• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bab V memuat tentang kesimpulan, keterbatasan dan saran. Kesimpulan pada bagian ini merupakan jawaban atas rumusan masalah yang dipaparkan pada bab I.

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang sudah dilaksanakan pada siswa kelas III SDN Kledokan semester ganjil taun ajaran 2014/2015, dapat disimpilkan:

1. Pelaksanaan pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD) dalam meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar siswa kelas III SDN Kledokan pada mata pelajaran PKn semester ganjil tahun ajaran 2014/2015 ditempuh dengan melakukan penelitian tindakan kelas sesuai dengan langkah-langkah dan aturan dalam pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievmeny Devisions (STAD). Tahap dari model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievmeny Devisions (STAD) memicu keaktifan siswa adalah tahap kerja kelompok yang heterogen, dalam kelompok yang heterogen siswa yang memahami materi aktif membantu teman yang mengalami kesulitan dalam memahami materi, sedangkan siswa yang tidak memahami materi akan aktif bertanya pada siswa yang memahami materi dan tahap pemberian hadiah, ketika siswa mengetahui adanya hadiah untuk kelompok, maka siswa berusaha untuk aktif dalam

mengikuti setiap kegiatan pembelajaran, serta tambahan kegiatan pada siklus II yaitu kuis cerdas cermat yang membuat siswa aktif menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru. Tahap dari model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievmeny Devisions (STAD) yang dapat meningkatkan prestasi belajar siswa adalah tahap bekerja dalam kelompok heterogen, ketika siswa yang memahami materi membantu siswa yang tidak memahami materi maka siswa tersebut akan menjadi lebih memahami materi tersebut sedangkan siswa yang tidak memahami materi akan terbantu dalam upaya memahami materi dan pada tahap evaluasi, ketika siswa mengetahui bahwa skor evaluasi akan diakumulasikan menjadi skor kelompok maka siswa yang kurang memahami materi akan berusaha semaksimal mungkin dalam mengerjakan soal untuk mendapatkan hasil yang semaksimal mungkin. Kegiatan cerdas cermat juga membantu siswa dalam memahami materi karena ketika salah satu siswa menjawab pertanyaan dari guru siswa lain secara otomatis mengetahui jawaban yang benar dari pertanyaan tersebut.

2. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD) dapat meningkatkan keaktifan belajar siswa kelas III SDN Kledokan pada mata pelajaran PKn semester ganjil tahun ajaran 2014/2015 ditempuh dengan melakukan penelitian tindakan kelas sesuai dengan langkah-langkah dan aturan dalam pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievmeny Devisions (STAD). Peningkatan keaktifan siswa tersebut dapat dilihat pada hasil

pengamatan keaktifan siswa yang telah diperoleh. Pada kondisi awal diperoleh skor rata-rata seluruh indikator keaktifan 23.72 (71,87%). Setelah diberikan tindakan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD), pada siklus I, skor skor rata-rata seluruh indikator keaktifan siswa mengalami peningkatan. Skor rata-rata seluruh indikator keaktifan siswa menjadi 27.67 (83,79%). Peningkatan skor rata-rata seluruh indikator keaktifan siswa dari kondisi awal ke siklus I meningkat sebesar 3,95 (92,73%). Dilanjutkan dengan siklus II, menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD) yang semakin baik. Skor rata-rata seluruh indikator keaktifan siswa menjadi 30.6. Peningkatan skor rata-rata seluruh indikator keaktifan siswa dari siklus I ke siklus II meningkat sebesar 2,93.

3. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD) dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas III SDN Kledokan pada mata pelajaran PKn semester ganjil tahun ajaran 2014/2015 ditempuh dengan melakukan penelitian tindakan kelas sesuai dengan langkah-langkah dan aturan dalam pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievmeny Devisions (STAD).Peningkatan prestasi belajar siswa dapat dilihat dari kondisi awal adalah 67,1 dengan persentase siswa yang mencapai KKM adalah 28,5%.Setelah dikenai tindakan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievment Division

