• Tidak ada hasil yang ditemukan

KESELAMATAN HAYATI

Dalam dokumen RISET KHUSUS VEKTOR DAN RESERVOIR PENYAKIT (Halaman 71-77)

Peserta memahami tentang keselamatan hayati penanganan hewan yang tertangkap, laboratorium lapangan dan penanganan limbah serta tanggap darurat

Tujuan Pembelajaran Khusus:

1. Peserta dapat melakukan keselamatan hayati penanganan hewan yang tertangkap 2. Peserta dapat melakukan keselamatan hayati laboratorium lapangan

3. Peserta dapat melakukan keselamatan hayati penanganan limbah 4. Peserta dapat melakukan tanggap darurat

Keselamatan hayati adalah prinsip penyimpanan, teknologi dan praktek yang dilaksanakan dalam rangka melindungi pekerja pengumpul data dari paparan bahan-bahan berbahaya potensial (patogen dan toksin) serta tidak mencemari lingkungannya. Tujuan dari penerapan prinsip keselamatan hayati ini adalah melindungi data, sampel dan keselamatan pengumpul data. Hal yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan keselamatan hayati adalah pengumpul data mengetahui tentang resiko yang berpontensi menyebabkan infeksi selama proses pengumpulan data, menentukan dan menggunakan alat perlindungan diri kerja sesuai dengan prosedur dengan baik dan benar dan mengetahui tentang prosedur tanggap darvena yang tepat selama proses pengumpulan data. Semua tenaga pengumpul data harus mendapatkan imunisasi rabies dan telah memiliki titer antibodi proteksi. Berikut adalah tindakan yang diterapkan pada keselamatan hayati pada proses pengumpulan data:

1. Keselamatan hayati tahap penanganan hewan tertangkap

a. Kenakan baju khusus lapangan b. Kenakan alas kaki tertutup

c. Cuci tangan dan pergelangan tangan dengan sabun dan bilas dengan air mengalir d. Kenakan sarung tangan

e. Penanganan hewan secara manusiawi, jangan menimbulkan stress, sakit dan terluka Setelah selesai:

a. Lepaskan sarung tangan dan buang di plastik biohazard

b. Cuci tangan dan pergelangan tangan dengan sabun dan bilas dengan air mengalir c. Lepas baju khusus lapangan. Jangan dibawa keluar area kerja.

2. Keselamatan hayati pengambilan sampel di laboratorium lapangan

a. Kenakan baju laboratorium b. Kenakan alas kaki tertutup

c. Cuci tangan dan pergelangan tangan dengan sabun dan bilas dengan air mengalir d. Kenakan masker

e. Kenakan goggle

f. Kenakan sarung tangan nitril

g. Disinfeksi area kerja pengambilan sampel mengguinakan alkohol 70%

• Tuang alkohol 70%, pada towel tissue

• Usap meja kerja menggunakan towel tissue yang sudah dituangi alkohol 70%

h. Lakukan pengambilan sampel sesuai prosedur kerja

i. Setiap selesai pengambilan sampel satu individu, disinfeksi area dengan alkohol 70%

• Tuang alkohol 70%, pada towel tissue

• Usap meja kerja menggunakan towel tissue yang sudah dituangi alkohol

j. Saat akan menggunakan syringe :2

• Buka tutup dengan cara mendorong lurus ke depan (Gambar 21.A)

• Jangan meletakkan syringe yang sudah terbuka tutupnya disembarang tempat

• Tutup syringe sudah digunakan dengan metode satu tangan (Gambar 21 B&C)

• Buang syringe yang telah digunakan ke dalam sharp safety box

Gambar 21. Cara menutup syringe yang telah digunakan

k. Jangan menyentuh wajah dengan tangan pada saat bekerja dengan hewan, sampel atau sumber patogen.

l. Jangan makan minum di area pengambilan sampel m. Jaga kebersihan area dari barang yang tidak terpakai.

A B C

Setelah selesai:

1. Disinfeksi area kerja menggunakan alkohol 70% dan detergent dengan cara:

a. Tuang alkohol 70%, pada towel tissue

b. Usap meja kerja menggunakan towel tissue yang sudah dituangi alkohol

c. Cuci dengan air detergen menggunakan spon d. Bilas dengan air

e. Keringkan

2. Bersihkan tangan dengan alkohol 70% sebelum melepaskan sarung tangan. Lepaskan sarung tangan dan buang di platik biohazard

3. Cuci tangan dan pergelangan tangan dengan sabun dan bilas dengan air mengalir 4. Lepas baju khusus lapangan. Jangan dibawa keluar area kerja.

