• Tidak ada hasil yang ditemukan

KETENTUAN UMUM PAJAK DAERAH

Dalam dokumen Buku Pajak Dan Retribusi Daerah (Halaman 44-52)

D

alam bab ini akan diuraikan tentang pajak-pajak daerah yang

diberlakukan di Indonesia dan sarana pelaporannya. Bab ini akan membahas secara selintas tentang Pajak Daerah menurut UU No.

is

Tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah sebagaimana telah diubah terakhir dengan UU No.34 Tahun 2000 terdiri dari pajak kendaraan bermotor dan kendaraan di atas air, bea balik nama kendaraan bermotor dan kendaraan di atas air, pajak bahan bakar kendaraan bermotor, pajak pengambilan dan pemanfaatan airbawah tanah dan air permukaan, pajak hotel, pajak restoran, pajak hiburan, pajak reklame, pajak penerangan jalan, dan pajak pengambilan bahan galian golongan C.pajak penghasilan umum, pajak penghasilan bagi karyawan, pajak penghasilan bagi badan usaha, dan pajak penghasilan bagi perseorangan.Selanjutnya membahas tentang sarana-sarana pelaporan pajak daerah berupa surat ketetapan yang dikeluarkan oleh Pemerintah Daerah, misalnya SPPD (Surat Pemberitahuan Pajak Daerah), SKPD (Surat Ketetapan Pajak Daerah), STPD (Surat Tagihan Pajak Daerah) dan sarana-sarana lainnya.

76 11PajakdanRetribusi Daerah

TERMINOLOGI PAJAK DAERAH

Terminologi pajakdaerahiniberisi tentangpengertian -pengertian khusus atau istilahteknis yang digunakanundang-undang perpajakan daerah, meliputi:

1. Pajak Daerah,yang selanjutnya disebut Pajak, adalahiuran wajib yang dilakukan oleh orang pribadiatau badankepada Daerahtanpa imbalan langsung yang seimbang, yang dapatdipaksakan berdasarkan peraturan perundang-undangan yangberlaku, yangdigunakan untuk membiayai penyelenggaraan pemerintahan daerahdanpembangunan daerah;

2. Badanadalah suatu bentuk badan usaha yang meliputi perseroan terbatas, perseroan komanditer, perseroan lainnya badanusaha milik negara atau daerah dengan nama dan dalam bentuk apapun, persekutuan, perkumpulan, firma, kongsi, koperasi yayasanatau organisasi yangsejenis, lembaga, danapensiun, bentukusahatetap secta bentukbadan usahalainnya;

3. Subjekpajakadalah orang pribadiataubadanyangdapatdikenakan pajak daerah; Wajib Pajak adalah orang pribadi atau badan yang menurut peraturan perundang-undangan perpajakan daerah diwajibkan untuk melakukan pembayaran pajak yang terutang, termasuk pemungut ataupemotong pajaktertentu;

4. Masa Pajakadalahjangka waktu yang lamanya samadengan satu bulan takwim kecuali ditentukan lain; Tahun Pajak adalahjangka waktu yang larnanya satu tabuntakwimkecuali bilaWajib

tabunbukuyang tidaksamadengan tabuntakwim;

5. Pajak yang terutangadalah pajak yang harus dibayar oleh Wajib Pajakpada suatu saat, dalam Masa Pajak, dalam Tahun Pajak atau dalamBagian TahunPajakmenurut peraturanperundang-undangan perpajakan daerah;

6. Pemungutanadalah suatu rangkaian kegiatan mulaidaripenghimpunan dataobjekdansubjek pajakatauretribusi, penentuan besarnya pajak atau retribusi yang terutang sampai kegiatanpenagihanpajak atau

Umum PajakDaerah

IJ

77 retribusi kepada Wajib Pajak atau Wajib Retribusi serta pengawasan penyetorannya;

7 Putusan Banding adalah putusan Badan Penyelesaian Sengketa Pajak atas banding terhadap Surat Keputusan Keberatan yang diajukan oleh Wajib Pajak;

8 Pembukuanadalah suatuproses pencatatanyang dilakukansecara teraturuntukmengumpulkandatadaninformasi yang meliputi keadaan harta,kewajiban atau utang, modal, penghasilan danbiaya sectajumlah harga perolehan danpenyerahan barang atau jasa,yang ditutup dengan menyusun laporan keuangan berupa neraca danperhitungan rugilaba padasetiap TahunPajakberakhir;

