• Tidak ada hasil yang ditemukan

A. Kesimpulan

1. Pengaruh Electronic Word of Mouth terhadap Minat Kunjung Wisatawan

Elelctronic word of mouth berpengaruh terhadap minat kunjung wisatawan di Taman Wisata Alam Mangrove Pantai Indah Kapuk. Minat kunjung wisatawan.

2. Pengaruh Daya Tarik terhadap Minat Kunjung

Daya tarik berpengaruh terhadap minat kunjung wisatawan di Taman Wisata Alam Mangrove Pantai Indah Kapuk.

3. Pengaruh Simultan Variabel Electronic Word of Mouth terhadap Minat Kunjung Wisatawan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel electronic word of mouth dan daya tarik secara bersama-sama berpengaruh terhadap minat kunjung wisatawan di Taman Wisata Alam Mangrove Pantai Indah Kapuk.

4. Perbedaan Persepsi Wisatawan terhadap Daya Tarik Wisata Berdasarkan Kelompok Usia

Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan persepsi wisatawan terhadap daya tarik wisata berdasarkan kelompok usia pengunjung Taman Wisata Alam Mangrove Pantai Indah Kapuk, akan tetapi perbedaan tersebut tidak bermakna.

B. Saran

Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan penelitian ini, peneliti mengajukan beberapa saran yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam meningkatkan minat kunjung wisatawan terkait electronic word of mouth dan daya tarik wisata. Adapun saran yang dibuat oleh peneliti didasarkan pada setiap item pertanyaan dan dan rata-rata skor dari jawaban responden. Rata-rata skor dari jawaban responden yang rendah akan peneliti beri saran sebagai pertimbangan perusahaan agar ditingkatkan lagi, tetapi untuk rata-rata skor dari jawaban responden setiap item pertanyaan yang tinggi akan peneliti beri saran sebagai pertimbangan perusahaan untuk mempertahankan hal tersebut. Adapun saran yang diberikan peneliti sebagai berikut :

1. Terkait Electronic Word of Mouth

a. Berdasarkan penelitian ditemukan bahwa respon wisatawan paling rendah mengenai ketertarikan wisatawan untuk melakukan pertukaran informasi dengan wisatawan lainnya di kolom komentar

media sosial hal tersebut terlihat dari hasil rata-rata skor item pertanyaan sebesar 3,53 (pada Tabel 5.5 Mean Butir Pernyataan Variabel Electronic Word of Mouth). Oleh karena itu, peneliti memberikan saran kepada pengelola Taman Wisata Alam Mangrove Pantai Indah Kapuk untuk lebih aktif berinteraksi dengan wisatawan yang sudah berkunjung pada kolom komentar di media sosial, karena dengan hal ini dapat menarik wisatawan lainnya untuk mencari informasi lebih banyak dari media sosial melalui wisatawan yang sudah berkunjung.

b. Selain itu, berdasarkan rata-rata skor tertinggi sebesar 4,27 (pada tabel 5.5 Mean Butir Pernyataan Variabel Electronic Word of Mouth) dengan penyataan responden setuju Taman Wisata Alam Mangrove Pantai Indah Kapuk menggunakan media sosial untuk promosinya, oleh karena itu peneliti memberi saran kepada pengelola untuk tetap menggunakan media sosial sebagai tempat promosinya dan menambah akun resmi di media sosial lainnya untuk lebih menjangkau pengguna media sosial sebagai calon wisatawan. Hal tersebut disarankan karena hasil penelitian membuktikan wisatawan yang datang ke Taman Wisata Alam Mangrove Pantai Indah Kapuk juga memperoleh informasi dari media sosial Blog, Twitter, Whatsapp, dan line (terdapat pada tabel 5.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Media Sosial yang Digunakan untuk Memperoleh Informasi Taman Wisata Alam

Mangrove Pantai Indah Kapuk), selain media sosial tersebut pengelola juga dapat membuat akun Youtube, berdasarkan (grafik 1.5 Data Konten Media Sosial yang Sering Dikunjungi) Youtube merupakan urutan ketiga sebagai media sosial yang sering dikunjungi oleh pengguna.

