• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.2 Saran

Disarankan kepada peneliti selanjutnya untuk meneliti mineral lain yang terdapat pada buah mangrove, seperti fosfor dan zat besi, maupun dari bagian tumbuhan yang lainnya, misalnya pada daun, batang dan bagian lainnya.

DAFTAR PUSTAKA

Almatsier, S. (2004). Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. Halaman 229, 247, 249, 255-256.

Barasi, M. E. (2007). Nutrition at a Glance. Diterjemahkan oleh Hermin H. (2009).

At a Glance Ilmu Gizi. Jakarta: Gelora Aksara Pratama. Halaman 24-30.

Basyuni, M. (2016). Keanekaragaman Senyawa Isoprenoid di Hutan Mangrove.

Medan: USU Press. Halaman 1.

Budiyanto, M. A. K. (2001). Dasar-Dasar Ilmu Gizi. Yogyakarta: UMM Press.

Halaman 59,65.

Ermer, J., dan McB. Miller, J. H. (2005). Method Validation in Pharmaceutical Analysis. Weinheim: Wiley-Vch Verlag GmbH & Co. KgaA. Halaman 171 dan 172..

Florkowski, W. J., Shewfelf, R. L., Brueckner, B., dan Prussia E. S. (2009).

Postharvest Handling: A System Approach. Second edition. California:

Elsevier Inc. dan Academic Press. Halaman 78-89.

Gandjar, I. G., dan Rohman, A. (2009). Kimia Farmasi Analisis. Cetakan Kesatu.Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Hal. 298, 305-306, 310-312, 319-322.

Harmita. (2004). Review Artikel: Petunjuk Pelaksanaan Validasi Metode dan Cara Perhitungannya. Majalah Ilmu Kefarmasian 1(3). Jakarta: Fakultas Farmasi UI. Halaman 117-133.

Harris, D. C. (2007). Quantitative Chemical Analysis. USA: W.H. Freeman and Company. Pages 455.

Hoe, V. B., dan Siong, K. H. (1999) The Nutritional Value of Indigenous Fruit and Vegetable In Sarawak. Malaysia: Agriculture Research Center. Halaman 27.

Isaac, R. A. (1990). Plants. Dalam: Helrich, K. Official Methods of Analysis of The Association of Official Analytical Chemist. Edisi Kelima belas. Virginia:

Association of Official Analytical Chemists, Inc. Halaman 42.

Jariyah, Widjanarko, B. S., Yunianta, Estiasih, T., dan Sopade, P. A. (2014). Pasting Properties Mixtures Of Mangrove Fruit Flour (Sonneratia caseolaris) and Starches. International Food Research Journal. Vol 21(6) Halaman 2161.

Kristianingrum, S. (2012). Jurnal: Kajian Berbagai Proses Destruksi Sampel dan Efeknya. Diakses: 25 November 2015. http:www.seminar.uny.ac.id.

Kusmana C., Valintino, N., dan Mulyana, D. 2013. Ensiklopedia Flora Mangrove Dikawasan Hutan Angek Kapuk. Jakarta Utara: Katalog Dalam Terbitan.

Halaman 63.

McMurry, J., Castellion, M., Ballantine, D. S., Hoeger, C. A., and Peterson, V. E.

(2007). Fundamentals Of General, Organic, and Biological Chemistry.

New York: Pearson Education, Inc. Halaman 85, 890.

Nurwati. (2011). Formulasi hard Candy dengan Penambahan Ekstrak Buah Pedada (Sonneratia caseolaris) Sebagai Flavor. Skripsi. Bogor: Institut Pertanian Bogor. Halaman 15.

Sudjana. (2005). Metode Statistika. Edisi keenam. Bandung: Penerbit Tarsito.

Halaman 93, 168.

Winarno, G. F. (1991). Kimia Pangan dan Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Halaman153, 154.

Vogel, A. I. (1979) Texbook Of Macro and Semimacro Qualitatifv Inorganic Analysis. Edisi Kelima. Cetakan Kedua. Penerjemah: Setiono, Lukman, Dan Hadyana Pujaamaka (1990). Jakarta; Kalman Media PustakaHalaman 429, 526, 542, 551, 626, 710.

