4.3 Determinan Faktor Terjadinya Kehamilan Tidak Diinginkan Pada Pasangan Menikah
4.3.3 Dampak Kehamilan Tidak Diinginkan
4.3.3.1 Kesehatan Ibu
Tabel 4.23 Dampak Kesehatan Ibu
Informan Jawaban
I-1
Wiiiiih...banyak kalila rin dampaknya kalo kita gak mau tapi itu terjadi sama kita. Hamil ini misalkan. Stress sendiri mikirinnya rin, stress ngurusin anak lagi. Karena kebanyakan yang kita urus juga jadinya diri sendiri tak terurus, mandi lupa, makan lupa, akhirnya lemes sendiri. Kakak sakit anak semua pun sakit ketularan.
Kalo anak ke tiga pas lahir kakak pendarahan rin, weeh hebat lah waktu itu. Berani beranikah ajalah lahir normal, karna gak ada duit mau operasi. Habis tenaga udah kakak rin. Siap melahirkan pingsan, lemas, terus karna darah banyak keluar dikasi darah la kakak.
I-2
Hamil anak ke 2 memang ibuk menyesal kali la pas itu, kenapa tidak ibu memang gak mau menyusi dia, masih malas. Biasanya kan kalo udah nampak bayi senang la kita. Ini enggak tetap aja ibuk biasa lah gitu. Pas lahir ibuk kan tinggal sama mamak belum punya rumah sendiri, jadi mamak yang selalu mengurus dia. Lama kelaman dia gak mau sama ibuk lagi, kalo ibuk pegang dia menangis.
Anak terakhir pas mau melahirkan tensi naik, sampe bidannya bilang ini tidak bisa lahir normal teruspun ibuk mengandung terakhir ini sampe 11 bulan, karena rahimnya gak bisa kebuka, tapi posisinya ini udah mau melahirkan, kalo kata bidannya rahimnya udah kaku karena udah lama gak melahirkan, iya lah pula 7 tahun bedanya. Bagaimanapun harus operasi. Dibawala ke rumah sakit sultan sulaiman, udah siap dioperasi. Sempat ibuk tanya gak cacat kan bayinya. Udah mau di jait habis operasi itu ibuk menggigil, sangat sangat menggigil sampe semua yang di ruang operasi bingung, ketakutan orang itu rin, dokternya bilang buk buk jangan begitu gak boleh. Tapi gak bisa lagi ditahan, akhirnya ibuk pingsan. Belum pernah ibuk menggingil sengeri itu. Dari ke 2 anak ibu itu yang ASI Eksklusif gak ada, Cuma si anak terakhir ini yang ibu kasi ASI, tapi pun kadang kadang ibu kasi air gulanya. Kadang malas ibuk netekkannya. Padahal Air yang keluar banyak, tapi udah gak yakin mau ngasi yaudahla.
I-3
Kalo pas hamil aku selalu lemas, kalo kata kakakku mungkin kurang darah la gitu. Pas melahirkan aku udah gak kuat mau ngeden kan karena baru melahirkan itu, belum hilang sakitnya, akhirnya pas melahirkan itu aku lemah. Akhirnya di operasi la aku di rumah sakit di perbaungan. Gak di rumah sakit sultan sulaiman karna disitu lama dokternya datang. Kalo diperbaungan begitu masuk langsung dokternya menangani.
Anak pertama di urus sama neneknya kadang sama kakakku. Gak terpikir juga gimana kabar dia. Awak pun lemas gak bisa ngapa-ngapain.
I-4
Karna anak terlalu dekat lahirnya ini kan kak, jadi aku udah gak terlalu fokus mau memperhatikan yang mana, mau istirahat pun aku gak bisa. Kalo minta bantuan la aku sama adekku menjaganya baru aku bisa besolek dikit.