JENI8-JENIS PAJAK DAERAH

Pajak Kendaraan Bermotor

Pajak Kendaraan Bermotor merupakan pajak yang dikenakan terhadap kepemilikan dan atau penguasaan kendaraan bermotor. Kendaraan bermotor adalah semua kendaraan beroda dua atau lebih beserta gandengannya yang digunakan di semua jenis jalan darat, dan digerakkan oleh peralatan teknis berupa motor atau peralatan lainnya yang berfungsi untuk mengubah suatu sumber daya energi tertentu menjadi tenaga gerak kendaraan bermotor yang bersangkutan, termasuk alat-alat berat dan alat-alat besar yang bergerak.

Pajak Kendaraan di Atas Air

Pajak Kendaraan di Atas Air merupakan pajak yang dikenakan terhadap kepemilikan dan/atau penguasaan kendaraan di atas air. Kendaraan di atas air adalah semua kendaraan yang digerakkan oleh peralatan teknik berupa motor atau peralatan lainnya yang berfungsiuntukmengubahsuatu sumber daya energi tertentu menjadi tenaga gerak kendaraanbermotor yang bersangkutanyang digunakan di atas air.

78 Pajak Daerah

Bea Balik Nama Kendaraan Bennotor

Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor merupakan pajak yang dikenakanterhadappenyerahan hak milik Kendaraan Bermotor sebagai akibat perjanjian dua pihak atau perbuatan sepihak atau keadaan yang terjadi karenajual beli, tukar menukar, hibah, warisan, atau pemasukan ke dalam badan usaha.

Bea Balik Nama Kendaraan di Alas Air

Bea Balik Nama Kendaraan di Atas Air merupakan pajak yang dikenakan terhadap penyerahan hak milik Kendaraan di Atas Air sebagai akibat perjanjian dua pihak atau perbuatan sepihak atau keadaan yang terjadi karena jual beli, tukar menukar, hibah, warisan, atau pemasukan ke dalam badan usaha.

Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bennotor

Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor merupakan pajak atas bahan bakar yang disediakan atau dianggap digunakan untuk kendaraan bermotor, termasuk bahan bakar yang digunakan untuk kendaraan di atas air. Bahan bakar kendaraan bermotor dan/atau kendaraan di atas air adalah bahan bakar yang digunakan untuk menggerakkan kendaraan bermotor dan/atau kendaraan di atas air;

Pajak Pengambilan Dan Pemanfaatan Air Bawah Tanah dan Air Pennukaan

Pajak yang dikenakan terhadap pengambilan dan pemanfaatan air, baik air bawah tanah maupun air permukaan untuk digunakan bagi orang pribadi atau badan, kecuali untuk keperluan dasar rumah tangga dan pertanian rakyat. Air bawah tanah adalah air yang berada di perut bumi, termasuk mata air yang muncul secara alamiah di atas permukaan tanah. Air permukaan adalah air yang berada di atas permukaan bumi, tidak termasuk air laut.

UmumPajakDaerah

11

79

Pajak Hotel

Pajak Hotel adalah pajak atas pelayanan hote1. Hotel adalah bangunan yang khusus disediakan bagi orang untuk dapat menginap/ istirahat, memperoleh pelayanan, dan/atau fasilitas lainnya dengan dipungut bayaran, termasuk bangunan lainnya yang menyatu, dikelola dan dimiliki oleh pihak yang sama, kecuali untuk pertokoan dan perkantoran.

Pajak Restoran

Pajak Restoran adalah pajak atas pelayanan restoran. Restoran adalah tempat menyantap makanan dan/atau minuman,yang disediakan dengan dipungut bayaran, tidak termasuk usaha jasa boga atau katering.

Pajak Hiburan

Pajak Hiburan adalah pajak atas penyelenggaraan hiiburan. Hiburan adalah semua jenis pertunjukan, permainan, permainan ketangkasan, dan/atau keramaian dengan nama dan bentuk apapun, yang ditonton atau dinikmati oleh setiap orang dengan dipungut bayaran, tidak termasuk penggunaan fasilitas untuk berolah raga;

Pajak Reklame

Pajak Reklame adalah pajak atas penyelenggaraan reklame. Reklame adalah benda, alat, perbuatan atau media yang menurut bentuk dan corak ragamnya untuk tujuan komersial, dipergunakan untuk memperkenalkan, menganjurkan atau memujikan suatu barang, jasa atau orang, ataupun untuk menarik perhatian umum kepada suatu barang, jasa atau orang yang ditempatkan atau yang dapat dilihat, dibaca, dan/ atau didengar dari suatu tempat oleh umum, kecuali yang dilakukan oleh Pemerintah.