Lampiran 1. Tanaman Mangrove

Tanaman Mangrove (Sonneratia caseolaris)

Buah mangrove

Panjang dan Lebar Buah Mangrove

Lampiran 2. Hasil Determinasi Tanaman

Lampiran 3. Bagan Alir Proses Destruksi Kering

Dibersihkan dari pengotor Dicuci bersih dan ditiriskan Dipotong kecil-kecil Dihaluskan dengan blender

Ditimbang 25 gram di dalam krus porselen Diarangkan diatas hot plate 7 jam

Diabukan dalam tanur dengan temperatur awal 100°C dan perlahan-lahan temperatur dinaikkan hingga suhu 500°C dengan interval 25°C setiap 5 menit

Dilakukan selama 48 jam dan dibiarkan hingga dingin pada desikator

Ditambahkan 5 ml HNO3 (1:1)

Diuapkan pada hot plate sampai kering

Dimasukkan kembali dalam tanur dengan temperatur awal 100°C dan perlahan-lahan temperatur dinaikkan hingga suhu 500°C dengan interval 25°C setiap 5 menit.

Dilakukan selama 1 jam

Dibiarkan hingga dingin pada desikator 500 g Buah Mangrove

Sampel yang telah dihaluskan

Sampel yang telah mengarang

Sampel yang telah mengabu

Hasil

Lampiran 4. Bagan Alir Pembuatan Larutan Sampel

Dilarutkan abu dengan 5 ml HNO3 (1:1) Diencerkan dengan 10 ml akua demineralisata Dimasukkan kedalam labu tentukur 50 ml

Dibilas krus porselin dengan akua demineralisata sebanyak tiga kali

Dicukupkan volume labu hingga garis tanda dengan akua demineralisata

Dikocok larutan

Disaring dengan kertas saring Whatmann no. 42 Dibuang 5 ml larutan pertama untuk menjenuhkan kertas saring

Dimasukkan dalam botol kaca

Dilakukan analisis kuantitatif dengan spektrofotometer serapan atom pada panjang gelombang (λ) 766.5 nm untuk mineral kalium, λ 285.2 nm untuk mineral magnesium, λ 422.7 nm untuk mineral kalsium dan λ 589 untuk natrium.

Sampel Hasil Destruksi

Filtrat

Larutan Sampel

Hasil

Lampiran 5. Data Kalibrasi Kalium Dengan Spektrofotometer Serapan Atom, Perhitungan Persamaan Garis Regresi Dan Koefisien Korelasi (r)

No. X Y XY X² Y²

No. Konsentrasi (µg/ml) (X)

= 0,0545 − (0,1093)(0,5)

= − 0,000029 Lampiran 5. (Lanjutan)

Maka diperoleh persamaan regresi untuk larutan standar kalium sebagai berikut:

Untuk mencari hubungan linier antara konsentrasi (X) dan absorbansi (Y) larutan, maka dihitung koefisien korelasi (r) sebagai berikut:

Y = 0,1093 X − 0,000029

= 0,2405 −(3)(0,3279) 6

√(2,2 −(3)2

6 ) (0,0262 −(0,3279)2

6 )

= 0,2405 − 0,1639

√(2,2 − 1,5)(0,0262 − 0,0179)

= 0,0765 0,0765

𝑟 = ∑XY − (∑X)(∑Y)/n

√(∑X2(∑X)2

n )(∑Y2(∑Y)2

n )

= 0,9997

= 0,021182 ≈ 0,02118

Lampiran 6. Data Kalibrasi Kalsium Dengan Spektrofotometer Serapan Atom, Perhitungan Persamaan Garis Regresi Dan Koefisien Korelasi (r)

No. X Y XY X² Y²

No. Konsentrasi (µg/ml) (X)

= 0,0517 − 0,0529 = −0,00125 ≈ −0,0013

Y = 0,02118 X − 0,0013 Lampiran 6. (Lanjutan)

Maka diperoleh persamaan regresi untuk larutan standar kalsium sebagai berikut:

Untuk mencari hubungan linier antara konsentrasi (X) dan absorbansi (Y) larutan, maka dihitung koefisien korelasi (r) sebagai berikut:

=

= 1,1426 −(15)(0,3102) 6

√(55 −(15)2

6 ) (0,0238 −(0,3102)2

6 )

= 1,1426 − 0,7755

√(55 − 17,5)(0,0238 − 0,0078573)

= 0,3707 0,3708

𝑟 = ∑XY − (∑X)(∑Y)/n

√(∑X2(∑X)2

n )(∑Y2(∑Y)2

n )

