obyek yang diteliti. Grafik yang dihasil- kan berupa plot gabungan atribut dan kluster sampel yang diteliti dari n pen- gamatan yang dilakukan (Jullifte, 1986). Dalam penelitian ini, analisa Biplot disa- jikan secara visual dalam suatu posisi relative dari kelompok wilayah respon- den dan atribut-atribut respon respon- den dalam suatu sumbu dua dimensi. HASIL DAN ANALISIS

1) Keberadaan Koperasi

Untuk menjaga kredibilitas penelitian yang bertujuan menggambarkan animo masyarakat, maka penelitan ini telah men- jaring perusahaan dari berbagai macam jenis usaha dan juga skala usahanya. Jenis usaha yang dilakukan perusahaan respon- den antara lain: usaha produksi (bahan baku maupun jadi), usaha perkebunan,

usaha pertambangan, dan usaha jasa. Ke- beradaan koperasi yang diteliti diantaranya adalah: Kondisi Koperasi, Perusahaan yang Belum Memiliki Koperasi, Manfaat Menjadi Anggota Koperasi, Program Koperasi, Jenis Koperasi, dan Bantuan Koperasi.

2) Tanggapan Responden Terhadap Program Subsidi Koperasi Pekerja

Survey menggali tanggapan responden terhadap Program Subsidi Koperasi Kary- awan melalui pertanyaan kuantitatif seperti pengalaman berkoperasi dan pertanyaan kualitatif, mengukur perspektif responden terhadap beberapa atribut yang terkandung dalam pengelolaan koperasi.

οƒ˜ Keanggotaan/Administrasi Kop- erasi: Atribut keanggotaan/adminis- trasi koperasi merupakan aspek-aspek yang menyangkut masalah administrasi keanggotaan koperasi, seperti pendaft- aran, iuran, simpanan dan bukti keang- gotaan. Dari perspektif posisi respon- den, umumnya memberikan sikap yang positif pada pengaruh program subsidi pada atribut keanggotaan. Secara umum responden banyak memilih pada tingkat β€˜penting’ yaitu 33%. Bahkan Pengusaha dan Pengurus koperasi memiliki respon yang sangat positif yaitu 54 dan 50% pada tingkat β€˜penting’.

οƒ˜ Harga Produk: Atribut harga produk adalah seberapa besar harga dari produk yang dipasarkan oleh koperasi karyawan dapat menjadi daya tarik keputusan membeli. Dalam hal ini yang dimaksud menarik adalah harga yang lebih murah, bunga yang lebih rendah ataupun lebih bernilai (good value). Dari empat wilayah penelitian, respon- den umumnya memberikan penilaian pentingnya atribut harga terkait program ini. Hanya di Medan harga tidak penting terkait program ini. Tanggapan respon terhadap atribut Harga berdasarkan latar belakang pendidikan responden menunjukkan pada tingkat pendidikan SD dan SMP lebih memberikan respon yang lebih positif.

οƒ˜ Manajemen Koperasi: Atribut Manajemen adalah hal-hal yang me- nyangkut pengelolaan koperasi, seperti efesiensi, efektifitas, provitabilitas, akun- tantabilitas dan transparansi. Pada lo- kasi Serang, Bekasi dan Maros terlihat kecenderungan responden untuk meni- lai pengelolaan koperasi adalah penting terkait dengan Progaram Subsidi Kop- kar. Hanya Medan yang menilai bahwa manajemen tidak terlalu penting terkait program ini. Tanggapan responden ter- hadap manajemen berdarkan tipenya menunjukkan sikap yang positif. Hanya asosiasi yang menunjukkan sikap yang cenderung netral. Tanggapan responden terhadap atribut manajemen berdasar- kan masa kerja menunjukkan kecend- erungan positif di semua tingkat masa kerja.

