• Tidak ada hasil yang ditemukan

Keterampilan Berbicara Siswa Sesudah Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS) Siswa Kelas VII

histogram 6. Keterampilan Berbicara Siswa Sesudah Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS) Siswa

2. Keterampilan Berbicara Siswa Sesudah Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS) Siswa Kelas VII

SMP Negeri 2 Lembah Gumanti Kabupaten Solok

Pada bagian ini dijelaskan secara rinci keterampilan berbicara sesudah menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe think pair share (TPS) siswa kelas VII SMP Negeri 2 Lembah Gumanti Kabupaten Solok dengan nilai rata-rata 76,92 berada pada rentang 76-85% yaitu klasifikasi baik (B). Keterampilan berbicara siswa sesudah mnggunakan model pembelajaran kooperatif tipe think

pair share (TPS) siswa kelas VII SMP Negeri 2 Lembah Gumanti Kabupaten

Solok dikelompokkan menjadi 6 kualifikasi, yaitu: sempurn ,baik sekali, baik, lebih dari cukup, hampir cukup, cukup.

a. Pilihan Kata

Dari hasil analisis data yang diperoleh pada kelompok posttes hasil tes berbicara siswa sesudah menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe think

pair share (TPS) siswa kelas VII SMP Negeri 2 Lembah Gumanti Kabupaten

Solok ditinjau dari aspek pilihan kata tergolong baik (B) berada pada rentang 66-75%. Menurut Arsjad dan Mukti (1988:17-21) pilihan kata harus mengucapkan bunyi-bunyi bahasa secara tepat, agar dapat mengalihkan perhatian pendengar.

Berdasarkan penilaian dilakukan, sampel 23 memperoleh skor 1 yang berada pada kualifikasi baik (B) berada pada rentang 76-85%. Sampel 12 mengalami kesalahan 12 kali dalam ketepatan ucapan ketika berbicara. Berikut penjelasan sampel 23

Assalamualaikum warahmatullahhi wabarakatuh. Pada tanggal 1 februari kemaren saya pergi turnamen bersama teman-teman saya, “kakak saya” diperjalanan menuju gor batu batupang kami “melaksanakan” hiburan bernyanyi bercanda….. setelah itu tak lama kemudian kami tiba digor batu batupang….. “dannhhh” dan kami segera keluar dari “dari” bus pertandingan dan lawan kamipun tiba SMP 2 Gunung Talang dan kami kedua klub akan berlaga “dipartai pinal” …. Dan kami melakukan pemanasan tak lama kemudian kami melakukan pertandingan “bab” melakukan kick off, babak pertama lima belas menit menjelang “selai” “setelah” kami bermain kamipun “mence” mencetak gol kegawang SMP Negeri 2 Gunung Talang. Dan lima belas menit “kemu” kemudian babak pertama habis dan setelah itu setelah berhenti sejenak kami melanjutkan pertandingan babak kedua “diii”….. menjelang usai babak kedua anak-anak SMP Negeri 2 Gunung Talang “men” membalas “pundi-pundi golnya” ke gawang kami dan akhirnya pertandingan babak pertama dan babak ke dua selesai dan akhirnya kami “meeee”….. wasit memutuskan adu “untuk adu” finalti kami melakukan adu fialti kami melaksanakan adi finalti sebelas orang…. “Yang pertama menembak….” Yang pertama menembak tidak gol dan yang kedua juga tidak gol sampai yang kesembilan kami menembak gol finalti cuma satu yang gol anak SMP Negeri 2 Gunung Talang tidak ada yang mencetak kegawang kami dan akhirnya “ka” wasit “membutuhkan” kepada kami akhirnya anak SMP Negeri 2 Lembah Gumanti “melak” mendapatkan juara satu LPI “juara sat” jura satu LPI sekabupaten solok.

Kutipan keterampilan berbicara di atas, terlihat banyak kasalahan pelafala pilihan kata yang tidak perlu dalam kalimat-kalimat yang siswa ceritakan yang diucapkan oleh siswa seperti “kakak saya” tidak tepat karena kata “dannhhh” seharusnya tidak diucapkan.

