• Tidak ada hasil yang ditemukan

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari pembahasan terhadap permasalahan yang telah dikemukakan dalam tesis ini, kesimpulan yang dapat dikemukakan adalah sebagai berikut :

1. Pembinaan pegawai secara efektif memerlukan perencanaan kebutuhan pegawai yang matang. Formasi pegawai harus ditetapkan secara matang, terencana dan sesuai dengan kebutuhan nyata di lapangan. Setiap tahun harus dilakukan evaluasi baik melalui penelitian maupun pengawasan terhadap keubutuhan dan efektivitas pelaksanaan kerja pegawai pemerintah. Jaminan pengembangan karier pegawai harus direncanakan secara baik. Yang terjadi hingga saat ini adalah seorang pegawai mengetahui masuknya dan kapan pensiunnya, tetapi tidak mengetahui secara pasti nasib pengembangannya setelah masuk menjadi pegawai pemerintah. Demikian pula dengan kesejahteraan pegawai harus betul-betul dijaga, jangan sampai gaji dan tunjangan yang diterima tidak menentu apalagi tidak pantas untuk hidup layak.

2. Dalam proses pengangkatan jabatan struktural pada Kantor Wilayah Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia ditentukan bahwa syarat-syarat bagi Pegawai Negeri Sipil untuk dapat diangkat dalam jabatan struktural tersebut adalah sebagai berikut :

a. berstatus Pegawai Negeri Sipil ;

b. serendah-rendahnya menduduki pangkat 1 (satu) tingkat dibawah jenjang pangkat yang ditentukan;

c. memiliki kualifikasi dan tingkat pendidikan yang ditentukan ;

d. semua unsur penilaian prestasi kerja sekurang-kurangnya bernilai baik dalam 2 (dua) tahun terakhir;

e. memiliki kompetensi jabatan yang diperlukan ; dan f. sehat jasmani dan rohani.

Syarat-syarat di atas mengacu pada ketentuan Pasal 5 Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2002 Tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah nomor 100 Tahun 2000 Tentang Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil Dalam Jabatan Struktural. Kantor Wilayah Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia hanya memberikan usulan nama Pegawai Negeri Sipil yang memiliki kompetensi untuk menduduki jabatan tersebut ke Kantor Pusat Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia. Keputusan akhir pengangkatan jabatan struktural tersebut berada pada Kantor Pusat dan usulan nama Pegawai Negeri Sipil dari Kantor Wilayah menjadi bahan pertimbangan bagi Kantor Pusat dalam pengangkatan jabatan struktural di Kantor Wilayah.

3. Hambatan yang terjadi dalam proses pengangkatan jabatan struktural ini adalah :

Pertama, tidak adanya fit and proper test dalam proses pengangkatan jabatan struktural. Kedua, tidak transparannya keputusan Kantor Pusat dalam menanggapi usulan pengangkatan pejabat struktural dari Kantor Wilayah. Terlihat dari hasil

usulan yang tidak diperdulikan oleh Kantor Pusat dengan akhirnya mengeluarkan keputusan yang menduduki jabatan struktural tersebut adalah Pegawai Negeri Sipil yang bukan berasal dari Kantor Wilayah yang bersangkutan. Ketiga, tidak adanya uji kompetensi terhadap calon-calon pejabat struktural. Keempat, tidak efektifnya pelaksanaan Baperjakat di Kantor Wilayah serta Kelima, lemahnya sistem informasi pegawai yang berakibat sulitnya mencari data atau informasi pegawai pendukung dalam penempatan pegawai, sehingga informasi pegawai yang diperlukan kurang lengkap dalam menempatkan seorang pegawai.

