• Tidak ada hasil yang ditemukan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dilakukan dalam penelitian ini, maka peneliti mengambil kesimpulan dan memberikan saran yang diharapkan dapat bermanfaat bagi pimpinan PT Federal International Finance (FIF) cabang Medan untuk mengambil keputusan dan untuk peneliti selanjutnya.

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, maka peneliti dapat meyimpulkan beberapa hal sebagai berikut:

1. Berdasarkan pengujian hipotesis diketahui bahwa secara simultan praktik Total Quality Management (TQM) yang diwakilkan atau dijelaskan oleh

fokus pada pelanggan (X1), obsesi terhadap kualitas (X2), pendekatan ilmiah (X3), komitmen jangka panjang (X4), kerja sama tim (X5), perbaikan sistem secara berkesinambungan (X6), pendidikan dan pelatihan (X7), kebebasan yaang terkendali (X8), kesatujuan tujuan (X9), dan adanya keterlibatan dan pemberdayaan (X10), berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan (Y) kantor direksi PT Federal International Finance cabang Medan.

2. Secara Parsial terdapat 4 variabel yang menjelaskan Praktik Total Quality

Management yaitu Fokus pada Pelanggan (X1), Obsesi terhadap Kualitas (X2), Kerjasama Tim (X5), Pelatihan dan Pendidikan (X7) berpengaruh positif dan signifikan. Artinya fokus pada pelanggan, obsesi pada kualitas,

kerjasama tim, pelatihan dan pendidikan sangat memberikan pengaruh serta dapat meningkatkan kinerja karyawan pada kantor PT Federal International Finance cabang Medan.

3. Secara parsial dapat dilihat bahwa variabel yang paling dominan mempengaruhi kinerja karyawan PT Federal International Finance cabang Medan adalah obsesi terhadap kualitas yakni sebesar 2,051.

4. Nilai Adjusted R Square = 0,berarti 72,4% kinerja karyawan PT. Federal

International Finance cabang Medan dapat dijelaskan oleh variabel bebas (fokus pada pelanggan, obsesi terhadap kualitas, pendekatan ilmiah, komitmen jangka panjang, kerja sama tim, perbaikan sistem secara berkesinambungan, pendidikan dan pelatihan, kebebasan yaang terkendali, kesatujuan tujuan, dan adanya keterlibatan dan pemberdayaan) sedangkan sisanya 27,6% dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini seperti insentif atau gaji, kepuasan kerja, budaya perusahaan, iklim organisasi, motivasi dan hal lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil analisis dan kesimpulan, maka penulis mencoba memberikan saran sebagai berikut:

1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Praktik Total Quality

Management yang dijelaskan oleh fokus pada pelanggan (X1), obsesi terhadap kualitas (X2), pendekatan ilmiah (X3), komitmen jangka panjang (X4), kerja sama tim (X5), perbaikan sistem secara

berkesinambungan (X6), pendidikan dan pelatihan (X7), kebebasan yang terkendali (X8), kesatujuan tujuan (X9), dan adanya keterlibatan dan pemberdayaan karyawan(X10), secara bersama-sama atau simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan (Y) PT Federal International Finance cabang Medan. Oleh karena itu, PT Federal International Finance cabang Medan harus terus menerapkan dan mempraktikkan konsep TQM kepada seluruh karyawan, agar kemampuan karyawan dalam menghasilkan kinerja dapat terus meningkat dimasa yang akan datang. Sehingga PT Federal International Finance cabang Medan dapat mencapai kriteria Leader di

bidang Pembiayaan dan dapat menjadi acuan atau tolak ukur perusahaan pembiayaan lainnya.

