• Tidak ada hasil yang ditemukan

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan

Kota Padang Panjang merupakan salah satu daerah rawan gempa yang terletak di daerah patahan lempeng dunia. Berbagai kejadian gempa yang terjadi di Sumatera Barat pada umumnya dan Kota Padang Panjang khususnya, telah meninggalkan kepedihan, kerugian dan trauma yang cukup pelik. Kawasan ini membutuhkan perencanaan taman-taman kota berbasis evauasi bencana yang dapat berfungsi sebagai ruang evakuatif sekaligus ruang rekreatif.

Lapangan Anas Karim dan Lapangan Bancah Laweh adalah tapak yang dipilih sebagai tapak perencanaan pada penelitian ini. Keberadaannya di pusat kota dan dikelilingi pemukiman padat menjadi faktor penting keduanya. Faktor geologi dan kerentanan terhadap bencana menjadi faktor utama dalam analisis dan perencanaan.

Beberapa hal penting yang menjadi pertimbangan dalam perencanaan taman kota berbasis gempa ini adalah lokasi taman kota dengan pendekatan geologis berkaitan kerentanannya terhadap goncangan gempa (rentan atau tidak rentan) dan jarak taman kota dengan garis sesar/patahan; aksesibilitas masyarakat menuju tapak yang mudah dan tidak terlalu jauh; adanya jalur evakuasi yang mengarahkan masyarakat menuju tempat evakuasi; luas lahan dan daya dukung pada saat evakuasi berlangsung; ketinggian tempat dari permukaan laut sehingga tidak berpotensi tsunami; penempatan terintegrasi fasilitas rekreasi dan evakuasi; kebutuhan air, energi, makanan dapat tersupplai dengan baik; pemilihan pohon yang tidak mudah tumbang dengan pemeliharaan yang baik; serta perencanaan

helipad jika jalur transportasi lainnya terputus.

Konsep dasar perencanaan lanskap tapak adalah merencanakan sebuah lanskap taman kota di daerah rawan bencana yang dapat memenuhi fungsi sebagai ruang evakuasi, mitigasi dan rekreasi. Konsep dan rencana taman kota terdiri dari dua skenario. Skenario 1 pada saat kondisi normal dan skenario 2 pada kondisi saat gempa terjadi. Fungsi rekreasi pada saat kondisi normal/biasa dapat berubah menjadi fungsi evakuatif manakala gempa terjadi.

Rencana lanskap taman kota di daerah rawan gempa meliputi rencana masing-masing zona dengan mempertimbangkan aspek daya dukung, keamanan, aspek fungsional dan estetika untuk semua elemen lanskap yang direncanakan. Tapak dibagi dalam empat ruang yaitu: (1) ruang penerimaan; (2) ruang transisi; (3) ruang inti lanskap taman kota (terdiri dari sub-sub ruang dengan fungsi evakuasi-mitigasi bencana gempa dan fungsi rekreasi) dan (4) ruang penyangga. Rencana tapak dilengkapi dengan rencana aktivitas-fasilitas, rencana sirkulasi dan rencana tata hijau serta rencana daya dukung.

Berdasarkan hasil perhitungan daya dukung/daya tampung, taman evakuasi Anas Karim dapat menampung total jumlah pengungsi sebanyak 3026 orang. Sedangkan untuk taman evakuasi Bancah Laweh dapat menampung total jumlah pengungsi sebanyak 4212 orang. Kapasitas daya dukung tapak ini dapat memenuhi kebutuhan jumlah pengungsi di masing-masing tapak. Namun pada kondisi darurat disediakan alternatif-alternatif tempat evakuasi darurat karena pada kondisi ini, batas pelayanan radius 1 km tidak berlaku masif. Hal penting yang diutamakan saat kondisi darurat ini adalah perlindungan dan pertahanan hidup terhadap bencana, serta minimalisasi korban bencana.

Sementara itu untuk daya tampung rekreasi, taman kota Anas Karim dapat menampung 830 orang dan 550 penonton saat event olah raga sepak bola dan taman kota Bancah Laweh dapat menampung 842 orang dan 2000 penonton saat event pacuan kuda dan olah raga. Hasil yang didapat berupa rencana penataan

(site plan) dan rencana tertulis. Perencanaan dilengkapi dengan gambar tampak potongan dan gambar perspektif.

6.2. Saran

Saran yang direkomendasikan dari perencanaan adalah sebagai berikut: 1. hasil penelitian perlu ditindaklanjuti oleh pemerintah daerah dalam rangka

meningkatkan kesadaran dan kesiapan menghadapi bencana serta sebagai bentuk tindakan mitigasi untuk meminimalkan kerugian akibat bencana,

2. penelitian perlu diteruskan sampai pada tahap perancangan dan detail konstruksi,

3. perlunya kerjasama berbagai instansi terkait dan juga masyarakat untuk terlibat langsung dalam perencanaan dan pelaksanaan taman kota berbasis bencana dengan fungsi sebagai ruang evakuasi dan ruang rekreasi,

4. pengadaan simulasi bencana gempa, sosialisasi dan publikasi kepada semua masyarakat tentang keberadaan taman evakuasi, dimana taman lingkungan (ruang terbuka) di sekitar rumah masyarakat menjadi tempat pelarian/evakuasi sementara (penyelamatan diri pertama) dan kemudian menuju taman evakuasi, 5. penjelasan rinci sistem kerja alih fungsi dan portable yang menjadi salah satu

fokus perencanaan tapak,

6. diperlukan program realisasi taman yang baik dan berkelanjutan sehingga tapak dapat terawat dengan baik dan dapat dimanfaatkan optimum jika sewaktu-waktu dibutuhkan saat gempa terjadi.