= 0,9997

Lampiran 7. Data Kalibrasi Magnesium Dengan Spektrofotometer Serapan Atom, Perhitungan Persamaan Garis Regresi Dan Koefisien Korelasi (r)

No. X Y XY X

2

Y

2

No. Konsentrasi (µg/ml) (X)

= 0,0888 − (0,0349)(2,5)

= 0,0888 − 0,0873

= 0,00145 ≈ 0,0014 Lampiran 7. (Lanjutan)

Maka diperoleh persamaan regresi untuk larutan standar kalium sebagai berikut

Untuk mencari hubungan linier antara konsentrasi (X) dan absorbansi (Y) larutan, maka dihitung koefisien korelasi (r) sebagai berikut:

Y = 0,03493 X + 0,0014

= 1,9427 −(15)(0,5325) 6

√(55 −(15)2

6 ) (0,0686 −(0,5325)2

6 )

= 1,9427 − 1,33125

√(55 − 37,5)(0,0686 − 0,0472)

=0,6114 0,6117

𝑟 = ∑XY − (∑X)(∑Y)/n

√(∑X2(∑X)2

n )(∑Y2(∑Y)2

n )

= 0,9995

= 0,11123

Lampiran 8. Data Kalibrasi Natrium Dengan Spektrofotometer Serapan Atom, Perhitungan Persamaan Garis Regresi Dan Koefisien Korelasi (r)

No. Konsentrasi (µg/ml) (X)

= 0,0566 − (0,11123)(0,5)

= 0,0566 − 0,0566

= 0,0010

Lampiran 8. (Lanjutan)

Maka diperoleh persamaan regresi untuk larutan standar natrium sebagai berikut:

Untuk mencari hubungan linier antara konsentrasi (X) dan absorbansi (Y) larutan, maka dihitung koefisien korelasi (r) sebagai berikut:

=

Y = 0,11123 X − 0,0010

= 0,2467 −(3)(0,3394) 6

√(2,2 −(3)2

6 ) (0,02786336 −(0,3394)2

6 )

= 0,2476 − 0,1697

√(2,2 − 1,5)(0,02786336 − 0,019198726) =0,0779

0,0778

𝑟 = ∑XY − (∑X)(∑Y)/n

√(∑X2(∑X)2

n )(∑Y2(∑Y)2

n )

= 0,9997

Lampiran 9. Hasil Pengkuran Kadar Mineral Kalium, Kalsium, Magnesium dan Natrium Larutan Sampel

Hasil Analisa Kadar Kalium, Kalsium, Magnesium Dan Natrium.

Mineral Sampel Berat Sampel (g)

Y = 0,02118 X − 0,0013

Lampiran 10. Contoh Perhitungan Kadar Mineral Kalium, Kalsium, Magnesium dan Natrium dalam Sampel

1. Contoh Perhitungan Kadar Kalium pada Buah Mangrove Berat sampel yang ditimbang = 25,2113 gram

Absorbansi (Y) = 0,0650 Persamaan Regresi:

Maka,

Konsentrasi Magnesium = 0,5943µg/ml

= 943,017 µg/g

= 94,3017 mg/100 g

2. Contoh Perhitungan Kadar Kalsium pada Buah Mangrove Berat sampel yang ditimbang = 25,2113 gram

Absorbansi (Y) = 0,0709 Persamaan Regresi:

Maka,

Konsentrasi Kalsium = 3,4088 µg/ml X =0,0709 + 0,0013

0,02118 = 3,4088 µg/ml

Kadar Kalsium(µg/ml) =Konsentrasi(µg/ml)𝗑Volume(ml)𝗑Faktor Pengenceran Berat Sampel (g)

X =0,0650 − 0

0,10936 = 0,5943 µg/ml

Kadar Kalium (µg/ml) =Konsentrasi(µg/ml)𝗑Volume(ml)𝗑Faktor Pengenceran Berat Sampel (g)

= 0,5943µg/ml𝗑 100 ml 𝗑 400 25,2113 g

Y = 0,11123 X − 0,0010

3. Contoh Perhitungan Kadar Magnesium pada Buah Mangrove Berat sampel yang ditimbang = 25,2113 gram

Absorbansi (Y) = 0,1066 Persamaan Regresi:

Maka,

Konsentrasi Kalium = 3,0143µg/ml

= 373,6328 µg/g

= 37,3632 mg/100 g

4. Contoh Perhitungan Kadar Natrium pada Buah Mangrove Berat sampel yang ditimbang = 25,2113 gram

Absorbansi (Y) = 0,0554 Persamaan Regresi :

Maka,

X =0,1066 − 0,0014

0,0349 = 3,0143 µg/ml

Kadar magnesium(µg/ml) =Konsentrasi(µg/ml)𝗑Volume(ml)𝗑Faktor Pengenceran Berat Sampel (g)

=3,0143µg/ml𝗑 25 ml 𝗑 125 25,2113 g

Lampiran 10. (Lanjutan)

Konsentrasi Natrium = 0.4890 µg/ml

= 775,964 µg/g

= 77,5964 mg/100 g X =0,0554 + 0,0010

0,11123 = 0,4890 µg/ml

Kadar Natrium(µg/ml) =Konsentrasi(µg/ml)𝗑Volume(ml)𝗑Faktor Pengenceran Berat Sampel (g)

=0,4890 µg/ml𝗑 100 ml 𝗑 400 25,2113 g

Lampiran 11. Perhitungan Statistik Kadar Kalium, Kalsium, Magnesium dan Natrium dalam Sampel

1. Perhitungan Statistik Kadar Kalium pada Buah Mangrove

= 0,6368 mg/100 g

Pada interval kepercayaan 99% dengan nilai signifikansi (α) = 0,01; dk = 5, diperoleh nilai ttabel =α/2, dk = 4,0321.

Data diterima jika thitung< ttabel

No.

95,2636 ± (4,0321 𝗑 0,6368

√6 ) Lampiran 11. (Lanjutan)

Dari hasil perhitungan diatas, diperoleh semua nilai thitung< ttabel dimana nilai ttabel= 4,0321, maka semua data tersebut diterima.

Kadar mineral kalium dalam buah mangrove adalah:

=

= (95,2636 ± 1,0482) mg/100 g

2. Perhitungan Statistik Kadar Kalsium pada Buah Mangrove

No. Xi

Lampiran 11. (Lanjutan)

= 0,1214 mg/100 g

Pada interval kepercayaan 99% dengan nilai signifikansi (α) = 0,01; dk = 5, diperoleh nilai ttabel =α/2, dk = 4,0321

Data diterima jika thitung< ttabel

Dari hasil perhitungan diatas diperoleh semua nilai thitung> ttabel = 4,0321 , maka perhitungan maka semua data tersebut diterima.

Kadar mineral kalsium dalam buah mangrove adalah:

thitung = |Xi− X̅ SD/√n| thitung 1 = | −0,0195

0,1214/√6| = −0,3943

thitung 2 = | 0,1404

0,1214/√6| = 2,8331

thitung 3 = | 0,0164

0,1214/√6| = 0,3306

thitung 6 = | 0,0474

0,1214/√6| = 0,9553 thitung 4 = | 0,0381

0,1214/√6| = 0,7691 thitung 5 = | −0,2228

0,1214/√6| = −4,4937

µ = X̅i± (t(α/2, dk) 𝘹 SD

√n)

33,8226 ± (4,0321 𝗑 0,1214

√6 ) Lampiran 11. (Lanjutan)

=

= (33,8226 ± 0,1998) mg/100 g

3. Perhitungan Statistik Kadar Magnesium pada Buah Mangrove

= 0,1149 mg/100 g

Pada interval kepercayaan 99% dengan nilai signifikansi (α) = 0,01; dk = 5, diperoleh nilai ttabel =α/2, dk = 4,0321

Data diterima jika thitung< ttabel

No. Xi

= 37,4961 ± (4,0321 𝗑 0,1149

√6 ) Lampiran 11. (Lanjutan)

Dari hasil perhitungan diatas, diperoleh semua nilai thitung< ttabel dimana nilai ttabel= 4,0321, maka semua data tersebut diterima.

Kadar mineral magnesium dalam buah mangrove adalah:

= (37,4961 ± 0,1891) mg/100 g

4. Perhitungan Statistik Kadar Natrium pada Buah Mangrove

No. Xi

Lampiran 11. (Lanjutan)

= 0,2271 mg/100 g

Pada interval kepercayaan 99% dengan nilai signifikansi (α) = 0,01; dk = 5, diperoleh nilai ttabel =α/2, dk = 4,0321

Data diterima jika thitung< ttabel

Dari hasil perhitungan diatas, diperoleh semua nilai thitung< ttabel dimana nilai ttabel= 4,0321, maka semua data tersebut diterima.