οƒ˜ Petugas Koperasi: Atribut petugas koperasi adalah hal-hal seputar petugas yang melayani konsumen. Termasuk di dalamnya antara lain penampilan, sera- gam, keramahan, keandalan. Respon- den wilayah Serang, Bekasi dan Maros melihat pentingnya petugas koperasi dalam program subsidi koperasi kary- awan. Namun dengan tingkat penilaian yang cukup dan merata antara nilai penting dan tidak penting. Tanggapan responden terhadap atribut petugas ber- dasarkan masa kerja responden menun- jukkan sikap yang positif pada semua tingkatan masa kerja 2 (3-5 tahun) yang menunjukkan kecenderungan sikap tidak penting. Tanggapan responden terhadap atribut petugas berdasarkan tingkat pendidikan responden menun- jukkan kecenderungan positif di semua latar belakang pendidikan responden. οƒ˜ Fisik Koperasi: Atribut fisik koperasi

adalah hal-hal yang menyangkut ke- beradaan kantor, toko koperasi dalam kebersihan, kenyamanan dan lokasi. Responden berdasarkan tipenya mem- berikan penilaian yang merata antara penting dan tidak penting. Hanya tipe asosiasi yang menempatkan atribut fisik pada tingkat yang tidak penting dan cu-

Survey Animo Masyarakat terhadap Program Subsidi Koperasi Pekerja

kup penting. Hal ini menunjukkan re- sponden menilai bahwa fisik bukanlah prioritas dalam pengembangan terkait program subsidi. Penilaian cenderung kearah moderat. Tanggapan responden terhadap atribut fisik berdasarkan masa kerja responden adalah merata pada semua tingkat kepentingan dan masa kerja responden. Hal ini menunjukkan bahwa fisik koperasi dirasakan bukan menjadi hal yang penting.

οƒ˜ Kualitas Produk: Kualitas produk adalah hal-hal menyangkut kekuatan, kehandalan, dan kemampuan daya sa- ing dari produk yang dipasarkan. Ada- pun penilaian responden berdasarkan tipenya, secara umum menunjukkan sikap yang seimbang antara penting dan tidak penting. Hanya tipe asosiasi yang menyatakan penting. Tanggapan responden terhadap atribut produk ber- dasarkan masa kerja responden adalah cenderung positif. Responden dengan masa kerja 2 (3-5 tahun) menyatakan atribut produk tidak penting. Tangga- pan responden terhadap atribut produk berdasarkan latar belakang pendidikan adalah dominan positif, bahkan respon- den berpendidikan SMP menganggap produk sangat penting.

οƒ˜ Kesejahteraan Anggota: Atribut kes- ejahteraan anggota adalah yang terkait dengan esensi dari tujuan koperasi yaitu kesejahteraan anggotanya. Dalam hal ini adalah pembagian sisa usaha, fasili- tas atau benefit bagi anggota, rasa puas akibat terpenuhinya kebutuhan ataupun adanya rasa aman. Tanggapan respon- den terhadap atribut kesejahteraan den- gan masa kerja responden adalah sangat penting secara absolut di semua tingkat masa kerja. Tanggapan responden terh- adap atribut kesejahteraan berdasarkan latar belakang pendidikan responden menujukkan sikap yang sangat positif. Pada semua tingkat pendidikan respon- den rata-rata di atas 50% menyatakan sanagat penting. Sehingga dapat di- katakan bahwaa responden sangat ber- harap program subsidi berdampat pada

tingkat kesejahteraan meraka.

οƒ˜ Motivasi Berkoperasi: Motivasi berkoperasi adalah atribut yang terkait pada kegairahan pekerja pada dunia koperasi. Dalam hal ini termasuk pem- bentukan koperasi, keterlibatan kegiatan operasional dan pengembangan kop- erasi Tanggapan responden terhadap atribut Motivasi berdasrkan masa kerja responden adalah positif. Secara umum seluruh golongan masa kerja memberi- kan tanggapan kepentingan dan sangat penting terhadap motivasi. Tanggapan responden terhadap atribut motivasi berdasarkan pendidikan adalah sangat positif. Tujuh puluh persen responden menyatakan pentingnya atribut motiva- si. Hal ini menunjukkan bahwa respon- den berharap program subsidi koperasi dapat meningkatkan motivasi karyawan untuk bergabung secara aktif atau mem- bentuk koperasi bagi perusahaan yang belum memiliki koperasi.

3) Harapan Responden terhadap Program Subsidi Koperasi Karyawan

Beberapa poin harapan responden ter- hadap pelaksanaan subsidi kopkar adalah sebagai berikut:

οƒ˜ Besaran Pemberian Subsidi: Re- sponden menilai pemberian subsidi hendaknya diberikan berdasarkan jum- lah anggota dan omset yaitu sebesar 41 dan 34 persen seperti tergambar dalam Gambar 5.7. Hal ini menunjukkan re- sponden berharap pemberian subsidi diberikan berdasarkan prioritas keakti- fan dan besarnya koperasi dilihat dari jumlah anggota.