11Pajak Retribusi Daerah

Pajak Penerangan Jalan

Pajak Penerangan Jalan adalah pajak atas penggunaan tenaga listrik dengan ketentuan bahwa di wilayah daerah tersebut tersedia peneranganjalan yang rekeningnya dibayar olehPemerintahDaerah, Penerangan jalan adalah penggunaan tenaga listrik untuk menerangi jalan umum yang rekeningnya dibayar oleh Pemerintah Daerah. Dalam hal tenaga listrik disediakan oleh PLN maka pemungutan Pajak PeneranganJalan dilakukan oleh PLN.Ketentuan lebih lanjut mengenai pemungutan Pajak Penerangan Jalan tersebut diatur dengan Keputusan Menteri Dalam Negeri dengan pertimbangan Menteri Keuangan.

Pajak Pengambilan Bahan Galian Golongan C

Pajak Pengambilan Bahan Galian Golongan C adalah pajak atas

kegiatan pengambilan bahan galian Golongan C sesuai dengan peraturanperundang-undangan yang berlaku. Bahan galian golongan C adalah bahan galian golongan C terdiri dari Asbes, batu tulis, batu setengah permata, batu kapur, batu apung batu permata, bentonit, dolomit, feldspar, garam batu (halite); grafi, granitl andesit, gips,kalsit; kaolin, leusit; magnesit, mika, marmer; nitrat; opsidien; oker; pasir dan kerikil; pasir kuarsa; perlit; phospat; talk, tanah serap (fullers earth); tanah diatome; tanah liat; tawas (alum); tras; Yarosif; zeolit; basal; dan trakkit.

Pajak Parkir

Pajak Parkir adalah pajak yang dikenakan atas tempat parkir yang disediakan oleh orang pribadi atau badan,baik yang disediakan berkaitan atas pokok usaha maupun yang disediakan sebagai suatu usaha, termasuk penyediaan temp at penitipan kendaraan bermotor dan garasi kendaraan bermotor yang memungut bayaran.

KetenJuan Umum Pajak

11

81 SARANA PELAPORAN PAJAK DAERAH

Formulir-formulir isian yang digunakan untuk melaporkan, menghitung, membayar dan menyetorkan pajak daerah yang terutang menurut peraturan perundang-undangan perpajakan daerah, meliputi: Sural Pemberitahuan Pajak Daerah

Surat Pemberitahuan Pajak Daerah, yang dapat disingkat SPTPD, adalah surat yang digunakan oleh Wajib Pajak untuk melaporkan penghitungan dan pembayaran pajak yang terutang menurut peraturan perundang-undanganperpajakan daerah;

Sural Setoran Pajak Daerah

Surat SetoranPajak Daerah, yang dapat disingkatSSPD, adalah surat yang digunakan oleh Wajib Pajak untuk melakukan pembayaran atau penyetoran pajak yang terutang ke Kas Daerah atau ke tempat lain yang ditetapkan oleh Kepala Daerah;

Sural Ketetapan Pajak Daerah

Surat Ketetapan Pajak Daerah, yang dapat disingkat SKPD, adalah surat keputusanyang menentukanbesarnyajumlah pajak yang terutang;

Sural Ketetapan Pajak Daerah Kurang

Bayar

Surat Ketetapan Pajak Daerah Kurang Bayar, yang dapat disingkat SKPDKB, adalah surat keputusan yang menentukan besarnyajurnlah pajak yang terutang,jumlah kreditpajak, jumlah kekuranganpembayaran pokok pajak, besarnya sanksiadministrasi, dan jumlah yang masih harus dibayar;

Sural Ketetapan Pajak Daerah Kurang Bayar Tambahan

Surat Ketetapan Pajak Daerah Kurang Bayar Tambahan, yang dapat disingkat SKPDKBT, adalah surat keputusan yang menentukan tambahan atas jumlah pajak yang telah ditetapkan;

