• Tidak ada hasil yang ditemukan

5.1. Kesimpulan

Penelitian ini merupakan sebuah penelitian yang dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui sejauh mana pengaruh variabel-variabel independen (motivasi, gender, penghargaan finansial, pelatihan profesional, pengakuan profesional, nilai-nilai sosial, lingkungan kerja, pertimbangan pasar kerja, dan personalitas) terhadap variabel dependen yaitu minat mahasiswa akuntansi berkarir sebagai akuntan publik. Penelitian ini dilakukan kurang lebih selama dua bulan pada perguruan tinggi negeri di kota Medan, dengan jumlah responden yang merupakan mahasiswa akuntansi perguruan tinggi negeri di kota Medan sebanyak 226 responden. Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa :

1. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, motivasi tidak berpengaruh positif secara parsial terhadap minat mahasiswa akuntansi berkarir sebagai akuntan publik yang dapat dilihat dari niali probabilitas t hitung lebih besar dari 0,05. Begitu juga dengan gender, penghargaan finansial, pelatihan profesional, pengakuan profesional, dan lingkungan kerja tidak berpengaruh positif secara parsial terhadap minat mahasiswa akuntansi berkarir sebagai akuntan publik. Sedangkan nilai-nilai sosial berpengaruh secara positif terhadap minat mahasiswa akuntansi berkarir sebagai akuntan publik yang dapat dilihat dari nilai probabilitas t hitung

lebih kecil dari 0,05, semakin baik mahasiswa akuntansi memahami nilai-nilai sosial dalam berkarir sebagai akuntan publik, maka semakin meningkat minat mahasiswa tersebut untuk berkarir sebagai akuntan publik. Pertimbangan pasar kerja berpengaruh positif secara parsial terhadap minat mahasiswa akuntansi berkarir sebagai akuntan publik, pasar kerja merupakan suatu hal yang sangat perlu dipertimbangkan sebelum mahasiswa memilih pekerjaan apa yang ingin dijalaninya, hal ini akan meningkatkan minat mahasiswa untuk berkarir sebagai akuntan publik mengingat pasar kerja akuntan publik yang sangat luas dan sangat banyak diperlukan khususnya dalam dunia ekonomi. Dan personalitas berpengaruh positif secara parsial terhadap minat mahasiswa akuntansi berkarir sebagai akuntan publik, seorang mahasiswa akuntansi memiliki minat berkarir sebagai akuntan publik biasanya dikarenakan karir tersebut sesuai dengan personalitasnya sehingga selain bekerja ia juga masih bisa mengeksploitasi dirinya agar lebih berkembang.

2. Berdasarkan uji F yang telah dilakukan, maka motivasi, gender, penghargaan finansial, pelatihan profesional, pengakuan profesional, nilai-nilai sosial, lingkungan kerja, pertimbangan pasar kerja dan personalitas berpengaruh secara simultan atau bersama-sama terhadap minat mahasiswa akuntansi berkarir sebagai akuntan publik dengan nilai F hitung sebesar 21,392 > 1,92 F tabel dan tingkat signifikansi

3. Berdasarkan nilai Adjusted R2 yang telah dilakukan, besarnya persentase sumbangan pengaruh variabel motivasi, gender, penghargaan finansial, pelatihan profesional, pengakuan profesional, nilai-nilai sosial, lingkungan kerja, pertimbangan pasar kerja dan personalitas secara bersama-sama terhadap minat mahasiswa akuntansi berkarir sebagai akuntan publik adalah sebesar 40,9%, sedangkan sisanya sebesar 59,1% dipengaruhi oleh variabel lainyang tidak diteliti dalam penelitian ini. 4. Berdasarkan hasil uji One Way ANOVA yang telah dilakukan,

menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan pandangan antara kelompok data mahasiswa akuntansi Universitas Sumatera Utara, Universitas Negeri Medan, dan Universitas Islam Negeri Sumatera Utara ditinjau dari faktor-faktor motivasi, gender, penghargaan finansial, pelatihan profesional, pengakuan profesional, nilai-nilai sosial, lingkungan kerja, pertimbangan pasar kerja dan personalitas. 5. Dalam penelitian ini dapat dilihat bahwa variabel independen yang

paling dominan mempengaruhi minat mahasiswa akuntansi berkarir sebagai akuntan publik adalah variabel personalitas, hal ini dapat dibuktikan dengan melihat nilai beta-nya, yaitu sebesar 0,287.

