• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian yang dilakukan menggunakan jenis penelitian asosiatif. Penelitian asosiatif adalah suatu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antar dua variabel atau lebih (Sugiyono, 2010:55). Dengan kata lain asosiatif berguna untuk mengukur hubungan-hubungan antar variabel riset atau berguna untuk menganalisis bagaimana suatu variabel mempengaruhi variabel yang lain. Hubungan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pengaruh variable independen yaitu Total Quality Management terhadap kinerja karyawan.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

a) Tempat Penelitian dilakukan di PT. Federal International Finance Cabang Medan, Jl. Kapten Muslim No 60 DEF, Medan Helvetia.

b) Waktu Penelitian

Waktu penelitian akan dilaksanakan mulai dari bulan Januari 2014 sampai Mei 2014.

3.3 Batasan Operasional

Penelitian harus dilakukan secara terfokus dan mendalam agar bisa dikatakan sebagai sebuah penelitian yang baik. Untuk itu diperlukan variabel yang akan diteliti serta hubungan antara satu variabel dengan yang lainnya.

Penelitian ini membahas Praktik Total Quality Mangement dan

Cabang Medan. Batasan operasional dan yang akan dianalisis dalam penelitian ini adalah:

1. Variabel Bebas (Independent variable) (X) terdiri atas fokus pada

pelanggan (X1), Obsesi terhadap Kualitas (X2), Pendekatan Ilmiah (X3),

Komitmen Jangka Panjang (X4), Kerjasama Tim (X5), Perbaikan secara

berkesinambungan (X6), Pendidikan dan Pelatihan (X7), Kebebasan

Terkendali (X8), Kesatuan Tujuan (X9), Keterlibatan dan Pemberdayaan

Karyawan (X10)

2. Variabel Terikat (Dependent variable) (Y) adalah Kinerja Karyawan.

3.4 Defenisi Operasional

Defenisi Operasional bertujuan untuk melihat sejauh mana variabel- variabel dari satu faktor berkaitan dengan faktor lainnya. Defenisi operasional memberikan dan menuntun arah peneliti bagaimana mengukur suatu variabel.

Indikator dari masing- masing variabel diuraikan dalam tabel berikut ini:

Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel

Variabel Dimensi/subvariabel Definisi Indikator Skala

Total Quality Management (TQM) (X) 1.Fokus terhadap Pelanggan (X1)

Suatu bentuk upaya untuk memahami pelanggan, menjaga komunikasi atau hubungan yang erat dengan pelanggan dan

mencari atau menerima masukan dari pelanggan a. Mengumpulkan informasi mengenai keinginan pelanggan b. Tanggap dalam memenuhi keinginan pelanggan Likert

Variabel Dimensi/subvariabel Definisi Indikator Skala Total Quality Management (TQM) (X) 2.Obsesi terhadap Kualitas (X2)

Suatu sikap yang tidak pernah puas akan kualitas dari produk barang atau jasa yang dihasilkan.

a. Meningkatkan kualitas produk barang atau jasa b. Meningkatkan sumber daya pada perusahaan Likert 3.Pendekatan Ilmiah (X3) Pendekatan ilmu pengetahuan yang fungsional terhadap masalah tertentu. a. Mendesain frame pekerjaan b. Memantau prestasi karyawan Likert 4.Komitmen Jangka Panjang (X4) Komitmen perusahaan akan berbagai perencanaan dimasa mendatang a. Kepemimpinan yang bertujuan atau Visioner b. Keterlibatan karyawan Likert 5.Kerjasama Tim (X5) Bekerjasama dengan orang lain secara kooperatif dan menjadi bagian dari kelompok a. Mempunyai keinginan untuk bekerja sama dalam kelompok atau tim b. Memberi kontribusi dalam kelompokatau tim Likert 6.Perbaikan secara berkesinambungan (X6) Semua aktivitas terorganisasi untuk memperbaiki keefektifan sistem manajemen mutu dan nilai barang atau jasa kepada pelanggan. a. Menetapkan target perbaikan b. Menciptakan komunikasi yang baik Likert 7.Pendidikan dan pelatihan (X7)

