BAHAN DAN METODE
5. Struktur dan
Bangunan
Eksisting dan perencanaan ke depan
Survai dan Studi Pustaka Lapang, Bappeda Peta, Deskripsi
Jaringan sirkulasi dan transportasi
Survai dan Studi Pustaka Lapang, Bappeda Peta, Deskripsi
6. Teknik
Rencana ruang evakuasi
Survai dan Studi Pustaka BMKG, Bappeda Peta,Deskripsi
7. Sosial Budaya
Demografi dan jumlah penduduk
Wawancara dan Studi Pustaka
Bappeda Deskripsi Perilaku dan
keinginan penduduk terhadap tapak
Survai dan Wawancara Lapang Deskripsi
Kesejarahan gempa Wawancara dan Studi Pustaka
BMKG, Lapang Peta, Deskripsi
8. Ekonomi Studi Pustaka Bappeda Deskripsi
9. Legalitas Wawancara dan Studi
Pustaka
3. analisis
Data inventarisasi yang telah didapat, selanjutnya dikelompokkan terlebih dahulu menjadi data fisik dan biofisik, data sosial budaya, data ekonomi, data terkait dengan objek (taman kota) dan potensi bencana (bencana gempa). Data yang telah dikelompokkan tersebut kemudian dianalisis sehingga dapat diketahui potensi, kendala, dan danger signal (bila ada) yang berperan dalam proses perencanaan, untuk kemudian dihubungkan dengan faktor ruang. Pada tahap ini data dan informasi yang diperoleh dianalisis secara mendalam baik secara deskriptif, tabular ataupun spasial. Analisis yang dilakukan yaitu:
a. analisis penilaian potensi dan kendala dari aspek fisik dan biofisik tapak dengan metode deskriptif kualitatif,
b. analisis kesesuaian kondisi tapak secara spasial terhadap tujuan perencanaan taman kota berbasis bencana dengan metode deskriptif kualitatif, overlay
manual menurut Chiara dan Koppelman (1989) dan Pusat Geologi dan Bappeda (2006). Peta yang dioverlay adalah peta analisis tata guna lahan, kemiringan dan geologi. Ketiga peta ini dianggap paling mewakili sebagai aspek terpenting dalam perencanaan taman kota berbasis bencana di Kota Padang Panjang. Standar kesesuaian kondisi ketiga aspek terhadap aman dan nyamannya fungsi rekreasi dan evakuasi dapat dilihat pada Tabel 5.
Tabel 5. Standar Kesesuaian Aspek Tata Guna Lahan, Kemiringan dan Geologi
Aspek Kriteria Standar Kesesuaian Tingkat
Kesesuaian Tata Guna
Lahan
Tidak terdapat peruntukan struktur bangunan. Tapak didominasi oleh penggunaan lahan yang terbuka sehingga berbagai aktifitas rekreasi dan evakuasi berlangsung efektif, aman dan nyaman.
1 Sesuai
Tapak masih cukup didominasi oleh penggunaan lahan yang terbuka, namun terdapat beberapa struktur dan bangunan.
Struktur yang tahan gempa dan beberapa area terbuka cukup efektif dan aman untuk berlangsungnya aktifitas rekreasi dan evakuasi.
Cukup Sesuai
Tapak dominan dengan penggunaan dan peruntukan bangunan sehingga aktifitas rekreasi dan evakuasi tidak cukup efektif dan aman untuk berlangsung.
Kurang Sesuai
Kemiringan1 Datar dan Landai Sesuai Bergelombang Cukup Sesuai Agak Curam dan Curam Kurang Sesuai Geologi2 Kerentanan Terhadap Goncangan Gempa Rendah Sesuai
Kerentanan Terhadap Goncangan Gempa Sedang Cukup Sesuai Kerentanan Terhadap Goncangan Gempa Tinggi Kurang Sesuai Sumber: 1Chiara dan Koppelman (1989) dan 2Pusat Geologi dan Bappeda (2006).
c. analisis terhadap aspek sosial budaya masyarakat sekitar dan pengguna tapak mengenai persepsi dan keinginan pengunjung serta masyarakat terhadap tapak dan perencanaan tapak melalui penyebaran kuisoner dan wawancara kepada 50 responden dengan metode deskriptif kualitatif.