82 Pajak Retribusi Daerah

Surat Ketetapan PajakDaerah Lebih Bayar

Surat Ketetapan Pajak DaerahLebih Bayar, yang dapat disingkat SKPDLB, adalah surat keputusan yang menentukanjumlah kelebihan pembayaran pajak karena jumlah kredit pajak lebih besar dari pajakyang

terutang atau tidak seharusnya terutang;

Surat Ketetapan Pajak Daerah Nihil

Surat Ketetapan Pajak Daerah Nihil, yang dapat disingkat SKPDN, adalahsurat keputusanyang menentukanjumlah pajak yang terutang sama besarnya dengan jumlah kredit pajak , atau pajak tidak terutangdantidak ada kredit pajak;

Surat Tagihan Pajak Daerah

Surat Tagihan Pajak Daerah, yang dapatdisingkatSTPD, adalahsurat untuk melakukantagihan pajak danlatau sanksi administrasiberupabunga danlatau denda;

Surat Keputusan Pembetulan

Surat Keputusan Pembetulan adalah surat keputusan untuk membetulkan kesalahan tulis, kesalahan hitung danlatau kekeliruan dalam penerapan peraturan perundang-undangan perpajakan daerah yang terdapat dalam Surat Ketetapan Pajak Daerah, Surat Ketetapan Pajak Daerah Kurang Bayar, Surat Ketetapan Pajak Daerah Kurang Bayar Tambahan, Surat Ketetapan Pajak Daerah Lebih Bayar, Surat Ketetapan Pajak Daerah Nihil atau Surat Tagihan Pajak Daerah;

Surat Keputusan Keberatan

Surat Keputusan Keberatan adalah surat keputusan atas keberatan terhadap Surat Ketetapan Pajak Daerah, Surat Ketetapan Pajak Daerah Kurang Bayar, Surat Ketetapan Pajak Daerah Kurang Bayar Tambahan, Surat KetetapanPajak Daerah Lebih Bayar, Surat KetetapanPajak Daerah Nihil atau terhadap pemotongan atau pemungutan oleh pihak ketiga yang diajukan oleh Wajib Pajak;

Umum PajakDaerah

IJ

83 PEMUNGUTAN PAJAK DAERAH

Pengertian Pemungutan baik untuk pajak daerah maupun retribusi daerah adalah suatu rangkaian kegiatan mulai dari penghimpunan data objek dan subjek pajak atau retribusi, penentuan besamya pajak atau retribusi yang terutang sampai kegiatan penagihan pajak atau retribusi kepada Wajib Pajak atau Wajib Retribusi serta pengawas-an penyetorpengawas-annya. Pemungutpengawas-an pajak dpengawas-an retribusi daerah ini tidak dapat diborongkan.

Pemungutan pajak tidak dapat diborongkan dan dipungut berdasarkan penetapan Kepala Daerah atau dibayar sendiri oleh Wajib Pajak.Pemungutan pajak berdasarkan penetapan dilaksanakan dengan menggunakan Surat Ketetapan Pajak Daerah atau dokumen lain yang dipersamakan. Sedangkan pembayaran pajak yang dilakukan sendiri oleh Wajib Pajak dilakukan dengan menggunakari Surat Pemberitahuan Pajak Daerah, Surat Ketetapan Pajak Daerah Kurang Bayar danlatau Surat Ketetapan Pajak Daerah Kurang Bayar Tambahan. Terhadap Wajib Pajak tersebut dapat diterbitkan Surat Tagihan Pajak Daerah, Surat Keputusan Pembetulan, Surat Keputusan Keberatan, dan Putusan Banding sebagai dasar pemungutan dan penyetoran pajak.

PENERBITANSURATKETETAPANPAJAK

Tatacara penerbitan Surat Ketetapan Pajak Daerah atau dokumen lain yang dipersamakan, Surat Tagihan Pajak Daerah, Surat Keputusan Pembetulan, dan Surat Keputusan Keberatan diatur dengan KeputusanKepala Daerah. Demikian pula Tatacara pengisiandan penyampaian Surat Pemberitahuan Pajak Daerah, penerbitan Surat Ketetapan Pajak Daerah Kurang Bayar, atau Surat Ketetapan Pajak Daerah Kurang Bayar Tambahan diatur dengan Keputusan Kepala Daerah.

