• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kesehatan Lingkungan

Dalam dokumen BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang (Halaman 60-70)

PROFIL SANITASI KOTA 3.1. Kondisi Umum Sanitasi Kota

3.1.1. Kesehatan Lingkungan

Lingkungan merupakan salah satu variabel yang kerap mendapat perhatian khusus dalam menilai kondisi kesehatan masyarakat. Bersama dengan faktor perilaku, pelayanan kesehatan dan genetik, lingkungan

menentukan baik buruknya status derajat kesehatan masyarakat.

Lingkungan meliputi, lingkungan permukiman, lingkungan sekolah, lingkungan kerja, dan lingkungan tempat umum lainnya.

Kondisi kesehatan lingkungan masyarakat Kabupaten Bima dapat dilihat pada jumlah dan kondisi jamban, kondisi pencemaran, akses pada sumber air tanah, serta data rumah sehat, sekolah sehat, dan tempat-tempat umum sehat. Kondisi tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut:

a. Sumber Air Bersih

Berdasarkan data profil kesehatan Kabupaten Bima tahun 2010 dapat diketahui persentase keluarga menurut jenis sarana air bersih yang digunakan, berikut persentase tertinggi jenis sarana air bersih yang digunakan, yaitu : SGL 36 % , ledeng 34 %, sumur pompa tangan 15 %, penampungan air hujan 0 %, air kemasan 0%, Mata air 1 %, serta lain-lainnya 14 %, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar rumah tangga yang tersebar di Kabupaten Bima sudah menggunakan sumber air minum terlindungi sebesar 100% (Ledeng, SPT, SGL, dan sumber air bersih lainnya). untuk lebih lengkapnya dapat dilihat pada gambar grafik di bawah ini:

Buku Putih Sanitasi Kab. Bima Page 61

Grafik 3.1

Persentase Jenis Sarana Air Bersih yang Digunakan Tahun 2010

Sumber: Dinkes Kabupaten Bima,2010

b. Rumah Sehat

Berdasarkan data dari laporan SP3 Puskesmas di Kabupaten Bima tentang jumlah rumah yang diperiksa sebesar 79,73% (71.309) pada tahun 2008 terdapat rumah yang sehat sebanyak 57,36% (40.901). Sedangkan di tahun 2010 persentase rumah yang diperiksa mengalami peningkatan menjadi 97,46% (111,974) tapi jumlah rumah yang sehat mengalami penurunan menjadi 50,61% (56,670). Rumah sehat sangat berpengaruh pada pola penyakit, sehingga harus selalu diperhatikan.

Tabel 3.1

Jumlah Rumah Sehat Tahun 2010

No Kecamatan Rumah Yang Jumlah

Diperiksa Jumlah Rumah Yang Sehat % Rumah Sehat 1 Donggo 4,993 2,695 53.98 2 Lambitu 1,190 628 52.77 3 Soromandi 3,181 1,482 46.59 4 Woha 11,999 6,843 57.03 5 Ambalawi 4,805 722 15.03 6 Wera 6,963 1,944 21.36 7 Sape 13,165 8,041 61.08 8 Lambu 7,429 3,514 47.30

Buku Putih Sanitasi Kab. Bima Page 62 9 Wawo 4,212 3,221 76.47 10 Langgudu 7,372 4,756 64.51 11 Bolo 10,499 5,062 48.21 12 Madapangga 6,855 3,212 46.86 13 Belo 6,227 3,642 60.84 14 Palibelo 6,728 3,856 57.31 15 Monta 8,503 4,433 52.13 16 Parado 2,323 1,315 56.61 17 Sanggar 3,433 1,007 29.33 18 Tambora 2,097 297 14.16 JUMLAH 111,974 56,670 50.61

Sumber : Dinkes Kabupaten Bima,2010

c. Rumah Tangga memiliki Sarana Kesehatan Lingkungan

Sarana kesehatan lingkungan yang harus dimiliki keluarga terdiri dari jamban, tempat sampah dan pengolahan air limbah keluarga telah memenuhi target yang diinginkan, bila dilihat dari cakupan setiap jenis sarana, Cakupan Jamban Keluarga Kabupaten Bima Tahun 2009 sebesar 73,69% dan pada tahun 2010 sebesar 81,55% atau meningkat sebesar 7,86%, akan tetapi cakupan jamban yang memenuhi syarat kesehatan baru mencapai 54,7% dari hasil Inspeksi sanitasi sedangkan yang memiliki Pengelolaan Air Limbah sehat sebesar 18.083 (56,69%).