B. Saran

Setelah melakukan pembahasan dan analisa terhadap permasalahan yang telah dikemukakan dalam tesis ini, maka saran yang dapat diberikan penulis adalah : 1. Agar proses Baperjakat dalam pengangkatan jabatan struktural di jajaran Kantor

Wilayah Departemen Hukum dan HAM Sumatera Utara diaktifkan kembali dimana nantinya hasil Baperjakat tersebut menjadi usulan calon pejabat struktural dari Kantor Wilayah Departemen Hukum dan HAM Sumatera Utara dan keputusan akhirnya ada pada Kantor Pusat Departemen Hukum dan HAM Republik Indonesia. Diharapkan juga usulan yang berasal dari Kantor Wilayah Departemen Hukum dan HAM Sumatera Utara menjadi sebuah bahan pertimbangan penting bagi Kantor Pusat Departemen Hukum dan HAM Republik Indonesia dalam pengangkatan jabatan struktural di Kantor Wilayah Departemen Hukum dan HAM Sumatera Utara.

2. Untuk menghasilkan pejabat struktural yang memiliki kompetensi dalam mengemban tugas dan tanggungjawab jabatannya diharapkan proses pengangkatan pejabat struktural di Kantor Wilayah Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia kedepannya adalah :

a. Melalui seleksi Fit and Proper Test

b. Merespon Fit and Proper Test dengan membentuk lembaga independen yang berwenang melakukan Fit and Proper Test.

c. Melakukan uji kompetensi terhadap calon-calon pejabat struktural. d. Penerapan Standar dari kompetensi yang dilakukan.

e. Mengaktifkan kembali sistem Baperjakat dengan melakukan pengawasan yang melekat terhadap pelaksanaan Baperjakat.

3. Peningkatan produktivitas kerja sumber daya manusia strategis merupakan syarat utama dalam era globalisasi untuk mewujudkan kemampuan bersaing dan kemandirian. Sejalan dengan proses pengangkatan jabatan struktural dalam kaitan membangun sistem manajemen kinerja di masa yang akan datang diharapkan dapat mempersiapkan sumber daya manusia profesional, berkinerja tinggi, mampu bersaing sehingga dapat meningkatkan produktivitas guna mewujudkan good governance, mengantisipasi perkembangan dunia yang pesat di berbagai aspek kehidupan.

DAFTAR PUSTAKA

A. Buku-buku

Affandi, M. Joao, Dampak Penataan Organisasi Pemerintahan Daerah, Jakarta: Puslitbang BKN, 2002.

Ali, Achmad Sosiologi Hukum; Kajian Empiris Terhadap Pengadilan, Jakarta: Iblam, 2004. Badan Kepegawaian Negara, Tim Peneliti, Persepsi PNS Daerah Tentang

Pengangkatan Dalam Jabatan Struktural, Jakarta: Puslitbang BKN, 2003. Bambang Waluyo, Penelitian Hukum Dalam Praktek, Jakarta: Sinar Grafika, 2002. Cayer, N. Joseph, Public Personnel Administrationin the United States, 2nd.Ed. New

York, St. Martin’s Press, 1986.

Davis, Keith, Newstrom, John, W., Perilaku Dalam Organisasi, (terjemahan), Jakarta: Erlangga, 1985.

Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia, Pusat Pengkajian dan Pengembangan Kebijakan, Kajian Terhadap Mekanisme Kerja Kantor Wilayah (Departemen Kehakiman) Sehubungan Dengan Perubahan Organisasi dan Tata Kerja Kantor Wilayah (Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia),

Jakarta: Pusjianbang, 2007.

Djatmika, Sastra dan Marsono, Hukum Kepegawaian di Indonesia, Jakarta: Djambatan, 1995.

Gouzali, Saydam, Manajemen Sumber Daya Manusia (Human Resources Management), Jakarta: Djambatan, 1996.

_______________, Kamus Istilah Kepegawaian, Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 1997. Hanitijo, Ronny, Metode Penelitian Hukum dan Jurimetri, Jakarta: Ghalia Indonesia, 1988. Hartini, Sri dkk, Hukum Kepegawaian di Indonesia, Jakarta: Sinar Grafika, 2008. Hasibuan, Malayu SP., Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta: CV. Haji Mas

___________________, Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta: Bumi Aksara, 2002. Herman, Profesionalisme Pegawai Negeri Sipil: Karakteristik dan Upaya

Peningkatan, Jakarta: Pusat Penelitian dan Pengembangan Badan Kepegawaian Negara, 2005.