οƒ˜ Periode Pemberian Subsidi Kopkar: Secara umum responden tidak mem- berikan pola yang kuat dalam frekuensi pemberian subsidi koperasi. Baik dalam intensitas yang sering (bulanan) hingga periode yang lama (tahunan). Hal ini dimungkinkan karena dalam pilihan periode pemberian terdapat kelebihan maupun kekurangannya.

sioner tergambar bahwa sebagian be- sar responden merasa bahwa sosialisasi pemberian subsidi kopkar masih kurang seperti tergambar dalam Gambar 5.9. Kondisi ini mungkin saja terjadi karena responden, khususnya pekerja, adalah bukan target informasi program melain- kan pelaku, pengelola atau pihak yang secara langsung terkait dengan kegiatan program. Selain itu program yang me- mang sangat terbatas dan relatif kecil menyebabkan program tidak tersosial- isasi dengan baik.

οƒ˜ Bentuk Subsidi: Terkait dengan bagaimana bentuk bantuan atau sub- sidi diberikan kepada kopkar, mayoritas responden masih melihat subsidi dalam bentuk bantuan permodalan adalah yang paling diharapkan yaitu sebesar 84%. Sama halnya dengan bagaimana intensitas sosialisasi program, karena adanya keterbatasan program maka bentuk yang paling mudah direalisasi- kan adalah pemberian dana untuk per- modalan. Bentuk subsidi lainnya tentu- nya memerlukan mekanisme yang lebih rumit, tidak sepadan dengan besarnya program.

οƒ˜ Kinerja Karyawan: Responden pe- rusahaan, pengurus koperasi dan aso- siasi pengusaha secara umum atau se- banyak 92,5% melihat kopersi dapat memberikan motivasi kerja karyawan. Dan apabila ditelaah lebih dalam, pene- litian menunjukkan bahwa mayoritas re- sponden atau 70% menilai keberadaan koperasi memberikan dampak yang sig- nifikan dalam kinerja karyawan secara umum.

οƒ˜ Prosedur Pengajuan Program: May- oritas responden pengelola koperasi dan asosiasi pengusaha, sebagai pihak yang melaksanakan proses pengajuan dan pencairan dana program, memberikan pendapat bahwasannya pelaksanaan atau prosedur pengajuan subsidi masih dalam kategori mudah (76%).

οƒ˜ Besaran Subsidi: Responden penge- lola koperasi, sebagai pengelola dana subsidi, dan asosiasi pengusaha menilai

bahwasannya jumlah subsidi sebesar Rp 2.000.000,-(dua puluh juta rupiah) tergolong jumlah yang sedang. Namun ada kecenderungan responden meni- lai jumlah tersebut adalah masih kecil (28%) dibandingkan responden yang menilai jumlah yang besar (19%). 4) Masukan Responden Terhadap Program Subsidi Koperasi Karyawan

Penelitian menggali respon dan per- spektif masyarakat dari berbagai sudut pandang. Pendapat tersebut diambil dari masyarakat industri yaitu: Pemegang ke- bijakan, Pengusaha/Manajemen, Pekerja/ Karyawan, Pengurus Koperasi, Asosiasi. οƒ˜ Pemegang Kebijakan: Pemegang ke-

bijakan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pihak yang memiliki kewenan- gan dalam pelaksanaan program atau kebijakan yang menyangkut ketenagak- erjaan di wilayah penelitian. Dalam hal ini adalah Dinas Tenaga Kerja. Otonomi daerah yang memberikan hak pada pemerintah daerah untuk membentuk kelembagaan sesuai kondisi setempat. Termasuk di dalamnya adalah pejabat yang menjabat kadangkala merupakan orang yang sebelumnya ditempatkan pada wilayah kedinasan non ketenagak- erjaan. Masukan dari pemegang kebi- jakan antara lain: Bagaimana program subsidi kopkar dapat lebih disosialisa- sikan dan Perlu pelatihan menyangkut pengembangan koperasi. Untuk per- syaratan penerima program subsidi kop- kar, responden dinas memberikan ma- sukan antara lain: Koperasi berbadan hukum; Memiliki AD dan ART; Memiliki NPWP; Memiliki rekening bank atas nama koperasi; Memiliki struktur organ- isasi; Memiliki tempat yang permanen untuk melakukan kegiatan operasional, baik kantor maupun toko.