Suatu usaha untuk menigkatkan

kemampuan teknis, teoritis, konseptual dan moral karyawan

sesuai dengan kebutuhan pekerjaan. a. Program yang berorientasi pada kualitas b. Pendidikan dan pelatihan multi skill Likert

Mangkunegara (2005)

Variabel Dimensi/subvariabel Definisi Indikator Skala

Total Quality Management (TQM) (X) 8.Kebebasan yang terkendali (X8) Keterlibatan dan pemberdayaan yang merupakan hasil dari pengendalian yang terencana dan terlaksana dengan baik a. Otoritas yang dapat dilakukan karyawan b. Bertanggung jawab terhadap pekerjaan Likert 9.Kesatuan tujuan (X9) Dimana antara perusahaan dan karyawan memiliki satu tujuan untuk mengembangkan perusahaan a. Komitmen karyawan b. Dapat menurunkan misi perusahaan Likert 10.Keterlibatan dan pemberdayaan karyawan (X10)

Suatu proses untuk mengikutsertakan karyawan pada semua lebel organisasi dalam pemecahan masalah dan pengambilan keputusan a. Melakukan aktivitas sumbang saran b. Ketaatan perusahaan terhadap peraturan Likert Kinerja (Y)

1. Kuantitas hasil Volume kerja yang dihasilkan pada saat kondisi normal

a. Ketepatan waktu b. Pencapaian

target

Likert

2. Kualitas hasil Sikap yang

ditunjukkan karyawan berupa hasil kerja

a. Ketelitian b. Ketepatan kerja dan kualitas Likert 3. Kemampuan bekerja sama Keinginan untuk bekerja sama dengan orang lain, kooperatif dan menjadi bagian dari kelompok. a. Mampu bekerja sebagai atau dalam tim b. Memahami pelaksanaan tugas dalam tim dengan baik dan benar.

Likert

4. Kehadiran Kehadiran karyawan yang berkenaan dengan tugas dan kewajibannya a. Tingkat kehadiran b. Disiplin dan tanggung jawab Likert

3.5 Skala Pengukuran Variabel

Pengukuran masing-masing variabel dalam penelitian adalah dengan menggunakan Skala Likert. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau kelompok orang tentang fenomena sosial. Skala Likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan (Sugiyono, 2010:86).

Tabel 3.2

Instrumen Skala Likert

No Skala Skor

1 Sangat Setuju 5

2 Setuju 4

3 Kurang Setuju 3

4 Tidak Setuju 2

5 Sangat Tidak Setuju 1 Sumber: Sugiyono (2010 : 86)

3.6. Populasi Dan Sampel 3.6.1 Populasi

“Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya” (Sugiyono, 2010:115). Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada obyek atau subyek yang dipelajari. Tetapi meliputi seluruh karakteristik atau sifat yang dimiliki oleh subyek atau obyek itu sendiri. Pada penelitian ini, populasi yang diambil adalah karyawan yang masih bekerja pada PT.

Federal International Finance Cabang Medan tahun 2014 sebanyak 196 karyawan seperti Tabel 3.3 berikut:

Tabel 3.3

Jumlah Karyawan PT. Federal International Finance Cabang Medan tahun 2012

No Departemen Jumlah Karyawan

1 Marketing 22

2 Credit 53

3 Collection/CR 1 62

4 Collection/CR 2 41

5 Inventory 4

6 Operation Support/ General Affair 14

Total Karyawan 196

Sumber: PT Federal International Finance Cabang Medan (data diolah)

3.6.2 Sampel

Menurut Kuncoro (2009:118) sampel adalah himpunan bagian (subset) dari unit populasi. Teknik pengambilan sampel ini menggunakan rumus Slovin dalam Umar (2004:78).