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan

Kota Padang Panjang merupakan salah satu daerah rawan gempa yang terletak di daerah patahan lempeng dunia. Berbagai kejadian gempa yang terjadi di Sumatera Barat pada umumnya dan Kota Padang Panjang khususnya, telah meninggalkan kepedihan, kerugian dan trauma yang cukup pelik. Kawasan ini membutuhkan perencanaan taman-taman kota berbasis evauasi bencana yang dapat berfungsi sebagai ruang evakuatif sekaligus ruang rekreatif.

Lapangan Anas Karim dan Lapangan Bancah Laweh adalah tapak yang dipilih sebagai tapak perencanaan pada penelitian ini. Keberadaannya di pusat kota dan dikelilingi pemukiman padat menjadi faktor penting keduanya. Faktor geologi dan kerentanan terhadap bencana menjadi faktor utama dalam analisis dan perencanaan.

Beberapa hal penting yang menjadi pertimbangan dalam perencanaan taman kota berbasis gempa ini adalah lokasi taman kota dengan pendekatan geologis berkaitan kerentanannya terhadap goncangan gempa (rentan atau tidak rentan) dan jarak taman kota dengan garis sesar/patahan; aksesibilitas masyarakat menuju tapak yang mudah dan tidak terlalu jauh; adanya jalur evakuasi yang mengarahkan masyarakat menuju tempat evakuasi; luas lahan dan daya dukung pada saat evakuasi berlangsung; ketinggian tempat dari permukaan laut sehingga tidak berpotensi tsunami; penempatan terintegrasi fasilitas rekreasi dan evakuasi; kebutuhan air, energi, makanan dapat tersupplai dengan baik; pemilihan pohon yang tidak mudah tumbang dengan pemeliharaan yang baik; serta perencanaan

helipad jika jalur transportasi lainnya terputus.

Konsep dasar perencanaan lanskap tapak adalah merencanakan sebuah lanskap taman kota di daerah rawan bencana yang dapat memenuhi fungsi sebagai ruang evakuasi, mitigasi dan rekreasi. Konsep dan rencana taman kota terdiri dari dua skenario. Skenario 1 pada saat kondisi normal dan skenario 2 pada kondisi saat gempa terjadi. Fungsi rekreasi pada saat kondisi normal/biasa dapat berubah menjadi fungsi evakuatif manakala gempa terjadi.

Rencana lanskap taman kota di daerah rawan gempa meliputi rencana masing-masing zona dengan mempertimbangkan aspek daya dukung, keamanan, aspek fungsional dan estetika untuk semua elemen lanskap yang direncanakan. Tapak dibagi dalam empat ruang yaitu: (1) ruang penerimaan; (2) ruang transisi; (3) ruang inti lanskap taman kota (terdiri dari sub-sub ruang dengan fungsi evakuasi-mitigasi bencana gempa dan fungsi rekreasi) dan (4) ruang penyangga. Rencana tapak dilengkapi dengan rencana aktivitas-fasilitas, rencana sirkulasi dan rencana tata hijau serta rencana daya dukung.

Berdasarkan hasil perhitungan daya dukung/daya tampung, taman evakuasi Anas Karim dapat menampung total jumlah pengungsi sebanyak 3026 orang. Sedangkan untuk taman evakuasi Bancah Laweh dapat menampung total jumlah pengungsi sebanyak 4212 orang. Kapasitas daya dukung tapak ini dapat memenuhi kebutuhan jumlah pengungsi di masing-masing tapak. Namun pada kondisi darurat disediakan alternatif-alternatif tempat evakuasi darurat karena pada kondisi ini, batas pelayanan radius 1 km tidak berlaku masif. Hal penting yang diutamakan saat kondisi darurat ini adalah perlindungan dan pertahanan hidup terhadap bencana, serta minimalisasi korban bencana.

Sementara itu untuk daya tampung rekreasi, taman kota Anas Karim dapat menampung 830 orang dan 550 penonton saat event olah raga sepak bola dan taman kota Bancah Laweh dapat menampung 842 orang dan 2000 penonton saat event pacuan kuda dan olah raga. Hasil yang didapat berupa rencana penataan

(site plan) dan rencana tertulis. Perencanaan dilengkapi dengan gambar tampak potongan dan gambar perspektif.

6.2. Saran

Saran yang direkomendasikan dari perencanaan adalah sebagai berikut: 1. hasil penelitian perlu ditindaklanjuti oleh pemerintah daerah dalam rangka

meningkatkan kesadaran dan kesiapan menghadapi bencana serta sebagai bentuk tindakan mitigasi untuk meminimalkan kerugian akibat bencana,

2. penelitian perlu diteruskan sampai pada tahap perancangan dan detail konstruksi,

3. perlunya kerjasama berbagai instansi terkait dan juga masyarakat untuk terlibat langsung dalam perencanaan dan pelaksanaan taman kota berbasis bencana dengan fungsi sebagai ruang evakuasi dan ruang rekreasi,

4. pengadaan simulasi bencana gempa, sosialisasi dan publikasi kepada semua masyarakat tentang keberadaan taman evakuasi, dimana taman lingkungan (ruang terbuka) di sekitar rumah masyarakat menjadi tempat pelarian/evakuasi sementara (penyelamatan diri pertama) dan kemudian menuju taman evakuasi, 5. penjelasan rinci sistem kerja alih fungsi dan portable yang menjadi salah satu

fokus perencanaan tapak,

6. diperlukan program realisasi taman yang baik dan berkelanjutan sehingga tapak dapat terawat dengan baik dan dapat dimanfaatkan optimum jika sewaktu-waktu dibutuhkan saat gempa terjadi.

Dokumen terkait