I-8
Dampak kehamilan tidak diinginkan itu memang jelas adanya, saya juga sering mendengar keluhan dari pasien saya. Cerita begini cerita begitu. Saya juga sewaktu masih sekolah belajar mengenai hal ini nyata adanya kehamilan tidak tepat waktu akan memberikan konsekuensi. Hamil terlalu muda akan membuat ibu lebih mudah terserang anemia, ibu mudah lelah, ibu juga akan mengalami yang namanya susah melahirkan. Sebab beliau masih baru saja melahirkan rahimnya belum kering tenaga untuk tarik napas dan buang napas itu belum kembali seutuhnya.
Ada dikarenakan hamilnya terlalu tua menjadikan rahimnya itu sudah menua juga, terjadilah harus operasi. Preeklamsia, penyakit yang datang setelah kehamilan itu, hipertensi lah, pendarahanlah.
I-9
Dampak pasti ada. Eklamsi dan preeklamsi, pendarahan, anemia, hipertensi banyak lah rin. Apalagi dia gak mau periksa kehamilannya makin banyak dampaknya. Posisi anak yang gak sesuai lah. Seharusnya masih bisa dibetulkan karna gak periksa jadi gak tau. Perkembangan bayi didalam kandungan juga dia gak tau. Disalahkan la petugas kesehatan padahal masyarakat yang tidak menginginkan untuk periksa ke petugas. Kamipun gak la sempat-sempat tiap saat untuk keliling, penduduk 15.000 gini. Uang masuk pun tetap segitu- gitu saja.
Berdasarkan tabel hasil wawancara diatas didapatkan bahwa informan mengalami dampak yang sangat dirasakannya. Keempat informan merasakan karena kehamilan ini menyebabkan stres, mudah lelah dan tidak sempat untuk mengurus diri sendiri. Dampak yang dirasakan juga pendarahan oleh informan I- 1. Persalinan macet, pre-eklamsi informan I-2. Kelelahan pada saat persalinan sebab lelah pada saat persalinan pertama belum hilang, pendarahan yang menyebabkan anemia yang dialami oleh I-3.
Dampak dari kehamilan tidak diinginkan menurut dini (2015) wanita dengan kehamilan tidak diinginkan lebih sedikit untuk termotivasi dalam mencari infromasi mengenai kesehatan kehamilan, oleh karena itu dapat mendorong perilaku yang tidak sehat karena mereka tidak peduli pada risiko yang akan
terjadi. Penelitian sebelumnya juga diketahui lebih sedikit dalam memanfaatkan pelayanan kesehatan, tidak cukup nutrisi, serta stres dan depresi.
Wanita hamil pada usia risiko tinggi dapat menimbulkan penyulit pada ibu maupun bayi. Menurut (Sarwono, 2006) usia seorang wanita pada saat hamil sebaiknya tidak terlalu muda dan tidak terlalu tua. Umur yang kurang dari 20 tahun atau lebih dari 35 tahun, berisiko tinggi untuk melahirkan. Kesiapan seorang perempuan untuk hamil harus siap fisik, emosi, psikologi, sosial dan ekonomi. Apabila seorang ibu pada usia muda menjadi hamil dan dia belum dalam keadaan siap, maka janin yang diakndungnya menjadi anak yang tidak dikehendaki. Adanya anak yang tidak dikehendaki ini berakibat jauh terhadap sikap anak dan perkembangan psikis anak tersebut dan mengalami kekecewaan serta kecemasan setelah mengetahui kalau hamil dan mengatakan sebenarnya belum menginginkan untuk mempunyai anak.
Hasil penelitian seperti tertera didapatkan ibu yang hamil diatas 35 tahun. Dan terdapat ibu hamil yang mengalami komplikasi kehamilan yaitu terjadi pendarahan dan anemia. Karena selain dia hamil diusia yang tua juga terlalu banyak anak dan memiliki riwayat partus dengan tindakan.
Ibu hamil yang jarak kehamilan yang terlalu dekat dengan kelahiran anak yang terakhir, yaitu kurang dari 2 bulan sangat berpengaruh pada kondisi kehamilannya saat ini karena kesehatan fisik dan rahim ibu masih butuh istirahat, dan kemungkinan ibu masih menyusui.