Dalam jangka waktu 5 (lima) tahun sesudah saat terutangnya pajak, Kepala Daerah dapat menerbitkan Surat Ketetapan Pajak Daerah Kurang Bayar:

84 11Pajakdan Retribusi Daerah

1. Apabila berdasarkan hasil pemeriksaan atau keterangan lain,

pajak yang terutang tidak atau kurang dibayar.

Jumlah kekurangan pajak yangterutangdalam Surat Ketetapan Pajak Daerah Kurang Bayar dikenakan sanksi administrasi berupa bunga sebesar 2% (dua persen) sebulan dihitung dari pajak yang kurang atau terlambat dibayar untukjangka waktu paling lama 24 (dua puluh empat) bulan dihitung sejak saat terutangnya pajak.

2. Apabila SuratPemberitahuan PajakDaerah tidak disampaikan

kepada Kepala Daerahdalamjangka waktutertentu dan setelah

ditegur secara tertulis.

Jumlah kekurangan pajak yang terutangdalam SuratKetetapan Pajak Daerah Kurang Bayar dikenakan sanksi administrasi berupa bunga sebesar 2%(dua persen) sebulan dihitung dari pajak yang kurang atau terlambat dibayar untuk jangka waktu paling lama 24 (dua puluh empat) bulan dihitung sejak saat terutangnya pajak.

3. Apabilakewajiban mengisi Surat Pemberitahuan Pajak Daerah

tidak dipenuhi, pajak yang terutang dihitung secara jabatan.

Jumlah pajak yang terutang dalam Surat Ketetapan Pajak Daerah Kurang Bayar dikenakan sanksi administrasi berupa kenaikan sebesar 25 % (dua puluh lima persen) dari pokok pajak ditambah sanksi administrasi berupa bunga sebesar 2 %(dua persen) sebulan dihitung dari pajak yang kurang atau terlambat dibayar untuk jangka waktu paling lama 24 (dua puluh empat ) bulan dihitung sej ak saat terhutangnya pajak.

4. Apabila ditemukan data baru dan/atau data yang semula belum terungkap yang menyebabkan penambahan jumlah pajak yang

terutang, maka Kepala Daerah dapat menerbitkan Surat

Ketetapan Pajak Daerah Kurang Bayar Tambahan .

Jumlah kekurangan pajak yang terutang dalamSurat Ketetapan Pajak Daerah Kurang Bayar Tambahan dikenakan sanksi administrasi berupa kenaikan sebesar 100 % (seratus persen) dari jumlah kekurangan pajak tersebut. Kenaikan sebagaimana dimaksud tidak dikenakan apabila Wajib Pajak melaporkan sendiri sebelum dilakukan tindakan pemeriksaan.

Umum PajakDaerah

lJ .

85

Namun jika dalam jangka waktu 5 (lima) tahun sesudah saat terutangnya pajak, apabila jumlah pajak yang terutang sama besarnya dengan jumlah kredit pajak atau pajak tidak terutang dan tidak ada kredit pajak, maka Kepala Daerah dapat menerbitkan Surat Ketetapan Pajak Daerah Nihil

PEMBAYARAN DAN

Kepala Daerah menentukan tanggal jatuh'tempo pembayaran dan penyetoran pajak yang terutang paling lama 30 (tiga puluh) hari setelah saat terutangnya pajak. Surat Ketetapan Pajak Daerah, Surat Ketetapan Pajak Daerah Kurang Bayar, Surat Ketetapan Pajak Daerah Kurang Bayar Tambahan, Surat Tagihan Pajak Daerah, Surat Keputusan Pembetulan, Surat Keputusan Keberatan, dan Putusan Banding yang menyebabkan jumlah pajak yang hams dibayar bertambah harus dilunasi dalam jangka waktu paling lama 1 (satu) bulan sejak tanggal diterbitkan. Kepala Daerah atas permohonan Wajib Pajak setelah memenuhi persyaratan yang ditentukan dapat memberikan persetujuan kepada Wajib Pajak untuk mengangsur atau menunda pembayaran pajak, dengan dikenakan bunga sebesar 2% (dua persen) sebulan. Tatacara pembayaran, penyetoran, tempat pembayaran, angsuran, dan penundaan pembayaran pajak diatur dengan Keputusan Kepala Daerah.