οƒ˜ Pengusaha/Manajemen: Responden yang mewakili pihak pengusaha atau manajemen cukup variatif baik dari je- nis usaha maupun skala perusahaan. Pada umumnya responden memberikan sikap yang positif, namun tidak sedikit

Survey Animo Masyarakat terhadap Program Subsidi Koperasi Pekerja

responden yang belum dapat memberi- kan penilaiannya dikarenakan belum tersentuh program subsidi kopkar. Pen- gusaha masih melihat banyak pesoalan seputar pengelolaan tenaga kerja. Na- mun responden masih melihat program ini dapat memberikan atau meningkat- kan kesejateraan karyawan. Yang perlu dijaga terkait progarm subsidi kopkar adalah transparansi pengelolaan kop- erasi dan harapan pekerja yang besar untuk mendapatkan pinjaman. Para pekerja akan kehilangan kepercayaan apabila terjadi penyalahgunaan alokasi dana subsidi.

οƒ˜ Karyawan: Sebagaimana tujuan dari program subsidi kopkar, adalah me- ningkatkan kesejahteraan karyawan atau pekerja, maka jumlah responden dari karyawan adalah yang paling ban- yak jumlahnya dari lima perusahaan di empat wilayah penelitian. Duapuluh perusahaan yang diteliti merupakan perwakilan dari perusahaan yang telah memiliki koperasi, baik yang telah me- nerima maupun belum menerima sub- sidi kopkar serta perusahaan yang belum memiliki kopkar. Adapun harapan dan masukan karyawan terhadap program subsidi kopkar sangat antusias, khusun- ya bagi koperasi yang belum menerima bahkan perusahaan yang belum memi- liki koperasi. Karena menyangkut dana, terdapat masukan agar prosedur untuk mendapatkan progam ini lebih mudah, kontinyu, terbuka dan transparan. οƒ˜ Pengurus Koperasi Karyawan: Pen-

gurus koperasi merupakan penggerak utama maju mundurnya koperasi yang dikelolanya. Berdasarkan masukan dari responden pengurus, dapat dikatakan bahwa secara umum: Pengurus koper- asi sangat antusias dalam Program Sub- sidi Kopkar. Responden berharap pada bagaiman pengelolaan koperasi bisa lebih meningkat. Secara khusus adalah permodalan; Beberapa program insentif lainnya yang dapat dikaitkan dengan model-model insentif lainnya tercetus, seperti peminjaman uang bagi kepemi-

likan rumah karyawan.

οƒ˜ Asosiasi: Yang dimaksud Asosiasi dalam penelitian ini adalah perkumpu- lan dari pelaku-pelaku usaha baik secara umum maupun pengusaha jenis terten- tu. Terdapat pula asosiasi yang meru- pakan wadah perkumpulan dari serikat pekerja-serikat pekerja. Beberapa ma- sukan dari pandangan asosiasi adalah: Bagaimana program subsidi kopkar bisa lebih disosialisasikan; Bagaimana kop- erasi bisa dilihat semua pihak sebagi wa- dah yang secara signifikan memberikan manfaat bagi semua pihak; Bagaimana program dapat menyentuh banyak pe- rusahaan, baik kecil maupun besar. Un- tuk itu perlunya peninggakat anggaran untuk program tersebut.

οƒ˜ Analisa Biplot pada Animo Ma- syarakat Terhadap Program Subsidi Koperasi Pekerja: Analisa faktor ber- tujuan mereduksi data untuk meringkas variabel atribut menjadi lebih sedikit. Dari 8 atribut awalnya dapat diringkas menjadi 2 kelompok atribut. Melalui proses rotasi komponen (rotated com- ponent matrix) mengelompokkan ke- lompok atribut yaitu: Faktor 1 terdiri dari atribut harga, produk, manajemen, anggota, fisik, dan petugas dan Faktor 2 terdiri dari atribut kesejahteraan dan motivasi. Selanjutnya kelompok atribut itu dapat disebut faktor 1 adalah faktor eksternal dan faktor 2 adalah faktor in- ternal. Faktor eksternal artinya atribut- atribut yang ada dalam koperasi dan keberadaannya ada di luar anggota ko- perasi. Sedangkan faktot internal adalah hal-hal menyangkut keberadaan ang- gota koperasi. Pengelompokan ini ber- guna untuk menajamkan strategi-srategi pendekatan dalam pelaksanaan dan pengembangan program. Termasuk di dalamnya adalah tersusunnya pedoman pelaksanan program.