Tabel 3.2.

Jumlah Dan Porsentase Rumah Yang Menggunakan SPAL Tahun 2009

No Puskesmas Jumlah

Rumah

Rumah di periksa Rumah Dengan SPAL

KET Jumlah % Jum. MS % 1 Sape 10.236 6.427 62,79 2.988 46,49 2 Lambu 8.451 3.433 40,62 1.609 46,87 3 Wawo 3.758 3.758 100,00 852 22,67 4 Lambitu 1.189 460 0,00 345 75,00 5 Langgudu 7.850 1.118 14.24 885 79,16 6 Woha 9.855 2.370 24,05 1.727 72,87 7 Monta 2.606 1.371 52,61 1.114 81,25 8 Parado 2.326 - 0,00 - 0,00 9 Palibelo 23.535 1.171 4,98 1.118 95,47 10 Belo 3.437 945 27,49 430 45,50 11 Donggo 4.005 91 2,27 84 92,31 12 Soromandi 3.636 365 10,04 276 75,62 13 Ambalawi 4.440 968 21,80 776 80,17 14 Wera 6.364 285 4,48 63 22,11 15 Bolo 10.545 2.195 20.82 1.728 78,72 16 Madapangga 6.914 3.899 56.39 1.954 50.12

Buku Putih Sanitasi Kab. Bima Page 63 17 Sanggar 3.154 523 16,58 135 25,81 18 Tambora 2.253 225 9,99 138 61,33 19 Pai 1.081 57 5,27 0 0,00 20 Ngali 3.135 2.235 71,29 1861 83,27 BIMA 118.770 31.896 26,86 18.083 56,69

Sumber : Dinkes Kabupaten Bima, 2009 d. Tempat Umum Sehat

Jumlah tempat umum yang terdaftar sebanyak 268 tempat, yang terdiri dari restoran/ rumah makan sebanyak 86 tempat, pasar sebanyak 14 pasar, dan TUPM lainya 168 tempat sedangkan jumlah tempat umum yang diperiksa dan memenuhi syarat kesehatan adalah restoran 55 tempat, memenuhi syarat kesehatan 43 tempat (78,18%), pasar 15 yang memenuhi syarat kesehatan 3 tempat (21,43%), dan TUPM lainnya yang diperiksa sebanyak 138 tempat memenuhi syarat ksehatan sebanyak 125 tempat (90,58%). Persentase tempat umum sehat dapat di lihat pada grafik dibawah ini :

grafik 3.2

Perbandingan Jumlah TPUM yang Diperiksa Dengan Jumlah TPUM yang Sehat Tahun 2010

Buku Putih Sanitasi Kab. Bima Page 64

e. PHBS Hasil Study Ehra

Jika diukur dari hasil study Ehra, maka Kab. Bima memiliki masalah yang cukup serius dari segi Prilaku Hidup Bersih dan Sehat di masyarakat, kondisi tersebut sebagaimana yang digambarkan pada grafik di bawah ini : Grafik : 3.3

Sumber: Hasil Study Ehra Pokja AMPL-BM Kab. Bima, 2011

Keterangan :

A1 : Porsentase Desa yang tidak melakukan CTPS di 5 waktu penting A2 : Porsentase Desa yang melakukan CTPS di 5 waktu penting B1 : Porsentase lantai dan dinding jamban tidak bebas tinja B2 : Porsentase lantai dan dinding jamban tidak bebas tinja C1 : Porsentase jamban tidak bebas kecoa dan lalat

C2 : Porsentase jamban bebas kecoa dan lalat D1 : Porsentase penggelontor tidak berfungsi D2 : Porsentase penggelontor berfungsi

E1 : Porsentase keberadaan sabun di dalam atau di dekat jamban

E2 : Porsentase tidak terlihatnya ada sabun di dalam atau di dekat jamban F1 : Porsentase wadah penyimpanan dan penanganan air tidak tercemar F2 : Porsentase wadah penyimpanan dan penanganan air tercemar G1 : Porsentase desa tidak berperilaku BABS

G2 : Porsentase desa berperilaku BABS

Beberapa indikator yang menjadi tolok ukur PHBS dalam study Ehra menggambarkan bahwa rata-rata lebih dari 60% wilayah study, husus

