ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
B. Keterbatasan Penelitian
Peneliti menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan keterbatasan dalam
penelitian ini. Adapun keterbatasan peneliti dalam melakukan penelitian ini
adalah sebagai berikut :
1. Peneliti tidak mampu mengendalikan apakah responden menjawab
kuesioner sesuai dengan keadaan yang sesungguhnya. Apabila ternyata
didapati bahwa responden tidak menjawab berdasarkan kondisi yang
sesungguhnya, maka hasil penelitian ini belum memberikan gambaran
yang objektif. Akan tetapi peneliti sudah berusaha agar responden mengisi
dengan keadaan yang sebenarnya.
2. Kurangnya pemahaman dan kemampuan peneliti.
3. Seluruh data dalam penelitian ini hanya didasarkan data yang diperoleh
dari penyebaran kuesioner, peneliti tidak melakukan wawancara dan
observasi terhadap responden sehingga penelitian ini belum
C. Saran
1. Tidak Ada Pengaruh Positif Tingkat Pendidikan Orang Tua Terhadap
Cita-Cita Siswa Kelas XI SMA di Kota Yogyakarta
Berdasarkan hasil analisis chi-square tingkat pendidikan orang tua
terhadap cita-cita siswa diketahui bahwa tinggi rendahnya pendidikan
orang tua tidak mempengaruhi tinggi rendahnya cita-cita siswa. Oleh
karena itu, peneliti memberikan saran kepada orang tua dalam membentuk
masa depan anak agar menjadi orang yang sukses, dengan cara memberi
motivasi dan dorongan untuk meraih masa depan anak yang diharapkan.
Orang tua dapat menjelaskan betapa pentingnya memiliki cita-cita bagi
kehidupan anaknya di masa depan kelak. Orang tua harus memahami
bahwa pembinaan kepribadian anak dalam menuju arah masa depan tidak
hanya dilakukan oleh guru di sekolah melainkan dalam keluarga. Orang
tua berkewajiban mendukung cita-cita anak dan menciptakan lingkungan
keluarga yang baik, karena lingkungan yang baik akan berpengaruh positif
terhadap perkembangan anak. Berikan perhatian lebih kepada anak dengan
cara memberi waktu yang cukup kepada anak, bukan dari segi kuantitas
tapi kualitas, memberikan nasihat kepada anak. Menasihati anak berarti
memberi saran-saran untuk memecahkan suatu masalah, berdasarkan
pengetahuan, pengalaman dan pikiran sehat. Nasihat dan petuah memiliki
pengaruh yang cukup besar dalam membuka mata anak-anak terhadap
kesadaran akan hakikat sesuatu serta mendorong mereka untuk melakukan
anaknya adalah agar anaknya rajin belajar, kerjakan tugas-tugas sekolah,
jangan menyerah untuk meraih cita-cita dan masih banyak lagi.
Orang tua juga dapat memberikan bimbingan atau bantuan kepada
anak dalam membuat pilihan-pilihan secara bijaksana dan dalam
penyesuaian diri terhadap tuntutan-tuntutan hidup agar anak lebih terarah
dalam meraih cita-citanya, pendidikannya, dan bertanggungjawab dalam
menilai kemampuannya sendiri dan menggunakan pengetahuan mereka
secara efektif bagi dirinya, serta memiliki potensi yang berkembang
secara optimal meliputi semua aspek pribadinya sebagai individu
potensial.
2. Tidak Ada Pengaruh Positif Tingkat Pendidikan Orang Tua Terhadap
Cita-cita Siswa SMA Kelas XI di Kota Yogyakarta.
Berdasarkan hasil analisis chi-square jenis pekerjaan orang tua
terhadap cita-cita siswa diketahui bahwa tinggi rendahnya pakerjaan tua
tidak mempengaruhi tinggi rendahnya cita-cita siswa. Oleh karena itu,
peneliti memberikan saran kepada orang tua agar lebih banyak memberi
waktu yang cukup kepada anak mereka, bukan dari segi kuantitas tapi
kualitas, perlakukan mereka sebagai teman bukan sebagai musuh, gali
potensi yang mereka miliki dan bantu anak dalam mengembangkan
potensi tersebut, dengarkan dan pahami apa yang menjadi keinginan anak
jangan menjadi orang tua yang otoriter karena rasa gengsi ketika tahu
cita-cita si anak sangat jauh dari harapan orangtuanya, berikan nasihat kepada
wawasan mengenai pengalaman memiliki pengaruh yang cukup besar
dalam membuka mata anak-anak terhadap kesadaran akan hakikat sesuatu
serta mendorong mereka untuk melakukan sesuatu perbuatan yang baik
untuk masa depannya. Luangkan waktu untuk selalu membimbing atau
memberikan bantuan kepada anak dalam membuat pilihan-pilihan secara
bijaksana dan dalam penyesuaian diri terhadap tuntutan-tuntutan hidup
agar anak lebih terarah dalam meraih cita-citanya, pendidikannya, dan
bertanggungjawab dalam menilai kemampuannya sendiri dan
menggunakan pengetahuan mereka secara efektif bagi dirinya, serta
memiliki potensi yang berkembang secara optimal meliputi semua aspek
pribadinya sebagai individu potensial.