Berdasarkan penilaian dilakukan, sampel 12 memperoleh skor 2 karena Sampel ini mengalami kesalahan dalam pilihan kata lebih dari 2 kali ketika berbicara. Berikut penjelasan sampel 12

Assalamualaikum warahmatullahhi wabarakatuh pasa saat perpisahan kami dan keluarga besar SDN 10 nagari sungai nanam pergijalan-jalan ke pesisr selatan dan plaza andalas padang pada saat itu kami beragkat pada jam 6 pagi dan pada

saat kami diperjalanan kami tertawa dan “terrr” dan “sudah” itu kami tidur kami sampai di patai cerocok pada jam 12 pada saat itu kami dibawa oleh guru pergi kepulau cingkuak dan pada disaat dipulau itu kami makan “dan kami” menaiki bananaboot dan selesai kami dipantai cerocok kami pergi dan setelah diperjalanan kami sangat kesal karea kepala sekolah tidak mengizinkan untuk berfoto digerbang pesisir selatan dan pada saat itu kami pergi ke plaza andalas pada saat itu kami bermain dan kami ulang pada jam 10 malam.

Kutipan keterampilan berbicara di atas, terlihat kesalahan pemilihan kata yang diucapkan oleh pembicara ada beberapa kata yang diulangi lagi, dan masih ada kata -kata yang tidak perlu dala cerita yang disampaikan.

Berdasarkan penilaian sampel 01 memperoleh skor 3 saat berbicara pembicara tidak mengalami keasalahan pilihan kata yang yang tepat dalam berbicara. Berikut penjelasan sampel 01.

Assalamualaikum warahmatullahhi wabarakatuh. Baiklah teman-teman pada siang kali ini saya akan menceritakan pengalaman saya tentang tugas kelompok. Saya dan tiga orang teman saya lainnya mendapatkan giliran pertama tampil pada kali ini. karena kami adalah kelompok satu tugas untuk menyimak berita itupun kami lakukan dirumah salah satu anggota kelompok saya, kami mengerjakannya dengan penuh semangat dan dengan begitu cepat hasilnya pada saat kami tampil dikelas kami mendapatkan nilai yang terbaik dari anggota-anggota lainnya.

Dari kutipan cerita siswa di atas sudah dapat menggunakan pilihan kata-kata yang dapat diahami oleh pendengar, yang sesuai degan cerita yang akan disamppaikan.

b. Ketepatan Sasaran Pembicaraan

Dari hasil analisis data yang diperoleh pada kelompok pretest hasil tes berbicara siswa sebelum menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe think

pair share (TPS) siswa kelas VII SMP Negeri 2 Lembah Gumanti Kabupaten

Solok ditinjau dari aspek kalimat efektf tergolong 76-85% yaitu klasifikasi baik (B). Menurut Arsjad dan Mukti (1988:21) ketepatan sasaran

pembicaraanPembicara yang sasaran pembicaraannya tepat akan memudahkan pendengar menangkap makna pembicaraan tersebut.

Berdasarkan penilaian pada sampel 23 memperoleh skor 1 karena mengalami kesalahan kalimat dalam berbicara sebanyak 3 kali. Berikut penjelasan sampel 23.

Assalamualaikum warahmatullahhi wabarakatuh. Pada tanggal 1 februari kemaren saya pergi turnamen bersama teman-teman (dan) saya kakak saya (.)” diperjalanan menuju gor batu batupang kami melaksanakan hiburan bernyanyi “bercanda….. setelah itu tak lama kemudian kami tiba digor batu batupang….. dannhhh” dan kami segera keluar dari dari bus pertandingan dan lawan kamipun tiba SMP 2 Gunung Talang dan kami kedua klub akan berlaga dipartai pinal ….” “dan kami melakukan pemanasan tak lama kemudian kami melakukan pertandingan bab melakukan kick off, babak pertama lima belas menit menjelang selai setelah kami bermain kamipun mence mencetak gol kegawang SMP Negeri 2 Gunung Talang.” Dan lima belas menit kemu kemudian babak pertama habis dan setelah itu setelah berhenti sejenak kami melanjutkan pertandingan babak kedua diii….. “menjelang usai babak kedua anak-anak SMP Negeri 2 Gunung Talang men membalas pundi-pundi golnya ke gawang kami (.)” dan akhirnya pertandingan babak pertama dan babak ke dua selesai(.)” dan akhirnya kami meeee….. wasit memutuskan adu untuk adu finalti kami melakukan adu finalti kami melaksanakan adu finalti sebelas orang…. Yang pertama menembak….” Yang pertama menembak tidak gol dan yang kedua juga tidak gol sampai yang kesembilan kami menembak gol finalti cuma satu yang gol(.) anak SMP Negeri 2 Gunung Talang tidak ada yang mencetak kegawang kami dan akhirnya ka wasit membutuhkan kepada kami akhirnya anak SMP Negeri 2 Lembah Gumanti “melak” mendapatkan juara satu LPI “juara sat” jura satu LPI sekabupaten solok.

