• Tidak ada hasil yang ditemukan

LANDASAN TEORI

A. Kajian Teori

3. Prestasi Belajar

a) Pengertian Prestasi Belajar

Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005: 895) prestasi didefinisikan sebagai hasil yang telah dicapai, dilakukan, dikerjakan, dan sebagainya. Pengertian prestasi juga diungkapkan oleh Lanawati (Hawadi, 2006), prestasi adalah hasil penilaian pendidik terhadap proses belajar dan hasil belajar siswa sesuai dengan tujuan instruksional yang menyangkut

isi pelajaran dan perilaku yang diharapkan dari siswa. Prestasi dapat diperoleh jika seseorang telah melakukan atau mengerjakan sesuatu, sedangkan menurut Dimyati (2006: 3) hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar.

Pengertian para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa pengertian prestasi belajar adalah hasil yang diperoleh atau dicapai siswa setelah siswa tersebut melakukan kegiatan belajar. Prestasi belajar siswa dapat diukur dengan menggunakan alat ukur berupa tes yang dikerjakan siswa setelah melakukan kegiatan belajar, sehingga aspek-aspek tertentu pada siswa dapat diukur seperti pengetahuan dan pemahaman konsep.

Cronbach (Djamarah 2008: 13) berpendapat bahwa belajar sebagai suatu aktivitas yang ditunjukkan oleh perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman, sedangkan menurut Kingskey (Djamarah 2008: 13) mengatakan bahwa belajar adalah proses dimana tingkah laku ditimbulkan melalui praktek dan latihan. Slameto (Djamarah 2008: 13) juga merumuskan pengertian tentang belajar. Belajar menurutnya adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Pengertian belajar juga disampaikan oleh Spears (Suprijono 2009: 2) belajar adalah mengamati, mendengarkan, membaca, meniru, mencoba sesuatu, dan mengikuti arah tertentu. Pengertian belajar menurut keempat ahli di atas dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan suatu proses seseorang dalam mendapatkan pengetahuan, perubahan tingkah laku, dan

pengalaman baru melalui kegiatan membaca, mendengarkan, mengamati, meniru, mencoba sesuatu, dan mengikuti arah tertentu, oleh karena itu belajar adalah proses mendapatkan pengetahuan

Djamarah (2008: 15-17) menyebutkan ciri-ciri belajar antara lain: 1) Siswa secara sadar menyadari bahwa selama proses belajar mengajar pengetahuannya bertambah, kecakapannya bertambah, serta kebiasaannya bertambah, 2) Perubahan dalam belajar bersifat fungsional yaitu suatu perubahan yang dialami siswa akan menyebabakan perubahan berikutnya yang akan berguna bagi kehidupan atau pembelajaran berikutnya, 3) Perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif yaitu perubahan yang terjadi pada siswa yang belajar terus bertambah secara terus menerus serta siswa yang belajar tersebut akan memperoleh sesuatu yang lebih baik dari sebelumnya, 4) Perubahan dalam belajar bukan bersifat sementara yaitu pengetahuan dan tingkah laku yang ditimbulkan dari kegiatan belajar yang terjadi karena proses belajar ini bersifat menetap dan permanen, 5) Perubahan dalam belajar bertujuan yaitu perubahan tingkah laku yang ditimbulkan karena proses belajar terjadi karena ada tujuan yang akan dicapai dan perubahan terarah ini benar benar disadari oleh siswa yang belajar, 6) Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku yaitu perubahan tingkah laku siswa yang telah mengikuti proses pembelajaran yang dimaksud adalah perubahan seluruh tingkah lakunya, baik perubahan tingkah laku secara menyeluruh dalam sikap dan kebiasaan, ketrampilan dan pengetahuan. Ciri-ciri di atas dapat disimpulkan, siswa

dikatakan belajar ketika siswa terssebut secara sadar mengetahui bahwa dengan proses belajar pengetahuannya bertambah secara positif dan pengetahuan yang bertambah tersebut bersifat tetap.

b) Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

Sudjana (2009: 39) mengungkapakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar adalah: (1) Faktor Intrinsik, yaitu faktor yang berasaldari diri siswa seperti motivasi belajar. Minat dan perhatian, sikap dan kebiasaan belajar,ketekunan, sosial ekonomi, faktor fidik dan psikis, (2) Faktor ekstrinsik, yaitu faktor yang berasal dari luar diri siswa seperti guru, media, teman bergaul, dan lain-lain. Slameto (2010: 54-72) mengungkapkan faktor-faktoryang mempengaruhi belajar adalah (1) faktor internal yaitu faktor jasmaniah (kesehatan dan cacat tubuh), faktor psikologis (intelegensi, perhatian, minat, bakat dll) dan faktor kelelahan, (2) Faktor Eksternal yaitu faktor keluarga (cara orang tua mendidik, relasi antar anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga dll), faktor sekolah (metode mengajar, kurikolum, relasi guru dengan siswa waktu belajar dll), faktor masyarakat (teman bergaul, kegiatan siswa dalam belajar, beltuk kehidupan masyarakat dll). Sedangkan menurut Mulyasa (2006: 190) menjelaskan bahwa faktor yang mempengaruhi hasil belajar adalah bahan atau materi yang dipelajari, lingkungan faktor indtrumental dan kondisi peserta didik.

Berdasarkan penjelasan mengenai faktor yang mempengaruhi prestasi belajar diatas dapat disimpulkan bahwa faktor yang

mempengaruhi prestasi belajar siswa adalah (1) bahan atau materi yang dipelajari, (2) kondisi lingkukan sekolah, keluarga dan masyarakat, (3) faktor instrumental berupa keadaan gedung, media pembelajarandan metode mengajar guru (4) faktor psikologi, jasmani dan kelelahan siswa (5) keaktifan siswa.

4. Keaktifan

a) Pengertian Keaktifan

Uno (2009: 76) menjelaskan bahwa siswa aktif ketika siswa belajar dari pengalamannya, selain siswa harus memecahkan masalah yang dia peroleh. Rusman (2013: 394) menjelaskan bahwa siswa aktif ketika siswa belajar sesuatu ketika siswa belajar sesuatu sebagai pengalaman langsung dan hasil dari pengalaman tersebut akan menjadi individu yang memiliki kepribadian dan sikap positif. Sanjaya (Rusman, 2013: 395) juga berpendapat bahwa siswa dikatakan aktif ketika siswa melakukan kegiatan mendengarkan, berdiskusi, bermain peran, melakukan pengamatan, melakukan eksperimen membuat sesuatu, menyusun laporan memecahkan masalah dan praktik melakukan sesuatu.

Yamin (2007: 77) keaktifan siswa dalam proses pembelajaran dapat merangsang dan mengembangkan bakat yang dimilikinya, berfikir kritis, dan dapat memecahkan permasalahan-permasalahan dalam kehidupan sehari hari. Keaktifan dapat dikatakan mempunyai peran yang sangat penting dalam pembelajaran karena ketika siswa dapat mengembangkan bakat yang dimiliki, berfikir kritis dan dapat

memecahkan permasalahan dalam kehidupan sehari-hari, sudah pasti prestasi siswa tersebut akan bagus dan pemahaman materinya akan tetap. Pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan, seorang siswa dikatakan aktif dalam belajar ketika siswa tersebut berusaha belajar langsung dengan pengalamannya melalui kegiatan mendengarkan, berdiskusi, bermain peran, melakukan pengamatan, melakukan eksperimen membuat sesuatu, menyusun laporan memecahkan masalah, dan praktik melakukan sesuatu.