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 1) Kesimpulan:

karakteristik demografi dari responden adalah didominasi oleh kaum pria, usia menengah (30-40 tahun), pendidikan SMA dengan masa kerja antar 5-15 ta- hun.

οƒ˜ Hasil analisa Nilai Sikap Responden menunjukkan menilai sikap yang netral terhadap atribut keanggotaan, harga, manajemen, petugas, fisik, dan kualitas. Sedangkan pada atribut kesejahteraan dan motivasi responden memiliki sikap yang positif.

οƒ˜ Dari berbagai macam tipe responden, sebagai perwakilan dari masyarakat in- dustri, secara umum sangat mendukung keberadaan program subsidi koperasi kopkar. Adapun masukan dan harapan yang dominan adalah bagaimana sos- ialisai program dapat dilakukan dengan baik serta bagaimana pengembangan koperasi itu sendiri.

οƒ˜ Adapun harapan responden terhadap program subsidi kopkar adalah (1) pemberian subsidi dapat diberikan ber- dasarkan jumlah anggota dan omset koperasi, (2) periode pemberian subsidi tidak menunjukkan pola yang dominan antara bulanan, triwulan, semester mau- pun tahunan, (3) sosialisasi program lebih perlu ditingkatkan, dan (4) bentuk program bantuan masih menharapkan bentuk berupa dana permodalan. οƒ˜ Dari kalangan Disnaker menekankan

pada persoalan sosialisasi program dan diklat menyangkut program ini. Kalan- gan ini merupakan kunci dalam berger- aknya program ini di lapanga.

οƒ˜ Pengusaha sebagai pihak yang sangat berkepentingan terhadap keberadaan koperasi khususnya bagaimana tingkat produktifitasnya sangat mendukung program subsidi kopkar. Pengusaha berpendapat bahwa program ini akan membantu pengusaha dalam pening- katan kesejahteraan karywan sebagai salah satu tanggung jawabnya.

οƒ˜ Karyawan sebagai target dari program ini yaitu meningkatnya kesejahteraan, sangat mendukung keberadaan pro-

gram ini. Bentuk pelayanan kopkar yang mereka rasakan adalah fasilitas pinjaman atau pengadaan kebutuhan dengan harga murah dan pembayaran yang murah dan cara yang membantu. Mereka berpendapat bahwa dengan ad- anya bantuan pendanaan maka layanan kopkar akan semakin meningkat. οƒ˜ Pengelola koperasi juga melihat posi-

tif keberadaan koperasi ini, khususnya dalam persoalan pendanaan kopkar. Bantuan dapat dikembangkan kepada pengadaan kebutuhan karyawan lain- nya, seperti bantuan dalam kepemilikan rumah.

οƒ˜ Asosiasi sebagai wadah dari komunitas industri, sangat merespon positif pro- gram subsidi kopkar. Masukan yang besar dari asosiasi adalah bagaimana anggaran program ini dapat lebih diting- katkan sehingga dapat menyentuh lebih banyak kopkar.

οƒ˜ Analisa faktor menghasilkan terben- tuknya dua kelompok besar atribut terkait dengan program yaitu kelom- pok eksternal dan internal. Kelompok eksternal merupakan faktor-faktor yang menyangkut keberadaan koperasi dan kelompok internal merupakan faktor- faktor yang menyangkut keberadaan anggota kopkar.

2) Rekomendasi

οƒ˜ Berdasarkan simpulan di atas, kami merekomendasikan untuk melanjutkan pelaksanaan program subsidi koperasi dengan melakukan pengembangan dan perbaikan.

οƒ˜ Inventarisasi lapangan perlu ditingkat- kan sehingga mendapatkan gambaran yang baik untuk perencanaan dan per- siapan program subsidi kopkar.

οƒ˜ Peningkatan anggaran program subsidi koperasi agar besaran jumlah subsidi dan jumlah penerima dapat meningkat. οƒ˜ Program dapat lebih disosialisasikan

dan dipublikasikan agar lebih banyak kopar mengetahui keberadaan program. Selain itu dapat memicu motivasi dan

Survey Animo Masyarakat terhadap Program Subsidi Koperasi Pekerja

kinerja kopkar secara umum ketika in- formasi progam tersebar luas.