Kutipan keterampilan berbicara di atas, terdapat kesalahan kalimat yang diucapkan oleh pembicara kalimatnya banyak yang tidak difami maksudya, karena banyak kalimat yang diulang-ulangi. Dan tidak ada kalimt yang final.

Berdasarkan penilaian pada sampel 07 memperoleh skor 2 karena mengalami kesalahan kalimat dalam berbicara sebanyak 3 kali. Berikut penjelasan sampel 07.

Assalamualaikum warahmatullahhi wabarakatuh. Pada libur semester satu kemaren pada saat saya duduki kelas VII SMP 2 Lembah Gumanti. saya dan kakak saya pergi mendaki ke gunung Talang(,) karena baru pertama kali saya

mendaki saya tidak tau arah jalan maupun tempat tempat tersebut. Pada saat itu saya hanya membawa satu stel baju yang dipakai dan tidak tau bagaimana tata cara didisana pada malam hari kami hanya menggunakan tarpal plastik untuk alas tidur(.) pada malam hari itu hari hujan dan kami tidak bisa lagi tidur bersama, kami mencari tempat yang teduh untuk menghindari hujan tersebut. Itulah pengalan yang mengesakan saya.

Kutipan keterampilan berbicara di atas, terlihat kesalahan kalimat yang diceritakan oleh pembicara masih ada beberapa kalimat yang bealum ada tanda bacanya, yang membuat kalimatnya masih ada yang belum tepat sasaran.

Berdasarkan penilaian sampel 01 memperoleh skor 3 saat berbicara pembicara tidak mengalami keasalahan kalimat yang tidak tepat dalam berbicara. Berikut penjelasan sampel 01.

Assalamualaikum warahmatullahhi wabarakatuh. Baiklah teman-teman pada siang kali ini saya akan menceritakan pengalaman saya tentang tugas kelompok. Saya dan tiga orang teman saya lainnya mendapatkan giliran pertama tampil pada kali ini. karena kami adalah kelompok satu tugas untuk menyimak berita itupun kami lakukan dirumah salah satu anggota kelompok saya, kami mengerjakannya dengan penuh semangat dan dengan begitu cepat hasilnya pada saat kami tampil dikelas kami mendapatkan nilai yang terbaik dari anggota-anggota lainnya.

Kutipan cerita yang disampaikan siswa di atas sudah tepat sasaran kalimatnya karena sudah dapat difahami maksud dan maknanya oleh pendengar.

c. Intonsi

Dari hasil analisis data yang diperoleh pada kelompok pretest hasil tes berbicara siswa sebelum menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe think

pair share (TPS) siswa kelas VII SMP Negeri 2 Lembah Gumanti Kabupaten

Solok ditinjau dari aspek intonai tergolong 66-75% yaitu klasifikasi lebih dari cukup (LdC). Menurut Arsjad dan Mukti (1988:18) mengemukakan bahwa penempatan intonasi yang sesuai akan menyebabkan masalahnya menjadi

menarik, sebaliknya jika penyampaiannya datar saja, hampir dapat dipastikan akan menimbulkan kejemuan dan keefektifan berbicara tentu berkurang.