3. Ada pengaruh positif motivasi belajar terhadap cita-cita siswa kelas XI
SMA di Kota Yogyakarta.
Berdasarkan hasil analisis chi-square motivasi belajar terhadap
cita-cita siswa diketahui bahwa pengaruh motivasi belajar terhadap cita-cita-cita-cita
siswa tergolong rendah. Pada umumnya, motivasi belajar masih bisa
ditingkatkan lagi agar cita-cita menjadi lebih tinggi. Oleh karena itu
peneliti memberi beberapa saran untuk orang tua siswa, guru dan siswa.
a. Bagi orang tua
Orang tua adalah guru pertama bagi anak karena orangtualah yang
pertama kali mendidik atau menanamkan pendidikan kepada
anak-anaknya. Oleh karena itu, peran orang tua sangat diperlukan anak
sebagai motivator yang akan memberikan motivasi kepada anak untuk
meningkatkan motivasi belajarnya. Orang tua harus selalu membantu
anak menentukan target atau cita-citanya, melakukan pengawasan
terhadap kewajiban anak yang bebas dan bertanggungjawab,
memberikan kesempatan kepada anak untuk mengembangkan potensi
dirinya, dan memupuk hal-hal yang baik kepada anak sejak masih kecil
agar menjadi suatu kebiasaan yang baik sampai dewasa nanti. Orang
tua juga dapat memenuhi kebutuhan belajar anak karena dengan
tersedianya fasilitas dan kebutuhan belajar yang memadai akan
berdampak positif dalam aktifitas belajar anak. Anak-anak yang tidak
terpenuhi kebutuhan belajarnya sering kali tidak memiliki semangat
belajar. Lain halnya jika segala kebutuhan belajarnya tercukupi, maka
anak tersebut lebih bersemangat dan termotivasi dalam belajar
b. Bagi guru di Sekolah
Motivasi merupakan jantungnya proses belajar. Begitu pentingnya
motivasi dalam proses belajar, maka tugas guru atau pihak sekolah
yang pertama dan terpenting adalah menumbuhkan dan memicu
motivasi terhadap apa yang akan dipelajari siswa. Guru juga dapat
memberikan dukungan kepada siswa dalam meraih cita-cita yang
diinginkan dengan cara selalu menyampaikan tujuan pembelajaran dan
memastikan bahwa apa yang mereka pelajari di sekolah adalah sesuatu
yang memang mereka butuhkan untuk menjawab tantangan jamannya.
memahami diri sendiri mengenai keterampilan apa yang dia miliki atau
ingin menjadi apa kelak dia di masa depannya setelah lulus SMA.
Agar siswa bersemangat dalam mengikuti pembelajaran di sekolah
banyak hal yang bisa dilakukan guru antara lain, membuat suasana
kelas menjadi lebih menyenangkan dan tidak membuat anak merasa
bosan, karena siswa yang bosan saat mengikuti pelajaran akan
menyebabkan anak tidak menyukai mata pelajaran tersebut sehingga ia
akan acuh terhadap proses pembelajaran dan tidak memiliki motivasi
untuk meningkatkan prestasi belajarnya. Guru juga dapat memberikan
pelayanan konseling dengan mengarahkan anak untuk mencapai apa
yang ia inginkan di masa depan.
c. Saran Bagi Siswa
Siswa diharapkan menyadari bahwa mempersiapkan masa depan
sangatlah penting. Jangan menjadi orang yang tidak mempunyai tujuan
hidup yang jelas. Siswa juga harus mengenali diri ingin menjadi apa
kelak dan keterampilan apa yang dimiliki. Setelah mengetahui apa
yang menjadi tujuan hidupnya, siswa dapat meningkatkan motivasi
dari dalam diri sendiri untuk dapat meraihnya karena motivasi dari luar
misalnya keluarga, guru, teman atau lingkungan tidak akan berhasil