οƒ˜ Prosedur dan birokrasi pelaksanaan program dapat lebih diringkas sehingga waktu pencairan dana program dapat lebih cepat diterima kopkar.

οƒ˜ Dapat dikaji pula bentuk-bentuk pro- gram bantuan atau insentif lainnya.

Bantuan berupa non finansial dapat pula meningkatkan produktifitas kopkar yang ujungnya akan meningkatkan ke- sejahteraan karyawan. Bantuan non fi- nansial berupa pelatihan bidang penge- lolaan koperasi, bantuan perlengkapan kerja dan lainnya.

DAFTAR PUSTAKA

Aldiyansah. 2008. Buruh dan Permasalahan yang Tidak Kunjung Habis. Artikel. Jawa Pos, 11-10-2008, Jakarta.

Anonimous. 2009. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Media Artikatacom. http://www.artikata. com

Aunuddin. 2005. Statistika : Rancangan dan Analisis Data. IPB Press. Bogor.

Ferrinadewi, E. dan Pantja S.D. 2004. Upaya Mencapai Loyalitas Konsumen Dalam Perspektif Sumber Daya Manusia.” Jurnal Manajemen & Kewirausahaan, Vol. 6, No. 1, Maret 2004: 15 – 26

Guritno, B. dan Waridin. 2005. Pengaruh Persepsi Karyawan Mengenai Perilaku Kepemimpi- nan, Kepuasan Kerja dan Motivasi Terhadap Kinerja. Jurnal JRBI, Vol.1 No. 1, pp.63-74. Handayani. 2009. Pemutusan Hubungan Kerja (PHK), Studi tentang Perlindungan Hukum

bagi Karyawan. Fakultas Hukum, Universitas Muhammadiyah, Surakarta.

Handoko, H. 2002. Manajemen Personalia dan Sumberdaya Manusia. Penerbit : BPFE, Yog- yakarta.

Hasibuan, M.S.P. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Revisi. PT. Bumi Aksara, Jakarta.

Lupiyoadi. R. 2001. Manajemen Pemasaran Jasa. Penerbit : Salemba Empat, Jakarta. Mariah, 2010. Mengatasi Masalah Ketenagakerjaan. Media Hidup Sejahtera di Bawah Naun-

gan Khilafah, Jakarta.

Mathis dan Jackson. 2000. Manajemen Sumber Daya Manusia. Penerbit : Salemba Empat, Jakarta.

Nawawi, H. 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia. Gadjah Mada University Press, Yog- yakarta.

Nugroho, T. 2009. Pengaruh Kompensasi dan Kepemimpinan. http://triyononugroho. blogspot. com/2009/03/pengaruh-kompensasi-dan-kepemimpinan.html

Nurkholis. 2004. Analisis Pengaruh Kepuasan dan Kualitas Layanan Terhadap Kesetiaan Pelanggan serta Pengaruhnya Terhadap Minat Beli. Tesis Magister Manajemen, Undip, Semarang.

Partomo. T.S, dan Soejoedono. A.R. 2002. Ekonomi Skala Kecil/Menengah dan Koperasi. Ghalia Indonesia, Jakarta.

Prawirosentono, S. 1999. Kebijakan Kinerja Karyawan. Penerbit : BPFE, Yogyakarta.

Ramadhan, P. 2011. Permasalahan Ketenagakerjaan di Indonesia. Jurusan Ilmu Kesejahteraan Sosial, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Universitas Pajajaran, Bandung.

Rangkuti, Freddy. 2008. Measuring Customer Satisfaction. PT. Gramedia Pustaka Utama, Ja- karta.

Santoso, Singgih dan Fandy Tjiptono, 2002. Riset Pemasaran. PT Elex Media Komputindo, Jakarta.

Santika, 2007. Buruh dan Pemutusan Hubungan Kerja. Artike, Http://www.google. com.id, 5 Nopember

Silaban, R. 2003. Masalah Aktual Ketenagakerjaan dan Pembangunan Hukum di Indonesia.

Dalam dokumen DATA JURNAL MEI 2012 EKONOMI (Halaman 98-120)

Dokumen terkait