Berdasarkan penilaian pada sampel 18 memperoleh skor 1 karena mengalami kesalahan intonasi dalam berbicara lebih dari 3 kali. Berikut penjelasan sampel 18.

Assalamualaikum warahmatullahhi wabarakatuh. Baikalah baiklah saya akan menceritakan sebuah pengalam saya yang berjudul berlibur dengan keluarga, pada hari itu saya berlibur dengan keluarga kebukit tinggi. Dan saya, menjelas sampai kebukit tinggi kami mengisi bbm dan setelah mengisi bbm kami bertemu dengan macet walaupun jalan macet kami, kami aaa kami tidak merasa gelisah kami mengsi dengan canda gurau setelah setelah macet itu selesai kami melanjutkan perjalananan, dan kami sampai di bukit tinggi pukul satu dan kami berfoto-foto disana. Setelah berfoto-foto kami pergi kesawah lunto, setelah sampai disawah lunto kami naik sepeda air dan kami berfoto-foto di atas sepeda air, setelah kami selesai bermain disawah lunto dan kami pulang kerumah… kami sampai dirumah pukul delapan malam.

Cerita yang disampaikan siswa di atas intonasinya kedengaran datar saja. Sehingga pendenganr tidak tau maksud dari apa yng akan disampaikan.

Berdasarkan penilaian sampel 04 memperoleh skor 2 saat berbicara pembicara intonasinya terlalu cepat dalam berbicara. Berikut penjelasan sampel 04.

Assalamualaikum warahmatullahhi wabarakatuh. Baiklah teman-teman saya akan menceritakan pengalaman saya yang berjudul pokemon. Game baru yang membuat saya setengah gila oleh teman-teman saya yaitu game pokemon bahkan saya mencari pokemon sampai kepertamina bahkan sampai kekebun bapak saya dekat hutan dan sampai saya terjatuh keselokan dekat rumah saya dan ada juga saya bertabrakan dengan ibu-ibu yang mau pergi kekebunnya akhirnya hp saya di ambil oleh ibu guru da tiak dikembalikan lagi hal itulah yang membuat saya memm hal itulah yang menyulitkan bagi saya karena tidak dapat memainkan pokemon lagi.

Cerita yang disampaikan siswa di atas intonasinya terlalu cepat sehingga pendengar susah memahami maksud dari yang disampaikan.

Berdasarkan penilaian dilakukan, sampel 01 memperoleh skor 3 karena Sampel ini mengalami kesalahan dalam pilihan kata lebih dari 1 kali ketika berbicara. Berikut penjelasan sampel 10

Assalamualaikum warahmatullahhi wabarakatuh. Baiklah teman-teman pada siang kali ini saya akan menceritakan pengalaman saya tentang tugas kelompok. Saya dan tiga orang teman saya lainnya mendapatkan giliran pertama tampil pada kali ini. karena kami adalah kelompok satu tugas untuk menyimak berita itupun kami lakukan dirumah salah satu anggota kelompok saya, kami mengerjakannya dengan penuh semangat dan dengan begitu cepat hasilnya pada saat kami tampil dikelas kami mendapatkan nilai yang terbaik dari anggota-anggota lainnya.

Cerita yang disampaikan siswa di atas intonasinya jelas, karena nada suara saat menyapaikan tidak terlalu cepat dan juga lambat sehingga pendengar mudah memahami maksud dari cerita yang disampaikan.

4. Kelancaran

Dari hasil analisis data yang diperoleh pada kelompok pretest hasil tes berbicara siswa sebelum menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe think

pair share (TPS) siswa kelas VII SMP Negeri 2 Lembah Gumanti Kabupaten

Solok ditinjau dari aspek intonai tergolong rentang 76-85% yaitu klasifikasi lebih dari baik (B). Menurut Arsjad dan Mukti (1988:17) mengemukakan bahwa seseorang yang lancar berbicara akan memudahkan pendengar menangkap isi pembicaraannya. Seringkali kita mendengar pembicara berbicara terputus-putus, bahkan antara bagian-bagian yang terputus itu diselipkan bunyi ee, oo, dan aa.

