• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

didik dalam menyimpan materi akan lebih lama. Sedangkan materi yang masih berlanjut harus dipelajari peserta didik sebelum mempelajari materi berikutnya supaya pertemuan yang akan datang dapat berkelanjutan menuju sistem mastery learning (belajar tuntas).

Untuk memantapkan penguasaan materi, selain membuat kesimpulan, guru memberikan soal latihan untuk dikerjakan di rumah dan memberikan motivasi kepada peserta didik. Jadi apa yang dilakukan oleh

guru matematika dalam mengakhiri pembelajaran sesuai dengan langkah- langkah yang harus dilakukan guru dalam standar proses pembelajaran.

Penerapan pendidikan karakter dalam pelaksanaan pembelajaran matematika kelas VIII A dan B di SMP Muhammadiyah I Temanggung secara keseluruhan dari tahap pendahuluan, tahap inti sampai dengan penutup sudah terlaksana sesuai dengan tujuan pembelajaran. Bahkan dalam pelaksanaan yang sesungguhnya tidak hanya sekedar nilai-nilai karakter yang tertuang dalam rencana pembelajarannya saja. Hanya dalam penerapannya masih kurang optimal.

3. Pendidikan Karakter Pada Evaluasi Pembelajaran Matematika.

Kegiatan evaluasi merupakan aspek penting ,karena berkenaan dengan tercapainya tujuan pembelajaran, dan penentuan tingkat keberhasilan yang telah dicapai. Penilaian meliputi semua aspek dalam belajar, dimana fungsi penilaian tidak hanya pemberian angka atas hasil belajar, namun juga sebagai umpan balik guru. Disamping itu aspek yang sangat penting dalam penilaian adalah sejauhmana minat, sikap, perilaku dan motivasi peserta didik yang ditunjukkan dalam proses pembelajaran.

Nilai-nilai hasil belajar peserta didik dapat menggambarkan kemampuan peserta didik dalam materi pelajaran dan juga guru dapat mengetahui potensi peserta didik dalam pelajaran yang dipelajari.

Berdasarkan data temuan yang diperoleh, guru matematika pada pembelajaran Aljabar masih mengalami kesulitan dalam menentukan penilaian

afektif, yaitu menilai sikap atau karakter peserta didik. Hal ini dikarenakan banyaknya jumlah peserta didik dan setiap peserta didik mempunyai sikap atau karakter yang berbeda-beda yang tidak bisa disamakan dengan peserta didik lainnya.

Untuk mengatasi kendala tersebut, dalam memberikan nilai afektif peserta didik guru tetap berusaha untuk membuka catatan kecil lembar pengamatan proses pembelajaran yang bisa membantu mengingat bagaimana sikap dan perilaku masing-masing peserta didik dalam mengikuti tahap-tahap proses pembelajaran.

Adapun penilaian yang dilakukan guru matematika secara keseluruhan meliputi evaluasi hasil belajar kuantitatif yang diwujudkan dalam bentuk angka; dan penilaian kualitatif yang berupa kata-kata atau narasi .Penilaian yang berupa angka merupakan evaluasi kognitif yang harus diisikan dalam laporan hasil belajar. Sedangkan penilaian yang berupa kata-kata atau narasi merupakan penilaian dalam ranah afektif yang perlu dilaporkan pula.

Apabila mengacu pada ketentuan dalam kurikulum, urutan penilaian hasil belajar nominasi yang pertama adalah penilaian afektif, posisi kedua penilaian psikomotor, dan penilaian terakhir diduduki oleh penilaian kognitif. Sehingga bisa dikatakan bahwa nilai-nilai karakter peserta didik mempunyai peran yang utama dalam pembelajaran; kemudian baru diikuti dengan keterampilan yang dimiliki yang terkait dengan pembelajaran, dan yang terakhir penilaian kompetensi peserta didik atas pembelajaran yang diikutinya.