2. Terkait Daya Tarik

a. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa respon wisatawan paling rendah mengenai ketertarikan untuk menyewa penginapan di Taman Wisata Alam Mangrove Pantai Indah Kapuk, hal tersebut terlihat dari hasil rata-rata skor item pertanyaan sebesar 3,15 (terdapat pada tabel 5.6 Mean Butir Pernyataan Variabel Daya Tarik). Hal tersebut dapat disebabkan oleh beberapa faktor yang membuat wisatawan tidak tertarik menginap di Taman Wisata Alam Mangrove Pantai Indah Kapuk. Oleh karena itu, peneliti memberikan saran kepada pengelola untuk mempertimbangkan hasil penelitian ini dan melakukan penelitian lebih dalam mengenai faktor-faktor apa saja yang membuat wisatawan tidak tertarik untuk menginap atau menyewa penginpan yang di tawarkan Taman Wisata Alam Mangrove Pantai Indah Kapuk.

b. Selain itu, berdasarkan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa wisatawan akan mengabadikan momen wisata dengan berfoto dan mengunggahnya pada media sosial, hal tersebut terlihat dari nilai

rata-rata terbesar pada butir pertanyaan variabel daya tarik sebesar 4,18 (terdapat pada tabel 5.6 Mean Butir Pernyataan Variabel Daya Tarik). Oleh karena itu, peneliti memberi saran kepada pengelola Taman Wisata Alam Mangrove Pantai Indah Kapuk untuk mempertahankan daya tarik yang sudah ada dengan melakukan pengelolaan daya tarik dengan baik, serta menambah spot foto yang menarik bagi wisatawan yang akan berkunjung.

3. Terkait Perbedaan Persepsi Kelompok Usia

Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan persepsi daya tarik berdasarkan kelompok usia wisatawan (terdapat pada tabel 5.18 uji independent t-test), akan tetapi perbedaan tersebut tidak bermakna karena jumlah wisatawan kelompok usia 26-55 tahun yang datang terbatas. Hal tersebut disebabkan kebutuhan dan keinginan daya tarik wisatawan berdasarkan kelompok usia berbeda-beda. Oleh karena itu, peneliti memberikan saran kepada pengelola Taman Wisata Alam Mangrove Pantai Indah Kapuk untuk kelompok usia 26-55 tahun, yaitu dengan fasilitas dan pelayanan yang nyaman seperti menambahkan tempat istirahat di berbagai titik tertentu, selain itu juga perlu adanya tempat pelayanan kesehatan, agar jumlah wisatawan kelompok usia 26-55 tahun akan bertambah untuk datang ke Taman Wisata Alam Mangrove Pantai Indah Kapuk.

C. Keterbatasan

1. Penelitian ini hanya terbatas pada variabel electronic word of mouth daya tarik, dan minat kunjung wisatawan. Untuk mengembangkan penelitian selanjutnya dapat menggunakan variabel-variabel lain diluar dari variabel yang terdapat pada penelitian ini.

2. Selain itu, hasil penelitian ini menunjukkan wisatawan tidak tertarik menginap di Taman Wisata Alam Mangrove Pantai Indah Kapuk (berdasarkan nilai mean yang rendah pada tabel 5.6 butir pernyataan daya tarik), namun peneliti belum menemukan faktor apa yang membuat wisatawan tidak tertarik untuk menginap di Taman Wisata Alam Mangrove Pantai Indah Kapuk. Untuk mengembangkan penelitian selanjutnya dapat meneliti faktor-faktor apa yang membuat wisatawan tidak tertarik menginap di Taman Wisata Alam Mangrove Pantai Indah Kapuk.

121

Daftar Pustaka

Aprilia, Kumadji, dan Kusumawati. 2015. Pengaruh Word Of Mouth Terhadap Minat Berkunjung Serta Dampaknya Pada Keputusan Berkunjung, Jurnal Administrasi Bisnis Volume 24 Nomor 1, Malang: Universitas Brawijaya. Arifiana, Estiningrum. 2015. Pengaruh Bauran Pemasaran Jasa dan

Pengembangan Obyek Terhadap Minat Wisatawan Serta Implikasinya Terhadap Perilaku Wisatawan, Jakarta: Universitas Mercubuana Jakarta. Aryanto, Vincent Didiek Wiet. 2013. Manajemen Dalam Konteks Indonesia.

Yogyakarta: Kanisius Yogyakarta.