= √(0,2578) 6 − 1

thitung = |Xi− X̅ SD/√n|

thitung 1 = | −0,1767

0,2271/√6| = −1,9055 thitung 2 = | 0,1534

0,2271/√6| = 1,6541 thitung 3 = | 0,3385

0,2271/√6| = 3,6506

thitung 6 = | 0,0472

0,2271/√6| = 0,5084 thitung 4 = | −0,0796

0,2271/√6| = −0,8582 thitung 5 = | −0,2828

0,2271/√6| = −3,0495

77,7731 ± (4,0321 𝗑 0,2271

√6 ) Lampiran 11. (Lanjutan)

Kadar mineral natrium dalam buah mangrove adalah:

=

= (77,7731 ± 0,3738) mg/100 g µ = X̅i± (t(α/2, dk) 𝘹 SD

√n)

Lampiran 12. Rekapitulasi Data Kadar Kalium, Kalsium, Magnesium dan Natrium pada Buah Mangrove Sebelum Uji-t

Mineral Sampel Berat Sampel (g)

Lampiran 13. Rekapitulasi Data Kadar Kalium, Kalsium, Magnesium dan Natrium pada Buah Mangrove Sesudah Uji-t

Mineral Sampel Berat Sampel (g)

Kadar Sebenarnya 95,2636

± 0.6368

Kadar Sebenarnya 33,8226

± 0,1214

Kadar Sebenarnya 37.4961

± 0,1149

Kadar Sebenarnya 77,7731 ±

0,2271

Lampiran 14. Perhitungan Jumlah Baku Yang Ditambahkan Untuk Persen Perolehan Kembali Kalium, Kalsium, Magnesium, Dan Natrium Pada Buah mangrove

Jumlah baku yang ditambahkan dapat dihitung menggunakan rumus berikut:

C*A = 10 % x X

V =

C∗A x BS

Konsentrasi baku yang digunakan

Keterangan:

C*A = Kadar larutan baku yang ditambahkan (µg/g) X = Kadar rata–rata logam pada sampel (mg/100 g) V = Jumlah larutan baku yang ditambahkan (ml)

BS = Berat rata–rata sampel untuk uji persen perolehan kembali (g) 1. Kalium

Berat rata–rata sampel untuk uji persen perolehan kembali (BS) = 25,0402 g Kadar rata–rata kalium pada buah mangrove (X) = 95,2636 mg/100 g

C*A = 10 % x X

Konsentrasi baku yang digunakan

= 95,2636 µg/g x 25,0402 g 1000 µg/ml

= 2,38 ml

≈ 2 ml

2. Kalsium

Berat rata–rata sampel untuk uji persen perolehan kembali (BS) = 25,0402 g Kadar rata–rata kalsium pada buah mangrove (X) = 33,8226 mg/100 g

C*A = 10 % x X

Konsentrasi baku yang digunakan

= 33,8226 µg/g x 25,0402 g 1000 µg/ml

= 0,84 ml

≈ 1 ml

3. Magnesium

Berat rata–rata sampel untuk uji persen perolehan kembali (BS) = 25,0402 g Kadar rata–rata magnesium pada buah mangrove (X) = 37,4961 mg/100 g

C*A = 10 % x X

Konsentrasi baku yang digunakan

= 36,4961 µg/g x 25,0402 g 1000 µg/ml

= 0,93 ml

≈ 1 ml

4. Natrium

Berat rata–rata sampel untuk uji persen perolehan kembali (BS) = 25,0402 g Kadar rata–rata natrium pada buah mangrove (X) = 77,7731 mg/100 g

C*A = 10 % x X

= 10

100 x 77,7731 mg/100 g

= 7,77731 mg/100 g

= 77,7731 µg/g

V

= C∗A x BS

Konsentrasi baku yang digunakan

= 77,7731 µg/g x 25,0402 g 10 µg/ml

= 1,94 ml

≈ 2 ml

Lampiran 15. Hasil Uji Perolehan Kembali (Uji Recovery) Kalium, Kalsium, Magnesium dan Natrium Setelah Penambahan Masing-masing Larutan Standar