Berdasarkan penilaian sampel 19 memperoleh skor 1 karena mengalami kesalahan dalam penyampaian kata dan pengulangan kata lebih dari 3 kali. Berikut penjelasan sampel 19.

Assalamualaikum warahmatullahhi wabarakatuh. Baiklah teman-teman saya akan menceritakan pengalaman saya yang berjudul telat sekolah. Pagi itu tidak seperti

biasanya saya bangun jam delapan, padahal masuk sekolah jam tujuh lima belas “aaaaa” semua itu membuat saya kacau karena… bertambah pula “aaa uuukkk“ tugas sekolah tidak saya “eee” tugas sekolah semalam tidak saya kerjakan, “saiyyy” setelah sampai sekolah…. Pelajaran matematika telah “terlamp” “terlalok” terlalui 30 menit akhirnya dengan malu dan ragunya “sakkh” dengan malu dan ragunya saya minta maaf kepada ibu guru…….. “sagah” sagsangat kecewa saya telat telah terlambat kesekolah dan tidak boleh masuk oleh guru “tugaaaakkk” sekarnag innni saat ini saya tidak akan saya menye saat ini saya menyesal karena tidak menumpuk-numpukkan tugas dirumah.

Kutipan keterampilan berbicara di atas, terlihat siswa belum lancar ketika berbicara di depan kelas. Siswa menyelipkan bunyi ee, aa, dan pengulangan kata seperti kata “aaaaa”, “aaa uuukkk “,“eee” dan kata lainnya hal itu dapat mengganggu pendengar saat mendengarkan isi pembicaraan tidak lancar.

Berdasarkan penilaian pada sampel 06 memperoleh skor 2 karena mengalami kesalahan kalimat dalam berbicara sebanyak 3 kali. Berikut penjelasan sampel 06.

Assalamualaikum warahmatullahhi wabarakatuh. Saya akan menceritakan pengalaman saya yang berjudul perpisahan kelas 6 pada hari itu kami sekeluarga SDN 10 sungai nanam pergi perpisahan kepantai cerocok kami pergi jam enam ditengah perjalanan kami berhenti sejenak dan melanjutkan perjalanan tidak lama kemudian “mmm” kami melihat pantai cerocok lalu tiak berap beberapa jam kemudian kami sampai dipantai cerocok “sssstttt” ketika sampai kami dibawa oleh guru kepulau cingkuak setelah sampai kami dan guru-guru setelah itu makan setelah makan kamipun berenang dan naik bananaboot setelah itu kami pergi ke PA setelah beberapa menit kami bermain disitu dan kami pulang “ee” itulah pengalaman saya Assalamualaikum warahmatullahhi wabarakatuh.

Kutipan keterampilan berbicara di atas, terlihat siswa belum lancar ketika berbicara di depan kelas. Siswa menyelipkan bunyi ee, aa, dan pengulangan kata seperti kata “mmmm”, “ssssttt “,“eee” dan kata lainnya hal itu dapat mengganggu pendengar saat mendengarkan isi pembicaraan tidak lancar.

Berdasarkan penilaian sampel 01 memperoleh skor 3 saat berbicara pembicara tidak mengalami keasalahan kelancaran berbicara karena tidak ada menyelipkan bunyi eee, oo dan aa dan sebagainya. Berikut penjelasan sampel 26.

Assalamualaikum warahmatullahhi wabarakatuh. Baiklah teman-teman pada siang kali ini saya akan menceritakan pengalaman saya tentang tugas kelompok. Saya dan tiga orang teman saya lainnya mendapatkan giliran pertama tampil pada kali ini. karena kami adalah kelompok satu tugas untuk menyimak berita itupun kami lakukan dirumah salah satu anggota kelompok saya, kami mengerjakannya dengan penuh semangat dan dengan begitu cepat hasilnya pada saat kami tampil dikelas kami mendapatkan nilai yang terbaik dari anggota-anggota lainnya.