Asosiasi, Penyelenggaraan Jasa Internet Indonesia. 2016. Penetrasi dan Perilaku

Pengguna Internet Indonesia.

https://www.apjii.or.id/survei2016/download/QLAidbUykBXgo5V2R7Wuq6 mEMK8OpP. Diakses pada tanggal 12 Oktober 2017.

Astiti, Ni Komang Ayu. 2017. Situs-Situs Arkeologi Sebagai Motivasi Penarik (Pull Factors) Wisatawan Lanjut Usia (Silver Tourism) Berkunjung Ke Provinsi Bali, Jurnal Forum Arkeologi Volume 30 Nomor 1, Bali: Asisten Deputi Penelitian Pengembagan Kebijakan Kepariwisataan Kementerian Pariwisata.

Badan Pusat Statistik. 2013. Banyak Kunjungan Wisatawan Nusantara, Wisatawan Mancanegara yang Datang ke DKI Jakarta dan ke Indonesia, 2004 – 2013. https://jakarta.bps.go.id/linkTabelStatis/view/id/68. Diakses pada tanggal 24 Oktober 2017.

Bintoro, Agung Sugiharto. 2016. Pengguna Internet di Indonesia Didominasi

Anak Muda, CNN Indonesia, 24 Oktober.

https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20161024161722-185-167570/pengguna-internet-diindonesia-disominasi-anak-muda/ diakses pada tanggal 7 Oktober 2017.

Echdar, Saban. 2017. Metode Penelitian Manajemen dan Bisnis. Bogor: Ghalia Indonesia Bogor.

Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. 2009. Profil Kesehatan Indonesia. http://www.depkes.go.id/resources/download/pusdatin/profil-kesehatan-indonesia/profil-kesehatan-indonesia-2008.pdf. Diakses pada tanggal, 20 November 2017.

Kementrian Pariwisata Republik Indonesia. 2015. Ranking Devisa Pariwisata

terhadap Komoditas Ekspor Lainnya.

http://www.kemenpar.go.id/asp/detil.asp?c=117&id=1198. Diakses pada tanggal, 4 Oktober 2017.

Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller. 2013 (terj. Bob Sabran). Manajemen Pemasaran, Edisi 13, Jakarta: Erlangga Jakarta.

Maharani, Intan. 2016. Analisis Kelayakan Potensi Ekowisata Pada Kawasan Wisata Alam Bungi Kecamatan Kokalukuna Kota Baubau. Kendari: Universitas Halu Oleo.

Malau, Herman. 2017. Manajemen Pemasaran. Bandung: Alfabeta Bandung. Nurgiyantoro, Singgih. 2014. Pengaruh Strategi Promosi Melalui Social Media

Tehadap Keputusan Pembelian Garskin yang Dimediasi Word of Mouth Marketing. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.

Prianti, Tria Ayu. 2017. Pengaruh Promosi, eWOM, Daya Tarik Wisata, Dan Pelayanan Biro Jasa Transportasi Terhadap Minat Wisatawan, Lampung: Universitas Lampung.

Riantika, Irma. 2016. Pengaruh Electronic Word of Mouth, Daya Tarik, dan Lokasi Terhadap Keputusan Berkunjung Wisatawan di Curug Sidoharjo, Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

Sari, Viranti Mustika. 2012. Pengaruh Electronic Word of Mouth (eWOM), di Social Media Twitter Terhadap Minat Beli Konsumen, Jakarta: Universitas Indonesia.

Siregar, Syofian. 2013. Metode Penelitian KUANTITATIF Dilengkapi dengan Perbandingan Perhitungan Manual & SPSS. Jakarta: Prenadamedia Group Jakarta.

Suwarduki, Yulianto, dan Mawardi. 2016. Pengaruh Electronic Word Of Mouth terhadap Citra Destinasi Serta Dampaknya Pada Minat dan Keputusan Berkunjung, Jurnal Administrasi Binis Volume 37 Nomor 2, Malang: Universitas Brawijaya.

Untari, Dhian Tyas. 2011. Determinasi Positioning Wisata Kuliner di Kota Bengkulu, Jurnal -, Bengkulu: Universitas Bengkulu.

Utama, I Gusti Bagus Rai. 2017. Pemasaran Pariwisata. Yogyakarta: Andi Offset Yogyakarta.

Wikipedia, Indonesia. Pengertian Ekowisata

123

Dokumen terkait