2. Hasil menunjukkan bahwa secara parsial terdapat 5 sub variabel yang signifikan fokus pada pelanggan (X1), obsesi terhadap kualitas (X2), keja sama tim (X5), pelatihan dan pendidikan (X7), dan keterlibatan dan pemberdayaan karyawan (X10). Kepuasan pelangan merupakan tujuan utama bagi perusahaan yang menerapkan Total Quality

Management, karena itu fokus pada pelanggan menjadi hal dasar

dalam roda perusahaan tersebut. Kemudian perusahaan seharusnya terus menanamkan obsesi terhadap kualitas kedalam benak seluruh karyawan. Karena semakin karyawan terobsesi terhadap kualitas maka semakin naik kinerja karyawan. Kerjasama tim juga dinilai mampu meningkatkan kinerja karyawan. Metode yang selama ini digunakan

perusahaan dalam strategi kerjasama tim telah memberi kontribusi yang baik bagi perusahaan, hal ini dilihat dari kinerja karyawan sebagai tim. Metode yang selama ini digunakan disarankan untuk tetap dipertahankan bahkan dikembangkan demi tercapainya kinerja yang lebih baik. Pedididikan dan pelatihan harus tetap dilaksanakan secara berkala dan sudah terjadwal demi tercapainya perbaikan kinerja karyawan yang lebih baik. Keterlibatan karyawan juga mempunyai peran penting, kerena partisipasi karyawan memberi kontribusi yang besar untuk keberhasilan penerapan Total Quality Management.

3. Dari hasil tabulasi tanggapan responden, ada 3 subvariabel yang mempunyai pernyataan tidak setuju dari responden dan satu subvariabel untuk pernyataan kurang setuju yang paling dominan Untuk subvariabel perbaikan sistem secara berkesinambungan (X6) terdapat pernyataan tidak setuju. hal tersebut dikarenakan adanya karyawan yang merasa perusahaan tidak menetapkan target perbaikan kepada seluruh karyawan. Oleh karena itu, disarankan agar perusahaan membuat target perbaikan secara berjangka dan pencapaian target tersebut disesuaikan dengan kemampuan karyawan. Kemudian dalam subvariabel pendidikan dan pelatihan (X7) terdapat pernyataan tidak setuju, hal ini dikarenakan adanya sebagian karyawan yang merasa metode pelatihan dan pendidikan yan diberikan perusahaan tidak sesuai dengan kebutuhan karyawan. Oleh karena itu, disarankan agar perusahaan mendesain metode pelatihan dan pendidikan yang lebih

menarik, berkala dan sesuai dengan kebutuhan karyawan, mengingat subvariabel ini berpengaruh positif dan signifikan, jadi metodenya harus dikembangkan lagi. Lalu subvariabel adanya keterlibatan dan pemberdayaan karyawan (X10) juga terdapat pernyataan tidak setuju dari responden, hal ini dikarenakan adanya karyawan yang merasa kurang dilibatkan dalam proses pengambilan keputusan, oleh karena itu disarankan untuk meningkatkan metode Coach and Conseling yang

lebih intens, dimana metode ini sudah mulai diterapkan sebagai perwujudan akat keterlibatan dan pemberdayaan karyawan. Sedangkan untuk subvariabel Kebebasan terkendali (X8) terdapat pernyataan kurang setuju yang jumlahnya lebih banyak dari subvariabel yang lain atau dominan. Hal ini disebabkan adanya karyawan yang merasa bahwa ada batas antara atasaan dengan bawahan. Dan sering kali idea tau gagasan yang disampaikan tidak mendapat apresiasi. Oleh karena itu disarankan agar perusahaan menciptakan keharmonisan komunikasi, baik melalui moment kebersamaan dalam event-event

yang ada, serta menghargai segala bentuk upaya hasil kerja karyawan sebagai bentuk kepercayaan dalam mencapai tujuan perusahaan

4. Peneliti mengakui banyak kelemahan pada penelitian ini. Kepada peneliti selanjutnya disarankan agar menambah indikator-indikator untuk variabel X maupun variabel Y serta mencari faktor-faktor lain yang memiliki pengaruh terhadap kinerja karyawan demi kesempurnaan penelitian selanjutnya. Perusahaan tempat penelitian ini

merupakan perusahaan pembiayaan sehingga peneliti selanjutnya dapat melakukan penelitian di BUMN ataupun di Perusahaan Perbankan untuk melihat perbandingan antara jenis perusahaan. Peneliti selanjutnya juga dapat melakukan penelitian pada karyawan pimpinan karena adanya perbedaan kinerja antara karyawan pimpinan dan karyawan pelaksana sehingga dapat dilakukan perbandingan.

Dokumen terkait