3. Keselamatan hayati penanganan limbah

a. Kenakan baju laboratorium b. Kenakan alas kaki tertutup

c. Cuci tangan dan pergelangan tangan dengan sabun dan bilas dengan air mengalir d. Kenakan masker

e. Kenakan sarung tangan nitril

f. Ikat erat katong biohazard menggunakan tali dan amankan menggunakan isolasi

g. Disinfeksi bagian luar kantong biohazard menggunakan alkohol 70%

h. Kumpulkan limbah biohazard di tempat aman sebelum dimusnahkan.

i. Selanjutnya lihat prosedur penanganan limbah.

4. Tanggap darurat pada pengumpulan data :3,4

1. Tanggap darurat jika anda terkena gigitan & cakaran hewan, luka goresan/ tusukan dari benda-benda yang kontak dengan hewan (kandang, jarum bekas, dsb):

2. Jika luka sangat serius :

a. Hentikan perdarahan, kontak penanggung lapangan/pimpinan/dokter yang bertugas,

b. Berobat ke klinik terdekat dan ceritakan tentang semua yang terjadi kepada dokter bertugas

3. Jika perdarahan tidak serius:

a. 1-3 menit pertama, cuci luka secepatnya dengan air mengalir.

b. Gosok luka dengan busa penggosok yang dibubuhi sabun betadine selama 15 menit (pov. Iodine).

c. Tekan luka sedemikian rupa untuk mengeluarkan darah pada waktu penggosokan.

d. Bilas dengan air mengalir.

e. Melapor pada penanggung jawab lapangan/ dokter bertugas dan ceritakan tentang semua yang terjadi kepada yang bertugas.

4. Jika terpercik cairan asal hewan (urin, saliva) atau cairan terkontak dengan hewan pada membran mukosa (misalnya pada mata atau mulut):

a. 1-3 menit pertama, segera bilas dengan saline steril/ air steril yang tersedia

selama 15 menit.

b. Melapor pada penanggung jawab lapangan/dokter bertugas dan ceritakan tentang semua yang terjadi kepada yang bertugas.

5. Jika goggles terpercik cairan asal hewan (urin, saliva) atau cairan yang terkontak

dengan hewan:

a. Goggle yang terpercik cairan asal hewan (urin, saliva) atau cairan yang terkontak dengan hewan pada membran mukosa (misalnya pada mata atau mulut), dilepas kemudian gunakan goggle yang baru

b. Tutup bagian goggle yang terkena tumpahan dengan towel tissue

c. Tuang alkohol 70%, secara perlahan ke towel tissue tersebut

d. Ambil towel tissue, buang ke plastik biohazard

e. Cuci goggle dengan air deterjen hangat

f. Bilas dengan air mengalir g. Keringkan

6. Tanggap darurat apabila terjadi perdarahan besar: a. Apabila pendarahan pada bagian lengan

1) Angkat lengan sehingga posisi lengan berada diatas jantung

2) Tekan luka dengan menggunakan kain kasa sampai pendarahan berhenti. 3) Apabila kain kasa terlalu basah, tambah dengan kain kasa baru diatas kain

kasa lama sambil terus ditekan

4) Ikat bagian lengan yang dekat dengan luka, ikat lengan bagian antara luka dengan badan korban sampai pendarahan berhenti

5) Segera bawa ke fasilitas kesehatan terdekat b. Apabila pendarahan pada bagian kaki

1) Baringkan dan angkat kaki sehingga posisi kaki berada diatas jantung 2) Tekan luka dengan menggunakan kain kasa sampai pendarahan berhenti. 3) Apabila kain kasa terlalu basah, tambah kain kasa baru diatas kain kasa lama

sambil terus ditekan

4) Ikat bagian lengan (kaki) yang dekat dengan luka, ikat lengan bagian antara luka dengan badan korban sampai pendarahan berhenti

5) Segera bawa ke fasilitas kesehatan terdekat c. Apabila pendarahan pada bagian kepala:

1) Tekan luka dengan menggunakan kain kasa sampai pendarahan berhenti.

2) Apabila kain kasa terlalu basah, tambah dengan kain kasa baru diatas kain kasa lama sambil terus ditekan

3) Segera bawa ke fasilitas kesehatan terdekat

BAB IX.

PROSEDUR PENANGKAPAN TIKUS

Dalam dokumen RISET KHUSUS VEKTOR DAN RESERVOIR PENYAKIT (Halaman 71-77)

Dokumen terkait