Kaelan, M.S., Metode Penelitian Kualitatif Bidang Filsafat (Paradigma bagi Pengembangan Penelitian Interdisipliner bidang Filsafat, Budaya, Sosial, Semiotika, Sastra, Hukum dan Seni), Yogyakarta: Paradigma, 2005.

Kansil, C.S.T., Pokok-Pokok Hukum Kepegawaian Republik Indonesia, Jakarta: Pradnya Paramitha, 1979.

Keraf, Sonny A, Etika Bisnis Tuntutan dan Relevansinya, Jakarta: Kanisius, 2002. Koentjaraningrat, Metode Penelitian Masyarakat, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1997. Leavit, Harold J., Pengelolaan, Perubahan dan Pengembangan Organisasi, Jakarta:

Lembaga Management Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 1993. Lubis, Solly, Filsafat Ilmu dan Penelitian, Bandung: Mandar Maju, 1994.

Mangkunegara, Anwar Prabu, Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2004.

Marbun, S.F., Reformasi Hukum Tata Negara, Netralitas Pegawai Negeri Dalam Kehidupan Politik di Indonesia, Yogyakarta: Fakuktas Hukum Universitas Islam Indonesia, 1998.

Mathis, Robert, L., Jackson, John, H., Manajemen Sumber Daya Manusia, (terjemahan), Jakarta, Salemba Empat, 2002.

Minor, Marianne, Coaching and Counseling, (terjemahan), Jakarta: PPM, 2003.

Mosher, Frederick S., Democracy and the Public Service 2nd Edition New York: Oxford University Press, 1982.

Muchsan, Hukum Kepegawaian, Jakarta: Bina Aksara, 1982.

Nitisemito. S., Alex, Manajemen Personalia (Manajemen Sumber Daya Manusia), Jakarta, Ghalia Indonesia, 1996.

Poerwadarminta, W.J.S., Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1986. Rahardjo, Tri Budi, W., dkk., Manajemen Untuk Pekerja Sosial, Jakarta: Pusat Informasi

dan Penerbitan, Bagian Ilmu Penyakit Dalam, Fakultas Ilmu Kedokteran Universitas Indonesia, 2000.

Republik Indonesia, Lembaga Administrasi Negara, Sistem Administrasi Negara Republik Indonesia, Yogyakarta: Toko Gunung Agung, 1997.

Rumanti, Sr. Maria, Assumpta, Dasar-Dasar Public Relations Teori dan Praktik, Jakarta: Grasindo, 2002.

Ruslan, Rosady, Etika Humas, Konsep dan Aplikasi, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2002. Saadi, Zainut Tauhid, Keputusan Kepala BKN dan Kepala LAN Tahun 2001, Tentang

Ketentuan Pelaksanaan PP No. 96, 97, 98, 99, 100 dan 101, Jakarta: Panca Usaha , 2002.

Sastrohadiwiryo, B. Siswanto, Manajemen Tenaga Kerja Indonesia, Pendekatan Admnistratif dan Operasional, Jakarta: Bumi Aksara, 2003.

Sedarmayanti, Good Governance, (Kepemerintahan Yang Baik) Buku II, Bandung: Mandar Maju, 2004.

Siagian, Sondang P., Filsafat Administrasi, Jakarta: Gunung Agung, 1996.

________________, Organisasi, Kepemimpinan dan Perilaku Administrasi, Jakarta, Gunung Agung, 1996.

Simamora, Henry, Manajemen Sumber Daya Manusia, Yogyakarta: STIE YKPN, 1999. Soedarsono, Soemarno, Character Building, Membentuk Watak, Jakarta: Elex Media

Komputindo, 2002.

Soerjono, Pemberdayaan Sumber Daya, Jakarta: Lembaga Administrasi Negara, 1999. Soekanto, Soeryono dan Sri Mamudji, Penelitian Hukum Normatif, Jakarta: Raja

Grafindo Persada, 1985.

_______________, Pengantar Penelitian Hukum, Jakarta: UI Press, 1986.

Soemirat, Soleh, Ardianto, Elvinardo, Dasar-Dasar Public Relations, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2003.