Buku Putih Sanitasi Kab. Bima Page 65

untuk CTPS, tingkat kebersihan jamban, saluran air, wadah penyimpanan air minum dan prilaku BABS bermasalah. Hal ini menunjukan bahwa kesadaran masyarakat akan pentingnya PHBS baik dalam rumah tangga maupun lingkungan sekitar masih rendah, meskipun dalam hal kepemilikan rumah sehat telah mencapai 50,61% dan cakupan jamban sehat mencapai 54,7% dan hal ini perlu dilakukan intervensi dengan berbagai program agar tercipta masyarakat yang bersih dan sehat.

f. Sarana Pendidikan

Sarana pendidikan adalah tempat masyarakat untuk belajar dan membiasakan diri berperilaku hidup bersih dan sehat , maka kondisi ini harus mendapat perhatian. Kondisi sekolah yang memenuhi syarat kesehatan akan memberi dampak yang baik kepada masyarakat, maka perlu adanya komitmen bersama lintas sektoral terkait untuk mewujudkan sekolah sehat di Kabupaten Bima. Jumlah sarana pendidikan yang ada di Kabupaten Bima adalah sebanyak 672 sekolah, yang dibina sebanyak 672 sekolah, jadi capaiannya adalah (100%). Sedang sekolah yang memiliki SAB, data dokter kecil dan kader kesehatan remaja masing-masing sebagaimana tertera pada tabel di bawah ini

Tabel 3.3 Data Jumlah Sekolah Yang Memiliki Sarana Air Bersih Tahun 2010

NO PUSKESMAS TK/RA SD/MI SMP/MTS SMA/MA/SMK KET

1 Sape 9 40 7 0 2 Lambu 8 31 4 3 3 Wawo 15 20 5 3 4 Langgudu 0 27 4 1 5 Woha 0 21 5 5 6 Palibelo 1 23 2 2 7 Belo 5 7 3 2 8 Monta 6 24 4 2 9 Parado 0 10 1 3 10 Madapangga 0 31 5 5 11 Bolo 0 34 4 2 12 Ambalawi 0 19 2 2

Buku Putih Sanitasi Kab. Bima Page 66 13 Wera 0 22 4 1 14 Donggo 0 19 6 1 15 Sanggar 8 16 2 1 16 Tambora 0 2 0 0 17 Pai 0 5 0 0 18 Ngali 0 7 4 0 19 Soromandi 0 20 6 0 20 Lambitu 0 6 0 0 TOTAL 52 384 68 33

Sumber: Promkes Dinkes Kab. Bima, 2010

Tabel 3.4

Data Jumlah Dokter Kecil dan Kader Kesehatan Remaja Kab. Bima Tahun 2010

NO PUSKESMAS TK/RA SD/MI SMP/MTS SMA/MA/SMK KET

1 Sape 0 162 20 25 2 Lambu 0 96 0 0 3 Wawo 0 65 15 10 4 Langgudu 0 60 0 0 5 Woha 0 80 20 12 6 Palibelo 0 70 30 0 7 Belo 0 90 0 0 8 Monta 0 135 40 0 9 Parado 0 65 0 0 10 Madapangga 0 120 10 0 11 Bolo 0 128 30 34 12 Ambalawi 0 84 15 0 13 Wera 0 74 0 0 14 Donggo 0 140 21 45 15 Sanggar 0 86 47 0 16 Tambora 0 25 0 0 17 Pai 0 70 0 0 18 Ngali 0 40 0 0 19 Soromandi 0 67 0 0 20 Lambitu 0 48 0 0 TOTAL 0 1705 248 126

Sumber: Promkes Dinkes Kab. Bima, 2010

Data tabel 3.3 dan 3.4 tersebut di atas jelas hanya menggambarkan ketersediaan SAB sekolah, dan data Jumlah Dokter Kecil serta Kader Kesehatan Remaja, sedangkan data yang menjelaskan kondisi dan

Buku Putih Sanitasi Kab. Bima Page 67

ketersediaan sarana sanitasi di sekolah yang meliputi air limbah, penanganan sampah dan saluran air limbah belum ada.

g. Sarana Ibadah

Sarana ibadah merupakan tempat-tempat yang dikunjungi masyarakat dan harus memenuhi standar kesehatan. Jumlah sarana ibadah yang ada sebanyak 756 dan semuanya telah dibina kesehatan lingkungannya (100%) . Hal ini perlu dilakukan secara rutin dan terus menerus bekerja sama dengan lintas sektoral terkait untuk mempertahankan bahkan meningkatkan kondisi kesehatan lingkungan dan tempat-tempat umum.