(STAD) pada siklus I, rata-rata nilai dan presentase siswa yang mencapai KKM mengalami peningkatan. Rata-rata nilai siswa kelas III SDN Kledokan tahun ajaran 2014/2015 meningkat menjadi 75.3 dan presentase siswa yang mencapai KKM serta target yang ditentukan oleh peneliti dan guru menjadi 57,5%. Peningkatan rata-rata nilai siswa dari kondisi awal ke siklus I meningkat sebesar 8.2 poin. Dilanjutkan dengan siklus II, menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD) yang semakin baik dapat meningkatkan nilai rata-rata siswa menjadi 77,12 dan presentase siswa yang mencapai KKM serta target yang ditentukan oleh peneliti dan guru menjadi 81.8%. Peningkatan rata-rata nilai siswa dari siklus I ke siklus II meningkat sebesar 1,82 poin.

B. Keterbatasan

Penelitian tidakan kelas yang dilaksanankan di SDN Kledokan Sleman Yogyakarta ini memiliki beberapa keterbatasan, yaitu:

1. Kegiatan pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD) memerlukan waktu yang banyak.

2. Pembagian kelompok secara heterogen terkadang tidak bisa diterima oleh siswa karena siswa yang pintar biasanya tidak suka berada dalam satu kelompok dengan siswa yang mengalami kesulitan dalam memahami materi.

C. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, peneliti menyampaikan beberapa saran, antara lain:

1. Kegiatan pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD) memerlukan waktu yang banyak, sehingga guru harus memperhitungkan waktu yang digunakan dalam pelaksanaan pembelajaran.

2. Guru sebaiknya memberikan peraturan yang jelas dan tegas pada setiap siswa terutama dalam hal pembagian kelompok, agar siswa mau menerima anggota kelompok yang heterogen.

Daftar Pustaka

Akbar, Reni dan Hawadi. 2006. Akreditasi A-Z Informasi Program Percepatan Belajar dan Anak Berbakat Intelektual. Jakarta: PT Grasindo Anggota Ikapi.

Arikunto, S., Suhardjono, & Supardi. 2009. Penelitian tindakakan kelas. Jakarta: Bumi Aksara.

Aryani, I. K., & Susatim. 2010. Pendidikan Kewarganegaraan Berbasis Nilai. Bogor: Ghalia Indonesia

Aryanto, Sugeng , dkk.2008. Pembelajaran Aktif : Meningkatkan Keasyikkan Kegiatan di Kelas. Jakarta : PT Macanan Jaya Cemerlang.

Bellanca, J. 2011. Strategi dan Proyek Pembelajaran Aktif untuk Melibatkan Kecerdasan Siswa Edisi Ke Dua. Jakarta: PT Indeks.

Bestari P dkk. 2008. Pendidikan Kewarganegaraan: Menjadi warga Negara yang baik. Jakarta : Pusat Perbukuan, Pepartemen Pendidikan Nasional. Bestari, P, 2009. Pendidikan kewarganegaraan Menjadi Warga Negara yang

baik. . Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. Dimyati, M. 2006. Belajar dan pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta

Djiwandono, Sri Esti Wuryani. 2006. Psikologi Pendidikan. Jakarta : Gramedia Widiasarana Indonesia.

Djamarah, S.B. (2008). Psikologi belajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Erwin, M. 2010. Pendidikan Kewarganegaraan Republik Indonesia. Bandung : PT. Refika Aditama.

Kamus Besar Bahasa Indnesia

Lie, A. 2010. Cooperative Learning. Jakarta: Grasindo

Masidjo, I. 2010. Penilaian pencapaian hasil belajar siswa di sekolah. Yogakarta: Kanisius.

Mertler C A. 2014. Penelitian Tindakan Kelas, Edisi Tiga. Jakarta : Permata Puri Media

Morrison. G S. 2012. Dasar-dasar Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Jakarta: PT Indeks.

Mulyasa. 2006. Implementasi Kurikulum 2004 Panduan Pembelajaran KB. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Nugraheni, A. 2013 peningkatan minat dan prestasi belajar PKn siswa kelas IV SD Kanisius Kotabaru Yogyakarta. Pendidikan.guru sekolah dasar. Yogyakarta : Universitas Sanata Dharma.