6. Hasil penelitian ini merupakan bahan evaluasi bagi pihak kampus fakultas ekonomi khususnya jurusan akuntansi agar lebih serius dalam peningkatan kualitas calon akuntan publik, serta memberikan motivasi kepada mahasiswa akuntansi agar lebih banyak yang berminat untuk

berkarir sebagai akuntan publik khususnya mahasiswa akuntansi pada perguruan tinggi negeri di Medan.

5.2. Implikasi

Implikasi dari penelitian ini adalah bahwa nilai-nilai sosial, pertimbangan pasar kerja, dan personalitas berpengaruh secara parsial terhadap minat mahasiswa akuntansi berkarir sebagai akuntan publik. Sedangkan secara simultan semua variabel independen (motivasi, gender, penghargaan finansial, pelatihan profesional, pengakuan profesional, nilai-nilai sosial, lingkungan kerja, pertimbangan pasar kerja dan personalitas) berpengaruh terhadap minat mahasiswa akuntansi berkarir sebagai akuntan publik. Dengan demikian, ini dapat menjadi evaluasi bagi akuntan pendidik dan pengelola pendidikan profesi akuntansi untuk sesegera mungkin melakukan tindakan peningkatan mutu lulusan sebagai pekerja yang siap pakai, dan merupakan evaluasi juga untuk mahasiswa akuntansi khususnya yang sedang menjalani pendidikan pada perguruan tinggi negeri di Medan mengenai apa yang benar-benar diinginkan dan diminatinya.

Hal ini menunjukkan bahwa akuntan pendidik dan pengelola pendidikan profesi akuntansi perlu menyesuaikan program pendidikan dengan melihat aspek relevansi mata kuliah yang diajarkan pada jenjang Srata-1 (S1) Akuntansi dan pendidikan profesional dibidang akuntansi, serta memberikan bimbingan karir bagi mahasiswa sehingga mahasiswa mampu merencanakan karir secara lebih baik sesuai dengan minat dan potensinya.

karakteristik profesi di bidang akuntansi khususnya profesi sebagai akuntan publik sebagai satu pilihan yang nantinya akan dimasuki. Terlebih bagi mahasiswa yang sejak dini telah berminat untuk berprofesi sebagai akuntan publik, sehingga mahasiswa tersebut memiliki wawasan yang luas mengenai seluk beluk profesi akuntan publik.

5.3. Saran

Hasil penelitian ini menyatakan bahwa nilai-nilai sosial, pertimbangan pasar kerja, dan personalitas berpengaruh secara parsial terhadap minat mahasiswa akuntansi berkarir sebagai akuntan publik. Sedangkan secara simultan semua variabel independen (motivasi, gender, penghargaan finansial, pelatihan profesional, pengakuan profesional, nilai-nilai sosial, lingkungan kerja, pertimbangan pasar kerja dan personalitas) berpengaruh terhadap minat mahasiswa akuntansi berkarir sebagai akuntan publik. Dengan demikian, berdasarkan kesimpulan ditas maka peneliti memberikan beberapa saran diantaranya :

1. Penelitian ini dapat menjadi bahan masukan dan pertimbangan bagi lembaga yang telah memperkerjakan tenaga akuntan sehingga mereka dapat mengerti apa yang diinginkan calon akuntan berikutnya dalam memilih karir atau profesi serta untuk memotivasi mereka yang sudah bekerja di lembaganya. Hal ini dilakukan agar kantor akuntan publik tidak hanya menjadi batu loncatan bagi freshgraduate yang baru ingin memulai karirnya.

2. Dalam penelitian berikutnya sangat diharapkan akan menggunakan variabel yang lebih variatif dan menggali lebih dalam faktor-faktor yang diduga berpengaruh terhadap minat mahasiswa akuntansi berkarir sebagai akuntan publik, karena dapat dilihat meskipun semua variabel dalam penelitian ini berpengaruh secara simultan tetapi hanya tiga variabel yang berpengaruh secara parsial. Oleh karena itu mungkin masih banyak variabel lain yang mempengaruhi minat mahasiswa akuntansi berkarir sebagai akuntan publik.

3. Penelitian seperti ini sudah banyak dilakukan diseluruh Indonesia, maka seharusnya pihak kampus (akuntan pendidik dan pengelola pendidikan profesi akuntansi) sesegera mungkin membenahi kurikulum dengan cara menjadikan penelitian ini menjadi bahan evaluasi juga referensi untuk kemudian mengambil tindakan korektif.

Dokumen terkait