Kutipan keterampilan berbicara diatas, terlihat siswa sudah lancar ketika berbicara di depan kelas. Siswa tidak menyelipkan bunyi ee,oo,dan aa, yang dapat mengganggu pendengar saat pendengarkan pembicaraan. Hal ini sesuai dengan pendapat Arsjad dan Mukti (1988: 21) seorang pembicara yang lancar berbicara akan memudahkan pendengar menangkap isi pembicaraannya. Seringkali kita mendengar pembicara berbicara terputus-putus, bahkan antara bagian-bagian yang terputus itu diselipkan bunyi ee, oo, dan aa.

5. Mimik dan Gerak-gerik

Dari hasil analisis data yang diperoleh pada kelompok pretest hasil tes berbicara siswa sebelum menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe think

pair share (TPS) siswa kelas VII SMP Negeri 2 Lembah Gumanti Kabupaten

Solok ditinjau dari aspek intonai tergolong 76-85% yaitu klasifikasi lebih dari baik (B). Menurut Arsjad dan Mukti (1988:21) gerak-gerik dan mimik yang tepat akan menunjang keefektifan dalam berbicara. Hal ini,dapat menghidupkan komunikasi, artinya tidak kaku dalam berbicara.

Berdasarkan penilain dilakukan sampel 24 memperoleh skor 1 karena pembicara sering menggunakan mimik wajah, dan gerak-gerik kaki yang tidak sesui dengan isi pembicaraan. Berikut penjelasan sampel 24.

Assalamualaikum warahmatullahhi wabarakatuh. “Nngg” saya akan menceritakan pengalaman saya yaitu yang berjudul “jalannn jalan-jalan

terakhir sekolah………waktu saya eee….tanggal 28 mar…2 pul.. tanggal 28 April 2015 saya pergi jalan –jalan dengan….dngan teman - teman dan guru sekolah aaa’ooo…ke.. bukit tinggi sea’….saya aa..pergi ke bukit tinggi eeeee..itu adalah hal yang paling menyenangan, hal yang paling menyenangkan bagi saya. Assalamu’alaikum warah matullhi wabarakatuh.

Kutipan keterampilan berbicara di atas, saat berbicara siswa tidak melakukan mimik dan gerak gerik yang tidak sesuai, sehingga dalam bercerita terjadi beberapa kesalahan.

Berdasarkan penilain dilakukan sampel 05 memperoleh skor 2 karena pembicara menggunakan mimik wajah, dan gerak-gerik kaki yang tidak sesui dengan isi pembicaraan. Berikut penjelasan sampel 05.

Assalamualaikum warahmatullahhi wabarakatuh. Saya akan menceritakan pengalaman saya yang berjudul meletuskan petasan, saya dan teman-tema saya membakar petasan dalam lokal dan setelah itu saya dipanggil oleh guru kekantor dan dan disuruh membuat surat surat perjanjian supaya tidak diulangi lagi….itulah “oooohh” itulah pengalaman saya pada hari itu

Kutipan keterampilan berbicara diatas, saat berbicara siswa dua kali melakukan mimik dan gerak gerik yang tidak sesuai, sehingga dalam bercerita terjadi beberapa kesalahan.

Berdasarkan penilain dilakukan sampel 02 memperoleh skor 2 karena pembicara menggunakan mimik wajah, dan gerak-gerik kaki yang tidak sesui dengan isi pembicaraan. Berikut penjelasan sampel 02.

Assalamualaikum warahmatullahhi wabarakatuh. Baiklah teman-teman pada siang kali ini saya akan menceritakan pengalaman saya tentang tugas kelompok. Saya dan tiga orang teman saya lainnya mendapatkan giliran pertama tampil pada kali ini. karena kami adalah kelompok satu tugas untuk menyimak berita itupun kami lakukan dirumah salah satu anggota kelompok saya, kami mengerjakannya dengan penuh semangat dan dengan begitu cepat hasilnya pada saat kami tampil dikelas kami mendapatkan nilai yang terbaik dari anggota-anggota lainnya.

Kutipan keterampilan berbicara diatas, saat berbicara siswa melakukan mimik dan gerak gerik yang sesuai, sehingga dalam bercerita terlihat antara mimik dan gerak-gerik mendukung cerita yang disampaikan.

3. Pengaruh Keterampilan Berbicara Siswa Sesudah Menggunakan Model