4. sintesis
Sintesis merupakan tahapan lanjutan dari analisis. Pada tahap sintesis ini dibuat alternatif pemanfaatan potensi dan solusi kendala yang terdapat dalam tapak, baik dalam aspek fisik, biofisik, teknik dan sosial budaya. Hasil overlay
data yang telah dianalisis sebelumnya menghasilkan peta komposit yang dijadikan sebagai dasar perencanaan ruang. Zona-zona dalam peta komposit dihitung luasannya untuk kemudian dibuat alternatif pemanfaatannya dalam tahap sintesis. 5. konsep
Dari hasil sintesis yang ada ditentukan konsep dasar perencanaan dan pengembangan konsep untuk perencanaan. Konsep merupakan ide atau gagasan yang mempertimbangkan hasil analisis sehingga menciptakan konsep tapak yang fungsional, harmonis, aman, nyaman bagi pengguna dan masyarakat sekitar serta meningkatkan kualitas lingkungan. Konsep perencanaan ini terdiri dari konsep ruang, konsep sirkulasi, konsep vegetasi, konsep aktifitas-fasilitas dan konsep
borrowed scenery. 6. perencanaan
Konsep pengembangan yang telah dibuat dituangkan ke dalam tapak menjadi rencana-rencana lanskap spesifik dan kemudian menghasilkan rencana blok (block plan). Rencana lanskap meliputi rencana masing-masing zona dengan mempertimbangkan aspek daya dukung, keamanan, aspek fungsional dan estetika untuk semua elemen lanskap yang direncanakan. Rencana daya dukung tapak merupakan unsur penting dalam perencanaan taman kota sebagai ruang evakuasi. Daya dukung atau daya tampung akan menjadi indikator penting dalam merencanakan kebutuhan ruang saat evakuasi dan kebutuhan fasilitas serta logistik lainnya. Penentuan standar dilakukan sesuai dengan literatur dan asumsi logis, karena keterkaitannya dengan aspek fisik kawasan, psikologis masyarakat dan ekologis. Secara umum rumus daya dukung (Boulon dalam Nurisjah, 2003):
Hasil yang didapat dari tahapan perencanaan berupa rencana tapak (site plan) dan rencana tertulis. Hasil perencanaan dilengkapi dengan gambar tampak potongan dan perspektif beberapa spot pada tapak. Tahapan proses Perencanaan Lanskap Taman Kota untuk Evakuasi Bencana disajikan pada Gambar 10.
Gambar 10. Alur Perencanaan Lanskap
INVENTARI- SASI
Aspek Bio fisik: Lokasi, Aksesibilitas, Geologi, Tata Guna Lahan, Jenis Tanah, Topografi, Kemiringan, Hidrologi, Vegetasi dan Iklim.
Kondisi dan Karakteristik tapak
Analisis potensi kendala dengan metode Deskriptif Kualitatif dari semua aspek data yang diinventarisasi
ANALISIS
SINTESIS
Pemecahan masalah dan pemanfaatan potensi serta potensi pengembangan
Potensi, kendala, amenity
dan danger signal
Pemecahan masalah dan pemanfaatan potensi, Zonasi dari peta komposit
KONSEP
Konsep dasar perencanaan, tata ruang, sirkulasi, vegetasi, aktifitas-fasilitas dan borrowed scenery
Diagram konsep
PERENCANAAN
Pengembangan konsep
menjadi perencanaan Block plan , Site plan PERSIAPAN Data dan Informasi Kota
Padang Panjang Usulan penelitian
Aspek Sosial Budaya: Demografi dan Jumlah Penduduk; Persepsi, Keinginan dan Harapan terhadap Tapak; Kesejarahan Gempa; Adat Istiadat Aspek Ekonomi Aspek Teknis
Aspek Hukum dan Legalitas
Overlay Manual Peta Analisis Tata Guna lahan, Peta Analisis Kemiringan dan Peta Analisis Geologi Analisis Sosial Budaya
Kesesuain tapak terhadap fungsi rekreasi dan evakuasi: Peta Komposit Persepsi dan keinginan masyarakat
3.4. Alat dan Bahan Penelitian
Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini antara lain:
1. Global Positioning System (GPS), yang digunakan untuk menentukan luasan, bentuk, elevasi, serta posisi titik koordinat dari lokasi penelitian, 2. meteran, yang digunakan untuk mengukur dimensi panjang dan lebar
beberapa elemen eksisting pada tapak,
3. kamera digital, tape recorder serta alat tulis dan alat gambar,
4. laptop dengan perangkat lunak Garmin (MapSource), AutoCAD 2006, Adobe Photoshop CS3, Google SketchUp 6, Microsoft Word 2007, Microsoft Excel 2007, yang digunakan untuk mengolah data hasil penelitian.
Beberapa bahan peta Kota Padang Panjang seperti peta batas kota, RTRW serta peta geologi dan potensi bahaya bencana gempa yang digunakan sebagai acuan orientasi lokasi dan acuan dalam menentukan pemilihan tapak dalam penelitian ini, diperoleh dari Bappeda Kota Padang Panjang dan BMKG Kota Padang Panjang. Alat dan bahan tersebut digunakan dalam proses penelitian sesuai dengan tahapan-tahapan pada diagram alur perencanaan sebelumnya.
BAB IV