Piaget, J. 2010. Psikologi Anak. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Purwanto. 2009. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Rejeki. N. E. S. 2010. Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jig Saw PadaSiswa kelas VIII C Semester @ SMP Negeri 2Toroh Grobogan, .

Rusman,2008. Model – model Pembelajran Mengembangkan Profesionalisme guru. Jakarta : PT Raya Grafindo Persada.

Rusman. 2012. Model-model Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Sadirman, A.M. 1986. Interaksi dan motivasi belajar mengajar. Jakarta: CV

Sanjaya, w. 2013. Penelitian Pendidikan. Jakarta : Kencana Prenada Media Group.

Setyowati, E.T. 2006. Penggunaan model pembelajaran kooperatif teknik team games tournament pada proses pembelajaran matematika dengan pokok pengukuran sudut untuk siswa kelas V SDN 03 Kraguman, jogolanan, Klaten. Pendidikan Matematika. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

Setyowati, M. 2013. Peningkatan Minat dan Prestasi Belajar PKn dengan Model Cooperative Learning Tipe STAD Siswa Kelas IV SDk Ganjuran. Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Yogyakarta : Universitas Sanata Dharma.

Slamet dkk. 2008. Pendidikan Kewarganegaraan 3. Jakarta : Pusat Perbukuan, Pepartemen Pendidikan Nasional.

Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Pt Rineka Cipta.

Slavin, R.E.2005. Cooperative learning, teori, riset dan praktik. Bandung: Nusa Media.

Solihatin, E dan Raharjo. 2009. Cooperative learning, analisis model pembelajaran IPS. Jakarta: Bumi Aksara.

Standar isi KTSP

Sudiyanto P. 2008. Pendidikan Kewarganegaraan (PKN). Jakarta : Pusat Perbukuan, Pepartemen Pendidikan Nasional.

Sunilawati N D, dkk. 2013. Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Terhaadap Hasil Belajar Matematika Ditinjau Dari Kemampuan Numerik Siswa Kelas 5 SD, Journal Program Pascasarjana Pendidikan Dasar. Singaraja: Universitas Pendidikan Ganesha

Suprijono, A. 2010. Cooperative Learning, teori dan aplikasi PAIKEM. Yogyakarta: Pustaka Belajar

Surapranata, S. 2009. Analisis, Validitas, Reliabilitas dan Interpretasi Hasil Tes. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Suyadi. 2009. Permainan edukatif yang mencerdaskan. Yogyakarta: Power books Taniredja dkk. 2011. Model Pembelajaran Inovatif. Bandung : ALFABETA Taniredja, T, dkk. 2011. Model Pembelajaran Inovatif. Bandung: CV.Alfabet Taniredja, T.,Pujiati, I. & Nyata. 2010. Penelitian tindakan kelas untuk

pengembangan profesi guru praktik, praktis, dan mudah. Bandung: Alfabeta.

Trianto. 2010. Pengantar penelitian pendidikan Bagi Pengembangan Profesi Pendidikan dan Tenaga kependidikan. Jakarta : Kencana Prenada Media Group.

Ubaidillah, A & Rozak, A. 2012. Pendidikan Kewarga(negara)an (civic education) Demokrasi HAM dan Masyarakat Madani. Jakarta : Kencana Prenada Media Group.

Uno, Hamzah & Mohamad, N. 2011. Belajar Dengan pendekatan Paikem:Pembelajaran aktif, Inovatif, Lingkungan, Kreatif, Efektif, menarik. Jakarta : PT. Bumi Aksara.

Utami, C.Y. 2010. Peningkatan keaktifan siswa kelas IVA dalalm pembelajaran IPS dengan menggunakan model pembelajran kooperatif teknik jigsaw SDN Ringinanom 2,kecamatan tempuran, kabupaten magelang. PGSD. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma. Utami, D. T. 2010. Panduan PAKEM PKn SD. Jakarta: PT. Gelora Angkasa

Pratama.

UU No. 20 Tahun 2003 tentang SISDIKNAS

Widoyoko. E. P. 2013. Teknik Penyusunan Instrumen Penelitian.Yogyakarta : Pustaka Belajar.

LAMPIRAN 1

Dokumen terkait