• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

C. Pengujian Hipotesis

Dari pengujian prasyarat pengujian hipotesis di atas diketahui bahwa

variabel cita-cita siswa berdistribusi data normal, sedangkan variabel motivasi

berdistribusi data tidak normal. Oleh karena itu, untuk pengujian hipotesis

ketiga tidak bisa menggunakan uji regresi sederhana seperti yang telah

dilakukan menggunakan perhitungan chi-square dengan bantuan program

SPSS versi 17.0 for windows.

1. Hipotesis I

Hipotesis pertama dalam penelitian ini adalah :

Ha1 : Ada pengaruh positif tingkat pendidikan orang tua terhadap cita-cita siswa Kelas XI SMA di Kota Yogyakarta.

H01 : Tidak ada pengaruh positif tingkat pendidikan orang tua terhadap cita-cita siswa Kelas XI SMA di Kota Yogyakarta.

Pada lampiran VI, pengujian hipotesis menggunakan chi-square

pada variabel tingkat pendidikan orang tua (ayah dan ibu) terhadap

cita-cita siswa diketahui ada 4 sel matrik berfrekuensi harapan kurang dari 5.

Oleh karena itu, untuk kolom (kategori) variabel cita-cita yang berdekatan

digabungkan. Penggabungan yang dilakukan pada variabel cita-cita yang

semula dikategorikan sangat rendah, rendah, sedang, tinggi dan sangat

tinggi adalah sebagai berikut:

a) Kategori rendah (kode angka 2), sedang (kode angka 3) dan tinggi

(kode angka 4) digabungkan menjadi kategori rendah (kode angka 1).

b) Kategori sangat tinggi (kode angka 5) diubah menjadi kategori tinggi.

(kode angka 2).

Berikut ini adalah tabel kontingensi dan frekuensi harapan pengaruh

tingkat pendidikan orang tua terhadap cita-cita siswa setelah dilakukan

Tabel 4.13

Tabel Kontingensi dan Frekuensi Harapan

Pengaruh Tingkat Pendidikan Orang Tua Terhadap Cita-Cita Siswa

PENDIDIKAN_AYAH Total PENDIDIKAN_IBU Total PEND. DASAR PEND. MENENGAH PEND. TINGGI PEND. DASAR PEND. MENENGAH PEND. TINGGI C I T A _ C I T A _ S I S W A R E N D A H expected count 11.5 107.1 261.4 380 18.9 132.1 229.1 380 % of total 2.3% 19.5% 45.6% 67.4% 3.7% 23.4% 40.2% 67.4% residual 1.5 2.9 -4.4 2.1 0 -2.1 T I N G G I expected count 5.5 51.9 126.6 184 9.1 63.9 110.9 184 % of total 0.7% 8.7% 23.2% 32.6% 1.2% 11.3% 20.% 32.6% residual -1.5 -2.9 4.4 -2.1 0.1 2.1 Total expected count 17 159 388 564 28 196 340 564 % of Total 3% 28.2% 68.8% 100.% 5% 34.8% 60.3% 100%

Berikut adalah hasil perhitungan nilai chi-square :

Tabel 4.14

Hasil Analisis Chi-Square

Pengaruh Tingkat Pendidikan Orang Tua Terhadap Cita-Cita Siswa

PENDIDIKAN AYAH PENDIDIKAN IBU

Chi-Square Tests Chi-Square Tests

Value df Asymp. Sig.

(2-sided) Value df Asymp. Sig. (2-sided)

Pearson Chi-Square 1.105a 2 0.576 .798a 2 0.671 Likelihood Ratio 1.144 2 0.564 0.834 2 0.659 Linear-by-Linear Association 1.004 1 0.316 0.412 1 0.521 N of Valid Cases 564 564

a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. the minimum expected count is 5.55.

a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. the minimum expected count is 9.13.

Pada tabel 4.14 di atas, diketahui bahwa pengaruh tingkat pendidikan

ayah terhadap cita-cita siswa memiliki nilai chi-squarehitung (pearson chi-square) sebesar 1,105, df= 2 dengan nilai asym. sig. 2-sided lebih besar

dari 0,05 yaitu 0,576, sedangkan pengaruh tingkat pendidikan ibu terhadap

cita-cita siswa memiliki nilai chi-squarehitung (pearson chi-square) sebesar 0,798, df= 2 dengan nilai asym. sig. 2-sided lebih besar dari 0,05 yaitu

0,671, maka dapat disimpulkan bahwa H01 diterima dan H01 ditolak yang berarti tidak ada pengaruh positif tingkat pendidikan orang tua terhadap

cita-cita siswa Kelas XI SMA di Kota Yogyakarta.

2. Hipotesis II

Hipotesis kedua dalam penelitian ini adalah :

Ha2 : Ada pengaruh positif jenis pekerjaan orang tua terhadap cita-cita siswa Kelas XI SMA di Kota Yogyakarta.

