• Tidak ada hasil yang ditemukan

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan

Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan, peneliti mengambil beberapa kesimpulan untuk mengekplorasi pengalaman stress dan coping yang digunakan pada istri TNI-AD saat ditinggal suami bertugas. Adapun kesimpulan penelitian ini sebagai berikut:

1. Istri TNI-AD yang ditinggal tugas dinas militer dalam waktu yang relatif lama mengalami stress berupa stress fisik dan psikologis. Stress yang dialami istri TNI-AD bersumber dari life-events akibat ditinggal tugas dalam waktu yang relatif lama. Selain bersumber dari life event, tanda stress yang muncul juga bersumber dari chronic strain.

2. Tanda stress fisik yang muncul dalam penelitian ini yaitu kelelahan akibat pengasuhan tanpa bantuan suami yang bersumber dari chronic strain kberupa tuntutan yang dirasakan sebagai orangtua dan kemampuan untuk memenuhi tuntutan tersebut. Selian itu, tanda stress fisik lain yaitu demam dan penurunan nafsu makan yang bersumber dari life event yang terjadi karena penugasan suami pada awal penugasan. Tanda stress fisik lain yang muncul yaitu tidur tidak nyenyak ketika belum mendapat kabar dari suami. Pada tanda stress fisik hanya muncul pada ITN1 dan ITN2 sementara ITN3 mengatakan ia tidak boleh sakit karena harus mengurus anak.

3. Seluruh partisipan menunjukkan adanya tanda stress psikologis berupa tanda emosi, kognitif dan tingkahlaku. Stress psikologis yang terjadi saat

ditinggal suami bertugas bersumber dari life event. Hal ini mengakibatkan munculnya perasaan sedih dan kesepian. Sumber Stress life event juga mengakibatkan munculnya sumber stress lain berupa chronic strain. Pengasuhan anak tanpa bantuan suami merupakan salah satu sumber cronic strain bagi partisipan yang menyebabkan kelelahan akibat pengasuhan yang juga menimbulkan rasa marah bagi partisipan. Selain itu, sumber chronic strain lain yaitu adanya hambatan dalam komunikasi serta tantangan penugasan suami menyebabkan partisipan tidak tahu akan kondisi suami sehingga menimbulkan rasa khawatir dan cemas pada partisipan. Selain itu, penugasan suami mengakibatkan munculnya rasa malas dari biasanya seperti cenderung malas masak.

4. Seluruh partisipan menggunakan problem focused coping yaitu planful problem coping dan seeking social support. Penggunaan planful probem coping ditemukan terkait cara partisipan mengubah situasi yang berkaitan dengan anak. Pada seeking social support, suami merupakan sumber dukungan utama bagi partisipan Akan tetapi, ketika tidak memungkinkan untuk mendapatkan dukungan suami, partisipan mengandalkan keluarga sebagai sumber dukungan. Semetara teman dan tetangga menjadi dukungan langsung seperti teman ngobrol dan juga bantuan langsung saat melahirkan atau megantar anak ke rumah sakit.

5. Adapun emotional focused coping yang digunakan seluruh partisipan yaitu coping distancing dengan cara menyibukkan diri seperti olahraga bersama dan pertemuan lainnya. Hal ini memang sudah diprogramkan oleh pihah pengurus

batalyon ataupun persit. Selain berolahraga, partisipan juga sesekali berpergian mencari hiburan di luar asrama batalyon. Selain itu, adanya pengajian bergilir juga merupakan coping positif reappraisal yang ditemukan pada seluruh partisipan, karena merupakan kegiatan rutin yang harus diikuti oleh anggota lingkungan batalyon.

6. Sebagai istri TNI-AD Partisipan menerima konsekuensi yaitu ditinggal tugas dalam waktu yang cukup lama sehingga partisipan perlu menyesuaikan diri, Saat suami bertugas, partisipan juga mengendalikan tindakan dan perasaan. Bentuk pengendalian tindakan yaitu tidak langsung bercerita pada suami, tidak pilih teman, berpegang pada komitmen. Sementara pengendalain perasaan yaitu mengatasi masalah sendiri, bersabar, tidak menangis di tempat umum.

Keterbatasan Penelitian Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan yaitu:

1. Peneliti kurang bayak melakukan rapport pada partisipan. Rapport hanya dilakukan pada pertemuan awal yang disepakati dengan senior persit setelah kegiatan rutin berlangsung

2. Peneliti kurang dapat menggali tanda stress fisik dan kognitif dengan metode penelitain yang digunakan

3. Peneliti kurang mampu menggali stress terkait kehidupan pernikahan antara hubungan suami dan istri dan pengungkapan kasih sayang selama

ditinggal suami bertugas dan hanya berfokus pada stress terkait pengasuhan anak tanpa bantuan suami

4. Peneliti kurang menggali seberapa efektif coping yang digunakan

Saran

Berdasarkan kesimpulan dan hasil identifikasi kelemahan diatas, berikut beberapa saran yang dapat peneliti ajukan:

Bagi peneliti selanjutnya

Bagi peneliti selanjutnya, disarankan untuk memastikan ketersediaan partisipan berdasarkan kriteria yang dibutuhkan terlebih dahulu. Setelah menemukan partisipan yang sesuai dengan kriteria maka perlu membangun rapport dan mengikuti kegiatan harian setidaknya sekali untuk melihat gambaran kegiaatan yang dilakukan di lapagan. Selain itu, untuk peneliti selanjutnya yang ingin meneliti terkait stress yang dialami, disarankan untuk menggunakan mix method yaitu dengan memberikan kuisioner skala stress terlebih dahulu lalu kemudian dilengkapi dengan pengambilan data wawancara untuk memperdalam tanda stress. Selain itu, dalam hal coping stress disarankan menggali seberapa efektif coping yang digunakan seperti distancing yang diterapkan oleh semua partisipan. Penelitain selanjutnya juga disarankan untuk mengungkap stress terkait hubungan pernikahan dan juga pengungkapan kasih sayang.

Bagi Psikolog TNI-AD

Perlu untuk memantau secara berkala mengenai stress yang dialami istri TNI-AD saat ditinggal suami bertugas, terutama bagi istri yang pertama kali ditinggal tugas. Selain itu, mengingat stress yang dirasakan cenderung terkait pengasuhan anak, maka disarankan agar psikolog TNI-AD memanfaatkan pertemuan rutin PERSIT dengan mengisi pertemuan terkait dengan parenting sehingga para ibu lebih bisa percaya diri dalam menghadapi tantangan terkait pengasuhan tanpa suami.

Bagi calon pasangan TNI-AD

Diharapkan setelah membaca penelitian ini, calon pasangan TNI-AD dapat mempelajari pengalaman-pengalaman istri TNI-AD yang pernah ditinggal tugas dan dinamika yang ada dalam lingkungan batalyon sehingga memiliki gambaran untuk bisa menyesuaikan diri.

Dokumen terkait