SURAT KETETAPANPAJAK

Pajakyangterutang berdasarkan Surat Ketetapan Pajak Daerah, Surat Ketetapan Pajak Daerah Kurang Bayar, Surat Ketetapan Pajak Daerah Kurang BayarTambahan, Surat Tagihan Pajak Daerah, Surat Keputusan Pembetulan,Surat Keputusan Keberatan, dan Putusan Banding yang tidak atau kurang dibayar oleh Wajib Pajak pada waktunya, dapat ditagih dengan Surat Paksa. Penagihan Pajak dengan Surat Paksa dilaksanakan berdasarkan Peraturan perundang-undangan yang berlaku.

86 PajakdanRetribusi Daerah

SURAT TAGllIAN PAJAK DAERAH

Surat Tagihan Pajak Daerah diterbitkan oleh Kepala daerah apabila pajak dalam tahun berjalan tidak atau kurang bayar dan atau dari hasil penelitian Surat Pemberitahuan Pajak Daerah terdapat kekurangan pembayaran sebagai akibat salah tulis danlatau salah hitung.Jumlah kekurangan pajak yang terutang dalam Surat Tagihan Pajak Daerah tersebut ditambah dengan sanksi administrasi berupa bunga sebesar 2%(dua persen) setiap bulan untuk paling lama 15 (lima belas) bulan sejak saat terutangnya pajak.

Surat Tagihan Pajak Daerah akan diterbitkan pula oleh Kepala Daerahjika Wajib Pajak dikenakan sanksi administrasi berupa bunga danlatau denda. Hal ini terjadi karena Surat Ketetapan Pajak Daerah yang tidak atau kurang dibayar setelah jatuh tempo pembayaran tidak dilunasimaka wajib pajak tersebut dikenakansanksi administrasi berupa bunga sebesar 2%(dua persen) sebulan, dan ditagih melalui Surat Tagihan Pajak Daerah.

KEBERATAN DAN BANDING

Wajib Pajak dapat mengajukan keberatan hanya kepada Kepala Daerah atau pejabat yang ditunjuk atas suatu Surat Ketetapan Pajak Daerah,Surat KetetapanPajak Daerah Kurang Bayar, Surat Ketetapan Pajak Daerah KurangBayarTambahan; Surat Ketetapan Pajak Daerah Lebih Bayar;Surat Ketetapan Pajak Daerah Nihil; dan pemotongan atau pemungutanoleh pihak ketiga berdasarkan peraturan perundang-undangan perpajakan daerahyangberlaku.

Keberatan diajukansecara tertulis dalam BahasaIndonesiadengan disertai alasan-alasanyangjelas.Dalam hal Wajib Pajak mengajukan keberatan atas ketetapan pajak secarajabatan, Wajib Pajak harus dapat membuktikan ketidakbenaran ketetapan pajak tersebut. Keberatan harus diajukan dalam jangka waktu paling lama 3 (tiga) bulan sejak tanggal surat, tanggal pemotongan atau pemungutan, kecuali apabila Wajib Pajak dapat menunjukkan bahwajangka waktu itu tidak dapat dipenuhi karena keadaan diluar kekuasaannya. Keberatan yang tidak

Ketentuan Umum PajakDaerah

11

87

memenuhipersyaratan yang disebutkan diatas maka tidak dianggap sebagai SuratKeberatan, sehingga tidak dipertimbangkan. Pengaj uan keberatan tidakmenundakewajiban membayarpajakdanpelaksanaan penagihan pajak sesuai ketentuan yang berIaku.

KEPUTVSAN KEBERATAN

Kepala Daerah dalam jangka waktu paling lama 12 (dua belas) bulan sejaktanggal SuratKeberatan diterimaharus memberi keputusan atas keberatan yang diajukan.Keputusan Kepala Daerah atas keberatan dapat berupa menerima seluruhnya atau sebagian, menolak, atau menambah besarnya pajak yang terutang.Apabilajangka waktu dua belas bulan sejak diterimanya surat keberatan telah lewat dan Kepala Daerah tidak memberi suatu keputusan, keberatan yang diajukan tersebut dianggap dikabulkan.