1. Hasil Analisa Kalium Setelah Penambahan Larutan Standar Kalium Sebanyak 1 ml (Konsentrasi 1000 µg/ml)

No. Berat Sampel

2. Hasil Analisa Kalsium Setelah Penambahan Larutan Standar Kalsium Sebanyak 1 ml (Konsentrasi 1000 µg/ml)

No. Berat Sampel

3. Hasil Analisa Magnesium Setelah Penambahan Larutan Standar Magnesium Sebanyak 2 ml (Konsentrasi 1000 µg/ml)

No. Berat Sampel

4. Hasil Analisa Natrium Setelah Penambahan Larutan Standar Natrium Sebanyak 2 ml (Konsentrasi 1000 µg/ml)

No. Berat Sampel

Y = 0,10936 X + 0

Lampiran 16. Perhitungan Uji Perolehan Kembali Kalium, Kalsium, Magnesium dan Natrium dalam Larutan Sampel

1. Perhitungan Uji Perolehan Kembali Kadar Kalium Persamaan regresi:

Kadar rata-rata sampel sebelum ditambah larutan standar (CA)

= 95,2636 mg/100 g

= 95,2636 mg/100 g

Kadar rata-rata sampel setelah ditambah larutan standar (CF) =

= 102,9797 mg/100 g

Berat sampel rata-rata uji perolehan kembali (Uji Recovery) = 25,0402 gram

= 79,8715 µg/g = 7,9871 mg/100 g Maka,

= 96,61%

CA = Konsentrasi larutan standar yang ditambahkan

Berat sampel rata − rata × ml yang ditambahan

=1000 µg/ml

25,0402 g × 2 ml

% Perolehan Kembali = CF− CA

CA × 100%

=102,9797 mg/100 g − 95,2636 mg/100 g

7,9871 mg/100 g × 100%

=7,7161 mg/100 g

7,9871 mg/100 g× 100%

=(94,3017 + 95,6624 + 96,0962 + 95,4667 + 95,2473 + 94,8072) 6

=(102,9403 + 103,0314 + 102,8499 + 103,2523 + 102,9162 + 102,8880) 6

Y = 0,02118 X − 0,0013

Y = 0,0349 X + 0,0014

2. Perhitungan Uji Perolehan Kembali Kadar Kalsium Persamaan regresi:

Kadar rata-rata sampel sebelum ditambah larutan standar (CA)

= 33,8286 mg/100 g

Kadar rata-rata sampel setelah ditambah larutan standar (CF) =

= 37,8521 mg/100 g

Berat sampel rata-rata uji perolehan kembali (Uji Recovery) = 25,0402 gram

= 39,9357 µg/g = 3,9935 mg/100 g Maka,

= 100,89%

3. Perhitungan Uji Perolehan Kembali Kadar Magnesium Persamaan regresi:

CA = Konsentrasi larutan standar yang ditambahkan

Berat sampel rata − rata × ml yang ditambahan

=1000 µg/ml

25,0402 g × 1 ml

% Perolehan Kembali = CF− CA

CA × 100%

=37,8521 mg/100 g − 33,8286 mg/100 g

3,9935 mg/100 g × 100%

=4,0235 mg/100 g

3,9935 mg/100 g× 100%

=(33,8030 + 33,9630 + 33,8389 + 33,8607 + 33,5998 + 33,8699) 6

=(37,7970 + 37,8711 + 37,8110 + 37,8921 + 37,8288 + 37,9127) 6

Y = 0,11123 X − 0,0010

Kadar rata-rata sampel sebelum ditambah larutan standar (CA) 4.

= 37,4961 mg/100 g

Kadar rata-rata sampel setelah ditambah larutan standar (CF) = 5.

= 41,5639 mg/100 g

Berat sampel rata-rata uji perolehan kembali (Uji Recovery) = 25,0402 gram 6.