Stillman II, Richard J, Public Administration: Concepts and Cases), Boston: Highton Mifflin Company, 1988.

Sujamto, Beberapa Pengertian di Bidang Pengawasan, Jakarta: Ghalia, 1986.

Sulistiayani, Ambar Teguh dan Rosidah, Manajemen Sumber Daya Manusia, Yogyakarta, Graha Ilmu, 2003.

Tamin, Feisal, Reformasi Birokrasi (Analisis Pendayagunaan Aparatur Negara),

Yogyakarta: Blantika, 2004.

Tayibnapis Burhannudin A., Administrasi Kepegawaian Suatu Tinjauan Analitik, Jakarta: Pradnya Paramita, 1995.

Thoha, Miftah, Manajemen Kepegawaian Sipil di Indonesia, Jakarta: Kencana Press, 1999. Tjiptoherijanto P. dan S.Z. Abidin, Reformasi Administrasi dan Pembangunan

Nasional. Jakarta: Universitas Indonesia Press, 1993.

Umar, Husein, Metode Riset Perilaku Organisasi, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2003. Wijaya, A.W., Administrasi Kepegawaian Suatu Pengantar, Jakarta: CV. Rajawali, 1986. Zainun, B, Manajemen Sumber Daya Manusia Indonesia. Jakarta: Gunung Agung, 1996.

B. Majalah, Makalah dan Jurnal

Affandi, M. Joao, “Pemahaman dan Tanggapan Terhadap Substansi Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 dan Peraturan Pemerintah Nomor 96 Tahun 2000”,

Makalah, Puslitbang BKN, Jakarta, 2002.

Effendi, Taufik, “Membangun Tata Pemerintahan yang Baik”, Majalah Layanan Publik, Edisi Ketiga, Tahun I, November 2004.

Nasution, Bismar, ”Metode Penelitian Hukum Normatif dan Perbandingan Hukum”,

Makalah, disampaikan pada Dialog Interaktif tentang Penelitian Hukum dan Hasil Penulisan Hukum pada Majalah Akreditasi, Fakultas Hukum USU, tanggal 18 Februari 2003.

Handoko dan Tjipotono, “Kepemimpinan Transformasional dan Pemberdayaan”,

Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia Edisi XI Bulan November Fakultas Ekonomi Universitas Gajah Mada, Yogyakarta, 1996.

Hardijanto, ”Pembinaan Kepegawaian Dalam Sistem Administrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia”, Makalah, disampaikan pada Diklatpim Tingkat II, LAN, Jakarta, 2003.

Hartini, Sri dan Setiajeng Kadarsih, “Diktat Hukum Kepegawaian”, Fakultas Hukum Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto, 2004.

Sudrajat, Tedi, ”Relevansi dan Efektivitas Sumpah/Janji Pengangkatan Terhadap Kinerja Pegawai Negeri Sipil di Kabupaten Banyumas”, Makalah, Purwokerto, Universitas Jenderal Soedirman, 2005.

C. Peraturan Perundang-undangan

Keputusan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 12 Tahun 2001 Tentang Ketentuan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 100 Tahun 2000 Tentang Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil Dalam Jabatan Struktural. Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor: M-

01PR.07.10 Tahun 2005 tertanggal 01 Maret 2005 Tentang Organisasi dan Tata Laksana Kantor Wilayah Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia. Keputusan Presiden Nomor 47 Tahun 1994 Tentang Badan Pertimbangan Jabatan

Tingkat Nasional.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2002 Tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah nomor 100 Tahun 2000 Tentang Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil Dalam Jabatan Struktural, LNRI Tahun 2002 Nomor 33, TLNRI Nomor 4194.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil, Lembaran Negara RI Tahun 1994 Nomor 22, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 3547.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 1994 tentang Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil Dalam Jabatan Struktural, Lembaran Negara RI Tahun 1994 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 3546.

Undang-Undang Negara Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 1999 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 Tentang Pokok- Pokok Kepegawaian, LNRI Tahun 1999 Nomor 169, TLNRI Nomor 3890.