2

1

Ne

N

n

+

=

Keterangan : n = Jumlah Sampel N = Ukuran Populasi e = Standar Error

Jumlah populasi pada peelitian ini adalah 196, dengan derajat kepercayaan 90% dan tingkat kesalahan dalam penelitian 10% (0,1). Maka

jumlah sampel adalah sebagai berikut:

66,21 67 ) 1 , 0 .( 196 1 196 2 = = + = n n

Unit pemilihan sampel yang lebih dari satu dan supaya setiap unit pemiliha sampel memiliki peluang yang sama untuk dipilih maka dalam penelitian ini mengacu kepada pada desain sampel probabilitas. Untuk menarik sampel dari populasi digunakan teknik Stratified Random

Sampling yang dilanjutkan dengan alokasi sampel proporsional. Rumus

yang dipakai adalah sebagai berikut (Sekaran, 2006:42) :

=

N

i

x n

Keterangan:

�� = Anggota Sampel pada Proporsi ke i

Ni = Populasi ke i

n = Sampel yang diambil dalam Penelitian

N= Populasi

Berdasarkan rumus tersebut, maka dapat diperoleh sampel dari keseluruhan unit pemilihan sampel sebagai berikut:

Tabel 3.4 Distribusi Sampel

No Departemen Jumlah

Karyawan Jumlah Sampel

1 Marketing 22 22 196× 66 = 7,40 Dibulatkan menjadi 8 orang 2 Credit 53 53 196× 66 = 17,84 Dibulatkan menjadi 18 orang No Departemen Jumlah

Karyawan Jumlah Sampel

3 Collection /CR 1 62 62 196× 66 = 20,87 Dibulatkan menjadi 20 orang 4 Collection /CR 2 41 41 196× 66 = 13,80 Dibulatkan menjadi 14 orang 5 Inventory 4 4 196× 66 = 1,34 Dibulatkan menjadi 2 orang

6 Operational Support/ General

Affair 14 14 196× 66 = 4, 71 Dibulatkan menjadi 5 orang TOTAL 196 67

Sumber: PT.Federal International Finance Cabang Medan (data diolah)

3.7 Jenis Data

Prosedur pengambilan data dalam penelitian ini adalah menggunakan:

1. Data Primer Data primer merupakan sumber data penelitian yang diperoleh secara langsung dari responden yang ada dilokasi penelitian. Data tersebut

diperoleh dari hasil wawancara dan diskusi dengan atasan karyawan serta dari hasil kuesioner.

2. Data Sekunder

Data yang diperoleh untuk melengkapi data primer yang meliputi data mengenai sejarah dan perkembangan perusahaan, struktur organisasi, dan uraian tugas perusahaan, jumlah karyawan, serta buku-buku ilmiah, situs internet, dan literatur lainnya yang diperoleh sehubungan dengan masalah yang diteliti.

3.8 Metode Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dengan menggunakan beberapa teknik pengumpulan data, antara lain:

1. Wawancara (interview)

Wawancara dilakukan berupa tanya jawab dengan perwakilan pihak manajemen perusahaan yang berkaitan dengan sejarah perusahaan, struktur organisasi, Total Quality Management, Kinerja Karyawan dan

lain-lain.

2. Daftar Pertanyaan atau Kuisioner

Teknik Pengumpulan Data dengan cara menyiapkan satu set pernyataan yang tersusun secara sistematis dan standar yang diberikan kepada responden yaitu dalam hal ini adalah para karyawan PT. Federal International Finance Cabang Medan.

Studi dokumentasi dilakukan dengan memperoleh data melalui buku-buku, dokumen, internet dan literatur yang ada hubungannya dengan permasalahan yang diteliti.

3.9 Uji Validitas dan Reliabilitas

3.9.1 Uji Validitas

Uji validitas dilakukan untuk mengukur apakah data yang telah didapat setelah penelitian merupakan data yang valid dengan alat ukur yang digunakan kuesioner. Uji validitas dilakukan untuk menguji kuesioner layak atau tidak untuk digunakan sebagai instrument penelitian. Instrument yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data itu valid (Sugiyono, 2010:109). Menurut Umar (2008:78), bahwa sangat disarankan agar jumlah responden untuk di uji coba minimal 30 orang. Dengan jumlah minimal 30 orang ini distributor skor (nilai) akan lebih mendekati kurva normal.