3.1.2. Kesehatan dan Pola Hidup Masyarakat

.

3.1.2.1. Rumah Tangga Sehat

Rumah tangga yang sehat adalah rumah tangga yang mempraktekkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), jika kesadaran masyarakat tinggi akan PHBS maka dapat berpengaruh pada derajat kesehatan sebagai indikator penentu. Adanya pengetahuan tentang pentingya PHBS dalam rumah tangga dapat meningkatkan taraf hidup sehat berkualitas yang dimulai dari hygene perseorangan. Contoh paling sederhana adalah mencuci tangan sebelum makan pakai sabun, menggosok gigi dengan teratur, punya sarana air bersih, jamban, tempat pembuangan sementara (TPS) dan sebagainya. Berdasarkan pantauan, jumlah rumah tangga yang sudah menerapkan PHBS adalah sebanyak 49.060 (50.59 %) dari total yang di pantau (96.968). Berikut grafik jumlah RT yang menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) tiap Kecamatan di Kabupaten Bima tahun 2010 :

Buku Putih Sanitasi Kab. Bima Page 68

Grafik 3.4

Perbandingan Jumlah RT yang Dipantau dengan RT Ber PHBS Tahun 2010

Sumber : Dinkes Kabupaten Bima, 2010

Tabel 3.5

Jumlah Rumah Ber PHBS Kab. Bima Tahun 2010

No Kecamatan Jumlah Rumah yang dipantau yang ber-PHBS Jumlah Rumah % Rumah ber PHBS

1 Donggo 0 0 - 2 Lambitu 21 4 19.05 3 Soromandi 14 7 50.00 4 Woha 7 0 - 5 Ambalawi 7 1 14.29 6 Wera 14 3 21.43 7 Sape 7 2 28.57 8 Lambu 7 4 57.14 9 Wawo 7 2 28.57 10 Langgudu 28 2 7.14 11 Bolo 21 1 4.76 12 Madapangga 7 0 - 13 Belo 21 5 23.81 14 Palibelo 7 3 42.86 15 Monta 14 1 7.14 16 Parado 0 0 - 17 Sanggar 28 1 3.57 18 Tambora 0 0 - JUMLAH 245 44 17.96

Buku Putih Sanitasi Kab. Bima Page 69

3.1.2.2 Mordibitas (Angka Kesakitan)

Morbiditas dapat diartikan sebagai angka kesakitan, baik insiden maupun prevalen dari suatu penyakit. Morbiditas menggambarkan kejadian penyakit dari suatu populasi pada kurun waktu tertentu. Morbiditas juga berperan dalam penilaian derajat kesehatan masyarakat Data angka kesakitan penduduk yang berasal dari masyarakat diperoleh melalui hasil pengumpulan data dari puskesmas melalui sistim pencatatan dan pelaporan.

Pola 10 penyakit terbanyak di Kabupaten Bima menurut hasil laporan SP2TP menunjukkan bahwa kasus terbanyak adalah Penyakit pada sistem otot dan jaringan pengikat dengan jumlah kasus 8.404. Rincian mengenai 10 penyakit terbanyak di Kabupaten Bima tahun 2010 dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 3.6

Jumlah 10 penyakit terbanyak di Kabupaten Bima Tahun 2010

No Nama Penyakit Jumlah Kasus

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10 11.

Penyakit pd sistim otot dan jaringan pengikat Malaria tanpa pemeriksaan laboratorium

Infeksi akut lain pd saluran pernapasan bag. Atas Diare

Penyakit lain pd saluran pernapasan bag. Atas Penyakit darah tinggi

Disentri

Penyakit usus lain Scabies

Penyakit mata lain Jumlah 8.404 6.377 6.079 4.402 4.290 4.241 3.196 2.746 2.304 2.203 44.242

Sumber : Bidang Yankes Dikes Kabupaten Bima,2010

3.1.2.3 Penyakit Potensial KLB / Wabah

Terdapat beberapa penyakit yang berpotensi KLB / wabah yang sering terjadi di Kabupaten Bima diantaranya adalah Demam berdarah Dengue (DBD), Diare dan lain sebagainya. Seluruh penyakit potensial KLB ini banyak mengakibatkan kematian dan kerugian secara ekonomi.

Buku Putih Sanitasi Kab. Bima Page 70

Dalam dokumen BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang (Halaman 60-70)