PENGAJUAN BANDING

WajibPajakdapatmengajukan permohonan banding hanya kepada Badan Penyelesaian Sengketa Pajak terhadap keputusan mengenai keberatannya yang ditetapkan oleh KepalaDaerah. Permohonanband-ing diajukan secara tertulis dalam Bahasa Indonesia, dengan mengungkapkan alasan yang jelas dan diajukan dalam jangkawaktu 3 (tiga) bulan sejak keputusan diterima serta dilampiri salinan dari suratkeputusan tersebut.Pengajuan permohonan banding tidakmenunda kewajiban membayar pajak dan pelaksanaan penagihanpajak.Apabila pengajuan keberatan ataupermohonan banding dikabulkan sebagian atau seluruhnya, kelebihan pembayaran pajakdikembalikan denganditambah imbalan bunga sebesar 2%(dua persen) sebulan untukjangkawaktu paling lama24 (dua puluh empat) bulan.

PEMBETULAN, PEMBATALAN, PENGURANGAN KETE-TAPAN, DAN PENGHAPUSAN ATAU PENGURANGAN SANKSI ADMlNISTRASI

Kepala Daerah karenajabatan atau atas permohonan Wajib Pajak dapat membetulkan Surat Ketetapan Pajak Daerah atau Surat

88 11Pajak Retribusi Daerah

Ketetapan Pajak Daerah Kurang Bayar atau Surat Ketetapan Pajak

Daerah Kurang Bayar Tambahan atau Surat Tagihan Pajak Daerah yang dalam penerbitannya terdapatkesalahan tulis, kesalahan hitung dan/atau kekeliruan dalam penerapan peraturan perundang-undangan perpajakan daerah. Kepala Daerah dapat:

1. Mengurangkan atau menghapuskan sanksi administrasi berupa bunga, denda, dan kenaikan pajak yang terutang menurut peraturan perundang-undangan perpajakan daerah, dalam hal sanksi tersebut dikenakan karena kekhilafan Wajib Pajak atau bukan karena kesalahannya;

2. Mengurangkan atau membatalkan Ketetapan Pajak yang tidak benar.

Tatacara pengurangan atau penghapusan sanksi administrasi dan pengurangan atau pembatalan ketetapan pajak sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diatur dengan Keputusan Kepala Daerah.

JAMINAN KERAHASIAAN

Setiap pejabat baik petugas pajak maupun mereka yang melakukan tugas dibidang perpajakan daerah dilarang mengungkapkan kerahasiaan Wajib Pajak yang menyangkut masalah perpajakan daerah.Hal ini diatur dalam UU Pajak dan Retribusi daerah pacta pasal36 ayat (1)danayat (2). Pelanggaranterhadapketentuan

iniakandikenakan sanksi sebagai berikut:

1. Pejabat yang karena kealpaannya tidak memenuhi kewajiban merahasiakan hal sebagaimana dimaksud dalam Pasal 36 ayat (1)danayat(2), dipidanadenganpidanakurunganpalinglama6 (enam) bulan atau denda paling banyak Rp2.000.000,00 (duajuta rupiah). 2. Pejabat yang dengan sengaja tidak memenuhi kewajibannya atau

seseorang yang menyebabkan tidak dipenuhinya kewajiban pejabat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 36 ayat (1) dan ayat (2), dipidana dengan pidana kurungan paling lama 1 (satu) tahun atau denda paling banyak Rp 5.000.000,00 (limajuta rupiah). 3. Penuntutan terhadap tindak pidana sebagaimana dimaksud pada

Ketentuan Umum PajakDaerah

11

89

ayat (1) dan ayat (2) hanya dilakukan atas pengaduan orang yang kerahasiaannya dilanggar.

4. Besarnya denda maksimum sebagaimana dimaksud pada ayat

(1) dan ayat (2) dapat ditinjau kembali dengan Peraturan Pemerintah.

PENYIDIKAN

Penyidikan tindak pidana di bidang perpajakan daerah dan retribusi

dilaksanakanmenurutketentuan yang diaturdalam Undang-undang Nomor 8 Tahun 1981 tentangHukum Acara Pidana.Penyidikdibidangperpajakan daerahdan retribusi alahpejabatPegawaiNegeriSipiltertentudi lingkungan PemerintahDaerah yang diangkatoleh Menteri Kehakimansesuaidengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Penyidik berkewajiban memberitahukan dimulainya penyidikan dan menyampaikan hasil penyidikannya kepada Penuntut Umum, sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam Undang undang Nomor 8 Tahun 1981tentangHukum Acara

Dalam dokumen Buku Pajak Dan Retribusi Daerah (Halaman 44-52)