Dalam penelitian ini sampel uji validitas diambil sebanyak 30 orang di luar daripada sampel pada PT Federal International Finance Cabang Medan dengan menggunakan program SPSS 17.0 for windows dengan kriteria

sebagai berikut:

1. Jika rhitung > rtabel, maka pertanyaan tersebut dinyatakan valid.

Sumber:Hasil Pengolahan Data SPSS versi 17.0 (2014)

Berdasarkan Tabel 3.6 dapat dilihat bahwa seluruh butir pernyataan dinyatakan valid karena nilai corrected item-total correlation lebih besar dari

nilai rtabel untuk 30 sampel, yaitu 0,361. Maka dapat disimpukan bahwa

pernyataan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak 30 butir. Dimana, 20 butir pernyataan mengenai variable Total Quality Management

Tabel 3.6 Uji Validitas Item-Total Statistics Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item- Total Correlation Cronbach's Alpha

if Item Deleted Validitas VAR00001 120.5000 110.534 .720 .922 Valid VAR00002 120.4000 112.800 .546 .924 Valid VAR00003 120.7667 113.978 .468 .925 Valid VAR00004 120.7333 114.409 .536 .925 Valid VAR00005 120.5667 112.254 .593 .924 Valid VAR00006 120.7667 113.978 .468 .925 Valid VAR00007 120.4667 113.982 .572 .924 Valid VAR00008 120.9000 113.266 .455 .926 Valid VAR00009 120.9000 114.438 .515 .925 Valid VAR00010 120.6333 114.723 .412 .926 Valid VAR00011 121.1000 110.024 .603 .923 Valid VAR00012 121.0000 112.069 .425 .927 Valid VAR00013 120.8667 110.740 .572 .924 Valid VAR00014 120.8667 109.361 .622 .923 Valid VAR00015 120.9000 113.748 .422 .926 Valid VAR00016 121.0667 114.409 .436 .926 Valid VAR00017 120.8667 110.740 .572 .924 Valid VAR00018 120.6667 115.678 .390 .926 Valid VAR00019 121.0000 110.897 .467 .926 Valid VAR00020 120.9333 113.995 .517 .925 Valid VAR00021 120.7333 112.616 .622 .923 Valid VAR00022 121.0667 114.409 .436 .926 Valid VAR00023 120.9333 112.064 .615 .923 Valid VAR00024 120.7333 112.616 .622 .923 Valid VAR00025 120.9333 112.409 .587 .924 Valid VAR00026 120.9333 112.064 .615 .923 Valid VAR00027 120.6667 112.782 .524 .925 Valid VAR00028 120.6667 111.816 .548 .924 Valid VAR00029 120.8333 114.006 .571 .924 Valid VAR00030 120.6333 114.240 .506 .925 Valid

(X) dan 10 butir pernyataan mengenai variabel Kinerja Karyawan (Y). Dengan demikian, kuesioner dapat dilanjutkan pada tahap pengujian reliabilitas.

3.9.2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas merupakan tingkat kendala suatu instrumen penelitian. Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang apabila digunakan berulang kali untuk mengukur objek yang sama akan menghasilkan data yang sama (Sugiyono, 2010:109). Uji reliabilitas dapat menunjukkan konsistensi dari jawaban-jawaban responden yang terdapat pada kuisioner. Uji ini dilakukan setelah uji validitas dan yang diuji merupakan pernyataan yang sudah valid.

Dalam penelitian ini dilakukan uji validitas dan reabilitas dengan menggunakan bantuan program SPSS versi 17.0. Butir pertanyaan yang sudah

valid dalam uji validitas akan ditentukan realibitasnya dengan kriteria sebagai berikut:

1. Jika ralpha positif atau > rtabel, maka pernyataan reliable

2. Jika ralpha negatif atau < rtabel, maka pernyataan tidak reliable

Untuk melihat reabilitas masing- masing instrument dapat juga dilihat dengan menggunakan koefisien Cronbach alpha. Menurut Nunnaly dalam

(Ghozali, 2006:42) suatu instrument dikatakan reliable jika nilai Cronbach

Pada Tabel 3.6 dapat dilihat nilai Cronbach alpha rata- rata seluruh butir pernyataan adalah 0,927 > 0,60 dan 0,927 > 0,80. Maka dapat dinyatakan bahwa seluruh butir pernyataan reliable.