Penerapan pendidikan karakter dalam evaluasi pembelajaran matematika di kelas VIII A dan B pada SMP Muhammadiyah I Temanggung dapat disimpulkan bahwa guru mengembangkan kemampuan peserta didik dalam ranah afektif, psikomotor dan kognitif. Penilaian kognitif diambil dari hasil belajar melalui ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester dan ulangan kenaikan kelas dengan tetap menanamkan nilai-nilai kedisiplinan, kejujuran, tanggung jawab dan kemandirian yang semua itu masuk dalam ranah afektif. Sedangkan penilaian psikomotor, diambil melalui pengamatan guru pada saat peserta didik melakukan unjuk kerja, atau tes perbuatan seperti ketangkasan dan kecepatan mengerjakan tugas, keterampilan membaca dan menganalisis gambar maupun simbul, kemampuan menyelesaikan tugas secara sistematis dan menganalisis hasilnya.

Hasil penelitian tentang Implementasi Pendidikan Karakter secara terpadu dalam Pembelajaran Matematika di SMP Muhammadiyah I Temanggung ini selaras dengan penelitian yang dilakukan Sessi Rewetty Rivilla (2014) yang berjudul Proses Integrasi Nilai-nilai Karakter Dalam Pembelajaran Matematika Di Sekolah MAN 2 Barabai. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, 1)guru dalam membuat RPP karakter pada dasarnya berasal dari RPP yang sudah ada, bedanya pada tujuan pembelajarannya yang memuat pendidikan karakter dan terintegrasi pada kegiatan pembelajaran; 2)dalam pelaksanaannya guru dalam menciptakan suasana kelas yang mengundang rasa ingin tahu, kerja keras, komunikatif dan demokratis

dikategorikan baik; dan 3)evaluasi pembelajarannya,guru dalam menilai karakter peserta didik berdasarkan keaktifan mengikuti pelajaran.

BAB V PENUTUP

A.Kesimpulan

Berdasarkan pemaparan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Implementasi pendidikan karakter pada perencanaan pembelajaran Matematika di SMP Muhammadiyah I Temanggung sudah ada dalam RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran), meliputi nilai-nilai disiplin, rasa hormat dan perhatian, tekun serta tanggung jawab. Kemudian dikembangkan lebih lanjut pada silabus yang diperinci pada tiap-tiap KD (Kompetensi Dasar), meliputi nilai-nilai tanggung jawab, teliti, kerja sama, menghargai orang lain, ulet, percaya diri, jujur, berpikir logis dan sistematis.

2. Implementasi pendidikan karakter pada pelaksanaan pembelajaran Matematika di SMP Muhammadiyah I Temanggung sudah diterapkan dengan baik mulai dari kegiatan pendahuluan, kegiatan inti sampai dengan tahap penutup. Pada kegiatan pendahuluan ,disamping diterapkan nilai religius, juga nilai-nilai disiplin, dan respek. Nilai-nilai karakter pada kegiatan inti pada dasarnya sudah diterapkan sesuai dengan yang diharapkan yang ada pada Silabus disetiap kompetensi dasarnya, tetapi nampak belum optimal. Sedangkan pada sesi penutup, guru banyak memberikan motivasi, dan diakhiri dengan doa dan salam (nilai religius).

3. Implementasi pendidikan karakter pada evaluasi pembelajaran Matematika di SMP Muhammadiyah I Temanggung menunjukkan bahwa guru mengembangkan kemampuan peserta didik dalam ranah afektif, psikomotor , dan kognitif. Penilaian kognitif diambil dari hasil belajar melalui ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester dan ulangan kenaikan kelas dengan tetap menanamkan nilai-nilai kedisiplinan, kejujuran, tanggung jawab, dan kemandirian yang semua itu masuk dalam ranah afektif. Dalam menetapkan nilai afektif , guru masih kesulitan karena banyaknya jumlah peserta didik. Sedangkan penilaian psikomotor, diambil melalui pengamatan guru pada saat peserta didik melakukan unjuk kerja atau tes perbuatan ,seperti ketangkasan dan kecepatan mengerjakan tugas, keterampilan membaca dan menganalisis gambar mapun simbul, kemampuan menyusun tugas secara sistematis dan menganalisis hasilnya.

Dokumen terkait