= 39,9357 µg/g = 3,9935 mg/100 g Maka,

= 101,86 %

4.Perhitungan Uji Perolehan Kembali Kadar Natrium Persamaan regresi:

Kadar rata-rata sampel sebelum ditambah larutan standar (CA)

= 77,7731 mg/100 g

CA = Konsentrasi larutan standar yang ditambahkan

Berat sampel rata − rata × ml yang ditambahan

=1000 µg/ml

25,0402 g × 1 ml

% Perolehan Kembali = CF− CA

CA × 100%

= 41,5639 mg/100 g − 37,4961 mg/100 g

3,99357mg/100 g × 100%

=4,0678 mg/100 g

3,9935 mg/100 g× 100%

= (37,3632 + 37,5980 + 37,5756 + 37,5858 + 37,3430 + 37,5112) 6

=(41,5933 + 41,5728 + 41,5943 + 41,6156 + 41,4906 + 41,5508) 6

=(77,5964 + 77,9265 + 78,1116 + 77,6935 + 77,4903 + 77,8202) 6

Kadar rata-rata sampel setelah ditambah larutan standar (CF) =

= 85,6423 mg/100 g

Berat sampel rata-rata uji perolehan kembali (Uji Recovery) = 25,0402 gram

= 79,8715 µg/g = 7,9871 mg/100 g Maka,

= 98,52%

CA = Konsentrasi larutan standar yang ditambahkan

Berat sampel rata − rata × ml yang ditambahan

=1000 µg/ml

25,0402 g × 2 ml

% Perolehan Kembali = CF− CA

CA × 100%

=85,6423 mg/100 g − 77,7731 mg/100 g

7,9871 mg/100 g × 100%

=7,8692 mg/100 g

7,9871 mg/100 g× 100%

=(85,8270 + 85,4936 + 85,7516 + 85,8654 + 85,3981 + 85,6423) 6

Lampitan 17. Perhitungan Simpangan Baku Relatif (RSD) Mineral Kalium, Kalsium, Magnesium dan Natrium dalam Larutan Sampel

1. Perhitungan Simpangan Baku Relatif (RSD) Kalium dalam Sampel No.

Persen Uji Perolehan Kembali (%)

Lampiran 17. (lanjutan)

2. Perhitungan Simpangan Baku Relatif (RSD) Kalsium dalam Sampel No.

Persen Uji Perolehan Kembali (%)

Lampiran 17. (lanjutan)

3. Perhitungan Simpangan Baku Relatif (RSD) Magnesium dalam Sampel No.

Persen Uji Perolehan Kembali (%)

Lampiran 17. (lanjutan)

4. Perhitungan Simpangan Baku Relatif (RSD) Natrium dalam Sampel No.

Persen Uji Perolehan Kembali (mg/100 g)

Lampiran 18. Rekapitulasi Data Uji Perolehan Kembali Kalium, Kalsium, Magnesium dan Natrium Sampel

Mineral Sampel Berat Sampel (g)

Rata-rata 25,0402 95,2636 102.9797 96,61

SD 1,8330

Rata-rata 25,0402 33,8226 37,8521 100,89

SD 1,1673

Rata-rata 25,0402 37,4961 41,5639 101,86

SD 1,0755

Rata-rata 25,0402 77,7731 85,6423 98,52

SD 2,4585

RSD 2,49

Lampiran 19. Perhitungan Batas Deteksi dan Batas Kuantitasi Kalium, Kalsium, Magnesium dan Natrium pada Buah Mangrove

1. Perhitungan Batas Deteksi dan Batas Kuantitasi Kalium

Slope = 0,10936

Lampiran 19. (lanjutan)

= 0,0990 µg/ml

2. Perhitungan Batas Deteksi dan Batas Kuantitasi Kalsium

Slope = 0,02118

Lampiran 19. (lanjutan)

= 0,152225108 µg/ml

= 0,5074 µg/ml

3. Perhitungan Batas Deteksi dan Batas Kuantitasi Magnesium

Slope = 0,03493

= 10 𝗑 0,001074709263 0,02118

Lampiran 19. (lanjutan) = 0,002151452

= 0,1847 µg/ml

4. Perhitungan Batas Deteksi dan Batas Kuantitasi Natrium

Slope = 0,11123

Lampiran 19. (lanjutan)

= 0,02835 µg/ml

= 0,0945 µg/ml Batas Deteksi (LOD) =3𝗑 (SY

X) Slope

Batas Kuantitasi (LOQ) =10 𝗑 (SY

X) Slope

=3𝗑 0,00000442 0,11123

= 10 𝗑 0,00000442 0,11123

Lampiran 20. Alat Spektrofotometer Serapan Atom (SSA) dan Alat Tanur

Atomic Absorption Spectrophotometer-Polarized Zeeman AAS (Hitachi Z-2000)

Tanur

Lampiran 21. Tabel Distribusi t

Dokumen terkait