3.10 Teknis Analisis

3.10.1. Metode Analisis Deskriptif

Metode analisis deskriptif merupakan metode analisis data dimana peneliti mengumpulkan, mengklasifikasikan, menganalisis, dan menginterpretasikan data sehingga dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai masalah yang diteliti.

3.10.2 Uji Asumsi Klasik

Metode statistik adalah metode yang digunakan untuk menganalisis data dengan menggunakan regresi linier berganda karena jumlah variabel terikatnya lebih dari satu. Uji asumsi klasik dilakukan sebelum melakukan analisis regresi, agar didapat perkiraan yang tidak biasa dan efisiensi maka dilakukan pengujian asumsi klasik yang harus dipenuhi yaitu:

Tabel 3.7 Uji Reabilitas Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items

.927 30

a. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal, yakni distribusi data dengan bentuk lonceng. Data yang baik adalah data yang mempunyai pola seperti distribusi normal, yakni distribusi data tersebut tidak menceng kiri atau menceng kanan.

Pengujian normalitas ini dapat dilakukan dengan beberapa pendekatan, antara lain:

1. Pendekatan Histogram

Untuk menguji normalitas data dapat dilihat dengan kurva normal. Kurva normal yaitu kurva yang memiliki ciri-ciri khusus, salah satu diantaranya adalah mean, mode dan median pada tempat yang sama. Ukuran kemiringan puncak kurva ke kiri atau ke kanan dikenal dengan nama “kemiringan kurva” atau “kemencengan kurva” (skewness). Kemencengan suatu kurva

distribusi data dapat bertanda positif (arah kanan) atau bertanda negatif (arah kiri).

2. Pendekatan Grafik

PP plot akan membentuk plot antara nilai-nilai teoritis (sumbu x) melawan nilai-nilai yang didapat dari sampel (sumbu y) . Apabila plot dari keduanya berbentuk linier (didekati garis lurus), maka hal ini merupakan indikasi bahwa residual menyebar normal. Bila pola-pola titik yang terletak selain di

ujung-ujung plot masih berbentuk linier, meskipun ujung-ujung plot agak menyimpang dari garis lurus, dapat dikatakan bahwa sebaran data adalah menyebar normal.

3. Pendekatan Kolmogorov-Smirnov

Alat uji ini digunakan untuk memastikan apakah data di sepanjang garis diagonal berdistribusi normal. Dasar pengambilan keputusan dari uji normalitas adalah:

1) Jika hasil di atas nilai signifikan (0,05) menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.

2) Jika hasil di bawah nilai signifikan (0,05) tidak menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas (Situmorang dan Lufti, 2011:101-106).

b. Uji Heterokedastisitas

Uji heteroskedastisitas digunakan untuk menguji apakah sebuah grup mempunyai varians yang sama diantara anggota grup tersebut. Jika varians sama, dan ini seharusnya yang terjadi maka dikatakan homoskedastisitas. Sedangkan jika varians tidak sama dikatakan heteroskedastisitas.

Salah satu uji untuk mengetahui heteroskedastisitas ini adalah metode grafik Scatterplot. Dari grafik Scatterplot yang disajikan, terlihat titik-titik menyebar secara acak tidak membentuk sebuah pola tertentu yang jelas serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka nol pada sumbu Y. Hal ini berarti tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi, sehingga

model regresi layak dipakai untuk memprediksi keputusan berdasarkan masukan variabel independennya (Situmorang dan Lufti, 2011:107).

Uji ini juga dapat dilakukan melalui Uji Glejser, yaitu dengan meregres nilai absolut residual terhadap variabel independen. Apabila signifikansi > dari taraf nyata 5%, maka dianggap tidak terjadi masalah heterokedastisitas, dan begitu sebaliknya.

c. Uji multikolinieritas

Uji multikolinearitas digunakan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel independen. Multikolinearitas sebagai fenomena sampel terutama muncul karena data yang dikumpulkan bukan percobaan, khususnya pada ilmu ekonomi. Untuk mendeteksi ada atau tidak adanya multikolinieritas dapat dilakukan dengan melihat toleransi variabel dan Variance Inflation Factor (VIF)

dengan membandingkan sebagai berikut (Situmorang dan Lutfi, 2011:140)

1. VIF > 5 maka diduga mempunyai persoalan multikolinieritas 2. VIF < 5 maka tidak terdapat multikolinieritas

3. Tolerance < 0,1 maka diduga mempunyai persoalan multikolinieritas

3.10.3 Analisis Regresi Berganda

Peneliti menggunakan analisis regresi linier berganda untuk mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Peneliti menggunakan bantuan program software SPSS (Statistic Product and

Service Solution) versi 17.0 agar hasil yang diperoleh lebih terarah.