H02 : Tidak ada pengaruh positif jenis pekerjaan orang tua terhadap cita-cita siswa Kelas XI SMA di Kota Yogyakarta.

Pada lampiran VI, pengujian hipotesis menggunakan chi-square

pada variabel jenis pekerjaan orang tua (ayah dan ibu) terhadap cita-cita

siswa diketahui ada 4 sel matrik berfrekuensi harapan yang kurang dari 5,

maka untuk kolom (kategori) variabel cita-cita yang jumlahnya berdekatan

akan digabungkan. Penggabungan yang dilakukan pada variabel cita-cita

yang semula dikategorikan sangat rendah, rendah, sedang, tinggi dan

sangat tinggi adalah sebagai berikut:

a. Kategori rendah (kode angka 2), sedang (kode angka 3) dan tinggi

(kode angka 4) digabungkan menjadi kategori rendah (kode angka 1).

b. Kategori sangat tinggi (kode angka 5) diubah menjadi kategori tinggi.

Berikut ini adalah tabel kontingensi dan frekuensi harapan pengaruh jenis

pekerjaan orang tua terhadap cita-cita siswa :

Tabel 4.15

Tabel Kontingensi dan Frekuensi Harapan

Pengaruh Jenis Pekerjaan Orang Tua Terhadap Cita-Cita Siswa

PEKERJAAN_AYAH Total PEKERJAAN_IBU Total GOL. I GOL. II GOL.

III GOL. I GOL. II GOL. III C I T A C I T A R E N D A H Expected count 52.6 237.8 89.6 380 176.5 150.9 52.6 380 % Of total 9.0 % 41.8% 16.5% 67.4% 31.9% 26.8% 8.7% 67.4% Residual -1.6 -1.8 3.4 3.5 .1 -3.6 T I N G G I Expected count 25.4 115.2 43.4 184 85.5 73.1 25.4 184 % Of total 4.8 % 20.7% 7.1% 32.6% 14.5% 12.9% 5.1% 32.6% Residual 1.6 1.8 -3.4 -3.5 .0 3.6

Total Expected count 17 78 353 133 564 262 224 78

% Of total 3% 13.8% 62.6% 23.6% 100% 46.5% 39.7% 13.8%

Berikut adalah hasil perhitungan nilai chi-square:

Tabel 4.16

Hasil Analisis Chi-Square

Pengaruh Jenis Pekerjaan Orang Tua Terhadap Cita-Cita Siswa

Pekerjaan AYAH Pekerjaan IBU

Chi-Square Tests Chi-Square Tests

Value df Asymp. Sig.

(2-sided) Value df Asymp. Sig. (2-sided)

Pearson Chi-Square .577a 2 .749 .946a 2 .623 Likelihood Ratio .581 2 .748 .932 2 .628 Linear-by-Linear Association .540 1 .463 .801 1 .371 N of Valid Cases 564 564

a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. the minimum expected count is 25.45.

a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. the minimum expected count is 25.45.

Pada tabel 4.16 di atas, diketahui bahwa pengaruh jenis pekerjaan

ayah terhadap cita-cita siswa memiliki nilai chi-squarehitung (pearson chi-square) sebesar 0,577, df= 2 dengan nilai asym. sig. 2-sided lebih besar

dari 0,05 yaitu 0,749, sedangkan pengaruh jenis pekerjaan ibu terhadap

0,946, df= 2 dengan nilai asym. sig. 2-sided lebih besar dari 0,05 yaitu

0,623, maka dapat disimpulkan bahwa H02 diterima dan H02 ditolak tidak ada pengaruh positif jenis pekerjaan orang tua terhadap cita-cita siswa

Kelas XI SMA di Kota Yogyakarta.

3. Hipotesis III

Hipotesis ketiga dalam penelitian ini adalah

Ha3 : Ada pengaruh positif motivasi belajar terhadap cita-cita siswa Kelas XI SMA di Kota Yogyakarta.

H03 : Tidak ada pengaruh positif motivasi belajar terhadap cita-cita siswa Kelas XI SMA di Kota Yogyakarta.

Pada lampiran VI, pengujian hipotesis menggunakan chi-square

pada variabel motivasi belajar siswa dengan cita-cita siswa diketahui ada 8

sel matrik berfrekuensi harapan yang kurang dari 5, maka untuk kolom

(kategori) masing-masing variabel yang jumlahnya berdekatan akan

digabungkan. Penggabungan yang dilakukan pada variabel cita-cita yang

semula dikategorikan sangat rendah, rendah, sedang, tinggi dan sangat

tinggi adalah sebagai berikut:

a. Kategori rendah (kode angka 2) dan sedang (kode angka 3)

digabungkan menjadi kategori rendah (kode angka 1).

b. Kategori tinggi (kode angka 4) diubah menjadi kategori sedang (kode

angka 2).

c. Kategori sangat tinggi (kode angka 5) diubah menjadi kategori tinggi

Penggabungan yang juga dilakukan pada variabel motivasi yang

semula dikategorikan sangat rendah, rendah, sedang, tinggi dan sangat

tinggi adalah sebagai berikut:

a. Kategori sangat rendah (kode angka 1) dan rendah (kode angka 2)

digabungkan menjadi kategori rendah (kode angka 1).

b. Kategori sedang (kode angka 3) diubah menjadi kategori sedang (kode

angka 2).

c. Kategori tinggi (kode angka 4) dan sangat tinggi (kode angka 5)

digabungkan menjadi kategori tinggi (kode angka 3).