Keachie (Yamin 2007: 77) menyebutkan aspek terjadinya keaktifan siswa yaitu partisipasi siswa dalam menetapkan tujuan kegiatan pembelajaran, tekanan pada aspek afektif dalam belajar, partisipasi siswa dalam kegiatan pembelajaran. Kelompok kelas sebagai kelompok belajar. Kebebasan belajar yang diberikan pada siswa, pemberian waktu untuk mengulangi masalah pribadi siswa, baik berhubungan atau tidak berhubungan dengan pelajaran. Partisipasi merupakan komponen utama dalam menumbuhkan keaktifan siswa pada kegiatan pembelajaran yang didukung dengan pembentukan kelompok, kebebasan belajar dan waktu yang cukup. Kisi-kisi indikator keaktifan siswa dapat dilihat pada tabel II.3 di bawah ini.

Tabel II.3. Kisi-kisi Indikator Keaktifan Siswa

No Nama Ahli

Pendapat Indikator Deskripsi 1 Uno

(2009: 76)

a. Siswa belajar dari pengalaman.

b. Siswa memecahkan masalah yang diperoleh.

a. Kesadaran siswa untuk ikut terlibat dalam pembelajaran a. Siswa membuat catatan mengenai materi yang disampaikan oleh guru b. Siswa mengumpulkan tugas tepat waktu 2 Rusman

(2013: 394)

a. Belajar melalui pengalaman langsung

a. Kesadaran siswa untuk ikut terlibat dalam pembelajaran 3 Sanjaya (Rusman 2013: 395)

a. Siswa melakukan kegiatan mendengarkan

b. Siswa melakukan kegiatan diskusi

c. Siswa melakukan kegiatan bermain peran

d. Siswa melakukan kegiatan pengamatan

e. Siswa melakukan eksperimen

f. Siswa menyusun laporan g. Siswa memecahkan masalah h. Siswa melakukan praktek

melakukan sesuatu a. Kemauan siswa dalam mengikuti pembelajaran b. Perhatian siswa terhadap materi, siswa lain dan guru a. Siswa mengikuti pelajaran dengan bersemangat. b. Siswa tidak melamun saat di kelas c. Siswa menyimak penjelasan guru d. Siswa aktif bertanya di dalam kelas e. Siswa aktif menjawab pertanyaaan di depan kelas f. Siswa membantu teman yang mengalami kesulitan dalam mengerjakan tugas g. Siswa saling bertukar pikiran saat di dalam kelompok. h. Siswa mengerjakan tugas dari guru i. Siswa tidak menggangu teman lain yang sedang belajar 4 Keachie

(Yamin 2007: 77)

a. Partisipasi siswa dalam menetapkan tujuan kegiatan pembelajaran,

b. Tekanan pada aspek afektif siswa dalam belajar, c. Partisipasi siswa dalam

mengikuti kegiatan pembelajarnan. d. Kelompok kelas siswa

sebagai kelompok belajar. Siswa diberikan kebebasan untuk belajar,

e. Pemberian waktu untuk mengulangi masalah pribadi siswa, baik berhubungan atau tidak berbubungan dengan pelajaran a. Kemauan siswa dalam mengikuti pembelajaran b. Perhatian siswa terhadap materi, siswa lain dan guru

b) Faktor yang Mempengaruhi Keaktifan Siswa

Berdasarkan pengertian yang disampaikan sebelumnya oleh Uno (2009: 78), Rusman (2013: 394-395), Yamin (2007: 77) dapat disumpulkan bahwa proses pembelajaran mempunyai pengaruh terhadap keaktifan belajar siswa, oleh sebab itu guru harus pandai memfasilitasi siswa dalam proses belajar agar keaktifan siswa dalam belajar seperti, guru dapat menyususn kegiatan di dalam RPP agar

memungkinkan siswa untuk melakukan dan menunjukan aktifitas dalam belajar. Adanya interaksi antara guru dengan siswa dan siswa dengan siswa lain seperti pada indikator keaktifan mengakibatkan terbentuknya pengetahuan siswa, serta kegiatan siswa aktif juga dapat memaksimalkan siswa berproses selama proses pembelajaran karena siswa melakukan kegiatan yang ada pada indikator keaktifan dalam belajar.

Dokumen terkait