Persamaan regresi berganda yang digunakan adalah sebagai berikut:

Y = a+b1X1+b2X2+b3X3+b4X4+b5X5+b6X6+b7X7+b8X8+b9X9b10X10+e

Dimana :

Y = Kinerja Karyawan

a = Konstanta

b1-b10 = Koefisien Arah Regresi

X1 = Fokus terhadap Pelanggan

X2 = Obsesi terhadap Kualitas

X3 = Pendekatan Ilmiah

X4 = Komitmen Jangka Panjang

X5 = Kerjasama Tim

X6 = Perbaikan Berkesinambungan

X8 = Kebebasan yang Terkendali

X9 = Kesatuan Tujuan

X10 = Keterlibatan dan Pemberdayaaan Karyawan

e = Standart Error

Suatu perhitungan statistik disebut signifikan secara statistik apabila nilai uji statistiknya berada dalam daerah kritis (daerah dimana Ho ditolak),

sebaliknya disebut tidak signifikan bila nilai uji statistiknya berada dalam daerah dimana Ho diterima.

3.10.4 Uji Hipotesis

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

a) Uji secara Simultan / Serempak (Uji F)

Uji F yaitu uji secara serentak untuk membuktikan hipotesis awal tentang hubungan focus terhadap pelanggan, obsesi terhadap kualitas, pendekatan ilmiah, komitmen jangka panjang, kerjasama tim, perbaikan berkesinambungan, pendidikan dan pelatihan, kebebasan terkendali, kesatuan tujuan, dan keterlibatan dan pemberdayaan karyawan, (X1, X2,

X3, X4, X5, X6, X7, X8, X9, X10) sebagai variabel bebas dengan Kinerja

Karyawan (Y) sebagai variabel terikat.

Bentuk pengujiannya adalah sebagai berikut :

artinya tidak terdapat pengaruh yang signifikan secara simultan antara fokus terhadap pelanggan, obsesi terhadap kualitas, pendekatan ilmiah, komitmen jangka panjang, kerjasama tim, perbaikan berkesinambungan, pendidikan dan pelatihan, kebebasan terkendali, kesatuan tujuan, keterlibatan dan pemberdayaan karyawan terhadap kinerja karyawan di PT. Federal International Finance cabang Medan.

b. Ha : b1≠ b2≠ b3≠ b4≠ b5≠ b6≠ b7≠ b8≠ b9≠ b10≠ 0

artinya terdapat pengaruh yang signifikan secara simultan antara fokus terhadap pelanggan, obsesi terhadap kualitas, pendekatan ilmiah, komitmen jangka panjang, kerjasama tim, perbaikan berkesinambungan, pendidikan dan pelatihan, kebebasan terkendali, kesatuan tujuan, keterlibatan dan pemberdayaan karyawan terhadap kinerja karyawan di PT. Federal International Finance cabang Medan.

Kriteria pengambilan keputusan adalah sebagai berikut :

H0 diterima jika Fhitung < Ftabelpada α = 5%

Ha diterima jika Fhitung > Ftabelpada α = 5%

b) Uji secara Parsial / Individual (Uji T)

Uji T yaitu uji secara parsial untuk membuktikan hipotesis awal tentang hubungan fokus terhadap pelanggan, obsesi terhadap kualitas, pendekatan ilmiah, komitmen jangka panjang, kerjasama tim, perbaikan berkesinambungan, pendidikan dan pelatihan, kebebasan terkendali, kesatuan tujuan, dan keterlibatan dan pemberdayaan karyawan, (X1, X2,

X3, X4, X5, X6, X7, X8, X9, X10) sebagai variabel bebas dengan Kinerja (Y)

sebagai variabel terikat.