Berikut ini adalah tabel kontingensi dan frekuensi harapan pengaruh

motivasi belajar terhadap cita-cita siswa :

Tabel 4.17

Tabel Kontingensi dan Frekuensi Harapan Pengaruh Motivasi Belajar Terhadap Cita-Cita Siswa

MOTIVASI2

Total RENDAH SEDANG TINGGI

CITA_ CITA2

RENDAH Expected Count 6.3 15.4 14.3 36.0

% of Total 2.8% 2.8% .7% 6.4%

Residual 9.7 .6 -10.3

SEDANG Expected Count 59.8 147.6 136.6 344.0 % of Total 11.5% 28.9% 20.6% 61.0%

Residual 5.2 15.4 -20.6

TINGGI Expected Count 32.0 79.0 73.1 184.0

% of Total 3.0% 11.2% 18.4% 32.6%

Residual -15.0 -16.0 30.9

Total Expected Count 98.0 242.0 224.0 564.0

a. Mencari Nilai chi-square :

Tabel 4.18

Hasil Analisis Chi-Square

Pengaruh Motivasi Belajar Terhadap Cita-Cita Siswa Value Df Asymp. Sig. (2-sided)

Pearson Chi-Square 51.111a 4 .000

Likelihood Ratio 49.753 4 .000

Linear-by-Linear Association 45.979 1 .000

N of Valid Cases 564

a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. the minimum expected count is 6.26.

Pada tabel 4.18 diketahui bahwa pengaruh motivasi belajar

terhadap cita-cita siswa memiliki nilai chi-squarehitung (pearson chi-square) sebesar 51,111, df=4 dengan nilai asymp. sig (2-sided) lebih

kecil dari nilai probabilitasnya (0,05) yaitu sebesar 0,000, sehingga

dapat disimpulkan bahwa Ha3 diterima dan H03 ditolak, yang artinya ada pengaruh yang positif motivasi belajar terhadap siswa Kelas XI

SMA di Kota Yogyakarta.

b. Derajat Hubungan Antara Motivasi Belajar Terhadap Cita-Cita Siswa

Langkah yang akan dilakukan setelah diketahui adanya

pengaruh yang positif dan motivasi belajar terhadap cita-cita siswa

adalah mencari derajat asosiasi. Besar kecilnya derajat asosiasi dapat

dihitung dengan rumus kontingensi C sebagai berikut:

Hasil perhitungan tersebut selaras dengan tabel symmetric measures

Tabel 4.19

Hasil Analisis Koefisien Kontingensi

Pengaruh Motivasi Belajar Terhadap Cita-Cita Siswa

Symmetric Measures Value Asymp. Std. Errora ApproX. Tb ApproX. Sig. Nominal by Nominal Contingency Coefficient .288 .000 Interval by Interval Pearson's R .286 .039 7.070 .000c

Ordinal by Ordinal Spearman Correlation .282 .039 6.966 .000c

N of Valid Cases 564

A. Not assuming the null hypothesis.

B. Using the asymptotic standard error assuming the null hypothesis. C. Based on normal approximation.

Dari tabel 4.19 di atas, diketahui nilai pearson’s R adalah

sebesar 0,286. Hal ini menunjukkan bahwa motivasi belajar dan

cita-cita siswa memiliki hubungan yang positif yang berarti semakin tinggi

motivasi belajar maka semakin tinggi pula cita-citanya, dan

sebaliknya semakin rendah motivasi belajarnya maka semakin rendah

pula cita-cita siswa. Langkah selanjutnya adalah membandingkan nilai

C dengan nilai Cmax. Perhitungan nilai Cmax adalah sebagai berikut:

Jika koefisien C dibandingkan dengan koefisien Cmax maka hasil yang diperoleh adalah sebesar 0,35 (0,288/0,816). Pada tabel 3.20,

kriteria nilai C/Cmax menunjukkan bahwa koefisien 0,35 berada pada rentang 0,20 < r ≤ 0,40 atau derajat asosiasi rendah. Hal ini menunjukkan bahwa antara motivasi belajar dengan cita-cita siswa

memiliki derajat hubungan yang rendah sehingga dapat disimpulkan

bahwa pengaruh motivasi belajar terhadap cita-cita juga rendah.

Dokumen terkait