Bentuk pengujiannya adalah sebagai berikut :

a. b1 = Focus pada Pelanggan

Ho : b1 = 0, artinya Fokus pada Pelanggan tidak berpengaruh signifikan

terhadap Kinerja Karyawan.

Ha : b1 ≠ 0, artinya Fokus pada Pelanggan berpengaruh signifikan

terhadap Kinerja Karyawan. b. b2 =Obsesi terhadap Kualitas

Ho : b2 = 0, artinya Obsesi terhadap Kualitas tidak berpengaruh

signifikan terhadap Kinerja Karyawan.

Ha : b2 ≠ 0, artinya Obsesi terhadap Karyawan berpengaruh signifikan

terhadap Kinerja Karyawan. c. b3 =Pendekatan Ilmiah

Ho : b3 = 0, artinya Pendekatan Ilmiah tidak berpengaruh signifikan

terhadap Kinerja Karyawan.

Ha : b3≠ 0, artinya Pendekatan ilmiah berpengaruh signifikan terhadap

Kinerja Karyawan.

d. b4 =Komitmen Jangka Panjang

Ho : b4 = 0, artinya Komitmen Jangka Panjang tidak berpengaruh

signifikan terhadap Kinerja Karyawan.

e. b5 =Kerjasama Tim

Ho : b5 = 0, artinya Kerjasama Tim tidak berpengaruh signifikan

terhadap Kinerja Karyawan.

Ha : b5 ≠ 0, artinya Kerjasama Tim berpengaruh signifikan terhadap

Kinerja Karyawan.

f. b6 =Perbaikan Berkesinambungan

Ho : b6 = 0, artinya Perbikan Berkesinambungan tidak berpengaruh

signifikan terhadap Kinerja Karyawan.

Ha : b6 ≠ 0, artinya Perbaikan Berkesinambungan berpengaruh

signifikan terhadap Kinerja Karyawan. g. b7 =Pendidikan dan Pelatihan

Ho : b7 = 0, artinya Pendidikan dan Pelatihan tidak berpengaruh

signifikan terhadap Kinerja Karyawan.

Ha : b7 ≠ 0, artinya Pendidikan dan Pelatihan berpengaruh signifikan

terhadap Kinerja Karyawan. h. b8 =Kebebasan Terkendali

Ho : b8 = 0, artinya Kebebasan Terkendali tidak berpengaruh signifikan

terhadap Kinerja Karyawan.

Ha : b8 ≠ 0, artinya Kebebasan Terkendali berpengaruh signifikan

terhadap Kinerja Karyawan. i. b9 =Kesatuan Tujuan

Ho : b9 = 0, artinya Kesatuan Tujuan tidak berpengaruh signifikan

Ha : b9 ≠ 0, artinya Kesatuan Tujuan berpengaruh signifikan terhadap

Kinerja Karyawan.

j. b10 =Keterlibatan dan Pemberdayaan Karyawan

Ho : b10 = 0, artinya Keterlibatan dan Pemberdayaan Karyawan tidak

berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Karyawan.

Ha : b10 ≠ 0, artinya Keterlibatan dan Pemberdayaan Karyawan

berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Karyawan.

Kriteria pengambilan keputusan adalah sebagai berikut :

H0 diterima jika thitung < ttabelpada α = 5%

Ha diterima jika thitung > ttabelpada α = 5%

c) Koefisien Determinan (R2)

Ketepatan fungsi regresi dalam menaksir nilai aktual dapat diukur berdasarkan koefisien determinasi yang mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel independen. Koefisien korelasi dikatakan kuat apabila nilai R berada di atas 0,5 dan mendekati 1. Semakin mendekati 1, berarti variabel-variabel independen memberikan semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel independen. Untuk memastikan tipe hubungan antar variabel dapat dilihat pada Tabel 3.8 berikut ini.

Tabel 3.8

Hubungan Antar Variabel

Nilai Interpretasi

0,0 - 0,19 Sangat Tidak Erat

0,2 - 0,39 Tidak Erat

0,4 - 0,59 Cukup Erat

0,6 - 0,79 Erat

0,8 - 0,99 Sangat Erat

Dokumen terkait